Anda di halaman 1dari 6

Apakah Tujuan Itu

Oleh: Pdt Anang Sukamto, M.Th.


Pert. 5; Kamis 16 September 2021

Manakala tujuan tak ada, maka maknapun sirna;  ketika makna sirna, tujuan hidup pun tiada; 
ketika tujuan hidup tiada, kehidupan pun mati di tangan kita.
-Carl Jung

Apakah anda sudah menemukan tujuan hidupmu? 

Hidup tanpa tujuan bagaikan segumpal awan yang berarak kesana-kemari mengikuti
angin, tidak memiliki tempat yang ditujunya sendiri.   William Booth: “Aku sudah menemukan
tujuan hidupku. Aku harus memberitakan Injil ke penduduk Timur Jauh”.  Dan sepanjang
hidupnya segala sesuatu dilakukan untuk tujuan yang ingin dicapainya “Pendiri Balai
Keselamatan”.

Anthony D’Souza, mengategorikan ada tiga jenis manusia: pemenang, pecundang, dan
pengikut arus.  Pemenang adalah orang-orang dengan tujuan dan pencapaian. Pecundang
adalah mereka yang memiliki tujuan, tetapi tidak mampu menghadapi tantangan dan mememilih
menerima kekalahan. Pengikut arus adalah orang-orang tanpa tujuan atau arah.  Di mana
posisi anda sekarang ini?

Sir Edmund Hillary gagal dalam usaha pertamanya mendaki Gunung Everest. Ia bahkan
kehilangan salah satu anggota tim pendakinya. Pada upacara penyambutan di London, sebuah
gamba Gunung Everest yang amat besar di letakkan dibelakang podium. Ketika Sir Edmund
Hillary dipersilahkan untuk mengatakan sepatah-dua patah kata kepada para hadirin yang
terhormat, ia membalikkan badanya kearah gambar gunung itu dan berkata, “Gunung Everest,
kau telah berhasil mengalahkanku. Tapi aku akan kembali. Dan aku akan mengalahkanmu.
Kaena kau tak akan bertambah besar lagi, sementara aku bisa”.

“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau
buat” Mazmur 139:14.   Anda diciptakan untuk menjadi pemenang. Kelahiran anda, yang jelas
merupakan satu dari berjuta-juta kemungkinan, kehadiran anda membuktikan bahwa anda telah
menjadi pemenang. Sebelumm dilahrikan sebuah sperma “melihat” telur, mengejarnya sekuat
tenaga, menyatukan diri, dan andapun siap dilahirkan.

Definisi Tujuan.

Kata ‘tujuan’ digunakan Rasul Paulus dalam Filipi 3:14 “Aku berlari-lari kepada tujuan
untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”.   Kata
‘tujuan’ dari kata yunani “Skopos”, yang artinya garis akhir.  Kata garis akhir menyimbulkan
tujuan. Kata ‘skopos’ mengambarkan intensitas yang ditunjukkan oleh para peserta dalam
konsentrasi untuk memenangkan mahkota hadiah.

The Oxford Dictionary mendefinisikan ‘goal’ sebagai obyek usaha atau destinasi. Tujuan
adalah destinasi yang telah ditetapkan  sebelumnya. Tujuan merupakan pernyataan tentang
apa yangn ingin diraih dalam hidup seseorang atau anda.   Paul J. Meyer, pendiri success
motivation, Waco, Texas, berkata: “penetapan tujuan sederhana menulis mimpi anda,
mengkristalisasikan pemikiran anda, dan kemudian mengembangkan suatu rencana dengan
tenggang waktu pencapaian”.
Penetapan tujuan adalah proses mendefinisikan langkah-langkah yang specific, terukur,
realistis, dan nyata, yang telah dirancang untuk mencapai suatu misi tertentu.

Keunikan Tujuan:

Kata ‘tujuan’ memiliki lingkup dan konotasi tersendiri. Tujuan dapat diukur. Tujuan
adalah pernyataan yang dibingkai dengan cermat, bukan impian semata. Tujuan berorientasi
pada hasil, bersifat kuantitatif dan terikat waktu.

