Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air Sungai


Anyar Kota Surakarta Berdasarkan Fisika-Kimia
Parameter
Inggrid Trifena Yulia1*, Ilhamnul Zain Satria Negara1, Snada Indah Tuk Negari1, Muchammad Sholiqin1,
Siti Rachmawati1

1Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Email: inggridty.03@gmail.com

Abstrak - Sungai Anyar merupakan anak sungai dari Sungai Bengawan Solo yang terletak di kota Surakarta. Sungai Anyar mempunyai luas DAS kurang
lebih 305,2 km2 dan panjang sungai utama dari Sungai Anyar kurang lebih 61,96 km. Sungai ini penting bagi kehidupan masyarakat, namun kesadaran
masyarakat sekitar masih kurang, terbukti dari beberapa rumah masyarakat masih terdapat pembuangan tinja dari septic tank yang dialirkan langsung ke
Sungai Anyar melalui pipa. Masyarakat sekitar tidak mengadakan kegiatan bersih-bersih Sungai Anyar, hanya ada aturan dari RT setempat untuk tidak
membuang sampah di Sungai Anyar. Ketika musim kemarau tiba, air di Sungai Anyar akan surut dan sewaktu-waktu akan tercemar jika kemarau. Hal-hal
tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas air di Sungai Anyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat terhadap
kualitas air Sungai Anyar Kota Surakarta berdasarkan parameter fisika-kimia air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif,
yang diperoleh melalui observasi dan wawancara serta beberapa artikel jurnal terkait parameter fisika dan kimia pada air. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pada tiga titik lokasi utama di Sungai Anyar tidak ditemukan adanya pencemaran air berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika-kimia seperti
pH, suhu, DO, TDS, dan kekeruhan. Namun di lokasi titik II, cabang tersebut ditemukan lebih tercemar karena digunakan warga sekitar untuk pembuangan
langsung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesadaran warga untuk menjaga kualitas air di Sungai Anyar masih sedikit kurang, sehingga
beberapa rekomendasi diberikan dengan mengajak warga untuk bergotong royong membersihkan sungai; membuat IPAL dan pembuangan air rumah
tangga (septic tank) secara mandiri; tekankan untuk tidak membuang sampah ke sungai; dan warga bisa memanfaatkan PAH saat musim hujan.

Kata Kunci – Sungai Anyar, Parameter, Pencemaran Air, Masyarakat


Doi: http://dx.doi.org/10.14710/wastech.10.2.1-9
[Cara mengutip artikel ini: Yulia, IT, Negara, IZS, Negari, SIT, Sholiqin, M., Rachmawati, S. (2022). Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air Sungai
Anyar Kota Surakarta Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia. Teknologi Limbah, 10(2), 1-9 doi:
http://dx.doi.org/10.14710/wastech.10.2.1-9]

1. Perkenalan limbah, dan kegiatan industri di badan air, terkadang tidak menggunakan
Air sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk prinsip pengelolaan lingkungan yang benar.
hidup di Bumi. Sumber air salah satunya bisa berasal dari air Di daerah tertentu, seperti Surakarta, juga terjadi permasalahan air.
Permasalahan air yang pernah terjadi di Surakarta adalah banjir,
permukaan. Air permukaan di Indonesia mempunyai ketersediaan yang melimpah.
Namun kualitas air permukaan seperti sungai-sungai di Indonesia penurunan permukaan tanah, dan permasalahan krisis air tanah. Selain
belum memiliki kualitas yang cukup baik. Hal ini terlihat pada tahun itu, dikutip dari Kompas.com (13/11/2019), Kepala Seksi Pengendalian
2019, dimana terdapat 98 sungai di Indonesia, dimana 54 diantaranya Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Indah Warniati
mengalami pencemaran ringan, 6 diantaranya mengalami pencemaran menjelaskan, pencemaran air di Surakarta juga pernah terjadi di
ringan hingga sedang, dan 38 diantaranya mengalami pencemaran Sungai Tirtonadi, tepatnya di Sungai Anyar. Sungai yang berupa busa
berat (Firmansyah dkk., 2021). Kondisi ini bahkan lebih buruk jika karena terjadi kontaminasi. Deterjen yang air terjunnya menimbulkan
dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2018. Permasalahan kualitas busa di permukaan air sungai.
air tersebut dapat disebabkan oleh berbagai aktivitas antropogenik dari
hulu hingga hilir. Beberapa kegiatan antropogenik yang dilakukan Polutan tersebut berasal dari deterjen, pelembut, dan pewangi pakaian
seperti membuang sampah, cairan dari aktivitas rumah tangga. Berdasarkan

