Anda di halaman 1dari 94

PEMBIMBING

PERJANJIAN BARU
Manfaat Mata Kuliah

Mengetahui informasi tentang latar belakang dunia PB sehingga


dapat memperkaya wawasan dalam memberikan interpretasi
(penafsiran) terhadap isi firman Tuhan dalam kitab-kitab PB.
Secara pribadi mengembangkan pengetahuan yang sudah
diterima tersebut untuk dapat dibagikan kepada orang lain.
Tujuan Khusus Perkuliahan
Mendapatkan pengetahuan tentang latar belakang politik,
sosial, dan ekonomi dunia PB

Mendapatkan pengetahuan tentang latar belakang agama


dalam dunia PB, khususnya agama Yudaisme

Memahami pengertian dan sejarah kitab-kitab Kanon PB

Mendapatkan pengetahuan tentang Kitab-kitab Injil dan


kehidupan Tuhan Yesus.

Mendapatkan pengetahuan tentang latar belakang Rasul


Paulus dan juga Surat-surat Kiriman

Mendapatkan pengetahuan tentang sejarah, pertumbuhan dan tantangan


yang dihadapi oleh Gereja Mula- mula
Penilaian
• Kehadiran/Keaktifan .................... 15%

• Resensi Buku .................... 35%

• Tugas Akhir .................... 50%


• F.F. Bruce, DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN BARU, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1993
• Adina Chapman, PENGANTAR PERJANJIAN BARU, Bandung, Yayasan Kalam
Hidup, 1995
• John Drane, MEMAHAMI PERJANJIAN BARU, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996
• Joel B. Green, MEMAHAMI INJIL-INJIL DAN KISAH PARA RASUL, Jakarta,
Persekutuan Pembaca Alkitab, 2005
• White Merrill C. SURVEI PERJANJIAN BARU, Malang, Gandum Mas, 2000
• J.I Packer, Merrill C. Tenney, William White Jr, DUNIA PERJANJIAN BARU,
Malang, Gandum Mas, 1993
• John Stambaugh, Balch, David, DUNIA SOSIAL KEKRISTENAN MULA-MULA,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997
• Lukas Tjandra, LATAR BELAKANG PERJANJIAN BARU III, Malang, SAAT, 1999
• ----------, ENSIKLOPEDI FAKTA ALKITAB I, Malang, Gandum Mas, 2001
• ----------, ENSIKLOPEDI FAKTA ALKITAB II, Malang, Gandum Mas, 2001
Pembagian Teologi

Biblika Sistematika Historika Dogmatika Kontemporer

• Teologi PB • Bibliologi • Teologi • Katolik • Liberal


• Teologi Proper Purbakala • Lutheran • Neo Ortodoks
• Teologi PL • Teologi Abad
• Angelologi • Kalvinis • Teologi Radikal
• Antropologi Pertengahan • Arminian • Teologi
• Kristologi • Teologi • Dispensasional Historis
Reformasi • Teologi Sosialis
• Soteriologi • Evangelikal
• Teologi
• Pneumatologi • Pentakostal
Modern
• Ekklesiologi
• Eskatologi
Ilmu Pembimbing dan
Pengetahuan Perjanjian Baru
adalah ilmu yang menyelidiki dan
mempelajari latar belakang sejarah
dan budaya sekitar zaman
Perjanjian Baru, yaitu zaman ketika
Tuhan Yesus dan rasul-rasul masih
hidup. Secara khusus akan
dipelajari pula latar belakang
penulisan kitab-kitab Perjanjian
Baru, yaitu tentang penulis,
penerima, tahun dan tempat
penulisan, dan hal-hal yang
penting sehubungan dengan tema
dan tujuan penulis menuliskan
kitab-kitab Perjanjian Baru.).
Tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan
Pembimbing Perjanjian Baru adalah untuk
mendapatkan informasi tentang latar
belakang dunia Perjanjian Baru dan penulisan
kitab-kitab Perjanjian Baru sehingga dapat
memperkaya wawasan kita dalam
memberikan interpretasi (penafsiran) yang
tepat terhadap isi dan pengertian Firman
Tuhan yang diinspirasikan dalam kitab-kitab
Perjanjian Baru.
Pembagian Ilmu Pengetahuan
dan Pembimbing Perjanjian Baru
Ilmu Pembimbing Khusus
(Ilmu yang memeriksa seluk beluk kitab-kitab Perjanjian Baru
satu persatu)

Ilmu Pembimbing Umum


(Ilmu yang memeriksa kitab-kitab Perjanjian Baru secara
keseluruhan, termasuk di dalamnya adalah Ilmu Salinan (textual
criticism) dan Kanonisasi)
PEMBAGIAN KITAB-KITAB DALAM
PEMBAGIAN KITAB-KITAB DALAM
PERJANJIAN BARU
PERJANJIAN BARU
• Kitab-kitab Sejarah:
4 Kitab-kitab Injil dan 1 Kisah
Para Rasul
• Kitab Surat-Surat:
13 Surat-surat Paulus dan 1
Surat Ibrani
7 Surat-surat Am (Umum)
• Kitab Eskatologi: Kitab
Wahyu
LATAR BELAKANG POLITIK,
SOSIAL, DAN EKONOMI DUNIA
PERJANJIAN BARU
Latar Belakang Perjanjian Baru
• Untuk mempelajari PB, kita perlu
mengerti hal-hal apa saja yang
membentuk situasi dan kondisi jaman PB.

