Anda di halaman 1dari 78

BAGIAN 1

PERSIAPAN-PERSIAPAN KEDATANGAN

MESIAS DAN KEKRISTENAN

A. Kedatangan Tuhan Yesus dipersiapkan Melalui bangsa Yahudi

Tuhan mempersiapkan kedatangan Mesias dengan penuh kebijaksanaan,

dengan berbagai-bagai peristiwa, dan melalui berbagai pihak turut dilibatkan oleh

Tuhan, bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa non Yahudi.

1. Sejarah Bangsa Yahudi

Dalam kurun waktu kurang lebih 3000 tahun, bangsa Yahudi mengalami

diaspora (tersebar) diantara bangsa-bangsa, diberbagai belahan dunia, orang-

orang Yahudi tinggal diluar Palestina. Terjadinya peristiwa diaspora ini,

disebabkan oleh karena dosa-dosa yang mendatangkan murka Tuhan, dan

hukuman keatas mereka. (Ulangan 28:5; yeremia 8:3; Ezra 4:13; Amos 7:17b).

mereka memulai tersebar pada masa pemerintahan Sargon yang menawan dan

membawa mereka ke Assiria, sekitar tahun (722 SM). Setelah itu pada masa

pemerintahan Nebukadnezar bangsa Yehuda ditawan ke Babel (606-586 SM)

selama kurang lebih 1000 tahun terbentuk koloni Yahudi diwilayah itu.

Sedangkan sisa Israel pergi ke Mesir dalam jumlah yang tidak jelas, namun

menurut catatan pada masa Alexander yang Agung (Kaisar Yunani) mereka

sudah berkembang di Mesir, dan kira-kira tahun 20-40 M, jumlah mereka

sudah mencapai satu juta orang. Belum lagi mereka yang menyebar ke

Negara-negara lain.

1
2. Berkat Allah

Dalam perjalanan bangsa Yahudi yang panjang itu tersimpan suatu rahasia

yaitu rencanan Tuhan yang indah, bahwa bangsa Yahudi yang masih tinggal

akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain (mikha 5:6). Ahli sejarah Yahudi

mengungkapkan: “Tidak ada suatu bangsa di dunia ini yang di nyatakan dalam

Perjanjian Baru berkali-kali…Untuk menjadi berkat (Yohanes 7:35; Yakobus

1:1; 1 Petrus 1:1 (Yosuphus). Jalan untuk mencapai tujuan itu adalah melalui

diaspora, dimana Tuhan menyiapkan jalan menuju berkat bagi bangsa-bangsa

non Yahudi, melalui kedatangan Mesias. Demikian jalan untuk menuju ke

Kristenan. Dengan terjadinya diaspora orang-orang Yahudi, maka faham

Yudaisme yang sangat agamais ikut tersebar pula. Bangsa Yahudi memang

dibuang oleh karena tidak taatnya kepada perintah Tuhan, namun ke

Yahudiannya tidak hancur ditelan keadaan. Dengan demikian tersebarnya

bangsa Yahudi yang telah menjadi jalan bagi perkembangan Kristen pada

abad-abad pertama.

3. Pembangunan Sinagoge

Sinagoge atau rumah sembahyang orang Yahudi di perantauan, menjadi pusat-

pusat pertemuan bagi orang-orang Yahudi. Pusat pertemuan untuk

membicarakan hal-hal yang bersifat religious, maupun sebagai tempat

pertemuan rutine persaudaraan Yahudi. Dimana ada sekitar 10 orang dewasa,

maka orang Yahudi akan membangusn Siangoge disetiap kota (Kisah para

rasul 15:21). Penyebaran injil yang dilakukan oleh umat Tuhan pada abad

pertama, menggunakan sinagoge menjadi pusat-pusat pemberitaan. Pelayanan

rasul Paulus sangat efektif dengan menggunakan sinagoge-sinagoge Yahudi,

2
sebelum Injil diberitakan kepada bangsa-bangsa kafir (Lukas 4:16-30; Kis.

Rasul 13:13-49, dst).

a. Penterjemahan Septuaguinta (LXX)

Tidak dapat disangkal penterjemahan dan penggunaan septuaginta,

telah mempersiapkan kedatangan Mesias dan kedatangan agama

Kristen. Septuaginta adalah terjemahan Perjanjian lama yang

menggunakan bahasa Ibrani ke bahasa Yunani (Gerika). Dengan

demikian orang-orang non Yahudi yang menggunakan bahasa Yunani

Koine, dapat membaca dan mengerti isi septuaginta. Diesman berkata:

“Agama Yahudi dengan septuagintanya telah mencangkul tanah-

tanah yang keras untuk bibit Injil di dunia Barat.” Disamping itu

Tuhan Yesus dan para Rasul, mengutip serta menggunakan

Septuaginta, sebelum kanon Perjanjian Baru terbentuk.

b. Standar Kepercayaan Yahudi yang Monotheisme dan Standar Moral.

Monotheisme yaitu kepercayaan terhadap satu Tuhan orang Yahudi

dan standart moralitas rohaninya, telah diserap oleh agama Kristen,

misalnya hal berdoa, member persembahan/korban, pengudusan, dll.

Benar benar telah mempengaruhi zaman kekristenan. Tantangan

zaman masa itu adalah skeptisme, staoisme, fatalism, formalism,

destituisme, pesimisime, dan ekskhustionisme, yaitu suatu keadaan

tanpa semangat rohani mewarnai zaman itu. Tata cara Ibadah Yahudi

(dalam hal penebusan, dan pengampunan merupakan pintu masuk bagi

pemberitaan Injil, yaitu penebusan dan penganpunan melalui

3
pengorbanan Kristus. Orang-orang Yahudi yang memiliki kepekaan

terhadap Firman Tuhan bertobat dan menjadi tokoh-tokoh gereja pada

masa pemberitaan Rasul Paulus.

c. Sekolah-sekolah dan Perpustakaan Sinagoge.

Sinagoge bagi bangsa Yahudi bukan hanya menjadi tempat mereka

melakukan ibadah, tetapi sinagoge juga menjadi tempat study atau

kajian, dan tempat sekolah dan pertemuan-pertemuan lain. Disinilah

Paulus sering memberitakan Injil kepada mereka.

d. Pemberitaan Para Utusan Injil.

Pemberitaan Injil Yesus Kristus tidak lepas dari buah kegiatan mereka

menyelidiki firman Allah pada Septuaginta. Ketekunan orang-orang

Yahudi di perantauan dalam mempelajari Septuaginta telah menjadi

jalan untuk pertumbuhan Kekristenan.

4. Persiapan Melalui Orang Non Yahudi.

Firman Tuhan berkata, “… apabila waktunya sudah genap.” (Galatia 4:4).

Apabila waktu kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mesias sudah genap, maka

Injil kabar kesukaaan yang menyelamatkan itu akan diberitakan kepada

seluruh bangsa (umat manusia). Bukan terbatas pada orang Yahudi, tetapi Injil

akan diberitakan kepada semua bangsa yang mendiami bumi ini.

a. Ciri Persiapannya

Pada masa Kristus di dunia ini, dunia dipenuhi oleh suatu masa

perbudakan yang sangat merajalela. Pada masa kekaisaran Yunani

4
berkuasa. Diperkirakan ada sekitar 60 juta budak yang sangat

memperhatikan. Mereka kehilangan hak perlindungan, dan

diperlakukan secara tidak manusiawi. Kedudukan kaum wanita pun

sangat rendah, sering mengalami perlakuan yang tidak manusiawi,

dan pelecehan-pelecehan yang tidak terlindungi. Pengangguran terjadi

dimana-mana, tingkat kriminalitas sangat tinggi, ketidak setiaan

terhadap perkawinan sudah menjadi budaya. Kepercayaan kekafiran

tidak dapat memberikan sumbangan positif terhadap moralitas

perbaikan moralitas manusia. Kehidupan manusia kehilangan gairah,

kecemasan melanda masyarakat di berbagai strata. Dalam keadaan

yang demikian timbul penentangan masyarakat dimana-mana,

tuntutan pembaharuan, dan perbaikan hidup dan kesatuan serta

kemurniaan kepercayaan. Keadaan demikian jelas menjadi jalan yang

lurus dipersiapkan Tuhan untuk datangnya Mesias dan Injil Yesus

Kristus.

b. Bahasa Yunani (Gerika).

Pada masa pemerintahan Alexander Agung, bahasa Yuanani sangat

erat hubungannya dengan Agama Kristen, dengan dipersatukannya

dunia, dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Kebudayaan

Helenisme berkembang, yaitu kebudayaan orang Yahudi yang

menggunakan bahasa Yunani. Penghapusan perbedaan ras, telah

mempersatukan bangsa-bangsa didunia pada masa itu.

c. Bangsa Romawi.

5
Dari segi politik. Roma berambisi mempersatukan dunia dibawah satu

kekuasaan, atau Kerajaan yang besar yang terbentang dari efrat

hingga Atlantik, yang menguasai 100 juta manusia pada masa itu.

Ambisi ini disebut Pax Romana atau dunia damai oleh Roma. Bangsa

Romawi memiliki keyakinan bahwa merekalah yang harus

membangun pemerintahan dunia ini. Itulah sebabnya mereka

membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, sebagai sarana perluasan

kekuasaan Romawi. Dan semua yang dilakukan bangsa Romawi ini,

sesungguhnya dipersiapkan untuk pemberitaan Injil Yesus Kristus.

5. Masyarakat Zaman Tuhan Yesus.

a. Golongan Ahli Taurat.

Dalam bahasa Ibrani, Sopherim, Sophsr = menulis, menyusun,

mengatur, Yunani, grammateus, ahli Taurat). Mereka adalah golongan

Profesional dalam pengetahuan dan penafsiran Hukum Taurat, dan

kitab Nabi-nabi. Mereka sangat terpandang dan memiliki kekuasaan

yang besar dalam agama Yahudi. Ahli Taurat pada zaman Tuhan

Yesus berbeda dengan ahli Taurat masa Perjanjian Lama. Pada masa

pembuangan orang-orang Yahudi yang bertobat sangat membutuhkan

guru-guru yang mengajar, adanya kitab Septuaginta. Tersebarnya

sinagoge vakumnya nabi, mengakibatkan setiap orang Yahudi

bertanggung-jawab terhadap penataan segenap syariat Taurat, maka

aturan atau hukum tertentu harus disarikan dari hukum Taurat. Namun

pada zaman Tuhan Yesus, kemurniaan hukum Turat sudah tidak dapat

dipertanggung jawabkan karena penafsiran-penafsiran mereka sering

6
menyimpang dari kebenaran yang dimaksudkan Hukum Taurat.

Bahkan Tuntutan Hukum Taurat sering diganti dengan adat istiadat

mereka.

b. Golongan Orang Farisi.

Kelompok separatis, yang mengasingkan diri, yang ingin membangun

masyarakatnya sendiri terpisah dari orang Yahudi yang lain

didasarkan pada Hukum Taurat. Sisa bangsa Yahudi yang kembali

dari pembuangan inilah yang mengawali timbulnya kelompok ini.

Dimana mereka ingin membangun masyarakat yang didasarkan pada

Hukum Taurat, dengan sedetail mungkin. Kendatipun banyak

halangan untuk mewujudkan keinginan itu, semangat mereka tidak

pudar, hingga akhirnya mereka dapat mulai pada zaman Ezra. Tahun

458-445 SM. Dan pada masa pemerintahan Persia, kekuasaan Imam

besar terus meningkat. Oleh karena itu Raja Persia merasa tidak perlu

mengangkat Gubernur di Yehuda, maka ia menyerahkan kepada

Imam-Imam urusan politik. Akibatnya jabatan Imam menjadi rebutan

dan lama kelamaan menjadi jabatan politik, lebih diutamakan dari

pada jabatan rohani. Akhirnya menimbulkan kebobrokan, dan

kemerosotan nilai jabatan tersebut. Keadaan ini semakin bebahaya

yang pada ujungnya mendapatkan reaksi. Pertentangan ini tampak

pada awal masa “antar pejanjian” para Imam besar berpijak pada

jabatan resmi, dan para ahli Taurat berpijak pada wibawa Taurat.

Golongan Imam tidak dijiwai semangat “Theokrasi” dan paling

mudah kena pengaruh bangsa asing. Keadaan ini sukar dijembatani

7
sehinga timbul perpecahan yang melahirkan golongan Farisi dan

Saduki. Kecenderungan negative orang farisi adalah keangkuhan,

kemunafikan yang melahirkan dosa.

c. Golongan Saduki.

Kemungkinan besar kelompok ini adalah imam-imam keturunan

Zadok (2 Samuel 8:17; Yehezkiel 40:46; 43:19; 44:15; 48:11).

Mereka ingin mempertahankan jabatannya, sebab pada zaman

Makabe, jabatan Imam dipindahkan ketangan keturunan Asmones.

Para Imam Golongan Zadok mengutamakan segi duniawi dari jabatan

imam itu karena jabatan ini menguntungkan baik dalam bidang

Agama maupun dalam bidang politik, sedangkan orang Farisi

mengutamakan gagasan kedatangan Mesias. Golongan Saduki agak

lunak, pada zaman Alexander Agung, mereka kompromi dengannya.

Pandangan Theologia mewreka, tidak percaya pada kebangkitan

orang mati secara badani, dan juga tidak percaya adanya malaikat

(matius 22:23).

d. Golongan Essenes.

Ke-Yahudian Batin, mereka hidup menurut jiwa Hukum Taurat,

mengasingkan diri dari masyarakat luas dan menjalani hidup yang

sederhana. Merekatidak suka perang , dan bekerja sebagai petani dan

tidak punya pengaruh di masyarakat.

e. Golongan Herodian.

8
Tujuan Golongan ini adalah membela pemerintah Herodes. Karena

untuk mencapai puncak harapan orang Yahudi, mereka mencoba

untuk menggabungkan kebudayaan Roma dan kebudayaan Yahudi

dan bahkan berhala-berhala kafir.

f. Golongan Zelot.

Orang Zelot disebut juga sebagai orang Kanani (markus 10:4; Lukas

6:15). Mereka adalah golongan partai yang radikal, yang ingin

membangun Israel damai dengan cara kekerasan, yaitu

pemberontakan terhadap penjajahan Romawi. Karena tindakan kaum

Zelot inilah Yerusalem dihancurkan Jendral Titus pada tahun 70 M.

dan setelah penghancuran itu mereka dengan mati-matian membela

Taurat terhadap pengaruh Roma dan kebudayaan Yunani.

g. Golongan Sanhendrin (Makamah Agama).

