I. KEBENARAN SEJARAH
Fakta sejaran bahwa Yesus Kristus pernah hidup di dunia ini tak dapat
disangkal. Segenap upaya membuktikan bahwa itu tidak benar selama
200tahun silam gagal total. Kenyataan bukan hanya bahwa seluruh
Perjanjian Baru (PB) disusun berdasarkan Kristus yang benar hidup, tapi
lahirnya dan berkembangnya gereja bahkan perjalanan sejarah dunia sejak
19 abad yang lalu, tak dapat diterangkan terlepas dari realitas sejarah
tentang Kristus yang hidup, mati dan bangkit kembali.
Bahwa sumber-sumber data di luar Alkitab dari abad pertama sesudah
pelayanan Kristus hanya sedikit menyinggung mengenai Dia, hal itu adalah
lumrah. Agama Kristen adalah salah satu dari sekian agama yang alhir di
negeri timur wilayah dunia Romawi pada kedua abad pertama. Perihal
agama itu sedikit sekali yang menarik para ahli sejarah bangsa-bangsa.
Tetapi sesudah agama Kristen bertikai dengan negara, agama itu penting
disebut terutama pada kurun waktu itu, dan penulis-penulis non-Kristen
pertama yang menyinggungnya berkaitan dengan pertikaian itu menyebut
Kristus adalah pendiri agama Kristen (Tacitus, Annals15.44;
Suetonius,Claudius 25, [/i]Nero[/i] 16; Plinius, Epistles 10.96).
Di luar berita dalam tulisan Yosefus (Antiquities of the Jews 18.64), yang
sangat diragukan dan sudah pasti banyak ditambah dengan sisipan, tak
pernah Yesus disebut langsung dalam tulisan-tulisan Yahudi yang non-Kristen
pada zaman itu. Penyebabnya ialah rasa permusuhan dan dendam yang
sellau timbul jika pemimpin-pemimpin Yahudi pada zaman itu teringat
kepada Yesus. Tetapi secara tak langsung ada rujukan kepada Yesus dalam
tulisan-tulisan rabbi terdahulu, yang menyebut Yesus adalah orang durhaka
Israel dan yang mempraktekkan sihir, yang mencemooh kata-kata orang
bijak, menuntut orang tersesat, datang untuk menambahi Hukum Taurat,
yang mati digantung pada hari sebelum Hari Raya Paskah orang Yahudi, dan
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:27 pm
II. SUMBER-SUMBER
Mengenai keterangan terperinci peri-kehidupan Kristus, kita mutlak
bergantung pada PB. Seperti sudah dikatakan, tidak banyak yang diharapkan
dari penelitian atas kepustakaan Yahudi atau non-Yahudi dari dekade awal
tahun Masehi, dan jika kita beralih ke kepustakaan Kristen di luar Alkitab dari
zaman yang sama, hanya sedikit yang akan kita yang akan kita dapati
disana yang belum disebut dalam PB. Kebanyakan Injil Apokrifa mencolok
sebagai hasil khayalan, sehingga dengan cara yang bertentangan
membantu untuk membuktikan watak sejarah Injil-Injil Kanon, tapi tidak
menambah pengetahuan apapun tentang Tuhan Yesus.
Berita Injil bukanlah riwayat hidup dalam arti biasa ungkapan itu. Masing-
masing penulis keempat Injil mempunyai tujuan khas dalam menulis Injilnya,
dan mereka teliti memilih bahan dari data yang tersedia tentang hidup Tuhan
Yesus Kristus. Kendati banayak beda penekanan peri segi-segi tertentu hidup
Yesus, keempat Injil itu memberitakan Kristus yang satu dan sama adalah
Tuhan dan Juruselamat, Anak Manusia sejati dan Anak Tunggal Allah.
