Anda di halaman 1dari 7

8

ANALISIS PENCEMARAN AIR MENGGUNAKAN METODE SEDERHANA PADA


SUNGAI JANGKUK, KEKALIK DAN SEKARBELA KOTA MATARAM

Syarifa Wahidah Al Idrus

Dosen Program studi pendidikan kimia, Jurusan PMIPA Universitas Mataram


Jl. Majapahit No 62 Mataram 83125, telp 0370-623873, fax 0370-634918
Email : kadir_idrus@yahoo.co.id

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang analisis pencemaran air menggunakan metode sederhana pada sungai jangkuk,
kekalik dan sekarbela. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pencemaran yang terjadi pada ketiga sungai
tersebut dilihat dari uji fisik, uji kimia dan uji biologis secara sederhana. Penelitian ini menggunakan alat dan bahan
yang banyak dijumpai sehingga masyarakat dapat menganalisis sendiri untuk membuktikan kondisi air yang
digunakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara fisik, ketiga sungai tersebut mengalami pencemaran dari
segi bau, warna dan suhu. Berdasarkan pengujian secara biologi terdapat aktivitas biologis dan kimiawi
mikroorganisme. Hasil pengujian secara kimia, maka dapat diketahui pH sampel air tersebut sebesar 5 (bersifat
asam), kemudian pengujian kimia ini juga dilakukan dengan teh, terdapat gumpalan hitam pada ketiga sampel air,
perubahan warna menjadi gelap dan lapisan minyak pada permukaan air yang menunjukkan kualitas air tidak dapat
dijadikan bahan baku air minum. Penyebab pencemaran air pada ketiga sungai tersebut adalah limbah rumah
tangga, limbah pertanian dan limbah industri. Kondisi ini dapat diatasi dengan melestarikan hutan di hulu sungai, dan
tidak membuang limbah ke sungai baik cair ataupun padat.

Kata kunci: analisi, pencemaran air, metode sederhana, sungai jangkuk, kekalik dan sekarbela

I. PENDAHULUAN Kondisi air tercemar bisa terjadi di daerah


perkotaan maupun pedesaan, seperti di Teluk
Air merupakan kebutuhan utama bagi Jakarta yang berakibat bagi para petambak.
proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada Bukan hanya beberapa spesies ikan yang
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. hilang, tetapi udang dan bandeng juga banyak
Namun, air dapat menjadi malapetaka jika yang mati. Secara kimiawi pencemaran yang
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik terjadi di Teluk Jakarta termasuk cukup parah.
kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang Sehingga indikator pencemar seperti kerang
bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk hijau terlah berkembang secara pesat. Selain
keperluan sehari – hari, untuk keperluan itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan
industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya
sebagainya. Saat ini air menjadi masalah yang pencemaran air. Seperti yang terjadi di NTB,
memerlukan perhatian serius. Untuk dimana terjadi pencemaran air akibat
mendapatkan air yang baik sesuai dengan penggunaan pestisida yang berlebihan dalam
standar tertentu sudah cukup sulit untuk waktu yang lama. Petani menggunakan
didapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget
banyak tercemar oleh bermacam – macam (Bali Post, 14/8/03).
limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Semua orang berharap bahwa
Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, seharusnya air diperlakukan sebagai bahan
begitupun dengan kuantitasnya. Pemanfaatan yang sangat bernilai, dimanfaatkan secara bijak,
air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dan dijaga terhadap cemaran. Namun
secara bijaksana, dengan memperhitungkan kenyataannya air selalu dihamburkan, dicemari,
kepentingan generasi sekarang maupun dan disia-siakan. Hampir sebagian penduduk
generasi mendatang. Aspek pengamatan dan dunia di negara-negara berkembang, menderita
pelestarian sumber daya air harus ditanam pada berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
segenap pengguna air (Effendi, 2003). kekurangan air, atau oleh air yang tercemar.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 2 miliar