1
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

Dari beberapa permasalahan yang ada, menunjukkan bahwa keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), salinitas, dan alkalinitas.
kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan masih Uji parameter biologi terdiri dari plankton dan ikan.
kurang. Kondisi ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi Setiap orang di muka bumi ini pasti membutuhkan air
keberlanjutan di masa depan. sebagai sumber kehidupannya karena mengingat air meliputi
Mulai dari pelosok hingga seluruh masyarakat khususnya dua pertiga daratan termasuk tubuh manusia, maka sebagian
di Indonesia pasti memanfaatkan air untuk memenuhi kebutuhan besarnya terdiri dari air. Berbagai sumber air di bumi dapat
sehari-hari. Aktivitas seperti memasak, mencuci, mandi, dan lain ditemukan pada gletser, sungai, danau, air hujan, air tanah, dan
sebagainya tentunya membutuhkan air. Namun perlu diingat sejenisnya (Sivaranjani et al., 2015). Air sendiri mempunyai sifat
bahwa jumlah air tawar di bumi bersifat konstan. Menurut yang sangat rentan terhadap pencemaran, sehingga air sangat
Ramdhan, dkk. (2021), ketersediaan air bersih berbanding mudah tercemar. Pencemaran air merupakan pencemaran pada
terbalik dengan jumlah penduduk. Saat ini pemanfaatan sumber badan air yang dapat disebabkan oleh aktivitas manusia.
air mudah terus berkembang. Pencemaran limbah antropogenik dapat menurunkan kualitas air
Jika kebutuhan air terus meningkat maka akan berdampak pada dan menimbulkan masalah penting yang harus diselesaikan
pencarian sumber air baru. Aktivitas manusia yang terus (Blettler et al., 2018). Penyebab menurunnya kualitas air dapat
meningkat akan menghasilkan banyak sampah yang dibuang ke dipengaruhi oleh sumber pencemar yang masuk ke badan air
lingkungan. Hal ini tentu akan membuat air tanah dan air (Kospa dan Rahmadi, 2019). Hampir semua organisme hidup
permukaan tercemar. Begitu banyak kontradiksi antara dapat dirugikan jika terjadi perubahan kondisi fisik, kimia, atau
peningkatan kualitas air bagi kesehatan manusia dan peningkatan biologis air. Efek domino dapat disebabkan oleh pencemaran air
pencemaran air. Salah satu jenis air permukaan adalah air yang akan mengakibatkan krisis air bersih, terancamnya
sungai. Air sungai akan terus mengalir melalui saluran-saluran ketersediaan air minum, dan beberapa kebutuhan penting
yang ada di sekitar pemukiman hingga nantinya berakhir di laut. makhluk hidup.
Air sungai biasanya dimanfaatkan warga sebagai sarana mencuci Pencemaran air tidak hanya berdampak buruk bagi manusia
pakaian dan aktivitas rumah tangga lainnya. Terkadang, sebagian tetapi juga bagi lingkungan. Ada beberapa dampak pencemaran
warga juga memanfaatkan air sungai untuk menangkap ikan, air, seperti timbulnya berbagai penyakit, kerusakan ekosistem,
yang nantinya akan dikonsumsi. Kemudian pada tempat eutrofikasi, dan terganggunya rantai makanan. Air yang sudah
pencucian sepeda motor kali ini airnya juga bisa digunakan untuk tercemar tidak layak dikonsumsi manusia karena dapat
mencuci sepeda motor, dimana air bekas mencuci sepeda motor menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa penyakit yang
tersebut akan dialirkan kembali ke sungai sehingga dapat diakibatkan oleh konsumsi air yang terkontaminasi antara lain
menghemat kuantitas air bersih. Kondisi ini menunjukkan bahwa hepatitis, kolera, tifus, dan penyakit lainnya. Tak hanya itu, rantai
air sungai mempunyai peranan penting dalam kehidupan makanan juga akan terkena dampak pencemaran air sehingga
masyarakat. berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan manusia. Hal ini
Namun pemanfaatan air sungai hendaknya dibarengi dengan diketahui karena banyaknya bahan pencemar air dan zat beracun
kesadaran warga untuk tidak langsung membuang limbah dari yang masuk melalui hewan air seperti ikan, yang kemudian
kegiatan yang dilakukan agar tidak mencemari air sungai yang dikonsumsi oleh manusia.
nantinya dapat dimanfaatkan kembali oleh warga lainnya, Kualitas air bersih sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup
sehingga tidak tercela. sebagai warga negara yang baik agar khususnya manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
saling menjaga dengan baik. Oleh karena itu, masyarakat yang menggunakan air bersih untuk
Air memegang peranan penting dalam kehidupan di muka aktivitas seperti mencuci, memasak, dan lainnya wajib menjaga
bumi ini, sehingga kualitas air perlu dijaga dan diperhatikan. kualitasnya agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Kualitas air diartikan sebagai karakteristik air dan mengandung
beberapa komponen yang mempengaruhinya, baik komponen Sungai Anyar merupakan anak sungai dari Sungai
biotik maupun abiotik dalam air (Noor et al., 2019). Bengawan Solo yang terletak di kota Surakarta. Sungai Anyar
Melalui pengujian dengan menggunakan parameter air, seseorang mempunyai luas DAS kurang lebih 305,2 km2 dan panjang
dapat mengetahui kualitas air pada suatu wilayah tertentu. sungai utama dari Sungai Anyar kurang lebih 61,96 km (Islan et
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas al., 2017). Sungai Anyar berperan penting dalam saluran drainase
air telah tercemar atau belum oleh zat-zat pencemar yang yang bermuara di Sungai Bengawan Solo. Namun kesadaran
mempengaruhi parameter fisik, biologi, dan kimia air. Air dapat masyarakat sekitar masih kurang, terbukti dari beberapa rumah
dikatakan berkualitas baik jika memenuhi beberapa parameter masyarakat masih terdapat pembuangan tinja dari septic tank
air seperti fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisik menurut yang dialirkan langsung ke Sungai Anyar melalui pipa. Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. sekitar tidak mengadakan kegiatan bersih-bersih Sungai Anyar,
hanya ada aturan dari RT setempat untuk tidak membuang
49/Menkes/Per/2010 secara umum diidentifikasi berdasarkan sampah di Sungai Anyar. Saat musim kemarau tiba, air di Sungai
kondisi fisik perairan. Uji parameter fisik terdiri dari bau, Anyar akan surut dan sewaktu-waktu akan tercemar jika kemarau.
kekeruhan, rasa, suhu, warna, dan jumlah padatan terlarut (TDS) Hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas air di
(Sahidi et al., 2019). Uji parameter kimia terdiri dari kadar Sungai Anyar. Oleh karena itu, untuk

