Anda di halaman 1dari 31

MENGUAK INJIL-INJIL RAHASIA

https://cahayakristus7.blogspot.com/2017/08/menguak-injil-injil-rahasia.html?m=1

August 22, 2017 Gereja Katolik Katakese Kitab Suci


Tulisan ini boleh dikatakan merupakan ringkasan/resensi dari buku
‘Menguak  Injil-injil Rahasia’ yang ditulis oleh Romo Deshi Ramadhani,
diterbitkan oleh Penerbit Kanisius, tahun 2007.
Kitab Suci orang Kristen yang  biasa disebut Alkitab adalah kebenaran
mutlak bagi orang Kristen. Ia merupakan suatu identitas yang melekat
pada umat ini. Hubungan antara orang Kristen dan Alkitab itu adalah
seperti antara umat Islam dengan Al Quran, Negara Indonesia dengan mata
uang Rupiah, atau antara Negara Indonesia dengan bahasa Indonesia.
Dengan kata lain keduanya tak terpisahkan. Apalagi bagi umat Kristen,
sepertinya, Alkitab merupakan DNA yang mengandung kode genetik
dirinya.

Memang pada sekitar abad ke-4 sangat marak dengan ditemukannya


banyak sekali  injil-injil atau  tulisan-tulisan suci yang lain dari yang diakui
oleh jemaat Kristen. Dengan itu berkembang pula bidat-bidat dengan
ajaran-ajarannya yang sesat, yang mau menumpang nama Kristen. Situasi
ini mirip sekali sebuah negara yang sedang dibanjiri dengan uang palsu.
Tentu saja tujuan dari semua itu adalah untuk mencegah orang luar untuk
masuk memeluk iman Kristen yang benar, dan juga untuk
membingungkan umat Kristen dan menghancurkan pesan suci. Situasi
tersebut kemudian dapat dikendalikan dengan melalui penegasan para
Bapa Gereja mengenai kanon Alkitab yang benar. Antara lain melalui
Konsili Nicea yang terkenal itu.

Gereja Katolik atas kuasa Paus Roma telah mengkanonkan Kitab Suci.
Di bawah kepemimpinan Paus ke-37, St. Damasus I (366-384), dengan kuasa
infallible (tidak dapat salah), Paus Roma menentukan kitab-kitab yang
dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci dan membuang beberapa kitab
untuk tidak dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci. Demikianlah umat
Kristen menjadi yakin bahwa Alkitabnya yang digunakan sekarang sesuai
dengan iman Gereja perdana.

Jangan terkejut! Demikianlah fakta sejarah. Ada RATUSAN Injil. Hanya


4 yang diakui oleh GEREJA. Mengapa?

Daftar kitab-kitab yang  DITERIMA oleh Paus St. Damasus I untuk


dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :
-  Injil Matius
-  Injil Markus

-  Injil Lukas

-  Injil Yohanes

- Kisah Para Rasul

- Surat Paulus kepada jemaat di Roma

- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 1

- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 2

- Surat Paulus kepada jemaat di Galatia

- Surat Paulus kepada jemaat di Efesus

- Surat Paulus kepada jemaat di Filipi

- Surat Paulus kepada jemaat di Kolose

- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 1

- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 2

- Surat Paulus kepada Timotius 1

- Surat Paulus kepada Timotius 2

- Surat Paulus kepada Titus

- Surat Paulus kepada Filemon

- Surat kepada orang Ibrani

- Surat Yakobus
- Surat Petrus 1
- Surat Petrus 2
- Surat Yohanes 1

- Surat Yohanes 2
- Surat Yohanes 3
- Surat Yudas

- Wahyu kepada Yohanes

Selain  injil-injil kanonik yang tercantum dalam alkitab Perjanjian Baru


seperti  Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, sebetulnya terdapat lebih
dari 300  Injil yang berbeda yang tersebar di masing-masing Gereja tanpa
diketahui siapa penulisnya. Ada banyak  injil dan surat-surat yang
dimusnahkan dan dibakar oleh gereja perdana.  Gereja Katolik melarang
keras para jemaat mengetahui dan membaca injil-injil tersebut karena
tidak sesuai dengan iman katolik sebagai gereja perdana. 

Daftar kitab-kitab yang  DITOLAK oleh Paus St. Damasus I untuk


dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :

-  Injil Thomas
-  Injil Maria Magdalena

-  Injil Masa Kecil Yesus menurut Thomas

-  Injil Masa Kecil Yesus menurut Yakobus

-  Injil Petrus

-  Injil Bartolomeus

-  Injil Nikodemus

-  Injil Nazorean

-  Injil kaum Ebionit

-  Injil Filipus

-  Injil Ibrani

-  Injil Andreas

-  Injil Apelles

-  Injil Barnabas
-  Injil Basilides

-  Injil Bardesanes

-  Injil Eva

-  Injil Fayum

-  Injil Yakobus Kecil

-  Injil Yudas Iskariot

-  Injil Marcion

-  Injil Mani

-  Injil Maria

-  Injil Matias

-  Injil Thaddeus

-  Injil Titan

-  Injil Pseudo-Matius

-  Injil Rahasia Markus

-  Injil Valentinus

-  Injil Scythianus

-  Injil Hesychius

-  Injil Encratites

-  Injil Cerinthus

-  Injil Dua Belas

-  Injil Empat Wilayah Surgawi

-  Injil Hidup
-  Injil Kesempurnaan

-  Injil Kebenaran

-  Injil orang-orang Mesir

- Kisah Petrus dan Kedua belas Rasul

- Kisah Andreas

- Kisah Yohanes

- Kisah Thomas

- Kisah Paulus

- Dialog Sang Penyelamat

- Peribahasa Yesus

- Ajaran Yesus Kristus

- Ajaran Duabelas Rasul

- Rahasia dari Yohanes

- Konstitusi Kerasulan

- Keturunan Maria

- Pertanyaan dari Maria

- Apokrifa Yakobus

- Apokrifa Yohanes

- Khotbah Petrus

- Surat Abgar

- Surat Barnabas

- Surat Clement
- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 1

- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 2

- Surat Clement untuk kegadisan

- Surat Clement kepada Yakobus

- Surat Ignatius

- Surat Paulus kepada jemaat di Leodicea dan Alexandria

- Wahyu kepada Paulus

- Wahyu kepada Yakobus 1

- Wahyu kepada Yakobus 2

- Wahyu kepada Petrus

Kitab-kitab tersebut ditolak karena tidak sesuai dengan Tradisi Suci dan
Magisterium Gereja Katolik. Dengan infalibilitas Paus Roma maka kitab-
kitab tersebut dinyatakan sebagai bidaah (sesat) dan tidak layak untuk
dibaca oleh umat kristen gereja perdana. Menarik bahwa orang-orang
Kristen non-Katolik tidak menolak atau mempertanyakan otoritas dan
karya Paus St. Damasus I ini. Dengan kata lain, mereka menerima bahwa
Paus St. Damasus I adalah  infallible (tidak dapat salah) dalam menentukan
kitab-kitab dalam Kanon Kitab Suci.

