Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TERSTRUKTUR PERTANIAN BERLANJUT

KARAKTERISTIK LANSEKAP PERTANIAN: Kaitannya dengan


Konservasi Biodiversitas

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Yuliana


NIM : 205040101111024
Kelas : V (Pertanian Berlanjut)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Sesi 1
1. Jelaskan yang kalian pahami tentang pengertian lansekap?
Jawab:
Lansekap adalah suatu area heterogen (berbeda-beda) yang terdiri dari beberapa
ekosistem yang saling berinteraksi antara organisme dengan lingkungannya.
Lanskap merupakan semua pandangan yang dapat dilihat sejauh mata memandang,
biasanya dibatasi oleh batas-batas tertentu seperti bukit, gunung, hutan, dan lainnya.
2. Bagaimana cara melakukan pemetaan guna mengklasifikasikan struktur dan macam
landskap!
Jawab:
Cara melakukan pemetaan guna mengklarifikasi struktur dan macam lansekap
adalah dengan memetakan seluruh struktur lanskap pada skala rendah 1:5000
dengan menggunakan pesawat/helikopter, drone, atau satelit yang mana semua
teknologinya dilengkapi oleh alat sensor/kamera untuk dapat memotret lanskap dari
jauh sehingga menghasilkan citra satelit. Pemetaan data fisik dan iklim dari suatu
lansekap dilakukan oleh BMKG yang kemudian diinterpolasi untuk mendapatkan
data spasial yang kontinyu. Pemetaan posisi spesies akan mendapatkan data berupa
wilayah jelajah, kesesuaian habitat, preferensi habitat dari spesies yang diamati.
3. Apa yang menyebabkan heterogenitas struktur pembentuk lanskap? Jelaskan!
Jawab:
Dalam suatu biodiversitas terdapat berbagai jenis hamparan penutupan lahan
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Dimana setiap hamparan tersebut
akan memiliki jumlah elemen penyusun. Heterogenitas lanskap akan menurunkan
adanya keragaman spesies interior, meningkatkan keragaman spesies tepi dan total
potensi keberadaan spesies, serta spesies yang membutuhkan dua elemen atau lebih
lanskap. Hetrogenitas pada suatu lanskap disebabkan oleh perbedaan penggunaan
lahan yang berpengaruh pada tutupan lahan. Contohnya pada suatu lahan terdapat
hutan alami, lahan pertanian, dan pemukiman. Sehingga peberdaan inilah yang
menyebabkan terjadinya heterogenitas.
4. Apa peran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam kaitannya
dengan struktur lanskap? Berikan contohnya!
Jawab:
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) dilakukan dengan tujuan
untuk mencari persamaan dan perbedaan struktur dalam lanskap biodiversitas.
Lanskap pada umumnya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. maka
dari itu untuk melihat hubungan antara struktur dan fungsi pada lanskap
membutuhkan teknologi penginderaan jauh dan SIG yang dibangun dengan ukuran
kuantitatif agar dapat membedakan batas struktur lanskap. Perangkat yang
digunakan untuk analisis struktur lanskap yaitu Fragmen Analyst dan Fragstat.
Perangkat lunak tersebut berfungsi untuk mengukur struktur lanskap secara
kuantitatif berupa indeks lanskap. indeks lanskap berhubungan dengan biodiversitas
lanskap, bentuk dan struktur lanskap dan tingkat fragmentasi.

