Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
__________________________________________________________________________________________________________________
Abstrak: Perubahan iklim telah mengubah proses alam khususnya pola cuaca. Salah satu isu yang berkembang
adalah perubahan iklim dapat menyebabkan bencana pada kota-kota pesisir seperti banjir, kenaikan
permukaan air laut, penurunan permukaan tanah, maupun masuknya air laut ke wilayah daratan. Bencana
banjir rob yang terjadi di Kelurahan Bandarharjo berdampak pada kerusakan kondisi fisik dan lingkungn.
Kerusakan tersebut dikhawatirkan juga akan berpengaruh pada aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang ada
di dalamnya. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh
genangan banjir rob terhadap aktivitas sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Bandarharjo. Penelitian ini
menggunakan metode campuran yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif
dan analisis tabulasi silang. Dari hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan keterkaitan antara
keduanya. Kondisi genangan yang semakin tinggi dan waktu genangan yang lama berpengaruh terhadap
aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Peningkatan angka perpindahan penduduk karena waktu genangan
yang semakin lama, kondisi kesehatan masyarakat yang semakin menurun, aktivitas mata pencaharian yang
terganggu, dan tingkat pendapatan yang tidak stabil.
Kata Kunci : Genangan Banjir Rob, Dinamika Sosial Ekonomi, Kelurahan Bandarharjo.
Abstract: climate change has changed the nature process especially the weather system. One of the issue
about climate change are causing some disasters in a coastal area such as flooding, sea water level rise, land
subsidence or intrusion sea water to land area (rob). A tidal flood in Bandarharjo give effects to the
environment damage. It worried give effect to their socio-economic activity. Therefore, the objective of this
research is to examine the influence of tidal flood with the socio- economic of the society in Bandarharjo. This
research uses mixing- methods between qualitative and quantitative with the descriptive and cross- tabulating
analysis as the technique of analyzing the data. From the result can be seen that there is a correlation between
them. The condition of tidal flood that higher and happened for a long time could influence the socio-economic
activity in the study area. The increasing of society migration because the long time of tidal flood, the health
condition of the society decreased over time, the livelihood disrupted, and the income level was not stable.
PENDAHULUAN
Perubahan Iklim (Climate Change) pola cuaca. Perubahan pola cuaca ini
merupakan fenomena berubahnya kondisi fisik berpotensi menimbulkan ancaman terhadap
atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi berbagai permasalahan seperti peningkatan
curah hujan yang berdampak luas terhadap permukaan air laut, peningkatan suhu, dan
berbagai sektor kehidupan manusia (KLH, peningkatan frekuensi badai. Laporan IPCC
2001). Perubahan iklim yang terjadi pada saat (International Panel on Climate Change)
ini telah mengubah proses alam khususnya menyebutkan bahwa rata-rata suhu
permukaan global meningkat 0,3-0,60C. dan ekonomi. Padahal aspek sosial dan
Peningkatan suhu ini berperan dalam ekonomi juga memiliki peranan yang sangat
terjadinya pencairan es dan berkurangnya salju penting dalam perencanaan wilayah dan kota.
di belahan kutub utara dan selatan yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menyebabkan terjadinya kenaikan muka air mengkaji pengaruh genangan banjir rob
laut (Sea Level Rise). IPCC memperkirakan rata- terhadap dinamika sosial ekonomi masyarakat
rata permukaan air laut akan meningkat 18 cm di Kelurahan Bandarharjo. Untuk mencapai
pada tahun 2040 dan sekitar 48 cm pada tahun tujuan tersebut dilakukan identifikasi
2100 (Prasad dkk, 2010). perkembangan kondisi genangan banjir rob,
Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi identifikasi aktivitas sosial ekonomi
Jawa Tengah juga merasakan dampak yang masyarakat, dan analisis hubungan
ditimbulkan oleh adanya perubahan iklim. keterkaitan antara genangan banjir rob dan
Mulai dari peningkatan permukaan air laut kondisi social ekonomi masyarakat di
(Sea Level Rise), penurunan muka tanah (land Kelurahan Bandarharjo.
