Anda di halaman 1dari 20

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman semusim dalam satu musim penanaman melewati satu siklus hidup yang
pada umumnya menghasilkan biji pada ahir musim tanam lalu mengalami fase tidur
pada biji tersebut lalu dimusim selanjutnya akan mengalami perkecambahan hingga
tumbuh tanaman yang baru. Pertanian di daerah yang memiliki iklim sedang dapat
dapat diartikan sebagai tanaman semusim adalah apabila tanaman pertanian tidak
perlu mengalami musim dingin bagi pembuangaannya. Tumbuhan semusim adalah
tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga, menghasilkan biji, dan mati hanya
dalam waktu satu musim.
Jenis tanaman semusim di daerah tropis, dapat tumbuh dimana saja termasuk di
sekitar rumah kita sebab suhu yang ada menunjang tumbuh dan berkembangnya
tanaman semusim. Daerah subtropis tanaman semusim hanya dapat tumbuh pada
musim semi saja sebab suhu yang ada di sekitar tidak menunjang tanaman semusim
untuk tumbuh dengan maksimal akan tetapi pada musim dingin ada sebagian spesies
tanaman yang dapat tumbuh yaitu kacang polong dan tomat. Banyak spesies tanaman
yang tumbuh kurang maksimal di daerah subtropis jika dibandingkan tanaman yang
tumbuh di daerah tropis salah satu faktor yang sangat mempengaruhi adalah suhu dan
kelembapan.
Tanaman tahunan (parennial) merupakan tanaman yang hidupnya sepanjang
tahun dan akan dipanen sepanjang tahun pula sampai tanaman tersebut tidak
berproduksi lagi akan tetapi harus menunggu beberapa tahun dari menanam hingga
tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen. Pada umumnya tanaman
tahunan merupakan tanaman perkebunan,dengan ciri-ciri berkayu keras dan dapat
dipanen sepanjang tahun sesuai dengan musim berbuahnya. Tanaman ini juga
membutuhkan waktu yang sangat lama hingga dapat menghasilkan buah yang dapat
dipanen. Tanaman tahunan bermacam-macam jenisnya, ada buah-buahan, rempah-
rempah, dan tanaman industri. Salah satu ciri-ciri dari tanaman tahunan yaitu tanaman
yang berbatang keras, seperti contoh yaitu tanaman kakao, tanaman cengkeh,
tanaman pala, tanaman kelapa, serta tanaman buah-buahan seperti buah rambutan,
buah sirsak, buah apel, buah durian, buah langsat, dan buah cempedak.
Tanaman tahunan (parennial) sebagian besar dapat meneruskan kehidupannya
setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih
dari dua tahun. Jika dibandingkan dengan tanaman semusim (annual) ataupun dua
musim (biennal), tanaman tahunan (parennial ) memiliki fase vegetative menuju fase
generatif yang lebih lama. Pada saat fase generatif, tanaman tahunan juga mampu
memproduksi hasil berupabuah, bunga, dan biji. Tanaman tahunan memiliki fase
vegetative berseling dengan fase generatifnya. Fase vegetative di tandai dengan
membesaranya ukuran, baik pertumbuhan memanjang maupun pertumbuhan lingkar
batang. Tanaman tahunan yang sudah dewasa di cirikan dengan memasuki fase
generatifnya.
Tanaman semusim dan tanaman tahunan memiliki perbedaan yang dapat kita lihat
dengan jelas yaitu pada tanaman semusim dapat dibedakan berdasarkan jenjang fase
yang dimiliki pada proses pertumbuhannya yaitu fase perkecambahan, fase vegetatif,
fase pematangan. Waktu yang dibutuhkan tiap fase relatif berbeda sebab banyak
sekali faktor yang sangat mempengaruhi contohnya jenis tanaman yang ditanam,
tempat untuk tanaman tumbuh, varietas tanaman dan sebagainya. Tanaman tahunan
sangat berbeda dengan tanaman semusim sebab dari segi waktu yang dibutuhkan
dalam pemanenan kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan hasil pertanian yang
ditanam.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan mengenal tanaman semusim dan tahunan baik klasifikasi,
dan ciri-ciri morfologi.

