Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Tanggal praktikum : Kamis, 22 April 2021


Nama Praktikan : Adrian Novanda
NIM/Gol : 134190097/I1
Asisten Praktikum : Nadya Noora

26/04/21
LEMBAR KERJA
BAB VIII PESTISIDA DAN ALAT PENGENDALIAN OPT

A. Tujuan
1. Mengenal berbagai macam pestisida dan alat-alat pengendalian hama
2. Mengetahui cara kerja dan hama sasaran masing-masing pestisida
3. Mengetahui formulasi dan bahan aktif masing-masing pestisida
4. Mengetahiu komponen-komponen penyusun alat-alat pengendalian
5. Mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat-alat pengendalian

B. Hasil Pengamatan
Tabel 9. Hasil Pengamatan Pestisida
Sifat Fisik Cara
No Bahan
Nama Pestisida Formulasi Warna Bentuk Pengguna Sasaran
. Aktif
an
1 Dithane M-45 WP Kuning Tepung Mankozeb Dilarutkan Pengend
80% dalam air, alian Ja
lalu disem mur
protkan

2. Polycom 70 WG Coklat Tepung Metiram 7 Dilarutkan Pengend


0% dalam air, alian Ja
lalu disem mur
protkan

3 Curacron 500 EC Kuning Cair Profenofo Dilarutkan Pengend


Kecoklat s 500g/l dalam air alian Ser
an dan disusp angga
ensikan(di
semprotka
n, warna
menjadi k
uning kec
oklatan)
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

4. Topdor 10 WP Krem Tepung Imidaklop Dilarutkan Pengend


rid 10% dalam air, alian Ser
lalu disem angga
protkan

5. Gramoxone 276 SL Hijau Tu Cair Parakuat d Dilarutkan Pengend


a iklorida 2 dalam air, alian Gul
76 g/l lalu disem ma secar
protkan a luas
(menjadi c
airan sem
prot berw
arna hijau
tua)
6. Ally Plus 77 WP Putih Tepung Metil Met Dilarutkan Pengend
sulfuron dalam air, alian Gul
0,7%, Etil lalu disem ma
Klorimuro protkan, d
n 0,7%, 2, apat juga
4D garam ditaburkan
natrium 7 bersama d
5% engan pup
uk.
7. Nordox 56 WP Merah Tepung Tembaga Dilarutkan Pengend
Oksida 56 dalam air, alian Ja
% (setara lalu disem mur dan
dengan C protkan Bakteri.
u 50%)

8. Diazinon 10 G Ungu Butiran Diazinon Ditabur Pengend


10% alian Ser
angga

9 Decis 25 EC Kuning Cair Deltametri Dicampur Pengend


n 25 g/l kandenga alian Ser
n air dan d angga
isemprotk
an ke tan
aman den
gan dosis
25 ml/liter
air
Gambar 9.1 Hasil Pengamatan Automatic Sprayer
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Keterangan:
1. Tangkai
2. Lubang Input Pestisida
3. Manometer
4. Pompa(Tabung)
5. Klep 1
6. Bagian Luar Tangki
7. Selang penghubung tangki dan nozzle
8. Pegangan
9. Selang Pengeluaran Cairan Pestisida
10. Keran Cairan Pestisida
11. Tangkai Nozzle
12. Klep 2
13. Nozzle

Cara Kerja:
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Saat kita memompa Automatic Hand Sprayer, Tekanan Udara akan be


rtambah didalam tabung pompa yang diukur oleh Manometer. Setelah Tekana
n udara mencapai tekanan maksimum, Lalu keran Cairan Pestisida dibuka Da
n Cairan Pestisida akan didorong dari dalam tabung menuju keluar Nozzle da
lam bentuk Uap air dikarenakan oleh Tekanan udara yang telah dipompa sebe
lumnya.

Gambar 9.2 Hasil Pengamatan Semi Automatic Sprayer

Keterangan:
1. Pegangan Pompa
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

2. Lubang Input Pestisida


3. Tangki
4. Tabung Pompa 1
5. Tabung Pompa 2
6. Klep Pompa
7. Klep Automatic 1
8. Klep Automatic 2
9. Selang Karet
10. Pegangan / Handle
11. Kran Pembuka
12. Nozzle

Cara Kerja:
Input berupa cairan, output berupa butiran. Pada waktu pompa ditarik,
klep 1 terbuka dan klep 2 tertutup. Pestisida masuk ke tabung pompa melalui
saringan. Tangkai pegangan pompa ditekan, klep 1 tertutup dan klep 2 terbuk
a, pestisida masuk ke tabung pestisida. Kerena adanya tekanan, cairan pestisi
da menjadi butiran dan mengalir keluar menuju nozzle.

