Th
1 Pengantar Perjanjian Baru
PENGENALAN
KITAB PERJANJIAN BARU
3. Berdasarkan Periodenya.
Periode kelahirannya yang meliputi seluruh masa kehidupan Yesus
( Th. 6 SM – 30 M ).
Periode perkembangan (Th. 30 – 60 M), memberikan kesaksian
tentang perkembangan karya kerasulan.
Periode pemantapan atau misteri (Th. 60-100 M), karena tidak banyak
sejarah gereja yang diketahui pada masa ini.
Alamat Surat
Kitab-kitab Perjanjian Baru ada yang ditujukan kepada seseorang, tetapi ada
juga yang ditujukan kepada jemaat. selain itu kitab-kitab Perjanjian Baru ada
yang ditujukan kepada orang Yahudi dan juga non Yahudi.
Tempat Penulisan
Kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis dibeberapa tempat dengan situasi yang
berbeda. Ada yang di penjara, di perjalanan, dan di pembuangan.
LATAR BELAKANG
KITAB PERJANJIAN BARU
propinsi. Propinsi yang relatif damai dan setia pada Roma dipimpin oleh
Gubernur (Kis. 13:7) yang bertanggung jawab pada senat (parlemen
Romawi di kota Roma) Romawi. Misalnya, Akhaya, dimana Galio menjabat
sebagai gubernur pada saat kunjungan Paulus ke sana (Kis. 18:12).
Sementara yang rawan konflik dibawah pengawasan prokurator/wali negeri
dan bertanggung jawab kepada kaisar.
Di Palestina Oktavianus mengangkat Herodes menjadi raja Yahudi dengan
gelar “Herodes Agung” (Putra Antipater, seorang Idumea, sehingga ia
bukanlah seorang Yahudi asli, tetapi dia penganut agama Yahudi), setelah
berhasil mengalahkan Antigonus. wilayahnya meliputi Yudea, Samaria,
Galilea, Perea, Auranitis, Trachonitis, dan beberapa daerah kecil. Ialah yang
memerintah pada waktu Yesus dilahirkan (Mat. 2:1-19; Luk. 1:5).
Setelah Herodes mati, kerajaan dibagi 3, dimana Arkelaus (4 SM – 6 M;
Mat. 2:22) memerintah di Yudea dan Samaria; Herodes Antipas (4 SM – 39
M) memerintah di Galilea dan Perea; dan Filipus (Luk. 3:1) memerintah di
Iturea dan Trachonitis.
Arkelaus pada tahun 6 M digulingkan sehingga Yudea dan Samaria dipimpin
prokurator yaitu Pontius Pilatus.
Raja terakhir dari dinasti Herodes yaitu Herodes Agripa II (bnd. Kis. 25:23
– 26:32)
Kaisar Oktavianus / Augustus kemudian diganti oleh Tiberius (14-37 M).
pada masa kaisar Tiberius Yesus melayani hingga wafat (Luk. 3:1)
Selanjutnya Kaisar Caligula (37 – 41 M)
Claudius (41 – 54m). Penyebaran Injil (Kis. 18:2), Nero (54 -68 M), Galba
(68 M), Vitellius (69 M), Vespasianus (69 -79 M) – Yerusalem diratakan
dengan tanah, Titus (79 – 81 M), Domitianus (81-96 M) – Kitab Wahyu
ditulis.
6 Pengantar Perjanjian Baru
6. Sekolah
Sudah ada sekolah dengan pelajaran : membaca, menulis, berhitung.
Perguruan tinggi di Atena, Rodos, dan Tarsus.
Orang Yahudi bersekolah di sinagoge untuk mempelajari adat-istiadat
dan upacara-upacara Yudaisme. Mereka belajar pada para rabi. Paulus
sendiri belajar pada Gamaliel (Kis. 22:3)
Palestina juga dialiri sungai Yordan. Di daerah aliran sungai ini tanahnya
subur.
Sungai Yordan menghubungkan 2 buah danau, Galilea dan laut mati.
Daerah Galilea sangat subur, sedangkan daerah laut mati sangat tidak
subur.
Laut Mati permukaannya 427 di bawah permukaan laut, oleh karena itu
kandungan garamnya sangat tinggi sehingga tidak ada kehidupan di laut
ini.
Palestina beriklim subtropis, namun kenyataannya salju hanya turun di
puncak gunung.
11 Pengantar Perjanjian Baru
Pengertian Kanon
Secara etimologi istilah kanon (Yun. Kanoon) berasal dari kata qaneh
(Ibrani) atau qanu (Babilonia) yang berarti “batang gelagah”.
Dalam perkembangannya kata ini berarti “tongkat pengukur” yang dipakai
oleh tukang batu/tukang kayu.
Akhirnya kata ini menjadi kiasan bagi pedoman, norma, standar ukuran,
model, peraturan.
Lihat Galatia 6:16; 2 Korintus 10:13; 15-16.
Dengan demikian kanon berarti standar ukuran tertentu.
Di bidang kesusantraan, kanon menunjuk kumpulan tulisan yang dianggap
baik untuk dijadikan contoh karena keaslian bahasanya.
Dan berkaitan dengan Alkitab, kanon yaitu kumpulan kitab-kitab yang
sudah teruji keaslian dan keabsahannya sebagai kitab yang diilhamkan oleh
Allah. Proses pengkanonan disebut kanonisasi.
Dan setiap kitab yang termasuk di dalam daftar ini disebut kitab kanonik
Kriteria Kanonisasi
Dalam proses pengkanonan Alkitab ada 2 kriteria, yaitu:
1. pertimbangan dari segi internal
Secara umum kanonisasi kitab Perjanjian Baru didasarkan pada
pertimbangan sebagai berikut :
Kata-kata Tuhan Yesus yang mereferensikan kemungkinan otoritas.
Laporan-laporan para saksi mata yang diterima sebagai suara yang
berotoritas.
Setara dengan pelayanan para rasul. Surat mereka diterima dari Yesus
dan konfirmasi Roh Kudus (Yohanes 16:13-14; Kisah Rasul 2:4).
juga ada pertukaran surat-surat antar gereja bertetangga.
paska sahidnya para rasul. urgensitas kanonisasi menjadi kian penting
berkenaan dengan munculnya sejumlah edaran atau tulisan-tulisan
tambahan di lingkungan gereja.
2. Pertimbangan dari segi eksternal
Pertimbangan dari segi eksternal adalah pertimbangan-pertimbangan dari
luar Alkitab, yaitu kutipan bapa-bapa gereja.
Kutipan Yustinus Martir (tahun 100 – 165 M) menyinggung keempat
kitab Injil, Kisah Para Rasul dan surat Paulus.
Kutipan Irenius (kira-kira tahun 170 M) mengakui semua kitab
Perjanjian Baru.
14 Pengantar Perjanjian Baru
INTRODUKSI KITAB-KITAB
PERJANJIAN BARU
KITAB MATIUS
Penulis
Kitab Matius ini bersifat anonim, sebab penulis tidak mencantumkan
namanya dalam kitab ini. Akan tetapi ada beberapa alasan membuktikan
bahwa penulis kitab ini yaitu Matius Lewi. Ia merupakan anak dari Alfeus. Ia
juga seorang pemungut cukai, yang dipanggil Yesus menjadi salah seorang dari
kedua belas muridNya (Mat. 9:9). Alasan-alasan itu antara lain:
1. Hal itu sesuai dengan tradisi yahudi yang mengakui bahwa Matius Lewi
sebagai penulis Injil Matius.
2. Sesuai dengan kesaksian dari isi Injil itu sendiri, misalnya: Hanya Injil
Matius yang mengatakan “ Matius pemungut cukai” (Mat. 10:3), sedangkan
kitab lain tidak menjelaskan hal itu. Hal ini menunjukkan hanya seorang
hamba Tuhan yang mau merendahkan diri, berani menyebut dirinya
sebagai pemungut cukai karena pemungut cukai sangat dibenci oleh orang
Yahudi. Sedangkan penulis lain tidak mau menjelaskan temannya dengan
menyebut secara terus terang.
3. Kesaksian Bapa-Bapa Gereja.
Seorang Uskup di Hierapolis yang bernama Papias, pada tahun 130 AD
mengatakan bahwa: “Matius telah mencatat pengajaran-pengajaran
Yesus.” Hal ini juga disinggung oleh Eusebius, seorang ahli sejarah abad
ke-3 dan ke-4. Menurut Ireneus (tahun 185 AD) mengatakan bahwa
pengajaran-pengajaran yang ditulis Matius itu adalah Injil Matius.
16 Pengantar Perjanjian Baru
Tokoh
Secara umum tokoh-tokoh dalam Kitab Matius sama dengan tokoh-
tokoh dalam kitab Injil lainnya. Misalnya: Yusuf (1:18-25), Herodes Agung (2:1-
16), ibu Yakobus dan Yohanes (20:20-21), Yohanes Pembabtis (3:1-12), Maria
18 Pengantar Perjanjian Baru
ibu Yesus, kedua belas rasul, Kayafas, Pilatus, Simon dari Kirene, Yusuf dari
Arimatea dan banyak tokoh kecil lainnya.
Sifat-Sifat Khusus
Sifat-sifat khusus dari kitab Matius diantaranya:
1. Matius adalah Injil penganjaran.
Dalam setiap bagian dari Injil ini terdapat satu contoh ajaran yang panjang,
misalnya: Bagian nubuat diwujudkan (1:1 – 4:11), ajaran khotbah Yohanes
(3:1-12), prinsip diberitakan (4:12 – 7:29), ajaran khotbah di bukit (5:1 –
7:29), kekuasaan diungkapkan (8:1 – 11:1), ajaran amanah penginjilan
(10:1-42), rencana dijelaskan (11:2 – 13:53), ajaran kisah perumpamaan
(13:1-52), tujuan dinyatakan (13:54 – 19:2), ajaran makna pengampunan
(18:1-35), kesulitan timbul (19:3 – 26:2), ajaran kecaman dan ramalan
(23:1 – 25:46), penderitaan dijalani (26:3 – 28:10), tidak ada ajaran
tindakan dan penutup (28:11-20) dan ajaran Amanat Agung (28:19-20).
2. Matius adalah Injil jemaat.
Injil Matius adalah satu-satunya Injil yang memunculkan kata jemaat
(16:18; 18:17). Kedua ayat ini diucapkan oleh Yesus menunjukkan bahwa
Ia mempunyai gagasan yang pasti tentang gereja sebagai suatu lembaga
yang akan datang. Secara khusus kontek dalam 18:17 mengandung unsur
penggembalaan yaitu menekankan perhatian pada anggota jemaat yang
menyeleweng (yaitu “domba yang hilang” 18:10-14) dan berbuat salah
(yaitu “aoabila saudara berbuat dosa” 18:15-20).
Yesus memasuki Yerusalem sebagai raja (21:5-7) dan tulisan di atas kayu
salib yang dipasang Pilatus (inilah raja orang Yahudi, 27:37).
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisa kitab ini adalah:
20 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas kitab Matius adalah:
1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudi-annya.
2. Ajaran dan pelayanan Yesus dibidang penyembuhan dan pelepasan
disajikan secara teratur.
3. Kerajaan Sorga disebutkan dua kali lebih banyak dari pada kitab lain di
Perjanjian baru.
4. Matius menekankan standart kebenaran dari Kerajaan Allah (psl. 5-7).
Kuasa kerajaan itu diatas dosa, penyakit, setan-setan bahkan kematian dan
kejayaan kerajaan itu dimasa depan secara mutlak terjadi pada akhir
zaman.
5. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu
wadah yang menjadi milik Yesus dikemudian hari (16:18; 18:17).
Garis Besar
Secara garis besar kitab ini dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Pendahuluan.
a. Silsilah (1:1-17).
21 Pengantar Perjanjian Baru
Penutup
Secara garis besar isi kitab Matius berhubungan dengan Tuhan Yesus.