Menutut tradisi Yahudi Sanhendrin sudah ada sejak masa 70 tua-tua

dan berlangsung terus. Mereka bertugas dalam bidang peradilan dan

pemerintahan bangsa Israel. Golongan Sanhendrin yang disebut

didalam Perjanjian Baru berbeda di Yerusalem pada tahun (333 SM),

dengan nama “Majelis Bicara/sinode” yakni suatu badan

pemerintahan yang beranggotakan para tua-tua yang kemudian

lembaga ini mejadi “sanhendrin” susunan anggota: 71 orang terdiri

dari 1 orang Imam besar, 24 orang Imam kepala yang mewakili 24

golongan Imam; 24 tua-tua mewakili kaum awam dan orang biasa 22

orang ahli Taurat. Syarat keanggotaan ; tidak cacat rohani dan

9
jasmani; pengaruh baya; kaya; tampan; berpengetahuan hukum, dan

pengetahuan lainnya.

BAGIAN II

INJIL KABAR BAIK

A. Kabar Baik Yunani = Euaggelion.

Kabar baik atau aslinya pahala tentang berita baik. Bahasa Inggris adalah

Godspell dari bahasa Anglo9Saxon, Godspell, kisah tentang Tuhan, kehidupan

Kristus. Dinamakan demikian karena kitab-kitab ini melaporkan kabar

keselamatan bagi semua orang melalui kematian dan kebangkitan Yesus

Kristus (Markus 1:1; 1Korintus 15:3-4). Riwayat hidup Yesus tidak akan

diketahui jika Injil tidak ditulis, Injil ditulis upaya semua manusia dapat

mengenal Dia (Yohanes 20:31).

B. Kepentingan.

Perkembangan Kristen yang begitu cepat pada abad pertama, diperlukan

dokumen tertulis tentang kehidupan Tuhan Yesus Kristus. Disamping itu saksi

mata yang melihat, mengetahui tentang kehidupan Kristus semakin berkurang

bahkan habis karena mati, semakin mendesak untuk ditulisnya Injil. Injil perlu

ditulis karena diperlukan untuk pemberitaan kepada orang yang belum

percaya, untuk mengajar petobat baru, dan menjadi pegangan hidup orang

beriman dan menjadi bagian penting dalam ibadah orang Kristen

C. Empat Injil.

10
Sekalipun ada banyak Injil ditulis, namun hanya empat Injil yang diakui sah

dan layak masuk kedalam Perjanjian Baru. Injil-Injil tersebut mungkin ada

onformasi yang sama dengan Injil kanon. Alasan mengapa hanya empat Injil?

Ialah karena penulisnya adalah para Rasul dan orang-orang dekat dengan

mereka, yang mengetahui tentang kehidupan Tuhan Yesus Kristus secara

langsung. Kemudian konsili gereja menetapkan keauntentikan kitab-kitab itu

dan hanya empat yang diakui dan dimasukan dalam kanon. Injil-Injil ditulis

untuk empat kelompok orang diabat pertama. Matius untuk orang Yahudi,

Markus untuk orang-orang Romawi, Lukas untuk orang kafir dan Yohanes

untuk orang Kristen.

D. Injil Sinoptik.

Apakah Injil Sinoptik itu? Sinoptik berasal dari bahasa Yunani “synoptikos”

terdiri dari dua kata “sun” dan “opesthai” melihat dengan atau bersama.”

Demikian Matius, Markus dan Lukas mempunyai tujuan yang berbeda tetapi

memandang kehidupan Yesus Kristus dengan cara yang sama. Namun

demikian masih ada perbedaan dalam kisah Injil yang harus diperhatikan.

Persamaan dan perbedaan inilah yang menimbulkan pertanyaan tentang

sumber Injil dan munculnya “masalah sinoptik”.

E. Masalah Sinoptik.

1. Permasalahan.

a. Persamaan.

1) Struktur : Pada umumnya kitab-kitab Injil sinoptik

Disusun sesuai dengan riwayat kehidupan Yesus yang meliputi:

baptisan dan pencobaan, pelayanan umum, pengakuan Petrus di

11
Kaisaria Filipi, Perjalanan terakhir ke Yerusalem, dan

pemerikasaan dan siding pengadilan, dan kebangkitan.

2) Isi (Lihat Kesamaan Isi Injil Sinoptik).

3) Urutan kalimat dan kata dalam perikop yang menampilkan pesan

yang sama, contoh : Matius 9:6; Markus 2:10; Lukas 5:24.

4) Penggunaan kosa kata: Injil Matius menggunakan 51% kosa kata

Markus dan Lukas menggunakan 53% kosa kata Markus.

b. Perbedaan.

1) Strukur: ditolak di Nazaret Lukas 4:15-30; Permulaan pelayanan

Tuhan Yesus; Matius 13:53-58; markus 6:1-6: Akhir pelayanan di

Galilea. Perikop sama, kosa kata sama, urutan keseluruhan

berbeda. Contoh: Matius 12:22-30; markus 3:22-27; Lukas 11:14-

15, 17-23. Struktur pencobaan Yesus dalam Matius 4:1-11.

2) Perikop yang mirip. Contoh: Ucapan Bahagia.

Matius 5:1-12 ada delapan; Lukas 6:20-26 ada 4. Ada peringatan 4

(celakalah). Kelahiran Yesus, Matius membahas silsilah yang

berbeda dengan Injil Lukas.

3) Keunikan. Bagian yang tidak terdapat dalam Injil lain.

Contoh: dalam matius, Petrus berjalan diatas air Matius 14:28-31;

mata uang yang ada dalam mulut ikan (Matius 17:27). Dalam

Lukas kebangkitan Yesus pemuda anak janda Nain (Lukas 7:11-

17).

F. Penjelasan Beberapa Teori.

1. Teori Urevanggelium:

12
Injil asli disebut “urevanggelium” kini telah hilang merupakan sumber

penyunting Alkitab ketika mereka menyusunya. Keberatan terhadap teori

ini adalah tidak adanya turunan tertulis yang pernah ditemukan. Tidak

sarjana yang dapat menunjukkan “urevanggelium”. Disamping itu teori itu

hanya dapat menjelaskan kesamaannya saja.

2. Teori Tradisi Lisan.

Sumber dasar penulisan Injil adalah tradisi lisan, yaitu kesaksian lisan

yang berkembang tentang Yesus Kristus. Biasanya kesaksian ini

melibatkan empat hal: Peristiwa yang terjadi, peristiwa itu diceritakan

berulang-ulang sehingga dikenal umum, peristiwa menjadi tepat dan

diceritakan dengan cara yang sama, selanjutnya peristiwa ditulis, teori ini

sama dengan teori diatas, yaitu menjelaskan kesamaan.

3. Teori Dokumen.

Teori ini yang sangat popular saat ini menganggap bahwa penyunting kitab

suci menggunakan sumber tertulis dalam menyusun tulisannya. Pandangan

ini biasanya memberikan alasansebagai berikut:

a. Injil pertama ditulis ialah Markus, karena 93% Injil Markus terdapat

juga dalam Injil Matius dan Lukas dan hanya 7% saja yang unik

darinya.

b. Injil Markus ditulis berdasarkan dokumen Q (German, Quelle =

sumber) yang memuat percakapan. Kuira-kira 200 ayat dalam Matius

dan Lukas tidak bersumber dari Markus berasal dari Q.

c. Penyunting setidaknya menggunakan dua sumber yang lain Satu

sumber yang menyatakan ayat-ayat dalam Matius yang tidak terdapat

13
dalam Lukas maupun Markus dan ayat-ayat yang dinyatakan dalam

injil Lukas tidak terdapat dalam injil Matius dan Markus.

d. Teori kritik bentuk : ketika injil disusun, banyak dokumen , bukan

sekedar empat, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan Q. Para ahli

tafsir masa kini mencoba mencari dan menggolongkan dokumen ini

dan menemaninya “bentuk” dan juga untuk memperoleh bentuk-

bentuk yang melatar belakangi serta menemukan secara tepat apa yang

di gunakan oleh gereja abad pertama untuk menyampikannya.

4. Penyelesaian.

a. Para penulisan Injil memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahan

yang mereka tulis. Matius dan Yohanes adalah murid Yesus Kristus

yang menghabiskan waktunya bersama dengan Tuhan. Markus adalah

orang yang dekat dengan Simon Petrus dan Lukas mempelajari fakta-

fakta karena ia bersama-sama dalam proses Paulus dan teman-temanya

yang lain.

b. Tradisi lisan termasuk dalam proses. Contoh: Kisah Para Rasul @0:35,

mengacu pada perkataan Yesus yang tidak terdapat dalam Injil. 1

Korintus 7:10, Paulus mengutip hal dari Tuhan Yesus yang tidak

terdapat dalam Injil sebab pada waktu itu Injil belum ditulis.

c. Dokumen tertulis yang mengisahkan Yesus Kristus. Lukas mengakui

bahwa ia melakukan hal ini (Lukas 1:1-4).

d. Pelayanan Roh Kudus dalam pewahyuan (Yohanes 14:25).

14
BAGIAN III

INJIL MATIUS

PENDHULUAN

I. PENULIS

1. Bukti Luar.

1. Dalam Didache (110M) mengutip banyak ayat dari Injil Matius

dibandingkan dengan tulisan-tulisan lain.

2. Surat Ignatius dan Polycarpus (110M) menunjukan kedekatan dengan Injil

Matius.

3. Orang-orang Kristendi Roma diperkenalkan dengan kitab ini pada tahun

120 M, Khususnya kisah orang Majus.

4. Surat Barnabas (130 M) menggunakan kutipan ungkapan “ada tertulis”

Matius 20:16 dan 22:14.

5. Sejumlah Bapa Gereja Awal (Justin Martin, Irenius, Origin, Dionysius,

Theophilus, Cerintus, Valentinus, dan Tatian) mengaitkan Injil ini dengan

Matius.

2. Bukti Dalam.

1. Manuskrip Injil ini merupakan kesaksian tertua yang diketahui penulisnya

berdasrkan judul “kata Matius” atau menurut Matius. Dalam Uncial Aleph,

B dan D, Matius dibaca Mathaios. Dalam manuskrip tersebut ditemukan

pada semua manuskrip Injil yang dikenal.

2. Matius menggunakan istilah “pemungut cukai” dalam daftar murid-murid

sedangkan penulis lain menyebut Matius.

15
3. Menurut dua penulis Injil Sinoptik yang lain, Matius mengadakan pesta

“dirumahnya sendiri” sedangkan Matius sendiri melaporkan secara umum

“dalam rumah” (Matius 9:10; Markus2:1-15; Lukas 5:29).

4. Matius memakai budaya Yahudi, Yunani dan Romawi bahkan ia mampu

berbahasa Aram dan Yunani sefasih bahasa Ibrani sebagimana terbukti

dalam Kitab ini.

5. Matius memasukan kata-kata yang berkaitan dengan keuangan (tiga kata

tentang uang tidak terdapat dalam Injil lain). Hal ini merefleksikan latar

belakangnya sebagai pemungut cukai. Keunikan Matius adalah tentang

pembayaran pajak di Bait Allah, Matius 17:24-27.

3. Matius adalah anak Alfius ( Markus 2:14) dan juga disebut Lewi (Markus

2:14), Lukas 5:27). Ia dipilih sebagai salah seorang dari dua belas murid dan

catatan terakhir terdapat dalam (Kisah Para Rasul 1:13).

II. Tahun Penulisan

A. Jika nubuat dalam 24:1-28 diterima, maka Injil Matius ditulis sebelum

tahun 70 M.

B. Oleh karena Injil Lukas ditulis lebih dahulu dari pada Kisah Para Rasul, dan

kepastian bahwa Matius lebih dahulu disbanding Lukas, maka dapat

dipercayai bahwa ia menulis Injilnya berkisar tahun 50 M.

C. Parasa “sampai hari ini” (Matius 27:8) dan “sampai sekarang ini” (Matius

28:15) merupakan waktu setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus. Jika

berpegang pada prioritas Matius, maka tanggal penulisan adalah kira-kira

tahun 50 M. jika berpegang prioritas Markus, maka tanggal penulisan Injil

Matius berkisar tahun 60 M.

III. Latar Belakang Sejarah.

16
A. Dalam mempelajari Kitab Injil Matius, bahasa asli kitab ini merupakan hal

yang paling diperdebatkan apakah ditulis dalam bahasa Aram atau dalam

bahasa Yunani.

1. Pendukung penulis Matius dalam bahasa Aram mendasari

pendapatanya pada pernyataan Papias sebagaimana dikutibEusebius.

“Matius menulis dan menafsirkannya”.

2. Pendukung penulis Matius dalam bahasa Yunani mendasarkan fakta

bahwa teks bahasa Yunani menjelaskan kata-kata bahasa Aram tertentu

dan penulis juga menjelaskan kebiasaan tertentu orang Palestina.

B. Tempat penulisan biasanya disebut Palestina atau Antiokhia Siria. Yang

berpegang pada penulisan Injil Matius dengan bahasa Aram mengatakan

Palestina sebagai tempat penulisannya. Sebab bahasa orang Yahudi di

Palestina adalah bahasa Aram. Yang berpegang penulisan Injil Matius

dalam bahasa Yunani merasa penulisan kitab ini diluar Palestina dimana

bahasa Yunani dipakai oleh orang Yahudi secara dominan. Siria merupakan

tempat yang paling cocok karena banyak orang Kristen tinggal di daerah ini

(Kisah Para Rasul 11:19,27). Antiokhia terutama dianggap paling mungkin

karena kota ini merupakan pusat ke Kristenan terbesar yang kedua dan injil-

injil yang lain juga dikaitkan dengan pusat ini dan tulisan Ignatius

menunjukan pengakuan Injil pada awal abad.

C. Penerima. Irenius dan Origin menyatakan bahwa penerima Injil ini adalah

orang-orang Yahudi yang bertobat. Gereja mulai di Yerusalem pada hari

Pentakosta dan segera berkembang sesudah itu (Kis. 2:41,47). Sebab

Kristus telah memerintahkan agar mereka menjadi saksi (Kis. 1:8),

pertumbuhan dan perluasan gereja awal merambat secara geografis dari

17
Yerusalem ke Roma ( bandingkan dengan pergerakan Kristen dalam Kisah

Para Rasul) dengan pertumbuhan petobat-petobat Yahudi yang menerima

Yesus Kristus sebagai Mesiasnya. Reaksi dari masyarakat Yahudi adalah

penganiayaan dan perlawanan yang terus menerus seperti digambarkan

dalam kisah Saulus dari Tarsus.