2
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

Untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan. Pengamatan dilakukan selama satu hari pada
kualitas air Sungai Anyar Kota Surakarta berdasarkan parameter minggu pertama. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan
fisika-kimia air maka dilakukan penelitian ini. secara eksperimental langsung di lokasi dengan Alat Pengukur
Kualitas Air Multi Parameter Horiba U-52-30 sehingga dapat
2. Bahan-bahan dan metode-metode diketahui kualitas air berdasarkan parameter fisika dan kimia.
2.1 Waktu dan Lokasi Data hasil observasi akan dijadikan bahan analisis pengujian
Skema penelitian yang digunakan adalah empiris yang kualitas air. Kemudian wawancara dilakukan selama satu hari
dilakukan secara offline. Skema empirisnya dilakukan melalui pada minggu kedua. Wawancara dilakukan dengan menggunakan
metode observasi dan wawancara dengan tetap menjaga protokol wawancara personal yang terdiri dari satu peneliti dan tiga
kesehatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 di Kota responden untuk mengetahui hubungan kualitas air Sungai Anyar
Surakarta. Rinciannya, kegiatan observasi dilakukan selama satu dengan aktivitas sehari-hari yang dilakukan masyarakat sekitar
hari pada minggu pertama dan wawancara dilakukan selama satu Sungai Anyar. Data yang diperoleh dari wawancara akan
hari pada minggu kedua. dibandingkan dengan data hasil observasi dan dianalisis untuk
Lokasi yang akan menjadi objek penelitian adalah Sungai Anyar mengetahui hubungan keduanya.
yang dilakukan pada tiga titik lokasi. Dengan panjang sungai
61,96 km, pembagian titik lokasi dilakukan di kedua ujung sungai
dan di titik tengah sungai, tepatnya di titik percabangan aliran
sungai. Radius titik lokasi I ke titik lokasi II mencapai 120 m, 2.3 Analisis Data
sedangkan radius titik lokasi II ke lokasi titik III mencapai 151 m.

Gambar 1. Lokasi penelitian Sungai Anyar Gambar 2. Diagram Penelitian

2.2 Pengumpulan Data Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,
Observasi dan wawancara merupakan metode pengumpulan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
data yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi merupakan pengukuran langsung parameter kualitas air menggunakan Horiba
suatu metode yang dilakukan dengan cara mengamati dan U-52-30 Multi-Parameter Water Quality Meter untuk mengetahui
mencatat kondisi, ciri-ciri visual, dan peristiwa yang terjadi di nilai pH, suhu, DO, TDS, dan kekeruhan. Data tersebut kemudian
lokasi penelitian (Alamri, 2019). Sedangkan wawancara merupakan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif;
kegiatan pengumpulan data berdasarkan pendapat narasumber perbandingan dilakukan dengan Peraturan Baku Mutu Air Nomor
yang diperoleh melalui pertanyaan dialog mengenai kondisi lokasi 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
penelitian (Katz-Buonincontro dan Anderson, 2018). Observasi Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan rekomendasi adalah 3
dan wawancara dilakukan secara offline dengan tetap melakukan observasi

Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207


Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

diberikan berdasarkan hasil analisis SWOT.


Sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal dan literatur yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan sehingga memperkuat
hasil penelitian yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1. Analisis Kualitas Air Sungai Anyar
Tabel 1. Data pengukuran parameter kualitas air
Lokasi
Parameter
II AKU AKU AKU

Suhu (oC) Saya 29,84 29.41


Kekeruhan (NTU) 28,98 28 33.4
TDS (mg/L) 30,1 1000 1000
pH 7,8 7.9
Gambar 4. Lokasi II
MELAKUKAN 1000 7,8 2,3 2.2 2.1

Tabel 2. Perbandingan data primer dan baku mutu air

Parameter Data Kualitas air


utama Standar
Suhu ( oC) 28,98-29,84 Kekeruhan Penyimpangan 3
-
(NTU) 28-33,4 TDS (mg/L) pH DO
1000 2000
7.8-7.9 6-9
2.1-2.3 >1

Gambar 5. Lokasi II (Inlet)

Gambar 3. Lokasi I
Gambar 6. Lokasi III

3.1.1. Suhu
Dalam data pengukuran yang dilakukan langsung di tiga titik
lokasi Sungai Anyar, suhu berkisar antara 28,98-29,84 derajat
Celcius.
Suhu terendah terdapat di lokasi I sebesar 28,98 derajat Celcius,
sedangkan suhu tertinggi terdapat di lokasi II sebesar 29,84 derajat
Celcius. Ini