Baik itu kepribadianNya maupun pelayananNya. Dan Injil ini menekankan Yesus
Kristus sebagai mesias, Anak Allah yang hidup. Yang mampu menyelamatkan
manusia dari dosa menuju hidup yang kekal.
24 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB MARKUS
Penulis
Kitab markus bersifat anonim, karena nama penulisnya tidak
disebutkan didalamnya. Walaupun begitu ada beberapa bukti menjelaskan
bahwa Injil ini ditulis oleh Yohanes Markus. Bukti-bukti itu yaitu:
1. Tradisi gereja mula-mula menegaskan bahwa Yohanes Markus penulis kitab
Markus.
2. Kesaksian kitab Markus sendiri. Kitab ini diwarnai oleh latar belakang
sipenulis. Ia adalah orang Yahudi karena sesuai isi kitab ini, ia mengenal
adat istiadat orang yahudi dan hal ini sesuai dengan keadaan Markus yang
merupakan orang yahudi asli. Selain itu ada kemungkinan bahwa Markus
pernah bertemu dengan Yesus dan para rasul. Hampir semua penafsir
sependapat bahwa “orang muda” dalam mark. 14:51-52 adalah Markus
sendiri. Salah satu sebab adalah hanya kitab markus yang mencatat
peristiwa itu. Rupanya penulis kitab Injil yang lain tidak tahu atau tidak
ada informasi bahwa ia ada di taman Getsemani saat Yesus ditangkap,
hanya ia yang tahu dan hal itu ditulis dalam tulisannya.
25 Pengantar Perjanjian Baru
Riwayat Penulis
Yohanes Markus berasal dari keluarga yang berada, ia anak dari maria,
kawan para rasul (Kis. 12). Rumahnya pernah dijadikan markas para pemimpin
umat Kristen di Yerusalem. Hal itu terbukti waktu Petrus dilepaskan dari
penjara, ia langsung menuju rumah Markus untuk menemui rekan-rekannya
(Kis. 12:12). Dan ada kemungkinan juga ruang atas rumag Markus ini yang
dijadikan tempat oleh Yesus dan para muridNya menyantap perjamuan malam
terakhirNya, dimana doa pra pentakosta diselenggarakan.
Markus ini adalah saudara sepupu Barnabas (Kol. 4:10), ia dibesarkan
di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen (Kis. 12:12). Ia
pernah ikut dalam pelayanan tiga orang rasul Perjanjian baru yang terkenal
yaitu: Paulus (Kis. 13:1-13), Barnabas (Kis. 15:39) dan Petrus (1 Petrus 5:13).
Penginjilan pertama yang pernah ia ikuti adalah ketika Barnabas dan Paulus
melakukan pelayanan misinya yang pertama, yaitu menginjili bangsa-bangsa
lain di luar Yahudi. Namun ketika mereka meninggalkan Siprus dan menuju
kedaratan Asia, Markus memisahkan diri dan kembali ke Yerusalem (Kis. 13:13).
26 Pengantar Perjanjian Baru
Roma dan untuk waktu penulisannya yaitu tahun 50 sampai 68 AD yaitu waktu
pelayanan Markus di Roma.
Alamat
Seperti penjelasan diatas, Injil ini ditulis atas dorongan keingnan para
pendengar Petrus di Roma. Dan secara tidak langsung kitab ini mendukung
pandangan itu. Yang jelas ialah bahwa kitab markus dialamatkan kepada orang
bukan yahudi yang berbahasa Latin. Ada beberapa sebab mengenai hal itu
yaitu:
1. Adat istiadat Yahudi dan cara pemakaiannya dijelaskan (Mark. 7:2, dst;
14:12). Hal ini membuktikan bahwa para pembacanya tidak tahu tentang
adat istiadat orang Yahudi.
2. Kata-kata Ibrani atau Aram selalu diterjemahkan (7:34).
3. Dia sering memakai istilah-istilah Latin, atau menerjemahkan istilah-istilah
Yunani kedalam bahasa Latin. Markus memakai istilah latin untuk
menjelaskan tentang tempat kemana Tuhan Yesus dibawa setelah Dia
ditangkap, yaitu istilah “istana” (15:16).
4. Satu-satunya kitab Injil yang menyebut tentang Rufus dan Alexander,
anak-anak Simon orang Kirene adalah kitab markus. Ini berarti baik
Markus sendiri maupun para pembaca sudah mengenal kedua orang itu.
Rufus ini juga disebut dalam Rom. 16:13 sebagai orang Roma.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kitab markus ini ditujukan kepada orang kristen
di Roma, dan melalui mereka diteruskan kepada kita semua.
istilah Yesus kristus Anak Allah, banyak terdapat dalam kitab ini. Dan
biasanya selalu dikaitkan dengan pemberitaan tentang Yesus yang
berkuasa atas segalanya. Misalnya: Dia menyembuhkan segala penyakit
dengan kuasa ilahiNya, Dia mengusir setan-setan, Dia juga meredakan
angin ribut, dan lain-lain. Memang dalam kitab ini, Markus lebih
menekankan tentang perbuatan-perbuatan Yesus dari pada perkataan-
perkataanNya.
Selain sebagai Anak Allah, kitab ini juga menekankan Yesus kristus
sebagai Hamba. Hal ini nyata dalam Markus 10:45 yang berbunyi: “Karena
Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.”
Karena sifat itu maka:
a. Kelahiran Yesus tidak disebutkan, karena keturunan seorang hamba
tidak penting, lain halnya keturunan seorang raja.
b. Tidak ada keterangan mengenai orang-orang Majus, karena bagi
seorang hamba tidak perlu diberi penghormatan.
c. Tidak ada keterangan mengenai khotbah di bukit yang prnah disebut
sebagai pengumuman Kerajaan Allah, karena seorang hamba tidak
memerintah.
d. Markus tidak memakai gelar seperti Matius, misalnya: Raja Imanuel,
dan sebagainya, melainkan ia hanya memanggil “guru” (Mark. 4:38).
e. Kitab ini banyak menceritakan tentang mujijat sebagai pernyataan dari
seorang hamba yang giat melayani. Dalam kitab markus ini ada
sebanyak 20 mujijat yang dicatat dengan lengkap.
Walaupun begitu Yesus merupakan Hamba yang Mulia. Hal ini
dikarenakan:
a. Adanya persiapan menjelang kedatangan Hamba itu (Mark. 1:1-13).
Misalnya: Kedatangan Yohanes Pembabtis merupakan penggenapan
nubuatan dalam Yes. 40:3, yang berbunyi: “ada suara yang berseru-
seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di
29 Pengantar Perjanjian Baru
padang belantara jalan bagi Allah (Mark. 1:2). Hamba itu dipersiapkan
dengan urapan Roh Kudus (Mark. 1:18). Pada saat itu juga Allah
menetapkan Dia sebagai wakilNya di dunia (Mark. 1:11; 9:7). Dan
langkah persiapan yang amat sukar ialah pencobaan yang dialaminya
(Mark. 1:12-13).
b. Hamba itu mulai bekerja. Hal itu dilakukan dengan mengajar orang,
memimpin mereka yang dalam gelap, menghibur yang berduka cita,
menyembuhkan yang sakit, melepaskan dan memerdekakan mereka
yang diperbudak iblis dan mengampuni orang yang bertobat.
Demikianlah Ia senantiasa melayani masyarakat, sesuai kehendak
Tuhan di sorga. Selain itu ada hal yang terpenting bagi seorang
hamba yaitu selalu berdoa (Mark. 1:35-39, 40-45; 2:18-22; 4:35-41).
c. Mereka yang menolak Hamba yang Mulia (Mark. 8:31 – 15:47),
diantaranya: Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan
dan ditolak oleh tua-tua (Mark. 8:31), Ia akan dibeci oleh ahli-ahli
Taurat (Mark. 14:1) dan Ia juga akan dibenci oleh para penghulu
Yahudi (Mark. 2:27-28; 3:1-5).
d. Akhirnya Hamba itu dipermuliakan (Mark. 16:1-20), yaitu Tuhan Yesus
duduk disebelah kanan BapaNya di sorga (Mark. 16:19).
2. Penekanan.
a. Kitab Markus adalah Injil perbuatan. Hal ini nyata dari isi yang
terkandung didalamnya. Injil ini banyak menjelaskan tentang
perbuatan-perbuatan dalam bentuk mujijat dari pada menjelaskan
tentang perumpamaan-perumpamaan yang bersifat penafsiran. Dari
kira-kira 35 kejadian (mujijat) yang ada dalam kitab ini, kitab Markus
mencatat sebanyak 18 kejadian.
b. Kitab Markus adalah Injil tentang reaksi pribadi. Dalam isinya, kitab ini
banyak mencatat tentang berbagai reaksi dari para pendengarnya.
Reaksi itu adalah: takjub (Mark. 1:27), mencela (Mark. 2:7), takut
30 Pengantar Perjanjian Baru
Tokoh
Markus tidak terlalu istimewa dalam membuat sketsa tokoh-tokohnya,
meskipun banyak pribadi digambarkan lebih jelas dibanding Ijil matius. Anak
muda di taman Getsemani (Mark. 14:51-52), Alexander dan Rufus (Mark.
15:21), Simon Si Kusta (Mark. 14:3) disebutkan sebagai kenalan pengarang.
Markus tidak banyak menyebut nama tokoh dibanding Lukas dan Yohanes,
karena Markus lebih menaruh perhatian pada kelangsungan ceritanya dari pada
analisis tokoh-tokohnya.
33 Pengantar Perjanjian Baru
Kesimpulan
Markus merupakan Injil kedua setelah matius. Kitab ini menekankan
mengenai Yesus sebagai Putra dan Hamba. Oleh karena itu kitab ini lebih
banyak menjelaskan mengenai perbuatan-perbuatan Yesus dari pada
pengajaran-pengajaranNya. Injil ini sangat relevan dengan kehidupan
kekristenan sekarang ini, dimana setiap orang Kristen dituntut untuk dapat
menjadi seorang hamba, yang tidak untuk dilayani tetapi untuk melayani. Dan
siap sedia menjalankan tugas dari tuannya yaitu Yesus Kristus untuk
memberitakan Injil ke seluruh bumi (Mark. 16:15).
34 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB LUKAS
Kitab Lukas adalah kitab pertama dari dua kitab yang dialamatkan
kepada seorang yang bernama Teofilus. Kitab ini termasuk Injil Sinoptik. Dan
merupakan Injil ketiga dari kanonisasi kitab Perjanjian Baru.
Penulis
Sama seperti kitab Injil yang lainnya, kitab Lukas ini bersifat anonim
yaitu nama penulis tidak dicantumkan dalam isi kitab. Walaupun begitu ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kitab ini ditulis oleh Lukas. Bukti itu
anatara lain:
1. Penulis kitab ini juga merupakan penulis kitab Kisah Para Rasul sebab
kedua kitab ini dialamatkan kepada seorang pribadi yang sama yaitu
Teofilus (Luk. 1:1 band. Kis. 1:1). Selain itu dalam Kis. 1:1 juga disinggung
tentang “buku yang pertama” tentang “segala sesuatu yang dikatakan dan
diajarkan Yesus”, hal ini menunjuk pada kitab Lukas. Para ahli mengakui
bahwa Kisah Para rasul yang menulis adalah Lukas. Oleh karena itu kitab
Lukas merupakan karya Lukas.
2. Dalam Kisah Para rasul juga dijelaskan bahwa penulis kitab Lukas adalah
teman seperjalanan Paulus, sebab dibeberapa bagian ayat menggunakan
istilah “kami” yang merupakan suatu petunjuk mengenai jati diri penulisnya
yaitu Lukas.
