Anda di halaman 1dari 5

PERMASALAHAN PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT AKTIVITAS

RUMAH TANGGA DAN DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT

Rabi Yati

Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

e-mail: 2010128120009@mhs.ulm.ac.id

Abstrak

Pencemaran air merupakan dimasukkannya atau masuknya macam benda, makhluk hidup, energi,
zat dan komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, yang kemudian menyebabkan kualitas air
menurun hingga ke tingkat tertentu sehingga air tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan kegunaan
atau peruntukannya. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan fungsi sungai bagi masyarakat,
ditulislah artikel ini yang bertujuan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai fenomena tercemarnya
air sungai akibat limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif dan bertumpu kepada pengamatan fenomena di lingkungan sekitar sungai yang
ada di Kalimantan Selatan serta hasil studi literatur dan referensi dari buku, penelitian dan artikel
terdahulu, artikel ini mengangkat isu mengenai permasalahan lingkungan pencemaran air sungai yang
disebabkan oleh aktivitas manusia terutama dari sektor rumah tangga. Sehingga dengan itu dapat
diperoleh hasil dan ditarik kesimpulan bahwa sektor rumah tangga sangat rentan membawa
pencemaran terhadap sungai, terutama pada masyarakat yang bermukim di bantaran atau di
sepanjang sungai. Permasalahan-permasalahan pencemaran yang dibawa sektor rumah tangga antara
lain, sampah organik atau anorganik yang dibuang begitu saja ke sungai, limbah hasil aktivitas rumah
tangga seperti detergen yang digunakan untuk mencuci, dan lain-lain. Yang mana tentunya semua itu
akan membawa pencemaran dan berdampak negatif terhadap sungai juga masyarakat, seperti
menurunnya kualitas air sungai hingga membawa berbagai penyakit kepada manusia.

Kata Kunci: Sungai, Air, Rumah Tangga, Pencemaran

Abstract

Water pollution is the inclusion or entry of various kinds of objects, living things, energy,
substances and other components into water by human activities, which then causes water quality to
decrease to a certain level so that water cannot be utilized according to its use or designation.
Therefore, taking into account the function of rivers for the community, this article was written which
aims to examine more deeply the phenomenon of river water contamination due to waste generated
from household activities. By using a qualitative descriptive method and relying on observations of
phenomena in the environment around rivers in South Kalimantan as well as the results of literature
studies and references from books, research and previous articles, this article raises the issue of
environmental problems of river water pollution caused by human activities, especially from
household sector. Thus, the results can be obtained and it can be concluded that the household sector
is very vulnerable to bringing pollution to the river, especially for people who live on the banks of the
tau along the river. Pollution problems brought by the household sector include organic or inorganic
waste that is simply thrown into the river, waste resulting from household activities such as detergent
used for washing, and others. Which of course will all bring pollution and have a negative impact on
the river as well as the community, such as decreasing the quality of river water to bring various
diseases to humans.

Keywords: River, Water, Household, Pollution

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN SUNGAI APIT


AKIBAT REKAYASA SOSIAL PANDEMI COVID-19
Fanny Septya, Tomi Ramadona, Darwis AN, Rindi Metalisa

ABSTRACT

Pandemi Covid-19 disikapi dengan berbagai bentuk rekayasa sosial, seperti pembatasan sosial berskala
besar dan menengah, kebijakan sekolah dan bekerja dari rumah, serta penerapan protokol kesehatan.
Hal tersebut melahirkan perubahan sosial yang direncanakan dengan hasil akhir yang diharapkan adalah
terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor
penggerak perubahan sosial, (2) mengidentifikasi rekayasa sosial (program pemerintah) yang diterima
masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit pada masa pandemi Covid-19, dan (3) mengidentifikasi
bentuk perubahan sosial masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit akibat pandemi Covid-19. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer
yang dilakukan adalah in-depth interview dengan informan kunci serta studi literatur untuk
mengumpulkan data sekunder terkait indikator perubahan sosial. Metode analisis data yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor penggerak perubahan sosial berasal
dari eksternal masyarakat/faktor eksogen, yakni program dan kebijakan pemerintah (BLT Covid-19,
PSBB, serta pemberlakuan sekolah dan bekerja dari rumah) sebagai bentuk rekayasa sosial yang
memengaruhi perubahan sosial masyarakat nelayan. Bentuk perubahan sosial yang terjadi adalah
perubahan jenis kegiatan produktif, tingkat kesejahteraan, dan budaya atau gaya hidup masyarakat.
Rekayasa sosial pada masa Covid-19 tidak menyebabkan
perubahan pada struktur masyarakat nelayan, tetapi perubahan pada budaya masyarakat.

