Anda di halaman 1dari 6

1.

Stefanus
Orang kedua yang menderita dan mati bagi gereja adalah Stefanus, yang namanya berarti
"mahkota" (Kisah Para Rasul 6-8 ). Ia menjadi martir karena memberitakan Injil kepada orang-
orang yang telah membunuh Yesus dengan setia. Mereka menjadi begitu marah mendengar hal
yang ia katakan kepada mereka sehingga mereka mendorongnya keluar kota dan melemparinya
dengan batu sampai mati. Kemartiran Stefanus terjadi 8 tahun setelah penyaliban Tuhannya.
Itu berarti kematiannya terjadi pada tahun 35 M karena sesungguhnya Yesus dianggap lahir
pada tahun 6 S.M. sekitar dua tahun sebelum Herodes Agung mati pada tahun 4 S.M. (lihat
Matius 2:16).

Kebencian yang sama akibat kebencian mereka terhadap Stefanus menyebabkan timbulnya
penganiayaan besar terhadap semua orang yang mengaku percaya kepada Kristus sebagai
Mesias. Lukas mencatat, "Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di
Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria."
(Kisah Para Rasul 8:1). Selama waktu itu, sekitar 2.000 orang Kristen menjadi martir, termasuk
Nikanor, satu dari tujuh diaken yang diangkat gereja (Kisah Para RasuI6:5).

2. Yakobus
Yakobus anak Zebedeus dan Salome merupakan kakak rasul Yohanes. Ia adalah rasul pertama
yang menjadi martir dari antara 12 rasul (Kisah Para Rasul 12:2). Ia dihukum mati sekitar tahun
44 M oleh perintah Raja Herodes Agrippa I dari Yudea. Kemartirannya menjadi penggenapan
dari hal yang di¬ramalkan Yesus ten tang ia dan saudaranya Yohanes (Markus 10:39).

Penulis terkenal, Clemens Alexandrinus, menulis bahwa ketika Yakobus dibawa menuju tempat
eksekusinya, keberaniannya yang luar biasa menimbulkan kesan yang mendalam pada satu
orang yang menangkapnya sehingga ia jatuh berte1ut di depan rasul itu, meminta ampun
kepadanya, dan mengaku bahwa ia adalah orang Kristen juga. Ia berkata bahwa Yakobus
jangan mati sendiri akibatnya mereka berdua dipenggal kepalanya.

Pada saat itu, Timon dan Parmenas, dua dari tujuh diaken, dihukum mati - yang satu di Filipi,
yang lain di Makedonia.

3. Philipus
Ia lahir di Bethsaida, daerah Galilea. Tepat 10 tahun setelah kematian Yakobus, pada tahun 54
M Rasul Filipus dikatakan te1ah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara serta
kemudian disalibkan di Hierapolis di Phrygia.

4. Matius
Hanya sedikit yang diketahui ten tang akhir hidup Rasul Matius, kapan dan bagaimana cara
kematiannya, tetapi menurut legenda ia pergi ke Ethiopia dan bertemu dengan Kandake (lihat
Kisah Para .Rasul 8:27). Beberapa tulisan mengatakan bahwa ia direbahkan di tanah dan
dipancung kepalanya dengan halberd (atau halbert, senjata abad ke 15 atau ke-16 yang
memiliki mata pisau seperti kapak dan ujung logam yang runcing pada ujung batangnya yang
panjang) di kota Nadabah (atau Naddayar), Ethiopia, sekitar tahun 60 M.

5. Yakobus (Kecil)
Yakobus ini adalah saudara Yesus dan penulis surat Yakobus. Ia tampaknya menjadi pemimpin
gereja di Yerusalem (lihat Kisah Para Rasul12:27; 15:13-29; 21:18-24). Waktu dan cara
kematiannya, yang tepat, tidak diketahui dengan pasti meskipun dipercaya itu terjadi pada
tahun 66 M. Menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Yahudi, imam besar Ananus memerintahkan
agar Yakobus dihukum mati dengan dirajam batu. Namun Hegesippus, penulis Kristen awal,
mengutip ahli sejarah abad ke-3 Eusebius, berkata bahwa Yakobus dilemparkan dari menara
Bait Allah. Versi tentang kematiannya lebih lanjut menyatakan bahwa ia tidak mati setelah
dijatuhkan, jadi kepalanya dipukul dengan pentung yang lebih padat, yang mungkin adalah
pentung yang digunakan untuk memukul pakaian, atau pukul besi yang digunakan oleh tukang
besi.