Gambar 9.3 Gambar Hasil Pengamatan Midget Duster


LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Keterangan:
1. Handle / pemutar
2. Tabung tempat pestisida
3. Pegangan
4. Pipa keluarnya pestisida
5. Kipas
6. Tabung Udara

Cara Kerja:
Pestisida berbentuk tepung dimasukkan kedalam tabung tempat pestisi
da. Bila handle diputar maka pestisida yang ada di tabung akan masuk kedala
m lubang udara. Karena dalam tabung udara terdapat kipas yang berputar ber
samaan dengan diputarnya handle, maka pestisida akan terdorong keluar mela
lui pipa keluarnya pestisida.

Gambar 9.4 Hasil Pengamatan Mist Blower


LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Keterangan:
1. Penutup Tangki
2. Tangki Pestisida
3. Tangki Bahan Bakar
4. Selang Saluran Pestisida
5. Saluran Udara
6. Nozzle 2
7. Nozzle 1
8. Kipas / Blower
9. Motor Peggerak

Cara Kerja:
Jika motor penggerak dihidupkan, kipas akan berputar menghembus
kan sebagian udara dengan kecepatan tinggi melalui saluran udara menuju
nozzle 2. Sebagian udara masuk ke tangki pestisida. Bila kran dibuka, caira
n pestisida, gaya gravitasi, dan tekanan udara akan mengalir dari tangki pes
tisida, melalui saluran pestisida menuju ke nozzle 1 dan menetas pada nozz
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

le 2. Dengan adanya hembusan angin yang cepat mengenai cairan pestisida


yang menetas pada nozzle 1. Maka tetesan tersebut akan terpecah menjadi
butiran yang sangat kecil berupa kabut (mist) yang selanjutnya keluar mela
lui nozzle 2

Gambar 4.5 Hasil Pengamatan Gama Duster

Keterangan:
1. Lubang Input/Output Pestisida
2. Tangki Formulasi Pestisida
3. Lubang Pemantik Api
4. Handle
5. Kipas
6. Rantai
7. Roda Belakang
8. Tuas Pemutar

Cara Kerja:
Pestisida dimasukkan pada tangki formulasi pestisida melalui luban
g input/output, kemudian api dinyalakan melalui lubang pemantik api. Lalu
tuas pemutar digerakkan dan blower akan berputar menghembuskan udara
kedalam tabung gas sehingga formula yang berupa belerang, ijuk, kelapa a
kar akan terbakar mengeluarkan asap kemudian alat diarahkan ke sarang ha
ma.
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Gambar 4.6 Hasil Pengamatan Hand Sprayer

Keterangan:
1. Lubang pengeluaran pestisida
2. Klep
3. Tabung Pompa
4. Tangki Pompa
5. Pemompa

Cara Kerja:
Cairan didalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang
tinggi dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut.
Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari
alat pengabut sehingga cairan akan pecah menjadi partikel partikel yang sa
ngat kecil

C. Pembahasan
Pestisida adalah substansi kimiawi yang digunakan untuk membunuh ata
u mengendalikan berbagai jasad pengganggu. Terdapat 3 golongan pestisida
yang akan diamati pada praktikum kali ini, yaitu Insektisida, Herbisida dan F
ungisida. Insektisida merupakan bahan yang mengandung senyawa kimia ber
acun yang bisa mematikan semua jenis serangga. Sedangkan Fungisida meru
pakan bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan u
ntuk memberantas dan mencegah fungi/cendawan. Dan Herbisida merupakan
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

pestisida yang digunakan untuk mengandalikan gulma atau tumbuhan pengga


nggu yang tidak dikehendaki.(Wudianto, 2007).

Setiap jenis pestisida memiliki berbagai formulasi yang berbeda. Formul


asi menentukan bagaimana pestisida dengan bentuk, komposisi, dosis, frekue
nsi serta jasad sasaran apa pestisida dengan formulasi tersebut dapat digunaka
n secara efektif. Pada praktikum kali ini terdapat beberapa macam formulasi
yang ditemukan pada sampel pestisida, yaitu Wettable Powder (WP), Water
Dispersible Granule (WG atau WDG), Emulsible Concentrate (EC), Soluble
Liquid (SL) dan Granules (G). (Djojosumarto, 2008).

