Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH AGAMA KRISTEN

NAMA : MARCHELA SEFANIA

NIRM : 1020218350

KELAS : A (PAK)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA


TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Nikmatnya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan Tuhan saya
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salah satu tujuan dari makalah
ini ialah untuk memenuhi UAS mata kuliah Sejarah Agama Kristen.

Saya pun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya
dan berharap semoga banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Injil dibawa sampai ke Asia


B. Pekabaran Injil di Eropa
C. Sejarah gereja dalam wilayah yang dikuasai Islam
D. Sikap gereja barat menghadapi dunia
E. Teologi dan kepercayaan Abad pertengahan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah gereja Ialah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan perubahan-
perubahan yang dialami gereja selama didunia ini. Kata “Gereja”, melalui kata
Portugis igreja, berasal dari kata Yunani ekklesia. Selain itu, dalam bahasa Yunani
ada satu kata lain yang berarti gereja, yaitu Kuriakon (Rumah) Tuhan. Ekklesia
berarti, mereka yang dipanggil. Yang pertama dipanggil oleh Kristus ialah para murid,
Petrus dan lain-lain. Sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan pencurahan Roh
Kudus pada hari Pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya “Mereka yang
diutus”. Rasul-rasul diutus ke dalam dunia untuk mengabarkan berita kesukaan,
sehingga lahirlah gereja Kristen.
Gereja itu dapat kita bandingkan dengan pohon. Sama seperti pohon, yang tumbuh
dari suatu tunas yang kecil, lama-kelamaan menjadi batang yang besar, demikian juga
halnya gereja. Apa sebab dalam sejarah gereja telah timbul begitu banyak bentuk
yang berlainan? Apa sebab sejarah gereja adalah kisah perubahan-perubahan dan
perkembangan-perkembangan yang terus menerus? Soalnya ialah bahwa dalam
sejarah, Injil dibawa kepada orang-orang yang hidup dalam berbagai lingkungan.
Orang yang menerima Injil juga tak dapat tidak mengungkapkannya dalam bentuk
yang biasa mereka pakai dalam lingkungannya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Injil dibawa sampai ke ujung Asia
2. Pekabaran Injil di Eropa
3. Sejarah gereja dalam wilayah yang dikuasai Islam
4. Sikap gereja barat dalam menghadapi dunia
5. Teologi dan kepercayaan Abad pertengahan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui siapa yang membawa Injil ke Asia
2. Untuk mengetahui Pekabaran Injil di Eropa
3. Untuk mengetahui Sejarah gereja dalam wilayah yang dikuasai Islam
4. Untuk mengetahui Sikap gereja barat dalam menghadapi dunia
5. Untuk mengetahui Teologi dan Kepercayaan Abad pertengahan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Injil dibawa sampai ke ujung Asia


Gereja-gereja di Asia Tengah dan Timur zaman sekarang, karena baru lahir pada abad
ke-20, ke-19 atau paling-paling pada abad ke-16, biasanya disebut “Muda”. Tetapi,
diantaranya ada satu yang termasuk gereja yang paling tua, karena telah ada sejak
abad ke-2. Itulah gereja di Irak dan Iran yang kita sebut Gereja Nestorian. Jumlah
anggotanya sekarang kecil, sekitar 50.000 jiwa. Namun, dari abad ke-4 sampai abad
ke-14, gereja inilah yang paling luas wilayah nya dan yang paling berhasil usahanya
untuk mengabarkan Injil ke seluruh Asia.
Sebenarnya, keadaan politis dan religius di Asia waktu itu tidak begitu
menguntungkan seperti di Eropa bagi penyebaran agama Kristen. Sekita tahun 100 M,
Injil sudah tersebar ke daerah Kerajaan Partia atau Persia. Tetapi sesudah tahun 313,
orang-orang Kristen disini di tindas Dengan hebat. Penindasan itu berlangsung selama
3 abad. Dari abad ke-6 sampai abad ke-13, Gereja Nestorian itu memainkan peranan
penting dalam lingkungan agama dan kebudayaan di Asia. Pusat-pusat kegiatan
Nestorian ini ialah Sekolah Teologi di Nisibis, dan biara-biara yang tersebar seluruh
wilayah gereja Nestorian. Kegiatan pekabaran Injil oleh gereja Nestorian meliputi
seluruh Asia. Sebelum kedatangan Islam, orang-orang Kristen telah menyiarkan Injil
ke Arabia, ke India, Ke Asia Tengah dan malahan ke Tiongkok. Penyiaran agama
Kristen itu terutama berlangsung melalui jalan-jalan dagang.
Pada abad ke-13, agama Kristen sekali lagi sempat meluas di Asia Timur. Tetapi,
segera sesudahnya gereja di Asia tertimpa bencana-bencana besar. Sejak Kurang lebih
tahun 1400 Gereja Nestorian hampir seluruhnya terbatas pada daerah kelahirannya
yaitu Irak Utara. Gereja baratlah yang membawa Injil ke Asia di kemudian hari.