subsidence), hingga masuknya air laut ke
wilayah daratan (rob). Menurut Sarbidi (2002) METODE PENELITIAN
penurunan muka tanah yang terjadi di wilayah Penelitian ini dilakukan dengan
pantai Semarang mencapai 2-20 cm/tahun menggunakan data 30 tahun kebelakang yang
(Sarbidi dalam Wirasatriya, 2006). Semetara dibagi menjadi tiga periode waktu. Periode I
itu Diposaptono (2009) memprediksi bahwa yaitu tahun 1985-1995, periode II tahun 1995-
wilayah pesisir Kota Semarang akan 2005, dan periode III tahun 2005-2012. Dalam
tergenang oleh kenaikan paras muka air laut penelitian ini digunakan metode penelitian
dalam 20 tahun mendatang. Kelurahan campuran yaitu rangkaian pendekatan
Bandarharjo yang termasuk dalam wilayah kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan
Kecamatan Semarang Utara merupakan salah dalam waktu yang sama dan dianalisis untuk
satu wilayah yang mengalami bencana saling melengkapi.
tersebut. Letak geografis yang berbatasan Teknik pengumpulan data dalam
langsung dengan Laut Jawa menjadikan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu teknik
wilayah ini rentan terhadap bencana pengumpulan data primer dan teknik
perubahan iklim. Peningkatan permukaan air pengumpulan data sekunder. Teknik
laut yang diperparah dengan penurunan pengumpulan data primer dilakukan dengan
permukaan tanah menyebabkan luas wilayah cara observasi, wawancara serta kuesioner.
banjir rob di pesisir Semarang meningkat Sedangkan pengumpulan data sekunder
setiap tahunnya. dilakukan dengan mengumpulkan data dan
Bencana banjir rob di Kelurahan informasi dari studi literatur dan instansi
Bandarharjo berdampak pada kerusakan fisik terkait.
dan lingkungan. Seperti kondisi jalan yang Teknik sampling untuk wawancara yang
rusak karena sering terendam banjir, kondisi digunakan adalah teknik Non probability
saluran drainase yang kurang berfungsi Sampling dengan menggunakan purposive
dengan baik, dan kesulitan untuk sampling. Purposive sampling adalah teknik
mendapatkan fasilitas air bersih. penentuan sampel dengan pertimbangan
Kondisi fisik, sosial, dan ekonomi dalam tertentu (Sugiyono, 2005). Untuk kuesioner
suatu wilayah memiliki hubungan yang saling digunakan teknik proportional simple random
berkaitan. Banjir rob yang berpengaruh pada sampling yaitu jumlah sampel diambil secara
perubahan kondisi fisik dan lingkungan proporsional berdasarkan jumlah populasi di
dikhawatirkan juga akan berpengaruh pada masing-masing RW dan populasi dianggap
aktivitas sosial ekonomi masyarakatnya. homogen.
Selama ini penelitian mengenai genangan Metode analisis yang digunakan adalah
banjir rob yang sudah dilakukan hanya metode analisis deskriptif kuantitatif dan
melihat tentang pengaruhnya terhadap deskriptif kualitatif serta analisis tabulasi
kerugian fisik dan lingkungan saja, tidak silang. Deskriptif kuantitatif merupakan
melihat pengaruhnya terhadap kondisi sosial metode yang digunakan untuk menjelaskan
HASIL PEMBAHASAN
Analisis Perkembangan Genangan Banjir Rob
Analisis ini digunakan untuk mengetahui Sumber : Hasil Olahan Kuesioner, 2013
perkembangan kondisi genangan banjir rob di GAMBAR 1.
Kelurahan Bandarharjo yang meliputi kondisi GRAFIK PERKEMBANGAN KONDISI GENANGAN
ketinggian genangan dan lamanya genangan. BANJIR ROB
Kondisi genangan banjir rob di Kelurahan Dampak dari perubahan iklim
Bandarharjo dalam tiga periode waktu berpengaruh pada kenaikan permukaan air
semakin memburuk. Baik ketinggian maupun laut. Data dari BMKG Kota Semarang
lama genangan semuanya mengalami menunjukkan terjadi peningkatan permukaan
penigkatan. pasang surut air laut mencapai 0,21 meter
Pada periode I hanya RW I yang sudah pada tahun 2002-2012. Kondisi tersebut
mengalami genangan rob dengan tinggi <10 diperparah dengan data dari RTRW Kota
cm dan lama genangan <5 jam, semetara Semarang (2011) yang menyebutkan bahwa
wilayah RW lain belum mengalami banjir rob. Semarang Utara merupakan daerah yang
Pada periode II genangan banjir rob sudah rawan terjadi penurunan permukaan tanah
terjadi di seluruh RW di Kelurahan dengan ketinggian >8cm/tahun. Kedua faktor
Bandarharjo dengan ketinggian 11-30cm dan tersebut yang kemudian berpengaruh
lama genangan 5-12 jam. Kondisi tersebut terhadap kondisi genangan banjir rob yang
semakin parah pada periode III yang semakin tinggi dan semakin lama.
menunjukkan ketinggian rob rata-rata Wilayah Kelurahan Bandarharjo yang
mencapai 31-50 cm dan lama genangan >12 memilki kondisi genangan banjir rob paling
jam. parah yaitu wilayah RW I dengan ketinggian
rata-rata mencapai >50 cm dan lama
genangan >24 jam, kemudian wilayah RW XI
dengan ketinggian 31-50 cm dan lama
genangan >24jam, dan wilayah RW V, VI, VII,
dan VIII dengan ketinggian genangan 31-50
cm dan lama genangan 13-24 jam.
TABEL I
HUBUNGAN KETERKAITAN ANTARA GENANGAN BANJIR ROB DENGAN AKTIVITAS SOSIAL EKONOMI
Variabel Genangan Banjir Rob
Variabel Sosial Ekonomi Ketinggian Genangan Lama Genangan
Periode I Periode III Periode I Periode III
Variabel Sosial
Tingkat Perpindahan Penduduk Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
Tingkat Kesehatan Penduduk Ada Ada Ada Ada
Tingkat Pendidikan Penduduk Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Variabel Ekonomi
Mata Pencaharian Ada Ada Ada Ada
Tingkat Pendapatan Penduduk Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
Sumber : Hasil Analisis Tabulasi Silang, 2013
Dari tabel di atas diketahui bahwa kondisi mereka memutuskan untuk pindah dari
genangan rob baik ketinggian maupun lama Bandarharjo.
genangan berpengaruh pada tingkat Variabel genangan banjir rob baik
kesehatan dan mata pencaharian penduduk ketinggian maupun lama genangan pada
dalam tiga puluh tahun terakhir. Kondisi periode I berpengaruh pada tingkat
kesehatan penduduk semakin memburuk pendapatan penduduk. Wilayah Bandarharjo
seiring dengan kondisi genangan banjir rob yang belum sepenuhnya tergenang dengan
yang semakin parah. Demikian juga aktivitas frekuensi genangan yang rendah dan kondisi
mata pencaharian penduduk yang semakin genangan yang masih ringan berpengaruh
terganggu oleh genangan rob yang semakin pada jumlah pendapatan masyarakat.
memprihatinkan. Sementara untuk variabel Masyarakat beranggapan bahwa genangan
tingkat pendidikan penduduk tidak memiliki rob merupakan hal baru bagi mereka dan
hubungan keterkaitan dengan genangan kondisi tersebut merubah aktivitas keseharian
banjir rob. Keputusan penduduk untuk mereka yang berpengaruh pada tingkat
menempuh pendidikan tidak dipengaruhi oleh pendapatan yang tidak stabil. Sedangkan hal
kondisi genangan melainkan lebih dipengaruhi yang berbeda terjadi pada periode III.
oleh kondisi ekonomi dan keinginan Genangan banjir rob tidak lagi berpengaruh
penduduk untuk memperoleh pendidikan pada tingkat pendapatan penduduk. Kondisi
yang tinggi. Dengan tingkat pendidikan yang wilayah yang terendam dengan kondisi
rendah kemampuan masyarakat untuk genangan yang sama setiap hari menjadikan
beraptasi juga rendah. masyarakat beranggapan bahwa genangan
Variabel ketinggian genangan rob dalam rob merupakan hal yang biasa bagi mereka.