Karena keempat Injil bukanlah riwayat hidup biasa, tapi pengumuman kabar
baik mengenai Yesus yang adalah Juruselamat dan Tuhan, maka sukar
mencari di dalamnya kronologis yang ketat. Pada pihak lain, tujuan agamawi
para penulis tidak menyesatkan mereka untuk mengabaikan watak sejarah
hidup Yesus. Seperti jelas dinyatakan dalam kata pendahuluan Injil ketiga,
Lukas, para penulis itu benar-benar menyadari betapa mendesak dan
perlunya mengumumkan kebenaran tentang kristus. Bagi mereka dan
sesama mereka yang seiman kepercayaan pada Kristus adalah soalan hidup
dan mati. Karena itu mereka tak dapat mengalaskan iman mereka pada
takhayul, dongeng atau legenda. Kepercayaan seperti yang dimiliki generasi
Kristen pertama menuntut ketaatan mutlak sampai mati. Kepercayaan
seperti itu hanaya dapat didasarkan pada fakta-fakta yang benar-benar
meyakinkan. Lagipula, begitu dekat dan hidup hubungan para penulis Injil
dengan banyak saksi mata yang sempat mendengar dan melihat sendiri
Tuhan Yesus, sehingga para penulis itu mempunyai kesempatan yang khas
luar biasa untuk memperoleh bukti-bukti nyata dan sah. Diamping itu,
karena fakta-fakta historis itu diperoleh dari begitu banyak saksi mata, maka
para penulis Injil tidak berani memberikan keterangan-keterangan fiktif.
Kendati Lukas memasukkan kedalam Injilnya sebagian besar tulisan Markus,
dan mungkin Yohanes sudah mengena; baik ketiga Injil Pertama, tapi
masing-masing keempat Injil itu merupakan sumber yang berdiri sendiri
mengenai hidup Tuhan Yesus. Masing-masing menekankan segi tertentu dari
hidup dan pelayanan Kristus yang satu melebihi yang lain, tapi pada
dasarnya kristus yang sama dan yang satu itulah yang kita jumpai dalam
keempatnya. Hal itu benar dalam Injil Yohanes, seperti dalam Injil-injil
Sinoptik. Injil Yohanes melengkapi yang lain, dan sebagai hasil perenungan
yang bertahun-tahun dan pemikiran yang lebih dalam peri sejarah Injil
Yohanes lebih memusatkan perhatiannya pada ajaran Tuhan Yesus mengenai
diriNya sebagai Anak Allah. Tapi Yohanes tidak memberitakan Kristus yang
lain dari Kristus yang diberitakan oleh ketiga penulis Injil terdahulu.
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
III. UNIK
Ditinjau dari berbagai sudut hidup Tuhan Yesus adalah unik. Satu dari
keunikan itu ialah hidupNya adalah kegenapan nubuat-nubuat
khusus yang dinubuatkan ratusan tahun sebelum kelahiranNya. Yesus
sendiri, umpamanya, beberapa kali mengatakan kepada murid-muridNya
bahwa Dia harus menderita, mati dan bangkit dari antara orang mati sesuai
Kitab Suci (Bandingkan Lukas 18:31-34). Sesudah kebangkitanNya, Ia
menjelaskan bahwa hidupNya, kematianNya dan kebangkitanNYa
menggenapi semua yang tertulis dalam Kitab Suci (Lukas 24:25-27, 44-48 ).
Dalam tuturan Petrus, Stefanus dan Paulus yang tertulis dalam Kitab Kisah
Para Rasul dan hampir semua kitabd dalam PB, berulang kali diumumkan
bahwa hidup, penderitaan, kematian dan kenaikan Tuhan Yesus adalah
penggenapan janji-janji Allah dalam PL. Tak ada satupun dalam sejarah dunia
yang dapat dibandingkan dengan ketepatan fakta, bahwa ratusan tahun
sebelum Yesus lahir, ada banyak hal mengenai Dia bahkan tempat
kelahiranNya (Mikha 5:2) sudah di-pra-ucapkan dan dicatat dalam kitabkitab PL. Dan ditinjau dari berbagai sudut mulai dari ia dikandung secara
supra-alami sampai peristiwa kenaikanNya ke Sorga hidupNya adalah khas
dan unik. Hanya didalam hidup Dia tampak kepada kita Allah yang menjadi
manusia. Sementara hidup semua pendiri agama lainnya mengungkapkan
kepada kita orang-orang yang mencari kebenaran dan berusaha memahami
hakikat agama, hidup Yesus Kristus menyatakan Allah Pengasih dan Penegak
keadilan yang berprakarsa menyelamatkan umat manusia yang sudah jatuh
ke dalam dosa.
Semua klaim Yesus mengenai diriNya, bahwa Dia adalah Anak-Allah yang
kekal dibernarkan oleh hidupNya, kematianNya, kebangkitanNya dan
kenaikanNya yang penuh kejayaan. Ia memang khas dan unik diantara
segenap umat manusia.