3. Gereja mula-mula menyetujui bahwa penulis kitab Lukas yaitu Lukas.
Dalam kanon Muratori dikatakan: “Injil Lukas adalah yang ketiga dan ditulis
35 Pengantar Perjanjian Baru
Riwayat Lukas
Lukas merupakan seorang petobat Yunani. Menurut tradisi, ia berasal
dari Antiokia di Syria. Ia adalah orang yang berpendidikan tinggi, penulis yang
terampil, sejarawan yang teliti dan teolog yang diilhami oleh Roh Kudus. Hal ini
nyata dalam tulisan-tulisannya yang memiliki nilai sastra tinggi. Ia merupakan
orang yang pertama kali menulis atau mengarang tentang sejarah gereja, sejak
dari permulaan sampai tersebar luas di seluruh Kerajaan Romawi (lht. Injil
Lukas lalu Kisah Para Rasul).
Lukas adalah rekan kerja Paulus. Karena ia ambil bagian dalam
beberapa peristiwa perjalanan misiyang diadakan oleh Paulus. Hal ini nampak
dalam kitab Kisah Para Rasul, dimana kitab itu sering memakai istilah “kami”
untuk menunjukkan bahwa penulis adalahteman perjalanan Paulus dalam
pelayanan. Misalnya: Kis. 16:10-17 menjelaskan bahwa penulis mengikuti
perjalanan Paulusdalam perjalanan ke Makedonia dalam misi pelayanan Paulus
yang kedua. Namun saat tinggal di Filipi, ia tetap tinggal disana dan menjadi
gembala sidang. Kis. 20:5 – 21:18 menjelaskan saat Paulus kembali ke Filipi
36 Pengantar Perjanjian Baru
5. Pokok lain yang penting adalah tentang Roh Kudus. Roh Kudus lebih sering
disebut dalam Injil Lukas dari pada Injil Sinoptik yang lain, misalnya:
mengenai Yohanes Pembabtis (1:15), Maria (1:35), Elisabet (1:41),
Zakharia (1:67) dan Yesus Sendiri (4:1,14). Mengenai kehidupan Yesus, Ia
selalu dipenuhi oleh Roh Kudus, Ia dikandung dari Roh, dibabtis oleh Roh
(3:22), diuji oleh roh (4:1) dan diurapi oleh Roh (4:14-18).
6. Lukas menekankan pentingnya doa dalam kehidupan orang percaya,
seperti diteladankan oleh Yesus sendiri (3:21; 5:16; 6:12-16; 9:30-31;
11:1-4).
7. Lukas menekankan segi doktrin. Hal ini nyata dalam tulisan-tulisannya.
Misalnya: mengenai Kristus, Anak Allah yang mendapat pengakuan dari
para malaikat (1:35), setan (4:41) dan Bapa (9:35). Yang digambarkan
sebagai Tuhan dan manusia. Perumpamaan dalam pasal 15
menggambarkan arti keselamatan dan kata ‘dibenarkan’ sering dipakai
dalam kitab ini.
8. Lukas amat memperhatikan golongan-golongan tertentu misalnya golongan
wanita. Kata ‘wanita’ diulang sebanyak 43 kali (1:5; 2:26-28; 1:26-38;
24:1-11). Selain itu Lukas juga berbicara masalah keadilan sosial,
misalnya: Yesus muncul sebagai pembela kaum tertindas. Tujuh
perumpamaan yang ditulis Lukas berbicara tentang kesenjangan sosial
antara orang kaya dan miskin (7:41-43; 11:5-8; 12:13-21; 15:8-10; 16:1-3;
16:19-31 dan 18:1-8).
9. Lukas memiliki nilai sastra yang tinggi. Hal ini nampak dalam 4 buah lagu
atau puisi indah yang termuat dalam karyanya yaitu:
a. Magnificat (1:46-55) berisi nyanyian Maria.
b. Benedictus (1:67-79) berisi ucapan syukur Zakharia pada saat
kelahiran Yohanes Pembabtis.
c. Gloria In Excelsis (2:14) berisi nyanyian bala tentara sorga saat
kelahiran Yesus.
40 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Secara garis besar kitab ini dapat dibagi dalam empat bagian yaitu:
1. Yesus disiapkan untuk pelayananNya (1:1 – 4:13).
a. Kata pendahuluan: Maksud dinyatakan (1:1-4).
b. Kelahiran Tuhan Yesus (1:5 – 3:38).
c. Pencobaan di padang gurun (4:1-13).
2. Pelayanan Yesus di Galilea (4:14 – 9:50).
a. Kabar baik tentang Kerajaan Allah (4:14 – 5:11).
b. Permulaan pertikaian dengan orang-orang Farisi (5: 12 – 6:11).
c. Pengajaran Yesus kepada murid-muridNya (6:12-49).
d. Belas kasihan Sang Mesias (7:1-50).
e. Perumpamaan-perumpamaan dan mujijat-mujijat (8:1-56).
f. Yesus dan keuda belas muridNya (9:1-50).
3. Perjalanan Yesus ke Yerusalem (9:51 – 19:10).
a. Kewajiban-kewajiban, hak-hak dan ciri-ciri khusus seorang murid (9:51
– 11:13).
b. Perlawanan terhadap Yesus (11:14-54).
c. Persiapan terhadap krisis mendatang (12:1 – 13:9).
d. Sekilas dari pelayanan Tuhan Yesus terhadap umum (13:10 – 16:31).
e. Pengajaran kepada murid-murid Yesus (17:1-19).
f. Kedatangan kerajaan Allah (17:20 – 18:8).
g. Luasnya keselamatan (18:9 – 19:10).
4. Pelayanan Yesus di yerusalem (19:11 – 21:38).
a. Pelayanan terhadap kota Yerusale4m (19:11 – 21:38).
b. Perjamuan terakhir (22:1-38).
c. Penangkapan dan penyaliban Yesus (22:39 – 23:49).
41 Pengantar Perjanjian Baru
Alamat
Dalam Lukas 1:1 dikatakan bahwa kitab ini dialamatkan kepada
“Teofilus yang mulia “, sebutan yang mulia menunjukkan bahwa Teofilus
berkedudukan tinggi dalam masyarakat. Dan ada anggapan bahwa Teofilus ini
bukan orang Yahudi tetapi orang non Yahudi. Hal ini didukung oleh 2 sebab
yaitu:
1. Lukas menjelaskan tentang geografi Palestina. Hal itu tidak perlu untuk
orang yahudi (bnd. 1:26; 2:4; dst).
2. Ketika Lukas mentarichkan peristiwa-peristiwa penting ia menghubungkan
dengan sejarah umum dan tidak dengan sejarah yahudi secara khusus,
misalnya: mengenai silsilah Yesus, dll (1:5; 2:1-2; 31:1).
Dari keterangan diatas jelas bahwa kitab Lukas dialamatkan kepada orang
bukan Yahudi.
Tujuan
Lukas menulis kitab ini ditujukan kepada orang bukan Yahudi dengan
tujuan:
1. Untuk menyediakan suatu catatan yang lengkap dan cermat tentang segala
sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus sampai pada hari Ia terangkat
ke sorga (Kis. 1:1b-2a).
2. Agar Teofilus dan para petobat bukan Yahudi serta orang-orang lain yang
ingin mengetahui kebenaran yang tepat yang telah diajarkan kepada
mereka secara lesan (1:3-4).
Ciri Khas
Ciri khas kitab Lukas ini dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
42 Pengantar Perjanjian Baru
Tokoh
Ada tokoh baru yang muncul dalam kitab ini, diantaranya: Zakharia
dan Elisabet istrinya, Simeon, Hana, Zakheus dan Kleopas yang tidak muncul
dalam kitab Injil lain. Selain itu Lukas juga memunculkan tokoh-tokoh yang
memiliki watak dan sifat yang berbeda-beda, misalnya: dalam Luk. 10:29-37
dijelaskan mengenai orang Samaria yang baik hati, Luk. 10:38-42 menjelaskan
mengenai tokoh Maria dan Marta, Luk. 12:13-21 menjelaskan mengenai tokoh
orang kaya yang bodoh, dalam Luk. 15:11-32 menjelaskan mengenai ayah yang
sabar dan murah hati.
belas dari pemerintahan Tiberius (3:1), sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di
Siria(2:2), ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri di Yudea (3:1), dan pada
waktu Hamas dan Kayafas menjadi imam besar (3:2). Hanya Lukas yang
mengatakan bahwa Yesus berumur kira-kira tiga puluh tahun waktu Ia mulai
pekerjaanNya (3:23).
44 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB YOHANES
Penulis
Penulis kitab Yohanes tidak menyebutkan namanya, oleh karena itu
kitab ini bersifat anonim. Namun ada beberapa fakta yang membuktikan bahwa
penulis kitab ini adalah Yohanes. Fakta-fakta itu antara lain:
1. Kesaksian dari kitab Yohanes sendiri. Dalam kitab ini banyak menjelaskan
bahwa penulis kitab adalah:
a. Seorang Yahudi yang sudah terbiasa berpikir dalam bahasa Aram. Hal
ini nampak dalam tulisan-tulisannya yang kadang-kadang memakai
kata-kata Ibrani atau Aram yang diartikan. Penulis sangat mengenal
adat istiadat Yahudi, misalnya: penghargaan orang Yahudi akan Mesias
(1:19-28), percecokan antara orang Yahudi dengan orang Samaria
tentang tempat ibadah (4:20), ia mengerti mengenai hari raya Yahudi
baik waktunya maupun artinya (7:2; 11:55). Selain itu penulis
memiliki hubungan pribadi dengan Yerusalem dan sekitarnya (9:7;
11:18; 18:1), ia mengenai geografi Galilea (1:44), Samaria (4:5),
Yerusalem dan sekitarnya (11:18).
b. Saksi mata dari kejadian-kejadian yang dilaporkannya. Dalam 1:14
dijelaskan: “kita telah melihat kemuliaanNya...” dan dalam pasal 19:35,
dimana ia berbicara melalui orang ketiga, “orang yang melihat hal itu
sendiri yang memberi kesaksian itu.” Dari dua ayat diatas penulis
melaporkan apa yang telah dilihatnya. Selain itu penulis adalah orang
yang dekat dengan Yesus, karena tulisan-tulisannya menjelaskan
dengan teliti mengenai kejadian yang dilakukan Yesus, misalnya: jam
saat Yesus duduk ditepi sumur (4:6), jumlah dan ukuran tempayan
pada pesta perkawinan di Kana (2:6, dll.
c. Murid yang dikasihi Yesus (21:20-24), yang berada dekat Yesus saat
perjamuan terakhir (13:23), dan ia hadir saat pengadilan Yesus
(18:15-16).
46 Pengantar Perjanjian Baru
Dari kesaksian kitab Yohanes diatas jelas bahwa penulis kitab ini yaitu
Yohanes sebab yang memenuhi kriteria diatas adalah Yohanes.
2. Kesaksian gereja mula-mula. Gereja mula-mula tidak ragu-ragu mengenai
penulis kitab Yohanes ini. Uskup Ireneus (142-202 AD) menulis “Yohanes
murid Tuhan Yesus, dan yang bersandar dekat kepadaNya, menulis Injil
keempat pada waktu ia tinggal di Efesus.” Pandangan ini didukung oleh
bapak gereja yang lain diantaranya: Klement dari Aleksandria (190 AD),
Origenes (220 AD), Hippolytus (225 AD), Tertullianus (200 AD) dan
Fragmen Mutori (170 AD).
Riwayat Penulis
Yohanes adalah anak dari Zebedius (Mat. 4:21). Ia adalah seorang
nelayan dari Galilea. Ibunya bernama Salome (Mark. 15:40), ada kemungkinan
bahwa Salome ini saudara wanita Maria ibu Yesus (Mat. 27:56 bnd. Mark. 15:40
dan Yoh. 19:25).Keluarga Yohanes adalah orang yang kaya. Ayahnya banyak
memiliki orang upahan (Mark. 1:20), memiliki perusahaan di Kapernaum dan
mempunyai rumah di yerusalem (Yoh. 19:27) serta menjadi kenalan seorang
imam besar (Yoh. 18:15,16). Walaupun begitu ia menjadi dewasa di Galilea
dan bersama saudaranya Andreas dan Petrus, ia bekerja sebagai nelayan.
