Langkah-langkah belajar:
1) Berdoalah sebelum mulai belajar!
2) Bukalah Alkitabmu dan bacalah renungan firman Tuhan yang Gurumu berikan!
3) Selain ringkasan materi yang diberikan oleh gurumu, persiapkan juga Buku Paket sebagai
pendamping belajar!
4) Kerjakan setiap tugas ataupun latihan soal yang gurumu berikan, jangan menunda-nunda ataupun
menumpuk terlalu banyak tugas untuk dikerjakan, karena hal itu justru akan membebani diri kalian!
5) Selamat belajar!
RENUNGAN:
ROH KUDUS MEMPERBARUI HIDUP KITA
Kisah Para Rasul 2 : 1 – 13; 9 : 19b – 31
Hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan, semenjak kebangkitan Tuhan Yesus, para murid
berubah total secara iman, setelah kepenuhan Roh Kudus. Para murid yang notebene bukan “orang
sekolahan” kitab suci, mampu berkotbah, dan memberikan “kuliah” pada para ahli taurat dan ahli kitab
para nabi, dan bahkan kepada orang-orang yang ada di Yerusalem saat itu. Bahkan dengan berbagai
bahasa yang ada di sekitar Timur Tengah. Inilah pengaruh dari kepenuhan Roh Kudus itu. Juga kita lihat
bagaimana Paulus, yang tadinya adalah seorang penjahat dan pembunuh orang-orang kudus, BERBALIK
menjadi penginjil jempolan bagi Yesus Kristus. Ini semua akibat dari apa yang di sebut dengan
kepenuhan Roh Kudus. Inilah transformasi kehidupan iman oleh Roh Kudus itu.
Dari sini kita bisa lihat bahwa kepenuhan Roh Kudus bagi orang-orang percaya, akan
mengakibatkan perubahan iman secara luar biasa. Dengan kata lain, Roh Kudus mampu
mentransformasikan kehidupan iman orang percaya. Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang
ditransformasikan? Maka jawaban sederhananya adalah IMAN. Iman yang bagaimana? Maka itu adalah
iman yang membawa seseorang yang percaya pada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan
hidup oleh Roh. Lalu apakah akibat hidup oleh Roh itu? Berikut ada beberapa catatan yang bisa kita
petik sebagai akibat hidup dalam tuntunan Roh Kudus:
1) Damai Sejahtera ;
2) Berkelimpaham dalam pelbagai kebajikan;
3) Selalu bersyukur;
4) Sebagai Saksi Kristus.
Tentu masih banyak lagi akibat dari transformasi kehidupan iman yang di pimpin oleh Roh Kudus
itu, namun setidaknya, keempat hal di atas, akan dialami oleh seseorang yang telah hidup dengan iman
dan hidup dalam tuntunan Roh Kudus. Hidup dalam Damai Sejahtera, adalah ciri utama orang percaya.
Inilah enaknya jadi orang percaya, yakni mengalami tentrem rahayu, alias damai sejahtera. Kedamaian
ini, tidak ada hubungannya dengan harta kekayaan. Dalam Filipi 4: 7 – 8, tampak bahwa Damai Sejahtera
Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita. Ini jelas janji firman Yesus
Kristus yang sangat luar biasa itu.
Bila hati dan pikiran kita sudah dipelihara Allah (kita serahkan pada Roh Kudus), maka segala
kekawatiran dan ketakutan akan digantikan dengan damai sejahtera Allah. Ini bukan berarti bahwa
orang Kristen tidak pernah mengalami masalah dalam kehidupan ini, bukan itu maksudnya. Tetapi
setiap kali ada masalah, kita percaya bahwa Tuhan pasti memberikan kelepasan. Kita mampu
menghadapi persoalan hidup ini, sebab Roh yang ada pada kita sangat jelas jauh lebih besar daripada
roh-roh yang ada pada dunia ini (1 Yohanes 4: 4), maka, sadar atau tidak sadar, lingkungan akan melihat
kita sebagai orang-orang yang sumringah dan berkualitas, sehingga kita otomatis akan menjadi saksi-
saksi Kristus. Inilah hak istimewa anak-anak Tuhan dari transformasi iman yang diberikan Roh Kudus.
BAB VI
Roh kudus membaharui gereja
(Yeremia 31:31-33 Kisah Para Rasul 2:17-19, Galatia 3:26-29, Galatia 5:18)
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI:
1. Di atas dikatakan bahwa pembaharuan yang terjadi di dalam gereja adalah hasil
pekerjaan Roh Kudus. Pembaharuan apakah yang pernah terjadi di dalam gereja kamu?
Kalau tidak ada, apa sebabnya?
2. Menurut kamu, apakah di masa kini masih ada orang-orang yang ditolak masuk ke dalam
gereja, atau ditolak bergabung menjadi anggota gereja? Apakah mereka ini orang-orang
yang berlatar belakang suku yang lain, kelas ekonomi yang lebih rendah, atau mereka
yang dianggap mengalami “kelainan”, seperti misalnya seorang waria – yang tubuhnya
laki-laki tetapi di dalam jiwanya ia merasa perempuan sehingga mereka sering
dilecehkan dan dicemoohkan masyarakat?