4
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

kategori dapat dikatakan baik karena masih memenuhi nilai baku Isnan (2016) menjelaskan bahwa tingkat kekeruhan air bersih yang
mutu air grade 4 yang tercantum pada PP No 22 Tahun 2021 dengan baik bernilai 25 NTU. Jika dilihat dari hasil pengukuran tingkat
nilai deviasi sebesar 3 yang berarti masih normal mengikuti kondisi kekeruhan Sungai Anyar dapat dikatakan hasilnya belum memenuhi
alam di Sungai Anyar. atau tidak layak. Pengukuran dilakukan pada lokasi titik II inlet ,
Menurut Mardhia dan Abdullah (2018), apabila suhu melebihi baku dimana titik lokasi terlihat lebih berawan
mutu maka dapat mempengaruhi kelangsungan hidup hewan air
atau tumbuhan air dimana kadar oksigen terlarut menurun yang karena dimanfaatkan warga sekitar untuk drainase langsung
diikuti dengan peningkatan suhu. Suhu perairan dapat disebabkan sehingga lebih tercemar dan juga mengalami sedimentasi. Oleh
oleh tinggi rendahnya intensitas sinar matahari yang masuk ke karena itu, titik lokasi inlet II ini lebih tercemar dibandingkan titik
badan air dan padatnya vegetasi di sekitar bantaran sungai (Marlina lokasi lainnya.
dkk ., 2017).
3.1.3. Total Padatan Terlarut (TDS)
Menurut Irwan dan Afdal (2016), air sungai biasanya memiliki
padatan terlarut yang lebih tinggi dibandingkan air danau karena
banyaknya aktivitas antropogenik seperti aktivitas masyarakat,
sedangkan padatan terlarut pada air danau dapat berasal dari sisa
metabolisme ikan dan aktivitas perikanan. Hasil yang diperoleh dari
pengukuran Total Dissolved Solids (TDS) di Sungai Anyar diperoleh
hasil sebesar 1000 mg/L. Nilai Total Dissolved Solids (TDS) pada
ketiga lokasi mempunyai hasil yang sama. Berdasarkan nilai baku
mutu air kelas 4 yang tercantum dalam PP No 22 Tahun 2021
menyatakan bahwa hasil Total Padat Terlarut (TDS) minimal 2000
mg/L yang berarti hasil pengukuran Total Padat Terlarut (TDS) di
Sungai Anyar masih bisa dikatakan bagus. Hal ini dikarenakan
rendahnya nilai Total Dissolved Solids (TDS) berarti kualitas air
tergolong baik dan sebaliknya. Semakin tinggi padatan tersuspensi
maka semakin tinggi pula nilai kekeruhannya. Dengan nilai kekeruhan
Gambar 7. Grafik Suhu yang tinggi maka kandungan oksigen akan semakin berkurang. Hal
ini juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang masuk ke
3.1.2. Kekeruhan perairan yang sangat terbatas sehingga menyebabkan fitoplankton
tidak mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan
oksigen.

Gambar 8. Grafik Kekeruhan

Hasil pengukuran langsung dalam mengukur parameter fisik


salah satunya kekeruhan menunjukkan bahwa nilai kekeruhan air Gambar 9. Grafik Total Padatan Terlarut
Sungai Anyar berada pada kisaran 28–33,4 NTU. Nilai kekeruhan
terendah diperoleh pada lokasi utama titik II sebesar 28 NTU, 3.1.4. Keasaman (pH)
sedangkan nilai tertinggi diperoleh pada lokasi titik III sebesar 33,4. Dari data pengukuran yang tertera pada tabel di atas, diperoleh
Boyd (1990) menjelaskan bahwa kekeruhan dapat disebabkan oleh hasil bahwa derajat keasaman (pH) berada pada kisaran 7,8–7,9.
adanya partikel-partikel tersuspensi mulai dari partikel halus kecil Dimana lokasi titik I dan lokasi utama titik II memiliki pH sebesar 7,8,
hingga partikel kasar. Kekeruhan dapat terjadi karena adanya sedangkan lokasi titik 3 memiliki pH sebesar 7,9. Pada titik lokasi II
peristiwa fisika dan kimia pada perairan berupa peristiwa dekomposisi terdapat titik lokasi inlet dimana titik lokasi inlet ini mempunyai pH
dan sedimentasi (Syarifudin dan Santoso, 2019). sebesar 7,9. jalan masuk ini
titik lokasi memiliki pH lebih tinggi dibandingkan titik lokasi utama
5
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

karena di titik-titik lokasi inlet lebih tercemar akibat kontaminasi mengatakan bahwa kondisi Sungai Anyar berdasarkan oksigen
langsung dari pembuangan limbah rumah tangga warga sekitar. terlarutnya masih tergolong baik, dengan nilai baku mutu lebih
Kategori pH di Sungai Anyar bisa dikatakan baik karena masih dari 1. Oksigen sendiri berperan penting sebagai indikator
memenuhi nilai baku mutu air yaitu berada pada kisaran 6–9 kualitas air karena oksigen terlarut berperan dalam proses
menurut PP No. 22 Tahun 2021. Titik lokasi inlet ini memiliki tersebut. oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.
nilai pH yang lebih tinggi. pH dibandingkan titik lokasi utama, Dengan adanya proses oksidasi dan reduksi, peranan oksigen
artinya air pada titik lokasi ini bersifat basa. Sebab, di lokasi terlarut sangat penting dalam membantu mengurangi beban
titik inlet lebih tercemar akibat kontaminasi langsung dari pencemaran di perairan secara alami. Menurunnya konsentrasi
pembuangan limbah rumah tangga warga sekitar, seperti oksigen terlarut salah satu penyebabnya adalah akibat aktivitas
limbah limbah deterjen yang berasal dari aktivitas mencuci manusia seperti pembuangan limbah rumah tangga, sektor
warga sekitar. pertanian, dan sektor industri di sekitar badan air.

Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor penting


dalam air karena nilai pH dalam air dapat menentukan sifat air
antara asam atau basa, sehingga akan mempengaruhi 3.2. Analisis Hubungan Perilaku Masyarakat dengan
kehidupan biologis di dalam air (Djoharam et al., 2018). Kategori Kualitas Air
pH Sungai Anyar dapat dikatakan baik karena masih memenuhi Berdasarkan tujuan yang diteliti dalam penelitian ini, maka
nilai baku mutu air yaitu berada pada kisaran 6–9 sesuai dilakukan penggunaan metode deskriptif kualitatif untuk
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. menganalisis perilaku masyarakat terhadap kualitas air Sungai
Anyar. Data deskriptif perilaku masyarakat ini dihasilkan dari
wawancara terhadap beberapa warga yang tinggal di bantaran
Sungai Anyar dan dengan melakukan kajian teori terhadap
beberapa literatur. Hasil wawancara dilakukan oleh perwakilan
warga yang berdomisili di dekat setiap titik pendataan. Setiap
poin diambil oleh seorang perwakilan untuk dimintai keterangan
mengenai tindakannya dalam mengolah Sungai Anyar. Dari
hasil wawancara disimpulkan bahwa lokasi I dan III telah
memiliki IPAL dan pipa air rumah tangga secara mandiri. IPAL
disediakan di sepanjang jalan setapak di kawasan pemukiman.
Pipa-pipa dihubungkan ke setiap rumah untuk dialirkan ke
septic tank yang tersedia. Berbeda dengan lokasi II. Sangat
disayangkan tidak adanya IPAL dan pipa air mandiri yang
Gambar 10. Grafik pH disediakan di lokasi tersebut.

3.1.5. Oksigen Terlarut (DO)

Gambar 11. Grafik Oksigen Terlarut

Dari data hasil pengukuran Dissolved Oxygen (DO) yang


tertera pada tabel diatas, diperoleh hasil bahwa Dissolved
Oxygen (DO) berada pada rentang 2,1-
2.3. Titik lokasi dengan DO terendah terdapat pada lokasi titik
III yaitu sebesar 2,1, sedangkan titik lokasi dengan DO tertinggi
terdapat pada lokasi titik I yaitu sebesar 2,3. Berdasarkan baku
mutu air yang tercantum dalam PP No 22 Tahun 2021 bisa saja Gambar 12. Penampakan IPAL di Lokasi I dan II

6
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

Diketahui berdasarkan wawancara warga, pembuangan air limbah Kelebihan Sungai Anyar merupakan regulasi yang digunakan untuk
domestik langsung dialirkan ke Sungai Anyar melalui pipa yang terhubung mengendalikan pencemaran air melalui evaluasi baku mutu air sebagaimana
dengannya. Selain IPAL dan pipa air, mereka juga ditanyai bagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air sungai. Diketahui, air sungai Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sungai
jarang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil kualitas ini tidak mengandung beban pencemar yang berat berdasarkan pengukuran
air dengan menggunakan Multi-Parameter Water Quality Meter Horiba yang dilakukan dari titik lokasi pertama hingga titik lokasi ketiga. Lalu ada
U-52-30, kualitas air Sungai Anyar masih dalam kategori yang manfaatnya peraturan dari pimpinan daerah setempat seperti RT dan RW untuk tidak
dapat digunakan sebagai irigasi tanaman. Namun kenyataannya, warga membuang sampah ke dalamnya
jarang sekali memanfaatkan air sungai sebagai irigasi tanaman. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan masyarakat bahwa air sungai tidak baik sungai.
untuk tanaman dan tidak layak untuk diairi. Perilaku lain yang dilakukan Selain mempunyai kelebihan, Sungai Anyar juga mempunyai
masyarakat terhadap Sungai Anyar adalah menjaga kebersihan sungai. kelemahan, seperti masih adanya sebagian rumah tangga yang membuang
Diketahui, berdasarkan informasi warga di ketiga lokasi tersebut, belum ada air limbah domestik ke sungai; belum ada peraturan daerah yang mengatur
aktivitas warga sekitar yang gotong royong membersihkan sungai secara kegiatan gotong royong membersihkan sungai secara rutin; dan masih ada
rutin. Warga hanya mendapat imbauan dari ketua RT setempat untuk tidak sebagian masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
membuang sampah sembarangan ke sungai tanpa ada agenda mengurusnya
Adapun peluang yang terdapat di Sungai Anyar, termasuk dalam
peraturan di PP Nomor 22 Tahun 2021, warga sekitar sudah sadar akan
perlunya menjaga perilakunya terhadap tindakan-tindakan yang dapat
menimbulkan pencemaran di Sungai Anyar. Pencemaran di Sungai Anyar
sungai. juga tidak terlalu berat karena tidak ada lokasi yang sungainya tercemar
berat. Kemudian, warga sekitar bisa menjaga kebiasaannya untuk tidak
3.3. Analisis SWOT Sungai Anyar membuang sampah ke Sungai Anyar.
SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Analisis SWOT
merupakan metode penentuan strategi pengendalian terbaik dengan Namun terdapat juga ancaman yang dapat terjadi di Sungai Anyar,
mengevaluasi beberapa faktor seperti kekuatan dan kelemahan, peluang seperti air sungai yang dapat tercemar akibat pembuangan limbah domestik;
dan ancaman (Luntung dan Tawas, 2019). Menurut Farihiyyah dan Musthofa kebersihan sungai tidak terjaga secara stabil karena tidak adanya tindakan
(2020), analisis SWOT dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal pembersihan rutin di Sungai Anyar; dan adanya peningkatan frekuensi
(Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang dan Ancaman). masyarakat membuang sampah dapat menyebabkan volume sampah di
Penelitian di Anyar juga dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT Sungai Anyar meningkat sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran air
berdasarkan faktor internal dan eksternal. dan banjir.