Sesi 2
1. Apa saja yang mendasari dilakukannya konservasi biodiversitas dan penerapan
pertanian berlanjut dalam paradigma baru ekoagrikultur lanskap?
Jawab:
Konservasi biodiversitas dan pertanian berlanjut dalam paradigma baru
ekoagrikultur lanskap dilakukan berdasarkan permintaan global akan produk
pertanian yang semakin lama semakin meningkat.
2. Jelaskan secara singkat apa tantangan dalam pengelolaan lansekap pertanian pada
awal abad ke-20!
Jawab:
Tantangan dalam pengelolaan lanskap pertanian pada awal abad ke-20 adalah
peningkatan permintaan produk-produk pertanian. Peningkatan ini mengharuskan
para petani melakukan perencanaan konservasi pertanian. Beberapa tanaman
pertanian, hewan ternak, dan ikan telah menjadi spesies invasis yang berarti telah
menyebar luas menggantikan spesies asli. Hal ini menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati. Permintaan kebutuhan pangan akibat urbanisasi dan
pendapatan terus-menerus mengalami peningkatan, sehingga mengharuskan adanya
konversi lahan dari habitat alami menjadi produksi pertanian lebih besar. Selain
produksi pertanian, sumber protein juga dibutuhkan untuk mencapai ketahanan
pangan, konservasi ekosistem dibutuhkan sebagai penyedia pangan.
3. Mengapa kegiatan konservasi biodiversitas berkontribusi penting dalam
pengembangan sektor pertanian berlanjut di tingkat lansekap?
Jawab:
Kegiatan konservasi biodiversitas berkontribusi penting dalam mengembangkan
sector pertanian berlanjut di tingkat lanskap dikarenakan konservasi biodiversitas
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga apabila diterapkan dapat
menciptakan ekosistem alami yang berkelanjutan. Kegiatan konservasi biodiversitas
mendukung pertahanan keanekaragaman spesies alami yang berpengaruh terhadap
produksi pertanian seperti mikroorganisme tanah dan predator. Keanekaragaman
hayati alami yang dipertahankan dalam lanskap ini dapat menyeimbangkan
ekosistem dan meningkatkan kesuburan tanah. Hal tersebut dapat membuat
produktivitas lahan semakin meningkat.
4. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan pertanian berlajut dalam hal
konservasi biodiversitas?
Jawab:
Hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan pertanian berlanjut pada saat
konservasi biodiversitas yaitu eksistensi dari lingkungan yang berada pada kawasan
tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesuburan
tanah, pemanfaatan keanekaragaman tanaman dalam satu lahan, serta pengelolaan
hama dan penyakit secara terpadu.
5. Bagaimana sistem pertanian berlanjut dapat memberikan manfaat jasa lingkungan
pada skala lansekap? Selain itu, bagaimana sistem pertanian dikatakan layak dalam
mendukung dari segi finansial bagi petani atau masyarakat?
Jawab:
Sistem pertanian berlanjut dapat memberikan manfaat jasa bagi lingkungan dan
dapat membantu mendukung finansial bagi petani dan masyarakat, karena sistem ini
memperhatikan kelestarian lingkungan dan tetap menjaga produktivitas tanaman,
sehingga dapat mencukupi kebutuhan. Petani yang tidak memperhatikkan
kelestarian lingkungan akan membawa dampak negative, seperti lahan yang
terdegradasi sehingga dapat menurunkan hasil produksinya.

Sesi 3
1. Berdasarkan literatur terkait dengan C02, apa tantangan yang sedang dihadapi dalam
proses penerapan sistem Pertanian Berlanjut saat ini?
Jawab:
Tantangan yang dihadapi berupa adanya transformasi produksi pertanian yang
merupakan salah satu ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati global dan jasa
ekosistem sehingga menjadi kontributor utama bagi integritas ekosistem.
Transformasi produksi pertanian merupakan suatu proses perubahan pada berbagai
aspek di bidang pertanian. Perubahan tersebut bukan hanya pada teknologi, tetapi
juga pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian. Banyak elemen dari lanskap
ekopertanian yang dapat membantu untuk mencapai tujuan kritis keberlanjutan
pertanian, ketahanan sistem pangan, dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
2. Apa definisi dan perbedaan strategi intensifikasi konvensional dan intensifikasi
agroekologi?
Jawab:
 Definisi Intensifikasi konvensional merupakan sistem pertanian intensif
yang menitikberatkan pada salah satu jenis tanaman tertentu dengan
memanfaatkan inovasi teknologi dan penggunaan input luar yang tinggi
untuk memperoleh output yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif
singkat. Sedangkan, Intensifikasi agroekologi merupakan sistem pertanian
dengan meknerapan prinsip-prinsip agroekologi di bidang pertanian yaitu
mengadopsi pengelolaan yang ramah lingkungan dan efisien dengan focus
pada sistem tanam yang lebih beragam serta meminimalkan biaya
lingkungan.
 Perbedaan antara intensifikasi konvensional dengan intensifikasi tradisional
yaitu: Intensifikasi konvensional dianggap bukan pertanian yang ramah
satwa liar dan hasil pertanian yang rendah. Sedangkan, Intensifikasi
tradisional dianggap pertanian yang ramah satwa liar dengan hasil pertanian
yang tinggi yang menyediakan serangkaian layanan ekosistem yang
multifungsi.
3. Jelaskan bagaimana kesesuaian penerapan kedua strategi tersebut terhadap sistem
Pertanian Berlanjut?
Jawab:
Pada intensifikasi agroekologi dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian
yang berkelanjutan membutuhkan strategi yang holistic dan terintegrasi dengan
mempertimbangkan semua sumber daya misalnya tenaga kerja, modal, energi, tanah
dan air hingga keanekaragaman hayati dan iklim serta efek eksternal atau biaya
lingkungannya. Contoh penerapan pada sistem pertanian berlanjut ialah dengan
adopsi teknik peningkatan pemupukan dan penggunaan varietas tanaman yang
efisisen sumber daya serta dengan penerapan multifungsi lanskap. Sedangkan pada
strategi intensifikasi konvensional cenderung mengganggu fungsi keanekaragaman
hayati serta menurunkan kualitas lingkungan.