Inilah dasar bahwa Magisterium Gereja Katolik kebal terhadap kesalahan


(infalibilitas).

"Ciri tidak dapat sesat itu ada pada Imam Agung di Roma, kepala
dewan para Uskup, berdasarkan tugas beliau, bila selaku gembala
dan guru tertinggi segenap umat beriman, yang meneguhkan
saudara-saudara beliau dalam iman, menetapkan ajaran tentang
iman atau kesusilaan dengan tindakan definitif. Sifat tidak dapat
sesat, yang dijanjikan kepada Gereja, ada pula pada Badan para
Uskup, bila melaksanakan wewenang tertinggi untuk mengajar
bersama dengan pengganti Petrus" (LG 25) terutama dalam konsili
ekumenis. Apabila Gereja melalui Wewenang Mengajar tertingginya
"menyampaikan sesuatu untuk diimani sebagai diwahyukan oleh
Allah" (DV 10) dan sebagai ajaran Kristus, maka umat beriman harus
"menerima ketetapan-ketetapan itu dengan ketaatan iman" (LG 25).
Infallibilitas ini sama luasnya seperti warisan wahyu ilahi."
~ Katekismus Gereja Katolik 891

"Kebal Salah dari magisterium para gembala mencakup segala unsur


ajaran, juga ajaran kesusilaan yang mutlak perlu untuk
mempertahankan, menjelaskan, dan melaksanakan kebenaran-
kebenaran iman yang menyelamatkan."
~ Katekismus Gereja Katolik 2051

Tidak ada Kitab Suci tanpa Gereja Katolik 

"Dalam tradisi apostolik Gereja menentukan, kitab-kitab mana yang


harus dicantumkan dalam daftar kitab-kitab suci. Daftar yang
lengkap ini dinamakan "Kanon" Kitab Suci. Sesuai dengan itu
Perjanjian Lama terdiri dari 46 (45, kalau Yeremia dan Lagu-lagu
Ratapan digabungkan) dan Perjanjian Baru terdiri atas 27 kitab.
Perjanjian Lama: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan,
Yosua, Hakim-Hakim, Rut, dua buku Samuel, dua buku Raja-Raja,
dua buku Tawarikh, Esra dan Nehemia, Tobit, Yudit, Ester, dua buku
Makabe, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung,
Kebijaksanaan, Yesus Sirakh, Yesaya, Yeremia, Ratapan, Barukh,
Yeheskiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum,
Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.Perjanjian Baru: Injil
menurut Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, Kisah para Rasul,
surat-surat Paulus: kepada umat di Roma, surat pertama dan kedua
kepada umat Korintus, kepada umat di Galatia, kepada umat di
Efesus, kepada umat di Filipi, kepada umat di Kolose, surat pertama
dan kedua kepada umat di Tesalonika, surat pertama dan kedua
kepada Timotius, surat kepada Titus, surat kepada Filemon, surat
kepada orang Ibrani, surat. Yakobus, surat pertama dan kedua
Petrus, surat pertama, kedua, dan ketiga Yohanes, surat Yudas, dan
Wahyu kepada Yohanes."
~ Katekismus Gereja Katolik 120
Dari berbagai penjelasan di atas, kita lalu sampai pada kesimpulan logis
bahwa: " Tidak ada Kitab Suci tanpa Gereja Katolik". Gereja Katoliklah
yang mengadakan Kitab Suci, yang sekarang malah diklaim oleh banyak
orang sebagai miliknya, dan lebih parah lagi jika mereka berani
mengatakan bahwa mereka lebih benar dan lebih tahu tentang Kitab Suci
daripada Gereja Katolik. Ini sungguh sebuah lawak yang tidak lucu.

Mengapa banyak sekali injil dan tulisan-tulisan yang DITOLAK oleh


Gereja Katolik?
Menurut Pastor Deshi Ramadhani, SJ, kebanyakan dari tulisan-tulisan itu
mengandung ajaran Gnostisisme, yang sangat bertentangan dengan ajaran
Yesus Kristus. Bahkan juga dari uraian beliau tampaknya ada kemiripan
antara Gnostisisme dengan ajaran New Age. Dan yang jelas, mereka
bertentangan dengan semua agama samawi. Mari kita bedah kesesatan 
injil-injil tersebut satu persatu.

Injil Filipus
Injil Filipus melihat sakramen baptisan yang dilakukan kekristenan
tidaklah benar. Baptisan yang sesungguhnya diperlukan adalah baptisan
spiritual . Hal tersebut berkaitan juga dalam menentukan mana orang
Kristen yang 'benar' dengan yang 'tidak benar'.  Injil Filipus menyatakan:
Banyak orang akan turun ke dalam air dan muncul ke permukaan kembali
tanpa menerima apapun, namun mereka masih mengaku diri sebagai
orang Kristen. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik
menekankan pentingnya sakramen baptis sebagai sarana keselamatan.

Di dalam kepercayaan Kristen, Yesus dipercaya lahir dari perawan Maria,


namun di dalam  InjilFilipus kepercayaan tersebut ditolak. Di dalam Injil
Filipus dikatakan: "Tuhan tidak akan pernah berkata, 'Bapaku yang ada di
dalam sorga', kecuali dia memiliki bapa di tempat lain. Dia hanya akan
berkata, 'Bapaku'."

