Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN TANAMAN PARENNIAL, BIENNIAL, DAN


ANNUAL DI DESA WISATA PUJON KIDUL MALANG

Oleh:
Golongan B/ Kelompok 1A

1. Meyga Ridi Rifeni 181510101032


2. Rizky Aditya Pratama 191510101034

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang sangat belimpah.
Kekayaan alam yang ada di Indonesia sangat beragam. Indonesia terletak di
bawah garis ekuator yang membuat semua tanaman dan hewan dapat hidup di
Indonesia dengan beragam. Keanekaragaman itu banyak sekali macam dan
jenisnya. Keberanekaragaman itu membuat indonesia menjadi salah satu negara
dengan keberagaman tanaman dan hewan terbanyak di dunia. Tanaman dan
hewan yang ada di Indonesia tidak selamanya ada, artinya perlu adanya sistem
yang mebuat keberanekaragaman itu tetep lestari. Budidya tanaman adalah salah
satu sistem untuk dapat terus melestarikan tanaman,dengan tanaman harus dapat
diklasifikasikan terlebih dahulu menerut skilkus hidupnya.
Tanaman adalah organisme yang hidup disebuah lahan terbuka atau bahkan
di sebuah media kecil sekalipun yang dibudidayakan dengan campur tangan
manusia dan dipanen ketika sudah selesai masa generatifnya. Banyak sekali jenis
tanaman salah satunya adalah tanaman dengan klasifikasi menurut siklus
hidupnya. Klasifikasi tanaman menurut siklus hidupnya dibagi menjadi tiga, yaitu
tanaman annual (tanaman semusim), biennial (tanaman dua musim) dan
parennial (tanaman tahunan). Siklus hidup ketiga tanaman tersebut berbeda
sehingga nantinya dalam pembudidayaanya pun berbeda. Perbedaan yang sangat
terlihat adalah waktu dimana ketiga tanaman tersebut harus melewati siklus
hidupnya dan tentunya umur pun menjadi perbedaan yang bisa terlihat.
Tanaman annual (tanaman tahunan) adalah tanaman yang siklus hidupnya
hanya satu musim. Tanaman ini akan mati setelah melewati fase generatif,
tepatnya setelah tanaman ini berbuah. Tanaman tahunan berarti memiliki fase
yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman biennial (tanaman dua musim)
dan parennial (tanaman tahunan). Benih pada tanaman annual akan mengalami
fase vegetatif dimana semua ukuran fisik pada tanaman akan berkembang.
Perkembangan pada tanaman akan selesai ketika tanaman tersebut telah mencapai
batas maksimalnya artinya tanaman ini bisa dikatakan sebagai tanaman dewasa,
dimana tanaman ini nantinya akan mengalami fase vegetatif. Fase vegetatif
tanaman annual ditandai dengan tumbuhnya bunga. Tumbuhnya bunga ini
nantinya akan menjadi tempat pembuahan tanaman. Pembuahan ini kemudian
akan membuat munculnya buah dan merupakan waktu terakhir bagi tanaman
annual, contoh tanaman annual adalah tomat, padi, jagung dan lainnya.
Tanaman biennial adalah tanaman yang memiliki waktu hidup selama dua
musim. Tanaman ini akan mati ketika setelah melewati siklus dalam waktu dua
musim. Fase tanaman biennial sama dengan fase tanaman annual, akan tetapi
pada tanaman biennial memiliki fase dormansi. Fase dormansi adalah suatu
reaksi dimana tumbuhan berhenti untuk tumbuh karena keadaan yang tidak
mendukung. Contoh tanaman wortel, kubis, tebu dan lainnya.
Tanaman parennial adalah tanaman yang dapat hidup lebih dari dua tahun
atau memiliki siklus hidup sepanjag tahun dan juga dapat bereproduksi sepanjang
tahun atau sepanjang musim. Fase pada tanaman parennial pun sama dengan
tanaman annual dan biennial dimana memiliki fase generatif dan vegetatif.
Tanaman parennial mempunyai fase seling, dimana tanaman parennial mampu
melakukan fase genertaif dan fase vegetatif. Tanaman ini nantinya selain
mengalami perubahan fisik seperti perbesaran dan pengambngan pada bagian
tumbuhan, tanamn ini juag akan melakukan proses pembuahan oleh karena itu
tanaman ini disebut tanaman parennial yang mampu bereproduksi tiap musim
tanpa mengalamimkematian setelanya. Contoh dari tanaman parennial adalah
apel, mangga, buah naga dan lainnya.