Yohanes pernah menjadi murid Yohanes Pembabtis. Dan setelah
mendengar kesaksian Yohanes Pembabtis tentang Yesus, ia pergi meninggalkan
Yohanes Pembabtis an mengikut Yesus. Di pantai danau galilea, ia dipanggil
menjadi “penjala manusia” (Mat. 4:21). Oleh Yesus, Yohanes diberi nama
Boanerges yang artinya ‘anak-anak guruh’ (Mark. 3:17). Hal ini berkaitan
dengan wataknya yang keras, misalnya: keinginan untuk memanggil api ke atas
orang Samaria (Luk. 9:54), melarang orang bukan pengikut Yesus untuk
mengusir setan (Mark. 9:38). Yohanes termasuk tiga murid inti dan termasuk
murid yang terdekat dengan Yesus. Lima kali ia disebut murid yang dikasihi
Yesus (Yoh. 13:23; 19:26; 20:2; 21:7,20). Yesus juga mempercayakan ibunya
47 Pengantar Perjanjian Baru
Alamatnya
Dua kali Yohanes menyinggung para pembaca secara langsung yaitu
melalui kalimat: “supaya kamu percaya” (19:33; 20:31). Kamu disini yaitu:
bukan orang Yahudi asli sebab ada penjelasan-penjelasan tentang hari raya
48 Pengantar Perjanjian Baru
orang Yahudi yang tidak perlu bagi orang Yahudi sendiri (2:13; 11:55). Dan ia
juga menjelaskan mengenai adat istiadat orang Yahudi (2:6).
Dari segi lain kita lihat bahwa istilah “Mesias, Anak Allah” (20:31)
hanya dimengerti oleh orang Yahudi. Semuanya ini berarti bahwa kitab ini
ditulis untuk orang Yahudi yang sudah lama tinggal di luar palestina atau orang
Yahudi di perantauan.
Selain itu juga disinggung mengenai Yesus sebagai Firman yang menjadi
manusia maupun Anak Tunggal. Dua puluh tiga kali Yesus mengatakan
perkataan yang benar dan Ia menggunakan istilah “Akulah” (4:26; 6:20,
35, 41, 48, 51; 8:12, 18, 24, 28, 58; 10:7, 9, 11, 14; 11:25; 13:19; 14:6;
15:1,5; 18:5, 6, 8). Dari kedua puluh tiga pernyataan itu kami pilih tujuh
pernyataan yang merupakan kiasan pekerjaan penyelamatan manusia
yaitu:
a. Akulah roti hidup (6:35, 41, 48, 51).
b. Akulah terang dunia (8:12).
c. Akulah pintu ke domba (10:7, 9).
d. Akulah gembala yang baik (10:11, 14).
e. Akulah kebangkitan dan hidup (11:25).
f. Akulah jalan kebenaran dan hidup (14:6).
g. Akulah pokok anggur yang benar (15:1,5).
3. Kata-kata yang sering dipakai oleh Yohanes yaitu:
a. Kata tanda-tanda sering dipakai oleh Yohanes untuk menyatakan
mujijat-mujijat Yesus (bnd. 2:11, 23; 4:48; 12:37). Antara tanda dan
mujijat ini tidak bertentangan, karena mujijat sebagai tanda yang
digunakan Yesus untuk mengajak pendengarNya ke hal-hal yang
bersifat rohani.
b. Kata kedua yang sering muncul dalam kitab ini yaitu kata “percaya”.
Kata ini dipakai untuk menegaskan bahwa siapa yang percaya pada
Yesus ia menjadi pengikut Yesus yang nantinya akan selamat. Kata
lain yang sering dipakai untuk menjelaskan apa artinya percaya yaitu:
“menerima” (1:12), “datang” (6:35), dll.
c. Kata ketiga yang sering dipakai yaitu “hidup”. Istilah percaya tadi
menyangkut respon manusia terhadap Yesus. Istilah hidup
menyangkut sifat ilahi yang diberikan kepada orang yang percaya.
51 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab Yohanes ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendahuluan: Prolok Anak Allah diperkenalkan (1:1-18).
1. Pelayanan Umum Anak Allah.
a. Menghadapi pribadi-pribadi (1:19 – 4:54).
b. Menghadapi orang banyak (5:1 – 6:71).
c. Pertentangan dengan orang banyak (7:1 – 11:53).
d. PelayananNya di depan umum mencapai klimaksnya (11:54 – 12:50).
2. Pelayanan Anak Allah kepada MuridNya.
a. Perjamuan Akhir (13:1 – 17:26).
b. Percakapan terakhir (13:31 – 16:33).
c. Doa Anak Allah (17:1-26).
3. Pelayanan Penderitaan Anak Allah.
a. Anak Allah ditangkap dan dokhianati (18:1 – 19:16).
b. Anak Allah disalib dan dikuburkan (19:17-42).
c. Anak Allah bangkit (20:1-10).
4. Pelayanan Khusus Kepada Para Murid.
53 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas kitab ini dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
1. Keilahian Yesus sebagai Anak Allah ditekankan. Yesus adalah Putra Allah
yang menjadi manusia (Yoh. 1:14).
2. Kata “percaya” dipakai sebanyak 98 kali yang artinya sama dengan
menerima Yesus (1:12).
3. “Hidup kekal” adalah konsep kunci dari Yohanes.
4. Pertemuan pribadi dengan Yesus diutamakan dalam kitab ini (lebih kurang
dari 27 kali).
5. Kitab ini menekankan “Kebenaran Yesus” adalah kebenaran, Roh Kudus
adalah Roh kebenaran dan Firman Allah adalah kebenaran (8:32; 15:3;
8:44-47, 51).
6. Angka tujuh sangat menonjol: tujuh tanda, tujuh ajaran dan tujuh
pernyataan “Aku adalah” menegaskan siapa Yesus itu.
7. Pelayanan Roh Kudus memungkinkan orang mengalami kelahiran kembali
dalam Yesus Kristus.
8. Kata-kata dan konsep lainnya dari Yohanes adalah firman, terang, daging,
kasih, kesaksian, tahu, kegelapan dan dunia.
Tokoh
Satu keunikan dari kitab Yohanes yaitu pengembangan tokoh
pelakunya dalam gambaran yang terpisah-pisah didalam keseluruhan kisah.
Maksudnya tokoh-tokoh itu tidak hanya muncul satu kali saja tetapi beberapa
kali untuk mendukung cerita utama. Lihat tokoh: Nikodemus (Yoh. 3:1-15;
7:50-52; 19:39), Filipus (1:43-46; 6:5-7; 14:8-11), Tomas (11:16; 14:5-6;
20:24-29), maria dan Marta (11:1-40); 12:2-8) dan Maria Ibu Yesus (2:1-5;
19:26-27).
Kesimpulan
Injil Yohanes memiliki perbedaan yang mendasar dengan ketiga Injil
pertama. Injil Yohanes banyak memberikan pengajaran-pengajaran yang
kadang mengandung makna filsafat sedangkan ketiga Injil pertama banyak
menceritakan mengenai sejarah Yesus.
Dalam Injil ini Yohanes menekankan mengenai keilahian Yesus Kristus
sebagai Anak Allah yang telah menjelma menjadi manusia, dengan tujuan untuk
menyellamatkan orang yang berdosa (Yoh. 3:16; 14:6).
56 Pengantar Perjanjian Baru
Penulis Kitab
Kitab Kisah Para Rasul ini tidak menyebutkan
penulisnya secara jelas (bersifat anonim). Namun banyak
ahli mengakui bahwa kitab ini ditulis oleh Lukas. Alasan-
alasannya yaitu:
1. Penulis kitab Kisah Para Rasul dan Injil Lukas adalah
sama yaitu:Tabib Lukas. Hal ini disebabkan kedua kitab
itu ditujukan pada orang yang sama yaitu Teofilus (Luk.
1:3 bdg. Kis. 1:1). Pada permulaan Kitab Kisah Para
57 Pengantar Perjanjian Baru
Alamat
Sama seperti Injil Lukas, Kitab Kisah Para rasul
dialamatkan kepada teofilus (1:1). Hal ini sebenarnya
bukan untuk Teofilus saja, tetapi juga untuk orang-orang
percaya yang berlatar belakang kafir. Maksudnya supaya
kitab ini dapat mengisi keperluan gereja-gereja non Yahudi
akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan, yaitu
bagaimana Allah menyatakan perbuatan-perbuatanNya
yang ajaib sehingga iman mereka dikuatkan.
Asal bahan
Lukas memang cocok sebagai penulis kitab ini, sebab
ia mengenal tokoh-tokoh yang disebut didalamnya. Bahkan
59 Pengantar Perjanjian Baru
Kuasa Roh
Kudus
Kisah Para
Rasul Penginjilan sampai
Kuasa Roh
akhir zaman
Kudus
Kuasa Roh
Kudus
Garis Besar
Garis besar kitab ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendahuluan: Rasul-rasul disiapkan dan diberi tugas (1:1-
26).
a. Sebelum Kristus naik ke sorga (1:1-8).
69 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan
Tujuan dari penulisan kitab Kisah Para Rasul ini
yaitu:
1. Untuk mengisi keperluan gereja-gereja non Yahudi akan
kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan dimana
kuasa Allah dinyatakan.
2. Untuk menguatkan iman orang percaya bahwa Allah
selalu menyertai anak-anakNya.
3. Sebagai bukti sejarah mengenai keadaan gereja mula-
mula.
4. Untuk menjelaskan bahwa Injil bersifat universal yaitu
untuk semua bangsa.
5. Untuk mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam
kehidupan dan misi gereja. Menekankan babtisan Roh
Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat
gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan
pelayanan Yesus. Lukas secara eksplisit mengisahkan
tiga kali mengenai babtisan Roh Kudus yang disertai
bahasa lidah (2:4- dst, 10:45-46, 19:1-7).
71 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas dari kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai
berikut:
1. Gereja: Kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat
sejati dari misi gereja.
2. Roh Kudus: Oknum ketiga dari trinitas disebur secara
khusus 50 kali, Mis: Babtisan Roh (1:8), karunia Roh
(19:6).
3. Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat
mencatat khotbah-khotbah yang diilhami Roh Kudus
yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, dll.
Yang memberi pengetahuan tentang gereja mula-mula.
4. Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri dalam doa
yang tetap dan sungguh-sungguh sehingga hasilnya luar
biasa.
5. Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mujijat-mujijat:
Pernyataan ini menyertakan pekabaran Injil dalam kuasa
Roh Kudus.
6. Penganiayaan: Pekabaran Injil terus menerus
membangkitkan pertentangan dan penganiayaan.
72 Pengantar Perjanjian Baru
Tokoh-Tokoh
Dalam Kitab Kisah Para Rasul ini banyak tokoh
muncul didalamnya. Tokoh-tokoh itu anatar lain yaitu:
1. Pada pasal 1 sampai 11 tokoh yang penting yaitu Petrus.
Petrus sangat berperan dalam pembentukan jemaat
mula-mula. Ada empat khotbah penting yang pernah
dilakukan Petrus yaitu khotbah Petrus pada hari
Pentakhosta (2:14-36), khotbah di serambi Salomo
(3:11-26), kesaksian dihadapan mahkamah agama (4:1-
31) dan khotbah di rumah Kornelius (10:34-48). Selain
Petrus tokoh yang lain yaitu Yohanes (psl. 3-5), Stefanus
(psl. 6-7) dan Filipus (8:4-40). Juga Barnabas (psl. 4-
15), Saulus dari Tarsus, dll.
