Anda di halaman 1dari 4

GEREJA SEBAGAI TUBUH KRISTUS

Gereja dalam konteks ini dilukiskan sebagai tubuh yang


berarti gereja itu sebagai organisme, yang hidup di
dalam Kristus.

Sebagai Organisme, maka keberadaan gereja yang


terdiri dari banyak anggota, maka yang satu saling
terkait dengan yang lainnya, saling mempengaruhi, dan
bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu.

Semuanya kita dipersatukan oleh Kristus, untuk


mewujudkan kehendak-Nya

Untuk dapat satu tubuh dan melakukan kehendaknya,


maka:

1. Persembahkan Hidup Kita, Kudus dan Berkenan


(Tidak Bercacat)
2. Jangan mengingini untuk serupa dengan dunia.
(Harus Serupa dengan Kristus)

Mengapa Tuhan Menyatukan Kita: Untuk Melayani


sesuai dengan Karunia yang diberikan kepada kita.

Karunia = Karunia atau pemberian yang Allah berikan


kepada manusia merupakan ungkapan kebaikan hati-
Nya yang tidak selayaknya diperoleh..
Karunia yang diterima dari Allah ini sepatutnya
digunakan hanya demi kepentingan sesama manusia
dan demi kemuliaan Allah, sang Pemberi. (1Ptr 4:10, 11)
Karunia ini bukan untuk keuntungan yang
mementingkan diri bagi si penerimanya. Karena orang
tersebut telah ”menerima dengan cuma-cuma”, ia
wajib ’memberikan dengan cuma-Cuma.

a. Karunia-karunia rohani adalah kemampuan-


kemampuan khusus. Kemampuan khusus ini tidak
sama dengan dengan talenta atau pun
kemampuan alami yang dibawa setiap orang sejak
lahirnya.
b. Karunia-karunia rohani adalah pemberian Tuhan.
Artinya, karunia-karunia rohani tidak diperoleh
karena pekerjaan yang baik, punya talenta atau
kemampuan- kemampuan alamiah.
c. Karunia rohani adalah untuk memuliakan Kristus
dan membangun gereja-Nya. Karunia-karunia
rohani harus digunakan untuk pelayanan di dunia
ini. Karunia-karunia tersebut diberikan untuk
memuliakan Kristus dan menolong gereja untuk
bertumbuh.

Bentuk-Bentuk Karunia:
1. Karunia Bernubuat
Di kalangan penafsir ada dua pendapat berbeda
tentang nubuat. Yang pertama mengartikan nubuat
sebagai uraian Firman atau khotbah. Artinya,
karunia ini kini diberikan pada para pengkhotbah.
Kedua, mengartikan karunia nubuat sebagai kata-
kata yang membeberkan rahasia-rahasia kehidupan
dan masa depan seseorang. Artinya semacam
kemampuan meramal.

tujuan nubuat (1 Kor 14:3) ialah untuk membangun,


menasihati, dan menghibur.

Karunia ini adalah penyampaian nasehat-nasehat


Firman Tuhan kepada jemaat dengan dampak
membangun, menasehati, dan menghibur. Yang
pertama menunjuk pada dampak pembangunan
kehidupan jemaat. Jelas tidak ada tempat bagi
nubuat-nubuat privat. Yang kedua menunjuk pada
fungsi supervisi seperti yang dilakukan Roh Kudus
(istilah yang digunakan ialah paraklesis dekat
dengan parakletos = Roh Penghibur). Yang ketiga
membawa dampak peredaan ketakutan atau
menenangkan orang yang sedang dalam tekanan
hidup.
2. Karunia Melayani = pelayanan ini terkait dengan
pelayanan Diakonia = Sosial. Pelayanan yang rela
mengerjakannya sesuatu dan juga untuk berkorban
atau menolong orang lain.
Mengurus Konsumsi, Menyiapkan perlengkapan
gereja, Membantu orang-orang berkekrungan
dalam gereja, dan sebagainya.
3. Karunia Mengajar = Karunia mengajar yang
dimaksudkan di sini adalah karunia dalam
memberikan pengetahuan secara khusus mengenai
kebenaran Firman Tuhan atau Injil. Tentunya orang
yg memiliki karunia ini, memiliki pengetahuan lebih,
supaya dirinya cakap untuk mengajar.
4. Karunia Menasehati = melayani dengan
cara memberikan nasihat. Ada orang mungkin
hebat atau cakap mengajar, tetapi belum tentu
dirinya memiliki kemampuan memberikan nasehat.

Anda mungkin juga menyukai