IV. Tujuan dan Pokok Penulisan

Matius mencatat peristiwa-peristiwa tertentu dari kehidupan dan pelayanan

Yesus Kristus untuk menegaskan kepada orang Yahudi bahwa ia adalah

Mesias, dan menjelaskan program kerajaan Allah dimasa kini dan terang

penolakkan Israel terhadap rajanya.

V. Karateristik

A. Ekskatologi dibahas dalam porsi yang besar, baik dengan perumpamaan

maupun khotbah (Matius 24;25; 28:20).

B. Pengajaran tentang Kerajaan dominan dan istilah yang digunakan adalah

“Kerajaan Sorga”.

C. Kemuliaan Kerajaan dan Otoritas Yesus Kristus (25:31-46; 28:20; sejajar

dengan kekuasaan atas institusi tertinggi Israel: Taurat (matius 5:21-22; 27-28),

Sabat (12:8), Nabi (12:41) Bait Allah (12:6), dan Raja (12:42).

D. Injil Matius merupaskan jembatan penting Perjanjian Baru. Ia

mengetengahkan pandangan restrospektif dan prospektif, seperti menghadirkan

pemenuhan nubuatan masa depan. Refrensi-refrensi yang tepat dan rinci

membedakan tulisan Matius dengan tulisan-tulisan dari penulisan yang lain.

E. Matius adalah Injil yang menyebut Gereja (Matius 16:18; 18:11).

18
F. pengajaran Tuhan Yesus nyata dalam perumpamaan-perumpamaan dan

khotbah-khotbah. Ada lima khotbah, masing-masing diakhiri dengan pernyataan

“Ketika Yesus mengakhiri…” (matius 5:3; 7:28; 11:1; 13:13, 58; 19:1; 26:1).

G. Orang-orang terkemuka yang ditampilkan secara khusus oleh Matius adalah

orang-orang kafir (8:11-12; 15:24; 21-43; 28:19).

19
BAGIAN IV

KEHIDUPAN DAN PELAYANAN

AWAL TUHAN YESUS KRISTUS

Kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus dilaporkan oleh Matius untuk

membuktikan bahwa Dia adalah Mesias Raja Israel yang sudah di nubuatkan 1:1-

4:25.

A. Kelahiran dan peristiwa-perisatiwa disekitarnya menunjukkan bahwa Yesus

adalah ahli waris tahta Israel.

1. Silsilah 1:1-17.

a. Pendahuluan (1:1).

b. Dari ………….ke………..(1:7-6).

c. Dari ………….ke………..(1:7-11).

d. Dari ………….ke………..(1:12-18).

e. Ilustrasi (1:17).

2. Kelahiran Tuhan Yesus (1:18-25).

a. Malaikat (1:18-20).

b. Pemberitahuan (1:21-23).

1. Maria akan mempunyai seorang Anak laki-laki.

2. Nama Anak itu ialah Yesus.

3. Lahir melalui anak dara.

4. Nama dan maknanya, Allah beserta kita.

c. Penerimaan (1:24-25).

3. Penyembahan Kepada-Nya (2:1-12).

a. Ia diagungkan oleh orang Majus (2;1-6)\

20
1). Kepentinggannya.

2). Tanda-tandanya.

b. Ia dibenci oleh Herodes (2:7-12).

4. Ia Menyingkir ke Mesir. (2:13-23).

Ditinjau dari tiga Nubuatan Nabi-nabi:

a. Hosea 11:1, “dari Mesir Ku-panggil Anak-Ku.”

b. Yeremia 31:15, di Rama, Rakhel menangisi anak-anaknya.”

c. Nubuat (?), disebut orang Nazaret.

B. Pelayanan Yohanes pembaptis member makna bahwa Mesias telah datang dan

bahwa pertobatan diperlukan untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya (3:1-12).

1. Pribadi Yohanes (3:1-4).

2. Pelayanannya (3:5-12).

a. Perobatan (3:5-6).

b. Penghakiman (3:7-10).

c. Pemberitaan tentang Mesias (3:11-12).

C. Baptisan, Pencobaan, dan Pelantikan Tuhan Yesus dijabarkan sebagai

pengesahan jabatan Raja 3:13-4:25.

1. Baptisan 3:13-17.

a. ……………………

b. ……………………

c. ……………………

2. Pencobaan (4:1-11).

PENCOBAAN YESUS
PENCOBAAN MAKNANYA TANGGGAPAN PARALEL

21
Batu
Bait Suci
Kerajaan

3. Pelayanan Awal (4:12-25)

a. Berita yang disampaikan (4:12-17).

b. Murid-murid (4:18-22).

c. Pelayanan (4:23-25).

BAGIAN V

KHOTBAH DI BUKTI

Khotbah di bukit disampaikan untuk memerjelas sifat kebenaran yang

sejati dan untuk menantang agar diterapkan oleh orang yang ingin memiliki hubungan

yang benar dengan raja dengan menanti-nantikan kerajaan-Nya (5:1-7:29).

Pendahuluan:

A. Tuhan Yesus menggunakan ucapan “bahagia” dan”illustrasi garam dan

terang” untuk mengajarkan prinsip kebenaran. Sebagai jalan hidup yang

diberkati bagi mereka yang mengikut Raja (5:1-16).

1. Sikap dari kebenaran. (5:1-16).

2. Pengaruh dari kebenaran (5:13-16).

B. Tuhan Yesus menjelaskan kebutuhan akan “kebenaran yang utama” dan

bukan “sekedar ritual” dengan menujukkan hubungan kebenaran terhadap

penafsiran Hukum Taurat dan penerepan yang benar dalam kehidupan (5:17-

7:12).

1. Hubungan antara kebenaran dan Hukum Taurat (5:17-18).

22
a. Karakter Hukum Taurat (5:17-20).

b. Penjelasan Hukum Taurat (5:21-48).

 Pembunuhan.
 Perjinahan.
 Perceraian.
 Sumpah.
 Pembalasan.
 Kasih.
2. Hubungan antara kebenaran dan kehidupan (6:1-7:12).

a. Kegiatan keagamaan (6:1-18).

b. Sumber (6:19-34)

c. Hubungan (7:1-12).

C. Tuhan Yesus menggunakan tiga gambaran yang kontras untuk mengajar agar

kebenaran menjadi prioritas dalam hidup seseorang yang tinggal dibawah

kuasa Kristus, Sang Raja (7:13-29).

1. Dua jalan : orang banyak VS Mesias

2. Dua pohon : Nabi palsu VS Nabi sejati

3. Dua rumah : ketidaktaatan VS ketaatan

BAGIAN VI

PEMBAKUAN PEKERJAAN SANG RAJA

MUJIZAT DAN PANGGILAN

Matius membakukan pekerjaan Sang Raja dan menawarkan dengan

mengumpulkan peristiwa mujizat dan pemanggilan murid-murid meneguhkan bahwa

Yesus memiliki kuasa Mesias dank arena itu ia pantas menjadi raja Israel (8:1~10:42).

23
A. Seri peputaran Mujizat, panggilan terhadap murid-murid meneguhkan bahwa

Yesus memiliki kuasa Mesias dan oleh karena itu ia pantas menjadi Raja Israel

(8:19:34).

POLA PERATURAN MATIUS 8-9

3 3 3

Mujizat Pemuridan Mujizat Pemuridan Mujizat Pemuridan

Ps. 8:1-17 Ps. 8:18-22 Ps. Ps. 9:9-17 Ps.9:18-34 Ps. 9:35-36

8:23~9:8

1. Mujizat Kesembuhan (8:1-17).

Pentahiran orang kusta (8:1-4).

a. Penyembuhan Hamba Perwira (8:5-13).

1. Prinsip Kuasa.

2. Pelajaran bagi Israel.

b. Mertua Petrus (8:14-17).

1. Akibat penyembuhan dalam pelayanan.

2. Penyembuhan dinyatakan dalam kitab suci (Yesaya 35:53:4).

2. Panggilan murid-murid (8:18-22).

a. Penyerahan.

b. Tanpa kompromi.

3. Kuasa Muzijat (8:23-9:8).

a. Meneduhkan danau (8:23-27).

b. Mengusir roh-roh jahat (8:28-34).

1. Permintaan roh-roh jahat.

2. Akibat bagi Babi.

24
3. Tanggapan orang banyak.

c. Pengampunan bagi orang lumpuh (9:1-9).

4. Tantangan bagi murid-murid (9:9-17).

a. Panggilan Matius

b. Tantangan dari orang Farisi.

1. Masalah: mengapa Dia berkumpul dengan orang berdosa?

2. Tujuannya: Memanggil orang berdosa agar bertobat.

c. Masalah murid-murid.

1. Masalah Puasa.

2. Ilustrasi pembaharuan.

5. Mujizat pemulihan (9:18-34).

a. Membangkitkan anak perempuan Yarius ( dan masalah wanita

pendarahan) (9:8-26).

b. Penyembuhan orang buta (9:27-31).

c. Pengusiran roh-roh jahat (9:32-34).

6. Kesimpulan (9:35-38).

a. Pola pelayanan-Nya (9:35-36).

b. Doa bagi pelayanan-Nya (9:37-38).

B. Pengutusan murid-murid dipakai Matius untuk menyatakan penawaran khusus

kerajaan Mesianis Israel (10:1-42).

1. Penetapan kedua belas murid (10:1-4).

a. Simon disebut Petrus

b. Andreas (saudara Simon Petrus).

c. Yakobus anak Zebedeus.

25
d. Yohanes saudaranya.

e. Filipus

f. Bartolomius

g. Tomas

h. Matius pemungut cukai

i. Yakubus anak Alfeus

j. Tadeus

k. Simon orang Zelot

l. Yudas Iskariot yang mengkianati Yesus.

2. Perintah kepada murid-murid (10:5-15).

a. Khusus pergi kepada ……………………..

b. Beritanya adalah berita tentang ……………………..

c. Mujizat yang dimanifestasikan merupakan otoritas………………

d. Tanggapan mereka dinyatakan dalam ……………………..

Mereka terhadap berita. ……………………..

e. Tindakan murid-murid menjadi symbol……………………..

Atau ……………………..

3. Peringatan untuk murid-murid (10:16-23).

a. Penganiyaan keagaman (10:16-17).

b. Penganyian sipil (10:18-20).

c. Penganyiaan keluarga (10:21).

d. Penganiayaan Universal (10:22-23).

1. Konteks kedatangan-nya kedua kali.

2. Konteks bagi bangsa Israel.

4. Prasarat bagi murid-murid (10:24-42).

26
a. Siap mengadapi penolakan (10:24-33)

b. Siap menghadapi pilihan (10:24-33).

c. Siap menerima upah (10:40-42).

BAGIAN VI

PENOLAKKAN DAN PERNYATAAN YESUS TENTANG

KERAJAAN MESIAS

Matius melaporkan penolakkan yang kontraversi dan pernyataan Yesus

tentang Kerajaan rahasia melalui perumpaamaan untuk menjelaskan pembacaanya

bahwa, sekalipun kerajaan Mesias ditangguhkan, masa depannya pasti (11:1-13:52).

A. Penjelasan mengenai Yohanes pembaptis dan hukuman atas kota-kota di

Galilea disusun dalam kerangka perlawanan terhadap undangan Cuma-Cuma

dari Yesus sebagai suatu antisipasi penolakan bangsa itu terhadap Kristus

(11:1-19).

1. Mereka ingin tahu (11:1-19).

a. Laporan terhadap yohanes Pembaptis 1:1-6

b. Tanggapan Yohanes Pembaptis dan Yesus (11:7-19).

Catatan: Pespektif Yohanes Pembaptis dalam hubungan dengan Elia.

2. Hukuman atas kota-kota di Galilea (11:20-24).

Prinsip:

3. Undangan kepada mereka yang berbeban berat (11:25-30).

27
B. Pertentangan mengenai hari sabat dan tanda-tanda Mesias dicacat untuk

menunjukkan penolakkan para pemimpin Israel terhadap Kristus (12:1-50).

1. Pertentangan mengenai hari sabat (12:1-13)

a. Makan pada hari sabat (12:1-8).

b. Penyembuhan pada hari sabat (12:14-45).

2. Pertentangan mengenai tanda-tanda (12:14-45).

a. Kitab Suci (12:14-21).

1. Tujuan orang Farisi (12:14).

2. Nubuat tentang pelayanan Yesus kepada orang kafir (12:15-21).

b. Dosa para pemimpin (12:22-37).

1. Tantangan mengenai kuasa-Nya (12:22-23)

2. Hukuman atas dosa mereka (12:30-37).

Defenisi dosa yang tidak dapat diampuni.

c. Tanda Mesias (12:38-42).

d. Roh-roh jahat sebagai musuh (12:45-50)

Implikasi Theologis:

1. Baik para pendahulu maupun Mesias telah menghadapi penolakan di Israel.

2. Pertentangan mengenai hari Sabat mempertajam konfrontasi Kristus dengan

para pemimpin Israel.

3. Dosa yang tak dapat diampuni merupakan alasan para pemimpin untuk

menolak Kristus.

SINTESA MATIUS 12

28
YESUS LEBIH BESAR DARI……..

Bait Suci

Yunus

Salomo

C. Akibat penolakkan Israel adalah perkenalan masa antara program kerajaan

Allah yang dinyatakan sebagaimana tersembunyi dalam perumpamaan (13:1-

52).

1. Perumpamaan tanah (13:1-9).

2. Tujuan perumpamaan (13;10-17).

a. Isi perumpamaan

PERUMPAMAAN MATIUS 13

Disampaikan di tepi laut: Disampaikan di rumah:

1. Penabur dan tanah. 1. Harta Terpendam.

2. Gandum & lalang. 2. Mutiara berharga.

3. Biji Sesawi. 3. Pukat.

4. Adonan roti. 4. Tuan rumah.

29
Penolakan Penerimaan

b. Tujuan Perumpamaan.

1. Menyatakan kebenaran baru tentang kerajaan kepada mereka yang

menerima.

2. Menyembunyikan kebenaran baru tentang kerajaan dari orang yang

tidak menanggapi.

c. Nubuat (Yesaya 6).

3. Penjelasan tentang tanah (13:18-23).

a. Benih = Firman Kerajaan.

b. Pinggir jalan = tidak menegerti dan campur tangan Iblis.

c. Berbatu-batu = segera menerima tetapi tidak berakar karena kesusahan

dan penderitaan

d. Semak duri = mendengar tetapi terhimpit kekuatiran dan tipu muslihat

kekayaan.

e. Subur = mendengar dan mengerti dan berbuah berlipat ganda.

4. Perumpamaan Lalang di antara Gandum (13:24-30).

5. Perumpamaan Biji Sesawi

6. Perumpamaan adonan roti (13:33-35)

30
7. Penjelasan tentang perumpamaan (13:34-45).

8. Penjelasan tentang perumpamaan ilalang (13:36-43).

a. Penabur = Anak Manusia.

b. Lalang = dunia.

c. Benih yang baik = Anak-anak Kerajaan.

d. Ilalang = anak-anak si jahat.

e. Musuh Penabur = Iblis.

f. Waktu menuai = akhir jaman.

g. Penuai = para Malaikat.

h. Ilalang yang dibakar hukuman bagi mereka yang menjadi batu sandungan

dan sesaat di dapur api.

i. Penuaian gandum orang benar masuk ke dalam Kerajaan Bapa.

9. Perumpamaan Harta Teroendam (13:44).

10. Perumpamaan Mutiara Berharga (13:45-46).

11. Perumpamaan Pukat dan penjelasan (13:47-50).

12. Perumpamaan Tuan rumah (13:51-52).

BAGIAN VII

MUJIZAT DAN TANGAPAN

Matius mengunakan serangkaian mujizat dan tanggapan-tanggapan mereka

kepada Yesus untuk mempertegas penolakan Israel terhadap Kristus 13:53-18:35.

A. Matius mengantisipasi penolakkan Israel terhadap Yesus melalui serangkaian

tanggapan yang berlawanan terhadap pelayanan-Nya (13:53-18:53).

1. Penolakkan di Nazaret (13:53-58).

31
a. Masalah.

b. Prinsip.

2. Penolakkan Herodes (14:1-12).

3. Murid-murid di teguhkan (14:13-36).

a. Member makanan kepada 5.000 orang (14:13-21).

Pokok =

b. Berjalan diatas air (14:22-33).

Pokok =

4. Penolakkan ahli Kitab dan Farisi (15:1-20).

a. Pertanyaan tentang pencemaran.

b. Prinsip pencemaran.

1. Pencemaran mulai dengan mengabaikan standar Allah.

2. Pencemaran bermuara di hati bukan tangan.

5. Penyataan mengenai wanita Siro-Fenesia (15:21-28).

Arti peristiwa ini dalam konteks sastra.

Penyembuhan ini memiliki arti teologis, dimana Kristus mulai menaruh

perhatian kepada bangsa kafir. Yaitu dari Israel kepada bangsa non Israel

atau kafir.

6. Penyembuhan terhadap orang banyak (15:29-31).

7. Member makanan 4.000 orang (15:32-39).

Pokok:

8. Penolakkan orang Farisi dan Saduki (16:1-12).

a. Mereka menuntut tanda (16:1).

b. “pencarian tanda” diela (16:2-12)

1. Terhadap mereka

32
2. Terhadap Murid.

B. Matius menunjukkan otoritas Kristus melalui penyataan yang Kristus berikan

kepada para murid (16:13-18:35).

1. Penyataan tentang pribadi-Nya (16:13-17).

Engkau adalah Kristus Anak Allah yang Hidup.

2. Penyataan tentang rencana-Nya (16:18-26).

a. Gereja (16:18-20).

b. Salib (16:21-26).

1. Keterangan yang sangat jelas dalam nubuatan (16:18-26).

2. Pemuridan yang sesuai.

3. Penyataan kedudukan-Nya (16:27-17:13).

a. Janji (16:27-28)

b. Visi (17:1-18)

1. Yesus dimuliakan diubah.

2. Penampakan Musa dan Elia.

3. Suara dari bapa didengar.

4. Penjelasan tentang Elia dan Yohanes Pembaptis.

4. Penyataan Kuasa-Nya (17:14-21).

Pokok =

5. Penyataan hal-hal yang diutamakan-Nya (18:1-35).

a. Pentingnya kerendahan hati (18:1-14).

1. Dalam pertobatan.

2. Dengan anak-anak.

b. Pentingnya disiplin (18:15-20).

1. Prosedur.

33
2. Kuasa.

c. Pentingnya pengampunan (18:21-35).

1. Prinsip (18:21-22) 70 X 7.
2. Perumpamaan tentang raja dan hambanya (18:23-34).

BAGIAN VII

YESUS MEMASUKI YERUSALEM

Tuhan Yesus memasuki Yerusalem dengan berkhotbah perumpamaan

yang bersifat nubuatan dan mengumumkan kehadiran-Nya dicacat Matius bersifat

nubuatan dan mengumumkan kehadiran-Nya dicatat Matius untuk menyatakan

implikasi penolakkan Israel (19:1~25:46).

A. Ajaran-ajaran Yesus sewaktu memasuki Yerusalem dicatat untuk menunjukan

perlunya perkembangan pemuridan 19:1~20:34.

1. Pertanyaan tentang penceraian (19:1-12).

34
a. Latar belakang pertanyaan: Dua aliran.

1. Pendidikan Hillel yang liberal..”berdasarkan alasan apa saja”.

2. Pendidikan Shamai yang conservative “berdasarkan immoralitas.

b. Penciptaan perkawinan (Kejadian 2:27 (dua).

c. Tujuan perkawinan (kejadian 2:24).

d. Hukuman perceraian: “Karena kekerasan hati” (Ulangan 24:1-4).

e. Klausa “Kecuali jinah” (immoralitas) (Matius 5:32).

f. Hidup membujang.

2. Berkat bagi Anak-anak (19:13-15).

3. Ajaran tentang masuk kerajaan Sorga (19:16-26).

a. Pertanyaan orang kaya yang taat (19:16).

b. Tanggapan Yesus (19:17-22).

1. Yesus menggunakan Taurat untuk menyakinkan adanya dosa.

2. Yesus menantang agar berserah sebagai tantangan Iman.

c. Keberatan si kaya (19:23-26).

4. Prinsip tentang upah (19:27~20:16).

a. Pelayanan yang sungguh-sungguh akan mendapat pahala (19:27-29).

b. Anugerah Tuhan akan menilai (19:30~20:16).


7 Nubuatan Tentang Penderitaan
5. Pemberitahuan tentang kematianNya (20:17-19).

1. Di Yerusalem.

2. Anak Manusia diserahkan kepada imam-imam kepala dan tua-tua.

3. Dihukum mati.

4. Diserahkan kepada bangsa-bangsa.

5. Diolok-olok dan disesah.

6. Disalibkan.

7. Dibangkitkan pada hari ketiga. 35


6. Penjelasan tentang yang terbesar dalam Kerajaan (20:20-28)

a. Cawan penderitaan

b. Sifat hamba

7. Penyembuhan dua orang (21:1-11).

B. Yesus memasuki Yerusalem dan perlawanan para pemimpin Israel merupakan

catatan kehadiran Raja dan penolakan bangsa-bangsa kepada-Nya

(21:1~23:29).

1. Yesus tiba di Yerusalem (21:1-11).

a. Persiapan (21:1-3).

1. Makna Betfage: “rumah ara yang mentah.”

2. Makna bagi Tuhan.

b. Nubuatan (21:4-9).

1. Zakaria (9:9)

2. Mazmur 118:26.

c. Persepsi (21:10-11) inilah nabi Yesus..”

2. Penyucian Bait Allah (21:12-17).

a. Miskin doa : Yesaya 56:7 ; Yeremia 7:11.

b. Miskin Pengetahuan : (MAzmur 8:2).

3. Kutukan terhadap pohon ara (21:18-22)

4. Tantangan dari para pemimpin (21:23-22:46).

36
a. Masalah Otoritas (21:23-27).

b. Perumpamaan mengenai tuduhan (21:28-22;4).

1). Perumpamaan dua anak.

Pelajaran utama :

2). Perumpamaan anak tuan tanah

Pelajaran utama :

3). Perumpamaan Pesta Perkawinan

Pelajaran utama :

c. Serangan dari tiga partai (22:15-40).

1). Pertanyaan tentang penghormatan dari orang Herodian (21:15-40).

2). Pertanyaan tentang orang Saduki (22:23-33)

3). Pertanyaan tentang hukum Utama dari Faris (22:34-40).

d. Pokok Perhatian (22:41-46).

1). Pertanyaan Yesus tentang Mesias

2). Jawaban orang Farisi : “Daud”.

3). Dukungan Yesus dari Mazmur (110:1).

5. Kecaman terhadap ahli Taurat dan orang Farisi (23:1-39).

a. Peringatan terhadap orang banyak (23:1-12).

1. Tolak perbuatan orang Farisi (1-4)

2. Tolak keangkuhan Farisi (5-6)

3. Tolak posisi Farisi (7-12)

b. Kecaman terhadap pemimpin (23:13-16)

Delapan ucapan “celaka” dan tujuh ucapan “kemunafikan”, karena:

1. Merintangi jalan keselamatan (13)

2. Menelan janda-janda (14)

37
3. Mengelabuhi orang kafir (15)

4. Mengotori sumpah (16-22)

5. Tidak taat Taurat (23-24)

6. Hati yang busuk (25-26)

7. Menyamarkan kebenaran (27-28)

8. Mengabaikan nabi (29-36)

(kesimpulan: ”semua hal ini akan tiba pada generasi ini”.

c. Menarik dari bangsa itu (23:37-39)

1. Keluhan atas kota (37)

2. Kesunyian rumah itu (38)

3. Kepergian Raja itu (39)

C. Khotbah Yesus di bukit Zaitun mengenai peristiwa-peristiwa yang akan dialami

Israel yang diakhiri dengan kedatangan Mesias yang akan membangun

kerajaan-Nya dibumi (24:1-25:46).

1. Kejadian (24:1-3)

a. Nubuatan-Nya (1-2)

b. Kebingungan murid-murid (3)

2. Garis Besar (24;4-25:46)

a. Tribulasi (24:4-28)

1. Peristiwa tiga setengah tahun pertama (4-8)

(Bandingkan dengan meterai hukuman dalam wahyu 6)

2. Peristiwa tiga setengah tahun kedua (9-28)

a. Uraian secara umum (9-14)

b. Uraian secara khusus (15-28)

1. Kebencian (15-20)

38
2. Tribulasi besar (21-22)

3. Nabi palsu dan Kristus palsu (23-26)

4. Kedatangan kedua (27)

5. Pesta burung nazar (28).

b. Kedatangan kedua 24:29-51.

1) Tanda-tanda (29-30a).

2) Anak Manusia (30b)

3) Keselamatan (31).

4) Makna (32-51).

a. Perumpamaan Pohon ara (32-35).

b. Belajar dari Nuh (36-41).

c. Perumpamaan pencuri diwaktu malam (42-44).

d. Prinsip tentang penatalayanan yang bijak (45-51).

c. Hukuman atas Israel (25:1-30).

1. Perumpamaan sepuluh gadis (1-13).

Pelajaran: Persiapan setiap orang diperlukan untuk masuk ke

dalam Kerajaan.

2. Perumpamaan Talenta (14-30).

Pelajar: Keselamatan merupakan dasar untuk menerima upah dari

Tuhan dalam program-Nya.

d. Hukuman atas bangsa-bangsa (25:31-46).

1. Kedatangan Anak Manusia (31-33).

2. Upah bagi domba 934-40).

a. Harta warisan mereka: “Mari, terimalah kerajaan yang

disediakan bagi kamu sejak dunia dijadikan (hidup kekal 46).

39
b. Kualifikasinya: Tanggapan yang benar terhadap “saudara-

saudara” Kristus.

3. Upah bagi kambing (41-45).

a. Hukuman mereka: Enyalah dari pada-Ku,… ke dalam api yang

telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.

b. Kualifikasinya: tanggapan yang salah terhadap “orang yang

paling hina.

4. Nasib Akhir (46).

a. Kambing (yang terkutuk) hukuman kekal.

b. Domba (yang benar) hidup kekal.

Implikasi Theologis:

1. Tribulasi akan berpuncak pada hukuman Tuhan atau bangsa Israel.

2. Sekalipun Israel ditolak, Kerajaan Missianik akan tetap didirikan.

3. Hukuman pada saat kedatangan Kristus berdasarkan atas tanggapan pada

utusan itu.

BAGIAN IX

KISAH PENYIKSAAN DAN PENGHINAAN

RAJA ORANG YAHUDI

Peristiwa-peristiwa yang mengiring Yesus ditangkap dicatat untuk

menggambarkan persiapanNya sebagai Domba Paskah 26:1-46.

1. Persiapan 26:1-16.

a. Murid-murid (1-2).

b. Imam-imam kepala dan tua-tua. (3-5)

c. Seorang wanita (6-13)

40
d. Pengkhianat (14-16)

2. Paskah 26:17-30

a. Persiapan perjamuan (17-19)

b. Pernyataan tentang pengkhianat (20-25)

c. Penetapan perjamuan (26-30)

1. Roti sebagai lambang tubuhNya

2. Cawan sebagai lambang darahNya

Pada masa yang akan datang, Ia akan merayakan hal ini dalam

Kerajaan Bapa.

d. Penyataan tentang penyengkalan (31-35)

1. kematianNya (Zakh. 13:7) dan sesudah kebangkitan akan

menampakkan diri di Galilea.

2. Tiga penyangkalan akan terjadi sebelum ayam berkokok

3. Taman doa 26:36-46 ( 3 doa Yesus)

a. Kepedihan (36-38)

b. Penyerahan (39-46) “waktunya sudah tiba”.

Kematian Kristus merupakan puncak penghinaan bangsa yang menolak Mesias

(26:47-27:66)

1. Pengkhianatan dan penangkapan 26:47-56

a. Tanda (47-51)

b. Pedang (52-54)

c. Terserak (55-56)

2. Penyiksaan 26:57-27:26

a. Dihadapan kayafas 26:57-75.