2. Pasal 12 sampai 28 tokoh yang penting adalah Paulus.
Walaupun begitu tokoh lain yaitu: Barnabas, Silas (15:41
– 18:22), Apolos (psl. 18:23 – 21:17) dan Prsikilla Akwila
(18:23-28).
74 Pengantar Perjanjian Baru
Kesimpulan
Kisah Para Rasul menceritakan mengenai kisah
pekabaran Injil yang dilakukan oleh para rasul, mulai dari
Yerusalem sampai ke daerah non Yahudi dengan kuasa dari
Roh Kudus.
76 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB ROMA
“ Inilah Magnum Opus (Karya yang terbesar) Paulus.
Surat ini menunjukkan bahwa pengarangnya ahli pikir dan
ahli teologi yang besar. Dalam surat ini ia menguraikan
pokok-pokok pengajaran yang paling lengkap dan
sempurna. Bagi dokmatika surat inilah bagian Alkitab yang
paling utama. Sebab surat ini menetukan jalan pikiran
Kristen.” (Findlay)
Penulis
Penulis kitab Roma adalah Paulus. Hal ini nampak
dalam Rom. 1:1, yang menjelaskan Paulus sebagai penulis
kitab ini. Selain itu ada beberapa hal yang dikatakan
penulis kitab ini sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus.
Misalnya: bnd Rom. 15:25-27 dengan Kis. 19:21; 20:1-5; 1
Kor. 16:1-5 mengenai perjalanan Paulus ke Yerusalem
dengan membawa persmebahan dari Makedonia. Menurut
77 Pengantar Perjanjian Baru
Alamat
Surat ini dialamatkan kepada “kamu sekalian yang
tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan
dijadikan orang-orang kudus” (Rom. 1:7). Pada saat Paulus
menulis surat ini, ia belum pernah pergi ke Roma (rom.
1:13). Walaupun ia sudah beberapa kali ingin pergi kesana
dan melayani jemaat disana (Rom. 15:23).
Hal-hal yang berkaitan dengan jemaat dan kota
Roma:
1. Keadaan Kota Roma Saat Itu.
Kota Roma dikenal sebagai pusat peradapan dunia,
tetapi peradapannya itu sangat merosot. Ibu kota ini
mempunyai kedudukan yang mulia dan berkuasa dalam
pemerintahan, tetapi kejahatan meraja lela. Korupsi
dimana-mana, separuh penduduknya budak belian.
Status moralitasnya sangat rendah, orang dapat hidup
dan bergaul dengan bebas. Kebobrokan moral itu
masuk kedalam rumah ibadah, segala macam kejahatan,
percabulan dan kemesuman seperti yang tercatat dalam
Rom. 1:23-30 makin hari makin bertambah parah.
2. Asal Mula Jemaat.
79 Pengantar Perjanjian Baru
a. aion/
“sampai lepas ” diterjemahkan “selama-
lamanya” dan sendiri diterjemahkan “dunia”
karena istilah ini mengandung unsur “zaman” dan
juga “dunia” (Rom. 1:25; 9:5; 11:36; 12:2; 16:27).
Aionios/
“kekal”, “abadi”, “berabad-abad” (Rom. 2:7; 5:21;
6:25; 16:26).
c. dikaios
Istilah ini berarti "benar" atau "adil" (Rom. 1:17;
2:13; 3:10; 3:26; 5:7; 5:19 dan 7:12).
d. Dikaiosune/
Istilah ini berarti “kebenaran” atau “keadilan” (Rom.
1:17; 3:5; 3:21; 3:25; 3:26; 4:5; 4:9; dst).
e. Pisteuo/
Kata kerja ini berarti “percaya” (Rom. 1:16; 3:23;
4:3; 4:17; 4:24; 6:8; 9:33; dst).
f. Pistis/
Istilah ini berarti “iman” (Rom. 1:5; 1:17; 3:25; dst).
Selain itu kata-kata kunci lain yaitu:
a. Kasih karunia. Istilah ini terdapat lebih dari 20 kali
dalam surat ini yakni kasih karunia keselamatan.
88 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab Roma ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendahuluan (1:1-17).
a. Salam (1:1-7)
b. Hubungan antara Paulus dengan para pembacanya
(1:8-15).
c. Tema (1:16-17).
2. Bagian Ajaran (1:18 – 11:36).
a. Pembenaran karena iman (1:18 – 8:39).
Latar belakangnya: manusia terjual dibawah dosa
(1:18 – 3:20).
Tentang keselamatan/ pembenaran karena iman
(3:21 – 5:21).
Akibatnya dalam kehidupan Kristen (6:1 – 8:39).
b. Penyelematan Israel (9:1 – 11:36).
3. Bagian Praktis (12:1 – 15:13).
a. Nasehat-nasehat yang bersifat umum (12:1 – 13:14).
Aspek-aspek sosial dari hidup Kristen (psl. 12).
Aspek-aspek kewargaan dari hidup kristen (psl.
13).
b. Nasehat-nasehat yang khusus (14:1 – 15:13).
91 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas dari surat Roma ini yaitu:
1. Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling
sistematis, surat teologis yang paling hebat.
92 Pengantar Perjanjian Baru
Kesimpulan
Kitab ini menjelaskan bahwa keselamatan itu bersifat
universal yaitu bahwa keselamatan tidak hanya untuk orang
Yahudi saja tetapi untuk bangsa lain juga. Kitab ini juga
menekankan bahwa keselamatan anugerah Tuhan.
Manusia yang selamat yaitu manusia yang telah dibenarkan
dalam Kristus, karena hidup oleh iman.
95 Pengantar Perjanjian Baru
Pengajaran 2 Korintus
1. Surat 2 Korintus termasuk surat pribadi. Surat ini
banyak berisi mengenai pembelaan rasul Paulus
terhadap orang Yahudi.
2. Prinsip-prinsip rohani dalam 2 Korintus ini yaitu:
a. 2 Korintus mengajarkan bahwa “dari buahnya pohon
itu dikenal.”
b. Hamba-hamba Tuhan harus tampil dengan
kerendahan hati dan wibawa. Wibawa adalah kuasa
yang dianugerahkan Tuhan untuk membangun
jemaat (13:10). Sedangkan kerendahan hati tidak
selalu diam, Paulus cukup rendah hati (bnd. 11:30),
dia berdiri teguh dan membela diri dan Injil Kristus
dari yang jahat.
c. Pengajaran mengenai harta rohani dalam bejana
tanah (4:1-15). Dalam cerita ini ada beberapa hal
penting yaitu: Injil tidak dapat dimengerti oleh
orang-orang yang dibutakan oleh iblis (4:1-7), Injil
Kritus yang diberitakan hamba-hambaNya
merupakan harta yang besar kuasanya.
d. Dalam psl. 5 diajarkan dua hal penting yaitu:
kerinduan anak-anak Allah untuk mengenakan
106 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB GALATIA
Latar Belakang
Penulis kitab ini yaitu Rasul Paulus. Surat ini ditulis
kira-kira tahun 49 sampai 52 AD, yaitu sesudah sidang di
Yerusalem, pada waktu paulus melayani sendirian di
Korintus sebelum Silas dan Timotius datang dari Makedonia
(Kis. 15:35).
Kitab Galatia adalah satu-satunya surat Paulus yang
dialamatkan kepada kumpulan jemaat, sebab Galatia adalah
sebuah propinsi (1:2), yang daerahnya meliputi Antiokhia,
Ikonium, Derbe dan Listra. Jemaat-jemaat di Galatia ini
didirikan Paulus pada perjalanan misinya yang pertama.
Latar belakang penulisan kitab ini yaitu: Paulus sudah
menerima berita tentang keadaan jemaat di Galatia yang
menguatirkan menyangkut relasi antara Injil dan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian Lama khususnya tentang sunat.
108 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan
Tujuan penulisan kitan Galatia ini yaitu:
1. Untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut
hukum Taurat, tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus.
2. Menegaskan orang percaya menerima Roh Kudus dan
hidup rohani oleh iman kepada Yesus bukan oleh ikatan
kepada hukum Taurat dalam Perjanjian Lama.
Ciri Khas
Ada 4 ciri unik yang menandai surat Galatia ini yaitu:
1. Surat ini merupakan pembelaan yang paling
bersemangat dalam Perjanjian Baru tentang sifat hakiki
Injil.
2. Surat ini banyak memberikan petunjuk tentang diri
Paulus.
3. Surat ini merupakan satu-satunya surat yang
dialamatkan kepada beberapa jemaat.
113 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab Galatia ini yaitu:
Pendahuluan: 1:1-9
1. Paulus membela diri sebagai rasul (1:10 – 2:21).
a. Kerasulan Paulus dijelaskan (1:10-17).
b. Hubungan dengan rasul lain di Yerusalem (1:18-24).
c. Kerasulan Paulus ditegaskan (2:1-10).
d. Hubungan dengan Petrus (2:11-21).
2. Paulus menjelaskan berita Injilnya (3:1 – 4:31).
a. Dijelaskan dari pengalaman orang Galatia (3:1-5).
b. Dijelaskan dengan contoh Abraham (3:6-9).
c. Dijelaskan atas dasar hukum Taurat (3:10 – 4:11).
d. Dijelaskan dengan hubungan antara Paulus dan
jemaat di Galatia pada waktu perlayanannya (4:12-
20).
e. Dijelaskan atas dasar janji Allah (4:21-31).
3. Berita Injil diterapkan secara praktis (4:21-31)
a. Injil membawa kemerdekaan (5:1-12).
114 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB EFESUS
Latar Belakang
Untuk penulis kitab Efesus ini yaitu Rasul Paulus.
Surat ini ditulis kira-kira tahun 62 AD, yaitu pada waktu
Paulus dalam tahanan di Roma (Kis, 28:30). Surat Efesus
ini dialamatkan kepada “orang-orang kudus di Efesus.”
Paulus pernah melayani di Efesus selama tiga tahun
(Kis. 19 dan 20:17-38), sehingga hubungannya dengan
jemaat di Efesus sangat erat. Latar belakang penulisan
kitab ini yaitu: Memang setiap jemaat pasti menghadapi
banyak masalah, demikian juga jemaat Efesus. Pernah
terjadi perselisihan diantara jemaat Efesus, namun dapat
diselesaikan. Surat ini ditulis sebagai jawaban terhadap
suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral. Selain
itu Paulus melalui surat ini ingin menguatkan jemaat di
116 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan
Tujuan penulisan kitab Efesus ini dapat dijelaskan
sebagai berikut: Tujuan penulisan kitab Efesus ini tersirat
dalam 1:15-17. Dengan tekun Paulus berdoa dan
merindukan supaya pembaca dapat bertumbuh dalam iman,
kasih, hikmat dan penyataan Bapa yang Mulia. Oleh karena
itu ia berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani
mereka dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah
dari penebusan dalam Kristus (1:3-14; 3:10-12) untuk
gereja (1:22-23; 5:25-27) dan untuk semua orang (1:15-
21; 5:1 – 6:20).
120 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas dari kitab Efesus ini yaitu:
1. Penyingkapan kebenaran teologis akbar oleh doa rasuli
yang berkuasa dalam PB.
2. Pemakaian kata “didalam Kristus” sebanyak 36 kali.
3. Maksud dan tujuan abadi Allah ditekankan dalam surat
Efesus ini.
4. Beraneka ragam peranan Roh Kudus ditekankan (1:13-
14; 2:13).
5. Surat Efesus kadang dianggap sebagai surat kabar
dengan Kolose karena persamaan dalam isi dan ditulis
kira-kira pada waktu yang sama.
Garis Besar
Garis besar kitab Efesus ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pendahuluan: 1:1-2.
1. Gereja yang hidup didalam Kristus (1:3 – 3:21).
a. Berkat rahasia Allah (1:3-14).
b. Doa Paulus yang pertama (1:15-23).
c. Gereja diselamatkan oleh anugerah Allah (2:1-10).
121 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB FILIPI
Latar Belakang
Penulis kitab Filipi yaitu Rasul Paulus. Kitab ini ditulis
sekitar tahun 62 sampai 63 AD. Yaitu waktu Paulus berada
di Roma. Surat Filipi ini ditujukan kepada “semua orang
kudus dalam Kristus di Filipi” (1:1).
Jemaat Filipi merupakan jemaat pertama di Eropa.
Dididrikan Paulus pada perjalanan misinya yang kedua (Kis.
16:9-40). Kebanyakan anggota jemaat berlatar belakang
agama kafir. Latar belakang penulisan kitab ini yaitu:
adanya seorang pesuruh jemaat Filipi yang bernama
Epafroditus yang datang ke Roma, untuk membawa
persembahan jemaat Filipi yang diberikan kepada Paulus
sebagai tanda kasih mereka (2:25, 4:10). Dalam perjalanan
Eprafroditus mengalami sakit dan hal itu didengar oleh
jemaat Filipi (2:25-29). Waktu Eprafroditus kembali ke Filipi
123 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu:
1. Paulus ingin mengucapkan terima kasih kepada jemaat
di Filipi yang selalu memperhatikannya.
2. Paulus memberikan kabar tentang keadaannya di Roma.
3. Paulus ingin meyakinkan jemaat akan kasih Kristus.
4. Paulus mendorong jemaat untuk maju dalam
pengenalannya akan Tuhan dan menguatkan iman
mereka.
Ciri Khas
Ciri khas surat Filipi ini yaitu:
127 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab Filipi ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pendahuluan: 1:1-2
1. Kristus – Inti kehidupan kita (1:3-30).
a. Ucapan syukur dan doa bagi orang-orang kudus
(1:3-11).
b. Paulus dan keadaannya (1:12-26).
c. Orang percaya dan kelakuan mereka (1:27-30).
2. Kristus – Alam pikiran kita (2:1-30).
a. Kristus dan teladannya (2:1-18).
b. Timotius dan Eprafroditus sebagai teladan praktis
(2:19-30).
3. Kristus – Tujuan kita (3:1 – 4:1).
a. Paulus seblum percaya (3:1-6).
128 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB KOLOSE
Latar Belakang
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus, yaitu pada
tahun kira-kira 62 AD. Penulisan dilakukan Paulus di Roma
(Kis. 28:30). Surat Ko;ose ini ditujukan kepada “suadara-
suadara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di
Kolose”(1:2).
Jemaat di Kolose ini tidak didirikan oleh Paulus,
dalam suratnya itu Paulus berkata bahwa anggota jemaat di
Kolose belum mengenal dia secara pribadi (2:1, dst). Salah
satu pendapat mengatakan bahwa agama Kristen dibawa ke
Kolose oleh orang=orang yang bertobat dalam kebangunan
rohani di Efesus (Kis. 19:17-20), dan secara khusus oleh
Eprafas. Selain itu ada juga team penginjilan dari ruang
kuliah Tiranus yang membawa Injil ke Kolose (Kis. 19:8-10).
Latar belakang Paulus menulis surat ini yaitu bahwa ia
130 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas dari kitab Kolose ini yaitu:
1. Kolose memusatkan perhatiannya pada kebenaran
rangkap dua yaitu keutamaan Kristus dan kesempurnaan
orang percaya.
2. Kitab ini dengan tegas meneguhkan ke-Allah-an Kristus.
3. Kitan ini sering dianggap surat kembar dari kitab Efesus
karena keduanya memiliki beberapa kesamaan yaitu
waktu dan tempat penulisan, tema dan isinya.
133 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar Kitab Kolose ini yaitu:
Pendahuluan: 1:1-2
1. Sifat Ketuhanan Kristus (1:3 – 2:7).
a. Ucapan syukur untuk jemaat di Kolose (1:3-8).
b. Doa syafaat untuk pertumbuhan rohani mereka (1:9-
14).
c. Kristus adalah Tuhan (1:15-19).
d. Kristus adalah Pendamai (1:20-23).
e. Paulus sebagai Hamba Allah (1:24-29).
f. Perjuangan Paulus untuk jemaat di Kolose (2:1-7).
2. Ketuhanan Kristus dan ajaran palsu dalam jemaat Kolose
(2:8 – 3:4).
a. Kepenuhan hidup dalam Kristus (2:8-15).
b. Orang-orang Kolose menolak Ketuhanan Kristus
karena ajaran sesat (2:16-19).
c. Kehidupan orang-orang Kolose berlawanan dengan
hidup didalam Kristus (2:20 – 3:4).
3. Wujud Ketuhanan Kristus iddalam kehidupan orang
Kristen (3:5 – 4:6).
a. Manusia baru (3:5-17).
b. Nasehat-nasehat khusus (3:18 – 4:6).
134 Pengantar Perjanjian Baru
Penutup: 4:7-18.
Kesimpulan
Kitab Kolose merupakan salah satu kitab yang berisi
mengenai pelayanan pastoral yaitu Paulus berusaha
menguatkan hati jemaat, menasehati mereka supaya tidak
terseret oleh ajaran-ajaran sesat dan Paulus menginginkan
supaya jemaat-jemaat semakin dekat dengan Tuhan.
135 Pengantar Perjanjian Baru
Kota Tesalonika
Kota Tesalonika adalah kota kedua di Makedonia
yang menjadi pusat perdagangan, pelabuhan dan
pemerintahan. Kota Tesalonika didirikan tahun 315 BC oleh
Kassander. Pendudukanya kira-kira 100.000 jiwa yang
terdiri dari orang Romawi, orang Yunani dan orang Yahudi.
Jemaat Tesalonika
Pertama kali Paulus mengunjungi kota Tesalonika
pada perjalanan misinya yang kedua. Setelah dari Filipi,
136 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 1 TESALONIKA
137 Pengantar Perjanjian Baru
Latar Belakang
Penulis kitab 1 Tesalonika ini yaitu rasul Paulus. Hal
ini dijelaskan dalam 1 Tes. 2:18 dimana Paulus menyebut
dirinya dalam “orang pertama” yaitu aku. Untuk waktu
penulisan, kitab ini ditulis Paulus waktu ia melayani di
Korintus yaitu kira-kira tahun 51 sampai 52 M.
Latar belakang penulisan surat 1 Tesalonika ini yaitu
setelah melayani jemaat beberapa Minggu, timbullah
keributan di Tesalonika. Orang-orang Yahudi menghasut
rakyat dan penguasa untuk menganiaya orang Kristen,
sehingga Paulus dan Silas meninggalkan Tesalonika. Tetapi
setelah berada di tempat pelayanan baru hati Paulus
gelisah, memikirkan jemaat di Tesalonika yang masih baru
yang ditinggalkannya, yang saat itu menghadapi
penganiayaan. Oleh karena itu lalu Paulus menyuruh
Timotius ke Tesalonika, untuk menayakan keadaan mereka
dan meneguhkan iman mereka (1 Tes. 3:2). Kemudian
138 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab 1 Tesalonika ini yaitu:
1. Untuk mengungkapkan sukacita tentang keteguhan
iman dan ketekunan mereka ditengah-tengah
penganiayaan.
2. Untuk mengajar mereka lebih lanjut tentang kekudusan
dan kehidupan yang saleh.
3. Untuk menerangkan beberapa kepercayaan khususnya
mengenai status orang percaya yang telah mati sebelum
Yesus datang kembali.
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
Kata Pendahuluan: 1:1
144 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas kitab ini yaitu:
1. Surat ini berisi bagian penting mengenai eskhatologi.
2. Kelima pasal berisi petunjuk tentang kedatangan Kristus
dan artinya bagi orang percaya (1:10; 2:10; 3:13; 5:23).
145 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 2 TESALONIKA
Latar Belakang
Sama seperti surat 1 Tesalonika, surat 2 Tesalonika
juga ditulis oleh rasul Paulus, suart 2 Tesalonika ini
meruapakan surat lanjutan dari 1 Tesalonika. Dimana surat
2 Tesalonika melengkapi ajaran tentang kedatangan Tuhan
yang kedua kali yang pernah Paulus ajarkan dalam surat
yang pertama. Kitab 2 Korintus ini juga ditulis Paulus di
Korintus yaitu beberapa bulan setelah Paulus mengirim
surat yang pertama, atau menjelang akhir pelayanan Paulus
di Korintus yaitu permulaan tahun 52 Masehi.
Latar belakang penulisan kitab ini yaitu setelah
menulis surat pertama, Paulus mendengar berita dari
jemaat Tesalonika bahwa di Tesalonika timbul masalah
yang besar. Masalah itu berkaitan dengan ajaran tentang
146 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab 2 Tesalonika yaitu:
1. Untuk menghibur jemaat Tesalonika yang saat itu dalam
penganiayaan.
2. Untuk menasehati jemaat supaya mereka hidup
berdisiplin dan bekerja mencari nafkah serta sambil
melayani Tuhan.
3. Untuk memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru
tentang peristiwa akhir zaman yang berkaitan dengan
hari Tuhan (2 Tes. 2:2).
Kesimpulan
Kitab 1 dan 2 Tesalonika ini memiliki tema yang
sama yaitu mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali.
Dan keduanya saling memperlengkapi. Selin itu keduanya
juga berisi mengenai nsehat-nasehat Paulus yang sifatnya
penggembalaan. Oleh karena itu kitab ini sangat penting
bagi kehidupan jemaat baik dulu sampai sekarang.
154 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT-SURAT PENGGEMBALAAN
Penulis Surat
Ada beberapa ahli peragukan bahwa surat-surat
penggembalaan ini ditulis oleh Paulus. Walaun begitu
banyak bukti menjelaskan bahwa penulisnya Paulus. Bukti
itu antara lain:
1. Dari kesaksian surat penggembalaan itu sendiri bahwa
Paulus penulis surat-surat itu (1 Tim. 1:1; Tit. 1:1).
155 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 1 TIMOTIUS
156 Pengantar Perjanjian Baru
Alamat Surat
Menurut 1 Tim. 1:2, surat ini ditujukan kepada
“Timotius anakku yang syah didalam iman.” Ini berarti
Timotius adalah anak rohani dari Paulus. Timotius ini
berasal dari Listra (Kis. 16:1), ibunya adalah seorang Yahudi
yang bernama Eunike yang sudag menjadi orang percaya (2
Tim. 1:5) sedang neneknya bernama Lois.
Persahabatan paulus dan Timotius terjadi pada saat
Paulus melayani kota Listra dalam perjalanan misinya yang
pertama (Kis. 14:6, dst). Timotius bertobat masih sangat
muda (1 Tim. 4:12), menurut para teolog waktu itu ia
berumur 15 tahun. Waktu Paulus meninggalkan Listra,
Timotius ikut Paulus sampai diBerea (Kis. 17:14).
Kemudian mereka bertemu kembali di Korintus (Kis. 13:5).
Pada perjalanan misi yang ketiga Timotius mendampingi
Paulus sampai di Yerusalem (Kis. 20:4). Dan waktu Paulus
tinggal dalam penjara di Roma, Timotius tinggal denganNya
(Kol. 1:1; Fil. 1:11). Waktu Paulus menulis surat ini,
Timotius sedang menjadi gembala sidang di Efesus (1 Tim.
4:12).
Ciri Khas
Ciri khas surat ini yaitu:
1. Menekankan tanggungjawab pendeta dalam memelihara
jemaat.
2. Menekankan keunggulan Injil dari ajaran sesat.
162 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 2 TIMOTIUS
Latar Belakang
Surat ini ditulis oleh Paulus pada mana-mana terakhir
hidupnya, sebelum ia meninggal. Dan isinya mengenai
pesan terakhir Paulus kepada Timotius sebagai anak
rohaninya. Memang pada waktu menulis surat ini kondisi
Paulus sangat menderita. “Ia dibelenggu seperti seorang
penjahat” (2:9). Dan beberapa teman sekerjanya yang
dulu bersama-sama mulai meninggalkan ia. Demas pergi
ke Tesalonika (4:10). Titus pergi ke Dalmatia (4:10)
sehingga Paulus merasa kesepian dan kesedihan yang
mendalam (4:9-18). Memang pada saat itu pemerintah
yang berkuasa yaitu kaisar Nero sangat kejam. Mereka
menindas orang Kristen serta menganiaya jemaat sehingga
banyak orang Kristen yang undur dan pergi ke tempat lain.
