Nama Penulis : Muhamad Aditya Nugraha

NIM : 1201620041
Kelas : 2PB2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah lingkungan semakin lama semakin besar dan serius. Persoalannya tidak
hanya berhenti pada tingkat lokal atau translokal saja, tetapi sudah menjangkau regional,
nasional, bahkan global. Dampak yang dihasilkan pun mempengaruhi stabilitas
lingkungan, di mana lingkungan sendiri memiliki sifat multi mata rantai relasi yang
mempengaruhi lingkungan secara subsistem. Apabila satu aspek dalam lingkungan
terkena masalah, tentunya itu akan mempengaruhi aspek lainnya.

Mulanya memang masalah lingkungan ini terjadi secara alami, melalui peristiwa-
peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari proses natural. Di mana ini tidak berdampak
bagi lingkungan dan dapat dipulihkan kembali secara alami.

Namun, saat ini masalah lingkungan tidak lagi bersifat alami, karena manusia ikut
andil sebagai faktor penyebab yang cukup signifikan bagi peristiwa-peristiwa lingkungan.
Tidak bisa kita sangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dapat disebabkan
oleh faktor manusia lebih besar ketimbang faktor alam itu sendiri.

Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkungan seperti kerusakan sumber daya

alam, penyusutan cadangan hutan, dan banjir merupakan beberapa dari banyaknya
peristiwa-peristiwa negatif yang secara dominan disebabkan oleh faktor manusia.

B. Rumusan Masalah..
1. Bagaimana permasalahan lingkungan di sekitar?
2. Apakah penyebab permasalahan lingkungan bisa terjadi?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi?

C. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan lingkungan hidup di sekitar
2. Mengetahui penyebab permasalahan lingkungan hidup
3. Mengetahui cara mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi
 BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan Lingkungan di Sekitar
Pencemaran merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang cukup banyak
terjadi di beberapa daerah. Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam air atau pun udara. Pencemaran juga dapat kita pahami
dengan berubahnya komposisi baik air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga menyebabkan kualitas air atau udara menjadi menurun atau tidak dapat
digunakan lagi peruntukkannya.
Jenis pencemaran dominan yang penulis temui di sekitar tempat rumah tinggal
penulis di daerah Bukit Duri Jakarta Selatan adalah pencemaran air. Di mana pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air akibat ulah
manusia. Kota Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan beberapa sungai kecil serta 40
situ yang tersebar di 5 wilayah kota administratif yang sangat berpotensi sebagai air yang
dapat menunjang kehidupan manusia. Sungai terbesar dan terpanjang di Jakarta adalah
Sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung mengalir melalui tengah Jakarta dan melintasi banyak
pemukiman. Hal tersebut menyebabkan potensi sungai Ciliwung untuk tercemar
meningkat karena kerap kali menjadi tempat pembuangan limbah baik cair maupun padat
yang berasal dari rumah tangga. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan
bahwa 61% sungai di Jakarta termasuk ke dalam kategori cemar berat pada tahun 2017,
di mana angka tersebut meningkat dengan sangat pesat dari yang semula hanya 32% pada
tahun 2014, dan sungai Ciliwung ini termasuk ke dalam kategori cemar berat berdasarkan
perhitungan dari 24 titik sampling.

B. Dampak Permasalahan Lingkungan

Sungai yang sudah tercemar tentunya dapat memberikan dampak buruk seperti
bencana bagi kehidupan manusia di sekitarnya. Selain itu juga, tentunya ekosistem di
sekitar sungai akan terganggu. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari adanya
pencemaran sungai adalah terjadinya bencana banjir, munculnya berbagai penyakit,
berkurangnya ketersediaan air bersih, matinya ikan-ikan serta ekosistem air yang ada di
alamnya dan mengganggu produktivitas tanaman. Salah satu contoh bencana yang pernah
terjadi di DKI Jakarta yang diakibatkan oleh pencemaran sungai adalah bencana banjir
yang beberapa bulan lalu merendam daerah di sekitar penulis tinggal dengan ketinggian
air diperkiracakan mencapai 50cm.

C. Pencegahan dan Penanggulangan Permasalahan Lingkungan Hidup

Pencemaran lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua, tanggung jawab
setiap orang dan badan hukum dalam pemeliharaan lingkungan. Terdapat banyak cara
yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi pencemaran sungai, yaitu dengan
memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan
sungai dengan tidak membuang sampah secara sembarangan, memberikan penyuluhan
ataupun pelatihan tentang pengelolaan limbah dengan baik, merehabilitasi sungai yang
 tercemar dengan membersihkannya secara berkelanjutan, dan menegakkan aturan
larangan membuang sampah di sungai dengan konsisten dan menindak siapapapun yang
melanggarnya dengan tegas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran lingkungan dominan yang terjadi di lingkungan sekitar penulis
adalah pencemaran air di sungai Ciliwung. Seperti yang kita tahu bahwa sungai memiliki
manfaat untuk kehidupan manusia . Namun sayangnya, masyarakat memanfaatkan sungai
sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga sehingga menyebabkan sungai
Ciliwung menjadi tercemar. Sungai yang tercemar, ekosistemnya akan terganggu dan
dapat memberikan dampak buruk seperti bencana bagi kehidupan manusia di sekitarnya.
Salah satu dampak buruk yang dapat ditimbulkan bencana banjir. Terdapat banyak cara
yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi pencemaran sungai, yaitu dengan
memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan
sungai dengan tidak membuang sampah secara sembarangan dan menegakkan aturan
larangan membuang sampah di sungai dengan konsisten dan menindak siapapapun yang
melanggarnya dengan tegas.

B. Saran
Sungai adalah salah satu lingkungan yang harus kita jaga dengan baik, di mana sungai
dapat memiliki manfaat bagi kehidupan manusia seperti sumber air, alat transportasi,
pengairan sawah, peternakan, irigasi, dan PLTA, bahkan dapat digunakan sebagai tempat
rekreasi. Oleh karena itu, harus kita jaga dan pelihara agar dapat memberikan manfaat
bagi kehidupan di sekitar kita.