Tabel 3. Tabel SWOT


Kekuatan Kelemahan 3.4. Rekomendasi Penanganan Sungai Anyar
1. Memiliki peraturan 1. Terdapat limbah domestik Berdasarkan analisis SWOT yang telah dianalisis, ada beberapa
pengendalian pencemaran di sungai. rekomendasi yang dapat dilakukan warga sekitar Sungai Anyar, yaitu:
air. 2. Tidak ada lokal
2. Sungai tidak peraturan untuk Pertama, kebiasaan masyarakat bergotong royong membersihkan
mengandung beban melakukan sungai. Salah satu penyebab utama pencemaran sungai dapat disebabkan
polutan yang berat. kegiatan gotong royong oleh pengaruh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena
3. Adanya peraturan dari membersihkan itu, perlu adanya peran dari masyarakat sekitar untuk mengatasi pencemaran
pimpinan daerah sungai secara berkala. tersebut. Salah satu peran masyarakat yang dapat dilakukan adalah dengan
setempat. 3. Masih ada sebagian bergotong royong membersihkan sungai. Kegiatan gotong royong
masyarakat yang membersihkan sungai mempunyai beberapa manfaat, antara lain
membuang sampah ke sungai. meminimalisir terjadinya banjir, menjaga ekosistem sungai, meminimalkan
Peluang Ancaman gangguan kesehatan bagi warga sekitar, menyediakan air bersih, dan lain
1. Kesadaran masyarakat 1. Masih adanya pembuangan sebagainya.
terhadap hukum. limbah domestik.
2. Tidak ada sumber polutan 2. Meningkatkan frekuensi Kedua, mengoperasikan IPAL dan pembuangan air rumah tangga
berat. masyarakat membuang sampah (septic tank) secara mandiri. Pembuatan IPAL dan pembuatan septic tank
3. Berusaha untuk tidak membuang sampah sembarangan. dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah dan mengatasi pencemaran
sembarangan. sungai. IPAL merupakan suatu instalasi pengolahan limbah yang dibangun
dengan tujuan untuk membersihkan dan menyaring cairan-cairan yang telah
tercemar, baik oleh bahan-bahan pencemar organik maupun kimia dari
industri. Tangki septik adalah a