1. Tuduhan para Imam (57-58)

41
2. Penyangkalan Petrus (69-75)

a. Hamba perempuan

b. Hamba yang lain

c. Seseorang

b. Dihadapan Sanhedrin 27:1-10


1. Penentang Yesus (1-2)
2. Keadaan Yudas yang menyediakan (3-10)-Bdk Yer 18:1-14; 19:1-3;
Zakh 11:12-13.
c. Dihadapan Pilatus 27:11-26

1. Pertanyaan tentang siapa Yesus (11-4)

2. Kesulitan Pilatus (15-23)

3. Memadamkan orang banyak (24-26)

a. Pilatus “cuci tangan” (24)

b. “kutukan” atas bangsa itu (25-26)

3. Penyaliban 27:27-56

a. Penancapan Mahkota duri (27-31)

b. Memikul salib (32-56)

1. Tiga jam pertama: penderitaan ditangan

2. Tiga jam terakhir penderitaan ditangan

3. Hal-hal yang terjadi bersamaan dengan peristiwa kematianNya

a.Tirai Bait Suci terbelah

b. Gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah

c.Kubur-kubur terbuka dan orang-orang kudus yang telah meninggal

bangkit

d. Pengakuan kepada Pasukan dan para Prajurit, “Ia ini adalah Anak

Allah”.

4. Penguburan 27:57-66

42
a. Dikafani (57-59)
b. Batu (60-61)
c. Meterai (62-66)
Manifestasi-manifestasi pasca kebangkitan dan madat Yesus di tulis untuk

membuktikan bahwa ia sungguh Raja Israel yang menang dan ia mesti diikutin semua

orang (28:1-20).

1. Manifestasi kebangkitan 28:1-10

a.Penampakan Malaikat (1-8)

b. Penampakan Yesus (9-10)

2. Manipulasi para imam kepala dan tua-tua 28:11-15

3. Mandat kepada murid-murid 28:16-20

a.Perenungan mereka (16-17)

b. perintahNya (18-20)

1. kuasaNya (18)

2. programNya (19)

3. janjiNya (20)

INJIL MARKUS

BAGIAN I

Pendahuluan

Injil markus akan menjadi pokok bahasan, bukan karena injil ini memiliki

keistimewaan lebih dari pada ketiga Injil tersebut, tetapi injil ini adalah merupakan

Injil yang pendek sehingga dengan waktu yang ada dapat terselesaikan. Seluruh berita

Injil Markus bisa ditangkap dalam satu ayat yang berbunyi “Karena Anak Manusia

juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan

nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”. (markus 10:45). Pasal perpaal dalam

43
buku ini tidak lepas dari ayat ini yaitu pelayanan dan pengorbanan Tuhan Yesus

Kristus.

Penulis

Secara umum disetujui bahwa Markus sebagai penulisanya meskipun

secara tekhnik Injil Markus sama sekali tidak menyebutkan bahwa Markus adalah

penulisanya. “Kata Markus” diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “According” to

mark” diterjemahkan kedalam “Karya Markus” baru ditambahkan oleh para ahli kira-

kira sebelum tahun 125 M. tetapi bagaimana pun juga kita memiliki cukup bukti yang

kuat dari tradisi gereja mula-mula (bukti external) dan dari informasi dalam Injil itu

sendiri (bukti internal) bahwa Markus adalah penulis Injil ini.

Markus yang dimaksudkan disini adalah anak Maria yang nama

lengkapnya Yohanes Markus (yohanes nama Ibrani sedangkan Markus nama Latin)

yang rumahnya berada di Yerusalem yang di pakai untuk pertemuan-pertemuan

ibadah gereja mula-mula (Kisah Para Rasul 12:12). Anak rohani Petrus (rupanya

Markus dimenangkan oleh Petrus) sehingga Petrus memanggilnya “Markus Anakku”

(1 Petrus 3:13). Yang dalam Kolose 4:10 disebut sebagai saudara sepupu Barnabas.

Berdasarkan pengakuan tradisi gereja mula-mula tidak diragukan lagi

kalau dia penulisnya. Seorang ahli sejarah yang bernama Papias hidup sekitar tahun

110 M mencatat bahwa Markus adalah penulis Injil Markus. Bahkan dia

menambahkan informasi tentang Markus sebagai berikut:

1. Dia bukanlah seorang saksi mata diantara murid-murid Tuhan Yesus yang

pertama.

2. Dia hanyalah mengumpulkan bahan-bahan dari Petrus dan mendengarkan

khotbah-khotbah Petrus.

44
3. Dia menulis secara tepat dan akurat semua yang diterima dari Petrus meskipun

tidak terorganisir dengan baik secara kronologis.

4. Dia menafsirkannya secara tepat dan akurat dari bahasa Aramik kedalam

bahasa Yunani atau Latin.

Pengakuan Papias ini diperkuat oleh pengakuan-pengakuan para bapak

Gereja mula-mula lainnya seperti kesaksian Justin Martir (Dialogue 106 Anti

marcionate, Prologue to mark 160-180 M). Oleh Irenius (Againts elaucion 4.5 200

M), oleh tulisan-tulisan Clemen dari Alexandria (125 M) dan oleh Origen (230 M)

yang keduanya dikutip oleh Eusebius (Eclesiastical History 2.15. 2:6. 14:6; 6. 25.5).

Meskipun tidak secara ekplisit Alkitab juga sarat dengan bukti internal

bahwa Penulis Injil ini adalah Yohanes Markus. Ada bukti-bukti dari dalam bahwa

Markus yang dimaksudkan oleh bapak-bapak Gereja mula-mula adalah Yohanes

Markus yang 10 kali disebut dalam Perjanjian Baru 9kisah Para Rasul 12:12-25; 13:5,

13;15:37,39; Kolose 4:10; 2 Timotius 4;11; Filemon 24, 1 Petrus 5:13). Segera

Histeris cocok bahwa dialah penulisnya:

1. Dia paham belut geografis Palestina khusunya Yerusalem (5:1; 6:53; 8:10;

11:1; 13:3).

2. Ia rupanya juga paham betul bahasa Aramik yang merupakan bahasa sehari-

hari di Palestina (5:41; 7:11).

3. Dia hidup ditengah-tengah hukum-hukum dan tradisi-tradisi Yahudi (1:21;

2:14,18; 7:2-4). Ada juga cirri-ciri penulis yang menandai ada hubungan

khusus dengan Petrus.

4. Cerita yang disampaikan secara blak-blakan dan diungkapkan secara antusias,

persis gaya Petrus sebagai seorang saksi mata (1:16-20, 29-31, 35-38; 5:21-24’

35-43: 6:39’ 53-54 9:14-15; 10:32).

45
5. Penulis menggunakan istilah yang sering dipakai Petrus (8:29, 32-33; 9:5-6;

10:28-30; 14:29-31).

6. Termasuk penggunaan istilah “dan Petrus” dalam 16:7 juga kesamaan antara

garis besar Injil ini dengan khotbah Petrus di Caesaria (Kisah Para Rasul

10:34-43).

Jadi, dari bukti-bukti eksternal maupun internal yang dibentangkan diatas,

maka tidak ada pilihan lain kecuali Markus adalah sebagai kandidat pertama

penulis kitab ini.

Tanggal dan Tempat Penulisan

Banyak sarjana Alkitab percaya bahwa Injil Markus adalah Injil yang pertama

kali ditulis sebelum ketiga Injil lainnya, tetapi tidak ada kepastian kapan ditulis secara

tepat. Meskipun demikian dengan mempertimbangkan nubuatkan Tuhan Yesus

tentang penghancuran Bait Allah di Yerusalem (13;2, 14-23), sudah barang tertentu

ditulis sebelum penggenapan pada tahun 70 M. bapak-bapak gereja mula-mula

seperti Irenius, Clement dari Alexandria, Origen memberi pernyataan secara tegesc

bhawa injil ini harus ditulis sebelum kematian Pertus sebagai martir pada tahun 64-68

M. Mungkin ditulis pada tahun 55-65 M. Melihat bahwa injil ini langsung

ditujukan kepada pembaca Roma dan tradisi mula-mula memberi indikasi bahwa

paling tidak diajukan kepada pembaca yang berasal dari Roma maka bisa ditarik

kesimpulan bahwa injil ini ditulis di Roma. Apa lagi dalam injil sendiri yang harus

menjelaskan adat istiadat Yahudi (7:3-4; 14:21; 15:42) menterjemahkan bahasa

Aramik kealam bahasa Yunani (13:17; 5:41;7:11; 9:43), memakai cara penghitungan

waktu gaya Roma (6:48; 13:35), istilah-istilah Lastin lebih banyak dipakai yang

memiliki persamaan dengan istilah-istilah Yunani (5:9; 6:27; 12:15; 15:16), hanya dia

46
yang menyebutkan Simon Kirene sebagai Bapak Alexander dan Rofus (15:21) dan

masih banyak lagi data-data internal yang memastikan bahwa ini ditulis Roma.

Tema dan Tujuan Penulisan

Selaras dengan ayat pertama yang menyatakn bahwa injil ini berpusatkan pada

pribadi dan misi Anak Allah. Tema injil Markus terkandung dalam pasal 10 ayat 45,

yaitu Yesus Kristus berperan sebagai “Hamba yang menderita”. Kitab Filipi 2:5-11

mendukung kebenaran ini. Seperti injil-injil yang lain, Markus tidak bersifat biografi

tetapi naratif topikal. Pengembangannya berpusatkan pada penghambaan dan

pengorbanan Anak Allah.

Mujizat-mujizat sangat dominan dalam buku ini (18 mujizat) dipakai untuk

mendemostrasikan bukan hanya kuasa Yesus tetapi juga perhatian-Nya kepada

manusia. Markus menunjukkan para pembacanya yang berlatar belakang non Yahudi

bagaimana Anak Allah telah ditolak oleh umat-Nya sendiri dan mulai menjangkau

bangsa-bangsa kafir (non Yahudi). Dengan demikian tidak perlu diragukan lagi

bahwa tujuan injil kepda orang orang non Yahudi yang sedikit banyak tahu tentang

Perjanjian Lama. Selain itu buku ini ditulis supaya dipakai untuk memberi intruksi

dan dorongan kepada orang-orang Roma yang percaya.

Krakterristik Injil Markus

Beberapa keistimewaan yang membuat injil ini lebih unik dari pada Injil-

Injil lainnya, disamping bersifat polos, menekankan kegiatan daripada pengajaran

banyak mengutip perjanjian lama, harus menjelaskan adat istiaat Yahudi, tidak

memaparkan silsilah Yesus maupun hukum taurat, masih memiliki empat ciri yang

lain.

47
1. Lebih banyak menekankan kegiatan Yesus daripada pengajarannya. Markus

menulis 18 Muzizat yang dibuat Yesus dan hanya mengutip empat

perumpamaan (4:2, 26-29, 30-32; 12:1-9) dan hanya mengutip satu pidato

dari Tuhan Yesus (13:3-37). Markus banyak mengutip Yesus mengajar

tnapa mengutip ajarannya ( 1:21, 3a, 2:2, 13; 6:2; 10;1, 12:35), banyak juga

mengutip perdebatan Yesus dengan dengan pemimpin-pemipin agama

Yahudi (2:8- 11, 19-22, 25-28;3;23-30;7;6-23 dll).

2. Gaya penulisan Markus adalah hidup, kuat diskritip dan reflektif bagaikan

seseorang saksi mata seperti petrus sebagai sumbernya ( 2:4; 4:37-38;5;2-5

6:39).

3. Markus dalam menggambarkan subyaknya bersifat terus terang dan blak-

blakan. Misalnya bagaimana ia menyatakan reaksi ekspresi para

pendengarYesus ( 1:22; 2:12; 5:20:9:15), bagaimana mengutup sikap Yesus

terhadap murid-muridnya yang salah pengertian dan gagal ( 4:13; 6:52;

8:17; 9:10 dll) Dalam mengukapkan emosi Yesus pun tanpa ditutup-tutupi (

1:41;6;34; 1;43; 3;5; 7;34; 8;12 dll).

4. Injil Markus didemoninasi oleh kisah-kisah tentang peristiwa-peristiwa

menjelang penyaliban dan kebangkitan Yesus kristus. Dari pasal 8:31

menuju yesus dan murid-murid-nya “dijalan ( 9:33; 10:32) dari kaisaria

filipi di Galilea utara masuk Yarusalem selatan, yang akhirnya masuk

Yarusalem ( 11:1-11 sampai pada kebangkitan-nya 16:1-8).

BAGIAN II

PELAYANAN YESUS KEPADA ORANG BANYAK KEHADIRAN MESIAS

DAN PENOLAKAN ISRAEL

48
(PASAL 1:1-8:26).

A. Markus mulai Injilnya dengan persiapan dan khotbah awal Yesus untuk

memperkenalkan hubungan kerajaan dengan penebusan pasal 1:1-20.

1. Persiapan-nya 1:1-13.

a. Judul kitab (1:1)

1. Yesus.

2. Kristus =Injil (1:14, 15; 8;35; 10;29;13;9. 10; 14;90)

3. Anak allah.

b. Pelayanan Yohanes pembabtis ( 1:2-80)

1. Nubuatan Yesaya ( 1;2-3)

2. Khotbah Yohanes pembabtis ( 1:4-8).

3. Yesus dibaptiskan ( 1;9-11)

4. Yesus di cobai ( 1:16-20).

2. Khotbah Yesus ( 1:14-20).

a. Isi khotbah ( 1:14-15).

b. Orang-orang pilihan-nya ( 1:16-20).

B. Markus mencatat muzizat-muzizat yang menyatakan bahwa ia mesias yang

menyatakan dirinya kepada Israel ( 1:21-28).

1. Ia berkausa atas roh- roh jahat ( 1:21-28).

a. Ia mengajar dengan penuh kuasa ( 1:21-22).

b. Ia berbuat dengan penuh kuasa (1;23-27).

c. Berita tentang dia yang berkuasa terbesar ( 1:28).

49
2. Ia berkuasa atas penyakit (1:29-39).

a. Ia menyembuhkan ibu mertua petrus ( 1:29-31).

b. Ia menyembuhkan banyak orang ( 1:32-39).

3. Ia berkuasa atas orang kusta ( 1:40-45).

a. Pentahiran

b. Perintah.

4. Ia berkuasa mengampuni dosa (21:1-12)

a. Pengmapunan.

b. Bukti kesembuhan.

5. Ia berkausa atas semua orang (2:13) ( merupakan injil Markus).

C. Markus mencatat tanggapan pemimpin-pemimpin yang menyatakan bahwa

bangsa itu menolak Yesus ( 1:14- 8:26).

1. Perdebatan dengan para pemimpin (2:14- 3:6).

a. Panggilan matius ( 2:14).

b. Tantangan dari para pemimpin ( 2:15- 3:6).

