Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI PEMUDA

Kamis, 20 Mei 2021

Nas Bacaan : 2 Tesalonika 1 : 3 - 12


Tema Bulan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
Tema Mingguan : Dipilih Untuk Menjadi Murid Kristus

KISAH DI BALIK LAGU “MENGIKUT YESUS KEPUTUSANKU”

C erita dari kisah dibalik lagu ini terjadi sekitar tahun 1800-an di India, tepatnya di daerah bagian
timur Negara India yang bernama Assam. Assam bukanlah tempat yang mudah bagi Injil untuk
diterima. Penduduk di tempat ini terdiri dari beberapa suku primitive yang masih memiliki kebiasaan
kanibalisme yakni praktek memakan sesama. Tetapi yang juga menjadi tantangan terbesar adalah
mereka tidak begitu suka dengan kehadiran orang asing. Orang-orang Assam khususnya kaum
laki=laki memiliki tradisi mengerikan. Status sosial mereka dilihat berdasarkan koleksi kepala manusia
yang mereka pajang di depan rumah mereka. Semakin banyak kepala manusia yang mereka
dapatkan, semakin dipandang cakap dan mampu melindungi keluarga sendiri dan semakin dihormati di
kalangan suku mereka. Oleh karena itu mereka juga dijuluki suku pemburu kepala. Mereka didatangi
oleh missionaris dari Inggris untuk membawa Injil. Kehadiran mereka tidak disenangi dan di benci oleh
orang-orang Assam. Akan tetapi kehadiran para misionaris tersebut berlahan-lahan diterima. Ada satu
keluarga yang terdiri dari suami istri dan seorang anak laki-laki yang sudah memasuki usia remaja
yang akhirnya memutuskan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Mendengar kabar bahwa keluarga ini sudah menjadi Kristen, maka kepala suku menjadi marah dan
mengumpulkan semua warganya. Ia memintakan supaya keluarga Nokseng yang sudah menjadi
Kristen ini supaya meninggalkan imannya, namun mereka tidak mau. Ketika kepala suku mengancam
dan mengangkat tombaknya, keluarga tersebut menyebutkan kalimat dari lagu yang diciptakan oleh
Nokseng ketika mereka pertama kali mengikut Yesus: Saya tetap mengikuti Yesus dan tidak berpaling
dariNya. Maka Sang kepala suku menjadi murka dan memrintahkan untuk menghujamkan tombak
kepada anak laki-laki Nokseng yang tidak berdaya dan mati. Tidak sampai di situ, sang kepala suku
kembali meneriakan kalimat “jika kamu tidak meninggalkan imanmu bukan saja anakmu yang mati, tapi
juga isterimu akan mati. Dengan tegas Nokseng kembali meneriakan kalimat: Saya akan tetap
mengikuti Yesus dan tidak berpaling dari pada-Nya. Maka Isterinya di bunuh secara sadis. Dan kepala
suku berkata lagi: “Aku memberikan kamu satu kesempatan lagi, jika kamu berbalik dari imanmu maka
kamu akan hidup. Tetapi dengan penuh percaya Nokseng berkata: Salib tujuanku, dunia ku tingglkan
dan aku tidak akan pernah kembali. Perkataan tersebut merupakan kalimat terakhirnya sebelum ia
dibunuh. Kematian Nokseng dan keluarganya ternyata berdampak besar bagi masuknya Injil di India,
khususnya di Assam. Akhir cerita, kepala suku dan seluruh rakyatnya menjadi takut dan percaya
kepada Kristus. Kata-kata nokseng di atas digubah menjadi lagu indah oleh seorang misionaris India,
Sadhu Sundar Sing dan dipakai oleh Billy Graham sebagai lagu yang terus dinyanyikan di banyak
KKR-nya di seluruh dunia dan hingga hari ini dengan judul “Mengikut Yesus Keputusanku”.
KAJIAN TEKS

Kitab 2 Tesalonika di tulis oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika. Tesalonika merupakan
sebuah kota yang sedang berkembang pesat dalam perdagangan maupun jumlah penduduknya.
Keadaan ini mendapat perhatian Paulus untuk memberitakan injil. Khotbah-khotbah Paulus membawa
banyak orang menjadi beriman kepada Yesus Kristus, akan tetapi penganiayaan yang hebat dari
orang-orang yang tidak percaya kepada umat Kristen saat itu menyebabkan orang Kristen sangat
menderita. Penganiayaan ini dilakukan oleh kekaisaran romawi dibawah pemerintahan kaisar Nero (54-
68 M). Ia dikenal sebagai kaisar yang jahat dan kejam. Salah satu Kekejamannya dapat dibuktikan;
ketika ia menyuruh membakar kota Roma dan menuduh orang Kristen yang melakukannya, dan
akhirnya mereka diburuh dan dibunuh secara sadis. Mereka mati karena mempertahankan iman
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (menjadi martir).. Memang, akibat dari
penganiayaan tersebut ada diantara mereka yang meninggalkan imannya, tetapi juga ada yang
bertahan dalam penganiayaan karena iman kepada Kristus (ay.4). Kepada mereka ini Paulus
senantiasa mengucap syukur dan berdoa kepada Tuhan supaya mereka dikuatkan untuk bertumbuh di
dalam iman kepada Kristus dan hidup berbagi seorang terhadap yang lain sesuai dengan panggilan
mereka sebagai murid Kristus (ay.3 dan 11). Dengan ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan, maka
mereka memperoleh “hak istimewa” sebagai warga kerajaan Allah (ay.5). Menjadi warga Kerajaan
Allah berarti kita dipanggil untuk melaksanakan tanggunggungjawab sebagai murid Yesus melalui
perbuatan-perbuatan yang baik dan benar bagi sesama dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Sambil
menanti hari Tuhan (kedatangan Tuhan Yesus yang kedua), maka kita yang setia dalam iman kepada
Kristus diselamatkan didalam kasih Tuhan (ay.12)

PERTANYAAN DISKUSI!
1. Apa yang dapat saudara maknai dari cerita Illustrasi di atas dalam hubungan dengan tema: “Dipilih
Untuk Menjadi Murid Kristus”
2. Bagaimana Pemuda Kristen menjadi Murid Kristus dalam konteks milenial saat ini.

Anda mungkin juga menyukai