Wettable Powder (WP),merupakan sediaan bentuk tepung (ukuran


partikel beberapa mikron) dengan kadar bahan aktif relatif tinggi (50-
80%).Pengeplikasian WP dengan cara disemprotkan. Water Dispersible
Granule (WG atau WDG), berbentuk butiran formulasi WDG harus
diencerkan terlebih dahulu dengan air dan pengaplikasiaanya dengan cara
disemprotkan. Emulsifiable Concentrate atau Emulsible Concentrate (EC),
merupakan sediaan berbentuk pekat (konsentrat) cair dengan kandungan
bahan aktif yang cukup tinggi. Jika dicampur dengan air akan membentuk
emulsi (butiran benda cair yang melayang dalam media cair lainnya). Soluble
Liquid (SL), merupakan pekatan cair, jika dicampur air pekatan cair ini akan
membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan.
Granules ( G ) Merupakan insektisida cair yang dicampur dengan partikel-
partikel kasar dari bahan yang mudah menyerap seperti lempung, talk,
kwarsa. (Djojosumarto, 2008).

Alat pengendali OPT atau alat aplikasi pestisida juga sangat penting men


gingat pestisida merupakan zat kimia berbahaya juga untuk memudahkan pen
ggunaan pestisida tersebut. Praktikum kali ini juga akan membahas bagian ba
gian serta cara kerja alat aplikasi pestisida antara lain Automatic sprayer, sem
i automatic sprayer, midget duster, mist blower, gama duster dan hand spraye
r.
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Automatic Sprayer memiliki prinsip kerja memecah cairan menjadi butir


an partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bagian alat yang terdiri dari
Tangkai, Lubang Input Pestisida, Manometer, Pompa(Tabung), Klep 1, Bagia
n Luar Tangki, Selang penghubung tangki dan nozzle, Pegangan, Selang Pen
geluaran Cairan Pestisida, Keran Cairan Pestisida, Tangkai Nozzle, Klep 2 da
n Nozzle. Cara kerjanya ialah Saat kita memompa Automatic Hand Sprayer,
Tekanan Udara akan bertambah didalam tabung pompa yang diukur oleh Ma
nometer. Setelah Tekanan udara mencapai tekanan maksimum, Lalu keran Ca
iran Pestisida dibuka Dan Cairan Pestisida akan didorong dari dalam tabung
menuju keluar Nozzle dalam bentuk Uap air dikarenakan oleh Tekanan udara
yang telah dipompa sebelumnya.(Mimin, S., 1992).

Semi Automatic Sprayer memiliki prinsip kerja memecah cairan menjadi


butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bagian alat yang terdir
i dari Pegangan Pompa, Lubang Input Pestisida, Tangki, Tabung Pompa 1, Ta
bung Pompa 2, Klep Pompa, Klep Automatic 1, Klep Automatic 2, Selang Ka
ret, Pegangan / Handle, Kran Pembuka dan Nozzle. Cara Kerjanya ialah pada
waktu pompa ditarik, klep 1 terbuka dan klep 2 tertutup. Pestisida masuk ke t
abung pompa melalui saringan. Tangkai pegangan pompa ditekan, klep 1 tert
utup dan klep 2 terbuka, pestisida masuk ke tabung pestisida. Kerena adanya t
ekanan, cairan pestisida menjadi butiran dan mengalir keluar menuju nozzle.
(Widianto, R. 2001).

Midget Duster memiliki prinsip kerja Merubah gerakan kenetik menjadi t


ekanan yang diberikan pada pestisida. Dengan bagian alat yang terdiri atas H
andle / pemutar, Tabung tempat pestisida, Pegangan, Pipa keluarnya pestisida,
Kipas, Tabung Udara. Cara kerjanya ialah Pestisida berbentuk tepung dimas
ukkan kedalam tabung tempat pestisida. Bila handle diputar maka pestisida y
ang ada di tabung akan masuk kedalam lubang udara. Karena dalam tabung u
dara terdapat kipas yang berputar bersamaan dengan diputarnya handle, maka
pestisida akan terdorong keluar melalui pipa keluarnya pestisida.(Djojosumar
to, 2000).
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Prinsip kerja Mist Blower adalah menghembuskan cairan seperti pestisid