1.3 Manfaat
Dari penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh manfaat dan dapat
menambah manfaat tentang tanaman semusim dan tanaman tahunan serta mengetahui
ciri morfologi dan juga klasifikasinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman semusim merupakan tanaman atau tumbuhan yang masa hidupnya


hanya satu musim. Tanaman semusim biasanya menghasilkan biji pada saat akhir musim.
Tanaman semusim adalah tanaman yang berkecambah , tumbuh berbunga menghasilkan
biji, dan mati hanya dalam waktu setahun bahkan kurang sedikit daripada setahun. Jenis
tanaman ini biasanya berkecambah mulai 8-10 minggu apabila ditanam memakai biji.
Daerah tropis tanman semusim bisa tumbuh dipekarangan rumah, sedangkan pada daerah
subtropics tanaman semusim hanya bisa ditumbuhkan pada musim semi saja. Tanaman
semusim yang bisa tumbuh diiklim subtropis seperti, bunga matahari, tomat dan kacang
polong (Govind dkk., 2014).
Tanaman yang berada di iklim subtropis akan berkecambah pada musim gugur,
sebagian tanaman semusim tergolong tanaman holtikultura, pangan dan buah-buahan.
Tanaman semusim yang umum atau sering dijumpai yaitu padi, terong, cabai, kedelai,
kentang dan lain-lain. Tanaman semusim memiliki perbedaan, yaitu dari jenjang
pertumbuhan ang dibedakan dalam beberapa tahap secara umum fase perkecambah, fase
vegetatif, fase reproduktif, fase pematangan. Fase yang dialami tanaman semusim
memiliki waktu yang berbeda terganntung musim dimana tempat tumbuh tanaman, jenis
tanaman, dan varietas tanamannya (Suciantini, 2015).
Tanaman semusim juga memiliki banyak manfaat bagi manusia antara lain
sebagai kebutuhan pangan, kebutuhan sayur-sayuran, tanman hias dan lain sebagainya.
Tanaman semusim yang sering dijadikan tanman hias seperti sedap malam, dan yang
sering dijadikan sayuran yaitu bayam dan yang sering dijadikan pangan yaitu tanaman
padi. Manfat yang kaya pada tanaman semusim menjadikan tanaman ini banyak ditanam
kalangan masyarakat. Tanaman semusim memberiksn banyak manfaat bgai manusia,
yang terutama yaitu tanaman padi, kacang-kacangan, dan jagung. (Marliah dkk., 2015).
Tanaman padi merukapan tanaman semusim yang paling dikenal, selain tanaman
ini memiliki banyak manfaat khususnya sebagai makanan pokok, terutama masyarakat
Indonesia. Tanaman ini memiliki ciri yaitu berakar serabut, batang sangat pendek dan
struktur berupa batang. Bunga padi memiliki enam kepala sari dan kepala putik,
bercabang dua berbentuk sikat botol, spesies padi dibudidayakan secara masal. Faktor
yang memengaruhi produktivitas tanaman padi adalah dari pemeliharaan atau proses
budidayanya, dengan menentukan teknik budidayanya cara paling efektif yaitu dengan
mengenal fase pertubuhan tanaman padi. Fase pertumbuhan padi sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu fase vegetative dan fase generatif. Daerah yang beriklim tropis biasanya fase
reproduktif berlangsung kurang lebih 35 hari, sedangkan fase pematangan sekitar 30 hari,
selain tanaman padi ada juga makanan pokok kedua yaitu tanaman jagung (Aryanto dkk
.,2015).
Tahapan pertama perkembangan tanaman jagung yaitu fase perkecambah, fase
perkecambah uncul dari kulit benih. Proses perkecambah terjadi setelah penyerapa air
atau imbibisi. Fase kedua yaitu V3-V5 fase ini berlangsung ketika tanaman berumur 10-
