umatNya, atas individu maupun bangsa, terlihat dengan jelas. Sebagai contoh, kita
tidak dapat mengabaikan andil Sang Maha Kuasa yang mempengaruhi Raja
Ahasyweros hingga kesulitan tidur setiap malamnya.
Melalui contoh dialog Mordekhai dan Ester, bahasa kasih yang sering digunakanNya
dalam berkomunikasi dengan roh kita terlihat sepanjang kitab ini.
Ester terbukti mempunyai roh yang saleh dan bersedia untuk diajari. Dua sifat ini
menunjukkan ketaatan dan kekuatan yang besar dari kepribadiannya. Kerendahan
hati Ester sangat berbeda dibandingkan gadis lain seusianya, sehingga ia akhirnya
terpilih menjadi Ratu.
Ia memberikan teladan bahwa dengan bersikap hormat dan rendah hati, di tengahtengah situasi yang mustahil sekalipun, kita bisa tetap memposisikan diri sebagai
bejana yang dapat mencurahkan berkat berlimpah bagi diri kita dan orang lain. Tidak
sekalipun tertulis keluhan atau sifat jelek mengenai dirinya dalam kitab ini.
Berulang kali kita membaca bahwa ia telah memenangkan "dukungan" dari
sekelilingnya. Dukungan ini yang pada akhirnya menyelamatkan bangsanya. Kita
bisa mendapatkan dukungan seperti itu jika kita menerima perlakuan yang tidak adil
dengan tetap bersikap positif, rendah hati, dan bersandar pada Allah.
Siapa tahu, mungkin justru untuk saat-saat tertentu Saudara memang diposisikan
Allah untuk mengalami itu?