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


9

orang kini menyandang risiko menderita pada teh. Kemampuan air untuk mengekstraksi
penyakit murus yang disebabkan oleh air dan akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya
makanan. Penyakit ini merupakan penyebab pada sampel air sungai sangat tinggi. Jika air
utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak yang digunakan untuk menyeduh teh bersifat
setiap tahun (midelton). sadah sementara, maka Ca(HCO3)2 dan
Krisis air juga terjadi hampir di semua Mg(HCO3)2 akan bereaksi dengan asam dan
Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama membentuk garam – garam Ca dan Mg dengan
kota – kota besar baik akibat pencemaran melepaskan CO2 sehingga warna seduhan
limbah cair industri, rumah tangga maupun menjadi gelap.
pertanian. Selain menurunnya kualitas air akibat
pencemaran, krisis air juga terjadi dari II. METODE PENELITIAN
kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi
akibat pembabatan hutan di hulu serta Penelitian ini dilaksanakan di beberapa
perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. titik pada sungai Jangkuk, Kekalik dan
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah Sekarbela dan di laboratorium kimia FKIP
di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, universitas Mataram. Penelitian dilaksanakan
telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. pada bulan April 2014, metode yang digunakan
Lemahnya pengawasan pemerintah serta adalah observasi dan eksperimen.
keengganan untuk melakukan penegakan Alat dan Bahan sederhana yang digunakan
hukum secara benar menjadikan problem dalam penelitian ini adalah:
pencemaran air menjadi hal yang kronis yang 1. Uji fisika sederhana
makin lama makin parah. Sampel air sungai sekarbela, air sungai
Kondisi pencemaran air bisa juga terjadi jangkuk, air sungai kekalik, aquades, dan
di beberapa daerah kecil yang memiliki industri kertas label. Gelas kimia, enlemeyer, pipet
yang tidak terlalu banyak, Seperti di Lombok tetes, botol air minum plastic, termometer,
NTB. Hal ini bisa terlihat dari kondisi sungai gelas ukur.
yang kotor jika terlihat secara fisik. Beberapa 2. Uji kimia sederhana
sungai yang terletak sangat strategis di kota Air teh, sampel air sungai sekarbela, air
Mataram seperti sungai jangkuk, kekalik dan sungai jangkuk, air sungai kekalik, kertas
sekarbela secara fisik lingkungan sekitar sungai indikator ph, Aquades, Kertas label.
sangat kotor. Air sungai ini digunakan oleh Erlenmeyer, gelas kimia, hot plate, cawan
penduduk untuk mandi, mencuci dan petri, gelas ukur.
memancing ikan di lingkungan sungai, padahal, 3. Uji biologi sederhana
secara fisik lingkungan sekitar sungai ini sangat Sampel air sungai sekarbela, air sungai
kotor oleh sampah karena sungai ini digunakan jangkuk, air sungai kekalik, aquades,
sebagai tempat pembuangan sampah. Dengan plastic, karet, kertas label, botol kaca
demikian, air sungai ini sangat mungkin bening
mengalami pencemaran. Menurut warga sekitar
sungai, mereka yang telah menggunakan air Pengamatan
sungai untuk berbagai aktivitasnya mengalami
gatal-gatal, sehingga perlu dibuktikan 1. Uji fisika sederhana
pencemaran yang terjadi pada ketiga air sungai Sampel (air sungai jangkuk, kekalik dan
(jangkuk, kekalik dan sekarbela) melalui sekarbela) 50 ml dalam erlenmeyer masing-
beberapa metode sederhana sehingga masing diukur suhu air dan ditambahkan 25 ml
masyarakat mengetahui kondisi sungai tersebut aquades, dan diperhatikan perubahan yang
dan bisa melakukan analisis sederhana untuk terjadi berupa perubahan warna, kekeruhan,
mengetahui kualitas air yang akan dikonsumsi, suhu dan bau. Sebagai kontrol aquades 25 ml
dan mengetahui faktor-faktor penyebab dalam erlenmeyer tanpa sampel.
pencemarannya dan bagaimana cara 2. Uji kimia sederhana
menangguanginya. Pengukuran pH air sampel menggunakan
Salah satu indikator yang digunakan kertas indikator. Dalam 100 ml air sampel
dalam analisis air secara sederhana adalah masing-masin sungai dalam erlenmeyer
pengujian menggunakan air teh. Alasan ditambahkan 50 ml air teh, dan dibiarkan selama
penggunaan seduhan air teh pada uji kimia ini semalam pada kondisi terbuka baru diamati.
adalah karena kemampuan air untuk
mengekstraksi komponen teh terutama kafein

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


10

3. Uji biologi III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Masing-masing sampel air dimasukkan ke
dalam botol kaca bening dan didiamkan selama A. Uji fisika
lima hari dan diamati perubahannya.