• Latar belakang PB berada di jaman antara


PL dan PB  yaitu 400 tahun sunyi
(Intertestamental period)
•  menjadi latar belakang akan apa yang terjadi di
Perjanjian Baru

• Misalnya keberadaan
– Perwakilan Roma (Pontius Pilatus)
– Kaum Zelot
– Orang Farisi
– Orang Saduki
– Raja Herodes
– Keberadaan Sinagoga
– dsb.
• Juga menjadi latar belakang untuk
keberadaan:
– -Deutro-kanonika (kitab Apokripa)
– -Alkitab LXX (Septuaginta) –terjemahan PL
dalam bahasa Yunani
– -Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls)
Masa antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

• =Inter-testamental Period
• = 400 tahun sunyi
• = 400 silent years
•  Allah tidak berbicara melalui
para nabinya
Pemerintahan Tanah Palestina Selama 400
Tahun Sunyi (430 SM – 5 SM)
• 1. Periode Pemerintahan Persia
(The Persian Period): 450-330 SM
• 2. Periode Pemerintahan Yunani
(The Hellenistic Period):330-166 SM
• 3. Periode Pemerintahan Yahudi
(The Hasmonean Period):166-63 SM
• 4. Periode Pemerintahan Romawi
(The Roman Period):63 SM-jaman Kristus
Yang mengusai Tanah Palestina

• Persia
• Yunani
• Yahudi
• Romawi
1. Periode Pemerintahan Persia
(The Persian Period):450–330 SM
• Setelah jaman Nehemia  masih ada
sekitar 120 tahun dimana kerajaan
Persia berkuasa
• orang Yahudi diperkenankan untuk
melaksanakan ibadahnya dengan bebas
• 332SM Aleksander Agung (Alexander
the Great), raja Yunani menyerang dan
menguasai Tanah Palestina
2. Periode Pemerintahan Yunani
(The Hellenistic Period): 330-166 SM
• Tahun 333 SM: Tentara Persia di daerah
Makedonia dikalahkan oleh raja
Aleksander Agung.

• Yakin bahwa kebudayaan Yunani adalah


kebudayaan yang dapat menyatukan
dunia

•  disebut Helenisasi (Helenization)


• Raja Aleksander Agung tetap memperkenankan
orang Yahudi untuk melaksanakan Hukum Taurat

• Juga raja memberikan kebebasan upeti dan pajak


pada tahun-tahun Sabat.

• Ketika raja membangun kota Alexandria di Mesir 


ia mendorong orang-orang Yahudi untuk tinggal di
kota itu dengan cara memberikan hak yang sama
dengan orang Yunani.
• Tahun 323 SM, raja Aleksander Agung
wafat  kerajaannya dibagikan ke 4 orang
jendralnya

• Dua diantaranya mendirikan:


– - dinasti Ptolemies di Mesir
– - Dinasti Seleucids di Siria
Kedua dinasti ini memerintah Tanah Palestina
selama lebih dari satu abad
• Dinasti Ptolemies berkuasa di Tanah
Palestina lebih dulu bersifat toleran
terhadap ibadah orang Yahudi.

• 198 SM: digantikan dinasti Seleucids


toleransi makin berkurang
• 175 – 164 SM:
raja Antiochus IV Epiphanes
• Menerapkan proses Helenisasi yang radikal
sebagai upaya untuk menaikkan pamor kerajaan
Yunani yang makin merosot.
• Mau hancurkan agama Yahudi
• Melarang orang Yahudi beribadah serta
menghancurkan gulungan Taurat
• Dia mendirikan patung Zeus di bait Allah
serta memaksa untuk memberi
persembahan kepada dewa Zeus

• Juga menyuruh untuk


mempersembahkan babi di bait Allah di
Yerusalem ini membuat orang Yahudi
sangat marah
• Mulailah pemberontakan orang
Yahudi dipimpin oleh Mathatias,
seorang pemimpin dari desa
Modein yang mempunyai 5 anak
laki-laki (Judas/Maccabeus,
Jonatan, Simon, John dan
Eleazar)
• mulai dengan menghancurkan altar
Yunani dan membunuh utusan raja
Antiochus  merupakan awal 24 tahun
(166-142 SM) pemberontakan orang
Yahudi (pemberontakan Makabi- the
Maccabean Revolt)
• Pemerintahan Yunani dikalahkan
pemerintahan Yahudi sampai tahun 63
SM, Yahudi dikalahkan Romawi
3. Periode Pemerintahan Yahudi
(The Hasmonean Period):166-63 SM

• Yang pegang peranan penting adalah


Judas/Maccabeus disebut pemberontakan
Makabi (The Maccabean Revolt)
• Setelah kematian Simon, anak Matthatias, yang
terakhir hidup nasionalisme mulai luntur
orang Yahudi mulai memakai dan
mengembangkan kebudayaan Yunani
Pemerintahan seperti jaman dinasti Seleucids (Yunani)
• Pada masa John Hyrcanus, anak Simon,
sebagian besar orang Yahudi mendukung
pemerintahan yang berorientasikan ke
kebudayaan Yunani.
• Salah satu penerus John Hyrcanus yaitu
Alexander Janneus (102-76SM) malahan
menganiaya orang Farisi.
• Pemerintah Yahudi dikalahkan kerajaan Romawi
(diserbu jendral Pompey) sewaktu terjadi konflik
antara kedua anak Alexander Janneus yaitu
Aristobulus II dan Hyrcanus II.

