Disusun oleh:
1. Triayu Beatric
2. Hana Dita Paramita
3. Andri Pranata Silitonga
4. Yotam Olanda
2021
BAB 1 PENDAHULUAN
Agama Yahudi menempati posisi yang sangat penting dalam sejarah agama-
agama. Agama Yahudi adalah agama monotheisme tertua. Agama Yahudi memiliki
peran yang sangat besar dalam memberikan pengertian tentang karateristik agama-
agama masa silam di Timur Dekat (Near East). Agama Yahudi juga memiliki
Peranan sangat penting untuk memahami sejarah bangsa Yahudi. Pada makalah ini
akan dibahas mengenai asal-usul, teologinya, dan bait sucinya.
A. Agama Yahudi
1
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 101.
2
Dr. C. Groenen OFM, “PengantarkedalamPerjanjianBaru”, PenerbitKanisius, (Yogyakarta:1995),
Hal 40.
3
Dr. C. Groenen OFM, “PengantarkedalamPerjanjianBaru”, PenerbitKanisius, (Yogyakarta:1995),
Hal 40.
4
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 101.
latarbelakang historis dan teologinya: tetapi lebih banyak karena orang
Yahudi menyangkal Yesus5.
B. Asal-Usul
Yudaisme yang pada awal abad Masehi sebagian besar adalah hasil
masa pembuangan. Sebelum masa pembuangan selama rakyat masih tinggal
di Palestina dengan mudah di pengaruhi oleh negara-negara kafir karena
merka dikelilingi serta dipengaruhi, mereka tergoda dan terus mencoba-
coba kepercayaan asing diluar dari kepercayaan nenek moyangnya dan
meninggalkan Allah.
Dalam masa penawanan bangsa Yahudi dihadapkan pada suatu
pilihan yang mendesak. Apakah mereka tetap beribadah kepada Yehova,
satu-satunya Allah yang benar dan tetap bersifat nasional atau mereka
meleburkan diri dalam keagamaan maupun politik di antara bangsa-bangsa
yang mereka kenal di dalam pembuangan. Kitab Taurat dapat mereka bawa
ke tempat pengasingan, tetapi dalam pandangan mereka saat itu, upacara
ibadat di bait Suci tidak berlaku lagi.
Pada waktu penduduk kerajaan selatan ditawan di Babilonia itulah
Yudaisme mulai terbentuk. Pemujaan terhadap berhala mulai dilarang,
mengingat karena pemujaan terhadap Baal dan dewa-dewi kanaan
mendatangkan hukuman sehingga menyadarkan penduduk yang selamat
untuk berpaling kepada Yehova.
5
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 102
ketika bait Allah mulai dibangun kembali (Ezra 7:1-6). Dalam zaman
Kristus para ahli taurat memegang peranan penting dalam agama Yudaisme.
6
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 102-104
7
John Drane, “MemahamiPerjanjianBaru”, BPK GunungMulia (Jakarta:2016), Hal 34.
8
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 22.
9
John Drane, “MemahamiPerjanjianBaru”, BPK GunungMulia (Jakarta:2016), Hal 34.
C. Teologi
Inti dari seluruh iman Yudaisme adalah kepercayaan kepada Tuhan yang
Maha Esa dan maha mengetahui. Kebapaan Allah sangat ditekankan dalam
ajaran para rabi. Kalimat pertama dalam doa Tuhan, “Bapa kami yang ada di
surga, “bukanlah suatu hal baru. Nabi Yesaya juga menyebut Tuhan dengan
sebutan Bapa (Yesaya 63:16b).
D. Bait Suci
Bait Suci yang dibangun Salomo sudah hancur ketika Yerusalem dirampas
dan dibakar oleh pasukan Nebukadnezar dalam tahun 586 SM. Bait Suci yang
kedua mulai dibangun pada tahun 516 SM, dan setelah beberapa kali tertunda
selesai pada tahun 516 SM (Ezra 6:13-15). Nabi Hagai dan Zakharia banyak
menulis mengenai pertobatan dan pembangunan kembali Bait Suci.
Pelataran sebelah luar dikenal sebagai pelataran orang kafir. Tidak ada
larangan untuk memasukinya, dan ada kalanya pelataran ini digunakan sebagai
10
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 104-109
pasar. Sisi sebelah timur adalah pelataran wanita dan tepi sebelah barat adalah untuk
kaum pria Israel dan terlarang bagi kaum wanita. Di tengah-tengah pelataran pria
terdapat pelataran imam, dan di tengah-tengahnya adalah altar kurban bakaran.
Pelataran dalam dibangun lebih tinggi dari pelataran luar.
Bagian daerah kudus lebih tinggi dari pelataran dalam dan dapat dicapai
melalui kedua belas anak tangga. Pembagian nya sama seperti kemah Suci. Hanya
imam yang diperkenankan memasuki Tempat Kudus. Tempat Mahakudus
dibiarkan kosong karena tabut sudah hilang ketika Bait Suci Salomo dihancurkan.
Imam besar masuk ke tempat Mahakudus setahun sekali pada hari Pendamaian,
untuk menyilih dosa umatnya dengan darah. Tempat Mahakudus dipisahkan
dengan tempat kudus dengan dua lapis tirai tebal, hingga tidak ada orang yang dapat
mengintip ke dalam.
11
Merrill C. Tenney, “SurveiPerjanjianBaru”, Gandum Mas (Malang:2003), Hal 110-113
E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pemaparan di atas bahwa
Agama Yahudi adalah agama monotheis tertua. Agama Yahudi merupakan
ungkapan nyata dari perjanjian Tuhan dan Bangsa Israel. Teologi bangsa
Israel yang monoteis sangat ketat. Bila bangsa itu menaati hukumm Tuhan
dan menyembah Dia saja, maka mereka akan hidup makmur namun bila
bangsa itu berkhianat dengan menyembah berhala dan mengabaikan hukum
akan mengalami kemunduran.