1. Pertanyaan tentang mengapa Yesus berkumpul dengan orang

berdosa ( 1:15-17).

2. Pertanyaan tentang berpuasa (2:18-22).

3. Pertanyaan tentang hari sabat (2:23- 36).

2. Pengakuan roh jahat ( 3: 7-12).

a. Menyingkir bersama murid-murid-Nya (2:7-10).

b. “Hikmat” roh Jahat (2:11).

3. Pengutusan murid (3:13-19).

4. Puncak penolak (3:20-35).

a. Reaksi dari umat-Nya sendiri: “Ia tidak waras”.

50
b. Reaksi dari para pemimpin Israel: “Ia kerasukan Beelzebul”.

c. Tanggapan Yesus: “Dosa yang tidak dapat diampuni.” Catatan

sumbangan Markus: “sebab mereka berkata, ia kerasukan setan”.

d. Hubungan dengan Yesus.

5. Ia berbicara dalam perumpamaan (4:1-34).

a. Tanah (4:1-9).

b. Tujuan perempuan (4:10-12).

c. Penjabaran tanah (4:13-20).

d. Pelita (4:21-25).

e. Benih bertumbuh dengan sendirinya (4:26-29).

f. Biji Sesawi (4:30-32).

g. Penjelasan perumpamaan kepada murid (4:33-34)

6. Peneguhan dalam mujizat (4:35~5:43).

a. Meredakan badai (4:34-41).

b. Menyembuhkan orang kerasukan roh jahat (4:35-41).

c. Membangkitkan anak Yairus perempuan yang sakit pendarahan

(5:21-43).

7. Penolakkan diteruskan (6:1~8:26).

a. Ditolak di Nazaret dan pernyataan lanjutan tentang Yesus yang

berkuasa (6:1-13).

1. Ditolak di Nazaret (6:1-6).

2. Dua orang murid diutus (6:7-13).

b. Perlawanan Herodes dan pernyataan lanjutan tentang Yesus yang

berkuasa (6:14-56).

1. Perlawanan Herodes (6:14-32) (ayat 19-20).

51
2. Manifestasi Mijizat (6:33-56).

a. Memberi makanan 5.000 orang (6:33-56).

b. Berjalan diatas air (6:45-52).

c. Menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (6:53-56).

c. Perlawanan orang Farisi dan ahli Taurat pernyataan lanjutan

tentang Yesus yang berkuasa (7:1-8:9).

1. Tradisi Farisi ( 7:1-23)

a. Pertanyaan tentang pembasuhan (7:1-13).

b. Pertanyaan tentang berpuasa (7:14-23).

2. Manifestasi Mujizat (7:24-8:9).

a. Anak Perempuan wanita Siro fenisia (7:24-30).

b. Orang tuli (7:31-37).

- Memohon kesembuhan

- Jawaban

- Hasil.

c. Memberi makan 4.000 orang (8:1-9).

d. Perlawanan orang Farisi dan pernyataan lanjutan tentang Yesus

yang berkuasa (8:10-26).

1. Perlawanan orang Farisi (8:10-21).

2. Pembuktian melalui penyembuhan orang buta (8:22-26).

52
BAGIAN III

PENGAJARAN YESUS KEPADA MURID-MURID

DALAM PERJALANAN KE YERUSALEM

Markus mencatat pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya yang

disampaikan dalam perjalanan ke Yerusalem supaya mereka melihat pola pemuridan

yang diperkirakan Yesus sekalipun akan menghadapi perlawanan (8:27-10:52).

A. Pengakuan Petrus dilaporkan sebagai penyataan Pribadi Mesias (8:27-38).

1. Pertanyaan tentang keIlahian-Nya (8:27-29).

2. Pernyataan tentang kematian-Nya (8:30-33).

3. Persyaratan menjadi murid (8:34-38).

53
B. Pemulihan dilaporkan sebagai penyataan kedudukan Kristus sebagai Raja

Israel agar menyangga iman para murid (9:1-13).

1. Pemulihan (transfigurasi) (9:1-8).

2. Penjelasan dari Elia (9:9-13).

C. Penyembuhan orang yang dirasuk setan dilaporkan untuk menyatakan kuasa

Yesus yang diterima iman melalui doa (9:14-29).

1. Ketidak berdayaan murid0murid (9:14-18).

2. Ketidak sabaran sang ayah (9:19-24).

3. Kemahatauan Tuhan (9:25-29). (21-27).

D. Pemberitahuan kedua tentang kematian-Nya diberikan sebagai penyataan

masa penderitaan, sebab murid-murid-Nya paham akan kematian dan

kebangkitan Yesus (9:30-32).

1. Keinginan Yesus (9:30).

2. Kematian Yesus (9:31).

3. Kesulitan murid-murid (9:32).

E. Ajaran terakhir untuk murid-murid dilaporkan sebagai penyataan prinsip-

prinsip dari Mesias yang merupakan model hidup bagi barang siapa yang

mengikuti Dia. (9:33-10:52).

1. Prinsip peringatan terhadap yang bersalah (9:33-50) (48-50).

2. Prinsip perkawinan dan perceraian (10:1-12).

a. Ketetapan perkawinan (10:1-9).

b. Problema penceraian (10:10-12).

3. Prinsip anak-anak dan iman seperti anak-anak (10:13-16).

4. Prinsip keselamatan dan upah dikaitkan dengan kekayaan (10:17-31).

a. Problema kekayaan dan iman (10:17-27).

54
b. Janji upah bagi yang setia (10:28-31).

5. Prinsip salib dan mahkota (10:32-45).

a. Pemberitahuan ketiga: Kematian Kristus (10:32-34).

b. Siapa yang yerbesar (10:35-44).

c. Sifat seorang hamba (10:45) (merupakan ayat kunci).

6. Prinsip iman (10:46-52).

a. Teriakan Batimeus (10:46-47).

b. Tegoran orang banyak (10:48).

c. Perhatian Yesus (10:49-51).

d. Pujian penghargaan bagi Batimeus (10:52).

BAGIAN IV

PENGORBANAN KRISTUS

SEBAGAI PENEBUSAN DOSA

(11:1~16:44)

Markus mencatat narasi penderitaan Tuhan Yesus yang mengorbankan diri

demi harga yang harus dibayar penebusan dosa (11:1~16:44).

A. Memasuki Yerusalem dan perdebatan serta penganiayaan penolakkan bangsa

itu kepada Yesus (11:1-12:44).

1. Ia masuk Yerusalem (11:1-26).

a. Keledai (11:1-11).

55
b. Ia mengutuk pohon ara (11:20-26).

2. Perdebatan di Yerusalem (11:27-12:44).

a. Pertanyaan mengenai kuasa-Nya (11:27-33).

b. Perumpamaan pekerja kubun anggur (12:1-12).

i. Kisah (12:10-12).

ii. Kutipan Kitab Suci (12:10-12)

c. Tantangan dari sekt-sekte (12:10-12).

i Pertanyaan tentang pajak dari Herodian (12:13-17).

ii Pertanyaan tentang kebangkitan oleh Saduki (12:18-27).

iii Pertanyaan tentang Hukum yang terutama oleh Farisi (12:28-

34).

a. utamakan Allah dan sesame (12:28-31)

b. ahli Taurat yang dekat dengan kerajaan Allah (12:32-34).

d. Pertanyaan tentang kemesiasan Yesus Anak Daud (12:35-34).

e. Yesus menegur orang yang munafik dan memuji yang sungguh-

sungguh beromitmen (12:38-44).

1. Yesus menegur yang munafik (12:38-40).

2. Yesus memuji janda yang berkomitmen kepada Tuhan (12:41-44).

3. Khotbah Yesus di Yerusalem (13:1-37).

a. Perhatian murid-murid (13:1-40.

b. Ajaran tentang yang akan datang (13:5-37).

1. Tribulasi (13:5-23).

a. Setengah yang pertama (13:5-13).

b. Setengah yang kedua (13:14-23).

i Pembinasaan keji (13:14-18).

56
ii Tribulasi besar (13:19-20).

iii Nabi-nabi palsu (13:21-23).

2. Kedatangan Kristus yang kedua (13:24-26).

a. Tanda (13:24-25).

b. Anak manusia (13:26).

3. Reuni orang pilihan (13:28-37).

4. Perumpamaan tentang persiapan (12:28-37).

a. Perumpamaan pohon ara: Pelajari (13:28-31).

b. Perumpamaan penanggung jawab rumah: Berjaga-jaga (13:32-37).

B. Peristiwa-peristiwa salib, kematian Krsitus sebagai penebusan dosa (14:1-

15:47).

1. Persiapan (14:1-15:47).

a. Untuk penguburan-Nya (14:1-9).

b. Untuk penyangkalan (14:10-11).

2. Paskah (14:12-25).

a. Persiapan perjamuan (14:12-16).

b. Pengkhianat disebutkan (14:17-21).

c. Penetapan Perjamuan Kudus (14:22-25).

3. Nubuat penyangkalan (14:26-31).

4. Doa di Getsemani (14:32-42).

5. Penangkapan (14:32-42).

a. Tanda (14:43-52).

b. Pedang (14:47-49).

c. Beserak (14:50).

d. Telanjang (14:51-52).

57
6. Dihadapan pengadilan (14:53-15:20).

a. Dihadapan Kayafas (14:53-72).

1. Pengaduan para imam (14:53-65).

2. Petrus menyangkal Yesus (14:66-72).

b. Dihadapan Pilatus (15:1-15).

1. Pertanyaan mengenai Yesus (15:1-5).

2. Percakapan Pilatus (14:53-65).

3. Memuaskan keinginan orang banyak (15:12-15).

4. Prajurit-prajurit mengolok-olok (15:16-20).

7. Pengorbanan di kayu salib (15:21-32).

a. Tiga jam pertama (15:21-32).

b. Tiga jam terakhir (15:33-37).

c. Peristiwa selanjutnya (15:38-41).

1. Tabir Bait Allah terbelah dua (15:38).

2. Kepala pasukan bertobat (15:39).

3. Perempuan-perempuan melihat dari jauh (15:40-41).

8. Penguburan (15:42-47).

C. Kebangkitan-Nya merupakan bukti bahwa ia sungguh Yesus, sang Mesias.

1. Pemberitahuan (16:1-8).

2. Penampakan (16:9-11).

a. Kepada Maria Magdalena (16:9-11).

b. Kepada dua orang (16:12-13).

c. Kepada sebelas murid didalam ruangan (16:14).

3. Penetapan (16:15-18).

a. Khotbah (16:15-16).

58
b. Bukti (16:17-18).

4. Kenaikan (16:19-20).

a. Tempat-Nya (16:19).

b. Mereka memberitakan Injil (16;20).

INJIL LUKAS

BAGIAN I

I. Pendahuluan

Renan, sebagaimana dikutip oleh Hugh Martin, menyebut Injil Lukas

sebagai “kitab terindah yang kita miliki” “Luke’s Potrai of Yesus, 1949, Hugh

Martin”. Sejujurnya harus diakui bahwa Lukas dalam menulis bukunya sangat

memperhatikan unsure-unsur sastra dibandingkan dengan Injil yang lain. Lebih dari

pada itu, ia juga menampilkan potret Yesus secara mengagumkan, yaitu dengan

menyuguhkan ceritera-ceritera yang meninggalkan kesan mendalam bagi para

pembacanya, masih banyak lagi cirri khusus Injil ini, sehingga tidak heran jika kitab

ini menjadi kegemaran bagi banyak orang.

59
II. Penulis, Tahun dan Tempat Penulisan

A. Penulis Injil Lukas.

Tradisi gereja menyatakan bahwa Lukas berasal dari Antiokhia. Ia adalah

teman sekerja Paulus yang sangat gigih, seorang tabib (dokter) dan ia

meninggal pada tahun 84 M. dialah yang menulis Injil ini. Alkitab

mencatat namanya di tiga tempat: (Kolose 4:14; 2 Timotius 4:11; Filemon

2:4). Umumnya diakui bahwa Lukas juga menulis kitab Kisah Para rasul

dipakai dengan kata ganti “kami” (Kisah Para Rasul 16:10-16; 20:5-15;

27:1-28, dll). Para Bapak Gereja sepertinya misalnya Clement dari

Alexandria, Irfenius, dan Tertulian, ikut menegaskan bahwa Lukas Injil

ini. (Canon Leon Morris, The Gospel According to St. Luke, 1974).

B. Tahun Penulisan Injil Lukas.

Beberapa ahli merasa bahwa Injil Lukas ditulis sekitar tahun 70 M. karena

buku ini sangat erat kaitannya dengan Kitab Kisah Para Rasul. Maka

mungkin sekali buku ini telah ditulis sekitar tahun 61 M. ketika Paulus

ditahan di Kaisaria, Yaitu pada tahun 60 M. Lukas rupanya barada

disekitar tempat itu. Sambil menunggu keputusan perkara Paulus rupanya

ia menghabiskan waktunya untuk menyusun Injil Lukas dan Kisah Para

rasul. Donald Guthrie, New Testamen Introduction, 1970).

C. Tempat penulisan Injil Lukas.

Para ahli bersepakat penulisan Injil Lukas di Kaisaria.

III. Tujuan Penulisan Injil Lukas.

Lukas menjelaskan maksud penulisan Injilnya didalam (1:-4). Ia bermaksud

menguatkan iman Theophilus, yaitu seorang pejabat tinggi pemerintah

60
Romawi yang bertobat. Lukas menunjukkan berbagai fakta sejarah yang

mendukung kenyataan bahwa iman Kristen itu patut di anut. Selanjutnya, ia

juga menegaskan bahwa Injil Allah diperuntukan bagi seluruh umat manusia,

bukan hanya untuk orang Yahudi saja. Injil adalah kebenaran yang bersifat

universal. Karena Injil ini memiliki kesejajaran dengan kitab Kisah Para

Rasul, rupanya buku ini juga mengandung motif “apologetic.” Orang-orang

non Yahudi dan khususnya para pejabat pemerintah Romawi, selalu berpikir

bahwa ke-Kristenan itu tidak lain adalah sekte didalam agama Yahudi

(bandingkan dengan pernyataan Gallio di Kisah Para Rasul 18:12-17).

Menanggapi sikap seperti itu maka Lukas berusaha menunjukkan perbedaan

dasr antara ke-Kristenan dengan Agama Yahudi maka agama Kristen tidak

terlibat didalamnya.