B. Pekabaran Injil di Eropa


Antara tahun 400 dan tahun 1000, keadaan Eropa di bidang politik dan Agam
mengalami perubahan yang besar sekali. Kekaisaran Romawi di Barat tumbuh, dan
terbentuklah sejumlah negara baru. Sesudah meninggal nya Kaisar Theodosiud Agung
sekitar tahun 400, Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua yaitu Romawi Barat dan
Romawi Timur. Mayoritas bangsa-bangsa German dan Slav menganut agama suku
Politis. Wilayah Perancis dan Inggris, yang sudah masuk Kristen sewaktu masih
merupakan propinsi Kekaisaran Romawi, sebagian harus diKristenkan kembali. Di
Rusia dan di Eropa Utara dan Tengah, sama sekali belum ada usaha pekabaran Injil.
Tetapi, sekitar tahun 1000, hampir seluruh Eropa sudah masuk Kristen.
Bangsa-bangsa German beragama politis, agamanya itu tidak lama bertahan terhadap
agama Kristen. Salah seorang pejabat Injil yang terkenal ialah Bonifatius. Perancis
dan Inggris sudah di Kristen kan kembali sekitar tahun 500. Sesudah Perancis dan
Inggris di Kristenkan, negeri itu sendiri pun menjadi pusat pekabaran Injil. Pemabar
Injil yang paling besar yang berasal dari sana ialah Bonifatius, ia disebut “Rasul
German” karena dialah yang mengabarkan Injil di sebagian besar negeri German.
Metodenya tak selalu lemah lembut. Ia dibunuh oleh orang-orang kafir di Belanda
Utara ketika ia berumur kira-kira 80 tahun. Sampai sekitar tahun 750, pekabaran Injil
diselenggarakan secara damai.
Sekitar tahun 1000 itu juga, Eropa timur di Kristenkan oleh utusan-utusan dari
Konstantinopel. Demikianlah daerah yang luas itu menjadi sebagian wilayah Gereja
Ortodoks Timur. Salah seorang pekabar Injil yang termasyhur dari gereja ortodoks
timur ialah Cyrilldus, seorang Tesalonika. Ia bukan hanya memberikan Injil kepada
bangsa-bangsa Slav, tetapi juga satu abjad yang cocok dengan bunyi-bunyi bahasa
mereka, agar Injil itu dapat ditulis dalam bahasa mereka. Abjad ini, yang berdasarkan
abjad Yunani, sampai sekarang masih dipakai di Rusia dan beberapa negara lainnya.
Raja Rusia, Wladimir dibaptis pada tahun 989. Lalu rakyat nya semuanya
diperintahkan turun kedalam sungai, agar mereka sekaligus dibabtis juga.