Tabel 1 Perbedaan suhu dan warna sampel air sungai


Uji Fisika Tawal C) Tcampuran C) Warna dan bau
Sampel Air Sungai 30 29 Warna awal keruh setelah ditambah aquades
Jangkuk kekeruhan air berkurang, bau menyengat
Sampel Air Sungai 29 28,5 Warna awal keruh setelah ditambah aquades
Kekalek kekeruhan air berkurang, bau menyengat
Sampel Air Sungai 30 29 Warna awal keruh setelah ditambah aquades
Sekarbela kekeruhan air berkurang, bau menyengat

Hasil uji secara fisika pada ketiga sampel dapat disebabkan oleh macam – macam bahan
air sungai tersebut menunjukkan bahwa air kimia atau organik. Air yang layak dikosnsumsi
sungai dari ketiga daerah telah tercemar dengan harus jernih dan tidak berwarna.
ciri-ciri fisik seperti bau yang menyengat, warna Air dalam keadaan normal memiliki
air sangat keruh, dan suhu yang tinggi yang karakteristik yang bersih dan tidak bewarna.
dapat merusak ekosistem dan biota air. Biasanya perubahan warna dikarenakan adanya
Perbandingan ketiganya air jangkuk lebih bersih macam-macam warna bahan buangan dari
dibanding air kekalik dan sekarbela., ketiga air suatu industri seperti industri tekstil. Namun
sungai sangat keruh, kekeruhan sampel air belum tentu air bewarna lebih berbahaya dari
disebabkan oleh partikel-partikel yang pada air yang tidak bewarna. Sedangkan
tersuspensi dalam air, baik yang bersifat perubahan bau biasanya dikarenakan
anorganik maupun organik. Zat anorganik, kandungan protein yang berasal dari limbah
biasanya berasal dari lapukan tanaman dan industri. Perubahan rasa dikarenakan adanya
hewan. Buangan industri juga dapat perubahan asam dan basa tercampur bahan
menyebabkan kekeruhan. Zat organik dapat tercemar lainnya. Industri yang melakukan
menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung pembuangan limbah disekitar sungai jangkuk
perkembang biakannya. Kualitas air yang baik dan kekalik sebagian besar adalah industri
adalah jernih (bening) dan tidak keruh. rumah tangga pembuatan tahu tempe, sedang
Ketiga sampel air sungai memiliki bau untuk sungai sekarbela ada pembuangan limbah
yang sangat menyengat. Air yang mempunyai industri kerajinan emas.
kualitas baik adalah tidak berbau. Bau dapat Secara keseluruhan perubahan warna,
dirasakan langsung oleh indera penciuman. Air bau, rasa, pH dan suhu dikarenakan masuknya
yang mempunyai bau mengindikasikan ada limbah ke dalam aliran sungai secara langsung
terjadi proses dekomposisi bahan – bahan tanpa adanya pengolahan limbah terlebih
organic oleh mikroorganisme dalam air, dahulu. Dari kondisi fisik sungai bisa dikatakan
disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat sungai mengalami pencemaran. Polusi atau
dalam air atau penyebab lainnya yang pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
menyebabkan air tidak tidak layak dikonsumsi. dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
Air minum yang berbau selain tidak estetis juga dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan,
tidak akan disukai oleh masyarakat. Bau air atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
dapat memberi petunjuk akan kualitas air. kegiatan manusia atau oleh proses alam
Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tumbuhnya Algae. tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
Suhu ketiga su - menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya (Undang-undang Pokok
C. Suhu air yang melebihi batas normal Pengelolaan Lingkungan Hidup No 4 Tahun
menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia 1982).
yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar Sumber-sumber air semakin dicemari
atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan oleh limbah industri yang tidak diolah atau
organik oleh mikroorganisme. Warna pada air tercemar karena penggunaan yang melebihi

