Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN

Golongan Farisi, Golongan Saduki, Golongan Eseni dan


Golongan Pengikut Yesus

Perbedaan antar golongan dan antar etnik dapat diketahui dari simbol-simbol atau
cara komunikasi antar sesama dan antar orang lain. Sebagaimana komunikasi antar
personal yang terjadi selama ini pada masyarakat pegunungan tengah Papua.
Demikianlah perbedaan antar golongan yang terjadi pada zaman Yesus, bahwa
perbedaan antar golongan itu terlihat jelas pada pergaulan antar sesama mereka
bahwa:
1. Golongan FARISI
Orang Farisi adalah Suatu golongan dari para "rabi, guru atau
pengajar" dan ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Mereka berpegang pada
Taurat Musa dan "adat istiadat nenek moyang" (Mat 15:2). Seluruh hukum dan
peraturan mereka taati secara mutlak. Mereka adalah Golongan agama dalam bangsa
Yahudi. Orang-orang Farisi sangat taat kepada hukum-hukum agama Yahudi dan
peraturan-peraturan yang sudah ditambahkan pada hukum-hukum itu dari zaman ke
zaman.
Mereka perjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang Taurat dan tradisi para
nenek-moyang (Misna; Talmud). Mereka menuntut penafsiran yang paling keras,
terutama tentang soal-soal yang berhubungan dengan Sabat, kebersihan rituil (tahir)
dan yang berkaitan dengan soal persepuluhan.
Walaupun mereka begitu serius di dalam bidang agama, sebenarnya pelaksanaan
pandangan dasar mereka yang berat-sebelah, kerajinan mereka terhadap hukum yang
keterlaluan, maupun ketahiran rituil membuat mereka memisahkan diri secara
sombong dengan memandang rendah rakyat sambil mempertahankan sifat kelompok
mereka pribadi. Sikap mereka terhadap hukum jatuh pada formalisme kosong
(pemenuhan hukum secara harafiah), sehingga orang Farisi bukan lagi pembawa iman
yang hidup.
Teguran yang keras Yesus terhadap orang Farisi adalah tidak menyangkut ajaran
mereka, melainkan terutama menyangkut mentalitas mereka (sikap angkuh dan
sikap berpura-pura) dan tingkah-laku mereka (Mat 23:13-36). Perlawanan mereka
yang tidak dapat didamaikan akhirnya membuat Yesus dihukum mati (Mark 3:6).

2. Golongan SADUKI
Golongan Orang Saduki adalah Suatu golongan pemimpin agama Yahudi,
yang sebagian besar terdiri dari imam-imam. Mereka mendasarkan
pengajarannya pada kelima kitab Musa dan menolak segala adat istiadat yang
ditambahkan kemudian. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan dan adanya
malaikat. Terhadap kebudayaan Yunani golongan ini sangat terbuka.

Page01
Mereka mendasarkan kepercayaan mereka hanya atas kelima buku pertama dalam
Perjanjian Lama (PENTATEUKH). Itu sebabnya pendirian mereka banyak berlainan
dengan golongan Farisi yang percaya adanya hidup sesudah mati dan adanya
malaikat. Golongan Farisi adalah golongan yang banyak anggotanya.
Mereka tidak mengakui kebangkitan dan kematian (Mark 12:18) dan
berbeda pendapat dalam banyak persoalan rituil maupun yuridis dengan
para Farisi. Asal mula partai mereka itu terselubung dalam kegelapan, namun sudah
sejak perlawanan kelompok mereka terhadap Yonatan, yang memusatkan kekuasaan
politik dan religius pada Imam Agung (153 sebelum Mas.), kelompok mereka itu sudah
memperoleh bentuk tertentu. Di dalam mahkamah agama orang saduki selalu bisa
mempertahankan pengaruhnya, tetapi selalu menjadi musuh orang-orang Farisi.
Orang Saduki itu di dalam Injil memang jarang disebut (Misalnya: Mat 3:7; 16:1; Mark
12:18; Luk 20:27). Meskipun demikian kekuasannya sangat mantap, sebab Imam
Agung selalu diambil dari golongan mereka dan mereka lebih mudah menyesuaikan
diri mereka pada bangsa Roma. Pada permulaannya mereka hampir tidak pernah
mengadakan pertikaian dengan Yesus, namun demikian mereka di kemudian harinya
bergabung dengan orang-orang Farisi di dalam rasa kebenciannya terhadap Yesus
(Mark 12:18-27 dsj.). Orang Saduki yang bernama Kayafas akhirnya memutuskan
hukuman mati. Setelah tahun 70 sesudah Masehi.