a menjadi butir-butir kecil (droplet) oleh bantuan tenaga angin yang kuat dari
blower, sehingga dapat dikatakan bahwa mesin itu adalah mesin penyemprot
dengan sistem tekanan angin. Dengan bagian alat seperti Penutup Tangki, Ta
ngki Pestisida, Tangki Bahan Bakar, Selang Saluran Pestisida, Saluran Udara,
Nozzle 2, Nozzle 1, Kipas / Blower, Motor Peggerak. Cara kerjanya ialah Jik
a motor penggerak dihidupkan, kipas akan berputar menghembuskan sebagia
n udara dengan kecepatan tinggi melalui saluran udara menuju nozzle 2. Seba
gian udara masuk ke tangki pestisida. Bila kran dibuka, cairan pestisida, gaya
gravitasi, dan tekanan udara akan mengalir dari tangki pestisida, melalui salur
an pestisida menuju ke nozzle 1 dan menetas pada nozzle 2. Dengan adanya h
embusan angin yang cepat mengenai cairan pestisida yang menetas pada nozz
le 1. Maka tetesan tersebut akan terpecah menjadi butiran yang sangat kecil b
erupa kabut (mist) yang selanjutnya keluar melalui nozzle 2.(Endah, 2005).

Gama Duster memiliki prinsip kerja membakar padatan pestisida dan me


nghasilkan uap. Dengan bagian alat seperti Lubang Input/Output Pestisida, T
angki Formulasi Pestisida, Lubang Pemantik Api, Handle, Kipas, Rantai, Rod
a Belakang, Tuas Pemutar. Cara kerjanya ialah Pestisida dimasukkan pada ta
ngki formulasi pestisida melalui lubang input/output, kemudian api dinyalaka
n melalui lubang pemantik api. Lalu tuas pemutar digerakkan dan blower aka
n berputar menghembuskan udara kedalam tabung gas sehingga formula yang
berupa belerang, ijuk, kelapa akar akan terbakar mengeluarkan asap kemudia
n alat diarahkan ke sarang hama.

Hand Sprayer memiliki prinsip kerja memecah cairan pestisida menjadi p


artikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bagian alat seperti Lubang peng
eluaran pestisida, Klep, Tabung Pompa, Tangki Pompa dan Pemompa. Cara k
erjanya ialah Cairan didalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan y
ang tinggi dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengab
ut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

alat pengabut sehingga cairan akan pecah menjadi partikel partikel yang sang
at kecil.

D. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pestisida dapat digolongkan berdasarkan sasaran, formulasi, cara kerja dan
susunan bahan organik. Alat - alat pengendalian hama terdapat beberapa je
nis, antara lain Automatic Sprayer, Semi Automatic Sprayer, Mist Blower,
Midget Duster, Hand Sprayer dan Gama Duster.
2. Berdasarkan Sasarannya, pestisida dapat berupa Herbisida, Fungisida dan I
nsektisida dan lainnya. Sedangkan cara kerjanya yaitu pada lambung, konta
k, sistemik dan fumigan.
3. Berdasarkan formulasinya, pestisida memiliki beberapa jenis yaitu Padata
n, cairan, minyak, pasta dan gas.
4. Alat - alat pengendalian hama memiliki komponen yang berbeda sesuai de
ngan jenis serta cara kerjanya.
5. Alat pengendalian OPT terdapat 2 jenis, yaitu Sprayer dan Duster. Cara ker
ja dari sprayer yaitu dengan menarik tangkai pompa kemudian pestisida ak
an keluar dari nozzle. Sedangkan Duster bekerja dengan memutar handle s
upaya pestisida keluar.

DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, P. 2008. Panduan Lengkap Pestisida & Aplikasinya. Agromedia. 1,


13-31.
Wudianto R. Petunjuk penggunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya; 2001.
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Endah. 2005. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Agromedia Pustaka. 


Jakarta.
Mimin, S., 1992. Jasa Produksi dan Pelayanan Alat Mesin Pertanian. Surya
Media. Bandung
Novizan. 2002. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Agro Media Pustaka. Jakarta
Selatan.
Pracaya. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. USU Press. Medan.

Anda mungkin juga menyukai