Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelas No.

Absen Sekolah

: Dina Kharista : XI IPA 05 : 08 : SMA Negeri 1 Gresik

Yakobus Anak Zibius


Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus.

Karya kerasulan Bersama Yesus Dalam tradisi perjalanan kerasulannya, Yakobus menyebarluaskan Injil dan ajaran Kristen hingga ke Spanyol. Semangat yang luar biasa itu tetap berkobar hingga saat kemartirannya terjadi, yaitu pada saat ia kembali ke Yudea, Raja Herodes Agrippa melakukan kekerasan terhadap Gereja karena begitu cepat pertumbuhannya sehingga membuat resah bangsa Yahudi. Sedangkan Raja Agrippa ingin menyenangkan bangsa Yahudi dengan menunjukkan kepeduliaannya kepada hukum Musa dan adat istiadat bangsa Yahudi. Ketika mengetahui kekerasan hati dan sikap fanatik Yakobus serta peran kepemimpinannya dalam komunitas Kristen Yahudi, Raja Herodes Agrippa menyeret Yakobus dan menjadikannya korban yang pertama. Ia membunuh Yakobus, saudara Yohanes dengan pedang (Kis 12:1-2).

Kematian Yakobus Anak Zebedeus Menurut tradisi, dan diketahui dari Eusebius (Hist Eccl II, ix, 2,3) yang diterima dari Clement of Alexandria (dalam buku ke-7 dari bukunya Hypotyposes), Pada saat-saat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani

hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai orang Kristen Sebelum kematiaannya ia merangkul Yakobus dan bertubi-tubi minta maaf. Yakobus menjawab: Damai sejahtera bagimu!. Dengan penuh sukacita keduanya melambungkan pujian dengan nyawa kepada Tuhan. Saat itulah terbukti sungguh bahwa Yakobus telah berkomitmen dengan apa yang telah ia katakan kepada Yesus bersama Yohanes bahwa ia bersedia minum dari cawan yang Ia minum, dan bersedia untuk dibaptis dengan baptisan kesengsaraanNya. Ia telah mengambil bagian dalam sengsara dan wafatNya untuk meluaskan kerajaan Allah (bdk. Mrk 5:38-39), ia dipenggal kepalanya di Yerusalem. Konon jenasahnya dipindahkan dari Yerusalem ke Spanyol (yang pada saat itu dalam keadaan perang). Untuk mengamankan jenasahnya, ketika masuk ke dalam Spanyol, seluruh tubuhnya ditutupi dengan kerang. Hingga kini makamnya di Santiago de Compostela merupakan tempat ziarah yang selalu dibanjiri pengunjung. Ia dihormati sebagai sokoguru Gereja dan pelindung orang yang berjuang membela umat Kristen terhadap penganiayaan.

Filipus
Filipus adalah satu dari Kedua belas Rasul Yesus Kristus. Tradisi Kristiani kemudian menggambarkan Filipus sebagai seorang Rasul yang berkhotbah di Yunani, Syria dan Phrygia. Asal-usul dan pertemuan pertama dengan Yesus Filipus itu berasal dari Betsaida, kota (kelahiran) Andreas dan Petrus. Sehari setelah bertemu dengan Andreas dan Yohanes di Yudea dekat sungai Yordan, Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea dan dalam perjalanan ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Karya kerasulan bersama Yesus Baru saja berjumpa dengan Yesus, Filipus kemudian bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Filipus dipilih Yesus menjadi salah seorang dari 12 rasul-Nya yang utama, seperti yang dicatat di semua Injil dan Kisah Para Rasul, dimana ia selalu menempati urutan ke-5 dan berpasangan dengan Bartolomeus (yang diyakini merupakan nama lain dari Natanael). Dalam peristiwa mujizat pemberian makan lebih dari 5000 orang, pada awalnya Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." sebelum Andreas memperkenalkan seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan Beberapa hari sebelum Paskah Yahudi pada saat Yesus tiba di Yerusalem sebelum Ia disalibkan, ada orang-orang Yunani yang turut merayakan hari raya itu yang ingin bertemu

Yesus. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Pada malam sebelum Yesus ditangkap, Filipus turut makan Perjamuan Terakhir bersama-sama para murid yang lain dan dalam percakapan, Filipus sempat bertanya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Yesus kemudian menjawabnya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." Kematian Filipus Rasul Filipus mati martir/sahid tepat setelah 10 tahun kematian Rasul Yakobus, pada tahun 54 M. Rasul Filipus dikatakan telah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara serta kemudian disalibkan di Hierapolis di Phrygia.

Bartolomeus
Bartolomeus berasal dari Kana di daerah Galilea. Nampaknya sejak mulanya ia mencintai dan memegang firman Allah dengan teguh. Ini nampak dari cara Filipus menjelaskan tentang siapa Yesus kepada Bartolomeus yang dengan cara mengutip kitab-kitab suci (Yohanes 1:45). Kelak Bartolomeus dikenal dalam tradisi sebagai orang yang membawa salah satu kitab Injil, yaitu kitab Injil Matius dalam bahasa Yahudi, sampai ke tanah India. Ajakan Filipus tersebut juga menunjukkan bahwa Bartolomeus menanti-nantikan datangnya Sang Mesias. Hal-hal ini mungkin yang melandasi pujian Yesus bagi Bartolomeus sebagai seorang Israel (umat Allah) sejati yang tanpa kepalsuan. Karya kerasulan bersama Yesus Bartolomeus pergi mengabarkan Injil ke arah timur, bahkan sampai ke Persia dan India. Ia sempat mengunjungi beberapa tempat di Asia Kecil dan mungkin sempat dihukum mati bersama dengan Filipus di Hierapolis. Tapi Bartolomeus berhasil lolos. Karyanya paling dikenal di daerah Armenia, dimana ia mengabarkan Injil bersama Rasul Tadeus. Sampai sekarang Bartolomeus dijadikan salah satu bapa gereja Armenia. Konon, di sana ia berhasil meyakinkan penguasa setempat untuk menjadi Kristen. Tapi saudara sang penguasa tersebut tidak suka dan menghukum mati Bartolomeus. Lokasi kematiannya ini berada di sebuah daerah yang sekarang bernama Derbend, di Azerbaijan. Ada beberapa versi tentang kematiannya, tapi yang paling populer adalah bahwa ia mati tersiksa dengan dikuliti dan disalib. Ini sebabnya dalam beberapa gambar, misalnya di lukisan Penghakiman Terakhir di Kapel Sistina di Vatikan, Bart olomeus digambarkan membawa kulit manusia. Kematian Bartolomeus Rasul Bartolomeus yang disebut juga sebagai Natanael ia menjadi misionaris di beberapa negara di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Kemudian menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa India Timur dan mengajarkannya di negara itu. Bangsa kafir dengan kejam memukuli dan menyalibkannya Armenia. Bartolomeus diangkat sebagai santo pelindung Armenia, di mana ia wafat sebagai martir. Armenia adalah tempat di mana Tabut Perjanjian diletakkan juga tempat di mana burung merpati perdamaian membawa sehelai daun zaitun segar ke bahtera Nuh. Pada abad ke-4 jenasah Bartolomeus dipindahkan ke sebuah gereja di Roma, di sebuah pulau di tengahtengah sungai Tiber. Pesta St. Bartolomeus dirayakan setiap tanggal 24 Agustus.

Matias
Nama Matias tidak ada dalam injil. Namanya baru disebutkan pada Kisah Para Rasul. Menurut Kitab suci, Matias telah mengikuti perjalanan 12 murid Yesus. Sebagai rasul, Matias memang bukan yang utama karena tidak dipilid langsung oleh Yesus. Ia dipilih oleh murid-murid Yesus untuk menggantikan Yudas Iskariot yang telah meninggal dengan cara gantung diri. Setelah kenaikan Yesus ke surga, para pengikut Yesus dan kesebelas rasul bersama Bunda Maria kembali ke Yerusalem untuk menantikan kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Pada saat itu, Petrus mengusulkan rasul lain sebagai pengganti Yudas Iskariot.

Matias Menjadi Murid Yesus

Dalam pidatonya di hadapan sekitar 120 pengikut Kristus, Petrus sebagai pemimpin para rasul menjelaskan persyaratan yang harus dimiliki sang pengganti Yudas Iskariot. Jadi, harus ditambahkan kepada kami, seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami. Yaitu, mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya kata Petrus

Menanggapi hal ini, para pengikut Yesus dan para murid mengusulkan dua nama, yaitu Yusuf yang disebut Barsabas dan Matias. Setelah dua nama tersebut diajukan, mereka pun berdoa dan membuang undi. Akhirnya, terpilihlah Matias sebagai rasul. Sejak itu, Matias menjadi penggenap bilangan kedua belas rasul.

Pidato Petrus cukup menjelaskan bahwa Matias bukanlah orang yang asing. Matias telah hadir saat pembaptisan Yohanes hingga Yesus terangkat ke surga. Matias adalah seorang pengikut Kristus yang setia, sebagaimana Yesus mengatakan bahwa para murid-Nya adalah sahabatsahabat-Nya, tak terkecuali Matias pun termasuk di antaranya. Bersama dengan para rasul

lainnya, ia menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta. Matias mengemban tugas menyebarkan Kabar Gembira ke Penjuru Dunia.

Karya kerasulan Bersama Yesus

Perihal karya dan kehidupan Matias selanjutnya tidak diketahui dengan pasti. Namun, menurut sejarawan Romawi, Nicephorus, Matias pertama kali berkhotbah di daerah Yudea. Kemudian, ia berkarya di Kapadokia dan di daerah yang berbatasan dengan Laut Kaspia. Tradisi kristiani mengisahkan, ia menjadi martir di Ethiopia. Waktu itu, Matias pergi memberitakan Injil untuk orang barbar dan kanibal di pedalaman Ethiopia, di pelabuhan Laut Hyssus, mulut Sungai Phasis.

Kematian Matias Menurut catatan Eusibius, seorang sejarawan Romawi lainnya, Matias wafat setelah dirajam dan dipenggal kepalanya. Tahun kematiannya tidak diketahui pasti, kemungkinan sekitar tahun 80. Setelah kematiannya, Santa Helena menemukan jenazah Matias dan membawa relikwinya ke Roma. Hingga saat ini, makamnya diyakini terletak di Trier, Jerman.

Anda mungkin juga menyukai