Anda di halaman 1dari 6

Stefanus

LELAKI yang berlutut ini adalah Stefanus. Ia murid yang setia dari Yesus. Orang-orang itu
melempari dia dengan batu yang besar. Allah telah membantu Stefanus melakukan mujizat-
mujizat yang menakjubkan. Orang-orang ini tidak menyukai hal itu, dan karena itu mereka
mencoba bertengkar dengan dia tentang kebenaran yang dia ajarkan kepada orang banyak.
Tapi Allah memberi hikmat yang luar biasa kepada Stefanus, dan Stefanus membuktikan
bahwa orang-orang ini telah mengajarkan perkara-perkara yang palsu. Akibatnya mereka
menjadi makin marah. Maka mereka menangkapnya, dan memanggil orang-orang lain untuk
mengucapkan dusta tentang Stefanus.

Di situ mereka menanggalkan baju luar mereka dan menyerahkannya kepada pemuda Saul untuk
dijaga. Apakah kau melihat Saul? Kemudian beberapa dari orang-orang itu mulai melempari Stefanus
dengan batu. Stefanus berlutut, seperti yang dapat kaulihat, dan ia berdoa kepada Allah: ’Yehuwa,
janganlah menghukum mereka karena kejahatan ini.’ Ia tahu beberapa dari mereka telah ditipu oleh
pemimpin-pemimpin agama. Setelah itu Stefanus meninggal.

Bila ada yang berbuat jahat kepadamu, apakah kau berusaha membalasnya? Bukan demikian yang
dilakukan oleh Stefanus atau Yesus. Mereka baik hati bahkan kepada orang-orang yang kejam
terhadap mereka. Marilah kita berusaha meniru teladan mereka.
Rasul Petrus

Satu-satunya kisah yang dimiliki tentang kemartiran Rasul Petrus berasal dari penulis Kristen
awal, Hegesippus. Kisahnya mencakup penampakan Kristus yang ajaib. Ketika Petrus sudah
tua (Yohanes 21:18), Nero merencanakan untuk menghukum mati Petrus. Ketika murid-
rnurid mendengarnya, mereka memohon kepada Petrus untuk melarikan diri dari kota itu
[yang diyakini Roma] dan ia melakukannya. Namun, ketika ia sampai di pintu gerbang kota,
ia melihat Kristus yang berjalan ke arahnya. Petrus menjatuhkan diri bertelut dan berkata,
“Tuhan, Engkau mau pergi ke mana?” Kristus menjawab, “Saya datang untuk disalibkan
lagi.” Melaluinya, Petrus tahu ini waktu untuk menderita dan mati bagi Yesus dan
memuliakan Allah (Yohanes 21:19). Jadi, ia kembali ke kota. Setelah ditangkap dan dibawa
ke tempat kemartiran. Menurut St. Jerome, ia meminta agar disalibkan dengan posisi terbalik
karena ia memandang dirinya tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan
Tuhannya.
Rasul Simon (Santo Simon orang Zelot

Ia memberitakan Injil di Mauritania di Afrika dan Inggris. Di Inggris ia disalibkan pada tahun
74 M karena ia tidak bersedia untuk mengingkari imannya pada Yesus.

Polikarpus
Polikarpus dilahirkan antara tahun 75 hingga 80. Ia menjadi seorang Kristen ketika pengikut
Kristus masih sedikit jumlahnya. Sesungguhnya, Polikarpus adalah murid dari salah seorang
rasul, yaitu St. Yohanes. Polikarpus menjadi seorang imam dan kemudian Uskup Smyrna
yang sekarang adalah Turki. Ia menjadi Uskup Smyrna untuk masa yang cukup lama. Jemaat
Kristiani mengenalnya sebagai seorang gembala umat yang kudus serta pemberani. Pada
masa itu, umat Kristen mengalami penganiayaan serta pembantaian dalam masa
pemerintahan Kaisar Markus Aurelius. Seseorang mengkhianati Polikarpus dan
melaporkannya kepada penguasa. Ketika orang-orang yang hendak menangkapnya datang,
Polikarpus terlebih dulu mengundang mereka bersantap bersamanya. Kemudian ia meminta
mereka untuk mengijinkannya berdoa sejenak. Hakim berusaha memaksa Uskup Polikarpus
menyelamatkan diri dari maut dengan mengutuk Yesus. “Aku telah melayani Yesus seumur
hidupku dan Ia tidak pernah mengecewakanku. Bagaimana mungkin aku mengutuk Raja-ku
yang rela wafat bagiku?”, jawab Uskup Polikarpus dengan bijaksana. Para prajurit mengikat
kedua belah tangan St. Polikarpus dibelakang punggungnya. Kemudian uskup tua itu
ditempatkan diatas api unggun yang disulut hingga berkobar-kobar. Tetapi, api tidak
menyakitinya sedikit pun. Salah seorang prajurit kemudian menikamkan sebilah pedang ke
lambung Uskup. Demikianlah, pada tahun 155, Polikarpus wafat sebagai martir. Ia pergi
untuk tinggal selama-lamanya bersama Yesus yang telah dilayaninya dengan gagah berani.