6. Matias
Dipilih untuk menggantikan tempat Yudas Iskariot yang kosong, hampir tidak ada sesuatu yang
diketahui tentangnya. Dikatakan bahwa ia dirajam batu di Yerusalem dan kemudian dipancung.

7. Andreas
Andreas adalah saudara Petrus (Matius 4,:18 ). Tradisi mengatakan bahwa ia memberitakan
Injil kepada banyak bangsa Asia dan menjadi martir di Edessa dengan disalibkan pada kayu
salib berbentuk X, yang kemudian dikenal sebagai Salib Santo Andreas.
8. Markus
Hanya sedikit hal yang diketahui tentang Markus kecuali hal yang tertulis dalam Perjanjian Baru
tentangnya. Setelah Paulus menyebutnya dalam 2 Timotius 4:11, ia menghilang dari
pandangan. Tradisi mengatakan bahwa ia diseret sampai tubuhnya terkoyak-koyak oleh orang
Alexandria ketika ia berbicara menentang perayaan yang khidmat untuk berhala Serapis
mereka.

9. Petrus
Satu-satunya kisah yang kita miliki tentang kemartiran Rasul Petrusberasal dari penulis Kristen
awal, Hegesippus. Kisahnya mencakup penampakan Kristus yang ajaib. Ketika Petrus sudah tua
(Yohanes 21:18 ), Nero merencanakan untuk menghukum mati Petrus. Ketika murid-murid
mendengarnya, mereka memohon kepada Petrus untuk melarikan diri dari kota itu [yang
diyakini Roma] dan ia melakukannya. Namun, ketika ia sampai di pintu gerbang kota, ia melihat
Kristus yang berjalan ke arahnya. Petrus menjatuhkan diri bertelut dan berkata, "Tuhan,
Engkau mau pergi ke mana?" Kristus menjawab, "Saya datang untuk disalibkan lagi."
Melaluinya, Petrus tahu ini waktu untuk menderita dan mati bagi Yesus dan memuliakan Allah
(Yohanes 21:19). Jadi, ia kembali ke kota. Setelah ditangkap dan dibawa ke tempat kemartiran.
Menurut St. Jerome, ia meminta agar disalibkan dengan posisi terbalik karena ia memandang
dirinya tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan Tuhannya.

10. Paulus
Rasul Paulus dipenjarakan di Roma pada tahun 61 M dan di sana ia menulis surat-surat dari
penjara: surat Efesus, surat Filipi, dan surat Kolose. Pemenjaraannya berakhir sekitar tiga tahun
kemudian pada saat Roma dibakar, yang terjadi pada bulan Mei tahun 64 M (lihat Kisah Para
Rasul 28:30). Sela¬rna kebebasannya yang singkat, Paulus mungkin telah mengunjungi Eropa
barat dan timur serta Asia Kecil- ia juga menulis su¬rat kiriman pertama kepada Timotius dan
surat kiriman kepada Titus.

Semula Nero disalahkan karena ia membakar kota Roma.Jadi, untuk mengalihkan tuduhan itu
darinya ia menyalahkan orang-orang Kristen. Akibatnya, penganiayaan yang kejam mulai
berkobar terhadap mereka. Pada masa itu, Paulus ditangkap dan dimasukkan kembali ke dalam
penjara Roma. Sementara berada di penjara untuk kedua kali, ia menulis surat kedua kepada
Timotius. Itu adalah surat terakhirnya.

Tidak lama sesudahnya, ia diputuskan bersalah karena melakukan kejahatan melawan Kaisar
dan dihukum mati. Ia dibawa ke tiang eksekusi dan dipancung. Hal itu terjadi pada tahun 66 M,
tepat empat tahun sebelum Yerusalem jatuh.

11. Yudas
Ia adalah saudara Yakobus. Ia disalibkan di Edessa, kota kuno Mesopotamia, sekitar tahun 72
M.

12. Bartolomeus
Tradisi mengatakan bahwa ia berkhotbah di beberapa negara, kemudian menerjemahkan Injil
Matius ke dalam bahasa India Timur dan mengajarkannya di negara itu. Musuh-musuhnya
bangsa kafir dengan kejam memukuli dan menyalibkannya.

13. Tomas
Tomas memberitakan Injil ke Persia, Parthia, dan India. Di Calamina, India, ia disiksa oleh
orang kafir yang marah, tubuhnya ditusuk tombak dan dilemparkan ke dalam nyala api oven.