3. Golongan Eseni
Orang Eseni adalah sebuah mazhab Yahudi dengan kecenderungan melakukan askese
secara keras. Kata Eseni itu (: barangkali berasal dari bahasa Aram) berarti: "orang-
orang saleh". Menurut kesaksian Filo dari Aleksandria dan Flavius Yosefus, dapatlah
dipastikan kegiatan mereka pada waktu di antara tahun 150 sebelum Mas. (di bawah
pimpinan Yonatan dari Makabe) dan tahun 70 ses. Mas.
Mereka hidup terutama di dekat En-Gedi, tidak jauh dari Laut mati. Hidup mereka
menggunakan bentuk semacam persekutuan hidup biara. Mereka taat pada
seorang pemimpin yang mereka pilih sendiri. Aliran mereka ini mempunyai
mempunyai ciri yang khas karena hidup selibat, meninggalkan harta-milik
maupun perdagangan, melakukan pertanian, mempertahankan perintah
Sabat dengan keras, mengadakan pembersihan-pembersihan rituil,
novisiat dan merahasiakan beberapa ajaran terhadap orang luaran. Aliran
mereka ini menolak ibadat kenisah dan tidak melakukan persembahan kurban
binatang. Meski unsur-unsur utama dari ajaran mereka itu Yahudi, namun nampaknya
dicampuri dengan pengaruh-pengaruh asing (: Parsisme, Neopitagorisme?). Dengan
dasar alasan yang kuat, para ahli berpendapat, bahwa Jemaat Kumran bergantung
pada gerakan

4. Golongan PENGIKUT YESUS


Pengikut Yesus rata-rata adalah orang-orang yang tidak mempunyai pengaruh besar
dalam kehidupan golongan Orang Farisi, orang Saduki dan golongan Eseni. Mereka
semuanya berasal dari masyarakat biasa yaitu dari golongan petani, neyalan dan

Page02
pengemis yang dianggap orang Farisi atau Saduki sebagai rakyat jelata yang tidak ada
artinya.
Dari latarbelakang kehidupan murid-murid-Nya yang tidak berpendidikan itu membuat
Yesus seringkali mengulang maksud pengajaran-Nya kepada murid-murid-Nya. Oleh
sebab itulah murid-murid-Nya sering kali sulit mengerti kata-katan Yesus, Misalnya
dalam Injil Matius 16:7 repos murid-murid-Nya berbeda dengan maksud pengajaran
Yesus, yang mana dikaitkan dengan makanan.

Pelajaran apa yang kita dapatkan dari ketiga golongan ini ?


Sifat EKSKLUSIVISME/ EKSKLUSIV

Klaim eksklusiv merupakan suatu tanda kesombongan yang mendatangkan


murka Tuhan, sebab sifat itu menunjukkan diri yang paling benar dari yang
lain. Karena itulah Yesus menentang sifat kesombongan mereka. Yesus
tidak menentang PENGAJARAN MEREKA tetapi Yesus menentang SIFAT
Mereka yang sombong terhadap masyarakat kecil dan menganggap diri
mereka yang paling suci dan paling benar.
Eksklusivisme adalah salah satu cara pandang suatu agama terhadap agama-agama
yang berbeda dari agama tersebut. Pendekatan eksklusivisme merupakan salah satu
pendekatan di dalam studi teologi agama-agama. Pendekatan eksklusivisme
menyatakan bahwa agama Kristen merupakan satu-satunya jalan keselamatan.
Quraish Shibab mengatakan “malapetaka dapat terjadi bukan saja karena umat
beragama tidak memahami agama orang lain, tetapi juga karena ketidakmampuan
untuk mengerti agamanya sendiri. Jika setiap pemeluk agama yang berbeda-beda itu
didorong untuk menyusun kerangka teologis menurut kacamata agamanya,
setidaknya mereka didesak untuk menggali dari agamanya sendiri nilai-nilai positif
yang mendukung bahkan menggiatkan hubungan-hubungan antar penganut agama-
agama yang berbeda-beda itu, sehingga sedapat mungkin konflik-konflik yang tidak
perlu dapat dihindarkan”
Eksklusiv adalah tanda KESOMBONGAN. MERASA DIRI PALING
BENAR,kepura puraan dan munafik

Jika demikian apa yang harus kita lakukan ?