Ajaran penciptaan yang ditampilkan di dalam  Injil Filipus sangat


dipengaruhi pemikiran Gnostik. Dikatakan di dalam injil tersebut:

"Dunia ada karena sebuah kekeliruan. Karena dia yang


menciptakannya ingin menciptakannya sebagai yang abadi dan tidak
bisa mati. Ia tidak berhasil memenuhi dambaannya. Karena dunia
tidak pernah abadi; dan juga, karena itu, ia yang membuat dunia juga
tidak pernah abadi..."

Di sini terkandung ajaran Gnostik tentang dua allah, yang benar dan yang
jahat, dan allah pencipta dunia adalah allah yang jahat.
Di dalam  injil ini terdapat pandangan khas Gnostik tentang keterpilihan
sebagian orang saja. Orang-orang yang dianggap sebagai orang benar
adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran, yakni para pengikut
Gnostik. Hal tersebut dinyatakan melalui:

"Ada banyak hewan di dunia yang berwujud manusia. Ketika Allah


mengidentifikasi mereka, kepada babi ia akan memberikan buah ek,
kepada hewan ternak ia akan melemparkan gandum, dedak, dan
rumput, dan kepada anjing-anjing ia akan melemparkan tulang.
Kepada para budak, ia hanya akan memberi pelajaran-pelajaran dasar,
namun kepada anak-anak ia akan memberi keseluruhan pelajaran."

Di sini, orang-orang Kristen disimbolkan sebagai budak-budak yang


menerima pelajaran Allah dengan tidak lengkap. Para pengikut Gnostik
disebut sebagai anak-anak yang telah menerima seluruh kebenaran.

Injil Basilides
Juga ada tulisan Basilides, seorang bidat yang hidup pada abad ke-2, yang
menentang ajaran yang mengatakan bahwa Yesus telah menderita disalib.
Menurut Basilides, Yesus  menyerahkan salibnya kepada Simon dari Kirene
dan dengan suatu cara Yesus berhasil mengelabui mata semua orang ketika
Yesus meminjamkan bentuk raganya kepada Simon. Pada saat penyaliban
Yesus memandang kejadian itu sambil tertawa. Menurut Deshi Ramadhani
kisah-kisah seperti ini juga ada dalam tulisan-tulisan yang lain yang
bersifat Gnostik, seperti misalnya  injil Filipus seperti yang disebutkan di
atas.

Injil Masa Kecil Yesus menurut Thomas


Dalam kitab-kitab  Injil yang diakui sejak semula, kehidupan Yesus Kristus
pada masa kecil tidaklah banyak dicatat. Bahkan sejak umur 12 tahun
sampai umur 30 tahun tidak ada catatan sama sekali mengenai kehidupan
Yesus Kristus. Dalam  injil-injil tertentu  ada banyak diceritakan kehidupan
Yesus pada waktu masih kecil. Inilah yang disebut  injil-injil Masa Kecil.
Tetapi  injil-injil itu mengandung banyak cerita yang terasa seperti dibuat-
buat dan berlebih-lebihan, sehingga mirip dengan cerita-cerita dongeng.

Sebagai contoh dalam  injil Masa Kecil menurut Thomas, diceritakan bahwa


pada waktu masih kanak-kanak Yesus membuat 12 burung pipit dari tanah
liat, dan kemudian ia menghidupkan burung-burung itu. Dalam  injil ini
ada kesan bahwa Yesus pada waktu kecil nakal, tidak mempunyai belas
kasihan, ugal-ugalan, dan suka  membuat mukjizat sesuka hatinya.
Misalnya ada dikisahkan seorang anak berlari dan menabrak bahunya,
kemudian karena marah ia mengutuk anak tersebut, dan anak itupun jatuh
dan mati.

Juga ada kisah semacam ini: Seorang anak terjatuh dari atap rumah dan
mati, dan kemudian Yesus dituduh mendorongnya. Kemudian Yesus
membangkitkan anak itu dari kematian  dan bertanya kepadanya apakah
ia yang mendorongnya hingga jatuh mati. Juga ada mukjizat-mukjizat lain
seperti membuat seorang anak menjadi kering, membawa air dengan
jubahnya, dan lain sebagainya.  

Injil Masa Kecil Yesus menurut Pseudo-Matius


Ada orang yang mencatat salah satu dari  injil-injil Gnostik itu
menceritakan Yesus sudah bisa berbicara pada waktu masih bayi! Kisah
yang lain menceritakan bagaimana Yesus pada waktu masih bayi selama
perjalanan ke Mesir bersama orang tuanya tiba di sebuah gua. Tiba-tiba
munculah banyak naga dari dalam gua itu. Maka Yesus yang masih bayi itu
turun dari pangkuan ibunya dan berdiri. Kemudian naga-naga itu
menyembah Yesus, dan sambil tetap menyembah merekapun mundur
menjauhi mereka. Yesus yang masih bayi itu memerintahkan naga-naga itu
untuk tidak melukai siapapun. Dan ia yang masih bayi itu berkata-kata
dengan lancar kepada ayah ibunya. Ada juga kisah Yesus mengubah anak-
anak menjadi kambing-kambing!

Dalam  injil-injil yang diakui jemaat (kanonik), Yesus Kristus tidak pernah


sembarangan membuat mukjizat. Ia membuat mukjizat seperlunya saja
dan semata-mata hanya berdasarkan perintah Allah saja, bukan hanya atas
izin Allah, apalagi dari kehendaknya sendiri. 
Dalam  injil-injil yang ditolak itu sepertinya Yesus membuat mukjizat
sesuka hatinya tanpa tujuan yang jelas sehingga terasa seperti dongeng
yang dibuat-buat. Pendeknya  injil-injil yang ditolak tersebut memang
memiliki ‘rasa’ dan ‘aroma’ yang asing bagi kepekaan jemaat.

Injil Thomas
Dalam  injil Thomas dikisahkan perkataan Yesus bahwa perempuan akan
masuk surga jika ia menjadi laki-laki. Di sini kentara sekali ada persoalan
serius mengenai gender. Perempuan diremehkan dengan mengatakan
hanya laki-laki saja yang akan masuk surga!