• Yerusalem dikepung selama 6 bulandiserbu, para


imam di bait Allah dibunuh, ruang Maha Kudus
dimasuki.
• Orang Yahudi yang tidak menyukai
pemerintah Roma melakukan
gerakanbawah tanah untuk
mengembalikan kejayaan kerajaan Yahudi
(dinasti Hasmonean)  disebut sebagai
orang Zealot
4. Periode Pemerintahan Romawi
(The Roman Period):63 SM- Kristus
• 63 SM : Jendral Pompey menguasai
Yerusalem dan Tanah Palestina

• Pemerintahan di Tanah Palestina sebagian


dipercayakan kepada raja Herodes 
harus tunduk kepada Roma
• Ada wakil Roma yang ditunjuk kaisar,
misalnya Pontius Pilatus
Literatur Penting dari Inter-Testamental
Period

Ada 3 literatur penting:


• 1. Septuaginta (LXX)

• 2. Kitab Deutro-kanonika (Apokripa)

• 3. Naskah Laut Mati (Dead Sea


Scroll)
1. Septuaginta (LXX)
• 250 SM:ada 72 ahli kitab berkumpul
dengan sponsor dari Ptolemy
Philadelphus di pulau Pharos, dekat
kota Alexandria, Mesir.
• Dalam waktu 72 hari, mereka membuat
terjemahan PL dari bahasa Ibrani ke
bahasa Yunani
• keluar istilah Septuaginta, bahasa
Latin untuk 70  LXX
• Alkitab LXX adalah Alkitab yang dipakai
oleh orang Yahudi di luar Tanah
Palestina yang sudah menggunakan
bahasa Yunani.
• Juga digunakan oleh orang-orang lain
yang memakai bahasa Yunani sebagai
pengantar
• Dipakai juga oleh gereja yang pertama-
tama
2. Kitab Deutro-kanonika (Apokripa)

• Kitab-kitab tersebut adalah:


-1. Tobit
-2. Yudit
-3. Tambahan-tambahan pada Kitab Ester
-4. Kebijaksanaan Salomo
-5. Yesus bin Sirakh
-6. Barukh
-7. Tambahan-tambahan pada Kitab Daniel
-8. Kitab Makabe yang Pertama
-9. Kitab Makabe yang kedua
Kitab-kitab ini ditulis ada periode 400 tahun sunyi.
2. Kitab Deutro-kanonika (Apokripa)
• Dalam Dalam perkembangannya Kitab-kitab Deoterokanonika
berjumlah 7:

• 1. Yudit
• 2. Tobit
• 3. I Makabe
• 4. II Makabe
• 5. Kebijaksanaan
• 6. Sirakh
• 7. Barukh.

1. Kitab Tambahan Ester, masuk ke dalam Kitab Ester, sehingga Kitab Ester
versi Katolik memiliki pasal yang lebih banyak, ada 11 pasal. --> KItab
Ester dari kanon Yahudi (TANAKH Ibrani) hanya 10 pasal.
2. Kitab Tambahan Daniel, masuk ke dalam Kitab Daniel, sehingga Kitab
Daniel versi Katolik lebih panjang, ada 14 pasal. --> Kitab Daniel dari
kanon Yahudi (TANAKH Ibrani) hanya 12 pasal.
• Tuhan Yesus dan para Rasul tidak
pernah mengutip dari kitab-kitab ini.

• Walaupun tidak ada hal-hal teologis


baru yang dicantumkan di kitab
Apokripa ini yang tidak ada di
Alkitab, tetapi kitab ini merupakan
sumber yang berharga untuk periode
400 tahun sunyi.
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?
Perjanjian Lama bahasa Ibrani tidak
memasukkan kitab-kitab apokrip itu ke
dalam kanon.
Ada 39 kitab dalam kanon Ibrani (TANAKH
Ibrani) yang terdiri atas 5 kitab-kitab
Taurat (torah), 21 kitab nabi-nabi
(NEVI'IM), dan 13 kitab tulisan-tulisan
(KETUVIM).
Kita dilarang menambahi atau
mengurangi kitab-kitab yang telah
ditetapkan.
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?

Tuhan Yesus tidak pernah mengakui


otoritas atau pengilhaman kitab-kitab
Deuterokanonika itu.
Yesus tidak pernah pernah mengutip baik
langsung maupun tidak langsung dari
kitab-kitab apokrip, walaupun kitab-kitab
itu sudah beredar pada zaman Yesus.
Akan tetapi, Yesus mengutip ataupun
menunjuk kepada Taurat, kitab nabi-nabi,
dan Mazmur (yang mewakili tulisan-
tulisan)
Luk. 24:44
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?
Kitab-kitab Deuterokanonika mengandung kesalahan, di
antaranya:
a. Tidak mengaku pengilhaman ilahi:

2 Makabe 2:23
LAI TB, Semuanya itu telah diuraikan oleh Yason dari Kirene dalam
lima buku lima buah. Kami ini hendak berusaha mengikhtisarkan
semuanya dalam satu jilid saja.
2 Makabe 15:37b-38,
15:37b LAI TB, Maka aku sendiripun mau mengakhiri kisah ini.
15:38 Jika susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang kukehendaki.
Tetapi jika susunannya hanya sedang-sedang dan setengah-setengah
saja, maka hanya itulah yang mungkin bagiku.
Kutipan di atas menentang kebenaran bahwa Alkitab diilhamkan oleh
Allah, bukan oleh manusia serta tidak ada nubuat atau kitab yang
dihasilkan oleh pikiran manusia.