Sesi 4
1. Mengapa sistem tanam agroforestri ditawarkan sebagai solusi dalam mengatasi
trade-off (masalah ekonomi dan ekologi) yang terjadi?
Jawab:
Karena sistem agroforestri dapat memberikan manfaat pada aspek ekonomi dan
lingkungan, hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan sistem ini
juga memiliki peran untuk menjalankan fungsi hidrologis. Selain itu, sistem
agroforestri tradisional di daerah tropis menyerupai hutan hujan tropis dalam segi
struktural sehingga menjadikan sistem agroforestri sebagai solusi yang cocok dalam
mengatasi trade off serta menjadi strategi penggunaan lahan ramah satwa liar
dengan tujuan untuk melestarikan proporsi yang signifikan dari keanekaragaman
hutan hujan tropis sambil memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan.
2. Apakah konversi hutan menjadi lahan agroforestri menjadi opsi terbaik dalam
penyeimbangan antara nilai ekonomi dan lingkungan?
Jawab:
Konversi hutan menjadi lahan agroforestri menjadi opsi terbaik dalam
penyeimbangan antara nilai ekonomi dan lingkungan, hal ini dikarenakan dalam
mengkonversi hutan menjadi agroforestri dapat menambah pendapatan ekonomi
masyarakat dan mampu menjaga kelestarian hutan. Penggunaan lahan sebagai
agroforestri juga dapat digunakan untuk meningkatkan keragaman tumbuhan
perintis. Menjadikan lahan agroforestri memiliki naungan rendah sehingga bisa
menanam tanaman lain dan tetap menjaga adanya kanopi bagi tanaman utama
sehingga nilai antara segi ekonomi dan ekologi seimbang.
3. Apakah aspek lingkungan yang berkelanjutan dan aspek ekonomi dapat dicapai
bersama secara maksimal dalam sistem pertanian berlanjut? Bagaimana menurut
pendapat kalian?
Jawab:
Aspek lingkungan yang berkelanjutan dan aspek ekonomi dapat dicapai secara
bersamaan secara maksimal dalam sisyem pertanian berlanjut. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menerapkan sistem pertanian berlanjut yang memperhatikan
pemeliharaan dan konservasi penggunaan lahan yang tepat. Pada aspek lingkungan
dapat meningkatkan kesadaran dalam menjaga keanekaragaman hayati di lahan
pertanian, terjaganya biodiversitas ini akan menyeimbangkan ekosistem sehingga
mendukung produktivitas lahan. Produktivitas lahan sendiri dapat mendukung
peningkatan produksi, sehingga aspek lingkungan yang berkelanjutan dan aspek
ekonomi ini dapat tercapai secara maksimal.