18 hari, meningkatnya jumlaah daun serta menunda pertumbuhan bungajantan, fase
selanjutnya yaitu fasse R1 atau biasa dikenal dengan fase silking. Fase ini diawali oleh
munculnya rambut dari dalam tongkol yang tertutup kelobot, biasanya mulai dari 2-3 hari
setelah tasseling. Tanaman selanjutnya yang merupakan tanaman pokok seperti tanaman
kacang-kacangan (Sholihah dkk.,2016).
Tanaman kacang-kacangan merupakan tanaman semusim, tanaman ini sering
ditanam petani karena bermanfaat bagi kebutuhan pangan pokok. Tanaman kacang tanah
memiliki beberapa cara pembudidayaan, dengan mempelajari proses budidaya tanaman
kacang tanah kita harus memahami beberapa fase yang ada pada tamanan kacang tanah.
Fase pada kacang tanah terdapat lima fase, pertama yang dialami kacang tanah yaitu fase
pembuahan dimana proses ini terjadi penyerbukan tabung kelopak bunga tumbuh
memanjang antara 5-7cm, setelah mencapai masa dewasa. Fase selanjutnya yaitu fase
vegetative fase dimana akar, batang dan daun berkembang. Fase vegetative dimulai
anatara 26 hinga 31 hari. Fase selanjutnya fase reproduktif, dimana taaman sudah
membentuk kuncup bunga, buah dan biji mengalami pendewasaan (Ramadani dkk.,
2015).
Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus menerus tumbuh tidak terbatas.
Biasanya memiliki siklus hidup sepanjang tahun dan akan di panen sepanjang tahun pula
sampai tanaman tersebut tidak berproduksi lagi tapi harus menunggu beberapa tahun dari
menanam hingga tanaman itu dapat berproduksi dan dapat dipanen. Tanaman tahunan
biasanya di tanam di lahan perkebunan karena lahan perkebunan umumnya luas, semakin
luas lahan maka dapat semakin banyak pula keuntungan dari menanan tanaman tahunan
tersebut. (Tim Penulis PS., 2008).
Pada tanaman semusim harus melewati fase-fase perkembangan beralih dari
pertumbuhan vegetative ke fase pertumbuhan pembungaan. Pada semusim, ini proses
transisi terjadi sekali dan diikuti oleh penuaan dan kematian tanaman, sedangkan tanaman
tahunan siklus berulang kali melalui vegetatif dan mode reproduksi. Karena tanaman
tahunan mempertahankan vegetatif pertumbuhan pembungaan setelah berbunga, proses
tersebut membutuhkan aktivitas dari meristem pada tanaman tunggal sehingga yang baik
dari beberapa meristem tetap vegetatif sementara yang lain menjalani transisi
pembungaan atau meristem kembali ke pengembangan vegetative. Pada tanaman
semusim siklus hidup tanaman dari vegetative sampai menghasilkan hanya terjadi satu
kali sedangkan pada tanaman tahunan siklus seperti itu terjadi berkali- kali. (Edman dan
Rubin, 2015)
Kelapa sawit merupakan tanaman tahunan penghasil minyak komersial vang
paling penting di Indonesia. Perbanyakan kelapa sawit pada umumnya menggunakan
benih hibrida Tenera, yaitu hasil persilangan antara jenis Dura dan Pisifera. Perbanyakan
kelapa sawit secara in vitro melalui teknik embrio genesis somatik telah banyak dilakukan
(Syamsulbahri, 1996).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pengantar Ilmu Tanaman acara 1 tentang ”Pengenalan Tanaman
Semusim dan Tanaman Tahunan” dilaksanakan pada hari Senin,07 Oktober 2019 pukul
15:10 – 17:50 WIB di Ruang 6 Universitas Jember Kampus Bondowoso.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Alat tulis.
2. Penggaris.
3. Meja dada.