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:31 pm
IV : MASA-MASA TERPENTING
Kendati tidak ada kitab yang menyusun riwayat hidup Yesus Kristus secara
kronologis, keempat Injil menyajikan cukup bahan yang memungkinkan kita
menunjuk masa-masa penting dalam hidupNya :
Para penulis Injil beroleh kesempatan luar biasa untuk menyelidiki kebenaran
tentang kelahiran Yesus Kristus. Lepas dari kenyataan bahwa Maria, ibu
Yesus, diserahkan dalam pengasuhan murid yang paling akrab kepada Yesus
(lihat Yohanes 19:26-27), baiklah diingat bahwa Yakobus, saudara Yesus,
beberapa tahun menjadi salah seorang pemimpin jemaat Yerusalem.
Sesudah kebangkitan dan kenaikan Yesus, Maria dan anak-anaknya tidak lagi
meragukan ke-Tuhan-an Yesus. Mereka hidup dalam persekutuan yang akrab
dengan sesama mereka, seiman di jemaat Yerusalem (lihat Kisah 1:14).
Ketika Lukas menyertai Paulus ke Yerusalem tahun 56 atau 57M, salah
seorang yang dikunjungi ialah Yakobus, saudara Yesus (Kisah 21:17-18 ).
Waktu itu sesuai pendahuluan Injilnya Lukas sudah memebri perhatian
besar pada fakta-fakta yang berkaitan dengan hidup Tuhan Yesus. Apakah
Lukas bertemu dengan Maria tidaklah diberitakan, tapi pasti kesempatan
terbuka lebar baginya untuk memperoleh informasi mengenai kelahiran
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:33 pm
Lukas 2:40,52 melaporkan jelas perkembangan hidup Yesus dari masa kanakkanak sampai jenjang dewasa berjalan seperti biasa tapi sempurna. Setiap
segi kehidupan ideal manusia sempurna seperti yang dikehendaki Allah
terwujud nyata dalam hidup Yesus. Kendati Dia hidup ditengah-tengah
keluarga sederhana bersama Maria, Yusuf dan beberapa adikNya lelaki dan
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:37 pm
Nazareth. Pada saat setelah Babtisan, Yesus menerima dimuka umum tigas
ke-Mesias-anNya sebagai Anak Allah dan Juruselamat, yang sekalipun Dia
sendiri tidak berdosa (2 Korintus 5:21), memikul hukuman dosa umat
manusia.
Allah Bapa membenarkan dan mensahihkan tindakan AnakNya, yang dalam
kesadaran penuh menyamakan diriNya dengan orang berdosa. Pembenaran
dan pensahihan itu dinyatakan dengan turunnya Roh Kudus dalam wujud
burung merpati dan suara dari Langit Engkau inilah Anakku yang Kukasihi,
kepadaMu Aku berkenan (Lukas 3:22 terj. Lama). Pernyataan ini yang
menghubungkan Mazmur 2:7 dengan Yesaya 42:1 mengenal Dia adalah
Mesias, tapi itu berarti Dia wajib menggenapi panggilan kemesiasanNya
dalam citra Hamba YHVH yang taat dan menderita sengsara.
Dengan keyakinan demikian dalam hatiNya, Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke
padang gurun Yudea untuk dicobai Iblis (Matius 4:1). Guna membuktikan
kelaikan dan kesanggupanNya menjadi Juruselamat manusia, Dia harus
membuktikan dulu ketaatanNya secara mutlak dan tanpa syarat kepada
BapaNya, juga kuasa keperkasaanNya mengalahkan penggoda ulung itu.
Peristiwa pencobaan ini mencolok dibandingkan peristiwa kejatuhan ke
dalam dosa pada Kitab Kejadian pasal 3; disana Adam dan Hawa menyerah
terhadap pencobaan kendati mereka hidup dalam keadaan paling
menguntungkan. Padahal, disini, Yesus menang berjaya kendati Ia dicobai
dalam keadaanNya yang paling buruk dan mengerikan. Setelah 40 hari di
padang gurun terus menerus dieckam ketegangan fisik dan spiritual, Iblis
mengerahkan segenap kemampuan dan kelicikannya menipu, untuk
mendesak Yesus mencobai BapaNya, atau, menolak melakukan misi-Nya
sesuai yang digariskan dalam seruan dari langit, seperti yang dikehendaki
BapaNya bagi Dia. Tapi Yesus mematahkan cobaan itu betapapun lihainya
dan halusnya cobaan itu. Yesus tetap taat tak tergoyahkan kepada kehendak
BapaNya. Yesus bangkit berjaya dari pertarungan spiritual itu sebagai Anak
Allah yang taat dan Hamba yang setia (Matius 4:1,11; Markus 1:12-13; Lukas
4:1-13).