Cf. 2Tim 3:16, 2Pet 1:20-21


Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?

b. Kesalahan sejarah
Kitab Tobit 14:15 salah menyatakan
bahwa Nebukadnezar dan Ahasyweros
menaklukkan Niniwe. Namun sejarah
mencatat bahwa Nebopolasar dan
Cyaxares-lah yang terlibat di dalamnya.
Demikian pula dalam Tobit 1:1
menunjukkan adanya ketidaktahuan
tentang sejarah; Barukh 1:8
berkontradiksi dengan Ezra 1:7 yang
benar berdasarkan sejarah.
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?
c. Kesalahan doktrin
Ada banyak kesalahan doktrin yang dapat ditemukan dalam
kitab-kitab apokrip, diantaranya adalah :

Membenarkan bunuh diri:

2 Makabe 14:41-46
14:41 Ketika pasukan itu sudah siap untuk merebut menara itu dan sudah meretas pintu
masuk dan menyuruh untuk memasang api buat menyalakan pintu-pintu, maka Razis yang
rapat terkepung menikam dirinya dengan pedang. 14:42 Ia lebih suka mati secara
muliawan dari pada jatuh di tangan orang-orang berdosa itu dan diperlakukan oleh
mereka secara tak layak bagi keluhuran budinya. 14:43 Tetapi tikaman itu kurang kena,
oleh karena ia berbuat tergesa-gesa karena perjuangan itu dan oleh sebab pasukan
prajurit itu sudah berduyun-duyun di dalam pintu gerbang. Maka dari itu dengan berani
larilah ia naik ke atas tembok lalu secara jantan menjatuhkan diri ke atas orang banyak
itu.14:44 Tetapi orang-orang itu cepat-cepat mundur, sehingga ada tempat kosong di
tengah. Maka Razis jatuh di tempat yang kosong itu. 14:45 Tetapi ia masih hidup juga.
Maka dengan geramnya yang berapi-api bangkitlah ia, meskipun darahnya bercucuran dan
luka-lukanya nyeri. Lalu ia lari menerobos orang banyak itu lalu berdiri di atas sebuah batu
karang yang tinggi. 14:46 Meskipun darahnya hampir keluar semuanya, namun ia menarik
isi perutnya ke luar, mengambilnya dengan kedua tangannya, lalu dilemparkannya ke atas
orang banyak itu. Dalam pada itu berserulah ia kepada Penguasa hidup dan nyawa,
semoga Ia kelak memberikannya kembali kepadanya. Demikian Razis berpulang

Cf. Kel 20:13, Ul 32:39, 1Sam 2:6, 2Raj 5:7, Ayub 1:21, Maz 68:20
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?
Menyetujui doa untuk orang mati.
2 Makabe 12:41-45
LAI TB, 12:41 Lalu semua memuliakan tindakan Tuhan, Hakim yang adil, yang menyatakan apa
yang tersembunyi.
12:42 Merekapun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus
semuanya. Tetapi Yudas yang berbudi luhur memperingatkan khalayak ramai, supaya
memelihara diri tanpa dosa, justru oleh karena telah mereka saksikan dengan mata kepala
sendiri apa yang sudah terjadi oleh sebab dosa orang-orang yang gugur itu.
12:43 Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham
perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini
sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan
kebangkitan.
12:44 Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya
percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
12:45 Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka
disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu,
supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka

Ajaran tentang doa demi orang-orang mati menentang kebenaran Alkitab


bahwa kesempatan untuk menerima dan menolak pengampunan dosa melalui
iman kepada Yesus Kristus hanyalah pada waktu manusia masih hidup, sebab
setelah kematian adalah penghakiman.
Ibrani 9:27
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?

Membenarkan kekejaman terhadap budak-


budak.
Sirakh 33:26-28
33:26 LAI TB, Suruhlah budakmu bekerja, maka kaudapat istirahat; kalau tangannya
kaubiarkan bermalas, niscaya ia mencari kemerdekaan. 33:27 Kuk dan kekang
membungkukkan tengkuk, dan aniaya dan siksa adalah serasi dengan hamba yang
jahat. 33:28 Bebankanlah pekerjaan kepada budakmu, sehingga ia tidak
menganggur, sebab pengangguran mengajar banyak kejahatan.

Kekejaman dalam bentuk apapun


bertentangan dengan prinsip hidup yang
berdasarkan kasih, khususnya bagi orang-
orang percaya. Im 19 :18, Luk 10:27, Ef 6:8
Mengapa Kaum Protestan tidak menerima
kitab-kitab Deuterokanonika?

Mengajarkan pra-eksistensi jiwa.


Kebijaksanaan Salomo 8:19-20
8:19 Memang aku seorang pemuda yang baik budi pekertinya, dan aku
mendapat jiwa yang baik; 8:20 atau sebaliknya: oleh karena aku ini baik,
maka aku masuk ke dalam tubuh yang tak bercela.

Alkitab tidak mengajarkan


baik tersurat maupun tersirat bahwa jiwa
manusia berpra-eksistensi sebelum manusia
dilahirkan. Dalam kisah penciptaan, Allah
menciptakan manusia secara utuh, tanpa
memisahkan tubuh dan jiwa.

