0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
920 tayangan15 halaman
Ada 4 model hubungan gereja dan negara yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu terpisah dan bermusuhan, pemisahan, mapan, dan semi terpisah. Dokumen kedua membahas tokoh-tokoh gereja seperti Theodora, Didimus, Marinus, Sebastianus, dan Fransiskus dari Asisi yang berkorban demi iman mereka. Dokumen ketiga membahas tokoh-tokoh gereja lainnya seperti Polikarpus, Agustinus, Martin Luther, dan memberikan ring
Ada 4 model hubungan gereja dan negara yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu terpisah dan bermusuhan, pemisahan, mapan, dan semi terpisah. Dokumen kedua membahas tokoh-tokoh gereja seperti Theodora, Didimus, Marinus, Sebastianus, dan Fransiskus dari Asisi yang berkorban demi iman mereka. Dokumen ketiga membahas tokoh-tokoh gereja lainnya seperti Polikarpus, Agustinus, Martin Luther, dan memberikan ring
Ada 4 model hubungan gereja dan negara yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu terpisah dan bermusuhan, pemisahan, mapan, dan semi terpisah. Dokumen kedua membahas tokoh-tokoh gereja seperti Theodora, Didimus, Marinus, Sebastianus, dan Fransiskus dari Asisi yang berkorban demi iman mereka. Dokumen ketiga membahas tokoh-tokoh gereja lainnya seperti Polikarpus, Agustinus, Martin Luther, dan memberikan ring
diasingkan dengan Negara, gereja tidak diakui keberadaannya oleh Negara contoh di negera- negara Eropa Timur dan Selatan selama era Komunis.( 1960-1990 ) 2. Pemisahan gereja dengan Negara artinya Negara tidak memihak, Negara bersifat netral. Dalam hubungan seperti ini gereja tidak mendapat bantuan dari Negara. Kendatipun demikian gereja dalam hubungan seperti ini mendapat kebebasan penuh untuk mengembangkan diri, contoh di Negara Prancis, AS dll 3. Mapan artinya dalam hubungan yang mapan gereja mendapat dukungan yang penuh dari Negara contoh di Negara-negara Eropa Utara (Inggris, Swedia, Norwegia dll) 4. Semi terpisah artinya Gereja menentukan dan mengurus dirinya sendiri secara terbatas. Para pepimpin gereja berhak mendapat layanan public contoh di Jerman.Para pemimpn gereja berhak berperan dalam layanan publik. ( rumah sakit, militer, penjara ) memungut pajak atas dasar keanggotaan gerej. Agama diajarkan di sekolah umum BELAJAR DARI TOKOH GEREJA Theodora dan Didimus Theodora adalah seorang gadis cantik, anggota jemaat yang saleh di Antiokhia. Ia ditangkap dan diadili oleh gubernur Antiokhia. Theodora diperintahkan oleh gubernur agar mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa Roma dan Kaisar, tetapi ia menolak dengan tegas. Karena penolakannya itu, ia mendapat hukuman cambuk, lalu dipenjarakan di ruang bawah tanah. Didimus menyamar sebagai seorang tentara Romawi untuk menemui kekasihnya dipenjara. Ia berhasil menemui Theodora. Didimus membujuk Theodora supaya menyangkal namun Theodora menolaknya Didimus menyatakan bahwa dirinya adalah Kristen dan Theodora adalah tunangannya. Gubernur meminta kepada Didimus untuk meninggalkan imannya kepada Kristus dan mempersembahkan kurban kepada dewa. Namun dengan tegas Didimus menolak permintaan sang gubernur, akibatnya Didimus pun diancam hukum mati. Mendengar putusan yang ditujukan kepada tunangannya, Theodora menghadap gubernur untuk memohon supaya Didimus dibebaskan dengan alasan "bahwasannya Theodoralah yang menyebabkan Didimus menyamar sebagai tentara, itu sebabnya sepantasnyalah saya yang harus dihukum mati kata Theodora. tetapi apa mau hendak dikata Theodora pun ikut dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya dan mayatnya dibakar. 