Manfaat Tujuan:

1. Memberikan arah dalam hidup.


Tujuan memberikan maksud dan cetak biru bagikehidupan. Tujuan merupakan kemudi
dalam perjalana hidup menuju destinasi tertentu. Hidup tanpa tujuan adalah hidup tanpa
arah. (penebang kayu dan sepotong kayu).
2. Memunculkan antusiasme.
Anda harus memiliki sesuatu yang membuat anda bersemangat hidup,
memperjuangkan bahkan mau mati untuknya. Tujuan dapat memunculkan antusiasme yang
luar biasa. 
3. Menyederhanakan proses pengambilan keputusan
Kadangkala mengambil keputusan bisa sesulit memecahkan batu yang keras. Pada
masa seperti inilah, tujuan dapat menjadi cahaya penuntun dalam membuat keputusan. 
4. Penetapan tujuan membangun kepercayaan diri
Tujuan memberikan stabilitas ketika kita dihadapkan pada masalah. Ia member kita rasa
percaya diri tertentu, yang memampukan kita melompat maju. 
5. Memberikan suatu system pengukur.
Keberhasilan dan pencapaian perlu diukur den dengan skala. Tujuan merupakan
tonggak pengukur jarak dalam perjalanan hidup anda. (membangun rumah dalam satu
tahun). Anda mau selesai tahun berapa, sekarang sudah dimana?
6. Membantu anda memiliki sikap bertanggungjawab.
Berkomitment pada diri sendiri untuk meraih tujuan, sama halnya dengan
bertanggungjawab pada diri sendiri
7. Menimbulkan rasa hormat.
Orang yang memiliki tujuan  mengetahui  arah tujuan mereka dan sangat mudah
menarik pengikut dan pengagum. (Gandhi dan idiologinya, india merdeka.)
8. Memperkuat tekad dan meningkatkan ketekunan
Tujuan menciptakan semangat yang tak pernah padam meskipun banyak rintangan,
sehingga pada akhirnya menuntunnya menuju keberhasilan. (Christopher Colombus,
diserang oleh semua awak kapal untuk kembali dalam perjalanan. Tetapi Columbus
meminta waktu 48 jam lagi untuk meenumkan Amerika). 

Mengapa ada orang yang tidak menentapkan tujuan?