Sesi 5
1. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah degradasi lahan dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial-ekonomi?
Jawab:
Konservasi lahan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan menanggulangi degradasi lahan. Konservasi lahan memiliki tiga
prinsip utama yaitu perlindungan permukaan tanah terhadap pukulan butir hujan,
meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah dan mengurangi laju aliran permukaan
sehingga menghambat material tanah terhanyut. Selain itu, upaya lain yang dapat
dilakukan untuk mencegah degradasi lahan yaitu dengan mempertahankan tanaman
tutup tanah, tidak melakukan pengolahan lahan secara intensif, tidak merusak
struktur dan biota tanah, serta menanam kembali pohon sebagai upaya mencegah
terjadinya longsor.
2. Bagaimana bisa terjadi trade-off antara faktor lingkungan dan sosial-ekonomi dalam
kegiatan intensifikasi?
Jawab:
Terjadinya trade-off antara factor lingkungan dan social-ekonomi dalam kegiatan
intensifikasi dikarenakan adanya kegiatan deforestrasi dan konversi lahan. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan lahan yang sama yang dilakukan secara terus menerus
agar dapat mengoptimalkan lahan dalam meningkatkan jumlah produksi
(penyediaan pangan). Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan kesuburan pada
tanah mengalami penurunan. Dimana, semakin meningkat jumlah populasi manusia
maka semakin meningkat pula kebutuhan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan
peningkatan hasil produksi lahan dengan menambah bahan masukan ke lahan atau
disebut juga dengan intensifikasi.
3. Andaikan kalian menjadi seorang pemangku kebijakan, bagaimana solusi yang akan
ditawarkan untuk mengatasi trade-off permasalahan ekonomi dan lingkungan?
Jawab:
Solusi yang akan ditawarkan untuk mengatasi trade-off pada permasalahan ekonomi
dan lingkungan adalah dengan melakukan pilihan sumber daya (lingkungan) untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertimbangkan adanya pemuas kebutuhan dengan
tujuan untuk memaksimalkan kepuasan maupun produksi baik perseorangan
maupun masyarakat. Dengan adanya sumber daya yang terbatas sedangkan
kebutuhan manusia tidak ada batasnya, maka kita sebagai pengguna sumber daya
secara bersama-sama harus berusaha mencapai kepuasan pribadi atau manfaat social
yang optimal. Selain itu dapat dilakukan peningkatan kapasitas sumberdaya
manusia pada sektor industri, melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya
para petani mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi kerusakan.
Selanjutnya dapat dilakukan penyuluhan tentang bagaimana cara mengkonversi
lahan dengan benar dan mengembalikan lahan yang telah rusak. Pemberian bantuan
berupa tunjangan juga dapat dilakukan untuk mengatasi trade-off sehingga dapat
mendukung peningkatan ekonomi dan ekosistem.