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:39 pm
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:48 pm
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:49 pm
Elia (yang mewakili para nabi) nampak bersama-sama Dia dalam permuliaan
itu, sebelum Dia pada akhirnya memulai perjalananNya menuju Yerusalem
menanggung derita maut untuk menyelamatkan umat manusia. Sekali lagi
suara Allah dari langit menyatakan Yesus adalah AnakNya yang terpilih,
kepadaNya semua orang wajib menyimak dan patuh (Lukas 9:35).
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:51 pm
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:54 pm
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
by BP Tue Jun 13, 2006 1:54 pm
segera digenapi. Sebagai Kristus yang bangkit dan Tuhan yang hisup, Ia
membasmi ketakutan dan kebimbangan hati pengikutNya (Lukas 24:13-49;
Yohanes 20:11-21:22). Pada kurun waktu 40hari, Ia berulang-ulang
menampakkan diriNya kepada mereka, membuka hati mereka supaya
mengerti kitab suci PL, menjadikan akan mengutus Roh Kudus untuk
menghibur, memimpin dan memberi kuasa kepada mereka bertindak
sebagai saksiNya mulai dari yerusalem sampau ke ujung bumi (Kisah 1:8).
Setelah sekali lagi Ia meyakinkan mereka bahwa segala kuasa di Sorga dan
di Bumi telah diberikan kepadaNya (Matius 28:18 ), Ia menugasi mereka
untuk menjadikan semua bangsa muridNya (Matius 28:19). Lalu Ia berjanji
akan senantiasa menyertai mereka, bahkan sampai akhir zaman (Matius
28:20), dan Ia pun terangkat ke Sorga sambil mengangkat tanganNya
memberkati mereka (Lukas 24:50).
Dengan demikian, hidup Yesus sebagai Manusia diantara manusia di bumi
ini, pada akhirnya menang berjaya. Klaim para rasul sangat tepat
menyimpulkan pelayanan Yesus ke bumi Allah telah membuat Yesus, yang
kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus (Kisah 2:36).
Kepustakaan :
H Anderson, Jesus anda Christian Origins, 1964
O Borchert, The Original Jesus
FC Conybeare, The Historic Jesus
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Jilid 2 Halaman 603.
BP
Merdeka dlm Kristus
Posts: 10670
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
berita kematiannya dan tiba di Yudea 27 hari lebih dahulu dari kapal pertama
sehingga perintahnya tidak dilaksanakan.
Dalam menentukan waktu pelaksanaan sensus yang dilakukan oleh Kirenius
dengan tepat, kita harus mengingat kesulitan-kesulitan komunikasi dan
pemerintahan pada waktu itu. Lagi pula, sudah diketahui secara umum
bahwa sensus-sensus Roma (yang diadakan untuk maksud perpajakan)
sering ditentang di banyak wilayah kerajaan. Salah satu sensus seperti itu,
umpamanya, yang diadakan di Gaul sangat ditentang rakyat sehingga
diperlukan 40 tahun guna menyelesaikannya! Selain itu, ada lagi persoalanpersoalan komunikasi. Sehingga, boleh jadi sensus yang diselesaikan oleh
Kirenius pada tahun 6 atau 7 M telah didasarkan pada informasi yang
dikumpulkan jauh sebelumnya.
Kaisar Agustus sangat gemar mengumpulkan angka-angka statistik; karena
itu mungkin sekali ia meminta Herodes Agung untuk menjalankan suatu
sensus. Kirenius dikirim pada tahun 6 M untuk membereskan pekerjaan yang
belum diselesaikan oleh Arkhelaus, dan mungkin sekali ia memakai informasi
yang dikumpulkan sebelumnya dan tidak memulai pekerjaan yang rumit itu
dari awal sekali. Kalau ini benar, tidak ada alasan kuat untuk menganggap
informasi Lukas tentang sensus tersebut bertentangan dengan keterangan
lainnya yang mendukung perkiraan bahwa Yesus lahir pada tahun 5 sM.
Bagaimanapun juga, ia lebih menaruh minat untuk menceritakan kisah
kelahiran Yesus daripada menjelaskan kerumitan dunia politik Yudea pada
waktu itu.
Kita hanya tahu sedikit sekali tentang kehidupan Yesus sebagai anak- anak.
Rumahnya yang terbuat dari tanah liat merupakan bangunan yang terdiri
hanya dari satu ruangan, dengan atap datar. Mungkin Yesus ikut membantu
Yusuf dalam pekerjaannya. Mereka membuat alat-alat pertanian, perabot
rumah dan mungkin juga bekerja untuk bangunan- bangunan. Setiap desa
kecil seperti Nazaret mempunyai tukang kayunya sendiri, yang mungkin
sekali juga melakukan berbagai tugas lain di samping pekerjaannya sebagai
ahli bangunan kayu. Gambar-gambar yang kadang- kadang kita lihat tentang
Yesus sebagai remaja, yang sedang membuat kuk untuk sapi, tidaklah
melukiskan semua yang dilakukan- Nya. Tentu Ia juga terampil di dalam
pekerjaan memplester tembok maupun menyerut kayu.
Walaupun rumah-Nya relatif sederhana, kelihatannya Yesus memperoleh
pendidikan yang baik. Ia dianggap orang yang cocok untuk membaca
Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani di sinagoge di Nazaret (Luk. 4:16- 20),
padahal tidak semua orang seumur-Nya dapat membaca bahasa Ibrani,
walaupun mereka mungkin dapat berbicara di dalam bahasa itu. Anak-anak
lelaki Yahudi biasanya dididik di sinagoge setempat, dan Yesus tampaknya
termasuk anak yang cerdas dalam kelas-Nya.
Nazaret merupakan kota yang menantang bagi seorang anak lelaki cerdas
yang sedang beranjak dewasa. Memang benar Nazaret bukan kota penting.
Ia tidak pernah disebut di bagian lain Alkitab, maupun dalam tulisan lain
pada zaman itu. Tetapi mungkin sekali hal itu disebabkan karena orangorang Yahudi yang sangat taat merasa bahwa rakyat Galilea - termasuk
penduduk-penduduk Nazaret - terlalu banyak berhubungan dengan orangorang bukan Yahudi. Galilea sendiri sering disebut "Galilea, wilayah bangsabangsa lain" (Mat. 4:15), karena lebih banyak orang bukan Yahudi ketimbang
orang Yahudi sendiri menetap di sana. Sebaliknya rakyat di provinsi Yudea di
sebelah selatan telah terisolasi dari semua pihak lain kecuali dari masyarakat
mereka sendiri, sehingga mereka menjadi tertutup dan mementingkan diri
sendiri, dan juga merasa benar sendiri serta bersikap munafik. Tetapi Galilea
sangat berbeda. Jalan-jalan raya yang membawa pedagang- pedagang dari
timur dan pasukan Roma dari barat melintasi Galilea. Di Nazaret, Yesus
bertemu dan bergaul dengan banyak orang bukan Yahudi. Tentu Ia
memikirkan dan berbicara mengenai gagasan-gagasan Yunani dan Romawi,
di samping warisan agama bangsa-Nya sendiri.
Salah satu keuntungan istimewa bila dibesarkan di Galilea adalah bahwa
Yesus dapat berbicara tiga bahasa. Seperti yang disebutkan di atas, Ia dapat
berbicara dan membaca bahasa Ibrani, meskipun bahasa Ibrani bukan lagi
bahasa yang biasa dipakai rakyat Yahudi. Sejak beberapa abad sebelum
zaman Yesus, orang-orang Yahudi telah memakai bahasa lain yang mirip
dengan bahasa Ibrani, yang disebut bahasa Aram. Bahasa itulah yang
Nya. Allah adalah Bapa-Nya dan hubungan itu lebih penting bagi-Nya
daripada apa pun juga.
Peristiwa berikutnya yang kita dengar tentang Yesus adalah waktu Ia sudah
berumur kira-kira tiga puluh tahun. Saudara sepupu-Nya, Yohanes
Pembaptis, telah memulai suatu gerakan agama dan mendapat banyak
pengikut. Yohanes hidup secara sederhana di padang gurun Yudea.