7
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

tangki kedap air yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan dan sudah memiliki IPAL dan pipa air rumah tangga secara mandiri. IPAL
pengolahan limbah tinja skala rumah tangga domestik. Tujuan pembuatan disediakan di sepanjang jalan setapak di kawasan pemukiman. Kemudian,
septic tank adalah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan pembuangan air limbah domestik tersebut langsung dialirkan ke Sungai
termasuk sungai. Anyar melalui pipa yang terhubung dengannya. Selain itu diketahui juga
Ketiga, tekankan untuk tidak membuang sampah di sekitar sungai. tentang perilaku masyarakat dalam pemanfaatan air sungai bahwa
Membiasakan diri untuk tidak membuang sampah ke sungai merupakan masyarakat sekitar jarang memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-
salah satu upaya yang paling mudah dan sederhana untuk dilakukan dalam hari.
mencegah pencemaran lingkungan. Meski merupakan upaya yang paling Perilaku lainnya adalah menjaga kebersihan sungai. Belum ada warga
mudah dan sederhana, namun masih banyak masyarakat yang melanggar sekitar yang melakukan gotong royong membersihkan sungai secara rutin.
dan malah membuang sampah ke sungai sehingga dapat mengakibatkan Ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan warga di Sungai Anyar,
pencemaran sungai. Permasalahan ini perlu mendapat perhatian lebih. yaitu kebiasaan masyarakat bergotong royong membersihkan sungai;
Penerapan ini bisa dimulai sendiri dengan tidak membuang sampah ke pembuatan IPAL dan pembuangan air rumah tangga (septic tank) secara
sungai. mandiri; menekankan untuk tidak membuang sampah di sungai; dan warga
Keempat, warga dapat memanfaatkan PAH (Rainwater Harvesting) dapat menggunakan PAH pada musim hujan ketika terjadi pergantian
pada musim hujan ketika terjadi pergantian musim hujan ke musim kemarau musim hujan ke musim kemarau yang waktu mulai surut atau terjadi
yang cuacanya mulai surut atau terjadi kekeringan. Pemanfaatan PAH juga kekeringan.
menjadi salah satu solusi permasalahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi pencemaran sungai. Pemanenan Air Hujan (PAH) adalah suatu
teknik pengumpulan dan penyimpanan air hujan dalam suatu reservoir atau
tangki. Pemanfaatan PAH merupakan salah satu bentuk pengelolaan air Referensi
preventif yang dapat dilakukan untuk mengatasi ancaman krisis air bersih Alamri, WA 2019. Efektivitas Metode Penelitian Kualitatif: Wawancara dan
terutama pada musim kemarau, karena dapat menghemat penggunaan air Catatan Harian. Jurnal Internasional Studi Bahasa Inggris dan
bersih (Rahim et al., 2018). Selain itu penggunaan PAH (Rainwater Budaya, 2(1), 65-70: https://doi.org/10.11114/ijecs.v2i1.4302
Harvesting) juga dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan akibat
kelebihan pasokan air karena PAH (Rainwater Harvesting) mampu Blettler, MCM, Oberholster, PJ, Madlala, T., Eberle, EG, Amsler, ML, De
menampung air hujan yang jatuh (Lestari dkk ., 2021). Klerk, AR, dan Szupiany, R. 2018.
Karakteristik Habitat, Hidrologi dan Polusi Antropogenik Sebagai
Faktor Penting Sebaran Biota Di Tengah Sungai Paraná, Argentina.
Kelima, sosialisasi IPAL kepada masyarakat setempat.
Banyak masyarakat setempat yang masih belum mengetahui cara membuat Ekohidrologi dan Hidrobiologi, 19(2), 1–11: https://doi.org/10.1016/
IPAL dan manfaat IPAL bagi kehidupan sehari-hari. j.ecohyd.2018.08.002
Padahal pembuatan IPAL sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya Dewi, RK 2019. Air Sungai Bendungan Tirtonadi Berbusa.
masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, karena IPAL berperan penting URL:
dalam mencegah dan mengatasi pencemaran sungai, oleh karena itu perlu https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tr
adanya sosialisasi IPAL kepada masyarakat sekitar Sungai Anyar. untuk en/read/2019/11/14/130500665/air-sungai-di- bendungan-
menambah pengetahuan cara membuat IPAL sederhana dan manfaatnya tirtonadi- berbusa-ini-penjelasan-dlh.
bagi kehidupan sehari-hari. Pada sosialisasi kali ini kita dapat membahas Diakses tanggal 14 November 2019.
tentang pengenalan IPAL yang baik, efektif, dan efisien dengan menjelaskan Djoharam, V., E. Riani, dan M. Yani. 2018. Analisis Kualitas Udara dan
alat, bahan, dan cara pembuatan yang menjadi manfaat dan kegunaan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Pesanggrahan di Wilayah
IPAL (Efendi et al., 2020). Sosialisasi IPAL ini diharapkan dapat membantu Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
meningkatkan kebutuhan air bersih di permukiman sekitar Sungai Anyar, Lingkungan, 8(1), 127-133. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.127-133
serta mencegah dan mengatasi pencemaran sungai di Sungai Anyar.
Efendi, Y., MY Fawaid, dan LN Azizah. 2020.
Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi dalam
Pengelolaan IPAL, Sungai Bengawan Menjadi Air Konsumtif dan
Tepat Guna di Desa Pesanggrahan Kecamatan Laren Kabupaten
4. Kesimpulan Lamongan. Jurnal Karya Abadi, 4(2), 217-220.
Sungai Anyar merupakan anak sungai dari Sungai Bengawan Solo
yang terletak di kota Surakarta, dengan luas DAS kurang lebih 305,2 km2 Farihiyyah, F. dan Musthofa, MB 2020. Penerapan analisis SWOT sebagai
dan panjang sungai induk kurang lebih 61,96 km. Sungai Anyar berperan strategi dalam menghadapi dampak perekonomian masyarakat di era
penting dalam saluran drainase yang bermuara di Sungai Bengawan Solo. pandemi. Jurnal Manajemen Dan Inovasi (MANOVA), 3(2), 43-54:
Disimpulkan dari hasil pengukuran parameter dan wawancara dengan https://doi.org/10.15642/manova.v3i2.293
warga setempat mengenai perilaku masyarakat setempat terhadap kualitas
air di Sungai Anyar. Hasil yang diperoleh adalah lokasi I dan III Firmansyah, YW, Setiani, O., dan Darundiati, YH 2021.
Kondisi Sungai di Indonesia Ditinjau dari Daya Tampung Beban
Pencemaran: Studi Literatur. Jurnal

8
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207
Machine Translated by Google

Teknologi Limbah. Jil. 10(2)2022:1-9, Inggrid Trifena Yulia, dkk.