Sesi 6
1. Apa saja permasalahan yang biasa terjadi di suatu lahan dengan sistem pertanian
intensif yang dapat mempengaruhi keberlanjutan lahan?
Jawab:
a) Banyaknya penggunaan pupuk anorganik, pestisida, herbisida dan intensifnya
eksploitasi lahan dalam jangka panjang mengakibatkan terjadi kerusakan
lingkungan seperti kerusakan pada tanah, air, udara maupun makhluk hidup.
b) Penggunaan bahan-bahan kimia sintetis berimplikasi pada rusaknya struktur
tanah dan musnahnya mikroba tanah sehingga dari hari ke hari lahan pertanian
kita menjadi semakin kritis (Bendang, SPI)
c) Terjadinya Erosi tanah yang merupakan faktor utama penyebab ketidak-
berlanjutan kegiatan usahatani di wilayah hulu. Erosi yang intensif di lahan
pertanian menyebabkan semakin menurunnya produktivitas usahatani karena
hilangnya lapisan tanah bagian atas yang subur.
d) Pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian yang
disebabkan oleh kegiatan industri. Pengembangan sektor industri akan
berpotensi menimbulkan dampak negatip terhadap lingkungan pertanian kita,
dikarenakan adanya limbah cair, gas dan padatan yang asing bagi lingkungan
pertanian. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa gas buang seperti belerang
dioksida (SO2) akan menyebabkan terjadinya hujan asam dan akan merusak
lahan pertanian
e) Pertambangan dan galian C yang dilakukan diatas lahan yang subur atau hutan
yang permanen. Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya
permukaan bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah
yang subur, dan sisa ekstraksi (tailing) yang akan berpengaruh pada reaksi tanah
dan komposisi tanah.
f) Alih fungsi lahan merupakan salah satu ancaman terhadap keberlanjutan
pertanian. Salah satu pemicu alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain
adalah rendahnya isentif bagi petani dalam berusaha tani dan tingkat
keuntungan berusahatani relatif rendah.
2. Bagaimana ciri tanah yang sehat berdasarkan sifat fisik, kimia, dan biologi?
Jawab:
a. Fisik tanah: terkstur, struktur tanah yang berpori, stabil, tidak ada lapisan atas
yang menghambat penterasi akar, penyimpanan air dan drainase yang baik.
b. Kimi: pH tanah mendekati netral, nutrisi optimal dan tidak ada unsur berbahaya,
serta salinitas rendah, adanya kandungan unsur hara berupa nitrogen, posfor,
kalium dan bahan organic.
c. Biologi: Biodiversitas yang tinggi, mikroorganisme pengurai bahan organik di
dalam tanah.
3. Bagaimana cara menajeman tanah sehat?
Jawab:
Manajemen tanah dapat dilakukan dengan menambahkan berbagai sumber bahan
organik ke dalam tanah seperti seresah. Mengeola kesuburan tanah untuk
mempertahankan tingkat pH yang optimal. Manajemen tanah berhubungan dengan
fungsi tanah yang rusak (air, udara, hara, tunjangan mekanik), sehingga dapat
dilakukan pengelolaan Kesuburan:
a. Unsur hara esensial, macam, jumlah dan ketersediaan
b. Reaksi kimia dalam tanah: pH
c. Mekanisme kehilangan unsur hara: air, leaching
d. Proses yang mengakibatkan ketidaktersediaan bagi tanaman: KTK , KB, pH,
lainnya.
4. Bagaimana cara penanganan pupuk? aspek apa saja yang harus diperhatikan?
Jawab:
Beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan pemupukan, yaitu:
a. Jenis tanaman: Sifat tanaman yang perlu diperhatikan dalam pemupukan
yaitupenggunaan unsur hara oleh tanaman, serta sifat-sifat akar tanaman yang
mana akan menentukan cara penempatan pupuk
b. Jenis tanah yang digunakan: Kandungan tanah akan unsur hara berbeda,
sehingga kebutuhan pupuk pun berbeda. Hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu
pH tanah yang berkaitan dengan reaksi fisiologis pupuk dan kemampuan fiksasi
unsur hara yang ditambahkan.
c. Jenis pupuk yang digunakan: Setiap jenis pupuk mempunyai kandungan
unsur hara, reaksi fisiologis, kelarutan, kecepatan bekerja yang berbeda-beda.
d. Dosis: Jumlah pupuk yang diberikan berhubungan dengan kebutuhan tanaman
akan unsur hara, kandungan unsur hara dalam tanah, serta kadar unsur hara
yang terdapat dalam pupuk.
e. Waktu pemberian: pupuk yang bekerja cepat sebaiknya diberikan setelah
tanam atau diberikan sedikit demi sedikit dalam 2 atau 3 kali pemupukan,
karena umumnya pupuk ini mudah tercuci. Pupuk yang bekerjanya lambat
dapat diberikan sebelum tanam dan pemberiannya sekaligus
f. Cara pemberian:
 Broadcast: Pupuk disebar merata di permukaan tanah
 Sideband: Pupuk diletakkan di salah satu sisi atau kedua sisi tanaman
 In the row: Pupuk diberikan dalam larikan tanaman
 Top atau side dressed
 Pop up: Pupuk dimasukkan bersamaan dengan biji yang ditanam
 Foliar application: Pemupukan melalui daun
 Fertigation: Pemupukan melalui air irigasi
5. Jelaskan prinsip pengurangan erosi yang baik!
Jawab:
Gunakan praktik manajemen yang meningkatkan agregasi dan infiltasi, jangan
menggemburkan tanah kecuali tertutup dengan baik menggunakan tanaman penutup
hal ini dikarenakan air dan aingin terjadi hamper secara eksklusif Ketika tanah
terbuka, ambil pendekatan skala lanskap untuk kontrol tambahan, menjaga vegetasi
tanah dan berfokus pada semu kering sangat rapuh setelah musim kemarau ketika
hujan lebat mulai turun dan hanya sedikit penurup permukaan, melakukan sistem
pertanian berlanjut yang tidak memicu atau menyebabkan terjadinya degradasi
tanah, pencegahan dan merehabilitas tanah yang sudah rusak agar terhindar dari
degradasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai