Anda di halaman 1dari 11

Kepemimpinan Melayani /

Kepemimpinan Hamba

PDT. DR. MIKHA AGUS WIDIYANTO, M.PD.


Konsep Kepemimpinan Kristen dan
Kepemimpinan Hamba
 Menurut Sanders bahwa pemimpin Kristen merupakan pribadi yang memiliki
perpaduan antara sifat-sifat alamiah dan sifat-sifat kerohanian.
 Sifat-sifat alamiah membuat pemimpin dapat mencapai efektifitas yang tinggi
dalam kepemimpinanya, sedangkan sifat-sifat spiritual kristiani membuat
pemimpin sanggup mempengaruhi bawahanya, untuk mentaati dan memuliakan
Tuhan.
 Dalam kepemimpinan Kristen daya pengaruh bukan bersumber dari keterampilan
yang dimiliki pemimpin, melainkan kepribadian yang di pengaruhi oleh Roh
kudus, dan yang di anugrahkan-Nya.
Perbedaan Pemimpin Kristen dan
Lainnya
 Pemimpin Kristen berbeda dengan pemimpin sekuler, dalam beberapa hal.
 Pemimpin Kristen mengenal Tuhan, mencari kehendak Tuhan, mentaati kehendak Tuhan,
bergantung sepenuhnya pada Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama manusia dan poin terakhir
memuliakan Tuhan.
 Seorang pemimpin Kristen adalah orang yang dipanggil oleh Allah untuk memimpin, pemimpin
Kristen memimpin dengan karakter seperti Kristus dan menunjukkan kemampuan fungsional
yang memungkinkan memimpin dengan efektif.
 Konteks pelayanan Kristen, maka keberhasilan seorang pemimpin tidak terletak pada
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, melainkan campur tangan Tuhan dalam segala
perencanaan dan pelaksanaannya. Sebab pemimpin Kristen melayani dengan melaksanakan
tugasnya untuk mewujudkan dan mencapai tujuan Allah
Ciri-Ciri Pemimpin Kristen
Menurut Hammond ada sembilan karakteristik yang harus dimiliki pemimpin Kristen, agar dirinya dapat
mencapai sasaran atau tujuan organisasi yang telah ditetapkan, yaitu:
 1) Mengenal Tuhan,
 2) Profektik, dalam arti sanggup mengantisipasi masa depan,
 3) Pencetus strategi, yaitu dapat menyusun atau merencanakan strategi-strategi,
 4) Komunikator, dalam arti dapat mengkomunikasikan visi dan strateginya,
 5) Motivator, dapat memotivasi orang lain, dalam hal ini memotivasi orang-orang yang dipimpinnya,
 6) Menjadi teladan, dapat memberikan contoh atau teladan yang baik,
 7) Otoritas, sanggup menggunakan wewenang dengan baik,
 8) Pengurus, dalam arti sanggup mengkoordinir sumber daya,
 9) Memiliki hati Bapa.
Menurut Kaleb Tong ada enam kriteria standar yang harus dipenuhi bagi
pemimpin Kristen, yaitu:
 1) Memiliki kehidupan rohani yang baik,
 2) Moralitas yang tinggi,
 3) Talenta yang baik,
 4) Memiliki dedikasi yang baik,
 5) Pemahaman yang dalam, dan
 6) Memiliki reputasi yang baik atau tidak memiliki aib.
 Greenleaf menyatakan bahwa ciri perilaku pemimpin melayani sebagai hamba. Pemimpin
pelayan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengikut melalui tindakan yang memberdayakan
pengikut dengan pembagian kekuasaan dan praktik keaslian dalam kepemimpinan yang
menguntungkan pengikut.
 Pemimpin hamba melibatkan pengikut dalam pengambilan keputusan sebagai salah satu perilaku
etis yang kuat, dan berkorban bagi pengikutnya yang pada gilirannya pengikut dan organisasi
akan menunjukkan sikap dermawan kepada pemimpin.
 Menurut Winston yang dikutip Harper bahwa kepemimpinan hamba / melayani adalah gaya
utama yang diidentifikasi dalam kepemimpinan Alkitab dan diidentifikasi sebagai kepemimpinan
yang terbaik seperti yang diperagakan oleh para pemimpin bersejarah seperti Yesus Kristus dan
Rasul Paulus, yang menunjukkan komitmen dan pengorbanan demi Injil.
 Ajaran Yesus dan surat-surat yang ditulis oleh Paulus sebagai bentuk kepemimpinan hamba yang