Pakaiannya terbuat dari bulu unta, dan dia hanya makan makanan yang
dihasilkan padang gurun, yakni "belalang dan madu hutan" (Mrk. 1:6).
Yohanes bukanlah satu-satunya nabi yang berkeliling pada waktu itu. Banyak
orang berbicara mengenai kedatangan penyelamat yang dijanjikan Allah
untuk membangun suatu masyarakat yang baru. Di padang gurun yang
sama, agak ke arah selatan terdapat persekutuan di Qumran berbicara
mengenai hal-hal yang serupa. Pada kemudian hari banyak penghasut dan
nabi mencari ketenaran bagi mereka sendiri di tempat yang sama.
Tetapi Yohanes berbeda karena ia tidak berusaha mencari ketenaran bagi
dirinya sendiri. Di Palestina cukup banyak orang sinting, yang masingmasing menyatakan diri sebagai penyelamat yang dijanjikan Allah. Mereka
merasa mendapat tugas untuk membasmi ketidakadilan sosial dan politik di
masa itu dan mendapat kuasa untuk membangun umat yang baru. Tetapi
Yohanes tidak membuat pernyataan-pernyataan seperti itu. Ia hanya
mengatakan bahwa ia adalah "utusan" atau "suara" (Mrk. 1:2-3) untuk
membawa kabar baik bahwa umat baru segera akan dibentuk.
Orang-orang Yahudi yang sedang menanti-nantikan umat baru dari Allah
mengetahui dari Perjanjian Lama kedatangan seorang utusan, yang sama
seperti Nabi Elia dari Perjanjian Lama (Mal. 4:5). Para penulis kitab- kitab Injil
dengan tegas menyatakan bahwa orang itu Yohanes Pembaptis. Cerita-cerita
mereka mengenai cara hidupnya dan pemberitaannya mirip dengan kisahkisah tentang Elia dalam Kitab Raja-raja di Perjanjian Lama (1Raj. 17 - 19).
Perjanjian Baru dan penulis Yahudi, Yosefus (Antiquities 18.5.2), keduaduanya menggambarkan pekerjaan Yohanes sebagai seruan kepada orangorang Yahudi agar membenahi hidup mereka supaya mereka layak secara
moral untuk bertemu dengan orang yang akan membangun umat baru. Para
nabi Perjanjian Lama, sering melihat bahwa walaupun orang Yahudi adalah
umat Allah, mereka tidak dalam keadaan yang layak untuk bertemu dengan
Allah mereka. Jika Allah hendak berkarya dalam kehidupan mereka,
kedatangan-Nya harus dimulai dengan penghakiman - dan penghakiman-Nya
akan sangat berat bagi mereka yang diberi hak-hak istimewa yang paling
besar.
Pemberitaan Yohanes tepat sama seperti itu. Ia berseru kepada orang-orang
Yahudi agar bersedia mengubah cara hidup mereka, supaya mereka layak
bertemu dengan Allah. Orang-orang yang bersedia memenuhi panggilan
tersebut memperlihatkan kesediaan mereka dengan cara "dibaptis". Kata
Yunani yang darinya kita mendapat kata "baptis", berarti "mencelup". Kata
itu sering dipakai, umpamanya, sehubungan dengan pemberian warna pada
kain sewaktu kain tersebut dicelupkan ke dalam bak. Arti "baptisan" dalam
agama sama seperti itu, hanya dalam hal ini manusialah yang dicelupkan,
dan mereka dicelupkan bukan dalam zat pewarna melainkan dalam air
jernih. Yohanes agaknya memanfaatkan Sungai Yordan sebagai sumber air
yang dekat.
Kebanyakan orang Yahudi tahu apa baptisan itu. Mungkin hal itu dipakai
sebagai cara untuk menandai masuknya orang-orang bukan Yahudi ke dalam
agama Yahudi. Baptisan memang dilakukan dengan maksud tersebut pada
kemudian hari. Juga ada banyak bukti dari Naskah-naskah Laut Mati bahwa
kaum Eseni memakai baptisan secara teratur sebagai cara untuk
memelihara kemurnian moral dan agama mereka. Salah satu ciri yang
menonjol dari puing-puing biara di Qumran adalah sistem saluran air dan
tangki air yang sangat rumit, yang menyediakan air yang cukup bagi umat di
padang gurun agar mereka dapat menjalankan upacara-upacara baptisan
mereka. Tentunya, upacara-upacara yang dilakukan seperti kaum Eseni tidak
sama seperti baptisan orang bukan-Yahudi yang masuk agama Yahudi.