Title: Social Changes Of Fisheries Community In Sungai Apit Subdistrict Due To Pandemi
Social Engineering Covid-19

The Covid-19 pandemic has been addressed with various forms of social engineering such as large and
medium-scale social restrictions, school policies and work from home and the application of health
protocols. This gave birth to planned social changes with the expected end result being the
discontinuation of the chain of the spread of Covid-19. The objectives of this study were (1) to identify
the driving factors for social change, (2) to identify social engineering (government programs) received
by the fishers community of Sungai Apit Subdistrict during the Covid-19 pandemic and (3) identify the
form of social change in the fishers community of Sungai Apit Subdistrict due to the Covid-19 pandemic
and the accompanying social engineering. The method used in this research is a qualitative approach.
The primary data collection technique was in-depth interviews with key informants and a literature study
was conducted to collect secondary data related to indicators of social change. The method of data
analysis is descriptive qualitative. The results of the analysis show that the driving factors for social
change come from external community/exogenous factors, namely government programs and policies
(BLT Covid-19, PSBB and implementation of school and work from home) as a form of social engineering
that affects social change in fishers communities. The form of social change that occurs is a change in
the type of productive activity, the level of welfare and the culture or lifestyle of the community. Social
engineering during the Covid-19 period did not cause changes to the structure of the fishers community,
but rather a change in the culture of the community.
KAJIAN DAN ANALISIS PERMASALAHAN
PEKERJAAN SUNGAI
Hasan Nahdi, Sulistijo Edhy Purnomo

SARI

ABSTRAK

Dalam pekerjaan sungai seringkali menimbulkan masalah seperti pembebasan lahan, tempat pembuangan hasil galian
tanah. Seperti pada pengerjaan perbaikan dan pengaturan sungai cikamangi di Kabupaten Majalengka yang bentuk
alur sungainya berbelok-belok terhambat pada pembebasan lahan, sehingga sulit untuk meluruskan alur sungai. Begitu
pula pada pengerjaan rehabilitasi sungai citarik di Kabupaten Bandung yang pada pelaksanaan pekerjaannya terdapat
permasalahan sulitnya tempat untuk pembuangan tanah hasil galian. Oleh karena itu dibutuhkan system pengendalian
proyek sehingga proses implementasi proyek dapat berjalan dengan baik, tepat waktu, dan tepat biaya serta sesuai
dengan spesifikasi teknis yang direncanakan.

Kata Kunci : Permasalahan pekerjaan sungai, pembebasan lahan, tempat pembuangan hasil galian.

ABSTRACT

In the project of streams often cause problems such as land acquisition, disposal excavation result. Such as
the project to repair and setting Cikamangi’s river in Majalengka that forms the river meandering groove hampered
in land acquisition, with the result that it difficult to straighten the river flow. Similarly, in the Citarik’s river
rehabilitation project in Bandung regency on the implementation of the work there are a difficult problem for the
disposal of excavated soil results. Therefore it takes control system project so that the project implementation process
to run well, timely, and cost effective and in accordance with the technical specifications are planned.

Keywords: Problems project of streams, land acquisition, disposal excavation results.