Kej 1:26-27, 2:7


3. Naskah Laut Mati (Dead Sea Scroll)

• Tahun 1947 seorang gembala menemukan


gua di daerah barat daya Laut Mati yaitu di
Qumran.

• Yang ditemukan:
– -beberapa buku Apokripa
– -beberapa kitab PL
– -beberapa buku lainnya
• Naskah ini naskah yang sangat penting  naskah
tertua yang pernah ditemukan
• Dapat dilihat keakuratan dari proses penyalinan
kitab-kitab tersebut.
• Berasal dari kelompok Essenes yang merupakan
salah satu kelompok Yahudi yang berkembang
akibat adanya konflik pada masa pemberontakan
Makabi.
• Kelompok ini memisahkan diri karena menganggap
bahwa para imam di bait Allah serta tata ibadah
yang ada di bait Allah sudah tidak benar.
• Oleh sebab itu, mereka memisahkan diri di daerah
sepi untuk bertapa dan menyucikan diri untuk
mempersiapkan diri untuk perang yang terakhir
antara anak-anak Terang dan anak-anak kegelapan.
Perkembangan Sosial dan Agama yang Terjadi
pada Masa 400 Tahun Sunyi
• Perkembangan agama Yahudi pada jaman
Tuhan Yesus adalah akibat dari hal-hal yang
terjadi pada 400 tahun sunyi.

• Beberapa hal yang harus diketahui adalah


Diaspora, Bait Allah, orang Saduki, Sinagoga,
orang Farisi, orang Zelot, Kaum Helenis.
1. Diaspora (penyebaran orang
Yahudi)
• Dimulai dari jaman Pembuangan

• Orang Yahudi yang tersebar ke seluruh dunia mulai


memusatkan kehidupan ibadah mereka pada pelajaran
kitab Taurat dan ibadah di Sinagoga.

• Hal itu terjadi karena mereka harus hidup jauh dari bait
Allah, bahkan terputus sama sekali dari kehidupan bait
Allah.
• Bait Suci sederhana yang dibangun oleh orang-orang Yahudi
yang pulang ke Yerusalem setelah masa pembuangan,
diganti dengan bangunan megah yang didirikan atas
perintah Raja Herodes Agung (tahun 40-4 sM). Cf. Yoh 2:20,
Mrk 13:1
• Di dalam Bait Allah ini, upacara keagamaan yang sudah
berarad-abad dilaksanakan itu terus berlangsung – dengan
persembahan kurban serta tata ibadah-nya dan segala
peraturannya yang rumit bagi para imam serta pelayan-
pelayan Bait Suci. Namun semuanya dilakukan dibawah
pengawasan pasukan Romawi, yang dapat melihat
pelataran Bait Suci dari Benteng Antonia
2. BAIT ALLAH
3. Sinagoga
• Orang Yahudi yang berada di pembuangan yang terputus
dari bait Allah serta kehilangan identitasnya, mulai
memusatkan diri pada kitab Taurat serta keyakinan bahwa
mereka adalah bangsa pilihan Allah.

• Mereka mengembangkan sinagoga-sinagoga sebagai suatu


pusat ibadah.
• Agama Yahudi berkembang menjadi suatu
agama yang berpusatkan kepada kitab Taurat,
kesalehan hidup dan hubungan dengan Allah.
Hal inilah yang mewarnai kehidupan dan
perkembangan sinagoga.
• Agama Yahudi menjadi agama yang dapat
dipraktekkan dimana saja kitab Taurat dapat
dibawa.

• Hal ini merupakan persiapan bagi masuknya


Injil Yesus Kristus yang sering kali dimulai dari
pertemuan di sinagoga.
4. Orang Saduki

• Di Tanah Palestina, pengaruh kebudayaan


Yunani paling terasa dibawa oleh kelompok
Saduki.
• Kelompok inilah yang menguasai bait Allah
pada jaman Tuhan Yesus.
• Karena itu, mereka lebih menginginkan status-
quo dari pada kemerdekaan dari Roma.
• Walaupun jumlahnya sedikit,mereka cukup mempunyai
pengaruh secara politik.

• Hanya percaya kepada kitabTaurat (5 kitab ) dan bukan


tulisan yang lainnya.

• Ajaran yang tidak ada di kitab Taurat, misalnya ajaran


tentang kebangkitan orang mati, tidak diterima.

• Mereka berpegang ketat hanya pada tafsiran-tafsiran


harafiah Taurat. [Lihat: 2Sam. 15:24-29; Kis. 23:8]
5. Orang Farisi
• Berasal dari kata parash, artinya "memisahkan".
Aliran yang paling berpengaruh dan banyak
pengikutnya dalam masyarakat.
• Mereka adalah para ahli tafsir PL, yang menjunjung
tinggi hukum lisan atau adat istiadat nenek moyang
yang mereka taati sampai pada hal yang sekecil-
kecilnya. Karena keahliannya inilah mereka disebut
sebagai ahli Taurat.
• Kelompok inilah yang paling banyak dijumpai
berselisih paham dengan Yesus. Namun demikian
tidak semua orang Parisi munafik ada juga yang
sungguh-sungguh. [Mat. 23:13-15]
• Merupakan orang-orang sinagoga

• Berusaha menafsirkan kitab Taurat untuk keadaan-keadaan


yang tidak diatur secara detail oleh kitab Taurat.