14. Lukas
Lukas seorang non-Yahudi, mungkin orang Yunani. Tidak diketahui kapan atau bagaimana ia
bertobat. Ia seorang tabib di Troas dan mungkin bertobat di sana melalui penginjilan Paulus,
karena sejak di Troas ia menggabungkan diri dengan kelompok Paulus dan mulai menempuh
perjalanan bersama mereka. Perhatikan dalam Kisah Para Rasul 16:8-10, di Troas itulah Lukas
mengubah ungkapan "mereka" menjadi "kita" dalam teks - "Setelah melintasi Misia, mereka
sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang
Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: Menyeberanglah ke mari dan
tolonglah kami! Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan
untuk berangkat ke Makedonia karen a dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa
Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana."

Lukas pergi bersama Paulus ke Filipi, tetapi tidak dipenjarakan bersamanya dan tidak
menempuh perjalanan bersama Paulus setelah ia dilepaskan. Ia tampaknya menjadikan Filipi
sebagai rumahnya dan tinggal di sana beberapa lama. Setelah Paulus berkunjung kembali ke
Filipi (Kisah Para Rasul 20:5-6) sekitar tujuh tahun kemudian, kita sekali lagi berjumpa Lukas.
Sejak saat itu ia sekali lagi menempuh perjalanan bersama Paulus dan tinggal bersamanya
selama perjalanannya ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 20:6-21:18 ).
Namun, ia menghilang sekali lagi selama pemenjaraan Paulus di Yerusalem dan Kaisarea, serta
hanya muncul kembali ketika Paulus mau menuju Roma (Kisah Para Rasul 27:1). Ia kemudian
tinggal bersama Paulus selama pemenjaraannya yang pertama (Filemon 1:24; Kolose 4:14).
Banyak ahli Alkitab percaya bahwa Lukas menulis Injilnya dan Kisah Para Rasul saat tinggal di
Roma bersama Paulus pada masa itu. Se1ama pemenjaraan Paulus yang kedua, Lukas
tampaknya tinggal di dekat atau bersama Paulus karena tepat sebelum kemartirannya, Paulus
menulis surat kepada Timotius dan berkata, "Hanya Lukas yang tinggal dengan aku" (2
Timotius 4:11).

Sete1ah kematian Paulus, Lukas tampaknya meneruskan pemberitaan Injil seperti yang telah ia
pe1ajari bersama Paulus. Kapan dan bagaimana persisnya ia mati tidak diketahui. Satu di
antara sumber kuno menyatakan, "Ia melayani Tuhan tanpa gangguan karena ia tidak memiliki
istri ataupun anak; dan pada saat ia berusia 84 ia jatuh tertidur di Boeatia (ternpat yang tidak
dikenal), penuh dengan Roh Kudus." Sumber awal lainnya mengatakan bahwa ia pergi ke
Yunani untuk memberitakan Injil dan di sana ia menjadi martir dengan digantung pada pohon
zaitun di Atena pada tahun 93 M.

15. Simon orang Zelot


Simon Orang Zelot, menginjil di daerah Mauritania, Africa, dan juga di Britania, dimana akhirnya
dia disalib pada tahun 74 M.

16 Barnabas
Rasul Barnabas, kematiannya diperkirakan tahun 73 melalui proses penganiayaan.

17. Yohanes
Rasul Yohanes, saudara Yakobus, dipercaya mendirikan tujuh jemaat di Kitab Wahyu:
Smirna, Pergamus, Sardis, Filade1phia, Laodikia, Tiatira, dan Efesus. Dikatakan ia ditangkap di
Efesus dan dibawa ke Roma tempat ia dilemparkan ke dalam tempat penggorengan yang diisi
minyak yang mendidih, tetapi tidak melukainya. Akibatnya ia dilepaskan dan dibuang oleh
Kaisar Domitian ke Pulau Patmos, tempat ia menulis Kitab Wahyu. Setelah dilepaskan dari
Patmos ia kembali ke Efesus, temp at ia meninggal sekitar tahun 98 M. Ia satu-satunya rasul
yang tidak mengalami kematian yang mengerikan.

Meskipun ada penganiayaan terus-menerus dan kematian yang mengerikan, Tuhan setiap hari
menambahkan jiwa-jiwa ke dalam gereja. Gereja sekarang berakar kuat dalam doktrin rasul-
rasul serta diairi dengan limpah dengan darah orang-orang kudus. Gereja dipersiapkan untuk
menghadapi penganiayaan yang kejam yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai