Anda di halaman 1dari 18

Sejarah Konsili Nicea 325 : "Ternyata Yesus Di Angkat Menjadi

Tuhan Melalui PEMILU !" >> Inilah Sejarah Kristen Yang Sengaja
Disembunyikan Gereja !

KONSILI NICEA adalah salah satu sejarah kristen yang dirahasiakan oleh gereja.

Peristiwa ini sangat penting diketahui, dikarenakan


dalam konsili inilah seorang manusia diangkat menjadi
serupa dengan Allah. Yesus dilantik kaisar Romawi
menjadi Tuhan.

Arius VS Alexander

Perdebatan dan perselisihan antara Arius dan Alexander


meresahkan Kaisar Konstantinus. Ia merasa bahwa
perpecahan dalam gereja dapat mengganggu keamanan
dan stabilitas negara.

Saat itu kekaisaran Romawi sedang dalam perpecahan


dan banyak pemberontakan dari wilayah yang berupaya
membebaskan diri. Perpecahan dalam gereja hanya
akan membuat kerajaan semakin tidak stabil.
[Alexander]
Konstantinus berupaya menemukan jalan
menyelesaikan pertikaian ini. Pada tahun 325,
Konstantin memanggil uskup-uskup dari berbagai
penjuru kekaisaran Romawi untuk berkumpul dalam
konsili di Kota Nicea (sekarang Iznik di Turki).Konsili
ini dibuka dengan pembahasan mengenai permasalahan
ajaran Yesus yang dibawa Arius.

Eusebius dari Nicomedia memimpin beberapa uskup


yang mendukung Arius. Namun ketika Arius
membacakan keyakinannya mengenai ke-Esa-an Allah
dan pandangan-pandangan lainnya, banyak uskup yang
menentang Arius.

Para peserta konsili tidak menerima ajaran Yesus yang


dibawa Arius dan memutuskan untuk menolaknya.
Mereka berupaya merumuskan suatu pengakuan yang
dapat melawan ajaran Injil yesus yang dibawakan Arius.

Kemudian Uskup Eusebius dari Kaisarea mengusulkan


menggunakan pengakuan yang digunakan di Kaisarea.
Pengakuan ini tidak menggunakan kata homoousios
(satu hakikat) karena dianggap tidak alkitabiah. Namun,
Konstantinus dan para uskup lain memilih untuk
menggunakannya dalam rumusan pengakuan tersebut
untuk menentang Arius, karena Arius terang-terangan
menolak konsep homoousios.

Hanya dua orang uskup yang mendukung pandangan


Arius dan menolak konsep homoousios. Akhirnya
diputuskan bahwa Sang Anak tidak diciptakan, namun
sehakikat (homoousios) dengan Sang Bapa yang
dirumuskan dalam Pengakuan Iman Nicea. Ajaran
Yesus yang dibawa Arius kemudian ditolak dan Arius
bersama beberapa orang yang mendukungnya dihukum
dengan cara dikucilkan dari gereja.

Arius bersama beberapa uskup yang


mendukungnya kemudian dikucilkan dari gereja dan
dibuang serta jabatannya dicopot. Bukunya, Thallia,
dibakar dan pengikutnya dianggap sebagai musuh
gereja.

Di dalam pembuangan, Arius sangat menderita


sehingga adik perempuan Konstantinus, Konstantia,
meminta Konstantinus untuk memulihkan kembali
jabatan Arius. Konstantinus menyetujuinya, namun
Athanasius, uskup Alexandria yang baru, menolaknya.
Pada tahun 336, upacara pemulihan jabatan Arius
kemudian direncanakan untuk dilaksanakan di katedral
Konstantinopel. Akan tetapi, upacara tersebut tidak
pernah dilaksanakan karena pada sore hari sebelum
upacara dilaksanakan, tiba-tiba Arius meninggal karena
diracun.

Itulah sejarah agama katolik tentang konsili Nicea 325


masehi, voting pemilihan tuhan oleh manusia.(dm).

Sumber :
http://kristolog.com/2014/06/27/sejarah-konsili-nicea-
325/
Yesus baru diangkat jadi "Tuhan" melalui konsili Nicea
di kota Nicea pada tahun 325 Masehi. Pada waktu itu
belum ada istilah Trinitas karena "Roh Kudus" belum
dikenal. Baru pada Tahun 421 roh kudus diangkat
menjadi "Tuhan" pada konsili Efesus.

Ustz.Hj.Irena Handono, Mantan Ketua Legio Maria


Terbesar di Indonesia, Mantan Biarawati Seminari biasa,
Mantan Biarawati Sekolah Seminari Agung
Arius (250-336 M) adalah salah seorang
murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga
bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran
Tauhid kepada Allah, Arius merupakan seorang
presbyter (ketua majelis agama) di gereja Baucalis
Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di
kota itu pada tahun 318 M.