• Walaupun jumlahnya sedikit, mereka mendapat dukungan


rakyat. Secara politik kurang berpengaruh.
• Mereka satu-satunya kelompok yang dapat
bertahan sesudah penghancuran bait Allah
pada tahun 70M.

• Dengan demikian, kelompok inilah yang


nantinya bertanggung jawab atas penyebaran
agama Yahudi.
6. Golongan Sanhedrin
• Mahkamah Agama.Dibentuk dari kata Yunani yang berarti suatu
dewan para pemimpin. Di Palestina pada zaman PB ada berbagai
dewan yang beranggotakan 71 (atau 23) orang (Mrk. 13:9, dan
barangkali 15:43). Tetapi, yang dimaksud dalam Kitab-kitab Injil
biasanya adalah dewan agung di Yerusalem. Anggotanya adalah
imam-imam kepala dan *tua-tua bangsa yang bersidang dengan
persetujuan penguasa Roma, yang menganggap baik menggunakan
elite setempat untuk berbagai urusan pemerintahan. Mereka
bersidang dalam *pengadilan awal dari Yesus (Mat. 26:59). Tidak
pasti bahwa keanggotaan dewan ini mencakup para pemimpin
*Farisi dan para ningrat *Saduki; mungkin mereka Nadir dan
memang adalah bagian dari kebijakan *Imam Besar untuk
menyatukan golongan-golongan itu dalam suatu pengutukan atas
Yesus. Pada pengadilan Paulus (Kis. 23), baik Farisi maupun Saduki
terlibat.
7. Kaum Zelot
• Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin
melepaskan diri dari penjajahan Romawi.
• Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya
pemimpin mereka. Oleh karena itu mereka sering
mengadakan pemberontakkan melawan pemerintah
Romawi. [Kis. 5:36-37; Mar. 12:14]
• Orang Zelot mengemukakan tuntutan mereka atas
dasar keyakinan bahwa sikap tunduk pada Roma
berarti pengkianatan terhadap Allah, yaitu Raja Israel
yang sesungguhnya.
• Simon, salah seorang dari dua belas murid Yesus,
disebut orang Zelot dalam Lukas 6:15 dan Kisah Para
Rasul 1:13. Matius 10:4 dan Markus 3:18
8. Kaum Eseni
• Eseni artinya "saleh" atau "suci".
• Mereka ini tidak secara resmi disebut dalam
kitab-kitab PB, tetapi keberadaan mereka diakui
oleh tradisi sebagai biarawan-biarawan Yahudi
yang hidup membujang.
• Mereka juga menjalankan hidup sederhana dan
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
bersama. Kelompok ini sering dihubungkan
dengan penemuan-penemuan naskah Qumran,
walaupun tidak ada bukti kuat.
9. Kaum Helenis
• Kelompok ini disebut kaum Helenis karena
mereka adalah orang-orang keturunan Yahudi
tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan
bahasa Yunani dan tidak lagi mengikuti tradisi
dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal
iman agama mereka.
10. Kaum Proselit
• Makna Proselit secara sederhana adalah suatu
golongan orang-orang non-Yahudi yang memeluk
Agama Yahudi. Orang-orang/ Kaum Proselit adalah
orang yang berganti agama, yaitu menjadi penganut
Yudaisme, dan menyunatkan diri jika ia laki-laki (Matius
23:15).
• Kata Yunani: προσήλυτος - PROSÊLUTOS, kata
darimana kita mengenal istilah "proselyte" dalam b.
Inggris, digunakan dalam Septuaginta dan juga dalam
Kitab-Kitab Yunani Kristen. Kata προσήλυτος -
PROSÊLUTOS dalam Alkitab 4x dipakai dalam Alkitab
(Matius 23:15 dan Kisah 2:10, 6:5, 13:43).
• Orang-orang Yahudi sering secara tidak adil
dituduh bersikap kaku dan sangat eksklusif.
Sebenarnya, teristimewa diantara orang-orang
Yahudi yang tercerai-berai atau tersebar itu, ada
kesadaran mengenai misi mereka terhadap orang
yang bukan Yahudi. Mereka berusaha dengan
tulus untuk memenangkan orang yang bukan
Yahudi itu agar bertobat dan memeluk agama
mereka. Bahkan hal ini telah disampaikan sejak
zaman Musa (Kel 12:43-49)
• "Penduduk asing" demikian dapat sepenuhnya
menjadi penyembah Allah Israel, disunat, jika
ia laki-laki, sebagai pengakuan bahwa ia
menerima ibadah yang sejati (Keluaran 12:48,
49). Seorang proselit wajib menaati semua
peraturan dalam Hukum, dan ia harus
diperlakukan sebagai saudara oleh orang