114. Simon Petrus berkata kepada mereka, "Suruh Maria


meninggalkan kita, karena perempuan tidak pantas mendapatkan
kehidupan." Yesus berkata, "Lihatlah, aku akan membimbingnya
untuk menjadikannya laki-laki, sehingga ia pun dapat menjadi roh
yang hidup seperti kalian laki-laki. Karena setiap perempuan yang
menjadikan dirinya laki-laki akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Ucapan 114 dalam  Injil Tomas menggambarkan Yesus yang menolak kaum


perempuan, dan karenanya, bersifat apokrif. Namun, harus diingat bahwa
yang digambarkan mengatakan bahwa kaum perempuan tidak layak
adalah Petrus, bukan Yesus, dan bahwa Yesuslah yang menegaskan bahwa
Maria Magdalena, seorang perempuan, mempunyai hak untuk menerima
ajaran-ajaran rohani.

Injil Tomas  TIDAK dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru karena:

Isinya dianggap sesat.


Dianggap tidak otentik.
Tidak dikenal oleh para penyusun Kanon.
Dianggap dikalahkan oleh Injil-injil Naratif.
Tergolong dalam suatu cabang kekristenan yang berada di luar
lingkaran Atanasius dari Alexandria yang dominan.
Penekanannya pada spiritualitas pribadi di luar Gereja dianggap
anatema bagi kepentingan agama yang terorganisasi.
Injil Yakobus
Menggambarkan kelahiran dan masa kecil Maria serta perkawinannya
dengan Yusuf. Bagian yang cukup panjang pasal 17-20 beralih fokus ke
kelahiran Yesus, tidak lagi terpusat pada figur Maria sendiri (yang
dikisahkan dalam pasal 1-16), sehingga bisa jadi bagian ini pun suatu
tambahan editorial belakangan. Tetapi bagian tentang kelahiran Yesus ini
juga memuat sebuah tema penting tentang diri Maria juga, karena di
dalamnya dikisahkan tentang keperawanan Maria yang tak hilang
kendatipun dia baru saja memperanakkan bayi Yesus, sebagaimana telah
diuji oleh bidan Salome yang memasukkan jarinya ke dalam vagina Maria
untuk memeriksa selaput daranya yang ternyata tetap utuh (19:18-20:2).

Kelahiran Maria digambarkan dalam dokumen ini sebagai suatu kelahiran


yang suci dan ajaib, kelahiran yang terjadi karena Tuhan Allah
menghendakinya. Anna, ibu Maria, digambarkan menyatakan dirinya
sudah mengandung begitu baru bertemu dengan Yoakhim, ayahnya, yang,
setelah sekian waktu berlalu, baru kembali dari pengasingan dirinya di
padang gurun (4:1, 3, 9). Maria dikandung tanpa hubungan seksual
sebelumnya antara Yoakhim dan Anna.

Selanjutnya ketika Maria dibesarkan, dalam tiga tahun pertama


kehidupannya kesucian dirinya dijaga betul oleh kedua orangtuanya,
termasuk juga kesucian semua makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Maria diberi tempat khusus yang disucikan sebagai kamar tidurnya. Pada
usia satu tahun, dia menerima berkat dari para imam. Ketika dia
diserahkan ke bait suci Tuhan pada waktu dia sudah berusia tiga tahun,
Maria tinggal di situ di Ruang Maha Kudus dengan diberi makan oleh
seorang malaikat Tuhan (PJ 13:7; 15:10), sampai dia memasuki usia dua
belas tahun. Setelah berusia dua belas tahun, karena sudah mulai
menstruasi, Maria harus meninggalkan bait suci Tuhan, dan mulai hidup di
bawah naungan dan perlindungan Yusuf sebagai walinya, sementara Yusuf
sendiri adalah seorang lelaki tua yang sudah menjadi duda dengan
memiliki sekian putera dari isterinya sebelum dia bertemu dengan Maria
dan menjadi wali perawan ini.
Sejauh ini konsep Imakulata menurut  Injil Yakobus sesuai dengan Iman
Katolik, tetapi dengan menyatakan bahwa Yusuf sudah memiliki beberapa
putera sebelum bertemu dengan Maria,  Injil Yakobus secara tak langsung
menegaskan bahwa Bunda Maria dan Yusuf sama sekali tidak
mendapatkan seorang anakpun. Ini sangat bertentangan dogma Gereja
Katolik yang memandang saudara-saudara yang dimiliki Yesus (baik
saudara lelaki maupun saudara perempuan) bukanlah saudara-saudara
kandung Yesus, melainkan saudara-saudara sepupunya, menurut 
Injil Yakobus saudara-saudara lelaki yang dimiliki Yesus adalah saudara-
saudara tiri, anak-anak Yusuf dari isteri terdahulunya.
Injil Maria Magdalena
Injil Maria Magdalena banyak membahas tentang tiga hal:

1. Kematian sebagai akibat dari Demiurgos


2. Kenaikan Yesus
3. Kenaikan jiwa dalam pandangan gnostik

Ketiga tema utama tersebut diajarkan melalui percakapan antara murid-


murid Yesus dan Maria Magdalena yang ditampilkan sebagai pemberi
jawab atas pertanyaan murid-murid. Sebagian besar kitab ini juga
menggambarkan diskusi antara Yesus yang bangkit dengan Maria
Magdalena tentang kehidupan setelah kematian.

Tidak ada yang spesial dari kitab ini. Jumlah halaman yang ditemukan
yang terlalu sedikit membuat para sarjana kesulitan mengetahui
penekanan maupun konsistensi teologi dari kitab ini. Secara umum apa
yang ditampilkan sangat mirip dengan tulisan-tulisan gnostik yang lain.
Bagaimanapun, ada satu bagian yang mengundang kontroversi para
sarjana.
Injil Maria 17:10 - 18:2
Tetapi Andreas menjawab dan berkata kepada saudara-saudara,
“katakan apa yang ingin kalian katakan tentang apa yang telah ia
(Maria Magdalena) katakan. Aku setidaknya tidak percaya kalau
Juru Selamat mengatakan seperti itu, karena ajaran-ajaran itu jelas
merupakan hal yang aneh”. Petrus menjawab dan mengatakan hal
yang sama.

Ia menanyakan mereka tentang Juru Selamat: “apakah Ia sungguh-


sungguh berbicara dengan seorang wanita tanpa pengetahuan kita
dan tidak secara publik?

