Anda di halaman 1dari 33

SEJARAH

PERKEMBANGAN
GEREJA
BAB IV: Pelajaran Agama SMA Kolese Gonzaga
Sejarah perkembangan gereja
Pengertian Gereja:
Gereja merupakan bentuk komunitas umat beriman
Gereja juga sebagai murid-murid Yesus Kristus yang bertujuan
menghadirkan Kerajaan Allah di bumi.
Dalam perkembangan historis, selama beribu tahun ini Gereja terus
memperbaharui diri demi perkembangan hidup beriman, moral, serta
kemajuan hidup manusia.
Dalam pembaharuannya tersebut, Gereja juga senantiasa terbuka
dengan perkembangan masyarakat serta aktif dalam menanggapi
permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di dunia.
Peta Perjalanan
Kekristenan dan
Gereja Penganiayaan
LAHIRNYA
terhadap Orang
GEREJA Kristen
64 s/d 313 M 298 s/d 311 M
Gereja pada Abad Perkembangan Biara-
Pertengahan biara
500 s/d 1500 M 313 s/d 590 M
Era Para Paus dan Batrik Masa Reformasi Gereja
(Roma & Konstantinopel) (Perpecahan Gereja)
1054 s/d 1453 M 1517 s/d 1648 M
Lahirnya Gereja
Gereja Kristen memulai sejarah penjangnya dari
Hari Raya Pentekosta, ketika para murid menerima
karunia Roh Kudus sebagaimana yang telah
dijanjikan Yesus Kristus. Peristiwa itu menjadi tanda
kelahiran Gereja Perdana (Gereja Para Rasul) yang
dapat ditemukan di dalam Kitab Suci Perjanjian
Baru dalam Kitab Kisah Para Rasul (Kis 2: 1-13)

Dalam peristiwa itu Roh Allah meniupkan hidup baru


ke dalam hati mereka, memenuhi mereka dengan
kuasa dan kekuatan serta menimbulkan perubahan
batin besar dalam diri mereka untuk mewartakan
Yesus Kristus ke seluruh penjuru dunia Detail Altar Verdun Abab XII Peristiwa Pentekosta
Lahirnya Gereja
Istilah
Pentekosta yang aslinya digunakan untuk
menunjuk pada istilah Yahudi Shavuot atau pesta
panen, yakni:

pesta panen orang Yahudi yang juga digunakan untuk


merayakan turunnya Kitab Taurat kepada Musa di
Gunung Sinai
Pesta panen yang jatuh 50 hari setelah Hari Raya
Paskah dalam tradisi Yahudi
Istilah Pentekosta oleh Gereja digunakan untuk
menunjukkan pada pesta perayaan turunnya Roh
Kudus ata para rasul
Dalam tradisi Kristen Pentekosta dikenal dengan
Pentekosta oleh Giotto di Bondone
sebutan Minggu Putih.
Lahirnya Gereja
Peristiwa
Pentekosta menjadi titik tolak perjalanan
misi Gereja yang diawali oleh para Rasul dan
Paulus (Peristiwa pertobatan Saulus di jalan
menuju Damaskus (Kis 9: 1- 18)
Strategi
pewartaan Injil yang dipakai oleh para
Rasul dan Paulus adalah :
1. Mereka berfokus pada kota-kota daripada
pedesaan, di mana mereka lebih mau menerima
ide-ide baru.
2. Mereka pergi menemui orang Yahudi, yang memiliki
pengetahuan yang sesuai dengan pesan yang
mereka bawa.
3. Mereka mendatangi perkumpulan kafir yang
berada di sekitar komunitas Yahudi.
Lahirnya Gereja
...Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
kuhidupi sekarang di dalam daging adalah
hidup oleh iman dalam Anak Allah yang
mengasihi aku dan menyerahkan dirinya
untuk aku... (Galatia 2 : 19b-20)
Peta Perjalanan
Kekristenan dan
Gereja Penganiayaan
LAHIRNYA
terhadap Orang
GEREJA Kristen
64 s/d 313 M 298 s/d 311 M
Gereja pada Abad Perkembangan Biara-
Pertengahan biara
500 s/d 1500 M 313 s/d 590 M
Era Para Paus dan Batrik Masa Reformasi Gereja
(Roma & Konstantinopel) (Perpecahan Gereja)
1054 s/d 1453 M 1517 s/d 1648 M
Masa Penganiayaan Orang Kristen
-Masa Kemartiran
- Martir yang asli adalah para rasul, saksi-saksi
kehidupan dan kebangkitan Yesus, tetapi ketika
Gereja mengalami masa penganiayaan, istilah
martir juga diperuntukkan bagi mereka yang
kehilangan nyawa demi iman mereka.
- Sejak abad kedua, peringatan kematian martir
telah diabadikan sebagai hari perayaan liturgis
bagi mereka