1.2.Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan mengenal tanaman dua musim baik fungsinya
bagi manusia, taksonomi, morfologi maupun teknik budidayanya.
2. Mahasiswa mengetahui dan mengenal fungsi beberapa tanaman tahunan
bagi manusia, taksonomi, morfologi, dan teknik budidayanya.
3. Mahasiswa mengetahui dan mengenal jenis-jenis tanaman semusim dan
fungsinya bagi manusia beserta morfologi, taksonomi, habitat, dan teknik
budidayanya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan pada suatu media tertentu


dan dapat diambil bagiannya untuk dimanfaatkan. Budidaya tanaman merupakan
suatu usaha untuk menghasilkan bahan pangan serta produk-produk agroindustri
lainnya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Proses budidaya
tanaman ada yang dimulai dari benih langsung ditanaman dilapang ada juga yang
melalui proses pembibitan. Pembibitan adalah kegiatan menyediakan bibit
tanaman yang tepat varietasnya dan sehat. Pemilihan bibit mempengaruhi hasil
produksi, apabila bibit padi yang digunakan terlalu muda maka bisa berisiko
terhadap banyaknya kematian bibit setelah bibit pindah tanam. Penggunaan bibit
yang terlalu tua mengakibatkan jumlah anakan yang dihasilkan sedikit dan
tanaman lebih cepat memasuki fase pertumbuhan generatif (Sarwar et al., 2014).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman diawali dengan perkecambahan
biji hingga tanaman menghasilkan buah atau biji kembali dan kemudian mati.
Menurut Gusnidar et al. (2018), pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh
pemupukan. Pemberian unsur hara pupuk yang tidak seimbang pada tanaman
dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tanaman tersebut. Tanaman dibedakan
menjadi tiga berdasarkan siklus hidupnya yaitu tanaman perennial atau tanaman
tahunan, tanaman biennial atau tanaman dua musim, dan tanaman annual atau
tanaman satu musim.
Tanaman annual atau tanaman semusim merupakan tanaman yang dalam
siklus hidupnya melalui tiga tahapan yaitu germinates, bunga, dan kemudian mati.
Tanaman semusim memiliki siklus hidup yang terbagi menjadi beberapa tahap
yaitu fase perkecambahan, fase vegetatif, fase generatif, dan fase pematangan
yang setiap fase tersebut memiliki lama waktu yang berbeda-beda. Dalam
pertumbuhannya, tanaman semusim memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan tanaman semusim yaitu tanaman ini dapat tumbuh dan memberikan
hasil dengancepat, sedangkan kelemahan tanaman semusim yaitu tanaman
semusim tidak memiliki kanopi yang terlalu lebar sehingga apabila terjadi hujan
air langsung jatuh pada permukaan tanah (Adilah dan Chofyan, 2019). Menurt
Dorken et.al (2017), tanaman annual biasanya ditanaman dengan jarak yang
renggang atau tidak terlalu padat untuk mempermudah proses penyerbukan bunga.
Contoh tanaman yang tergolong kedalam tanaman annual yaitu tanaman sayuran
dan tanaman pangan.
Tanaman perennial atau tanaman tahunan merupakan tanaman yang dapat
hidup lebih dari dua tahun atau memiliki siklus hidup sepanjang tahun. Siklus
hidup tanaman perennial dimulai dari fase benih (perkecabahan), fase vegetatif,
dan fase generatif. Fase vegetatif ditandai dengan tumbuhnya tanaman dari benih
kemudian mulai membentuk batang dan daun, sedangkan fase generatif yaitu fase
dimana tanaman mulai membentuk buah dan bunga (Flowrenzhy dan Harijati,
2017). Selain menjalani ketiga siklus hidup tersebut tanaman perennial memiliki
ciri khas yaitu mengalami fase rejuvenil atau fase vegetatif muda. Fase ini
berlangsung setelah tanaman memasuki fase generatif. Fase rejuvenil merupakan
fase dimana tanaman membentuk daun-daun muda baru dan pembesaran pada
batang tanaman. Tanaman perennial atau tanaman tahunan dapat memberikan
manfaat yaitu dapat menjadi bahan baku untuk biofuel (DeHaan, 2017).
Tanaman biennial adalah tanaman yang memiliki siklus hidup selama dua
musim. Tanaman biennial memiliki ciri khas pada musim pertama, tanaman ini
akan menyimpan cadangan makanan yang kemudian digunakan untuk membentuk
umbi pada musim kedua. Siklus hidup tanaman biennial terbagi menjadi fase
vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif dimana tanaman mulai tumbuh daun,
akar, batang, dan cabang serta pertumbuhan vegetatif lainnya. setelah itu tanaman
akan dorman selama satu musim untuk menyimpan cadangan makanan. Cadangan
makanan kemudian berfungsi untuk membentuk umbi pada musim kedua yang
merupakan fase generatif tanaman.
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pengantar Ilmu Tanama dengan acara “Pengenalan Tanaman
Parennial, Annual, dan Biennial di Desa Wisata Pujon Malang” di laksanakan
pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2019 pukul 08.00 - selesai di Desa Wisata
Pujon Kidul, Kecamatan Pujon Kidul, Kabupaten Malang.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. ATK
2. Alat Dokumentasi
3. Kuisioner
3.2.2 Bahan
1. Tanaman Annual
2. Tanaman Biennal
3. Tanaman Parennial

3.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Mengunjungi desa wisata yang potensial yaitu Desa Wisata Pujon Kidul.
2. Melakukan wawancara sesuai dengan kuisioner yang telah ditentukan.
3. Mendokumentasikan kegiatan praktikum
4. Mengisi kuisioner sesuai dengan informasi yang didapatkan dari informan di
lapang.
5. Menyusun laporan praktikum

3.4 Variabel Pengamatan


Morfologi tanaman annual, tanaman biennal, tanaman perennial dari akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji.
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada praktikum kali ini adalah analisis data
deskriptif kualitatif .
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Terlampir

4.2 Pembahasan
Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan pada suatu media tertentu
dan dapat diambil bagiannya untuk dimanfaatkan. tanaman berdasarkan siklus
hidupnya dibagi menjadi tiga yaitu tanaman perennial, tanaman annual, dan
tanaman biennial. Ketiga jenis tanaman tersebut memiliki siklus hidup yang
berbeda-beda. Pada umumnya siklus hidup tanaman dimulai dari fase
perkecambahan hingga fase generatif. Ketiga jenis tanaman tersebut memiliki ciri
khas yang menjadikan perbedaan antara tanaman perennial, tanaman annual, dan
tanaman biennial.
4.2.1. Tanaman Parennial
Tanaman perennial atau tanaman tahunan adalah tanaman yang memiliki
siklus hidup sepanjang tahun dan dapat berproduksi sepanjang tahun atau
musiman. Tanaman perennial merupakan tanaman yang membutuhkan waktu
lama untuk dipanen hasilnya. Tanaman tahunan merupakan jenis tanaman yang
dapat digunakan sebagai tanaman pagar untuk agroforestery atau sistem alley
cropping (Yustha, 2017). Tanaman perennial atau tanaman tahunan yang terdapat
di Desa Wisata Pujon Kidul adalah tanaman apel. Tanaman apel merupakan
tanaman yang tergolong kedalam family rosaceae dengan nama spesies Malus
domestica. Tanaman apel yang terdapat di Desa Wisata Pujon Kidul telah
berumur 3-4 tahun dan telah memasuki tahap fase generatif. Fase generatif pada
tanaman apel dapat ditandai dengan masih berlangsungnya fase vegetatif pada
daun, daun tunggal berwarna hijau dan berbentuk lonjong, bagian ujung daun
meruncing, batang masih mengalami fase vegetatif, arah pertumbuhan cabang
cenderung keatas, serta tumbuhnya bunga dengan mahkota berwarna putih.
Setiap tanaman mempunyai siklus hidup yang berbeda-beda. Tanaman
perennial atau tanaman tahunan memiliki siklus hidup mulai dari perkecambahan,
fase vegetatif, dan fase generatif. Fase perkecambahan yaitu fase dimana benih
dikecambahkan pada media tanam. Fase perkecambahan apel hingga menjadi
bibit membutuhkan waktu 4-6 bulan hingga tanaman memiliki tinggi 75 cm-100
cm dan sudah mulai muncul daun. Fase vegeatif dimulai saat tanaman apel sudah
dipindah tanam di lahan. Fase vegetatif ditandai dengan tanaman apel mulai
membentuk batang, cabang dan daun. Fase generatif tanaman apel ditandai
dengan tanaman telah berusia 3 tahun dan tanaman apel mulai berbunga hingga
menjadi buah. Tanaman apel akan tersu tumbuh (vegetatif) dan berbunga
(generatif) hingga umur ekonomis tanaman yang mencapai 25-30 tahun sekali
tanam. Ciri khusus tanaman perennial yaitu memiliki fase vegetatif muda atau
biasa disebut rejuvenil. Fase ini terjadi setelah fase generatif selesai yang ditandai
dengan tumbuhnya daun baru dan perbesaran pada batang.
4.2.2. Tanaman Biennial
Tanaman biennial atau tanaman dua musim adalah tanaman yang
menyelesaikan satu siklus hidupnya dalam rentang waktu selama dua musim. Ciri
khas dari tanaman biennial yaitu pada musim pertama tanaman ini menyimpan
cadangan makanan yang digunakan untuk menghasilkan bagian tanaman lain
seperti batang, buah dan umbi pada musim berikutnya. Berdasarkan hasil dari
kunjungan lapang, tanaman biennial yang terdapat di Desa Wisata Pujon yaitu
tanaman wortel. Wortel merupakan tanaman yang tergolong kedalam family
apiacea dengan nama spesies Daucus carota. Tanaman wortel di Desa Wisata
Pujon berumur 60 hari dan masih berada pada fase vegetatif. Fase vegetative pada
wortel dapat ditandai dengan warna daun wortel masih hijau tua, batang daun
wortel masih kecil, dan mulai muncul bunga.
Wortel yang termasuk kedalam tanaman biennial memiliki siklus hidup
berupa fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif tanaman wortel dimulai
dari perkembangan benih hingga wortel menjadi dewasa atau membentuk organ-
organ vegetative seperti akar, batang, dan daun. Fase generatif tanaman wortel
ditandai dengan munculnya bunga pada ujung tanaman dengan bentuk paying
berganda dan berwarna putih. Umbi wortel terbentuk dari akar tunggang yang
berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
4.2.3. Tanaman Annual
Tanaman annual atau tanaman semusim yaitu tanaman germinates yang
artinya tanaman yang hanya melewati satu siklus hidup selama satu musim tanam.
Tanaman annual biasanya menghasilkan biji pada saat akhir musim tanaman, dan
bji tersebut akan dorman pada musim berikutnya. Berdasarkan hasil kunjungan
lapang, tanaman annual atau tanaman semusim yang terdapat di Desa Wisata
Pujon salah satunya adalah tanaman tomat. Tanaman tomat tergolong kedalam
kelas solanaceae dengan nama family Solanum lycopersicum. Tanman tomat di
Desa Wisata Pujon telah memasuki fase generatif dengan umur tanaman sudah 90
hari setelah tanam. Fase generatif pada tomat dapat ditandai dengan daun telah
berubah warna menjadi hijau kekuningan, daun banyak yang terserang pathogen
Phytopthora palmivora sehingga bercak dan layu, batang tanaman telah
membesar dan berwarna hijau, batang tanaman memiliki bulu-bulu halus, terdapat
buah tomat yang telah berwarna hijau hingga orange, dan buah sudah jarang
ditemukan di tanaman tomat.
Tomat merupakan tanaman annual atau tanaman semusim yang memiliki 3
siklus hidup yaitu fase perkecambahan, fase vegetatif, dan fase generatif. Fase
perkecambahan merupakan fase tahap awal perkembangan suatu tanaman. benih
tomat yang disemai memerlukan waktu selama 1-2 minggu untuk memnculkan
akar, batang dan daun. Fase vegetatif dimulai setelah bibit tomat dipindahkan
tanam ke lapang (lahan). Fase ini ditandai dengan terbentuknya organ-organ
vegetatif seperti batang, cabang, dan daun yang sudah mulai membesar hingga
memasuki minggu ke lima setelah tanam. Fase vegetatif tanaman tomat akan
berhenti ketika tomat mancapai tinggi kurang lebih 125 cm. Fase generatif
tanaman tomat merupakan tahap akhir pertumbuhan tanaman. Fase ini dicirikan
dengan tanaman tomat akan mulai berbunga pada minggu ke tujuh setelah tanam.
Bunga tomat akan tumbuh pada batang dan percabangan tomat. Bunga yang
kemudian berhasil diserbuki akan menghasilkan buah. Tanaman tomat akan terus
menghasilkan bunga dan buah hingga tanaman tersebut menyelesaikan siklus
hidupnya dan kemudian tanaman tersebut mati.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Tanaman biennial (dua musim) merupakan tanaman yang memiliki siklus
hidup selama dua musim. Tanaman ini memiliki siklus hidup fase vegetative
dan fase generatif. Ciri khas tanaman dua musim yaitu pada akhir musim
pertama tanaman akan dorman untuk menyimpan cadangan makan dan
digunakan untuk membentuk umbi pada musim kedua.
2. Tanaman perennial (tahunan) adalah tanaman yang dapat berproduksi
sepanjang tahun atau musim. Tanaman ini memiliki siklus hidup fase
perkecambahan, fase vegetative, fase generatif dan terdapat ciri khas yaitu
adanya fase rejuvenil atau fase vegetative muda.
3. Tanaman annual (semusim) merupakan tanaman yang melalu siklus hidupnya
selama satu musim. Tanaman ini memiliki siklus hidup mulai dari fase
perkecambahan, fase vegetaif, dan fase generatif. Tanaman yang tergolang
kedala tanaman semusim yaitu tanaman hortikultura, tanaman pangan dan
berbagai bunga.

5.2. Saran
Pada saat praktikum lapang di Desa Wisata Pujon seharusnya narasumber
difasilitasi alat pengeras suara agar seluruh mahasiswa dapat mendengarkan
penjelasan yang diberikan dengan jelas dan dapat lebih memahami seluruh
kegiatan di Desa Wisata Pujon karena mengingat jumlah mahasiswa yang
melakukan praktikum kunjungan lapang ini cukup banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Adilah, R., I. Chofyan. 2019. Penerapan Konsep Bukit Berteras dengan


Kombinasi Tanaman Campuran. Perencanaan Wilayah dan Kota, 16(1): 29-
36.

DeHaan, L. R. 2015. Parennial Crops Are a Key to Sustainably Productive


Agriculture. Production and Sustainability.

Dorken, M. E., R.P. Freckleton., J. R. Pannell. 2017. Small-Scale and Region


Spatial Dynamics of an Annual Plant with Contrasting Sexual System.
Ecology, 105: 1044-1057.

Flowrenzhy, D., N. Harijati. 2017. Pertumbuhan dan produktivitas tanaman Cabai


Kotokkan (Capsicum chinense Jacq.) di Ketinggian 600 Meter dan 1.200
Meter di Atas Permukaan Laut. Biotropika, 5(2).

Gusnidar,. S. Yasin, M. Harianti, dan T. Oktaviana. 2018. Efek Sisa Jerami dan
Titonia yang Dikomposkan Terhadap Produksi Padi Sawah. J. Solum,
15(2):83-92.

Sarwar, N., Hakoomat, A., Muhammad, M., Ashfaq, A., Ehsan, U., Tasneem, K.,
and Jemes, E. H. 2014. Influence of Nursery Management and Seedling Age
on Growth and Economic Performance of Fine Rice, 37:1287-1303.

Yustha, Y. 2017. Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Sistem Agroforesteri


oleh Masyarakat di Desa Sidomulyo, Kapuas Kuala, Kapuas. Agrisilvika
1(1): 1-5.
LAMPIRAN

Gambar 1. Desa Wisata Pujon Kidul

Gambar 2. Lahan tomat di Desa Wisata Pujon Kidul


Gambar 3. Pohon apel di Desa Wisata Pujon Kidul

Gambar 4. Lahan wortel di Desa Wisata Pujon Kidul

Anda mungkin juga menyukai