Akankah kita berpaling dan semua mendengarkan dia (Maria


Magdalena)?

Apakah Ia lebih memilih dia daripada kita?”

Lalu Maria meratap dan berkata kepada Petrus, “Saudaraku Petrus,


apa yang engkau pikirkan?

Apakah engkau berpikir bahwa aku sendiri telah memikirkan hal ini
atau aku sedang berdusta tentang Juru Selamat?”

Lewi menjawab dan berkata kepada Petrus, “Petrus, engkau selalu


temperamental. Sekarang aku melihat engkau menentang seorang
wanita seperti musuh. Tetapi jika Juru Selamat membuat dia layak,
akankah engkau sungguh-sungguh menolaknya?

Juru Selamat tentu mengenal dia sangat baik. Itulah sebabnya Ia


mengasihi dia lebih daripada kita. Sebaliknya, biarlah kita malu dan
memakai Manusia sempurna, berpisah sebagaimana Ia
memerintahkan kita dan memberitakan Injil, tidak meletakkan
hukum atau peraturan lain selain apa yang Juru Selamat katakan.

Teks di atas menyiratkan posisi Maria Magdalena yang lebih istimewa


dibandingkan para rasul lain. Kontroversi seputar teks ini menjadi semakin
mencuat seiring dengan penafsiran para sarjana liberal yang mengatakan
bahwa untuk menyerang dominasi Maria Magdalena, Gereja Katolik
(secara khusus Paus Gregorius I, tahun 591 M) kemudian menampilkan
Maria Magdalena sebagai pelacur. Mereka berpendapat bahwa Gereja
Katolik melakukan itu sebagai sentimen gender dan perebutan kekuasaan
gereja.

Sebagaimana dalam tulisan Gnostik lainnya, kitab ini juga memiliki


ungkapan-ungkapan yang simbolis dan misterius, tidak terkecuali 
Injil Maria Magdalena 17:10-18:21. Teks ini menggambarkan pertentangan
antara Gereja Katolik (diwakili oleh Petrus) dan aliran minoritas lain
(diwakili tokoh wanita Maria Magdalena). Seperti kebanyakan konsep
gnostik, yang dianggap lebih hebat adalah sebagian kecil orang yang
mendapatkan wahyu khusus secara rahasia.

Pemunculan Maria Magdalena sebagai orang yang terkemuka dalam kitab


ini diduga para sarjana berhubungan dengan sebuah sekte Kristen yang
dulu mungkin didirikan oleh atau memuja Maria Magdalena. Sekte ini
mengekspresikan pemujaan tersebut dalam konsep gnostik. Kemungkinan
besar hal ini berkaitan dengan konsep gnostik yang mengagungkan
“hikmat” ( sophia) yang ditampilkan sebagai figur feminin. Teks di atas juga
tidak boleh diartikan sebagai indikasi adanya perebutan jabatan gerejawi.
Kaum Gnostik menganggap diri sebagai penerima pengetahuan yang
rahasia dari Kristus, sedangkan pengetahuan ini bertentangan dengan
ajaran Gereja Katolik yang menekankan penerusan  tradisi dari saksi mata.

Injil Petrus
Injil Petrus menyoroti peristiwa seputar pengadilan, kematian, dan
kebangkitan Yesus. Yang lain, misalnya ”Kisah Pilatus”, bagian dari ”
Injil Nikodemus”, mengisahkan orang-orang yang terkait dengan peristiwa
tersebut. Karena berisi keterangan yang tidak benar dan tokoh yang fiktif,
teks-teks ini tidak dapat dipercaya. ” Injil Petrus” berupaya
menggambarkan Pontius Pilatus sebagai sosok yang baik dan menceritakan
kebangkitan Yesus secara berlebihan.

Injil Nikodemus
Injil ini merupakan  injil "belas kasihan" yang isi pokoknya adalah laporan
resmi pengasulnya Pilatus yang sebenarnya merupakan satu dari dua
bagian  Injil. Bagian yang kedua adalah Turunnya Kristus ke Neraka yang di
dalamnya Yusuf dari Arimatea menggambarkan masuknya Kristus yang
dahsyat ke Hades, membebaskan orang mati, dan penangkapan Iblis. Di
antara dokumen-dokumen dan surat-surat yang dilampirkan dalam 
injil adalah Paradosis yaitu laporan penyerahan Yesus kepada orang Yahudi
yang dilakukan oleh Pilatus.  Injil Nikodemus merupakan salah satu
dokumen yang paling dramatis dan menyentuh di awal kekristenan.

Injil Kebenaran
Injil Kebenaran yang terdapat dalam koleksi manuskrip Nag Hammadi,
memberikan kesan bahwa berbagai gagasan Gnostik yang mistis berasal
dari Yesus. Seorang pakar menyatakan bahwa  injilini menggambarkan
Yesus sebagai ”guru dan penyingkap hikmat serta pengetahuan, bukan juru
selamat yang mati demi dosa dunia”. Hal ini bertentangan dengan iman
katolik dimana  mengajarkan bahwa Yesus benar-benar mati sebagai
korban untuk dosa dunia. (Matius 20:28; 26:28; 1 Yohanes 2:1, 2) Jelaslah,
tujuan  injil Gnostik adalah melemahkan, bukannya menguatkan iman.
(Kisah 20:30).
Injil Yudas 

Dalam ” Injil Yudas”, Yesus menertawakan murid-muridnya yang kurang


berpengetahuan. Hanya Yudas yang benar-benar mengerti keinginan
Yesus. Jadi, Yesus secara pribadi memberi tahu Yudas ”rahasia-rahasia
kerajaan”.  Injil tersebut juga mengungkap bahwa Yudas sebenarnya
pahlawan, rasul yang paling memahami Yesus, dan bahwa ia membantu
kematian Yesus karena permintaan Yesus sendiri.

Injil Yudas menyatakan bahwa para rasul Yesus yang terkenal tidak


memahami ajaran Yesus dan bahwa ada suatu ajaran rahasia dari Yesus
yang hanya dimengerti segelintir orang pilihan.  Injil itu diawali dengan
kata-kata, ”Pernyataan rahasia yang diucapkan oleh Yesus dalam
pembicaraan dengan Yudas Iskariot, selama delapan hari, tiga hari
sebelum ia merayakan Paskah.”