1. Merendakan diri dan mencari Tuhan,
(teladan Perwira dari Kapernaum) Matius 8:5-13
Merendahkan diri identik dengan "kita sedang ada di rumah orang lain". Apa yang
harus kita lakukan, ketiga berada di rumah orang lain ? Setidak-tidaknya mengerjakan
apa yang harus dikerjakan supaya mereka senang. Harusnya kita sadar bahwa sedang
menikmati berkat kebaikan tuhan, sehingga tidak ada alasan untuk membanggakan
diri tetapi berusaha untuk menyenangkan dia dalam segala hal yang dia berikan.

Page03
Semua bersumber dari dia, Roma 11:36, dan harus kita, 1 tesalonika 5:18 bahwa
semua yang terjadi dalam hidup kita adalah dalam rencana dan kehendak-Nya.
Apa yang terjadi akhir-akhir ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk
mendewasakan iman kita. Untuk mengajar kita agar taat dalam beribdah, taat dalam
melakukan tugas sebagai anak tanpa mempertakan mengapa semua ini terjadi. Segala
keputusan Tuhan bagian dari kebaikan bagi kita untuk belajar mengucap syukur dan
memuliahkan dia dalam segala hal.

2. Mengikut Tuhan dengan ketulusan, dan kerinduan Matius 15:21-28


(perempuan Kanaan)

Mengikut Tuhan tidak untuk memaksa Tuhan apalagi mencobai Tuhan, Matius 4:7,
Ulangan 8:2, Lukas 4:12, Kisah para Rasul 5:9 dan 1Korintus 10:9. Mengikut Tuhan
sebabai tanda pertobatan dan keseriusan untuk melaksanakan segala ketentuan dan
perintah-nya, Yohanes 14:15.
Mengikut Tuhan juga sebagai bukti kasih sayang sehingga apapun perintah-nya
dilaksanakan atas dasar kasih kepada Allah sebagai Tuhan atas segala TUHAN,
termasuk melaksanakan pelayanan sebagai bukti pengabdian kita,Kolose 3.23. Jadi
mengikut Tuhan adalah bukti kasih sayang kepada tuhan sehingga apapun yang
terjadi dalam hidup ini adalah bagian dari proses pendewasaan Iman. Kalau talenta
dilatih dalam kesunyian hidup, sementara IMAN harus di LATIH dalam badai-badai
kehidupan.

3. Melakukan yang Tuhan perintahkan (Janji Penghiburan dari Tuhan)


Yohanes 14:15-31
Perintah-Nya adalah jikalau kamu mengasihi AKU maka kamu akan menuruti segala
pentintahku. Bapak ibu saudara mari kita praktekkan kuasa yang Tuhan berikan
kepada kita dalam hal melakukan perintah-Nya. Sebabaimana dikatakan bahwa setiap
oranh yang menerima-Nya diberinya kuasa, Yohanes 1:12. Jadi tidak ada alasan untuk
mengatakan bahwa saya tidak mempunyai kuasa, sekarang tergantung pada kita
untuk mempraktekkan segala karunia yang tuhan kasih, sebagai pengajar, sebagai
pelayan, dan apa saja yang Tuhan percayakan lakukan itu dengan ketulusan sehingga
dapat penyertaan Tuhan.

Dampaknya adalah kita akan menikmati segala yang dijanji oleh Tuhan
yaitu
1. Keluarga kita diberkati, 2 Samuel 7:1-17 (2 Samuel 7:12)
Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian
bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan
keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan
mengokohkan kerajaannya.

Page04
2. Ladang dan LUMBUNG kita diberkati Ulangan 28:1-14

Ulangan 28:3-6 (TB) 3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau


di ladang. 4 Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil
ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.5
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. 6 Diberkatilah engkau pada
waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

3. Hidup kita diberkati Ulangan 30:11-20

Ulangan 30:16
karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi
TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau
hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri
ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.

Kesimpulannya
1. Datanglah kepada Tuhan dengan hati yang rindu akan Tuhan dan berlutut
dihadapan-Nya maka Tuhan akan memberkati dan menguasai hidup kita,
2. Jaukan segala kesombongan dan kebanggaan diri atas segala hal supaya
Tuhan jangan membuang kita dari hadapan-Nya,
3. Mendekatlah kepada-Nya dengan ketaatan agar kita dilayakkan untuk masuk
dalam rencana dan kehendak-Nya.

Wamena, 21 Februari 2021


Pdm.Yoel Giban, S.Th

Page05

Anda mungkin juga menyukai