GARIS BESAR INJIL LUKAS

Sesuai dengan tujuan penulisan seperti yang diuraiakan di atas, maka garis

besar berikut ini merupakan dasar untuk menyelidiki argument Lukas:

I. Prolog (1:1-4).

II. Persiapan Pelayanan Yesus (1:5-4:13).

A. Kelahiran dan masa kanak-kanak Yohanes Pembaptis dan Yesus (1:5-

2:52).

B. Pelayanan Yohanes mempersiapkan pelayanan Yesus (3:1-20).

C. Tanggapan Yesus: Peresmian dan persiapan (3:21-4:13).

III. Pelayanan di Galilea (4:14-9:50).

A. Pelayanan awal: Penerimaan dan penolakan (4:14-6:11).

61
B. Perkembangan Pelayanan di Galilea (9:1-50).

C. Penyelesaian Pelayanan di Galilea (9:1-50).

IV. Pelayanan di Yudea dan Perea (9:51-19:27).

A. Berbagai khotbah dalam perjalanan ke Yerusalem (9:51-19:27).

B. Berbagai masihat dan pelayanan yang mengagumkan (12:1-19:27).

V. Pelayanan di Yerusalem: sengsara dan kemenangan-Nya (19:28-24:49).

VI. Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga (24:50-53).

BAGIAN II

MENGIKUTI ALUR PIKIRAN INJIL LUKAS

Prolog

Sejalan dengan tujuan utamanya, yaitu menunjukkan bahwa Injil itu

merupakan kebenaran yang patut di percayai, maka Lukas merasa perlu menjelaskan

metode yang dipakainya untuk menyusun kitabnya. Sebelum menulis, Lukas

menegaskan bahwa ia telah mengadakan riset yang menyeluruh dan mendalam selama

beberapa waktu. Untuk itu ia telah menghubungi bebagai saksi mata; salah satu

diantaranya adalah Maria ibu Yesus. Dari wanita ini ia berhasil mengumpulkan

bahan-bahan berkenan dengan masa kecil dan masa kanak-kanak Yohanes maupun

62
Yesus. Sekalipun Lukas tidak bermaksud menyusun sebuah biografi, namun ia

berusaha keras agar tulisannya disusun dengan teratur dan lengkap.

Persiapan Pelayanan Yesus

Dalam bagian ini dikisahkan masa kanak-kanak Yesus maupun Yohanes

Pembaptis. Ini merupakan bahan khas Lukas, tidak dijumpai pada injil-injil lain, ini

juga mengungkapkan lebih jelas tujuan buku ini. Ia menyatakan bahwa gerakan yang

bermula dari kalangan Yahudi ini semakin lama berkembangdan berpusat pada orang-

orang kafir (non Yahudi). Tetapi karena penolakkan mereka, maka ia akhirnya

berpaling dan berpusat kepada orang-orang kafir. Yang terjadi sesungguhnya selaras

dengan rencana Allah: Injil untuk dunia Universal.

A. Kelahiran dan masa kanak-kanak Yohanes Pembaptis dan Yesus. (1:5-2:52).

Bahan yang khas Lukas ini sesungguhnya menarik. Ada kesejajaran

peristiwa dalam kedua kisah mereka. Kelahiran mereka diproklamirkan oleh malaikat.

Keduannya terjadi secara ajaib: Yohanes lahir dari seorang ibu yang mandul dan

berusia lanjut (secara literal Elisabet itu steril), sedangkan Yesus dikandung oleh

seorang dara. Hal ini menyatakan bahwa yang terjadi adalah prakarsa dan campur

tangan Tuhan sendiri.

Dengan sengaja Lukas meguraikan adat istiadat Yahudi dengan teliti,

misalnya berkenan dengan hukum Taurat, demi untuk menolong para pembacanya,

yang bukan orang Yahudi. Sekalipun demikian ia juga membuatnya dengan jelas

bahwa ada yang terjadi itu sesuai dengan rencana kekal Tuhan. Penggenapan dari

rencana kekal Tuhan terwujud didalam diri manusia dari Nazaret, tetapi manfaatnya

di peruntukan bagi umat manusia sejagad. Semua bangsa sedari kekal dimasukan ke

dalam rencana Tuhan.

B. Pelayanan Yohanes Pembaptis mempersiapkan Pelayanan Yesus (3:1-20).

63
Dari segi Yohanes Pembaptis, ia bertindak sebagai pelopor kedatangan

Yesus. Ia menjadi tokoh tansisi dari masa Perjanjian Lama ke masa Perjanjian Baru.

Dalam menyampaikan Kisah ini pun Lukas terus menerus berusaha menunjukan sifat

universal Injilnya. Pemakaian istilash “semua orang akan melihat keselamatan yang

dari Tuhan” (3:6), menyatakan motif ini. Jadi kecaman keras yang ditunjukkan

kepada para prajurit Romawi tidaklah berpangkal pada kenyataan bahwa mereka itu

orang kafir, tetapi oleh karena Yohanes itu adalah pengkhotbah kebenaran.

Selanjutnya Lukas menelusuri silsilah Yesus sampai Adam, tidak seperti

Matius yang hanya berhenti pada Abraham. Yesus dihubungkan dengan manusia

pertama, dengan demikian Yesus itu benar-benar menjadi sesame dari seluruh umat

manusia. Yesus menderita dan mati untuk seluruh umat manusia. Ada kesan bahwa

Lukas memperkembangakan ide ini dari Rasul Paulus; bukankah ia merupakan

pendamping Paulus dalam waktu yang cukup lama? Perhatikan kesamaan konsep ini

dengan surat Korintus 3:23.

C. Tanggapan Yesus: Peresmian dan Persiapan (3:1-4:13).

Pembaptisan, pencobaan di padang belantara, dan kelahiran Yesus dari

Adam menandai persekutuan Tuhan Yesus dengan seluruh umat manusia.

Pembaptisan itu menandai juga awal pelayanan Yesus kepada Khalayak ramai.

Berbagai tanda lahir yang terjadi dalam peristiwa itu diuraikan, agar supaya sifat

historisnya dapat ditegaskan. Cara Lukas menyuguhkan kisah pencobaan sedikit

berbeda dengan Matius. Lukas memang mengetahui dengan persis keadaan hidup

para pembacanya yang dikenal “sangat berpendidikan dan terpandang”, dan itulah

sebabnya ia melukiskan pencobaan itu dengan ungkapan “segala kekuasaan….akan

diberikan kepada siapapun yang Ku-kehendaki.” Membaca kisah itu kiranya pembaca

akan dapat merasakan betapa hebat pencobaan yang dialami oleh Yesus.

64
BAGIAN III

Pelayanan di Galilea (4:14-9:50).

Konsisten dengan penolakkan terhadap kuasa dunia dan penyangkalan diri,

maka Yesus kembali ke Galilea, dan bukanya ke Yerusalem “tempat kekuasaan bagi

Israel.” Galilea menandakan tujuan akhir dari misi penebusan Tuhan. Pola ini pada

tahun-tahun berikutnya menemukan wujudnya yang utuh dalam pelayanan Paulus.

Setia terhadap asal-usul-Nya, sebagai anak Israel sejati, Yesus memulai pelayanan-

Nya didalam rumah-rumah sembahyang. Tetapi segera Ia dipaksa keluar dari sana,

sebab orang Yahudi tidak bersedia menerima dan mengakui Dia sebagai Mesias yang

di nubuatkan oleh Perjanjian Lama.

A. Pelayanan Awal: Penerimaan dan Penolakkan (4:14-6:11)

Dalam waktu singkat Yesus segera menjadi popular. Lukas melaporkan

“tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak

berbondong-bondong kepada-Nya” (4:15). Namun bersamaan dengan itu kebencian

dan perlawanan juga berkembang dengan pesat. Kejadian ini memaksa Yesus

mengubah startegi pelayanan-Nya, yaitu beralih dari “orang-orang benar” dan

memusatkan kepada orang “berdosa” dan “pemungut cukai”.

Dalam konteks “semi kafir” ini Lukas melukiskan dengan mengesankan

pergerakan karya Allah dari “umat pilihan” dan berangsur-angsur bangsa kafir

menempati sentral kegiatan-Nya. Pergeseran ini di tandai, salah satu diantaranya, oleh

terjadinya mujizat-mujizat sebagai kontras dengan legitas dan kemunafikan agama

Yahudi. Disebutkannya mengenai janda Funinsia serta Naaman, peristiwa dari siria

(4:23-30), juga di dasarkan atas keyakinan akan sifat universal dari berita Injil.

65
Kisah pemanggilan Simon (5:1-11) dan Lewi (5:27-32) dan pengutusan 12

murid (6:12-16) dicantumkan dengan tujuan khusus sebagai penerus misi-Nya Yesus

menetapkan tokoh-tokoh khusus. Di dalam bukunya yang kedua, Kisah Para Rasul,

Lukas menjelaskan panjang lebar tentang misi perjanjian sedunia, dan disini di

tunjukkan tokoh-tokoh kunci yang nanti akan memotori gerakan universal itu.

B. Perkembangan pelayanan di Galilea (6:8-56).

Di dalam bagian ini Lukas memasukan bahan yang disebut “Khotbah di

Bukit” (bandingkan dengna Matius 5-7), dengan sedikit perbedaan

redaksional. Bukannya naik kegunung, melainkan turun kelembah ketika

Yesus mengucapkan ajaran-Nya yang masyur itu. Lukas juga menyatakan,

bukan orang banyak, melainkan para murid yang mengelilingi Dia, ketika

khotbah itu diucapkan. Lukas bermaksud menegaskan bahwa melalui khotbah

itu Tuhan sungguh-sungguh berbicara kepada dunia ini dalam keadaan yang

sebenarnya.

Dengan cerita mujizat, Lukas menjelaskan tenggapannya terhadap pribiadi

Yesus. Dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, namun masih terlihat jelas

sifat keilahian-Nya sebagai naak Allah. Sekalipun demikian, tanda ajaib itu

tidak menjadi jaminan akamn penerimaan orang terhadap ke- Mesiasan-Nya.

Yohanes pembabtis masih ragu (7:18-23), sehingga melalui perumpamaan

penabur (8:4-18) yang terkenal itu, ia menubuatkan bahwa pada akhirnya

hanya sedikit akan siap untuk percaya kepada-Nya. Keuniversalan Injil

diungkapan juga dengan menyoroti sikap Yesus terhadap wanita. Dari latar

belakangnya sebagai Orang kafir, Lukas mengetahui bahwa wanita sering kali

diperlakukan secara tidak adil. Didalam institusi yang baru ini, hidup didalam

kristus, derajat wanita dipulihkan seperti yang direncanakan Tuhan. Wanita

66
memiliki derajat yang sama dengan kaum pria. Yesus diurapi oleh seorang

wanita berdosa (7:36-50). Ada sejumlah wanita yang disebut murid (8:1-3).

Sekurang-kurangnya ada tiga belas wanita yang disebut Lukas, dan tidak

disebut oleh Injil lain. Selain dari pada itu kaum wanita juga menempati posisi

yang menonjol dalam peristiwa kelahiran Yesus.

C. Penyelesaian Pelayanan di Galilea (9:1-50).

Dalam kisah pengutusan kedua belas murid Lukas dengan sengaja

menghilang kan pernyataan bahwa para murid itu diutus melayani “kawanan

domba Israel”. Dalam pandangannya, ladang pelayanan para murid yang

sebenarnya adalah dunia ini.

Masa depan gereja dilukiskan dengan pemberian makan kepada lima ribu

orang (9:10-17). Disana orang YAhudi dan orang kafir akan duduk

berdampingan, karena keduanya akan dipersatukan didalam kerajaan-Nya

dimasa mendatang. Pengakuan Petrus di Kaisaria (9:18-21) merupaka puncak

pelayanan di Galilea, karena disitulah ia mengakui misi utama-Nya. Ia datang

untuk menjadi juruselamat dunia ini. Dan jalan untuk menggenapi misi-Nya

itu adalah jalan salib (9:28-36), tema penderitaan menjadi pusat percakapan.

Cara menyuguhkan bahan ini menyatakan sentralitas dari semua tema

penderitaan Kristus. Menjadi murid Kristus yang sebenarnya tidak dapat

dipisahkan dari menghadapi penderitaan : solider dengan Tuan yang

mendahului kita. Kebenaran ini pada layaknya menjadi sumber kekuatan bagi

orang Kristen yang menderita saat ini.

D. Bagian Pelayanan di Yudea dan Perea

Dalam bagian ini ada bahan-bahan yang tidak dijumpai dalam Injil Markus

(9:51-18:14), dan cara penyajiannya dalam banyak hal berbeda dengan Injil

67
Matius. Berbagai ceramah ini mungkin saja disempatkan oleh Yesus dlam

pelayan-Nya di Perea atau perbatasan Galilea. Namun cukup jelas bahwa

ajaran itu disampaikan pada perjalanan-Nya menuju Yerusalaem.

A. Berbagai khotbah dalam perjalanan ke Yerusalem 9:51-11:54.

Salah satu cirri yang menonjol dari Injil ini adalah pengukapan tentan

sifat belas kasihan Tuhan Yesus. Kisah orang Samaria yang baik hati

menggambarkan sifat belas kasihan Yesus yang tak terbatas, sehingga ia

sangggup mengasihi bukan saja orang Yahudi melainkan terlebih lagi Ia

sangggup mengasihi orang Samaria (9:51-56). Kisah pengutusan ketujuh

puluh murid (10:1-20) adalah satu bukti lain akan minat Lukas terhadap

bangsa kafir. Jumlah tujuh puluh ini barangkali simbol dari tujuh puluh

bangsa (Kejadian 10), yang menyatakan bahwa misi Agung Allah memang

ditujukan khususnya terhadap bangsa-bangsa didunia ini.

Dalam pola itu Lukas juga menunjukkan kepada pembacanya akan

sifat menjadi murid Kristus yang sejati. Menjadi pengikut Yesus itu lebih

dari sekedar kewajiban untuk memenuhi tuntutan lahir keagamaan, tetapi

yang terutama adalah pentingnya perbuatan manusia yang didalam. Kisah

orang Samaria, cerita tentang Maria dan Martha, dan kisah penempelakan

para pemimpin Yahudi, semuanya itu mendukung gagasan diatas.