Saat pembicaraan antara Yesus dengan Yudas, dikatakan bahwa Yudas


Iskariot adalah murid yang dipercaya Yesus dan diberikan pengetahuan
rahasia tersebut, serta mendapatkan perintah dari Yesus untuk
menyerahkan Yesus supaya disalibkan. Murid-murid yang lain dipandang
sebagai orang-orang yang salah memahami siapa Yesus, berbeda dengan
Yudas yang mendapat pengetahuan rahasia dari Yesus tentang kefanaan
raga dan kebakaan jiwa. Melalui peristiwa penyaliban, Yesus dapat
terbebas dari tubuh ragawi yang fana dan jiwanya dapat kembali ke alam
spiritual yang kekal bersama Allah, dan hal itu dimungkinkan melalui
peran Yudas, sang murid istimewa. Hal ini sangat bertentangan dengan
iman Gereja Katolik, dimana Yesus disalibkan untuk menebus dosa umat
manusia.
Injil Barnabas
Injil Barnabas
Dalam  Injil Barnabas diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama
Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi  Injil Barnabas yang
menyebut tentang Nabi Muhammad :

"Yesus menjawab: Ǹama sang Mesias adalah yang terpuji, karena


Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia menciptakan
jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah
berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan
menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan
Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga
barangsiapa memberkai engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa
mengutuk engkau, ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke
dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan
keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan,
sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal,
imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya
yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka,
lalu berkata, Ò Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang
Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!'" (Barnabas 97:9-
10)

Menurut salah satu versi dari  Injil Barnabas:


'Kemudian imam itu berkata: "Dengan nama apakah Mesias itu akan
dipanggil?" {Yesus menjawab} "Muhammad adalah namanya yang
diberkati" ' (ps. 97).

Menurut salah satu versi dari  Injil Barnabas, Yesus menyangkal bahwa


dialah sang Mesias itu, dan mengklaim bahwa Mesias akan datang dari
kalangan keturunan Ismael (yakni, Arab):
"Pada saat itu Yesus berkata: 'Engkau menipu dirimu sendiri; karena Daud
di dalam Roh menyebutnya Tuan, dan dengan demikian berkata: "Allah
berkata kepada tuanku, duduklah di sebelah kananku, sampai musuh-
musuhmu kutaruh di bawah kakimu lawan-lawanmu pijakan kakimu.
Allah akan mengirimkan tongkatmu sehingga engkau berkuasa di antara
lawan-lawanmu." Bila utusan Allah yang engkau sebut Mesias adalah anak
Daud, bagaimana mungkin Daud menyebutnya tuan? Percayalah padaku,
karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa janji itu telah dibuat
dalam diri Ismael, bukan Ishak.'" (Barnabas 43:10)

Menurut  Injil Barnabas, Yesus meramalkan dan menolak penyembahan


dirinya sebagai Allah:
dan setelah mengatakan hal ini, Yesus memukul wajahnya dengan kedua
tangannya, dan kemudian menutupi tanah dengan kepalanya, sambil
berkata: "Terkutuklah barangsiapa yang memasukkan ke dalam ucapan-
ucapanku bahwa aku adalah anak Allah"

dan setelah berkata demikian Yesus keluar dari Bait Allah. Dan rakyat
mengagungkannya, karena mereka membawa semua orang yang sakit
yang dapat mereka kumpulkan, dan Yesus setelah berdoa memulihkan
kesehatan mereka: oleh karena itu, pada hari itu di Yerusalem tentara-
tentara Romawi, melalui pekerjaan Setan, mulai menghasut rakyat, sambil
berkata Yesus adalah Allah Israel, yang telah datang untuk melawat umat-
Nya." (69:6)

Yesus menjawab: "Dan engkau; menurut engkau siapakah aku?" Petrus


menjawab: "Engkau adalah Kristus, anak Allah". Lalu Yesus menjadi marah,
dan dengan murka Yesus menegurnya sambil berkata: "Pergilah
daripadaku, karena engkau adalah iblis yang berusaha membuat aku
berdosa."

Yesus berkata lagi: "Aku mengaku di hadapan surga, dan meminta


kesaksian dari semua yang hidup di muka bumi, bahwa aku adalah
seorang asing bagi semua orang yang telah berkata tentang aku, yakni,
bahwa aku lebih daripada seorang manusia biasa. Karena aku, yang lahir
dari seorang perempuan, takluk kepada penghakiman Allah; yang hidup di
sini seperti semua orang lainnya, sama-sama dapat mengalami penderitaan
yang sama." (94:1)

Kemudian imam itu menjawab, dengan gubernur dan raja: "Jangan sesali
dirimu, O Yesus, yang kudus dari Allah, karena pada masa kita pemisahan
ini tidak akan ada lagi, karena kami akan menulis kepada senat Romawi
yang suci dengan cara yang sedemikian bijaksana sehingga dengan dekrit
kaisar tak seorangpun akan menyebut engkau Allah atau anak Allah."
Kemudian Yesus berkata: "Kata-katamu tidak menghibur aku, karena
ketika engkau mengharapkan terang, kegelapanlah yang akan datang;
tetapi penghiburanku terdapat dalam kedatangan sang Utusan, yang akan
menghancurkan setiap pandangan yang salah tentang aku, dan imannya
akan menyebar dan akan menguasai seluruh dunia, karena demikianlah
yang telah Allah janjikan kepada Abraham bapak kita." (97:1)

Semua sarjanawan kristen setuju bahwa  injil Barnabas bukanlah kitab


yang ditulis berdasarkan kebenaran, karena jelas kitab barnabas bukanlah
berasal dari penulis atupun seorang yang berasal dari jemaat mula-mula
dan jarak waktu penulisan kitab dan  injil lainnya yang sangat jauh
sedangkan  injil barnabas baru ada di abad 16 dan ditulis oleh seorang
moor  Ibrahim al-Taybili di Tunisia yang notabennya ialah seorang muslim
sehingga dapat dipastikan  injil barnabas bukanlah sebuah kitab yang
memuat konteks kebenaran jemaat mula-mula (palsu).