3.2.2 Bahan
1. Tanaman yang diamati.
2. Tabel pengamatan

3.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan .
2. Menetapkan objek tanaman yang diamati.
3. Menggambar bentuk tanaman yang diamati dan beri keterangan bagian-
bagiannya.
4. Mengisi tabel pengamatan dan mendokumentasikan kegiatan praktikum.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tanaman Semusim

No. Tanaman Gambar dan Ciri-ciri morfologi Habitat


keterangan
bagiannya
1. Jagung - Batang -Batang tegak, Di daerah
Nama daerah: batang beruas-ruas, yang
Bondowoso batang tidak kering
Kingdom: Plantae keeras, bulat,licin
Divisi: -Daun sempurna,
Spermatophyta ujung daun
Kelas: - Daun runcing, tepi daun
Monocotiledonae rata, daun
Ordo: poales licin,bertulang
Famili: Poaceae sejajar/lurus
Genus: Zea -Seperti biji-biji
Spesies: Zea bermalai
Mays L - Bunga

2. Kacang Hijau - Batang -Batang Di daerah


Nama daerah: tegak,cabang tropis dan
Bondowoso menyamping,bulat, subtropis
Kingdom: Plantae berbulu,
Divisi: berwarna hijau
- Daun
Tracheophyta -Letaknya
Kelas: berselang-seling,
Magnoliopsida tangkai daun lebih
Ordo: Fabales panjang dari daun,
Famili: Fabaceae - Bunga berwarna hijau
Genus: Vigna -Kehijau-hijauan
savi sampai kuning
Spesies: Vigna cerah, terletak pada
Radiata (L) tandan ketiak
3. Kentang - Batang -Batang tegak, Di daerah
Nama daerah: menyebar dan tropis dan
Bondowoso menjalar, terdapat subtropis
Divisi: rongga,dan tidak
Spermatofita berkayu
Kelas: ,berdiameter kecil
Dikotiledon -Daun meruncing,
Ordo: Solanaceae - Daun tulang daun
Famili: menyirip
Solanaceae -Bunga kentang
Genus: Solanum berukuran kecil,
warna merah/
ungu/ putih,
mengandung biji
- Bunga

4. Tanaman Kunyit - Bantang -Batang mengarah Daerah


Nama daerah: lurus keatas, tropis dan
Bondowoso berbentuk bulat dan subtropis
Kingdom: Plantae bentuk rumpang-
Kelas: Liliopsida nya tersusun dari
Divisi:Magnoliop pelepah daun yang
sida - Daun sedikit lunak
Ordo:Zingiberales -Helaian daun
Famili:Zingiberac berbentuk lanset
eae lebar, ujung daun
Genus: Curcuma lancip, tepi dan
Spesies:Curcuma rata, menyirip
Longa -Muncul di
rumpang pada
bagian batang,
- Bunga memiliki bunga
majemuk, memiliki
rambut kasar
5. Tanaman Kencur - Batang -Kencur tidak Tanah
Nama daerah : memiliki batang kaya
Bondowoso akan tetapi humus dan
Kingdom;Plantae memiliki banyak memiliki
Kelas:Magnoliops rhizome yang struktur
ida bercabang remah,
Ordo:Zingiberales -Helaian daun tanah
Famili:Zingiberac - Daun terdapat daging lemepeng
eae yang sembunyi berpasir
Genus:Kaempferi didalam tanah, dan berliat
aL tumbuh mendatar
Spesies:Kaempfer datar di permukaan
ia galaga L tanah, bulat
memanjang
- Bunga -Bunga majemuk,
terdapat daun kecil
pada tangkainya

6. Tanaman Pandan - Batang -Berupa pedu Di daerah


Nama daerah: rendah,menjalar, pantai
Bondowoso berbentuk bulat, sampai
Kingdom:Plantae bercabang daerah
Divisi:Tracheoph -Memanjang, ketinggian
- Daun
yta tersusun secara 500m dpl
Kelas:Magnoliops roset rapat, daun
ida tunggal, berbentuk
Ordo:Pandanales sempit,memanjang,
Famili:Pandanaca tulang daun sejajar
ea -Bunga majemuk,
- Bunga
Genus:Pandanus bentuk bongkol dan
L.F warna putih
Spesies:Pandanus
Amarylifolius
4.1.2 Tanaman Tahunan