E. Berbagai nasihat dan pelayanan yang mengagumkan 12:1-19:27

Ada beberapa bagian disini yang sama dengan bahan Matius. Datangnya

pencobaan tidak dapat dihindarkan dalam diri murid Kritus. Hal ini akan

Lukas uraikan dengan lebih jelas di dalam Kisah Para Rasul. Dalam banyak

hal ia melihat kaitan erat antara penganiayaan yang bakal dialami murid

Kristus dengan sifat pelayanan Tuan mereka. Yesus datang untuk membawa

68
pemisahan (12:49-53). Juga nasihat untuk berani bersaksi, itu akan

menyebabkan pula berbagai penderitaan yang dialami para murid abad

pertama.

Hal ini yang menjadi perhatian Lukas adalah dasar pengampunan dan

pembenaran yang ditetapkan Allah. Dari pelayanan-Nya, Yesus menunjukkan

bahwa manusia hanya dibenarkan oleh kasih dan anugrah. Perumpamaan

seperti domba yang hilang, mata uang yang hilang, dan juga anak yang hilang

(ps. 15), dan kemudian digabungkan dengan pengalaman pemungut cukai

Zakheus (19:1-10), semua itu menunjukkan cara Allah dalam menghadapi

orang berdosa. Baik orang Yahudi maupun orang kafir, keduanya layak

menrima anugrah Allah. Akan tetapi Allah yang kaya dengan rahmat telah

menetapkan agar mereka beroleh keselamatan. Anugrah itulah yang akan

menyelamatkan mereka.

F. Bagian Pelayanan di Yerusalem : Kesengsaraan dan Kemenangan 19:28-

24:29.

Penggeseran rencana Allah dari orang Yahudi kepada orang kafir

merupakan kepastian yang tidak mungkin dibendung. Namun Lukas juga

melihat bahwa penolakan terhadap orang Yahudi itu tidak kenal sifatnya.

Dengan berbagai peristiwa yang terjadi pada minggu terakhir pelayanan

Tuahan Yesus, ia melukiskan akan kasih Allah yang tak pernah luntur

terhadap bangsa Yahudi. Jika Allah harus menjatuhkan hukuman atas mereka,

maka hal itu dilaksanakan demi kasih dan kebaikan mereka.

Lukas melihat penderitaan dan kematian Kristus sebagai manifestasi atas

penolakan Yahudi terhadap Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Oleh kerena

hukuman Allah itu sifatnya mendesak (20:45- 21:36), maka akhirnya sabagai

69
dari hukuman itu telah terjadi pada tahun 70M, itulah saatnya ketika

Yerusalem diratakan dengan tanah.

Dari segi lain, minggu sengsara juga merupakan saat kemenangan Yesus

yang gilang gemilang. Penetapan Perjamuan malam (22:14-20), dan juga doa

di taman Getsemani (22:39-46), semuanya menjelaskan bahwa jalan

keselamatan adalah melalui salib. Tetapi salib adalah sekedar batu loncatan

terhadap kermenangan Yesus karena peristiwa itulah yang akan mendasari

kedatanganNya yang kedua kali. Kristus mengakhiri pelayananNya dibumi

pada salib; sebab mesti tengah tergantung di Kayu salib itu, Ia telah

menggunakan kematianNya untuk membuka pintu sorga bagi sipenjahat yang

bertobat (23:26-43).

G. Bagian Tuhan Yesus ke Sorga (24:50-53).

Kemenangan total Tuhan Yesus terhadap kematian dinyatakan melalui

kebangkitanNya dari kubur. Bukti nyata peristiwa itu bertumpuk ; salah satu

yang paling jelas adalah menampakkan diri terhadap para muridNya. Banyak

dari para saksi itu rupanya masih hidup ketika Lukas menulis bukunya. Hal itu

merupakan fakta yang sangat kokoh akan kebenaran injil.

Perintah yang diberikan, agar murid-murid tinggal di Yerusalem (24:29)

dan kemudian ditaati (24:51), merupakan kunci penghubung yang sangat

penting dengan Kisah Para Rasul. Karena disanalah rencana abadi Allah itu

dipenuhi selengkapnya. Dan Lukas sendiri bersukacita oleh karena bukan saja

telah menjadi saksi mata dari semua yang terjadi, tetapi lebih dari segalanya ia

itu terlibat secara pribadi dalam karya Allah yang mengagumkan.

Kini Yesus telah naik ke sorga. Kisah ini diulang lagi nanti dalam Kisah

Para Rasul, untuk menegaskan pentingnya peristiwa ilahi ini. Peristiwa ini

70
meneguhkan sifat kelahiran Yesus. Ia berasal dari sorga, dan kini Ia kembali

keasalNya. Ia telah tinggal disana, tetapi ia telah mengutus Roh Kudus untuk

meneruskan tugasNya di bumi ini. Dan sekarang Ia masih terlibat dalam

penyelesaian misi memenangkan dunia bagi Allah, yaitu dalam pribadi Roh

Kudus yang diutusNya itu.

KESIMPULAN

Dalam Injil ini Lukas telah berhasil membuktikan secara historis bahwa

kabar kesukaan, injil itu memang merupakan fakta yang dapat dipercaya.

Telah terbukti bahwa Kristus itu sungguh-sunguh Juruselamat. hidupNya,

kematianNya, dan kebangkitanNya membuktikanNya. Jelaslah bahwa

kekristenan itu bukan sekedar kelangsungan dari agama Yahudi.

Memang kekristenan itu lahir di bumi agama Yahudi. Akan tetapi misi

yang sebenarnya sangat berbeda. Kenyataan bahwa para pemimpin agama

Yahudi membenci dan akhirnya membunuh Dia dengan jalan menyalibkan.

Hal itu lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa keduanya adalah dua hal

yang berbeda.

Dan akhirnya, Lukas melihat dengan jelas bahwa kenaikan Yesus ke sorga

hanyalah suatu permulaan. Penyampai injil kepada orang kafir baru di mulai.

Realitas penuh dengan misi ini akan mencapai wujud yang nyata pada masa-

masa yang mengikutinya, yaitu pada masa yang diutarakan oleh Kitah Kisah

Para Rasul. Itulah sebabnya kitab Injil Lukas ini tidak dapat dipisahkan

dengan KIsah Para Rasul.

INJIL YOHANES

71
Garis besar analisa injil Yohanes.

i. PROLOGE, 1:1-18

a. Firman dan Allah, 1:1-2

b. Firman dan Ciptaan 1:3-5

c. Firman dan Yohanes Pembabtis, 1:6-8

d. Puncak keunggulan Firman, :15-18

ii. PERMULAAN PELAYANAN YESUS, 1:19-51.

a. Kesaksian Yohanes, 1:19-34

1. Yohanes dan Farisi, 1:19-29

2. Yohanes dan Yesus, 1:29-34

b. Murid-murid yang pertama, 1:35-51

1. Andreas dan Petrus, 1:35-42

2. Pilipus dan Natanael, 1:43-51

iii. MUJIZAT DAN CERAMAH –CERAMAH, 2:1-12:50

A. Mujizat pertama : Air menjadi anggur, 2:1-11

Interlude : 2:12.

B. Penyucian Bait Allah, 2:13-17

C. Penghancuran dan kebangkitan bait Allah, 2:18-2

D. Yesus dan Manusia, 2:23-25

E. Ceramah pertama : Kelahiran Baru, 3:1-36

1. Kelahiran baru , 3:1-15

2. Refleksi, 3:16-21

3. Yesus dan Yohanes Pembabtis, 3:22-36

a. Pertanyaan tentang penyucian, 33:22-26

b. Jawaban Yohanes Pembabtis, 3:27-30

72
c. Refleksi, 3:31-36

F. Ceramah kedua: Air Hidup, 4:1-42

1. Yesus pergi ke Galilea, 4:1-3

2. Air kehidupan, 4:4-14

3. Wanita dan suaminya, 4:15-19

4. Penyembahan yang benar, 4:20-26

5. Kesaksian wanita, 4:27-30

6. Makanan Yesus,4:31-38

7. Orang-orang Samaria yang percaya, 3:39-42

G. Mujizat kedua: penyembuhan anak pegawai istana,4:43-54

1. Kembali ke Galilea,4:43-45

2. Penghinaan hari sabat,5:46-54

H. Mujizat ketiga : Penyembuhan orang lumpuh, 5:1-19

1. Penyembuhan, 5:1-9a

2. Penghinaan hari sabat, 5:9b-18

I. Ceramah ketiga : Keilahian Anak, 5:19-47

1. Bapak dan Anak, 5:19-24

2. Anak dan Penghukuman, 5:25-29

3. Kesaksian Anak, 5:30-47

J. Mujizat keempat: Memberi makan orang banyak, 6:1-15

K. Mujizat kelima : Berjalan diatas air, 6:16-21

L. Ceramah keempat: Roti Hidup, 6:22-66

1. Banyak orang berkumpul, 6:22-25

2. Makanan yang dicari, 6:26-27

3. Firman Allah, 6:28-29

73
4. Roti Hidup, 6:30-40

5. Kristus dan Roti, 6:41-51

6. Makan daging dan minum darah, 6:52-59

7. Firman Allah adalah kehidupan, 6:60-66

M. Pengakuan Petrus, 6:67-71

N. Ceramah kelima: Roh yang memberi hidup, 7:1-8:11

1. Yesus berbicara kepada saudara-saudaranya, 7:1-9

2. Reaksi orang banyak, 7:10-13

3. Kesaksian yang benar, 7:14-24

4. Dialah Kristus yang datang, 7:25-31

5. Usaha penangkapan 7:32

6. Kembali kepada Bapa, 7:33-36

7. Tentang Roh Kudus, 7:37-39

8. Perbedaan Pendapat, 7:40-44

9. Penangkapan yang gagal, 7:45-52

10. Sisipan : Perempuan yang berzinah, 8:1-11

O. Ceramah keenam: Terang dunia, 8:1259

1. Saksi Bapa, 8:12-20

2. Mati dalam dosa, 8:21-24

3. Bapa dan Anak, 8:25-30

4. Hamba-hamba dosa, 8:31-36

5. Kemuliaan Bapa diberikan kepada anak, 8:37-59

P. Mujizat keenam: penyembuhan orang buta sejak lahir,9:1-41

1. Penyembuhan, 9:1-7

2. Akibat terhadap sesamanya, 9:8-12

74
3. Orang yang disembuhkan dan Farisi, 9:13-34

a. Permulaan diskusi, 9:8-12

b. Orang tuanya diuji, 9:18-23

c. Orang itu diuji, 9:35-38

4. Iman kepada anak Allah, 9:35-38

5. Hukuman bagi Farisi, 9:39-41

Q. Ceramah ketujuh: Gembala yang baik, 10:1-42

1. Perumpamaan, 10:1-6

2. Penerapan, 10:7-18

3. Reaksi orang Yahudi, 10:19-21

4. Penolakan yang terakhir orang Yahudi terhadap Yesus, 10:22-

42

R. Mujizat ketujuh, Lazarus dibangkitkan, 11:1-57

1. Kematian Lazarus, 11:1-16

2. Pertemuan dengan marhta, 11:17-27

3. Pertemuan dengan Maria, 11:28-32

4. Lazarus dibangkitkan,11:33-44

5. Reaksi iman, 11:45

6. Reaksi yang tidak percaya, 11:46-57

S. Akhir pelayanan Yesus kepada kalayak, 12:1-50

1. Pengurapan di Betania, 12:1-8

2. Memasuki kemenangan, 12:9-19

3. Orang-orang yunani, 12:20-36a

4. Saksi mengenai nubuatan yesus, 12:36b-43

5. Tantangasn terakhir agar percaya, 12:44-50

75
IV. CERAMAH UMUM, 13:1-17:26

A. Dua makna tindakan, 13:1-30

1. Pembasuhan kaki, 13:12-20

2. Melayani dalam kerendahan, 13:12-20

3. Nubuatan tentang kesengsaraan, 13:21-30

B. Pertanyaan murid-murid, 13:30-14:31

1. Perintah baru, 13:31-35

2. Nubuatan penyangkalan, 13:36-38

3. Kristus adalah jalan, 14:8-14

4. Bapa dan Anak, 14:15-17

5. Kedatangan Roh Kudus, 14:15-17

6. Manifestasi Kristus terhadap murid-murid, 14:18-24

7. “aku pergi kepada bapa” 14:25-31

C. Pokok Anggur yang benar, 15:1-17

D. Penganiayaan, 15:18-25

1. Penderitaan kristus, 15:18-21

2. Yesus mengatakan dosa manusia, 15:22-25

E. Karya Roh Kudus 15:26-16:15

1. Bersaksi tenntang Kristus 15:16-27

2. Peringatan akan datang penganiayaan 16:1-4a

3. Karya Roh Kudus 16:4b-15

F. Beberapa pemecahan yang sulit 16:16-33

1. Problema murid-murid 16:16-18

2. Kesukacitaan murid-murid 16:19-24

3. Iman murid-murid 16:25-30

76
4. Kedamaian murid-murid 16:31-33

G. Doa Iman Agung 17:1-26

1. Doa untuk pemulihan Anak 17:1-5

2. Doa untuk murid-murid 17:6-19

3. Doa untuk orang-orang yang akan percaya 17:20-26

V. PENYALIBAN 18:1-19:42

A. Penangkapan 18:1-12

B. Penyangkalan dan penganiayaan oleh Yahudi 18:13-27

1. Yesus di hadapan Hanas18:13-14

2. Penyangkalan Petrus yang pertama 18:15-18

3. Ujian dihadapan hanas 18:19-24

4. Penyangkalan Petrus yang ke 2 dan ke 3 18:25-27

C. Penganiayaan oleh orang-orang Roma, 18:28-19:16

1. Yesus dihadapan Pilatus, 18:28-32

2. Yesus diuji dihadapan Pilatus, 18:33-38a

3. Keputusan Pilatus, 18:38b-19:16

D. Yesus disalibkan, 19:17-42

1. Yesus disalibkan, 19:17-22

2. Jubahnya diundi, 19:23-25

3. Yesus berbicara kepada Maria, 19:26-27

4. Kematian Yesus, 19:28-37

5. Penguburan Yesus, 19:38-42

VI. KEBANGKITAN, 20:1-29

77
A. Kubur Kosong, 20:1-10

B. Penampakan, 20:11-29

1. Penampakan kepada Maria, 20:11-18

2. Penampakan kepada 10 orang, 20:19-23

3. Penampakan kepada Thomas, 20:24-29

VII. EPILOGE, 20:30-21-25

A. Tujuan Injil Yohanes, 20:30-31

B. Petrus di perbaharui, 21:1-19

C. Peranan murid-murid terkasih, 21:20-23

D. Keauntentikan, 21:24-25

78

Anda mungkin juga menyukai