Robert Jermain Thomas

Robert Jermain Thomas adalah sosok asal Wales yang membawa ajaran Kristen ke
Semenanjung Korea. Atas peran besarnya tersebut, hari meninggalnya Thomas pada akhir
Agustus 1866, diperingati secara besar-besaran di gereja-gereja di Cardiff, Wales dan Seoul,
Korea Selatan. Berbeda dengan Pyongyang, tempat di mana Thomas meninggal karena
membela agama. Sebab-sebab pasti kematiannya masih belum jelas, tapi diketahui bahwa dia
adalah seorang misionaris yang dikagumi oleh Korea. Pada saat pengaruh Barat ditakuti dan
ditolak, Salah satu versi cerita adalah Thomas berlayar dengan kapal Amerika untuk
menyebarkan Kekristenan. Namun pada saat itu terjadi penolakan dari anggota militer yang
sedang berjaga. Thomas meninggalkan kapal yang terbakar dan ditangkap oleh pasukan di
darat. Dikatakan bahwa dia saat itu berlutut dan memberikan sebuah injil kepada algojonya
sebelum Thomas dibunuh

Nikolai khamara

Nikolai Khamara – kisah seorang Martir dari Rusia. Nikolai Khamara, seorang [pencuri]
penjahat rusia yang masuk penjara Uni Soviet tahun 1970. Penjara Uni Soviet dikenal sebagai
Gulag, sama seperti di korea Utara. Nikolai Khamara dengan orang Kristen lain dibunuh
karena menyangkal untuk menyangkal iman mereka kepada Yesus Kristus. Nikolai Khamara
ditahan karena merampok dan dipenjarakan selama 10 tahun. Di dalam penjara, Khamara
mengamati orang-orang Kristen dan merasa heran karena orang kristen menunjukkan suka
cita di saat mereka seharusnya bersedih dan mereka menaikkan pujian sekalipun menghadapi
kesusahan. Saat mereka mendapat sepotong roti, mereka membagikannya dengan orang yang
tidak memperolehnya. Ia memeluk kristen karena dimenangkan jiwanya oleh sesama orang
kristen yang akan dibunuh. Nikolai Khamara masuk penjara sebagai pencuri dan keluar
sebagai seorang Kristen. Setelah dibebaskan, ia bergabung dengan gereja bawah tanah di
Rusia. Beberapa waktu kemudian, gembala gereja Khamara ditahan. Pihak berwenang
menyiksanya dan berharap ia mengkhianati gereja, tetapi gembala itu tetap setia dan ia tidak
membocorkan apapun.
Bagaimana suatu nilai diukur? Biasanya berdasarkan investasi seseorang terhadap waktu,
uang, atau emosi. Itulah, bagaimana seseorang memperlakukan harta benda, aktivitas, atau
bahkan suatu hubungan akan menyingkapkan seberapa besar hal-hal tersebut dinilai oleh
orang itu.

Pikirkanlah, sebagai contoh, betapa beda kita memperlakukan pakaian kerja yang lama
dengan yang baru. Atau perbandingan antara perawatan terhadap gelas tembikar dengan gelas
kristal. Dan saat harta benda yang bernilai hilang atau seseorang terkasih sedang terluka, oh
betapa banyak air mata yang keluar.

Jadi, berapa nilai orang-orang berharga kita ? Seperti yang diberitakan oleh orang Kristen itu
kepada Khamara, sangat berharga sehingga Yesus meninggalkan surga dan mati di kayu salib
bagi ciptaan yang terhilang dan memberontak. Tuhan sangat mengasihi mereka. Kita
dikasihi; Kita sangat berharga. Bersukacitalah dan sebarkanlah Kabar Baik ini kepada
“orang-orang terkasih” lainnya di dekat Kita.

Saudara/i sebagai orang Kristen adalah indah kalau terlihat bersinar baik didalam facebook
[dengan membuat postingan baik rutin maupun tidak] atau di dalam realita kehidupan. Tetapi
akan jauh lebih indah seandainya saudara/i terlihat bersinar ketika berada ditengah-tengah
banyak orang yang belum mengenal Yesus Kristus. Sejatinya begitulah salah satu kriteria
seorang Kristen Sejati, yaitu terlihat bersinar baik dikalangan intern Kristen terlebih
dikalangan non Kristen dalam arti yang sesungguhnya, sehingga pancaran kasih Yesus
Kristus terlihat didalam diri saudara/i dimanapun dan bagaimanapun keadaan-nya.

Anda mungkin juga menyukai