diterapkan, dan memiliki komitmen dalam pelaksanaan yang menunjukkan keberhasilan.
 Menurut Poli bahwa Servant Leadership adalah proses hubungan
timbal balik antara pemimpin dan yang dipimpin dimana di dalam
prosesnya pemimpin pertama-tama tampil sebagai pihak yang
melayani kebutuhan mereka yang dipimpin yang akhirnya
menyebabkan ia diakui dan diterima sebagai pemimpin. 
 Menurut Vondey bahwa Servant Leadership merupakan seorang
pemimpin yang sangat peduli atas pertumbuhan dan dinamika
kehidupan pengikut, dirinya serta komunitasnya, karena itu ia
mendahulukan hal-hal tersebut daripada pencapaian ambisi pribadi
(personal ambitious) dan kesukaannya semata.
 Menurut Spears, terdapat sepuluh karakteristik Servant Leadership, yaitu sebagai berikut:
1. Mendengarkan (Listening). Servant-leader mendengarkan dengan penuh perhatian kepada
orang lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan kelompok, juga
mendengarkan suara hati dirinya sendiri. 
2. Empati (Empathy). Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha memahami rekan
kerja dan mampu berempati dengan orang lain. 
3. Penyembuhan (Healing). Servant-leader mampu menciptakan penyembuhan emosional dan
hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena hubungan merupakan kekuatan
untuk transformasi dan integrasi. 
4. Kesadaran (Awareness). Kesadaran untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika,
kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih terintegrasi. 
5. Persuasi (Persuasion). Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan orang lain daripada
memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara model otoriter
tradisional dengan servant leadership. 
6. Konseptualisasi (Conceptualization). Kemampuan melihat masalah dari perspektif
konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang lebih luas. 
7. Kejelian (Foresight). Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini,
dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan. 
8. Keterbukaan (Stewardship). Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk membangun
kepercayaan dari orang lain. 
9. Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People). Tanggung jawab
untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan profesional karyawan dan
organisasi.
10. Membangun Komunitas (Building Community). Mengidentifikasi cara untuk membangun
komunitas.
 Menurut Dennis (2004), Servent Leadership dicirikan sebagai berikut:
1. Kasih Sayang (Love). Kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta atau kasih sayang. Cinta
yang dimaksud adalah melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat untuk alasan dan
keputusan yang terbaik.
2. Pemberdayaan (Empowerment). Penekanan pada kerja sama yaitu mempercayakan
kekuasaan pada orang lain, dan mendengarkan saran dari followers.
3. Visi (Vision). Arah organisasi dimasa mendatang yang akan dibawa oleh seorang pemimpin.
Visi akan mengispirasi tindakan dan membantu membentuk masa depan.
4. Kerendahan Hati (Humility). Menjaga kerendahan hati dengan menunjukkan rasa hormat
terhadap karyawan dan mengakui kontribusi karyawan terhadap tim.
5. Kepercayaan (Trust). Servant-leader adalah orang-orang pilihan yang dipilih berdasarkan
suatu kelebihan yang menyebabkan pemimpin tersebut mendapatkan kepercayaan.
 Berdasarkan Injil Matius 20:25-28 kepemimpinan hamba ini
ditiunjukkan melalui sikap:
1) Tidak semena-mena atau Persuasif dan Empati,
2) Mengutamakan orang lain atau pelayanan (service),
3) Memimpin dengan Kerendahan Hati, dan
4) Memimpin dengan Kasih.

Anda mungkin juga menyukai