Dalam surat 2 Timotius ini Paulus menulis dan meminta
163 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Paulus menyadari dan mengerti akan kondisi
Timotius di Efesus. Dimana Timotius saat itu banyak
menghadapi kesukaran bahkan penganiayaan yang berat
dari orang luar dan guru-guru palsu. Malalui surat ini
Paulus berusaha menguatkan iman Timotius dan
menasehati supaya Timotius tetap memelihara Injil,
memberitakan Firman Allah, tabah menanggung kesukaran
dan melaksanakan tugas-tugas pelayanannya.
167 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas surat 2 Timotius ini yaitu:
1. Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus sebelum ia
mati.
2. Surat ini berisi pernyataan paling terang dalam Alkitab
mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (3:16-
17).
3. Surat ini menekankan nasehat tentang berpegang pada
iman dan menjaga iman dalam menghadapi ajaran
sesat.
4. Surat ini berisi kesaksian terakhir Paulus yang
mengharukan.
SURAT TITUS
Alamat Surat
Surat Titus ini dialamatkan kepada Titus. Titus
adalah seorang Yunani (1:4). Titus adalah anak rohani
Paulus. Ada kemungkinan Titus berasal dari Antiokhia.
Titus mulai pelayanan saat ia ikut Paulus ke Yerusalem
untuk mengikuti sidang (Kis. 16; Gal. 2:1-2). Selain itu
Titus pernah diutus Paulus dua kali ke Korintus (2 Kor. 7:6
dan 8:16) untuk menyampaikan surat dan untuk
menyelesaikan persoalan yang terjadi di Korintus serta
untuk memulai pengumpulan uang bagi jemaat di
Yerusalem (2 Kor. 8:6, 10). Titus selalu ikut Paulus dalam
berbagai penginjilan. Pada saat Paulus mengunjungi pulau
Kreta, setelah ia di penjara, Tituspun menyertai. Tetapi
saat Paulus mau melanjutkan perjalanan ke tempat lain
Titus ditinggalkan di pulau itu (Tit. 1:5), tujuannya supaya
170 Pengantar Perjanjian Baru
Latar Belakang
Paulus mengirim surat Titus ini saat Titus pelayanan
di pulau Kreta. Jemaat di Kreta termasuk jemaat yang
baru. Beberapa jemaat bertobat pada saat hari
Pentakhosta pertama (Kis. 2:10). Oleh karena itu mereka
memerlukan bimbingan dan pembinaan. Hal itu menjadi
tugas Titus yang menjadi gembala sidang saat itu. Surat
Titus dikirim Paulus untuk menasehati Titus dan
menguatkan dia dalam menjalankan tugasnya di Kreta.
Tujuan Penulisan
173 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri utama dari kitab ini yaitu:
1. Surat ini berisi dua ringkasan klasik mengenai sifat
sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus (2:11-
14).
2. Surat ini menekankan bahwa gereja dan pelayanannya
harus dibangun atas dasar landasan rohani, teologis dan
etis yang kuat.
3. Surat ini berisi salah satu dari dua daftar panjang
mengenai syarat menjadi pemimpin dalam pelayanan
gerejawi (1:5-9).
KITAB FILEMON
Latar Belakang
Kitab Filemon termasuk kitab atau surat
penggembalaan rasul Paulus. Surat ini bersifat pribadi dan
berisikan nasehat-nasehat pastoral. Surat ini ditulis oleh
Paulus, waktu Paulus dipenjara di Roma (ayat 1,9). Surat
Filemon ini sangat berkaitam erat dengan surat Efesus dan
Kolose, sebab ketika Tikhikus mengantar surat Efesus dan
Kolose ia juga membawa surat Filemon untuk disampaikan
kepada Filemon di Kolose (bnd. Kol. 4:7-9, Flm. 1, 10).
Oleh karena itu kemungkinan besar kitab ini ditulis tahun 62
M, bersamaan penulisan kitab Efesus dan Kolose.
Surat ini ditulis dan dialamatkan kepada “Filemon
yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Apfia,
saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus teman
seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu” (Flm. 1-
176 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab Filemon ini adalah sebagai berikut:
Pendahuluan: ayat 1-3.
1. Doa bagi pelayanan Filemon serta pengucapan syukur
(ayat 4-7).
180 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Panulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu Paulus menulis surat
ini untuk menyelesaikan persoalan anatar Onesimus dengan
Filemon. Ia memohon Filemon untuk menerima kembali
Onesimus sebagai saudara dalam Kristus.
Ciri Khas
Ciri khas surat Filemon ini adalah sebagai berikut:
1. Surat ini adalah surat yang terpendek diantara surat-
surat Paulus.
2. Surat ini menjelaskan bagaimana Paulus dan gereja
mula-mula menghadapi perbudakan.
3. Surat ini menjelaskan kehidupan unik Paulus yang
manunggal dengan seorang hamba sehingga Onesimus
disebut “buah hatiku” (ayat 12).
181 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB IBRANI
Latar Belakang
Penulis surat Ibrani ini tidak jelas. Banyak pendapat
yang berbeda-beda tentang siapa penulisnya. Ada yang
mengatakan penulisnya adalah Barnabas. Menurut Marthin
Luter penulisnya adalah Apolos, sedang gereja mula-mula
mengakui Paulus sebagai penulisnya. Walaupun demikian
pendapat itu sulit untuk dibuktikan. Misalnya bila
penulisnya itu Paulus maka hal itu pasti bertentangan
dengan Ibr. 2:3 yang menjelaskan bahwa penulisnya tidak
menerima Injil secara langsung dari Yesus. Yang pasti
penulis surat Ibrani ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Ia seorang terpelajar yang mempunyai pengetahuan
yang tinggi tentang bahasa Yunani.
2. Ia bukan rasul Yesus sebab ia menerima Injil melalui
mereka yang mendengar langsung dari Yesus (2:3).
182 Pengantar Perjanjian Baru
Garis besar
Garis besar surat Ibrani ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kata Pendahuluan: 1:1-4.
1. Keunggulan Pribadi Yesus Kristus (1:5 – 4:13).
188 Pengantar Perjanjian Baru
Ciri Khas
Ciri khas kitab Ibrani ini yaitu:
1. Inilah kitab satu-satunya dalam Perjanjian Baru yang
mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai imam
besar.
2. Ajarannya tentang Kristus bervariasi dan memakai lebih
dari dua puluh nama dan gelar.
3. Kitab ini syarat dengan kutipan kitab Perjanjian Lama
mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap
ibadah PL.
4. Kitab ini banyak memberikan peringatan mengenai
bahaya kemurtadan rohani dalam Perjanjian Baru.
190 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB YAKOBUS
Latar Belakang
Penulis kitab Yakobus ini yaitu Yakobus. Nama
Yakobus disebut 40 kali dalam Perjanjian Baru. Memang
ada 3 nama Yakobus dalam kitab Perjanjian Baru yaitu:
1. Yakobus, anak Zebedeus (Mark. 1:19; Kis. 1:13).
Menurut Kis. 12, dia mati syahid dibunuh oleh Herodes
kira-kira tahun 42 M.
2. Yakobus, anak Alfeus (Mark. 3:18; Kis. 1:13). Tetapi ia
tidak memiliki peranan yang penting dalam PB.
191 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
Kata Pendahuluan: 1:1.
1. Nasehat dalam menghadapi pencobaan (1:2-18).
2. Nasehat untuk menjadi pelaku Firman Tuhan (1:19-25).
3. Bukti iman yang benar (1:26 – 5:6).
a. Kelakuan yang murni dan tak bercacat (1:26-27).
b. Tidak memandang muka (2:1-13).
c. Tanpa bukti perbuatan, iman itu mati (2:14-26).
d. Mengawasi diri terhadap dosa (3:1-12).
e. Mengawasi diri terhadap iri hati dan mementingkan
diri sendiri (3:13-18).
f. Hidup saleh dalam segala perkara (4:1 – 5:6).
4. Anjuran dan dorongan (5:7-20).
197 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan surat yakobus ini yaitu:
1. Untuk membangun semangat orang Kristen Yahudi yang
sedang dalam penderitaan.
2. Untuk memperbaiki pengertian yang salah mengenai
sifat iman yang menyelamatkan.
3. Untuk menasehati dan membina pembacanya mengenai
hasil-hasil praktis iman dalam hidup yang benar dan
perbuatan yang baik.
Ciri Khas
Ciri khas kitab Yakobus ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam banyak hal surat ini merupakan Amsal dalam
kitab PB, karena penuh dengan hikmat ilahi dan intruksi
praktis untuk menjalankan kehidupan Kristen yang sejati
serta penulisannya tegas dan tepat.
2. Dari 108 ayat, lebih dari separuhnya adalah perintah.
3. Surat ini lebih menekankan hubungan antara iman dan
perbuatan.
4. Yakobus sering disebut Amos PB karena dia
bersemangat membahas persoalan ketidak adilan dan
ketidak setaraan sosial.
198 Pengantar Perjanjian Baru
Kesimpulan
Dari analisa ketiga surat di atas dapat disimpulkan:
Kitab Filemon menekankan mengenai perdamaian sebagai
lukisan perdamaian antara manusia dengan Allah. Kitab
Yakobus menekankan mengenai keunggulan Kristus,
dimana Kristus yang adalah Allah lebih unggul dari
segalanya. Sedangkan kitab Yakobus menekankan
mengenai iman yang berguna, artinya iman yang hidup
harus disertai dengan perbuatan sebab iman tanpa
perbuatan pada hakekatnya adalah mati.
199 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB 1 PETRUS
Latar Belakang
Penulis kitab 1 Petrus ini yaitu Petrus. Dalam Pet.
1:1 dijelaskan: “Dari Petrus, rasul Yesus Kristus.” Kitab ini
ditulis Petrus waktu ia hendak meninggal. Yaitu pada saat
terjadi penganiayaan yang besar dialami oleh orang Kristen
yang dilakukan oleh kaisar Nero. Dimana banyak orang
Kristen dianiaya dan dibunuh, bahkan Petruspun akhirnya
mati syahid di tangan kaisar Nero. Oleh karena itu kitab ini
ditulis kira-kira tahun 64 M. Untuk tempat penulisan surat
yaitu di “Babilon” (5:13).
Surat 1 Petrus ini dialamatkan kepada “orang-orang
pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia,
Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih sesuai
dengan rencana Allah” (1:1-2). Dari dua ayat diatas jelas
bahwa surat ini diselamatkan kepada jemaat-jemaat di Asia.
200 Pengantar Perjanjian Baru
Riwayat Petrus
Riwayat Petrus dapat dibagi dalam 4 periode yaitu:
1. Periode pertama, kisah Petrus sebelum ketemu Tuhan
Yesus. Nama Petrus sebenarnya yaitu “Simon” (Kis.
15:14; 2 Pet. 1:1). Dia berasal dari Betsaida (Yoh.
1:45). Kemudian ia pindah ke Kapernaum bersama
Andreas saudaranya (Mar. 1:21). Kapernaum dekat
dengan danau Genesaret (Mat. 4:18-22), oleh karena itu
Petrus bekerja sebagai nelayan. Waktu itulah Yesus
memanggil Petrus untuk dijadikan penjala manusia.
201 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu
1. Untuk menguatkan orang percaya yang saat itu dalam
penderitaan.