Teknik Serambi, https:// 6(2), 1879-1890: Parameter Kualitas Air COD, TSS, di Sungai Winongo
doi.org/10.32672/jse.v6i2.2889 Menggunakan Software QUAL2Kw. Jurnal Sains dan
Hafidh, R., Kartika, F., dan Farahdiba, AU 2016. Teknologi Lingkungan, 9(2), 122-133.
Keberlanjutan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Noor, A., A. Supriyanto, dan H. Rhomadhona. 2019. Aplikasi
(IPAL) Berbasis Masyarakat, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pendeteksi Kualitas Udara Menggunakan Sensor
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 8(1), 46-55. https:// Turbiditas dan Arduino Berbasis Web Mobile. Jurnal
doi.org/10.20885/jstl.vol8.iss1.art5 Hasil Penelitian Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Irwan, F. dan Afdal, A. 2016. Analisis hubungan konduktivitas 5(1), 13-18: http://dx.doi.org/10.24014/coreit.v5i1.7945
listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan temperatur
pada beberapa jenis udara. Jurnal Fisika Unand, 5(1), Pratiwi, D., Fitri, A., Dewantoro, F., Lestari, F., Pratama, R.,
85-93. https://doi.org/10.25077/jfu.5.1.85-93.2016 dan Kurniawan, W. 2016. Pemanenan Air Hujan Sebagai
Alternatif Penyediaan Air Bersih Di Desa Banjarsari,
Islan, C., Setiono, S., dan Pangestu, L. 2017. Analisis Kabupaten Tanggamus. Jurnal Teknologi dan Sosial
Backwater di sekitar pertemuan Kali Anyar Surakarta untuk Pengabdian Masyarakat (JTSCS), 3(1), 55-62.
dengan Sungai Bengawan Solo. Matriks Teknik Sipil, https://doi.org/10.33365/jsstcs.v3i1.1799
5(2), 431-437.
Isnan, W. 2016. Kajian Tingkat Kekeruhan Sungai Latuppa Rahim, SE, Damiri, N., dan Zaman, C. 2018. Pemanenan Air
Sebagai Sumber Air Bersih Kota Palopo. Buletin Eboni, Hujan Dan Prediksi Aliran Limpasan Dari Atap Dan
13(2), 131-138: https://doi.org/10.20886/buleboni.5086 Halaman Rumah Sebagai Alternatif Penyediaan Air
Bersih. Dalam Seminar Nasional Hari Air Sedunia. 20
Junowo, PT dan A. Subagiyo. 2019. Integrasi Pengelolaan Maret 2018, Palembang, Indonesia, hal, 131-140.
Daerah Aliran Sungai dengan Wilayah Pesisir. Malang: Ramdhan, M., Priyambodo, Ditjen, Purbani, YD, Indriasari, V.
Universitas Brawijaya Press Y., Kusuma, LSC, Permana, SM, dan Mangindaan, P.
Katz-Buonincontro, J. dan RC Anderson. 2018. Review Artikel 2021. Studi Pemanfaatan Sumberdaya Air Permukaan
Menggunakan Metode Observasi untuk Kajian Kreativitas Di Pulau Karimunjawa Dan Pulau Kemujan. Dalam
Pendidikan. Jurnal Perilaku Kreatif, 54, 1-17: https:// Seminar Nasional Hari Air Sedunia. 27 April 2021,
doi.org/10.1002/jocb.385 Palembang, Indonesia, hal, 10-15.
Kospa, HSD dan Rahmadi. 2019. Pengaruh Perilaku Sahidi, A., AM Rosmalatama, IR Elsa, AM Fadhillah, A.
Masyarakat Terhadap Kualitas Air Di Sungai Sekanak Restina, DA Tamsir, dan KS Triani. 2019.
Kota Palembang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 212- Kualitas Identifikasi Air Di Daerah Aliran Sungai
221: https://doi.org/10.14710/jil.17.2.212-221 Kabupaten Muna Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Lestari, F., Susanto, T., dan Kastamto, K. 2021. Pemanenan Celebes, 1(1), 1-7.
Air Hujan Sebagai Penyediaan Air Bersih pada Era New Sivaranjani, S., A. Rakshit, dan S. Singh. 2015. Penilaian
Normal di Kelurahan Susunan Baru. Selaparang Jurnal Kualitas Air dengan Water Quality Indies. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 427-434: Internasional Ilmu Bioresource, 2(2), 85-94: https://doi.org/
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4447 10.5958/2454-9541.2015.00003.1
Luntungan, WG dan Tawas, HN 2019. Strategi Pemasaran Syarifudin, A. dan Santoso, I. 2019. Efektivitas saringan abu
Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT. Jurnal sekam padi untuk menurunkan kekeruhan pada air
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Sungai Martapura. Jurnal Kesehatan Lingkungan: Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi, 7(4), 5495-5504: https://doi.org/ dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan, 15(2),
10.35794/emba.v7i4.26328 647-654: https://doi.org/10.31964/jkl.v15i2.86
Mardhia, D. dan Abdullah, V. 2018. Studi analisis kualitas air
sungai Brangbiji Sumbawa Besar. Jurnal Biologi Tropis, Zubaidah, T., S.Hamzani, dan Arifin. 2022. Pencemaran Air
18(2), 182-189. DOI: Sungai Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v18i2.860 Sleman: Publikasikan lebih dalam.

Marlina, N., Hudori, dan R. Hafidh. 2017. Pengaruh Kekasaran


Saluran dan Suhu Air Sungai pada

9
Teknologi Limbah, Vol. 10(2), Oktober 2022 – ISSN : 2338-6207

Anda mungkin juga menyukai