Anda di halaman 1dari 13

“PRINSIP-PRINSIP PENGEMBALAAN BERDASARKAN INJIL YOH.

10”

NAMA : MARCHELA SEFANIA

KELAS : A (PAK)

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TORAJA

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalh ini yang berjudul “ Prinsip-
Prinsip Penggembalaan Berdasarkan Injil Yoh. 10 “, tanpa pertolongan Tuhan kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salah satu tujuan dari makalah ini ialah untuuk
memenuhi tugas mata kuliah Pastoral.

Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makaalh
ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf sebesar-besarnya dan
berharap semoga banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................6

1. PRINSIP SEORANG GEMBALA YANG BAIK

2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG GEMBALA

3. PRINSIP-PRINSIP PENGGEMBALAAN BERDASARKAN YOH. 10

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................11

1. KESIMPULAN
2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata Gembala dalam bahasa latin ialah “Pastor”, dalam bahasa yunani
“Poimen”oleh karena itu, Penggembalaan disebut “ Poimenika”\”Pastoralia” Pelayanan
Pastoral adalah sebutan untuk Penggembalaan. Pelayan Penggembalaan disebut Pendeta
dan yang digembalakan ialah Jemaat atau Umat. Sedangkan dalam istilah bahasa
Inggris , “Shepherd”, berakar dari kata sheep yang berarti Gembala. Dengan itu,
pengertian istilah tersebut dapat dikatakan bahwa Gembala merupakan istilah yang
ditunjukkan kepada seseorang (individu) yang mana memelihara,, membimbing dan
menyembuhkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah “Gembala” diartikan sebagai


penjaga / pemiara makhluk hidup selain itu, dapat juga diartikan sebagai penjaga
keselamatan orang banyak. Penggembalaan adalah sebuah tugas, mandate ataupun
tanggung jawab yang diberikan Yesus Kristus kepada GerejaNya.

Menurut M.Bons Storm, Penggembalaan adalah mencari dan menjunjungi anggota


jemaat satu persatu, mengabarkan Firman Allah kepada mereka dalam situasi hidup
mereka pribadi, melayani mereka sama seperti Yesus melayani mereka supaya mereka
lebih menyadari akan Iman dan dapat mewujudkan Iman itu dalam hidupnya sehari-
hari.1

Adapun menurut J. W. Herfst, Penggembalaan adalah upaya terstruktur


menolong setiap orang untuk menyadari hubungannya dengan Allah, mengajar orang
untuk mengakui ketaatannya dalam situsinya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Prinsip dari seorang Gembala yang baik?

4
2. Apa tugas dan tanggung jawab dari seorang Gembala?
3. Bagaiman Prinsip Penggembalaan berdasarkan Injil Yoh. 10?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip dari seorang Gembala yang baik
2. Untuk mengetahu tugas dan tanggung jawab seorang Gembala
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penggembalaan berdasarkan Injil yoh. 10

1
M. Bons Strom, Apakah Penggembalaan Itu?, Jakarta:Gunung Mulia 1991

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Gembala yang Baik

■ Mengenali Kondisi Domba


Seorang Gembala yang Tuhan percayakan untuk memimpin GerejaNya, maka
sangatlah perlu untuk membangun sebuah team yang kuat. Dimana setiap bagian
bekerja sesauai funsinya. Karena itu seorang Gembala perlu untuk melakukan suatu
pendekatan secara pribadi atau individu ngan mikian dapat mengetahui apa yang
menjadi bakat dan kesukaan, impian dan motivasi mereka. Dan hal terpenting juga
ialah seorang Gembala harus memperhatikasn dombanya sehingga dapat menunjukkan
rasa kepedulian.

■ Menemukan shape(bentuk)pada setiap kawanan domba

Memastikan bahwa yang dipilih cocok ngan kebutuhan dan posisi yang
dikehendaki . Adapu bentuk tersebut adalah :

• kekuatan

• Hati

• Sikap

• Kepribadian dan Pengalaman

■ Tongkat yang menjadi Arahan

Adapaun fungsi dari tongkat yang menggambarkan seorang Gembalayang memiliki


tanggung Jawab : • Melambangkan sebuah tanggung jawab

6
• Sebagai penetap batas, untuk mengarahkan kawanan dombanya ke
jalan yang benar

• Untuk membantu domba yang terpisah. Dalam artian bahwa seorang


gembalamemiliki tanggung jawab yang besarpadakeselamatan
dombanya.