202 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
Kata Pendahuluan: 1:1-2
1. Keselamatan didalam Kristus (1:3 – 2:10).
a. Pengucapan syukur untuk keselamatan itu (1:3-9).
b. Para nabi dan masalah keselamatan (1:10-12).
c. Keselamatan itu mahal harganya (1:13-25).
d. Soal bertumbuh dalam keselamatan supaya menjadi
bangsa yang memberitakan keselamatan (2:1-10).
2. Nasehat-nasehat tentang kehidupan Kristen (2:11 –
5:11).
205 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB 2 PETRUS
Latar Belakang
Oleh beberapa ahli, surat 2 Petrus ini banyak
disangsikan keasliannya. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan perbendaharaan bahasa dan maksud antara
kitab 1 Petrus dan 2 Petrus. Selain itu ada beberapa istilah
yang sepertinya tidak cocok dengan keadaan zaman Petrus
yaitu “sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal” (2 Pet. 3:4)
dan “semua surat (Paulus)”. Namun sebenarnya hal itu tak
perlu dipermasalahkan sebab alasan itu kurang kuat untuk
menyangkal keaslian surat itu.
Penulis surat 2 Petrus ini yaitu “Simon Petrus, hamba
dan rasul Yesus Kristus” (1:1). Hal ini didukung oleh 2 Pet.
1:16-18 dan 3:1. Untuk waktu penulisan, surat ini ditulis
setelah Petrus menulis surat pertama yaitu waktu ia sudah
mendekati ajalnya kira-kira tahun 65 M. Untuk tempat
207 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu:
1. Untuk menasehati orang percaya agar mereka tekun
dalam Tuhan.
2. Untuk membeberkan dan menolak tindakan para nabi
dan guru-guru palsu di kalangan gereja di Asia kecil.
Petrus menjelaskan dua tindakan orang percaya dalam
menghadapi ajaran sesat yaitu: waspada terhadap
ajaran sesat supaya tidak tersesat yaitu: waspada
terhadap ajaran sesat supaya tidak terseret olehnya
(3:17) dan mengharapkan supaya orang Kristen
bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan
Tuhan Yesus (3:18).
211 Pengantar Perjanjian Baru
KITAB YUDAS
Latar Belakang
Penulis kitab Yudas ini yaitu “Yudas hamba Yesus
Kristus dan saudara Yakobus” (ay. 1). Dalam Kitab
Perjanjian Baru memang ada beberapa orang yang
bernama Yudas, tetapi penulis surat ini yaitu Yudas saudara
Yesus (Mat. 13:55). Untuk tanggal penulisannya, kitab ini
ditulis kira-kira tahun 67 M. Alasannya yaitu: karena latar
belakang dan keadaan yang dijelaskan oleh kitab Yudas ini
sama seperti kitab 2 Petrus. Selain itu kehancuran
Yerusalem tidak disinggung dalam kitab ini. Oleh karena itu
tahun 67 kemungkinan yang tepat untuk penulisan kitab
Yudas ini. Untuk tempat penulisan kitab, kemungkinan
dilakukan oleh Yudas di Yerusalem sebab pelayanan
terakhir Yudas di Yerusalem.
213 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu:
1. Untuk mengingatkan orang percaya akan ancaman dari
guru palsu dengan segala pengaruhnya.
216 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
Salam Kristen (1-2).
1. Penjelasan mengenai penulisan surat (3-4).
2. Menyingkapkan guru-guru palsu (5-16).
a. Ajal mereka digambarkan dalam masa lampau (5-7).
Pengalaman Israel (5).
217 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 1 YOHANES
Latra Belakang
Surat 1 Yoh. 1:1-3 memberi penjelasan tentang si
penulis, anatar lain: Dia adalah saksi mata dari hidup dan
pelayanan Yesus (bnd. 4:14). Dia sendiri bersaksi tentang
perbuatan Yesus (bnd. 4:14) dan dia adalah seorang
pemimpin yang menulis dengan wibawa rasuli (bnd. 2:12-
14). Dari keterangan itu dapat disimpulkan bahwa penulis
surat ini yaitu Yohanes, waktu ia pelayanan di Efesus.
Sesuai tradisi, sebelum Yerusalem dihancurkan Yohanes
pelayanan disana tetapi setelah dihancurkan ia pindah ke
Efesus. Ia menulis surat 1 Yohanes ini di efesus.
Surat 1 Yohanes ini dialamatkan kepada satu jemaat
di Asia kecil yang mempunyai hubungan erat dengan
Yohanes (2:7, 18, 20, 21, 24, 27; 3:11). Jemaat ini berlatar
belakang kafir. Walaupun begitu mereka dekat dengan
219 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu:
1. Untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika
yang salah dari guru-guru palsu.
2. Menasehati mereka supaya mengejar kehidupan
persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran,
dalam sukacita penuh (1:4) dan kepastian hidup kekal
(5:13) dan dengan kehadiran Roh Kudus (2:20).
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
Kata pendahuluan: 1:1-4
1. Persyaratan bagi persekutuan (1:5 – 2:17).
2. Musuh-musuh persekutuan (2:18-27).
3. Berjalan dalam terang berarti hidup dalam kasih
persaudaraan (2:28 – 3:22).
4. Hubungan antara kasih persaudaraan dan iman yang
benar (3:23 – 5:12).
5. Tentang hidup kekal (5:13-21).
225 Pengantar Perjanjian Baru
SURAT 2 YOHANES
Latar Belakang
Penulis, tanggal penulisan dan tempat penulisan
sama dengan surat 1 Yohanes. Surat ini dialamatkan
kepada “ibu yang terpilih”. Istilah ibu yang terpilih ini
mengacu pada salah satu jemaat di Asia kecil (ay. 4-5 dan
ay. 8-10). Sesuai tradisi, jemaat adalah ibu untuk semua
orang yang percaya, sedang istilah “anak-anaknya”
melambangkan anggota jemaat Ibnd. Gal. 4:26-31).
Latar belakang penulisan yaitu sama dengan surat 1
Yohanes yaitu adanya “banyak penyesat telah muncul dan
pergi ke seluruh dunia” (ay. 7). Penyesat yang dimaksud
adalah aliran Gnostik. Oleh karena itu surat ini ditulis.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan surat ini yaitu untuk mengingatkan
“ibu yang terpilih” supaya memberi tumpangan, salam dan
sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil dan nabi).
Menasehati jemaat supaya tidak ikut ajaran sesat. Melalui
surat ini Yohanes mengecam ajaran sesat.
Ciri Khas
Ciri khas surat 2 Yohanes ini adalah sebagai berikut:
1. Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
2. Surat ini isinya menetang jaran sesat.
3. Berita, kosakata, gaya penulisannya mirip dengan surat
1 dan 3 Yohanes.
SURAT 3 YOHANES
Latar Belakang
Penulis, tanggal penulisan dan tempat penulisan
sama dengan surat 1 dan 2 Yohanes. Surat ini dialamatkan
kepada seorang pribadi yang bernama Gayus. Ia adalah
kawan Yohanes, kemungkinan ia bertobat melalui
pelayanan Yohanes (ay. 3-4). Gayus adalah salah satu
anggota jemaat gereja di Asia Kecil. Pada waktu itu ada
beberapa pekerja Tuhan yang berkeliling dari kota ke kota
untuk menguatkan jemaat. Gayus adalah salah satu orang
yang giat menyokong dan menampung penginjil keliling itu
(ay. 1-8). Ia sangat ramah dan teman sekerja Paulus (Kis.
19:29; 20:4 dan Rom. 16:23).
Latar belakang surat ini yaitu ada beberapa laporan
dari jemaat kepada Yohanes tentang kebaikan Gayus untuk
menolong dan menyambut hamba Tuhan (ay. 5). Lalu
229 Pengantar Perjanjian Baru
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu
1. Untuk memuji Gayus atas kesetiaannya menyediakan
tumpangan dan bantuan bagi para penginjil keliling.
2. Untuk mengingatkan si pemberontak Diotrefes.
3. Mmepersipakan jalan untuk kunjungannya sendiri.
KITAB WAHYU
Latar Belakang
Penulis kitab Wahyu ini adalah rasul Yohanes. Hal ini
dijelaskan dalam Wahy. 1:1, 4, 9; 22:8. Selain itu para
pemimpin gereja yaitu Yustinus, Ireniusdan Klement
mengakui Yohanes sebagai penulis kitab terakhir ini. Kitab
Wahyu ini ditulis oleh Yohanes, pada waktu ia diasingkan di
pulau Patmos (1:9). Menurut tradisi Yahudi hal itu terjadi
pada waktu pemerintahan kaisar Domitianus yaitu kira-kira
tahun 90-96 M.
Alamat surat ini yaitu Roh Kudus mengintruksikan
Yohanes untuk mengirim apa yang dilihatnya kepada tujuh
233 Pengantar Perjanjian Baru
Metode Penafsiran
Ada beberapa pandangan untuk menafsirkan kitab
Wahyu ini antara lain:
234 Pengantar Perjanjian Baru
1. Pandangan Simbolis.
Menurut pandangan ini kitab ini hanya dapat ditafsirkan
secara simbolis tentang kebenaran-kebenaran rohani
yang berlaku untuk segala zaman. Kitab Wahyu bukan
bersifat nubuatan. Pandangan ini sulit diterima karena
kitab Wahyu bersifat nubuatan tentang akhir zaman.
2. Pandangan Preteris.
Menurut pandangan ini kitab Wahyu hanya menunjuk
pada zaman Yohanes sendiri yang penuh pergumulan
dengan kekaisaran Roma dan penganiayaan. Ketujuh
raja dalam Wahy. 17:10 diartikan tentang Agustus,
Domitian, Tiberias, Gayus, Nero, Klaudius dan
Vespasian. Tujuh kaisar besar yang memerintah abad
pertama. Pandangan ini juga sulit diterima.
3. Pandangan Historis.
Menurut pandangan ini kitab Wahyu adalah suatu
nubuatan kejadian-kejadian penting dalam sejarah dari
zaman para rasul sampai akhir zaman. Dan hanya psl.
19-22 yang akan digenapi nanti oleh Tuhan. Menurut
pandangan ini malaikat dalam Wahy. 10 tentang
reformasi abad ke-16. Psl. 19-22 diartikan tentang
gereja Katolik dengan institusi kepausan yang akan
235 Pengantar Perjanjian Baru
4. Pandangan Futuris.
Pandangan ini juga disebut Eskatologis, dan menggaris
bawahi kitab Wahyu bersifat nubuatan tentang kejadian-
kejadian yang akan terjadi menjelang kedatangan Tuhan
yesus yang kedua kali, untuk menyempurnakan kerajaan
Allah. Psl. 20 memberitakan kerajaan seribu tahun
sampai terjadinya “hukum terakhir” bagi semua manusia
dan psl. 21 dan 22 memberitakan hal “langit dan bumi
yang baru”. Pandangan futuris inilah yang paling
banyak dianut para teolog sebab tafsirannya paling
sesuai dengan maksud dan isi dari kitab Wahyu.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kitab ini yaitu:
1. Untuk menegur jemaat-jemaat yang tindakannya
kompromi dengan dosa dan menghimbau mereka
supaya bertobat.
2. Untuk meneguhkan iman, ketetapan hati dan kesetiaan
mereka serta memberi semangat buat mereka agar
tetap tinggal dalam iman pada Yesus sampai mati.
243 Pengantar Perjanjian Baru
Garis Besar
Garis besar kitab ini yaitu:
244 Pengantar Perjanjian Baru
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Guthrie Donald, Pengantar Perjanjian baru: volume 2, diterj.
Henry Ongkowidjojo, Surabaya: Momentum, 2008.
Marxen, Pengantar Perjanjian Baru, Jakarata: BPK Gunung Mulia.
Tenney, Survey Perjanjian Baru, Malang: Gandum Mas, 1992.
Tuluan, Ola, Introduksi Perjanjian Baru, Batu: Literatur YPPII, tth.