Yahudi jasmani (Imamat 19:33, 34; 24:22;
Galatia 5:3, orang asing, Ibrani: - ‫גֵּר‬GER)
• Sepanjang sejarah Israel, ada orang-orang non-Yahudi
yang menjadi proselit, dan pada dasarnya mereka
mengatakan hal yang sama tentang orang Yahudi
seperti yang dikatakan oleh wanita Moab bernama Rut
kepada Naomi, "Bangsamu akan menjadi bangsaku,
dan Allahmu, Allahku" (Rut 1:16; Yosua 6:25; Matius
1:5).
• Doa Salomo pada peresmian bait mencerminkan
semangat Allah yang terbuka dan murah hati terhadap
orang-orang dari banyak bangsa yang mungkin ingin
melayani Dia sebagai proselit (1 Raja 8:41-43).
• Sewaktu orang Yahudi pada zaman Mordekai
mendapat izin untuk membela diri, "banyak bangsa di
negeri itu menyatakan diri sebagai orang Yahudi" (Ester
8:17) Terjemahan Septuaginta berbunyi, "Dan banyak
orang non-Yahudi disunat, dan menjadi orang Yahudi.“
• Bukan masalah yang ringan dan mudah bagi orang
yang bukan Yahudi menerima Agama Yahudi. Ia harus
disunat dan harus dibabtis (tevilah), dan taat pada
Hukum Musa, termasuk segala peraturan ritual seperti
Hukum Sabat dan hukum tentang makanan
Haram/Najis.
• Naaman, tokoh Perjajian Lama non-Yahudi,
dianggap sebagai proselit ketika ia atas
kehendaknya membenamkan dirinya (Baptis/
TEVILAH) atas petunjuk dari Elisa (2 Raja-raja
5:14). Dan dari sinilah muncul ketentuan
bahwa orang2 non-Yahudi masuk ke dalam
agama Yahudi dengan ditandai upacara
pembaptisan dengan cara pembenaman di air
• "Proselit" diterjemahkan oleh LAI dengan
"penganut agama Yahudi" misalnya Matius
23:15, Kisah Para Rasul 2:10, 6:5, dan 13:43.
• Dalam PB dikenal dengan sebutan "yang takut
akan Allah", maksudnya orang "saleh" (Kisah
13:26,43,50; 17:4)
11. Orang Herodian
• Sekte ini adalah suatu partai politik yang
beranggotakan orang-orang Yahudi dari berbagai
macam sekte keagamaan.
• Mereka mendukung dinasti Herodes Agung;
sebetulnya mereka tampaknya lebih suka
otonomi penuh penindasan oleh Herodes
daripada pengawasan asing penguasa Romawi.
• Orang-orang Herodian ini tiga kali disebut dalam
Perjanjian Baru (Matius 22:16; Markus 3:6;
12:13).
12. Hari-hari Raya Yahudi
• Orang-orang Yahudi banyak merayakan hari-hari penting
yang pada umumnya dihubungkan dengan perayaan
keagamaan yang memiliki latar belakang erat dengan
sejarah kehidupan bangsa Israel. Hari-hari Raya tsb. antara
lain: Imamat 23:1-44
1. Perayaan Paskah, Im 23:4-5
2. Hari Raya Roti Tidak Beragi, Im 23: 6-8
3. Hari Raya Bungaran/Buah Sulung, Im 23:9-14
4. Hari Raya Pentakosta, Im 23: 15-22
5. Hari Raya Peniupan Serunai/Sangkakala, Im 23:23-25
6. Hari Perdamaian, Im 23:26-32
7. Hari Raya Pondok Daun, Im 23:33-36
Proses Kanonisasi
• Kata Yunani ‘Kanon’ berasal dari bahasa
Semit/Ibrani yakni qaneh (ayub 40:21; I Raj
14:15)
• Kata ‘qaneh’ semula berakti ‘gelagah atau
batang papyrus, sejenis tanaman serat atau
tebu manis.
• Karna gelagah di pakai sebagai tongkat
pengukur atau kayu penggaris, maka kanon
mulai berakti ‘ukuran’ atau ‘buluh pengukur’.
• Dari sini muncul pengertian kanon sebagai
peraturan.
• Pada zaman kekristenan mula-mula istilah
“kanon” ini di pakai untuk peraturan iman,
tulisan yang memenuhi standar atau Alkitab
yang berotoritas.
• Paulus pun telah memakai kata ini di dalam
surat kirimannya. ( 2 Kor 10:13-16; Gal 6:16).
Diperkirakan kata kanon pertama kali di
pakai dalam hubungan dengan Alkitab
adalah pada tahun 350 M oleh Athanasius.
• Artinya adalah dari sudut positif “standar” •
• Dari sudut pandang yang lain “pengenalan
atau penerimaan gereja terhadap Alkitab
adalah firman Allah.
Dengan demikian dapat di simpulkan , arti
“kanon” adalah kitab-kitab yang telah di
selidiki, dan dinyatakan melalui syarat
(diterima dan mencapai standar yang
seharusnya), serta di akui telah di ilhamkan
oleh Allah sendiri
Tanda-tanda kanonitas meliputi:

- Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh


para nabi/rasul.
- Kitab tersebut diakui otoritasnya di
kalangan gereja mula-mula.
- Kitab tersebut mengajarkan hal yang
selaras dengan kitab-kitab lainnya yang
jelas termasuk dalam kanon
Bagi orang Yahudi, Kitab-kitab yang masuk
qaneh kitab suci orang Yahudi adalah Kitab-
kitab yang mempunyai wibawa rohani
• Kitab yang menunjukkan asalnya dari
Taurat.
• Kitab yang menunjukkan asalnya dari
penyatan- penyataan kenabian dan Kitab-
kitab sejarah yang telah mengalami
pengaruh para Nabi.
• Kitab yang dapat menunjukkan asalnya
ajaran kesusialaan praktis, kebijaksanaan,
atau hikmat dan dari nyanyian-nyayian yang
telah di gunakan dalam Ibadah.
Prinsip-prinsip Kanonisasi
Otoritas: apakah Alkitab itu di Ilhamkan oleh
Allah (2 Tim 3:16)?
Prophetic : Apakah Alkitab itu di tulis oleh
Men of God (Ibr 1:1)?.
Original: Apakah Alkitab itu mengisahkan
hal yang benar tentang Allah, manusia, dan
sebagainya ( 2 Ptr 2:1)
Dinamis :Apakah Alkitab itu mempunyai
kuasa Allah yang dapat mengubah kan hidup
manusia ( Ibr 4:12; 2 Tim 3:16).
Diterima : Apakah kitab itu di terima secara
luas oleh umat Allah (Gereja).
Kanonisasi Perjanjian Baru
• Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, belum sebuah
kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya,
karena belum dirasa perlu – para saksi mata
utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk
verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.
• Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para
saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin
banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran
sesat.
• Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-
tulisan yang bercorak Rohani, yang
sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh
karena itu Gereja merasakan pentingnya
ditentukan Kitab-kitab mana sajakah yang
dapat diakui berotoritas sebagai Firman
Allah.
• Kemudian para rasul mulai menuliskan
surat- suratnya untuk para jemaat, lalu
perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat
itu untuk berbagai gereja dan salinan itu
dibacakan dalam pertemuan gereja
(Kolose 4:16; 1 Tesalonika 5:27, Wahyu
1:3). Tulisan- tulisan ini diinspirasikan oleh
Allah (2 Petrus 1:20- 21; Wahyu 22:18;
Efesus 3:5).
• Yakobus di perkirakan menulis surat
kirimannya pada tahun 46 M. Bila ini benar
makan surat Yakobus adalah yang paling
awal di tulis
• Dan juga Paulus menulis 1-2 Tesalonika
pada perjalanan perkabaran injilnya yang ke
dua (tahun 52 M)
• Pada waktu tulisan ini di kenal maka
berangsur- angsurlah salinan-salinan untuk
berbagai gereja.
• Gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-
kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh
Kudus.
• Secara keseluruhan gereja mengakui ke 27
kitab Perjanjian Baru sampai saat ini.
Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

• The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa


Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes,
Yudas, dan Wahyu.
• Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi
dan 1 Timotius.
• The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal
sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani,
Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
• The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali:
Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
• Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada,
kecuali: Ester dan Wahyu.
• Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes,
sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

• Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada,


kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
• Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB,
sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus,
1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
• Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
• Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius,
Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
• Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan
Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
• Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago
mengesahkan 27 kitab PB.
Pengelompokan isi Perjanjian Baru
• Buku-buku yang berisi sejarah:
Kitab Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul;
menceritakan tentang kehidupan dan kematian Yesus dan riwayat
para pengikut-Nya setelah Yesus diangkat ke surga.

• Buku-buku yang berisi pengajaran doktrin:


Semua surat-surat kiriman Rasul Paulus dan Rasul-rasul lain; surat-
surat itu khususnya ditujukan kepada jemaat untuk mengajarkan
tentang pokok-pokok iman Kristen serta pelaksanaan hidup Kristen.

• Buku yang berisi nubuat:


Kitab Wahyu; mengungkapkan nubuatan masa kini dan masa yang
akan datang melalui penglihatan dan pengalaman supranatural.
Susunan Kitab-Kitab PB

27 Kitab yang ada dalam Alkitab PB disusun


tidak berdasarkan urutan tahun ditulis,
melainkan berdasarkan kronologis sejarah
kisahnya dan sebagian karena sifat-sifat
sastranya.
Kitab Sejarah :

Matius, penulis Matius


Markus, penulis Markus
Lukas, penulis Lukas
Yohanes, penulis Yohanes
Kisah Para Rasul, penulis Lukas
Surat Kiriman :

Roma, penulis Paulus


1Korintus, penulis Paulus
2Korintus, penulis Paulus
Galatia, penulis Paulus
Efesus, penulis Paulus
Filipi, penulis Paulus
Kolose, penulis Paulus
1Tesalonika, penulis Paulus
2Tesalonika, penulis Paulus
1Timotius, penulis Paulus
2Timotius, penulis Paulus
Titus, penulis Paulus
Filemon, penulis Paulus
Surat Kiriman :

Ibrani, Penulis Anonim


Yakobus, Penulis Yakobus
1Petrus, Penulis Petrus
2Petrus, Penulis Petrus
1Yohanes, Penulis Yohanes
2Yohanes, Penulis Yohanes
3Yohanes, Penulis Yohanes
Yudas, Penulis Yudas

Kitab Nubuat :

Wahyu, penulis Yohanes


Periode Perjanjian Baru
Penempatan susunan kitab-kitab dalam Alkitab tidaklah sesuai dengan urutan
usia penulisannya, tetapi kronologi peristiwanya. Untuk memudahkan
penyelidikan, masa dalam PB dapat dibagi menjadi 3 periode waktu:

Periode Kelahiran (5 sM - 30 M)
Masa kehidupan Yesus diuraikan dalam kitab-kitab Injil.

Periode Perkembangan (30 M - 60 M)


Masa perkembangan karya kerasulan, khususnya pelayanan Rasul Paulus
kepada jemaat non-Yahudi.

Periode Pemantapan (60 M - 100)


Masa ini (60-100M) tidak banyak diketahui, tapi yang jelas banyak tulisan-
tulisan para Rasul dan juga kitab Injil yang baru beredar pada tahun-tahun ini.

Anda mungkin juga menyukai