Anda di halaman 1dari 1

Nama : Benedictus H.

Purba
Kelas : XII IPA 2
No. Urut : 06

Perjalanan Rasul Paulus

Rasul Paulus merupakan salah satu tokoh penting dalam Alkitab yang dipanggil oleh
Yesus untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Paulus lahir di Tarsus, kota makmur di
provinsi Kilikia. Rasul Paulus adalah seorang Yahudi Farisi yang juga mewarisi
kewarganegaraan Romawi dari ibunya.

Saulus, atau dalam nama Romawinya Paulus, hidup pada zaman Yesus. Namun sejauh
yang kita ketahui, mereka berdua tidak pernah bertemu muka. Sebagai seorang pemuda, Ia adalah
seorang Yahudi yang sangat fanatik, murid terkasih dari rabi terkemuka di Yerusalem. Ketika
Paulus beranjak dewasa, ia mulai menganiaya para pengikut Yesus yang dianggapnya sebagai
para penghujat Allah. Saulus mungkin bisa disebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab
atas kematian Martir pertama, Stefanus, dan atas penganiayaan terhadap jemaat pertama.

Di dalam kitab suci dijelaskan, suatu hari, Saulus sedang dalam perjalanan ke Kota
Damsyik untuk menangkap para pengikut Kristus. Tiba-tiba, suatu sinar yang amat terang
melingkupi dia. Ia jatuh rebah ke tanah dan menjadi buta. Ia mendengar suatu suara yang berkata,
“Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”. Saulus menjawab, “Siapakah Engkau,
Tuhan?”. Suara itu menjawab, “Akulah Yesus yang kau aniaya itu.”. Saulus amat kaget dan
bingung. Beberapa saat kemudian Ia bertanya, “Apa yang Engkau ingin aku lakukan?”. Yesus
memintanya untuk melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan di sana akan dikatakan kepadanya
apa yang harus diperbuatnya.

Pada saat itulah, melalui kuasa Tuhan, Saulus menerima karunia percaya kepada Yesus.
Dalam keadaan lemah dan gementar, Saulus mengulurkan tangannya untuk meminta pertolongan.
Teman-teman seperjalanannya menuntunnya memasuki kota Damsyik. Sinar yang amat terang itu
telah membutakan matanya untuk sementara waktu. Setelah buta matanya, Ia benar-benar dapat
“melihat” kebenaran. Yesus telah datang secara pribadi kepadanya, berjumpa dengannya, dan
mengundangnya untuk bertobat. Saulus menjadi seorang murid yang amat mengasihi Yesus.
Setelah Ia dibaptis, yang dipikirkannya hanyalah membantu orang-orang lain untuk mengenal
serta mencintai Yesus.

Alkitab tidak mengatakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal. Namun menurut
tradisi Kristen, Paulus dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero pada sekitar
pertengahan tahun 60. Kewarganegaraan Romawi yang dimilikinya mengijinkan Paulus
menjalani hukuman mati yang semakin cepat yaitu dengan pemenggalan. Ia berada dalam
tahanan rumah, menunggu diadili oleh Kaisar Nero. Seorang penulis Kristen terkenal dari zaman
Gereja Purba, Tertullian, mengisahkan bahwa Paulus dibebaskan setelah pengadilannya yang
pertama. Namun setelah itu, Ia dijebloskan kembali dalam penjara. Kali ini, Ia dijatuhi hukuman
mati. Ia wafat sekitar tahun 67, pada masa penganiayaan yang dahsyat terhadap umat Kristen
dalam pemerintahan Kaisar Nero.

Anda mungkin juga menyukai