PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Dari penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh manfaat dan dapat
menambah manfaat tentang tanaman semusim dan tanaman tahunan serta mengetahui
ciri morfologi dan juga klasifikasinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Bahan
1. Tanaman yang diamati.
2. Tabel pengamatan
4.1 Hasil
4.1.1 Tanaman Semusim
1. Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar
luas dan banyak ditanam untuk diambil buahnya. Tanaman pepaya memiliki ciri
morfologi batang berbentuk silinder, semi berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit
yang lembut berwarna abu-abu, tidak bercabang (kecuali bagian pucuk). Memiliki daun
berbentuk daun tunggal, menjari dengan 5-9 bagian, tangkai daun panjang berongga. Dan
memiliki bunga berwarna putih / kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan
benang sari tersusun sempurana yang melekat pada leher tabung mahkota. Tanaman
Pepaya dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis maupun daerah subtropis.
2. Kelapa Sawit
Elaeis (dari bahasa Yunani, artinya "minyak") adalah genus dari Arecaceae yang
memiliki dua spesies, yang disebut sebagai kelapa sawit. Tumbuhan ini digunakan untuk
usaha pertanian komersial dalam produksi minyak sawit. Kelapa sawit Afrika Elaeis
guineensis (nama spesies guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama
minyak kelapa sawit. Kelapa sawit Amerika, Elaeis oleifera (dari bahasa Latin oleifer,
artinya "penghasil minyak")adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis,dan
digunakan secara lokal untuk produksi minyak. Kelapa Sawit memiliki ciri morfologi
batang yang tunggal dengan perkembangannya dipengaruhi oleh ekologis dari
lingkungan, dan memiliki batang keras yang berkayu. Sedangkan, pada bagian daun
kelapa sawit memiliki bentuk daun majemuk dengan warna hijau tua yang dilengkapi
dengan pelepah berwarna hijau, batang daun pada tanaman kelapa sawit berduri dan
keras. Pasa bagian bunga kelapa sawit memiliki bunga yang lancip, mengerucut, dan
panjang. Bunga kelapa sawit tumbuh di bagian ketiak daun. Kelapa sawit biasa ditemukan
di daerah semak belukar dengan berbagai jenis tipe tanah seperti podzolik, latosol,
hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara
sungai. Jenis tanah tersebut mempengaruhi tingkat produksi kelapa sawit, dimana
produktivitas kelapa sawit yang ditumbuhkan di tanah podzolik lebih tinggi dibandingkan
ditumbuhkan di tanah berpasir dan gambut. Kelapa sawit kurang optimal jika
ditumbuhkan di Pulau Jawa karena jenis tanahnya yang kurang sesuai dengan jenis tanah
yang mendukung pertumbuhan kelapa sawit.
3. Pohon Jati
Jati adalahsejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang
lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim
kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ilmiah jati
adalah Tectona grandis L.f. Pohon jati memiliki ciri morfologi batang dengan kulit
berwarna coklat kuning ke abu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur memanjang,
batang tebal dengan permukaan yang kasar. Daunnya berbentuk bulat telur terbalik,
saling berhadapan, tangkai daun pendek dan berbulu halus dengan warna hijau tua dan
memiliki getah. Bunga pohon jati merupakan bunga majemuk, berisi ratusan kuntum
bunga, dan penyerbukannya dilakukan secara alami. Pohon jati ini dapat tumbuh dengan
baik di daerah yang beriklim kering, dengan karakteristik tanah agak basah dengan curah
hujan antara 1500-2000mm pertahun.
4. Tanaman Murbei
Bebesaran atau murbei (Latin: Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–
16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis
di Asia, Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Ciri morfologi dari
tanaman murbei yaitu pada bagian batang memiliki banyak cabang, tumbuh tegak keatas,
tumbuh mendatar dan menggantung. Pada bagian daun tanaman murbei memiliki daun
tunggal di cabang spiral dengan bentuk oval / agak bundar / berlekuk – lekuk dengan
pinggir daun bergerigi dan ujung daun membulat / runcing. Bunga tanaman murbei
tersusun pada untaian yang terpisah. Tanaman murbei dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 100m dpl.
5. Tanaman Kenanga
Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang
menghasilkannya. Ada 2 kelompok utama kenanga yang dibudidayakan yaitu kelompok
Cananga (forma marcophylla Steeins) dan Ylang-ylang (forma genuina Steeins). Ciri
morfologi tanaman kenanga memiliki batang berbentuk bulat, batangnya mudah patah,
dan bercabang – cabang. Daunnya merupakan daun tunggal dengan bentuk oval dengan
tekstur licin. Bunga pada tanaman kenanga berbentuk seperti bintang dan merupakan
bunga majemuk seperti garpu-garpu. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah
sampai ketinggian 1200m dpl.