No Tanaman Gambar dan Ciri-ciri Morfologi Habitat


. Keterangan
Bagian-
bagiannya
1. Pepaya -Batang -Berbentuk Di daerah
Nama daerah : silinder,semi tropis dan
Bondowoso berkayu,berongga subtropis.
Taksonomi : dan bergabus dengan
Kingdom : kulit yang lembut
Plantae berwarna abu-
Divisi : -Daun abu,tidak bercabang
Spermathopyta kecuali pucuk.
Ordo : Violales -Bentuk daun
Genus Carica tunggal,menjari 5-9
Nama ilmiah : bagian,tangkai daun
Carica papaya L panjang,berongga.
-Bunga -Bunga berwarna
putih/kuning cerah
dengan mahkota
berbentuk terompet
dan benang sari
tersusun sempurna
yang melekat pada
tabung mahkota.
2. Kelapa Sawit -Batang -Batang Di daerah
Nama daerah : tunggal,yang tropis dan
Bondowoso perkemkembangann subtropis.
Taksonomi : ya di pengaruhi oleh
Kingdom : ekologis dari
Plantae lingkungan memiliki
Divisi : -Daun batang keras berkayu
Tracheophyta
Ordo : Arecales -Bentuk daun
Kelas : majemuk dengan
Magnoliopsida warna hijau tua yang
Genus : Elaesis -Bunga dilengkapi dengan
Jaca pelepah berwarna
Family : Arecacea hijau batang daun
Spesies : Elaesis berduri keras.
guineensis jaca
Nama ilmiah : -Lancip mengerucut
Elaeis guineensis dan panjang,tumbuh
di daerah ketiak
daun
3. Pohon Jati -Kulit batang Didaerah
Nama daerah : berwarna coklat iklim
Bondowoso -Batang kuning keabu- kering,
Taksonomi : abuan.,terpecah- dengan
Kingdom : pecah dangkal dalam karakterist
Plantae alur memanjang ik tanah
Divisi : batang tebal agak basah
Tradheophyta permukaan. curah
Kelas : -Daun -Daun berbentuk hujan
Magnoliopsida bulat telur terbalik 1500-
Ordo : Lamiales berhadapan,tangkai 2000mm
Famili : Laceae daun pendek berbulu pertahun.
Genus : Tektona halus,mempunyai
Nama ilmiah : warna kemerah-
Tectona grandis -Bunga merahan dan
memiliki getah.
-Bunga majemuk,
berisi ratusan
kuntum bunga,
penyerbukan
dilakukan secara
alami.
4. Tanaman Murbei -Batang -Memiliki banyak Pada
Nama daerah : cabang, tumbuh ketinggian
Bondowoso tegak keatas, 100m dpl.
Divisi: mendatar, dan
Spermatophyta menggantung
Kelas: -Daun -Daun tunggal di
Dicotyledoneae cabang spiral,
Ordo: Urticalis berbentuk oval/agak
Famili: Moraceae bundar / berlekuk,
Genus: Morus pinggir daun
Spesies : Morus bergerigi,ujung
SP -Bunga membulat/runcing
-Tersusun pada
untaian yang
terpisah
5. Tanaman -Batang -Berbentuk bulat, Dataran
Kenanga mudah patah, rendah
Nama daerah : bercabang sampai
Bondowoso -Daun tunggal ketinggian
Kingdom: Plantae berbentuk oval, 1200m
Divisi: -Daun tekstur licin dpl.
Tracheophyta -Seperti bintang dan
Kelas: majemuk seperti
Magnoliopsida garpu-garpu
Ordo :
Magnoliales
Famili:
annonaceae -Bunga
Genus: cananga
(DC)
Spesies : Cananga
odorata (lam).

6. Tanaman Kakao -Batang -Terdapat beberapa Tropis dan


Nama daerah : cabang, dan batang subtropis
Bondowoso berkayu
Kingdom: Plantae -Daun tunggal,
Divisi: tangkai daun hanya
Tracheophyta -Daun satu helai, bentuk
Kelas : daun oval dan
Magnoliopsida memanjang
Ordo: Malvales -Diameter bunga 1,5
Famili: cm, mempunyai
Malvaceae -Bunga bentuk,ukuran, dan
Genus: warna yang
Theobroma L bervariasi
Spesies:
Theobroma cacao
L
4.2 Pembahasan

4.2.1 Tanaman Tahunan

1. Pepaya

Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar
luas dan banyak ditanam untuk diambil buahnya. Tanaman pepaya memiliki ciri
morfologi batang berbentuk silinder, semi berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit
yang lembut berwarna abu-abu, tidak bercabang (kecuali bagian pucuk). Memiliki daun
berbentuk daun tunggal, menjari dengan 5-9 bagian, tangkai daun panjang berongga. Dan
memiliki bunga berwarna putih / kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan
benang sari tersusun sempurana yang melekat pada leher tabung mahkota. Tanaman
Pepaya dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis maupun daerah subtropis.