2. MARINUS Di Kaisarea ada seorang kaisar Romawi yang bernama marianus. Dia adalah seorang tentara yang cakap, itu sebabnya dengan mudah Marianus mendapatkan posisi yang sangat strategis dalam karirnya sebagai seorang tentara Romawi. Tetapi oleh karena Marinus seorang Kristen, hal ini menjadi persoalan, ksrena berdasarkan hukum Romawi kuno seorang Kristen dilarang menduduki jabatan strategis. Status Marinus sebagai seorang kristen pun disampaikan oleh seseorang ke pada Kaisar. Arkheus seorang hakim di Kaisarea mengecek benar tidaknya informasi tersebut. sang hakim membujuk supaya Marinus menyangkal imannya dan mempersembahkan kurban kepada dewa dan menyembah kaisar guna memperoleh jabatan tersebut. Akhirnya, Marinus memilih untuk tetap mempertahankan imannya. Akibatnya Marinus dihukum mati dengan cara dipancung 3. SEBASTIANUS Sebastianus tinggal di Narbonne, hidup dilingkungan istana, dan sebagai seorang komandan. Yang dikelilingi dengan orang yang menyembah berhala, namun ia tidak terpengaruh dengan situasi tersebut. Fabianus, seorang jenderal di Roma, sangat membenci Sebastianus. Namun sang jenderal tidak punya jalan untuk menjebak Sebastianus agar dihukum mati. Sebab berdasarkan hukum Romawi, seorang pejabat tidak dapat dihukum mati. Oleh sebab itu Jenderal Fabianus melapor kepada kaisar Dioklesianus bahwa Sebastianus muduh para dewa dan kaisar. di hadapan kaisar, Sebastianus mengatakan bahwa agama Kristen adalah agama yang baik dan tidak ada unsur-unsur kejahatan. Agama Kristen bukan agama yang bermaksud mengganggu ketertiban dilingkungan kekaisaran roma, tetapi sebaliknya dalam ibadah orang Kristen, kaisar dan keselamatan kaisar didoakan. Dioklesianus menjadi kaisar di Roma sekitar tahun 284. Situasi Gereja pada saat itu sudah semenjak kaisar Gallienus mengeluarkan keputusan (edik) toleransi pada tahun 261. tahun 303 Diokesianus, tiba-tiba mengeluarkan keputusan untuk menghambat Gereja. Dalam situasi seperti inilah Sebastianus menjadi Kristen. Akhirnya Sebastianus dijatuhi hukuman mati dengan dipanah oleh tentara-tentara Roma 4. FRANSISKUS DARI ASISI Fransiskus lahir Lahir pada tahun 1182 di kota Asisi Italia, nama kecilnya Geovanni. Sejak kecil Fransiskus sudah dicap sebagai orang yang berontak terhadap orang tua. pada usia 20 tahun ia bergabung menjadi anggota militer dan Italia berperang dengan perugia. Ketika enjadi tawanandi penjara Fransiskus mengalami penderitaan yang amat sangat yang menyebabkan ia jatuh sakit yang membawa ke dalam pertobatan. Setelah keluar dari penjara ia memutuskan untuk masuk menjadi Kristen yang sesungguhnya. Dalam perjalanan berjiarah ke Roma Fransiskus bertemu dengan para pengemis dan orang yang berpenyakit kusta. Ia terharu dan iba sehingga ia memberikan jubahnya kepada pengemis dan memeluk penyandang kusta itu. Apa yang dilakukan oleh Fransiskus tidak lazim bagi kebanyakan orang sebab ia akan ketularan oleh penyakit kusta tersebut. Suatu ketika Fransiskus dari Asisi mendengar sebuah kotbah yang didasarkan pada Matius 10:7- 19, setelah mendengar khotbah tersebut ia mengambil suatu keputusan yang lebih radikal. Ia membuang tongkat dan sepatunya, memakai jubah hitam dan berikatpinggangkan tali dan hidup sebagai pengemis. Hal ini ia lakukan sebagai wujud ketaatannya kepada kristus. Sepanjang sisa hidupnya ia mengajarkan tentang kemiskinan, pertobatan, kasih persatuan dan perdamaian. POLYKARPUS Polykarpus lahir sekitar r tahun 69. Dia adalah murid Rasul Yohanes dan Uskup di Jemaat Smirna, Asia Kecil. Dalam tradisi Romawi pengakuan Polyksrpus ini dianggap menghina kaisar, dan dewa-dewa orang Romakarena mengakui Tuhan sebagai Juruselamat dan satu- satunya raja yang harus ia sembah.. Di hadapan kaisar dan dengan diancam akan dibakar hidup-hidup, ia diminta oleh Kaisar supaya menyangkali imannya kepada Yesus Kristus serta mengutuki Yesus Kristus. Namun dengan tegas Polykarpus tidak mau menyangkali imannya. Polykarpus akhirnya di bakar hidup- hidup samapi tewas dalam kobaran api. AGUSTINUS Agustinus merupakan seorang bapak gereja yang pandangan- pandangannya sangat berpengaruh dikalangan kekristenan khusunya dalam gereja Barat. ia hidup dengan gaya hidup hedonistic, pestapora, percabulan menguasai hidupnya. Di Karthago ia menjalin hubungan dengan seorang perempuan muda yang selama lebih dari sepuluh tahun dijadikannya sebagai istri gelapnya, yang kemudian melahirkan seorang anak laki-laki baginya dan diberi nama Adeodatus. Gaya hidup hedonistik yang dimiliki oleh Agustinus bukannya membuat hidupnya semakin bahagia, namun ia terus bergumul untuk mencari kebenaran yang sejati yang memberikan kepadanya suatu kedamaian hidup. Suatu ketika sekitar tahun 386 Agustinus sedang duduk dalam taman di depan rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang berkata “ambillah dan bacalah”. Agustinus mengambil dan membukanya. Ia membaca Roma 13:13- 14. Setalah Membaca firman di atas hatinya terbuka dan menyadari bahwa perkataan itu di tunjukan kepadanya dan diakuinya sebagai perkataan Yesus yang rupa-rupanya sudah mengenal semua kelemahan dan dosanya. Akhirnya Agustinus bertobat dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. MARTIN LUTHER Martin Luther lahir dalam sebuah keluarga petani pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Thuringan, Jerman. Ayahnya bernama Hans Luther dan ibunya bernama Margaretta. Keluarga Luther adalah keluarga yang saleh. Pada umur 17 tahun Martin Luther masuk ke Universitas Erfurt. Ia mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Pada tanggal 2 Juni 1502 di musim panas terjadi suatu peristiwa yang membelokkan seluruh kehidupannya. Dalam perjalanannya pulang dari sekolah, tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat yang disertai dengan guntur dan sambaran kilat yang hebat. Dalam ketakutan yang luar biasa Luther merebahkan tubuhnya ketanah dan seraya memohon kepada santa Anna (orang kudus yang dipercaya sebagai pelindung dari bahaya kilat) “Santa Anna yang baik tolonglah aku” saya mau menjadi Biarawan. Karena nyawanya tertolong, pada tanggal 16 Juli 1505 ia meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk Biara Serikat Augustinian di Erfurt Di dalam Biara Martin Luther berusaha mematuhi segala peraturan yang ada di Biara tersebut bahkan melebihi para teman-temannya. Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, mengunjungi tempat-tempat kudus dan dengan lutut yang telanjang merangkak menaiki anak tangga Scala Santa yang terdiri dari 28 anak tangga, dan terus- menerus melakukan pengakuan dosa. Semakin ia berusaha untuk Allah, tampaknya ia semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa. Sementara itu dalam pergumulan rohaninya ia terus berusaha mecari Allah yang rahmani. Dan akhirnya ia menemukan jawaban atas pergumulannya itu ketika ia menemukan pemahaman yang baru tentang Firman Tuhan yang tertulis dalam Roma 1:16-17. Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther pun mulai mengadakan perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang tidak benar dengan cara menempelkan 95 dalil di depan pintu gereja Writtenberg. Martin Luther mengatakan bahwa manusia bisa selamat oleh karena: hanya oleh iman atau “sola fide” Berarti seorang dapat memperoh keselamatan jika ia beriman pada Yesus Kristus, hanya oleh anugerah atau “sola gratia” bararti keselamatan semata-mata pemberian Allah secara cuma-cuma bukan karena usaha manusia, dan selanjutnya hanya oleh Firman Allah atau “sola scriptura” UJI KOMPETENSI
1. Tuliskanlah secara singkat latar belakang
kehidupan Theodora dan Didimus kekasihnya? 2. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari tokoh Marinus? 3. Uraikanlah secara singkat riwayat hidup Agustinus sampai Ia mengalami pertobatan? 4. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari tokoh Polykarpus? 5. Apa artinya sola scriptura, sola fide dan sola gratia?