RINGKASAN EKSEKUTIF
Semakin meningkatnya aktivitas pembangunan ekonomi, perubahan tata guna lahan dan
meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan tingginya tekanan terhadap
lingkungan. Sungai sebagai bagian lingkungan hidup saat ini kondisinya memprihatinkan,
terjadi kecenderungan perubahan ekosistem sungai yang ditunjukkan dengan degradasi
kuantitas dan kualitas air. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung
tahun 2023, dari 24 sungai yang melintasi Kota Bandung, lima di antaranya tercemar sedang,
diduga karena limbah domestik. Adapun lima sungai yang masuk cemar sedang itu adalah
Sungai Cikendal, Cipamokolan, Cisaranten, Curug Dogdog, dan Cigondewah. Terkait
permasalahan ini, ada beberapa rekomendasi solusi yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah
Kota Bandung, yaitu: (1) Meningkatkan ketercapaian program Open Defecation Free (ODF),
(2) Menerapkan sistem pengelolaan air limbah dan sanitasi yang baik, dan (3) Melaksanakan
sosialiasi terkait bahaya pencemaran sungai
1. PENDAHULUAN
Manusia dalam lingkungan hidup merupakan aktor yang penting dan menonjol
(antroposentris). Manusia sejak dilahirkan di dunia ini telah berada pada suatu lingkungan
hidup tertentu. Lingkungan hidup adalah bagian mutlak yang tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia. Manusia dengan segala aktivitas hidupnya mencari makan, minum, serta
memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Salah satu bagian lingkungan hidup adalah sungai.
Sungai merupakan salah satu sumber daya alam utama yang sering dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam menunjang kehidupannya. Sungai adalah aliran air yang besar dan
memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi (Muzaidi et al., 2018).