Injil-injil semacam itu akhirnya ditolak oleh Gereja Katolik karena tidak


jelas siapa penulisnya, dan tidak dapat ditelusuri sampai dengan jaman
para Rasul dan para saksi mata. Dan juga kisah-kisah itu terasa mengada-
ada dan berlebihan.
Ikon St. Barnabas

Surat Barnabas

Surat Barnabas adalah sebuah traktat Kristen pseudonim yang ditulis di


Aleksandria pada akhir abad pertama Masehi. Karangan ini berasal dari
orang-orang Kristen Aleksandria yang berkebudayaan Yunani. Surat ini
mencela nilai ketaatan harfiah terhadap hukum-hukum ritual Yahudi.
Karya yang seluruhnya dalam bahasa Yunani ini terdapat pada Kodeks
Sinaitikus. Untuk beberapa kalangan Kristen, karya ini tampaknya sangat
mendekati batas kanon Perjanjian Baru meskipun tidak pernah benar-
benar diterima. Dalam Surat Barnabas ini diusahakan untuk menunjukkan
bahwa Perjanjian Lama hanya punya arti apabila dimengerti dari sudut
pandangan  Injil. Surat Barnabas merupakan kitab yang disebutkan banyak
sekali pendeta gereja awal termasuk oleh Eusebius, Origenes, dan Jerome.
Ada pendapat bahwa Surat Barnabas ini ditemukan dalam Suriah Sinaitik,
versi Alkitab abad ke-4 CE. Meskipun tidak dikatakan dengan tegas, Surat
Barnabas ini jelas-jelas menentang doketisme dan gnostis. Ignatius,
Polikarpus bersama dengan Surat Barnabas melawan gnostis tetapi tidak
berhasil mengalahkan gnosis.

Injil Marcion

Marcion adalah seorang uskup dalam gereja mula-mula di kota Sinope.


Salah satu pemikirannya yang banyak memicu perdebatan adalah
pemisahan radikal antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Teologi
yang diajarkannya menganggap Allah dalam Alkitab Ibrani (Perjanjian
Lama di Alkitab Kristen) lebih rendah tingkatannya daripada Allah dalam 
Injil (Perjanjian Baru), karenanya Marsion menganggap bahwa Perjanjian
Lama yang diwakili oleh Taurat tidak dapat disandingkan dengan Injil.
Ajarannya diikuti oleh sejumlah orang dan disebut aliran Marsionisme.
Ajaran ini ditentang oleh bapa-bapa gereja (antara lain Ireneus dalam
karyanya "Melawan Ajaran Sesat") dan ia di-ekskomunikasi oleh Gereja
Katolik Roma. Penolakannya atas kitab-kitab yang dianggap bagian Kitab
Suci dalam gereja mula-mula menyebabkan gereja memulai penetapan
kanon Alkitab.

Injil Kaum Ebionit

Ebionisme adalah sebuah sekte yang muncul di dalam komunitas orang-


orang Kristen Yahudi. Muncul sekitar abad pertama atau pada awal
kekristenan dan pengikutnya disebut kaum "Ebionit".Ebionit merupakan
sekte di kalangan orang Kristen Yahudi yang muncul pada awal
kekristenan. Kata "ebionit" berasal dari bahasa Ibrani, artinya miskin.
Sekte ini berkembang di sebelah timur sungai Yordan. Ebionit mengajarkan
bahwa Yesus hanyalah anak Maria dan Yusuf, yang pada waktu
pembaptisan diangkat menjadi putera Allah dan dipersatukan dengan
'Kristus abadi', yang lebih tinggi dari malaikat agung,  tetapi Yesus bukan
Allah

Menurut mereka, Kristus telah menjelma beberapa kali di dalam diri tokoh-
tokoh seperti Adam. Hal ini menyebabkan pandangan mereka tentang
Yesus hanyalah sebatas guru dan bukan penyelamat.Kelompok Ebionit
menekankan bahwa hukum Taurat masih berlaku. Mereka
mempertahankan hukum Sabat, pembasuhan sebelum berdoa, peraturan
tentang makanan haram, dan melakukan sunat.  Injil yang dipakainya
hanyalah  Injil Matius (tanpa bab 1 dan 2), yang mereka sebut sebagai 
injil ebionit atau ' injil menurut umat Ibrani'.  Mereka menolak surat-surat
Paulus dan menekankan hidup askese yang berat.

Mengapa Gereja Katolik memusnahkan injil-injil palsu? 


Demikianlah kita melihat dua arti dalam kata apokrif.  Pertama, bagi
mereka yang mengakui kebenaran tulisan-tulisan tersebut, apokrif
memiliki arti positif. Artinya, tulisan-tulisan tersebut tersembunyi bagi
orang kebanyakan, karena tulisan-tulisan ini berisi bahan yang terlalu
dalam, terlalu sulit untuk dipahami oleh orang biasa.  Kedua, sebaliknya,
bagi mereka yang tidak mengakui kebenaran tulisan-tulisan tersebut,
apokrif memiliki arti negatif. Artinya, tulisan-tulisan ini disembunyikan
karena isinya memang dinilai sesat ( heretis), palsu, tidak sesuai dengan
ajaran Gereja yang resmi (Gereja Katolik).

Meskipun demikian, sejarah juga mencatat bahwa ada banyak tulisan yang
dinilai sesat. Jemaat dilarang untuk membaca, menyimpan, atau menyebar-
luaskan tulisan-tulisan semacam itu. Tulisan-tulisan ini dinyatakan tidak
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Dalam arti inilah kita sekarang bisa
berbicara tentang  injil apokrif sebagai " injil yang disembunyikan" atau "
injil yang dilarang" atau lebih tegas lagi " injil sesat". Maka meskipun arti
kata apokrif sendiri pada dasarnya netral, kata tersebut menjadi berarti
"sesat" atau" tidak resmi" ketika digunakan untuk menunjuk pada tulisan-
tulisan yang dilarang oleh pemimpin Gereja.

Pada akhir abad kedua, St. Ireneus dari Lyon menulis bahwa orang-orang
Kristen yang murtad memiliki ”sejumlah besar tulisan yang apokrif dan
palsu”, termasuk  injil-injil yang ”dikarang-karang oleh mereka sendiri,
untuk membuat bingung orang-orang bodoh”. Karena itu,  injil apokrifa
akhirnya dianggap berbahaya untuk dibaca atau bahkan untuk dimiliki.

