DASAR AGRONOMI
Oleh:
Azriel Fariz Hiramsyah
NIM. A0A023095
Kelompok 4
A. Latar belakang
Tanaman semusim dalam satu musim penanaman melewati satu siklus hidup
yang pada umumnya menghasilkan biji pada ahir musim tanam lalu mengalami fase
tidur pada biji tersebut lalu dimusim selanjutnya akan mengalami perkecambahan
hingga tumbuh tanaman yang baru.
Tumbuhan semusim adalah tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga,
menghasilkan biji, dan mati hanya dalam waktu satu musim. Jenis tanaman
semusim di daerah tropis, dapat tumbuh dimana saja termasuk disekitar rumah kita
sebab suhu yang ada menunjang tumbuh dan berkembangnya tanaman semusim.
Daerah subtropis tanaman semusim hanya dapat tumbuh pada musim semi saja
sebab suhu yang ada di sekitar tidak menunjang tanaman semusim untuk tumbuh
dengan maksimal akan tetapi pada musim dingin ada sebagian spesies tanaman
yang dapat tumbuh yaitu kacang polong dan tomat (Halifah, 2016).
Tanaman semusim dan tanaman tahunan memiliki perbedaan yang dapat kita
lihatdengan jelas yaitu pada tanaman semusim dapat dibedakan berdasarkan jenjang
faseyang dimiliki pada proses pertumbuhannya yaitu fase perkecambahan, fase
vegetatif,fase pematangan. Waktu yang dibutuhkan tiap fase relatif berbeda sebab
banyaksekali faktor yang sangat mempengaruhi contohnya jenis tanaman yang
ditanam,tempat untuk tanaman tumbuh, varietas tanaman dan sebagainya. Tanaman
tahunan sangat berbeda dengan tanaman semusim sebab dari segi waktu yang
dibutuhkandalam pemanenan kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan hasil
pertanian yang ditanam (Halifah, 2016).
Alat yang digunakan adalah ember, gembor, pancong, tali rafia, patok, cangkul
dan tugal. Sedangkan untuk bahan yang perlu dipersiapkan ada sebidang lahan
yang sudah diolah pada praktikum sebelumnya dan benih bayam.
B. Prosedur kerja
Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum penanaman tanaman adalah sebagai
berikut:
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Menggemburkan tanah dengan cangkul lalu membuat lubang ditanah
dengan ukuran tersebut yang sudah digemburkan menggunakan tugal.
3. Tanaman di tanam dengan jarak yang sudah ditentukan.
4. Memberi pupuk secara merata ke lahan yang sudah diolah.
5. Menanam benih tanaman jagung, kangkung dan bayam, dengan benar
sampai menghasilkan.
6. Mengamati pertumbuhan tanaman lalu mencatat hasil yang diamati.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
A. Kesimpulan
B. Saran
Lebih memperhatikan saat pelaksanaan praktikum dilapangan dan juga harus hati
hati lagi dalam menaburkan bibit yang akan disebar dan teliti.
V. DAFTAR PUSTAKA
Ayu, H. Y., Qurniati, R., dan Hilmanto, R. 2015. Analisis Finansial dan
Komposisi Tanaman dalam Rangka Persiapan Pengajuan Izin HKm (Studi Kasus
Desa Margosari Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu). Jurnal Sylva
Lestari Vol. 3 No. 1 (31-40)
Direktorat Jenderal Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015.
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Halifah. 2016. Pengenalan Tanaman Tahunan dan Semusim. Makalah.
Universitas Wahid Hasyim.
Hidayatulloh, W.A., S. Supardi, dan L.A. Sasongko. 2013. Tingkat ketepatan
adopsi petani terhadap sistem tanam jajar legowo pada tanaman padi sawah. Jurnal
Mediagro. 8 (2): 71-82.
Warman, G. R., & Kristiana, R. (2018, October). Mengkaji sistem tanam
tumpangsari tanaman semusim. In Proceeding Biology Education Conference:
Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 15, No. 1, pp. 791-794).
Tharir, M dan Hadmadi. 2013. Populasi Gilir (Multiple Croping). Yasaguna,
Jakarta.
Tim Karya Mandiri. 2014. Pedoman Bertanam Jagung. Bandung Nuansa Aulia.
Bandung.
Supadma, A.A., I.N. Dibia. 2015. Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah di
Kelurahan Penatih Kota Denpasar Untuk Perencanaan Pemupukan Berimbang.
Jurnal Agritrop Vol.25 No 4, Hal 116-124.
Rochani, S. 2016. Bercocok Tanam Jagung. Ganeca Exact .
Musaqa, S. 2014. Analisis Sistem Pengadaan dan Pemasaran Benih di
Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Fakultas Pertanian. Insititut Pertanian
Bogor, Bogor. (Skripsi Sarjana Pertanian).
VI. LAMPIRAN