Sejak tewasnya Lucian pada tahun 312 M ditangan


orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap
doktrin Trinitas semakin memuncak, dan dalam
perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua
orang saudara Kaisar Constantin yang bernama
Constantina dan Licunes.
Arius adalah seorang penentang Trinitas. Dia memiliki
teori:

“Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu


sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh
karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak.
Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak
selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan
yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah
sama dengan Tuhan.”

Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang


pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar
pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius
mengemukakan kembali pendangannya :

“Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan


sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus
hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti
makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin
binasa.”

Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-


ayat Injil seperti Yohanes 14:8, “Bapa lebih besar
daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa
Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus
menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.

Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan


sebagai berikut : “Jika Jesus memang “anak Tuhan”,
maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak
Tuhan” haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya
sang “Anak”.
Oleh sebab itu tentulah akan terdapat
jurang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karena,
“Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah
“esensi” atau makhluk yang tidak selalu ada. Dan
Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal,
tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin
bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.

Argumen Arius ini tidak dapat dibantah lagi, maka


mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang
presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan
dari Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat
Alexander (yang pernah menghukum mati Origen tahun
250 M) menjadi semakin marah.

Arius pula orangnya yang sangat menentang keras


keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga senantiasa
mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus.
Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam
satu muslihat yang licik.

Setelah terbunuhnya Arius, Naskah Injil diseragamkan.


Naskah yang tidak sama dengan pihak Gereja pengikut
Paulus dimusnahkan. Naskah-naskah injil banyak yang
dibakar dan dinyatakan sebagai apokripa. Semua
pengikut ajaran Yesus penganut paham monotheisme
diburu dan dibunuh dengan cara yang keji. Semua yang
menolak trinitas-diperangi habis-habisan. Inilah sejarah
agama Kristen / katolik.(dm).

Sumber :
http://kristolog.com/2014/06/22/arius-yesus-bukanlah-
tuhan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Arius

Konsili Nicea 325 Masehi :


"PEMILU Untuk Mengangkat Tuhan !"

Pada abad ini pertikaian paham sangat sengit membakar


Gereja. ARIUS, uskup dari Aleksandria, MENOLAK
ketuhanan Yesus yang menimbulkan kemarahan
sebagian besar orang-orang Kristen.

Akhirnya kaisar KONSTANTINE menyelenggarakan


KONSILI di Nicea tahun 325 Masehi. 1800 orang yang
diundang untuk hadir dalam konsili ini terdiri atas, 1000
orang yang berasal dari Gereja Timur dan 800 dari
Gereja Barat. 22 orang rombongan Arius yang
dipimpin oleh Eusebius of Nicomedia, semuanya diusir
dari forum.

Sehingga secara keseluruhan Konstantine telah


mengusir keluar sekitar 1482 uskup dan hanya 318 yang
diijinkan mengikuti hingga akhir. ( Dr. Henery Stbble,
An Account of the Rise and Progress of Mohametanism,
1954, hal.44-45, Holy Blood Holy Grail hal.692, Arana-
"Holocaust Theology" ).

Dari 318 suara tersebut hanya 2 suara


yang mendukung Arius. Konsili pertama yang
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 25 Juni
diakhiri dengan ketokan palu yang mengesahkan Kredo
Misterius, yang juga dikenal sebagai Kredo Nicea.
Kredo Nicea yang sekarang bukanlah rumusan yang
disepakati pada konsili Nicea dulu, tetapi sudah
diperluas dan dimodifikasi. ( Prof. Percy Gardner,
English Modernism,-Apendiks I, hal.223 ).

Yang paling penting dari semuanya, keputusan Konsili


Nicea diambil dengan cara pengambilan suara, bahwa
Yesus seorang Tuhan bukan sekedar nabi yang bisa
wafat. (Holy Blood Holy Grail, hal.472)

Konsili Nicea menjatuhkan hukuman pengucilan


ARIUS dan uskup lainnya yang ikut dalam konsili
tetapi menolak doktrin Trinitas. Tulisan-tulisan Arius
dibakar dan akan memasukkan ke penjara bagi siapa
saja yang kedapatan memiliki tulisannya. (Edward
Gibbon, Decline and Fall of Roman Empire, vol.2,
hal.693).

Pada konsili tersebut YESUS dinyatakan sebagai,

"Tuhan dari segala Tuhan, Cahaya dari segala Cahaya,


Maha Tuhan dari segala Maha Tuhan". (Hasting's
Encyclopedia of Etnics & Religion, vol.4, hal.239).