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


11

kapasitasnya untuk dapat diperbaharui. Kalau Selain menggunakan seduhan teh untuk
kita tidak mengadakan perubahan radikal dalam uji kimia, dilakukan uji menggunakan indikator
cara kita memanfaatkan air, mungkin saja suatu universal untuk mengetahui pH dari ketiga
ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa sampel air sungai. Dari hasil pengujian
pengolahan khusus yang biayanya melewati menunjukkan bahwa pH dari sampel air adalah
jangkauan sumber daya ekonomi bagi 5. Dari hasil ini menunjukkan bahwa air sungai
kebanyakan negara (Midleton, 2004). Sumber Jangkuk, Sekarbela dan Kekalek bersifat asam
kehidupan ini persediaannya terbatas dan dan tidak layak untuk digunakan. Hal ini sesuai
semakin hari semakin terpolusi oleh kegiatan dengan peraturan Permenkes bahwa air yang
manusia sendiri, namun masih terlalu banyak memiliki kualitas baik adalah air yang memiliki
orang yang tidak mempunyai akses ke air. pH 7 (pH netral).
Sekalipun air merupakan sumber daya yang Parameter pH atau tingkat asiditas atau
terbatas, konsumsi air telah meningkat dua kali alkalinitas suatu sampel diukur berdasarkan
lipat dalam 50 tahun terakhir dan kita gagal skala pH yang dapat menunjukkan konsentrasi
mencegah terjadinya penurunan mutu air. ion hydrogen dalam larutan tersebut. Reaksi
kimia banyak dikendalikan oleh nilai pH dan
B. Uji Kimia demikian pula aktivitas biologi yang biasanya
dibatasi oleh rentang pH yang sangat sempit
Setelah disimpan sehari semalam, (pH antara 6–8). Air yang terlalu asam atau
sampel air sungai yang telah dicampur seduhan basa tidak dikehendaki oleh karena akan
teh terdapat gumpalan hitam, perubahan warna bersifat korosif atau kemungkinan akan sulit
menjadi gelap dan lapisan minyak pada diolah.
permukaan air yang menunjukkan kualitas air Parameter pH merupakan istilah yang
tidak dapat dijadikan bahan baku air minum. digunakan untuk menyatakan intensitas
Alasan penggunaan seduhan air teh pada uji keadaan asam atau basa sesuatu larutan. pH
kimia ini adalah karena kemampuan air untuk juga merupakan satu cara untuk menyatakan
mengekstraksi komponen teh terutama kafein +
konsentrasi ion H . Dalam penyediaan air, pH
pada teh. Kemampuan air untuk mengekstraksi merupakan satu faktor yang harus
akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya dipertimbangkan mengingat bahwa derajat
pada sampel air sungai sangat tinggi. Jika air keasaman dari air akan sangat mempengaruhi
yang digunakan untuk menyeduh teh bersifat aktivitas pengolahan yang akan dilakukan,
sadah sementara, maka Ca(HCO3)2 dan misalnya dalam melakukan koagulasi kimiawi,
Mg(HCO3)2 akan bereaksi dengan asam dan pelunakan air (water softening) dan pencegahan
membentuk garam – garam Ca dan Mg dengan korosi.
melepaskan CO2 sehingga warna seduhan pH air dimanfaatkan untuk menentukan
menjadi gelap. Sesuai dengan persamaan indeks pencemaran dengan melihat tingkat
berikut ini: keasaman atau kebasaan air, terutama oksidasi
+
sulfur dan nitrogen pada proses pengasaman
Ca(HCO3)2 (aq) + H (aq) CaCO3 (s) + CO2 (g) + dan oksidasi kalsium dan magnesium pada
+
H3O (aq) proses pembasaan. Angka indeks yang umum
+
Mg(HCO3)2 (aq) + H (aq) MgCO3 (s) + CO2 (g) + digunakan 0 sampai 14 dan merupakan angka
+
H3O (aq) logaritmik negatif dari konsentrasi ion hydrogen
di dalam air. Angka pH 7 adalah netral,
Semakin cepat perubahan yang terjadi sedangkan angka pH lebih besar dari 7
pada air teh menunjukkan semakin tinggi menunjukkan air bersifat basa dan terjadi ketika
kandungan kimiawi air tersebut. Bila ion-ion karbonat dominan, dan pH lebih kecil
perubahannya lambat atau baru berubah dari 7 menunjukkan air bersifat asam (Asdak,
setelah pengamatan satu malam, kandungan 1995).
kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu
kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk C. Uji Biologis
keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi. Air
yang mengandung tingkat kesadahan dan Analisa kualitas air secara biologis
kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air bakteri dalam air. Secara langsung tidak dapat
tetap berwarna seperti air teh, maka secara diketahui keberadaan mikroorganisme. Namun,
kimia kualitas air itu baik. ini dapat dilakukan dengan uji sederhana yaitu

