Anda di halaman 1dari 6

PENCEMARAN AIR SUNGAI

KELINGI DI KOTA
LUBUKLINGGAU

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 6 :

1. RAHMA LADAINA

2. DIEN ANGGARA

3. NELA RAHEKA DISPI

4. FITRIANI

5. FEBRIANSYAH
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus
berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita
lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda
sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti
ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang
demikian disebut air kotor atau air yang tercemar. Air yang tercemar mengandung zat-
zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di
konsumsi.

Namun bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari –
hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat
pada air tersebut.

2.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian pencemaran air?


 Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air?
 Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar?
 Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?
BAB II

KAJIAN TEORI

3.1 Pencemaran Air


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Secara spesifik Michael (1990) mendefinisikan pencemaran air adalah
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Banyak air
tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan
limbah rumah tangga ke dalam sungai.

3.2 Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri)
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk
kedalamnya. 

3.3 Macam- Macam Sumber Pencemaran Air


Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi
dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional
hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari
14.000 orang setiap harinya Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke
toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar
90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500
juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain
polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju
masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru
pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari
danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah observasi
(pengamatan) .Observasi kami lakukan di sungai kelingi, lubuklinggau pada hari rabu 2
November 2016. Dari hasil yang kami peroleh di bawah jembatan, dan disekitar rumah
penduduk di penuhi sampah, sehingga air sungai sering meluap ketika musim
penghujan.

3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu sampah disekitar sungai kelingi

3.3 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong kresek
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/sumber-dan-dampak-pencemaran-
air.htm

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-sampah-
menurut-para-ahli.html

http://repository.upi.edu/4429/6/S_BIO_0900407_CHAPTER3.pdf

Anda mungkin juga menyukai