Lingkaran terpelajar masih berada di pihak Arius dan


mereka telah dikekang dengan tangan besi. Dimasa itu
popularitas Arius mencapai puncaknya, yang dibuktikan
oleh Santo Jerome sebagai berikut : "Seluruh dunia
merasa dan terheran-heran menemukan dirinya
sebagai penganut Arius". (Wilfred W.Briggs,
Introduction to the History of the Christian Church,
hal.49)

Will Durant menulis :

"Perdebatan seru tentang doktrin Trinitas yang


diperkenalkan oleh Athanasius tidak pernah berakhir
dengan adanya konsili Nicea. Beberapa uskup masih
berpihak pada Arius. Kelompok gereja yang masih
loyal kepada Kredo Nicea disingkirkan dari Gereja;
kadang kala disingkirkan oleh kekerasan massa;
setengah abad Gereja mengikuti ajaran Arius dan
meninggalkan ketuhanan Yesus. Setiap uskup memiliki
faksi yang mendukungnya. Pertikaian antar faksi pecah
menjadi kerusuhan berdarah, dan banyak yang
terbunuh." (Will Durant, Age of Faith)

Pemandangan kekerasan yang mengerikan dan


pertempuran yang menelan ribuan jiwa, merupakan hal
yang biasa selama periode ini.

Aleksandria, daerah tempat tinggal Arius, menjadi


ladang pertikaian yang paling ganas.

Gibbon mencatat, satu insiden kekerasan menelan


korban "tiga ratus lima puluh jiwa". Mengenai
kekejaman Gereja dalam masalah ini bahas lengkap
dalam buku Edward Gibbon (pasal 21).

Dimasa pemerintahan Konstantin, merupakan periode


emas bagi Kristen karena mendapatkan kitab suci Bibel
yang standar. Itu pun tidak bisa dikerjakan tanpa
kontroversi yang dahsyat melalui konsili-konsili Gereja.
Sebagaimana dicatat oleh Marjorie Bowen : "Kitab-
kitab injil harus direvisi beberapa kali sebelum
diterima, orang-orang yang dianggap sesat harus
dihadapi, serta menyelenggarakan konsili di Nicea
tahun 325 Masehi dan di Konstantinopel tahun 381
Masehi untuk merumuskan dogma dan keimanan
agama Kristen." (Marjorie Bowen, The Church and
Social Progress, hal.4-5)
Konsili-konsili Konsili Konstantinopel, Tahun 381.

Theodosius I menyelenggarakan Konsili


Konstantinopel untuk membahas lebih jauh tentang
ketuhanan Yesus. Konsili ini berakhir dengan memberi
penegasan pada Kredo Nicea.

Konsili Efesus, Tahun 431. Konsili ini diselenggarakan


untuk membahas pertanyaan apakah Maria (Ibu Yesus)
manusia asli atau termasuk Tuhan. Pembahasan ini
dilatarbelakangi karena sekte Maronite menyembah
Maria sebagai "Ibu Tuhan" dan memasukkannya
sebagai salah satu oknum trinitas pengganti "roh suci".
Konsili ini mengutuk penyembahan terhadap Maria.

Konsili Chalsedon, Tahun 451. Konsili ini membahas


tentang teori Dua Kodrat Yesus.

Konsili Konstantinopel, Tahun 553. Konsili


diselenggrakan untuk memecahkan teka-teki kodrat
Yesus tersebut. Konsili ini didominasi oleh uskup-
uskup Gereja Timur, Gereja Barat menolak semua
keputusan dari konsili ini.
Pada abad ini diputuskannya Natal pada 25 Desember
oleh Dionysius Exiguus, MENGADOPSI hari kelahiran
anak dewa Matahari yang lahir pada hari Minggu, 25
Desember.

Pada akhir abad ke-6 LAHIRLAH ISLAM

Kristen telah menyimpang demikian jauh dari ajaran


aslinya (ajaran Yesus), bahkan Gereja Barat lebih
banyak mengadopsi agama Pagan. Kristen mengalami
pembusukan hingga akarnya. Ketegangan antara Gereja
Timur dan Gereja Barat berangsur-angsur melemah.

Gereja Timur hanya memiliki sedikit pengikut, sebagai


akibat ribuan pemeluk Kristen beralih ke agama Islam.
Dan hampir semua wilayah Mediterania berada
dibawah pengaruh Islam.

"Mungkin karena pengaruh secara tidak langsung dari


agama baru Islam yang anti-musyrik, pada abad ke-8,
tentara kaisar Isauria... menemukan sesuatu yang tidak
disukainya pada peribadatan yang sudah lama berlaku
dalam dunia Kristen yang berbau politheisme." (J.M
Robertson, A Short History of Freethought, vol.1,
hal.277).

Selanjutnya untuk pertama kali dalam sejarah Kristen


pada tahun 723 tradisi Pagan dalam tata cara kebaktian
agama Kristen DILARANG oleh Kaisar LEO melalui
pengumuman, dan ia lebih condong pada ajaran
monotheistik Islam.

Bagaimanapun, larangan ini dicabut


pada tahun 787 oleh Konsili ke-II di Nicea.(The
Invacation of Saints and Adoration of Images, oleh Rev.
W.P. Hares, hal 10-11).

Pemilihan Kitab Injil disebarkan dari mulut ke mulut


sehingga tradisi oral ini menghasilkan laporan yang
berlainan satu dengan lain terhadap perkataan dan
perbuatan Yesus. ~ Ketika mereka berusaha
mendokumentasikannya maka bertambahlah perbedaan-
perbedaan akibat variasi verbal.

Sarjana-sarjana Kristen mengakui fakta sejarah bahwa


pada terdapat juga sejumlah Injil-injil yang lain, dan
masing-masing gereja mempunyai versinya sendiri.

Sebagian sarjana mempercayai bahwa jumlah Injil-Injil


tersebut mencapai 300 Injil > (Holy Blood Holy Grail,
hal.692).

Tapi bagaimana Injil yang terpilih hanya 4 saja ?


Ke-empat Injil tersebut (Matius, Markus, Lukas &
Yohanes) dipilih pada saat Konsili Nicea 325 Masehi.
Konsili yang memperkenalkan konsep Trinitas untuk
pertama kali. Sehingga pemilihan ke-4 Injil tersebut
adalah penyesuaian terhadap Kredo yang dipaksakan.
Maka semua Injil yang menceritakan tentang sisi
"kemanusiaan Yesus"... HARUS di
HANCURKAN..!.

Teknis pemilihan Injil-Injil tersebut adalah, semua


naskah Injil yang berbeda-beda "diletakkan dibawah
sebuah meja" di ruang Konsili. Setiap orang diminta
meninggalkan ruangan tersebut dan pintunya dikunci.
Semua uskup diminta untuk berdoa sepanjang malam
supaya versi Kitab yang benar akan berada di atas meja
tersebut. Pada keesokan paginya, ke-4 Injil, Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes dengan "ajaib"nya telah
berada diatas meja dengan rapi, sisanya berserakan
dibawah meja. Sehingga diputuskan semua yang
terletak dibawah meja HARUSlah DIBAKAR. :'( (Sex
in the Bible, Wahyudi).

Sumber : www.irenahandono.or.id

Kebenaran Tentang Injil - Prof. Bart D. Ehrman


(Peneliti Bible)
Bukti bahwa Injil diubah oleh manusia
Dr. Bart Ehrman adalah sarjana Perjanjian Baru dari
The University of North Carolina at Chapel Hill, AS.
Dia menunjukkan bukti-bukti bahwa sebagian pesan
dalam Injil telah diubah oleh manusia, sekalipun
sebagiannya tidak disengaja dan tidak berarti. Hal itu
kemudian dikomentari Dr. Jerald Dirks dari Harvard
Divinity School, mualaf mantan pendeta Gereja
Methodist.

Yesus Bukanlah Tuhan !


Dr Jerald F Dirks Mantan Kepala Gereja Methodis
Jerald Dirks is a former minister (deacon) of the United
Methodist Church. He holds a Master's degree in
Divinity from Harvard University and a Doctorate in
Psychology from the University of Denver.

Dr. Zakir Naik - Bukti Yesus Bukan Tuhan


Umat Islam Lebih Kristen dari Umat Kristen

Mantan Biarawati Membongkar Kebohongan


Agama Kristen (Hj Irena Handono)
Kesesatan Sejarah Natal, Hj.Irena Handono

Ternyata Ayat Bible Lucu-lucu | Ahmed Deedat

Ahmed Deedat mengungkapkan beberapa ayat lucu


dalam Bible (Alkitab) yang jelas-jelas menandakan
bahwa ayat tersebut tidak berasal dari Tuhan. Hal ini
membuktikan bahwa tangan-tangan manusia telah
merusak Bible (Alkitab) sehingga Bible (Alkitab)
merupakan sebuah kitab yang telah rusak.

Ternyata Kitab Bible Itu Palsu - Ahmed Deedat

Agama Kristen Yang Sesungguhnya


Wanita Katolik tanya mengapa Yusuf Estes menerima
Islam?

Masuk Islam Gara-Gara Mendalami Injil


PENGGAMBARAN YANG BURUK TENTANG
PARA NABI DI INJIL

Anda mungkin juga menyukai