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


12

dengan cara mendiamkan air selama beberapa penyulingan emas di Sekarbela. Panas: air yang
hari, pada penelitian ini didiamkan selama lima tinggi temperaturnya yang dihasilkan dari
hari. Dari hasil perlakuan uji biologis ini pembuatan tahu dan tempe di Kekalek sulit
diperoleh data bahwa: menyerap oksigen (O2) yang pada akhirnya
- hari pertama sampai hari kedua : keadaan akan mematikan biota air.
air biasa saja 2) Belum tertanganinya pengendalian limbah
- hari ketiga : terdapat endapan kotoran rumah tangga.
berwarna coklat Limbah rumah tangga yang belum
- hari keempat dan kelima : terdapat lumut terkendali merupakan salah satu faktor yang
pada dasar wadah sampel air sungai. menyebabkan pencemaran lingkungan
khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah
Endapan kotor berwarna coklat lebih tangga dihasilkan beberapa zat organik dan
banyak ditemukan pada air sungai Kekalek anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui
daripada air sungai Sekarbela dan Jangkuk. parit dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain
Dan lumut lebih banyak tumbuh pada sampel air dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari
sungai Sekarbela daripada air sungai Kekalik limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit –
dan Jangkuk. Adanya endapan dan lumut pada bibit penyakit yang dapat menular pada hewan
sampel air tersebut menunjukkan bahwa adanya dan manusia sehingga menimbulkan epidemik
aktivitas biologis dan kimiawi mikroorganisme yang luas di masyarakat.
yang mengkontaminasi kandungan air dan 3) Pembuangan limbah pertanian tanpa
dapat merusak ekosistem serta biota air. melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke
D. Faktor – Faktor Penyebab Pencemaran aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan,
Air Sungai. sehingga dapat mencemari air sungai karena
limbah pertanian mengandung berbagai macam
Perubahan pola pemamfaatan lahan zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.
menjadi lahan pertanian, tegalan dan Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan
pemukiman serta meningkatnya aktivitas mencemari air yang keluar dari pertanian karena
industri akan memberikan dampak terhadap air ini mengandung bahan makanan bagi
kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran ganggang dan tumbuhan air seperti kangkung
Sungai (DAS). Selain itu, berbagai aktivitas sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mengalami pertumbuhan dengan cepat yang
yang berasal dari kegiatan industri, rumah dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh
tangga dan pertanian akan menghasilkan limbah buruk pada ikan – ikan dan komponen
yang memberikan dampak negatif dan ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida
menurunkan kualitas air sungai (Suriawiria, juga dapat mengganggu ekosistem air kerena
2003). pestisida bersifat toksit dan akan mematikan
Pada dasarnya pencemaran air sungai di hewan – hwan air, burung dan bahkan manusia.
kota Mataram disebabkan oleh beberapa factor. 4) Pencemaran air sungai karena proses
Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah alam
(Chandrataruna, 2014): Proses alam juga berpengaruh pada
1) Berkembangnya industri. pencemaran air sungai misalnya terjadinya
Saat ini industri – industri di Indonesia gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung
semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, meletus dan erosi dapat membawa berbagai
tingkat produksi maupun limbah yang dihasilkan. bahan pencemaran salah satunya berupa
Industri – industri khususnya industri tahu dan endapan/sediment seperti tanah dan lumpur
tempe yang berada di daerah Kekalek dan hasil yang dapat menyebabkan air menjadi keruh,
penyulingan emas yang berada di daerah masuknya sinar matahari berkurang, dan air
Sekarbela yang berada di dekat aliran sungai kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim
cenderung akan membuang limbahnya ke juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air
dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem sungai misalnya pada musim kemarau volume
air, karena pembuangan limbah industri ke air pada sungai akan berkurang, sehingga
dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya kemampuan sungai untuk menetralisir bahan
susunan kimia, bakteriologi, serta sifat fisik air. pencemaran juga berkurang.
Polutan yang dihasilkan oleh pabrik dapat
berupa: Logam berat: raksa (Hg) hasil

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


13

E. Cara Mencegah Pencemaran Air d) Tidak membuang limbah rumah tangga


Sungai dan industri ke sungai.
Tempat yang paling mudah untuk
Jumlah manusia terus bertambah dan membuang limbah industri atau limbah rumah
kebutuhannya pun terus meningkat. Kebutuhan tangga yang berupa cairan adalah dengan
tersebut dapat berupa kebutuhan primer mambuangnya ke sungai. Limbah yang dibuang
maupun sekunder. Kebutuhan primer secara langsung tanpa ada pengolahan terlebih
merupakan kebutuhan pokok yaitu makanan, dahulu tentu saja dapat menimbulkan
pakaian, perumahan, sedangkan kebutuhan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap,
sekunder merupakan kebutuhan tambahan pencemaran air, bahaya penyakit kulit serta
berupa kebutuhan rekreasi, transportasi dan lain masih banyak lagi. Kondisi ini yang terjadi pada
lain. ketiga sungai yang diamati.
Berbagai kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai jenis IV. KESIMPULAN
sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang
dapat diperbarui maupun yang tidak dapat Berdasarkan hasil pengamatan
diperbarui. Pengambilan yang dilakukan secara menggunakan metode sederhana disimpulkan
terus menerus berdampak pada semakin bahwa :
berkurangnya cadangan sumberdaya alam, a. Berdasarkan pengujian secara fisik sampel
khususnya yang tidak dapat diperbarui. air dari ketiga sungai tersebut tercemar dari
Pengambilan dan pemanfaatan sumberdaya segi bau, warna dan suhu.
alam juga menimbulkan kerusakan lingkungan b. Berdasarkan pengujian secara biologi
yang mengancam keberadaan manusia itu dapat diamati pada dasar wadah sampel air
sendiri. terdapat lumut yang disebabkan aktivitas
Kondisi diatas salah satu penyebab biologis dan kimiawi mikroorganisme yang
terjadinya pencemaran air, beberpa cara bisa mengkontaminasi kandungan air dan dapat
dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi merusak ekosistem serta biota air.
pencemaran air adalah: c. Berdasarkan pengujian secara kimia,
a) Melestarikan hutan di hulu sungai. dapat diketahui pH sampel air sebesar 5
Agar tidak menimbulkan erosi tanah di (bersifat asam), kemudian pengujian kimia
sekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak ini juga dilakukan dengan cara
digunduli atau ditebang atau merubahnya mencampurkan larutan sampel dengan teh,
menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan maka dapat diamati pada larutan tersebut
adanya erosi otomatis akan membawa tanah, terdapat gumpalan hitam, perubahan warna
pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu menjadi gelap dan lapisan minyak pada
ke hilir sehingga menyebabkan pendangkalan permukaan air yang menunjukkan kualitas
sungai. air tidak dapat dijadikan bahan baku air
b) Tidak membuang kotoran manusia di minum.
sungai. d. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Buang air kecil dan air besar pencemaran air sungai yakni,
sembarangan adalah perbuatan yang salah. berkembangnya industri – industri, belum
Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang tertanganinya pengendalian limbah rumah
sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja tangga, pembuangan limbah pertanian
juga merupakan medium yang paling cepat tanpa melalui proses pengolahan dan
untuk perkembangan bibit penyakit dari yang pencemaran air sungai karena proses
ringan sampai yang berat, oleh karena itu alam.
janganlah buang air besar sembarangan e. Cara mengatasi pencemaran air sungai
khususnya di sungai. tersebut yakni melestarikan hutan di hulu
c) Tidak membuang sampah di sungai. sungai, tidak membuang kotoran manusia
Sampah yang dibuang sembarangan di di sungai, tidak membuang sampah di
sungai akan menyababkan aliran air di sungai sungai, tidak membuang limbah rumah
terhambat. Selain itu juga sampah juga akan tangga dan industri ke sungai.
menyebabkan sungai cepat dangkal dan
akhirnya memicu terjadinya banjir di musim
penghujan, sampah juga membuat sungai
tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi.

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2


14

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Water Pollution.
http://en.wikipedia.org/wiki/Water_pollutio
n/, diakses pada tanggal 6 Mei 2014.

Asdak, C., 1995. Hidrologi dan Penelolaah


Daerah Aliran Sungai. Penerbit Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.

Chandrataruna, Ahmad. 2010. Apa Penyebab


Polusi Air. http://id.shvoong.com/ exact-
sciences/astronomy/2011490-apa-
penyebab-polusi-air/, diakses pada
tanggal 6 Mei 2014.

Effendi, H.2003. Telaah Kualitas Air Bagi


Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Peraiaran. Penerbit: Kanisius.
Yogyakarta.

Midelton, R. 2014. Sumber daya yang rawan.


rykhu.wordpress.com/pengolahan-air-
bersih/. Diakses tanggal 8 agustus 2014

Suriawiria., Unus. 2003. Air dalam Kehidupan


dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit
Alumni. Bandung.

Paedagoria, September 2014, ISSN 2086-6356 Vol. 10, No. 2

Anda mungkin juga menyukai