OBYEKTIFITAS DAN SUBYEKTIFITAS NILAI


PERUMAHAN SEBAGAI PERMASALAHAN PERMUKIMAN
PADA DAERAH LEMBAH SUNGAI YANG TERDAMPAK
BANJIR
Brina Oktafiana

Abstract

Lembah DAS Kali Lamong merupakan area yang menjadi langganan banjir musiman yang merupakan
banjir kiriman dari daerah-daerah yang lebih tinggi, salah satunya adalah Kecamatan Benjeng,
Kabupaten Gresik. Desa Kedung Rukem adalah salah satu area permukiman di Kecamatan Benjeng
yang terdampak banjir tersebut. Hal tersebut berdampak pada nilai perumahan di sekitar lembah DAS
Kali Lamong yang juga identik dengan sektor pertanian. Munculnya penilaian yang negatif pada
perumahan pun ditengarai menjadi suatu permasalahan permukimannya. Namun masyarakat tetap
tinggal dan menjaga eksistensi permukimannya, sehingga diduga terdapat penyebab dari keduanya,
dimana masyarakat justru memperoleh suatu keberdukungan dan minim muncul masalah selama
mereka tinggal, yang dapat diindikasikan dari munculnya nilai positif pada pengukuran housing value.
Sehingga identifikasi permasalahan dalam permukiman yang muncul dapat diukur melalui Nilai
Perumahan (Housing Value) pada faktor moneter juga non-moneter. Nilai aktual (obyektif) dan nilai
yang berlaku (subyektif) diambil pada tiap rumah tangga yang ada lingkungan perumahan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan mengidentifikasi permasalahan permukiman
berdasarkan dua sudut penilaian yang berbeda pada Desa Kedung Rukem. Berada dalam paradigma
post-positivism, penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif, dengan metode penelitian mix-
methods, dan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai positif akibat nilai
obyektif yang lebih tinggi dari nilai subyektif sangat berperan dalam mendukung aktivitas bermukim
dan menutupi kelemahan faktor-faktor yang merugikan dalam perumahan.

DOI : https://doi.org/10.26905/mj.v21i2.4388

Abstract
The Kali Lamong watershed valley is an area that is subject to seasonal flooding which is a
flood of shipments from higher areas, one of which is Benjeng District, Gresik Regency.
Kedung Rukem Village is one of the residential areas in Benjeng District that was affected by
the flood. This has an impact on the value of housing around the Kali Lamong watershed valley
which is also synonymous with the agricultural sector. The emergence of negative assessments
in housing is also suspected to be a problem for settlements. However, the community
continues to stay and maintain the existence of the settlement, so it is suspected that there is a
cause of both, where the community actually gets a support and minimal problems arise
during their stay, which can be indicated by the emergence of positive values in the
measurement of housing value. So

ANALISIS DAMPAK PENCEMARAN SUNGAI


TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DI SUNGAI
DESA CUKIR, KABUPATEN JOMBANG
 YEREMIA AJIJAYA PUTRA RITIAU
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Keywords: Kata Kunci: sungai, kesehatan, limbah

Abstract

Adanya kegiatan industri dan kegiatan rumah tangga yang berakibat buruk bagi Kesehatan
lingkungan di sekitar sungai, khusunya sungai di Desa Cukir, Jombang. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisa dampak pencemaran sungai di Sungai Desa Cukir, Kabupaten
Jombang terhadap kesehatan lingkungan. Metode pengolahan data dalam penelitian ini akan
dikaji secara mendalam dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif dan
wawancara semi terstruktur dengan menggunakan media Google Form dalam mengumpulkan
data wawancara tanggapan masyarakat yang kemudian dianalisis sehingga mendapat suatu
simpulan. Hasil Responden menunjukkan bahwa limbah pabrik dan limbah rumah tangga sangat
berpengaruh terhadap pencemaran sungai. Dampak yang ditimbulkan berupa kontaminasi air
yang dapat menimbulkan beberapa penyakit. Penyakit yang seringkali ditemui adalah diare,
karena masyarakat di sekitar aliran sungai mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi air
buangan limbah yang mengandung banyak mikroba dan berdampak buruk pada sistem
pencernaan. Apabila kesehatan fisik seseorang terganggu maka akan mempengaruhi
masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, terutama bagi anak-anak dan bayi yang
masih rentan terserang penyakit.

Keywords: rivers, health, waste

Abstract

The existence of industrial activities and household activities that have bad consequences for the
health of the environment around the river, especially the river in Cukir Village, Jombang. The
purpose of this study was to analyze the impact of river pollution in the Cukir Village River,
Jombang Regency on environmental health. The data processing method in this study will be
studied in depth with data from the results of observations, interviews, and literature. The data
collection techniques used in this study were participatory observations and semi-structured
interviews using Google Form media in collecting interview data on community responses which
were then analyzed so that they got a conclusion. The respondents' results showed that factory
waste and household waste greatly affect river pollution. The impact caused is in the form of
water contamination which can cause several diseases. A disease that is often encountered is
diarrhea, because people around the river flow consume water that has been contaminated with
wastewater that contains many microbes and adversely affects the digestive system. If a person's
physical health is disturbed, it will affect the community in carrying out daily activities, especially
for children and babies who are still vulnerable to disease.

Anda mungkin juga menyukai