Jika penetapan tujuan dapat memberikan keberhasilan dalam hidup, kenapa ada
orang-orang yang tidak melakukannya?
1. Takut kalah
Ketakutan adalah bukti dari kurangnya akemampuan untuk beriman kepada Allah.
Menjalankan Visi Allah kadang banyak mengalami tantangan hidup. (Yosua harus
mengantikan Musa, Kel.1:6).
2. Takut diolok-olok
Tidak seorangpun yang senang menjadi bahan tertawaan orang lain. Manakala kita
menetapkan tujuan, kita mungkin akan menghadapi ancaman, tantangan, kritik, dan
penghinaan.  Sanbalat mengolok-olok Nehemia dan umat yahudi ketika  mereka mulai
membangun tembok Yerusalem yang rusak, (Nehemia 4:1). 
Pada saat Alesander Graham menemukan telepon, orang-orang dikotanya
menertawakan dan mengolok-oloknya. Bagaimana mungkin orang bisa berbicara melalui
kawat.
3. Sikap serampangan.
Ada sebagian orang yang sejak awal mempunyai sifat serampangan. Terkadang orang
tidak menetapkan tujuan karena sifat serampangan. Sifat seramangan ini sama denga
kemalasan (Amsal 6:6-8).
4. Kurang percaya diri. 
Seorang yang memiliki citra diri negative biasanya kurang percaya diri. Mereka
mengidentifikasikan diri dengan kegagalan.  Mereka takut menetapkan tujuan hidup. 
5. Terlalu percaya diri
Orang yang terlalu percaya diri biasanya terlalu tinggi menilai dirinya. Peraaan superior
membuat mereka tidak merasa perlu untuk menetapkan tujuan hidup. Sikap seperti itu
membuat mereka aman.
6. Takut bekerja keras
Penetapan tujuan  membutuhkan komitmen, disiplin, serta kerja keras. Sebagian orang
tidak suka terbelenggu oleh tujuan dan target, tidak suka dikekang, dan ingin berbuat
sesuka hati.  Alva Edison, sang penemu besar, telah mencoba 5.000. bahan yang berlainan
sebelum akhirnya mendapatkan material yang cocok untuk membuat filament di dalam
balon listrik. Ia harus melakukan 25.000 percobaan sebelum akhirnya berhasil menemukan
baterai penyimpan.
7. Spiritualisme berlebihan
Ada sebagian orang yang ingin membuktikan kekuatan rohani mereka dengan tidak
menetapkan tujuan. Ia berjalan menurut ‘pimpinan Roh Kudus’. Menurut mereka spiritualitas
sudah cukup. Keahlian tidak penting. Untuk membangun Bait Allah di tengah padang gurun,
Allah secara khusus meminta Musa memilih pekerja seni dengan keahlian tinggi (Kel. 31:1-
11). 
8. Ketidaktahuan
Penetapan tujuan adalah seni. Sebagian besar orang tidak menetapkan tujuan karena
tidak memahami konsep dan tekhnik yang digunakan.
9. Keenganan untuk keluar dari zona nyaman
Salah satu alas an kenapa orang tidak menetapkan tujuan adalah keengganan untuk
keluar dari zona nyaman. Penetapan tujuan menuntut perubahan gaya hidup dan kesiapan
menghadapi situai baru. Dalam melakukan perubahan mungkin akan menghadapi
perlawanan luar biasa dari orang lain maupun dari diri sendiri.
Musa mendobrak kebiasaan orang Israel dari menjadi budak untuk menjadi oran
gmerdeka. Ketika mereka menghadapi kesulitan di padang gurun selalu minta kembali ke
Mesir. Tetapi Musa tetap setia pada tujuan, walaupun banyak tekanan yang sangat dasyat.
(Bil. 14:1-19).
10. Hidup tanpa tujuan
Orang sukses memiliki tujuan. Mereka mendapatkan tujuan karena mereka menetapkan
tujuan. Hanya ada dua pilihan, menetapkan tujuan dan mengupayakan, atau mengalir tanpa
arah mengikuti arus dan ombak. 

Jalan Menuju Pencapaian


Pertama, buatlah tujuan yang tepat, tujuan yang tepat akan memudahkan anda, nyaris secara
otomatis, membangun pribadi anda secara tepat.
-Goethe-

Penetapan Tujuan: piranti Kesuksesan

Paul J, Meyer menyampaiakan penemuannya dari sebuah riset:

 3 % Sangat sukses 
o memiliki tujuan yang di tulis secara specific dan berupaya mengapainya dengan
membuat rencana tindakan, dan mengkajinya secara berkala demi meraih tujuan
tersebut.
 10 % Sukses : 
o Memikirkan tujuan mereka dan mengupayakan.
 60 % Kurang Sukses
o Menetapkan sasaran jangka pendek dan jarang mengambil waktu untuk berpikir
di luar rutinitas sehari-hari.
 27 % Gagal
o Mereka tidak pernah memikirkan apa yang mereka inginkan dalam hidup.
Mereka adalah orang-orang yang bergantung pada orang lain untukmencari
nafkah.

Menetapkan tujuan bagi Kerajaan Allah.

 Tujuan Mengupayakan hal-hal besar bagi Allah


o Kisah seorang tukang sepatu sederhana dari kebangsaan Ingris , yaitu  William
Carey (1761-1834) Bapa misi modern, adalah seorang  pria yang memiliki
tujuan. Panggilan dan  tujuan hidupnya adalah menjadi missionaries di India dan
mengupayakan hal-hal besar bagi Allah di tempat tersebut.
o ‘harapkalah hal besar dari Allah dan upayakan hal besar bagi Allah’.
 Tujuan penginjilan kepada dunia
o Billy Graham, jutaan orang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamatnya melalui KKR.  Tugas saya adalah setia, mewartakan Injil dimana
pun saya berada.
 Tujuan Melatih Pemimpin Negara ke Tiga.
o Dr Johnd Haggai, visinya melatih para pemimpin Negara dunia ketiga muncul
karena ia menemukan bahwa, ‘jawaban terkini untuk menaati Amanat Agung
untuk menjangkaubangsa-bangsa adalah pemberitaan kabaar baik oleh setiap
bangsa kepada bangsanya sendiri’.

Apakah Penetapan Tujuan Itu Alkitabiah?


Kerapkali  keberhasilan suatu organisasi atau gereja diukur dari dukungan financial yang
didapat atau tingkat partisipasi dari anggota dalam program-program yang di buat. Kristeria
paling penting dalam mengukur kesuksesan sebaiknya adalah tujuan programnya.

Tujuan membangun kembali

 Nehemia menetapkan tujuan


o Nehemia (444-425 SM), seorang yahudi profesinya sebagai juru minuman raja di
istana Persia. Keprihatinan terhadap kota suci beserta penduduknya, mendorong
Nehemia untuk mengabil langkah berani, yakni membangun kembali tembok
Yerusalem yang  runtuh (Nehemia 1 – 2).
 Nehemia mencapai tujuan
o Tujuan tersebut didukung pleh keprihataian yang mendalam dan doa yang
secara konsisten. Meskipun menghadapi perlawanan secara internal maupun
ekternal, tipu daya, fitnah, serta pegkhianatan. Nehemia senantiasa beriman
kepada Allah dan bertekun untuk mencapai tujuannya. “Maka selesailah tembok
itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu limapuluh dua hari”
Nehemia 6:15.
 Nehemia bekerja di tengah berbagai masalah
o Pada tahun 464 SM, Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem yang
dihancurka Nebukadnezar raja Babel pada tahun 586 SM. Tembok yang
dibiarkan hancur selama sekitar 122 tahun, dibangu kembali hanya dalam waktu
52 hari. Hal ini sungguh menakjubkan.

Tujuan menjangkau orang-orang yang belum megenal Allah.

 Paulus yakin akan tujuannya.


o “Berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah…” Filipi 3:14.
o Paulus orang yang sangat banyak mengalami penderitaan, tetapi Paulus
seorang yang tetap setia dan teguh dengan tujuan Allah dalam hidupnya.
2Korintus 11:23-28. Kisah Para Rasul 20:24.
 Paulus berhasil menyelesaikan  pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.
o Yakin akan tujuan hidupnya, dan tahu persis apa yang harus dilakukannya,
1Korintus 9:26; 2Timotius 4:7-8.

Tujuan menyelamatkan yang terhilang

 Yesus berfokus pada tujuan-Nya.


o Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang, Matius 18:11.
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
 

mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Yohanes 4:34.


 Yesus menyelesaikan Misi-Nya.
o Aku telah mempermuliakan  Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan
pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.Yohanes 17:4.
o Yesus di atas kayu Salib meyampaikan perkataan trakhir, ‘sudah selesai’.

Tokoh Alkitab dengan tujuan spesifik untuk menyelesaikan misi tertentu:

Pemimpin tujuan Langkah yang diambil pencapaian


Nuh  Menyelamatkan diri dari Membangun bakhtera Nuh, keluarga beserta
banjir besar dari kayu gofir seluruh makluk hidup
berhasil menyelamatakn
diri dari banjir besar
Yusuf Menyelamatkan Mesir Menyimpan biji Mesir tidak kekurangan
dari tujuh tahun kelaparan gandum selama tujuh makanan selama masa
tahun masa kelaparan berlangsung.
kelimpahan
Musa  Membebaskan bangsa Memimpin bangsa Bangsa Israel sampai
Israel dari Mesir dan Israel melewati dengan selamat di
memimpin menuju tanah padang gurun perbatasan tanah
perjanjian perjanjian.
Ester  Mendekati raja Menghadap raja Berhasil membujuk sang
Ahasyweros agar Ahasyweros tanpa raja sehingga pembantaian
menyelamatkan bangsa takut kehilangan orang yahudi bisa di cegah.
yahudi nyawanya
Mordekha Menyelamatkan bangsa Menggerakkan Ester Mordekhai berhasil
i Yahudi dari rencana keji untuk memohon menyelamatak bangsa
yang dirancang Haman. kepada raja Yahudi dari pembantai
Ahasyweros besar.

Anda mungkin juga menyukai