C. Sejarah Gereja dalam Wilayah yang dikuasai Islam


Sesudah tahun 600 timbullah agama Islam di Arabia. Lalu dalam waktu kurang dari
satu abad orang-orang Arab merebut Asia Barat dan Afrika Utara. Yang terbanyak
diantara penduduk wilayah itu adalah orang-orang Kristen. Dibagian barat khalifat itu
penduduk nya adalah orang Kristen semua, dibagian timur orang-orang Kristen
merupakan suatu minoritas yang kuat. Kedudukan orang-orang Kristen dibawah
kekuasaan Arab cukup baik, walaupun mereka tidak mempunyai kebebasan penuh
dalam hal beragama. Lama-kelamaan jumlah anggota gereja menjadi merosot.
Perang-perang Salib kurang lebih pada tahun 1050-1450 terjadi di Spanyol. Disitu
peang tersebut merupakan perang pembebasan; agama bukan faktor utama
didalamnya. Kemudian orang-orang Eropa barat berpaling keusaha yang pada hemat
mereka jauh lebih mulia, yaitu pembebasan Tanah Suci, Palestina, dari kekuasaan
orang-orang Islam. Disini faktor agama lebih tampil dimuka. Walaupun demikian,
dalam babak kedua ini pun perang salib bukanlah perang antara umat Kristen dan
umat Islam, melainkan perang antara “peranggi” dan Turki dan didalamnya
bercampur faktor agama dan faktor lainnya.
Setelah menderita kesukaran yang luar biasa, pasukan tentara dari Eropa barat
berhasil merebut Kota Yerusalem dan daerah di sekitarnya. Dari tahun 1999 sampai
tahun 1187 daerah itu merupakan Kerajaan Yerusalem. Pada tahun 1299 benteng yang
terakhir di Palestina jatuh ke tangan sultan Mesir. Dan Hasil perang salib sebetulnya
negatif.

D. Sikap gereja barat menghadapi dunia


Selama abad pertengahan, dalam hubungan Gereja Barat dengan dunia sekitarnya,
dapat kita lihat dia sikap yang tampaknya bertentangan. Pada satu pihak, gereja ingin
menguasai dunia, atau lebih tepat menjadi lembaga pembimbing dan pengatur dunia.
Pada pihak lain, banyak orang Kristen yang menarik diri dari dunia. Tetapi hanya satu
pemikiran teologis yang menghasilkan kedua sikap itu. Cita-cita gereja barat abad
pertengahan itu, yaitu untuk menjadi lembaga yang membimbing dan mengatur dunia,
menyebabkan pergumulan yang hebat antara gereja itu dengan dunia, yakni dengan
negara dan masyarakat. Mula-mula gereja dikuasai negara kurang lebih 500-1000
tahun. Tetapi gereja melepaskan diri dari ikatan itu pada tahun 1000-1150.
Setelah berhasil lepas dari kekuasaan negara, gereja berusaha sendiri menjadi
pembimbing dan pengatur negara itu kurang lebih 1200 sampai 1300, akhirnya
kekuasaan gereja merosot lagi. Sementara paus berusaha menguasai dunia, ada pula
orang-orang Kristen yang menarik diri dari tengah-tengah dunia, dengan
menanggalkan segala kekuasaan dan kekayaan duniawi. Kadang-kadang orang-orang
ini merupakan kelompok-kelompok yang melawan gereja, misalnya kelompok orang-
orang waldens. Akan tetapi, Ada juga orang yang walaupun mempunyai cita-cita yang
sama seperti waldes, namun tidak keluar dari gereja. Mereka mulai bekerja ditengah-
tengah penduduk kota-kota besar, yang terasing dari gereja. Dalam abad pertengahan,
dan terutama sesudahnya, ordo-ordo itu juga giat melakukan pekabaran Injil
Fransiskus dari Asisi (1182-1226) mendirikan ordo saudara-saudara Hina, yang biasa
disebut Ordo Fransiskan. Ordo itu di tahun-tahun kemudian banyak bekerja diantara
penduduk kota-kota besar. Mereka menarik orang banyak, karena kehidupannya yang
sederhana dan wataknya yang ramah, sama seperti watak Fransiskus sendiri.
Dominikus, seorang Spanyol, terharu juga oleh kemiskinan orang, lebih lebih oleh
kemiskinan rohani dari mereka yang dibujuk oleh bidat. Ia pun mau menjadi miskin,
supaya orang-orang yang seperti kaum Waldens, melawan kekayaan Uskup-uskup.
Lebih percaya pada pemberitaannya. Ia mendirikan sebuah ordo, yaitu ordo
pengkhotbah-pengkhotbah atau ordo Dominikan. Mungkin mengherankan kalau
dalam gereja Abad pertengahan ditemukan dua cita-cita yang tampak nya
bertentangan: menguasai dunia dan menarik diri dari dunia dengan menempuh hidup
miskin. Tetapi keduanya berdasarkan keyakinan yang sama yakni bahwa hal-hal
Duniawi patut kurang dihargai dibandingkan dengan hal-hal Rohani. Dalam hal ini,
unsur-unsur dari Alkitab bergabung dengan filsafat Platonis.