Dalam konteks perang melawan ajaran-ajaran sesat semacam inilah Gereja


Katolik juga menyita banyak tulisan yang dinilai sesat. Banyak dokumen
dirampas dan dibakar. Bahkan mereka yang masih menyimpannya bisa
diseret ke pengadilan karena telah melakukan tindakan yang digolongkan
sebagai sebuah tindak kriminal.

Dalam situasi semacam itu, mungkin, seorang rahib dari biara Santo
Pakomius (292-349 M), melarikan buku-buku papirus yang dilarang
tersebut dan menyembunyikannya di Nag Hammadi. Kondisi yang sangat
kering dan tempat yang sangat tersembunyi itu memungkinkan buku-buku
terlarang itu bertahan meskipun telah terkubur selama kurang lebih 1600
tahun.

Apakah kitab-kitab yang dikanonkan oleh Gereja Katolik adalah sudah


pasti benar?
Di tengah kekacauan dan kebingungan tersebut, ada satu hal dasar yang
penting untuk diperhatikan. Kriteria usia sebuah tulisan menjadi sebuah
kriteria sangat penting untuk menentukan apakah tulisan itu bisa diterima
sebagai tulisan iman atau tidak. Dengan demikian, tulisan-tulisan lain yang
disusun selama abad pertama akan dipandang lebih memiliki wibawa atau
otoritas daripada tulisan-tulisan yang disusun selama abad kedua. Dalam
tulisan-tulisan yang lebih awal tersebut terlihatlah sebuah kriteria yang
menentukan, yakni bahwa sebuah dokumen memang ditulis dengan
maksud untuk menumbuhkan iman pembaca. Hal inilah yang ditegaskan
dalam Yohanes 20:31,  "semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya
kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."

Dalam perjalanan sejarah, tulisan-tulisan itu melewati proses yang kurang


lebih alamiah di dalam penggunaannya di kalangan Gereja perdana.
Melalui pertemuan-pertemuan iman atau dalam perayaan-perayaan
liturgis, orang mulai tahap demi tahap bisa membedakan mana tulisan-
tulisan yang dirasa lebih cocok untuk iman mereka ketika itu, dan mana
yang tidak. Proses seleksi tulisan-tulisan secara alamiah ini berjalan seiring
juga dengan proses seleksi yang dilakukan oleh Paus Roma sebagai
pemimpin Gereja perdana. Paus St. Damasus I dengan kuasa 
infallible (tidak dapat sesat dalam pengajaran iman dan moral)  berperan
untuk menilai tulisan-tulisan yang beredar itu sebagai tulisan yang benar
sesuai dengan Iman Katolik atau tidak.
Ini adalah dasar bahwa Kitab Suci yang telah dikanonkan dijamin dari
kesalahan (infalibilitas).

"Allah adalah penyebab Kitab Suci: Ia mengilhami pengarang-


pengarang manusia: Ia bekerja dalam mereka dan melalui mereka.
Dengan demikian Ia menjamin, bahwa buku-buku mereka
mengajarkan kebenaran keselamatan tanpa kekeliruan."
~ Katekismus Gereja Katolik 136

Karena itu, perjuangan untuk memasukkan sebuah kitab/Surat dalam Kitab


Suci sungguh memakan waktu dan pertimbangan yang matang dari sisi
pewahyuan dan isinya yang mendukung perkembangan iman umat, seperti
misalnya; Kitab Wahyu. Kitab ini awalnya tidak diterima oleh umat kristen
perdana. Tapi hanya karena keputusan dari Paus Roma (bersifat  infallible /
tidak dapat salah) yang mempertimbangkan bahwa isi kitab ini dapat
membantu umat dalam mengenal dan mengimani Allah, maka akhirnya
Kitab Wahyu dimasukkan dalam Kitab Suci seperti sekarang ini. Kuasa
Paus untuk menentukan ini berdasar pada Mat 28:20;  "Ajarilah mereka
tentang segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan, lihatlah,
Aku akan menyertaimu sampai akhir zaman." (kamu di sini adalah para
rasul dibawa komando Petrus sebagai pemimpin resmi yang diangkat oleh
Yesus).

Tulisan yang dialami sebagai tulisan yang sesuai dengan iman katolik akan
terus digunakan, disalin, dan disebarluaskan. Sebaliknya, tulisan yang
dirasa membingungkan atau menyesatkan, ditambah dengan pernyataan-
pernyataan tegas dari para Bapa Gereja yang melawan kesesatan tulisan
tersebut, akhirnya tidak lagi digunakan. Karena dirasa tidak begitu
berguna, mungkin kemudian tidak disimpan dengan baik, tidak disalin,
tidak disebarluaskan, atau bahkan dengan sengaja dibakar dan
dimusnahkan. Meskipun demikian, pada kenyataannya, tidak semua
tulisan tersebut telah sama sekali musnah ditelan sejarah. Sejumlah teks
kuno tersebut akhirnya sampai juga kepada kita.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Filipus 
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Yudas
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Barnabas
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Maria
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Tomas 
http://www.jw.org/id/publikasi/majalah/wp20130201/injil-yudas/ 
http://portal.sarapanpagi.org/info-buku/injil-injil-rahasia-apokrif.html
https://dukeofmerovingian.wordpress.com/2011/05/14/proto-injil-yakobus-
atau-kisah-masa-kanak-kanak-bunda-maria-menurut-yakobus/
http://wol.jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/2012248
http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/06/injil-injil-palsu-111430.html
http://www.indonesianpapist.com/2011/07/tanpa-petrus-dan-para-paus-
tidak-akan.html
http://bersatulahdalamgerejakatolik.blogspot.com/2012/01/kutuliskan-ini-
agar-anda-pun-tahu-ruang.html
http://www.senakel.com/productDetails.asp?id=625
https://jakartaberdoa.wordpress.com/2010/12/03/kitab-nikodemus/
http://id.wikipedia.org/wiki/Marsion http://id.wikipedia.org/wiki/Ebionisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Barnabas

http://www.bersatulahdalamgerejakatolik.com/2015/02/menguak-injil-injil-
rahasia.html

Anda mungkin juga menyukai