Baptisan dan upacara pembasuhan diulangi terus menerus di Qumran. Tetapi
baptisan orang-orang yang masuk agama Yahudi merupakan peristiwa satu
kali yang berlaku seterusnya.
Sukar ditentukan apakah latar belakang baptisan Yohanes adalah
pembasuhan berulang kali, sama seperti yang dilakukan kaum Eseni, atau
baptisan satu kali bagi orang-orang bukan-Yahudi yang bertobat. Sifat radikal
3. Yesus dibaptis.
Yesus datang kepada Yohanes dan minta dibaptis. Mula-mula Yohanes tidak
mengizinkan Yesus ambil bagian dalam lambang pertobatan ini. Kalau Yesus
memang mempunyai hubungan istimewa dengan Allah, seperti yang diyakini
Cobaan kedua ialah agar Ia terjun dari puncak Bait Allah ke pelataran di
bawah yang penuh sesak, tanpa melukai diri-Nya sendiri (Luk. 4:9-12).
Adalah mudah untuk memperlihatkan diri sebagai Mesias dengan melakukan
mujizat, karena hal ajaib dan luar biasa mempunyai daya tarik bagi bangsa
yang sifatnya dikenal dengan baik oleh Yesus. Paulus, yang mengenal agama
Yahudi lebih baik dari kebanyakan orang lain, mengatakan bahwa sifat orang
Yahudi ialah "menghendaki tanda" (1Kor. 1:22). Malah pada abad kita yang
maju dan serba ilmiah pun, banyak orang tertarik dengan hal-hal yang luar
biasa dan spektakuler, dan siapa saja yang menyatakan bisa melakukan
mujizat tidak sulit memperoleh pengikut-pengikut.
Di sini juga cobaan Yesus mengandung makna yang lebih dalam, sebab ada
nubuat dalam Perjanjian Lama mengenai Mesias yang akan muncul secara
tiba-tiba di Bait Allah (Mal. 3:1). Ada juga janji dalam Mazmur 91 yang
mengatakan Allah akan melindungi mereka yang mempercayainya. Apakah
ini bukan waktunya untuk mencobai Allah? Kalau Yesus benar- benar Mesias
yang diutus Allah, tentu Ia boleh mengharapkan bahwa Allah akan menepati
janji-janji-Nya. Suatu pemikiran yang menarik. Tetapi jawaban terhadap hal
itu datang dari zaman penting yang sama juga dalam pengalaman umat
Israel, "Janganlah kamu mencobai Tuhan Allahmu" (Ul. 6:16). Konteks janji
Allah dalam Mazmur 91 menegaskan bahwa itu hanya berlaku bagi orangorang yang hidup dengan taat melayani kehendak Allah. Bagi Yesus,
melakukan kehendak Allah berarti pelayanan dan penderitaan, dan bukan
pemanfaatan janji-janji Allah secara semena-mena untuk kepentingan diri
sendiri.
Jadi Yesus menolak godaan untuk dikenal sebagai penyelamat yang
dijanjikan Allah melalui pertunjukan kuasa ajaib. Ia memang melakukan
mujizat-mujizat. Tetapi seperti yang akan kita lihat nanti, Ia juga menjelaskan
bahwa mujizat-mujizat itu merupakan tanda-tanda yang hidup dari
pemberitaan-Nya itu; mujizat bukanlah berita itu sendiri.
Cobaan ketiga ialah agar Ia mau menjadi Mesias politis. Lukas
menempatkannya sebagai cobaan kedua, tetapi Matius menempatkannya
terakhir (Mat. 4:8-10). Lukas rupanya melakukan hal itu untuk menekankan
pentingnya cobaan ini. Jelas, inilah cobaan yang terkuat. Sebab, orang
(Mat. 4:10). Yesus tidak mau memaksakan suatu sistem kekuasaan baru di
dunia untuk menggantikan sistem kekuasaan Romawi. Umat-Nya yang baru
tidaklah merupakan pemerintahan yang lalim dan kejam seperti yang
dibayangkan oleh banyak orang Yahudi, melainkan akan timbul dari tabiat
batin yang sama sekali baru dari mereka yang menjadi anggota-anggota-Nya
sewaktu mereka melayani dan beribadah hanya kepada Allah saja.