E. Teologi dan kepercayaan Abad pertengahan


Dapat dikatakan bahwa teologi dan kepercayaan Abad pertengahan merupakan hasil
kompromi. Yaitu Kompromi antara ajaran Alkitab dengan filsafat Yunani, Kompromi
antara kesalehan yang bersifat Alkitabiah dengan agama Kafir Yunani-Romawi,
German yang tersebar di Eropa sebelum datang nya agama Kristen. Sesudah tahun
1000, penduduk Eropa barat mulai memperhatikan kembali karangan-karangan itu,
terutama yang dari Plato dan Aristoteles, mengandung pikiran-pikiran yang berlainan
dengan ajaran Gereja. Maka itu, yang menjadi cita-cita teologi Abad Pertengahan
ialah menyelaraskan ajaran Gereja itu dengan filsafat Yunani. Aliran teologi itu
disebut teologi Skolastik. Tokoh terkemuka dalam sejarah teologi Skolastik ialah
Thomas dari Aquino, seorang Rahib anggota Ordo Dominikan. Ia berhasil
menampung asas-asas filsafat dalam sistem teologi yang menyeluruh. Pola pikirannya
dapat dilihat dari cara ia membahas hubungan antara Rahmat Allah dan kemampuan
manusia untuk berbuat baik.
Di antara Sakramen-sakramen, yang jumlahnya tujuh, yang paling penting ialah
Sakramen Misa (Ekaristi). Perayaan Misa merupakan ibadah yang sebenarnya;
Khotbah, pemberitaan Firman Allah, bersifat pendahuluan Untuk Misa. Teologi
Skolastik telah berhasil menciptakan sintesis antara aneka unsur yang Rohani dan
yang Jasmani. Gereja dan dunia/negara, ilmu teologi dan Ilmu umum. Dalam sintesis
itu masing-masing unsur menduduki tempat nya sendiri yang dianggap cocok
baginya. Sintesis itu tampak dalam semua segi kehidupan dalam Abad Pertengahan,
termasuk dalam kesenian. Dalam kepercayaan rakyat Allah dipandang sebagai
seorang hakim, yang mengganjari manusia sesuai dengan perbuatannya. Orang
mencari perlindungan terhadap pengadilan yang dahsyat itu dengan bermacam-
macam cara yang disediakan oleh gereja. Karena belum tentu usaha-usaha itu akan
mencukupi maka diharapkan pengantaran orang-orang Santo, terutama Maria.
Sebetulnya, dengan demikian banyak unsur kekafiran dibiarkan masuk kembali
kedalam gereja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah gereja Ialah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan perubahan-
perubahan yang dialami gereja selama didunia ini. Kata “Gereja”, melalui kata
Portugis igreja, berasal dari kata Yunani ekklesia. Selain itu, dalam bahasa Yunani
ada satu kata lain yang berarti gereja, yaitu Kuriakon (Rumah) Tuhan. Ekklesia
berarti, mereka yang dipanggil. Yang pertama dipanggil oleh Kristus ialah para murid,
Petrus dan lain-lain. Sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan pencurahan Roh
Kudus pada hari Pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya “Mereka yang
diutus”. Rasul-rasul diutus ke dalam dunia untuk mengabarkan berita kesukaan,
sehingga lahirlah gereja Kristen.

B. Saran
Pemaparan dari makalah ini diharapkan untuk dapat membantu memperluas
pengetahuan tentang Sejarah gereja.
Daftar Pustaka

Thomas Van Den End, harta dalam bejana, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2019

Anda mungkin juga menyukai