- Bagi Gereja Ortodoks maupun Gereja Katolik Roma menghormati orang-orang tertentu sebagai
orang-orang kudus (Santo dan Santa) setelah mereka mati, sedangkan dalam Gereja-gereja
Protestan, para martir dan para kudus dipandang sebagai teladan iman, walaupun mereka tidak
diberi status formal apa pun.
Masa Penganiayaan Orang Kristen (Masa
Kemartiran)
Permasalahan
Kelompok Kristiani kadang mengadakan perteemuan pada
malam hari, sesuatu yang menggelisahkan para penguasa.
Para penguasa merasa takut akan adanya konspirasi, dan
pemberontakan rakyak, maka mereka melarang tegas
pertemuan-pertemuan malam hari dan hukum dua belas
meja.
Gereja lahir ketika Kekaisaran Romawi mulai berkembang di
daerah Eropa, Afrika Utara dan daerah Timur Tengah.
Sementara itu mulai muncul tradisi untuk memberlakukan
tradisi pemujaan kepada kaisar. Bentuk pemujaan ini sebagai
cara untuk meningkatkan loyalitas rakyat mereka. Tradisi itu
dimulai pada masa Yulius Caesar.
Orang-orang Kristen menolak untuk memberi kaisar gelar
kehormatan Kyrios, yang dipertuan-agung atau Tuan yang
mulia atau berarti Tuhan, karena nama itu hanya
- Bagi Gereja Ortodoks maupun Gereja Katolik Roma menghormati orang-orang tertentu sebagai
diperuntukkan bagi Allah dan Kristus.
orang-orang kudus (Santo dan Santa) setelah mereka mati, sedangkan dalam Gereja-gereja
Protestan, para martir dan para kudus dipandang sebagai teladan iman, walaupun mereka tidak
diberi status formal apa pun.
Masa Penganiayaan Orang Kristen (Masa
Kemartiran)
Permasalahan
Pada tahun 64 M, Kaisar Nero dipersalahkan karena adanya
peristiwa kebakaran besar yang menghancurkan sebagian
besar Roma. Oleh karena itu untuk menghilangkan desas-
desus tersebut, menurut sejarahwan Tacitus menuliskan,

...Nero menetapkan perkumpulan orang-orang Kristen sebagai


yang telah melakukan kejahatan...sangat banyak yang
dihukum...diejek hingga akhir hayat mereka, mereka dikoyak
oleh anjing hingga mati atau diikat pada salib, dan ketika hari
petang, dibakar dan digunakan sebagai penerang di kebun
kekaisaran..

- Jemaat Kristen awal pada masa penganiayaan menggunakan SIMBOL-SIMBOL


SUCI untuk menghindari penangkapan oleh penguasa: MERPATI simbol Roh
Kudus dan peristiwa bahtera Nuh, JANGKAR adalah simbol Salib, dan simbol
Kristus sebagai jangkar dalam badai dunia, simbol Chi-Rho berarti Yesus
Kristus, Putera Allah, Penyelamat
Masa Penganiayaan Orang Kristen (Masa Kemartiran)
Perkembangan Spiritualitas Umat:
Bertekun dalam pengajaran para Rasul (Kitab Suci dan Tradisi Gereja) dan
bertekun dalam persekutuan

- Kesatuan jemaat Kristiani sangat kuat menekankan nilai persaudaraan, kemurahan


hati untuk berbagi, dan saling mengasihi satu sama lain.
- Dalam konteks iman inilah perwujudan makna Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus,
dan karena cinta-Nya pada Manusia sampai merelakan diri menjalni jalan sengsara, wafat tetapi
kemudian dibangkitkan pada hati ketiga (Paskah)

- Jemaat Kristiani berkumpul pada hari Minggu untuk :


- merayakan Ekaristi,
- mempelajari Kitab Suci,
- berdoa dan menyanyikan lagu pujian

- Semangat Kemartiran berkembang pesat mendasarkan diri pada iman akan Kristus
dan para hamba Allah adalah mereka yang dibenci oleh dunia.
...Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kami saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya...
(Yohanes 15:12-13)
Peta Perjalanan
Kekristenan dan
Gereja Penganiayaan
LAHIRNYA
terhadap Orang
GEREJA Kristen
64 s/d 313 M 298 s/d 311 M
Gereja pada Abad Perkembangan Biara-
Pertengahan biara
500 s/d 1500 M 313 s/d 590 M
Era Para Paus dan Batrik Masa Reformasi Gereja
(Roma & Konstantinopel) (Perpecahan Gereja)
1054 s/d 1453 M 1517 s/d 1648 M
Sejarah Perkembangan

- Sekitar tahun 306-337 pada masa Konstantinus Agung, anak


dari Kaisar Khlorus dan Helena (istri Kristen), jemaat Kristen
mendapat kelonggaran untuk menjalankan agama Kristen
secara publik, melalui Edik Milan
- ...Edik Milan mengakui (1) warga bebas memeluk agama
masing-masing; (2) warga bebas beribadah seturut
agamanya; (3) segala hak milik Gereja yang telah dirampas
oleh kekaisaran akan dikembalikan seluruhnya.
- Konstribusi Konstantinus Agung pada Gereja Kristen:
- hadiah, sumbangan, dan tanah kepada Gereja Kristen
- membantu membangun beberapa Basilika termasuk Basilika
St. Petrus di Roma
- menggunakan simbol Kristen pada mata uang logam dan
bendewa Romawi
- menetapkan hari minggu sebagai hari libur menggantikan
perayaan mingguan Mithras
Sejarah Perkembangan

- Sejak masa Konstantinus, para Uskup memakai warna ungu


sebagai warna resmi mereka. Para Uskup memiliki hak dan
hak khusus sebagai senator dengan mengenakan sabuk ungu
untuk menunjukkan martabat jabatan kerajaan. Selain itu,
para Uskuo juga memiliki hak senator untuk mengadakan
perjalanan dengan fasilitas kerajaan, misalnya mengadakan
sinode dan konsili-konsili.
Basilika Santa Sabina
Selesai dibangun tahun 432
Konsili Nicea
Sejarah Perkembangan

Sejak pada tahun 327, Konstantinus Agung


memindahkan ibu kota dari Roma ke Roma Nova
(Roma baru) yang disebut Konstantinopel, yang
dibangun pada bekas kota kuno Byzantium di
Bhosporus (Kekaisaran Byzantium). Pada saat itu
kekaisaran Romawi terbagi dua ibu kota: Roma di
Barat dan Konstantinopel di Timur
Pada tahun 379, Flavius Theodosius (379-395 M)
menggantikan kaisar Timus, Valens.
Pada tahun 380, Flavius Theodosius menetapkan
Kristianitas sebagai agama resmi negara dan
menutup semua kuil penyembahan berhala pada
tahun 391.
Sejarah Perkembangan

Ada lima Uskup yang menonjol:


Roma (kota wafatnya St. Petrus & Paulus),
Yerusalem,
Antiokhia,
Alexandria
Konstantinopel

Uskup di lima kota itu awalnya disebut Batrik (Yunani patriarkos yang berarti Bapa
yang memerintah)
Uskup Roma khusus disebut Paus (Latin: Papa yang berarti Bapa)
Para Uskup Roma /Paus menyadari bahwa mereka bertanggungjawab bukan hanya
atas keuskupan-keuskupannya yang berada di wilayah bagian Barat Kekaisaran
Romawi saja, melainkan seluruh Gereja.
Keempat Uskup lainnya memiliki peran penting dalam wilayahnya masing-masing, dan
pada waktu tertentu mengakui Uskup Roma sebagai yang paling terhormat di antara
yang sama derajatnya.
Gereja Barat
(Paus)
Gereja Timur
(Batrik)
Gereja Barat (Paus) - Gereja Timur
(Batrik)
Gereja Timur
(Batrik)
Gereja Timur
(Batrik)
Gereja Timur
(Batrik)
Gereja Barat
(Paus)
Gereja Barat
(Paus)
Gereja Barat
(Paus)
Perkembangan Biara-biara 313 s/d 590 M
Spiritualitas

Gerak spiritualitas jemaat Kristen yang


berkembang adalah gerakan untuk
mempersembahkan dirinya secara total
kepada Allah.
Mereka meneladani Yesus Kristus yang pergi
ke padang gurun untuk menjalani hidup
sederhana dan berdoa.
Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan
memisahkan diri dari dunia ramai yang korup
dan tinggal di tempat-tempat sunyi untuk
merenungkan tentang Allah.
Hidup sebagai pertapa adalah suatu
alternatif kemartiran demi iman dengan
hidup di padang gurun lepas dari segala
Perkembangan Biara-biara 313 s/d 590 M
Spiritualitas

Satu tokoh penting dalam Gereja Katolik yang


meletakkan dasar-dasar peraturan hidup
membiara (kehidupan spiritual & hidup bersama
sebagai biarawan-biarawati) adalah Santo
Benediktus (480-550) pendiri Ordo Benediktin.
Tiga nasehat Injil yang berusaha mereka hayati
dalam kehidupan religis di dalam biara adalah:
a. Hidup Miskin (Kaul Kemiskinan)
Mereka menggunakan harta kekayaan
dan barang-barang demi kepentingan
komunitas
b. Hidup Murni (Kaul Kemurnian)
Selibat, tidak menikah demi Kerajaan
Allah
c. Hidup Taat (Kaul Ketaatan)
Biara St. Katarina di kaki
gunung Sinai
Biara Ortodoks
Timur di
Pegunungan Athos
di barat laut Yunani
Tengah
Peta Perjalanan
Kekristenan dan
Gereja Penganiayaan
LAHIRNYA
terhadap Orang
GEREJA Kristen
64 s/d 313 M 298 s/d 311 M
Gereja pada Abad Perkembangan Biara-
Pertengahan biara
500 s/d 1500 M 313 s/d 590 M
Era Para Paus dan Batrik Masa Reformasi Gereja
(Roma & Konstantinopel) (Perpecahan Gereja)
1054 s/d 1453 M 1517 s/d 1648 M

Anda mungkin juga menyukai