B. Tugas dan Tanggung jawab Gembala


1. Seorang Gembala Jemaaat harus memberitakan berita pertobatan agar supaya setiap
jemaat meninggalkan Dosa dan kemudian memiliki Iman kepada YESUS dngan
segenap hati.
2. Kemudian seorang Gembala jemaat harus dapat menghasilkan orang-orang Kristen
yang dwsa danjuga dapat menghasilkan buah-buah roh kebenaran.
3. Seorang Gembala perlu membimbing dan mendampingi dalam kegiatan menolong
untukmenemukan tujuan hidupnya yang sesuai dgn panggilan TUHAN.

Pelayanan seorang Gembala meliputi tugas-tugas dan tujuan tertentu. Kemudian yang
menjadi paling utama ialah memberitakan kebenaran akan Firman Tuhan.

Disilah peran dari seorang Gembala bagaimana dia bisa untuk membimbing,
mengarahkan orang yang terluka itu, agar dia bisa merasakan kehadiran Yesus dalam
memorynya.

Seorang Gembalaharus memberikan Teladan bagi kawanan domba yang merupakan


tuntutan bagi Gembala,sebab dari keteladanan inilah yang menampakkan kesetiannya
kepada TUHAN untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan
kepadanya sebagai seorang Gembala. “keteladanan adalah metode yang paling
efekti,maka seorang Gembala yang harusberusaha Keras untukmemberikan Teladan yang
Baik.

4. Mengabarkan Firman Allah kepada jemaat di tengah situasi hidup mereka pribadi
5. Melayani jemaat sama seperti Yesus melayani mereka.

7
6. Supaya mereka lebih menyadari Iman mereka ,dan dapat mewujudkan iman itu
dalamhidupnya sehari-hari.

Gembala bukanlah posisi atau jabatan namun,merupakan Tugas dan Tanggung jawab
yang penting dalam membangun Tubuh Kristus.

“Hiltner berpendapat bahwa mereka yang dapat terlibat dalampenggembalaan tidak


hanya terbatas pada jabatan sebagai Pendeta saja,tetapi juga Jemaat,yang walaupu
demikian seorang Pendeta tetap meiliki kewajiban yang lebih besardibandingkan dengan
Jemaat”. ²

C. Prinsip-prinsip Penggembalan Berdasarkan YOH.10

1. Yesus sebagai Pintu ( Yoh. 10:7 , 10:9)


Yoh. 10:7 “Maka kata Yesus sekali Lagi : “ Aku berkata kepadamu,sesungguhnya
Akulah Pintu ke Domba-domba itu”
Yoh.10:9”Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia
akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”

PadaYoh.10:7 memberikan artian bahwa tampaknya berarti pintu yang


memberikan jalan masuk ke domna-domba itu dan dimana seorang Gembala
tidak seperti pencuri dan perampok yang memasuki kandang.

Jalan keselamatan hanya ada di dalam satu nama yaitu TUHAN YESUS
Kristus ( Kis. 4 : 12) “ Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain
di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat Diselamatkan”.

8
Berarti pintulah yang memberikan jalan masuk ke domba-domba itu
padasaat Gembala memasuki kandang.

Yang tidak sepertipencuri danperampok yang tidak melalui pintu.

²Tj. G. Hommes.(1992). Teologi dan Praksis Pastoral

“Dia yang memperantarai sendiri jabatan Pastoral yang Benar”.³

Adapun dalam Kamus gambaran Alkitab (Ryken & Wilhoit 2011)⁴ ,yang mana
terdapat 4 simbol dari pintu tersebuT:

▪ Pintu sebagai jalanmasuk rohani

▪ Pintu tertutup menyembunyikan

▪ Pintu tertutup memisahkan

▪ Pintu sebagai peluang bagi Injil

2. Gembala yang Baik ( Yoh. 10: 11)


Yoh. 10: 11”Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya”.

Yesus sendiri telah mengatakan diriNya sebagai Gembalayang Baik. Hal itu dapat
dibuktikan bahwa Yesus adalah seorang Gembala yang Baikialah bahwa Ia rela
memberikan, mengorbankan nyawaNya itu kepada domba-dombanya
(kematianNya di kayu Salib ).
Yesus merupakan teladan yang sungguh luar biasa sangat baik bagi paraGembala
karena Yesuslah Gembala yang Agung dan Mulia.
“dengan Yesus memilih untuk menderita di kayu salib di Bukit Golgota sebagai
tanda ketaatan sepenuhnya atas kehendak Allah Bapa sebagai seorang pelayan
dan Hamba allah”.⁵'⁶

9

³Ridderbos, H. n (2012).Injil Yohanes.

⁴Ryken, L. & Wilhoit, J.C(2011). Kamus Gambaran Alkitab

⁵Oscar Cullaman (1959). The Cristologi of the New Testemant. Hal. 79

⁶Daniel Deme. (2004). The Christology of Anselm of Canterbury. Hal. 199-200

Gembala yang sesungguhnya adalah Gembala yang berani mempertaruhkan hidup


atau nyawaNya bagi domba-dombanya, bahkan Gembala yang Baik adalah
Gembala yang berani menentang bahaya untuk kawanan domba dan tidak
memiliki rasa segan untuk mengorbankan nyawanya sendiri demi mereka.

3. Mengenal akan Domba-dombanya( Yoh.10: 14 )


Yoh. 10 : 14 “Akulag GEmbala yang baikdan Aku mengenaldoba-dombaku”.

Seorang Gembala yang baik haruslah mengenal dombanya ngan teliti. Kemudian
membawah dombanya tersebut dan menuntun mereka untuk mencari makanan,
dan juga melindungi domba-dombanya.

Tidalah bisa seorang Gembaladikatakan sebagai Gembalayang baikjika Gembala


tersebut tidak mengenal domba-dombanya.

Seorang Gembala haruslah bekerja keras untuk mengemban tufas dan tanggung
jawab sebagai Gembala yang baik karena Tugas dari seorang Gembala sangatlah
Mulia.

4. Domba-dombanya akan Mendengarkan Suaranya ( Yoh. 10 : 27)


Yoh. 10: 27”Domba-dombaku mendengarkan suaraku dan Aku mengenal mereka
dan mereka mengikut AKU”
Ada Gembala yang baik namun ada juga Gembala yang tidak baik, sama halnya
dengan domba ada yang baik ada juga yang tidak baik.
Baik tidaknya seorang Gembaladapat diketahui atau diukur juga di uji melalui
Firman Tuhan.

10
Seorang Gembala yang baik akan rela mengorbankan nyawanya untuk domba-
dombanya.
Domba yang baik akan selalu mendengarkan suara Yesus,lalu masuk melalui
Yesus dan akan selalu mengikut Dia dan tidak berpaling pada suara-suara lain
ataupun Gembalapalsu Gembala yang tidak baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gembala dalam jemaat adalah seorang yang diberi Tuhan mandat kepercayaan
Tanggung jawab untuk menggembalakan domba-dombanya
Seorang Gembala haruslah memprioritaskan pelayanan atau memperhatikan
kebutuhan jemaat.
Seorang Gembala harus mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya dalam
menjalankan dan mengemban setiap tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
kepadanya.
Seorang Gembala yang baik adalah seorang yang rela menorbankan nyawanya
sendiri untuk keselamatan domba-dombanya.
Tuhan Yesus Kristus adalah pintu untuk jalan menuju Keselamatan.

B. Saran
begitu pentingnya Gembala dalam sebuah jemaat, sehingga peran dan tanggung
jawab dari seorang Gembala sangatlah berperan besar,sangat dibutuhkan karena
sangat berpengaruh.Untuk itu, pemaparan dari makalah ini diharapkan untuk
dapat memperluas pengetahuan, membantu dan mungkin untuk lebih

11
Mengembangkan(dalam segi praktek) dari setiap PRINSIP-PRINSIP
PENGGEMBALAN Berdasarkan dalam Injil Yoh.10,,tugas dan tanggung jawab
dari seorang Gembala yang Baik.

DAFTAR PUSTAKA

M.Bons Strom. 1991. Apakah Penggembalaan itu?. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

TJ. G. Hommes. 1992. Teologi dan Praksis Pastoral. JAKARTA : BPK Gunung Mulia.

ddersbos, H. N. 2012. Injil Yohanes. Surabaya: Momentum.

Ryken, L. & Wilhoit, J. C. 2011. Kamus Gambaran Alkitab. Surabaya : Momentum.

Oscar Willman. 1959. The Christology Of The New Testament.

Daniel me. 2004. The Christology of Aselm of Canterbury

12
13

Anda mungkin juga menyukai