2. Kelapa Sawit

Elaeis (dari bahasa Yunani, artinya "minyak") adalah genus dari Arecaceae yang
memiliki dua spesies, yang disebut sebagai kelapa sawit. Tumbuhan ini digunakan untuk
usaha pertanian komersial dalam produksi minyak sawit. Kelapa sawit Afrika Elaeis
guineensis (nama spesies guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama
minyak kelapa sawit. Kelapa sawit Amerika, Elaeis oleifera (dari bahasa Latin oleifer,
artinya "penghasil minyak")adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis,dan
digunakan secara lokal untuk produksi minyak. Kelapa Sawit memiliki ciri morfologi
batang yang tunggal dengan perkembangannya dipengaruhi oleh ekologis dari
lingkungan, dan memiliki batang keras yang berkayu. Sedangkan, pada bagian daun
kelapa sawit memiliki bentuk daun majemuk dengan warna hijau tua yang dilengkapi
dengan pelepah berwarna hijau, batang daun pada tanaman kelapa sawit berduri dan
keras. Pasa bagian bunga kelapa sawit memiliki bunga yang lancip, mengerucut, dan
panjang. Bunga kelapa sawit tumbuh di bagian ketiak daun. Kelapa sawit biasa ditemukan
di daerah semak belukar dengan berbagai jenis tipe tanah seperti podzolik, latosol,
hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara
sungai. Jenis tanah tersebut mempengaruhi tingkat produksi kelapa sawit, dimana
produktivitas kelapa sawit yang ditumbuhkan di tanah podzolik lebih tinggi dibandingkan
ditumbuhkan di tanah berpasir dan gambut. Kelapa sawit kurang optimal jika
ditumbuhkan di Pulau Jawa karena jenis tanahnya yang kurang sesuai dengan jenis tanah
yang mendukung pertumbuhan kelapa sawit.

3. Pohon Jati

Jati adalahsejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang
lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim
kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ilmiah jati
adalah Tectona grandis L.f. Pohon jati memiliki ciri morfologi batang dengan kulit
berwarna coklat kuning ke abu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur memanjang,
batang tebal dengan permukaan yang kasar. Daunnya berbentuk bulat telur terbalik,
saling berhadapan, tangkai daun pendek dan berbulu halus dengan warna hijau tua dan
memiliki getah. Bunga pohon jati merupakan bunga majemuk, berisi ratusan kuntum
bunga, dan penyerbukannya dilakukan secara alami. Pohon jati ini dapat tumbuh dengan
baik di daerah yang beriklim kering, dengan karakteristik tanah agak basah dengan curah
hujan antara 1500-2000mm pertahun.

4. Tanaman Murbei

Bebesaran atau murbei (Latin: Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–
16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis
di Asia, Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Ciri morfologi dari
tanaman murbei yaitu pada bagian batang memiliki banyak cabang, tumbuh tegak keatas,
tumbuh mendatar dan menggantung. Pada bagian daun tanaman murbei memiliki daun
tunggal di cabang spiral dengan bentuk oval / agak bundar / berlekuk – lekuk dengan
pinggir daun bergerigi dan ujung daun membulat / runcing. Bunga tanaman murbei
tersusun pada untaian yang terpisah. Tanaman murbei dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 100m dpl.
5. Tanaman Kenanga

Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang
menghasilkannya. Ada 2 kelompok utama kenanga yang dibudidayakan yaitu kelompok
Cananga (forma marcophylla Steeins) dan Ylang-ylang (forma genuina Steeins). Ciri
morfologi tanaman kenanga memiliki batang berbentuk bulat, batangnya mudah patah,
dan bercabang – cabang. Daunnya merupakan daun tunggal dengan bentuk oval dengan
tekstur licin. Bunga pada tanaman kenanga berbentuk seperti bintang dan merupakan
bunga majemuk seperti garpu-garpu. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah
sampai ketinggian 1200m dpl.

6. Tanaman Kakao

Kakao (TheobromacacaoL.)adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal


dari Amerika Selatan, tetapi sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika.
Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Dengan
ciri morfologi batang berkayu dan terdapat beberapa cabang pada batang. Daunnya
merupakan daun tunggal dan tangkai daun hanya ada satu helai berbentuk oval dan
memanjang. Diameter bunga pada tanaman kakao yaitu 1,5 cm, mempunyai bentuk,
ukuran, dan warna yang bervariasi. Tanaman kakao dapat tumbuh di daerah tropis
maupun subtropis.

4.2.2 Tanaman Semusim

1. Jagung

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian
penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Dengan morfologi batang tegak,
batang beruas – ruas dengan batang tidak keras berbentuk bulat dan licin. Daunnya
merupakan daun sempurna, ujung daunnya runcing, tepi daun rata, daunnya licin dengan
tulang daun sejajar / lurus. Bunganya seperti biji – biji bermalai. Jagung dapat hidup di
daerah yang kering.

2. Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Ciri morfologi batang tegak,
cabang menyamping pada batang utama, bulat, berbulu, dan berwarna hijau dan juga ada
yang berwarna ungu. Letak daunnya berselang – seling dengan tangkai daun lebih
panjang dari daun, dan berwarna hijau. Bunganya berwarna kehijau – hijauan sampai
kuning cerah terletak pada tandan ketiak. Kacang hijau dapat hidup di daerah tropis
maupun subtropis.

3. Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Ciri morfologinya memiliki batang tegak,
menyebar dan menjalar, terdapat rongga dan tidak berkayu. Daunnya meruncing dengan
tulang daun menyirip. Bunga kentang berukuran kecil, berwarna merah / ungu / putih,
bunga kentang ini mengandung biji. Kentang dapat tumbuh di daerah tropis maupun
subtropis.

4. Tanaman Kunyit

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah
termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
Dengan ciri morfologi batang berwarna hijau, tumbuh lurus mengarah keatas, berbentuk
bulat dan bentuk rumpangnya tersusun dari pelepah daun yang sedikit lunak. Helaian
daunnya berbentuk lanset lebar, ujung daunnya lancip, tepi daun rata dan daunnya
menyirip. Bunga pada kunyit muncul di rumpang pada bagian batang, memiliki bentuk
majemuk dan memiliki rambut kasar. Kunyit dapat tumbuh di daerah tropis maupun
subtropis.

5. Tanaman Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon / tanaman
obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ciri morfologinya yaitu
kencur tidak memiliki batang tetapi memiliki rhizome yang bercabang. Helaian daunnya
terdapat daging yang sembunyi didalam tanah, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah,
dan berbentuk bulat memanjang. Bunganya merupakan bunga majemuk dan terdapat
daun kecil pada tangkainya. Kencur dapat tumbuh di tanah yang kaya humus dan
memiliki struktur remah, tanah lempung berpasir dan berliat.

6. Tanaman pandan

Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil
dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya
merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Ciri morfologi tanaman pandan memiliki batang berupa perdu yang
rendah dengan tinggi hanya 2 meter. Batang menjalar, berbentuk bulat dengan bekas
duduk daun dan bercabang. Daunnya memanjang seperti daun palem tersusun secara roset
yang rapat, daunnya merupakan daun tunggal, duduk memeluk batang, bentuknya sempit
dan memanjang dengan tulang daun sejajar. Bunganya merupakan bunga majemuk
berbentuk bongkol dan warnanya putih. Tanaman pandan ini dapat tumbuh di daerah
pantai sampai daerah dengan ketinggian 500m dpl.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Semua jenis tanaman tahunan dan semusim memiliki kingdom plantae.
Berdasarkan ciri morfologinya tanaman tahunan memiliki batang yang berkayu sehingga
bisa tumbuh besar atau tinggi. Sedangkan tanaman semusin memiliki batang yang tidak
berkayu sehingga tidak dapat tumbuh besar dan tinggi.

5.2 Saran
Seharusnya pelaksanaan praktikum melakukan penelitian terhadap masing-
masing tanaman, agar peneliti dapat melihat langsung tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, A. Triadiati, dan Sugiyanta. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah dan Gogo
Dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh di Tanah Asam.
Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3): 229-235.
Govind, K.C. Tika, B.K. Jiban, S, and Buddhi, B. 2015. Status and Prospects Of Maize Research
In Nepal. Meize Research and Development, 1(1): 1-9.
Marliyah, A. Jumini, dan Jamilah. 2016. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada Sistem
Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil. Agroteknologi, 4(6): 55-61.
Ramadani, S. Riza, L, dan Tri, R.S. 2015. Pertubuhan Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Pada Tanah Gambut yang Diaplikasikan dengan Bokashi Jerami dan Pupuk
Petrhikaphos. Protobiont, 4(1): 1-9.
Suciantini. 2015. Interaksi Iklim (Curah Hujan) Terhadap Produksi Tanaman Pangan di
Kabupaten Pacitan. Biodiv Indon, 1(2): 358-365.
Sholihah, N. F., Saputro, T.B. 2016. Respon Tanaman JagungVarietas ( Zea mays L) Varietas
Manding Terhadap Cekaman Salinitas (NaCl) Secara In Vitro. Sains dan Seni, 5(2):
2837-3520.
Syamsulbahri, (1996). Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Cet-1. Gajah Mada
Uniyersity Press. Yogyakarta.
Tim PS. 2008. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Lubis,Rustam Efendi,dkk. 2011. Kelapa Sawit. Jakarta Selatan. PT Agromedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai