Prodi : PAK
MK : Sejarah Greja
Tugas !!!
Kekaisaran negara
Ajaran sesat dari luar
Kritik pengajaran dari dalam Greja
Jawaban !!!
Gereja Raya bertumbuh pada abad ke-2 dan memasuki abad ke-3 di dua
negara besar, yakni Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Persia, dengan
jaringan kerja sama para uskup selaku unsur perekat lintas zona budaya.[12]
Pada tahun 313, Maklumat Milan mengakhiri persekusi terhadap umat Kristen.
Pada tahun 380, Gereja Raya sudah mengumpulkan cukup banyak pengikut
sehingga layak dijadikan Gereja Negara Kekaisaran Romawi melalui Maklumat
Tesalonika.[1]
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang
membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi
perkembangan pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun,
sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika,
dan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejarah gereja sangat menarik untuk
dicermati, dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terhitung
banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur
sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan
kekristenan dapat dilihat pada sub bagian artikel ini.
Namun di tengah perkembangan gereja mula -mula ini ada tantangan yang
dihadapi yang sangat berpengaruh terhadap gereja adalah dari pihak negara/
kekaisaran yaitu tekanan dan penganiayaan dari politik.
Di dalam kisah Para Rasul, kita melihat bahwa para Rasul seringkali di adili
secara tidak adil, dihukum perjara cambuk dsbnya. Di catat dari pasal 5
bahwa para pemimpin agama Yahudi merasa iri dengan perkembangan
kekristenan saat itu dan akhirnya memasukkan rasul- rasul ke dalam penjara.
Ini diperkirakan terjadi pada tahun 30-40M. Dimulai di periode inilah
penganiayaan kepada gereja mula- mula banyak sekali terjadi. Rasul adalah
sekelompok orang kristen yang mengalami penganiayaan terlebih dahulu.
Kira- kira 10 tahun kemudian baru dimulailah penganoayaan terhadap jemaat
kristen.
Penganiayaan terhadap pengikut Yesus di mulai dengan pembunuhan
Stevanus yang dicatat falam Kisah Para Rasul 7. Ia memberitakan injil kepada
orang Yahudi dan di tuduh mengajarkan ajaran sesat sehingga ia di bawah ke
hadapan Imam Besar dan dihakimi. setelah memberikan pembelaan berupa
pesan Injil Yesus Kristus, para pemimpin agama Yahudi merasa tertusuk hati
nya dan akhirnya menjatuhkan kepadanya hukuman mati dengan cara di
rajam dengan batu. Hal ini terjadi 8 tahun setelah Kristus di salibkan( 35 M).
Ia adalah martir pertama yang dengan berani trus bersaksi mengenai Injil ,
setelah kematian Stevanus inilah orang-orang Yahudi menganiaya jemaat
kristen yang ada di Yerusalem dan menyebabkan banyak jemaat tersebut
tersebar ke Yudea dan Samaria ( Kisah 8: 1 ).
Usia jemaat yang relative muda ini, digoncangkan oleh ajaran yang menyesatkan dan cukup
membahayakan keberadaan jemaat. Ajaran ini berkaitan dengan doktrin keselamatan
(soteriologi). Sumber permasalahan ini muncul pada waktu orangYahudi yang sudah masuk
Kristen, tetapi kerapkali membawa kepercayaan yang lama ke dalam kekristenan.
Mereka berpandangan bahwa orang diselamatkan oleh karena anugrah dan iman terlalu
mudah, sebab itu perlu ditambah dengan melakukan hukum taurat.
Para pemimpin pada waktu itu sangat tanggap dan cepat diatasi dengan mengadakan sidang
pertama dalam sejarah gereja, dan hasil yang diputuskan dalam siding itu adalah
keselamatan di dalam Kristus hanya oleh karena anugrah dan iman (Kis.15)
Melawan Segala sesuatu yang diajarkan Sesat (judul aslinya dalam bahasa Yunani: ἔλεγχος
και άνατροπή της ψευδωνύμου γνώσεως, "Menemukan dan mengalahkan segala sesuatu
yang diajarkan palsu Gnosisisme"; bahasa Latin: Adversus haereses, bahasa Yunani: κατὰ
αἱρέσεων; bahasa Inggris: On the Detection and Overthrow of the So-Called Gnosis atau On
the Detection and Overthrow of Knowledge Falsely So Called, yang disingkat "Against
Heresies"),[1] adalah 5 jilid tulisan karya Ireneus yang ditulis pada ratus tahun ke-2. Frasa
terakhir dari judul tulisan "ajaran palsu tentang pengetahuan (Gnosisisme)" ("of knowledge
falsely so-called" (Greek: tes pseudonymou gnoseos dalam bentuk kata kepunyaan; atau
bentuk nominatif pseudonymos gnosis[2]) adalah kutipan dari peringatan rasul Paulus
terhadap "pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang (secara keliru) dikata
pengetahuan," dalam 1 Timotius 6:20.[3]
Sesuai penyebutan Eleutherius sebagai uskup Roma ketika itu, karya ini diyakini ditulis lebih
kurang tahun 180 Masehi.[4] Di dalam karyanya ini, Ireneus mengidentifikasi dan
menjabarkan beberapa segala sesuatu yang diajarkan gnostisisme dan membandingan
kepercayaan mereka dengan segala sesuatu yang diajarkan Kristen umum dan ortodoks.
Hanya sejumlah fragmen dari naskah asli bahasa Yunani yang berada ketika ini. Namun,
ditemukan terjemahan lengkap dalam bahasa Latin, yang nampaknya dibuat bentuk segera
setelah penerbitan bahasa Yunani, serta terjemahan Jilid IV dan V dalam bahasa Armenia
literal.[5]
Tidak semua peristiwa sama penting, sehingga bergunalah kalau khususnya diberi perhatian
kepada peristiwa yang mengakibatkan banyak peristiwa lain serta sangat mempengaruhi
perkembangan gereja.
Tidak semua tokoh merobah perjalanan sejarah gereja, sehingga sebaiknya pertama-tama
dipandang mereka yang mempengaruhi ajaran dan sejarah gereja
Tidak semua angka tahun dihafal, hanya angka tahun-tahun yang merupakan titik balik
dalam kehidupan gereja.
Selesai