Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM PERTANIAN BERLANJUT

ASPEK SOSIAL EKONOMI


“Dimensi Sosial Ekonomi dan Budaya dalam Pengelolaan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan serta Imbal Jasa Lingkungan”

Disusun Oleh :
Dhea Irmania (205040101111015)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Studi Kasus :
EVALUASI LOKASI LAHAN INDUSTRI DI KOTA KRAGILAN
KABUPATEN SERANG
Kota Kragilan sebagai kota kecamatan, secara administratif merupakan
bagian dari Pemerintahan Kabupaten Serang. Dalam kebijakan tata ruang
Kabupaten Serang, bersama Kota Cikande, Kota Kragilan ditetapkan sebagai pusat
pertumbuhan industri di wilayah Serang Timur. Penetapan Kota Kragilan sebagai
kota industri tentu saja membawa berbagai dampak atau pengaruh positif maupun
negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan kota Kragilan. Dampak tersebut
antara lain berkaitan dengan sosial budaya masyarakat dan lingkungan fisik.
Dampak sosial budaya masyarakat, sebagai contoh dapat kita lihat melalui
pergeseran kegiatan mencari nafkah, sebagian besar masyarakat yang biasanya
bekerja di sektor pertanian beralih ke sektor industri. Kondisi seperti ini dapat
dimaknai sebagai dampak positif. Keberadaan lokasi industri berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak negatif
penetapan Kragilan sebagai kota industri terlihat dari perubahan lingkungan fisik
seperti menurunnya kualitas udara dan kualitas air sumur dan air sungai. Dampak
negatif seperti ini sangat perlu diantisipasi dan dicegah, demi terciptanya suatu
pembangunan yang berkelanjutan.

Lakukan identifikasi dampak lingkungan baik positif maupun negatif akibat


dilakukannya alih fungsi penggunaan lahan tersebut
Peningkatan jumlah penduduk, baik secara alamiah maupun akibat
urbanisasi menuntut adanya peningkatan ruang atau lahan untuk aktivitas
masyarakat dan ketersediaan prasarana perkotaan. Kondisi seperti itu pada akhirnya
akan berdampak secara fisik, baik pada penggunaan lahan maupun struktur
wilayah. Perkembangan yang terjadi di masayarakat menimbulkan berbagai
pengaruh atau perubahan pada masyarakat itu sendiri. Perubahan yang muncul
terutama berkaitan dengan aktivitas masyarakat secara makro, seperti berubahnya
aktivitas masyarakat dari pertanian menjadi industri, dan pergeseran struktur ruang
serta penggunaan lahan, dari pertanian menjadi industri dan perumahan. Dampak
positif atas perubahan penggunaan lahan telah banyak memacu pertumbuhan
ekonomi secara agregat baik lokal maupun regional. Namun demikian, dampak
negatif yang ditimbulkan dari pergeseran/perubahan yang ada terutama perubahan
fungsi lahan yang semula lahan pertanian menjadi lahan industri dan permukiman,
harus diantisipasi sejak dini. Perubahan fungsi lahan dari pertanian ke industri dan
permukiman berpengaruh terhadap lingkungan dan perubahan pola sosial
masyarakat. Pengaruh itu dapat dilihat dari perubahan aktivitas masyarakat serta
menurunnya kualitas fisik lingkungan seperti kualitas tanah, air dan udara. Hal ini
sangat penting untuk diantisipasi oleh berbagai pihak terkait agar suatu
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang memperhatikan
keberlangsungan sumber daya alam serta daya dukung lahan dan lingkungan alam
sekitarnya dapat tercapai. Alih fungsi lahan mengakibatkan tutupan lahan oleh
pepohonan berkurang. Perakaran yang kuat dalam mencengkeram tanah juga
hilang. Dampaknya ketika terjadi hujan dengan instensitas yang tinggi, air akan
langsung jatuh ke tanah mengakibatkan terpecahnya partikel tanah. Hal ini
mengakibatkan tanah mengalami erosi yang akan menjadi sedimen di daerah hilir.
Daerah hilir yang merupakan DAS Brantas akan terbentuk sedimentasi dan terjadi
pencemaran air karena partikel tanah yang terangkut. Sehingga kualitas air akan
meurun. Kondisi ekologi dan biodiversitas juga semakin menurun karena habitat
hewan maupun organisme pada hutan telah berubah. Dampaknya, interaksi antara
lingungan, tanaman, dan hewan akan berkurang.
Jika saudara sebagai seorang konsultan diminta pendapat untuk rencana
tersebut, bagaimanakah pendapat saudara untuk rencana tersebut? Jika
saudara menyetujui apa alasannya dan jika tidak apa alasannya? Berikan
argumentasi dan lakukan analisis dan penjelasan yang memadai atas
pendapat saudara
Sebagai seorang konsultan saya menentang adanya alih fungsi lahan yang
ada di sekitar DAS Brantas. Hal ini dikarenakan sungai Brantas dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan air baku dan minum (Ditjen SDA, 2010). Dengan adanya alih
fungsi lahan di DAS Brantas akan mengakibatkan kualitas dan kuantitas air bersih
berkuran dan adanya pencemaran air yang bisa menyebabkan gangguan atau
bahkan kelumpuhan infrastruktur sumber daya air bagi kota-kota di sekitaran
sungai. Menurut Mateo-Sagasta et al., (2017), menyatakan bahwa polusi air
beresiko terhadap ekosistem perairan dan kesehetan manusia. Selain pencemaran
air, alih fungsi lahan memiliki dampak yaitu peningkatan gas rumah kaca (GRK)
yang dapat mendorong pemanasan global, erosi, banjir, hingga degradasi lahan.
Perencanaan tersebut sebaiknya dimodifikasi menjadi lahan agroforestry apabila
masyarakat sangat membutuhkan peningkatan ekonomi. Lahan agroforestri akan
lebih seimbang secara ekonomi dan lingkungan karena selagi menanam tanaman
semusim, di lahannya pun masih tersedia fungsi pohon-pohonnya. DAS berperan
sebagai daerah penampungan, penyimpanan, dan mengalirkan air dari hilir ke hulu.
Adanya DAS akan mempengaruhi kualitas lingkungan sehingga pengelolaannya
perlu diperhatikan lebih dalam lagi dengan pertimbangan keberlanjutan lingkungan.
Masyarakat bisa melakukan system pertanian agroforestri dengan tetap menjaga
jumlah tutupan lahan dan daerah tangkapan air sehingga konservasi sumber air yang
menjadi fungsi utama DAS tetap dilakukan beriringan dengan peningkatan
produktivitas lahan untuk pertanian.
Berikan solusi (rekomendasi kebijakan) dengan menggunakan instrumen
ekonomi untuk menyelesaikan persoalan tersebut
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menerapkan sistem
agroforestri. Hutan produksi memiliki sela yang dapat ditanami tanaman semusim.
Hal ini menjadi solusi akibat kurangnya luasan lahan dan menghindari alihfungsi
lahan. Selain itu, penerapan agroforestri juga memiliki nilai ekonomi dan ekologi
serta sosial dalam masyarakat. Masyarakat tetap mendapat keuntungan ekonomi
dari budidaya tanaman semusim di sela tanaman pohon. Kondisi ekologi juga tetap
terjaga karena populasi pepohonan masih terjaga. Bahkan dengan penerapan sistem
agroforestri, biodiversitas dapat meningkat. Dan dengan keragaman biodiversiats
ini menjadi sebab keseimbangan ekosistem. Selain itu dapat diterapkan kebijakan
seperti retribusi untuk lahan yang dialihfungsikan. Retribusi tersebut dapat
digunakan untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan yang terjadi di lahan yang
dialihfungsikan, seperti melalui pembangunan bangunan konservasi dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
BAHRI, S. (2007). Evaluasi Lokasi Lahan Industri di Kota Kragilan Kabupaten
Serang (Doctoral dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro).

Anda mungkin juga menyukai