6. Tanaman Kakao
1. Jagung
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian
penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Dengan morfologi batang tegak,
batang beruas – ruas dengan batang tidak keras berbentuk bulat dan licin. Daunnya
merupakan daun sempurna, ujung daunnya runcing, tepi daun rata, daunnya licin dengan
tulang daun sejajar / lurus. Bunganya seperti biji – biji bermalai. Jagung dapat hidup di
daerah yang kering.
2. Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Ciri morfologi batang tegak,
cabang menyamping pada batang utama, bulat, berbulu, dan berwarna hijau dan juga ada
yang berwarna ungu. Letak daunnya berselang – seling dengan tangkai daun lebih
panjang dari daun, dan berwarna hijau. Bunganya berwarna kehijau – hijauan sampai
kuning cerah terletak pada tandan ketiak. Kacang hijau dapat hidup di daerah tropis
maupun subtropis.
3. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Ciri morfologinya memiliki batang tegak,
menyebar dan menjalar, terdapat rongga dan tidak berkayu. Daunnya meruncing dengan
tulang daun menyirip. Bunga kentang berukuran kecil, berwarna merah / ungu / putih,
bunga kentang ini mengandung biji. Kentang dapat tumbuh di daerah tropis maupun
subtropis.
4. Tanaman Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah
termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
Dengan ciri morfologi batang berwarna hijau, tumbuh lurus mengarah keatas, berbentuk
bulat dan bentuk rumpangnya tersusun dari pelepah daun yang sedikit lunak. Helaian
daunnya berbentuk lanset lebar, ujung daunnya lancip, tepi daun rata dan daunnya
menyirip. Bunga pada kunyit muncul di rumpang pada bagian batang, memiliki bentuk
majemuk dan memiliki rambut kasar. Kunyit dapat tumbuh di daerah tropis maupun
subtropis.
5. Tanaman Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon / tanaman
obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ciri morfologinya yaitu
kencur tidak memiliki batang tetapi memiliki rhizome yang bercabang. Helaian daunnya
terdapat daging yang sembunyi didalam tanah, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah,
dan berbentuk bulat memanjang. Bunganya merupakan bunga majemuk dan terdapat
daun kecil pada tangkainya. Kencur dapat tumbuh di tanah yang kaya humus dan
memiliki struktur remah, tanah lempung berpasir dan berliat.
6. Tanaman pandan
Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil
dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya
merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Ciri morfologi tanaman pandan memiliki batang berupa perdu yang
rendah dengan tinggi hanya 2 meter. Batang menjalar, berbentuk bulat dengan bekas
duduk daun dan bercabang. Daunnya memanjang seperti daun palem tersusun secara roset
yang rapat, daunnya merupakan daun tunggal, duduk memeluk batang, bentuknya sempit
dan memanjang dengan tulang daun sejajar. Bunganya merupakan bunga majemuk
berbentuk bongkol dan warnanya putih. Tanaman pandan ini dapat tumbuh di daerah
pantai sampai daerah dengan ketinggian 500m dpl.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Semua jenis tanaman tahunan dan semusim memiliki kingdom plantae.
Berdasarkan ciri morfologinya tanaman tahunan memiliki batang yang berkayu sehingga
bisa tumbuh besar atau tinggi. Sedangkan tanaman semusin memiliki batang yang tidak
berkayu sehingga tidak dapat tumbuh besar dan tinggi.
5.2 Saran
Seharusnya pelaksanaan praktikum melakukan penelitian terhadap masing-
masing tanaman, agar peneliti dapat melihat langsung tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanto, A. Triadiati, dan Sugiyanta. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah dan Gogo
Dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh di Tanah Asam.
Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3): 229-235.
Govind, K.C. Tika, B.K. Jiban, S, and Buddhi, B. 2015. Status and Prospects Of Maize Research
In Nepal. Meize Research and Development, 1(1): 1-9.
Marliyah, A. Jumini, dan Jamilah. 2016. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada Sistem
Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil. Agroteknologi, 4(6): 55-61.
Ramadani, S. Riza, L, dan Tri, R.S. 2015. Pertubuhan Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Pada Tanah Gambut yang Diaplikasikan dengan Bokashi Jerami dan Pupuk
Petrhikaphos. Protobiont, 4(1): 1-9.
Suciantini. 2015. Interaksi Iklim (Curah Hujan) Terhadap Produksi Tanaman Pangan di
Kabupaten Pacitan. Biodiv Indon, 1(2): 358-365.
Sholihah, N. F., Saputro, T.B. 2016. Respon Tanaman JagungVarietas ( Zea mays L) Varietas
Manding Terhadap Cekaman Salinitas (NaCl) Secara In Vitro. Sains dan Seni, 5(2):
2837-3520.
Syamsulbahri, (1996). Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Cet-1. Gajah Mada
Uniyersity Press. Yogyakarta.
Tim PS. 2008. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Lubis,Rustam Efendi,dkk. 2011. Kelapa Sawit. Jakarta Selatan. PT Agromedia Pustaka