tiga puluh tahun terakhir tidak berpengaruh Dan hal yang biasa tersebut tidak
pada tingkat perpindahan penduduk. Karena berpengaruh pada tingkat pendapatan
kemungkinan kondisi genangan dengan mereka
ketinggian yang rendah ataupun tinggi
berlangsung dalam waktu yang singkat. SIMPULAN
Sehingga genangan rob yang terjadi tidak Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
mengganggu aktivitas penduduk dalam jangka bahwa kondisi genangan banjir rob di
waktu yang lama. Berbeda halnya dengan Kelurahan Bandarharjo dalam tiga puluh tahun
variabel lama genangan, variabel ini memiliki terakhir mengalami peningkatan baik dari
hubungan keterkaitan dengan tingkat ketinggian genangan, maupun lamanya
perpindahan penduduk. Pada periode I genangan. Pada kondisi saat ini rata-rata
masyarakat masih merasa aman karena ketinggian genangan mencapai 31-50 cm dan
genangan rob berlangsung dalam waktu yang lama genangan 13-24 jam.
singkat. Namun pada periode III masyarakat Aktivitas sosial ekonomi masyarakat
merasa tidak nyaman dengan genangan rob dalam tiga periode waktu juga mengalami
yang berlangsung semakin lama sehingga perubahan. Dari aspek sosial, tingkat
perpindahan penduduk yang terjadi di
Bandarharjo tergolong rendah hingga sedang, masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri
mayoritas masyarakat lebih memilih untuk dengan menempuh pendidikan yang lebih
menetap dan bertahan karena adanya tinggi. Pemerintah juga perlu mengadakan
keterbatasan ekonomi, tidak memiliki sanak program pemberdayaan masyarakat dimana
saudara di luar Bandarharjo yang dapat pemerintah memberikan pendidikan dan
menampung mereka dan lokasi tempat kerja pelatihan kerja kepada masyarakat dengan
yang dekat. Dari segi kesehatan kualitas tujuan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat mengalami penurunan, ekonominya. Dengan kondisi ekonomi yang
masyarakat sering terjangkit penyakit akibat lebih baik diharapkan kemampuan masyarakat
genangan banjir rob. Dari tingkat pendidikan untuk beradaptasi terhadap bencana
masyarakat Bandarharjo tergolong memiliki perubahan iklim juga menjadi lebih baik,
tingkat pendidikan yang rendah yaitu khususnya dalam menghadapi bencana
mayoritas tamat SD dan SLTP. Dari aspek genangan banjir rob.
ekonomi, mayoritas mata pencaharian
penduduk Kelurahan Bandarharjo adalah DAFTAR PUSTAKA
buruh, baik buruh bangunan, buruh industri,
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
maupun buruh pelabuhan. Dan tingkat
Kota Semarang.
pendapatan masyarakat di Bandarharjo
tergolong rendah yaitu <Rp 1.000.000. Diposaptono, Subandono dkk. 2009.
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa “Menyiasati Perubahan Iklim di Wilayah
lama genangan banjir rob berpengaruh pada Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil”. Bogor:
tingkat perpindahan penduduk. Baik ketinggian Buku Ilmiah Populer.
maupun lama genangan berpengaruh pada IPCC. 2001. Climate Change 2001: Impact,
kualitas kesehatan masyarakat yang Adaptation, and Vulnerability: Summary
mengalami penurunan. Untuk variabel tingkat for Policy makers and Technical
pendidikan tidak memiliki hubungan Summary of the Working Group II
keterkaitan dengan genangan banjir rob. Report. Ganeva.
Dilihat dari aspek ekonomi, kondisi genangan
banjir rob baik ketinggian maupun lama Kementerian Lingkungan Hidup. 2001. Tanya
genangan berpengaruh pada aktivitas mata Jawab tentang Isu-isu Perubahan iklim.
pencaharian penduduk dan tingkat pendapatan Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
yang tidak stabil. Prasad, Neeraj, et al. 2010. “Kota
Terkait kondisi genangan banjir rob yang Berketahanan Iklim: Pedoman dasar
semakin parah Pemerintah perlu melakukan Pengurangan Kerentanan terhadap
relokasi pada masyarakat yang tempat Bencana”. Jakarta: Salemba Empat.
tinggalnya terkena genangan banjir rob dengan
kondisi yang sudah parah seperti yang terjadi Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
di RWI. Terkait kondisi kesehatan masyarakat Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
yang semakin menurun karena tempat Bandung: Alfabeta
tinggalnya sering terendam rob, masyarakat United Nations Framework Convention on
dapat melakukan adaptasi dengan Climate Change. 2007. “Climate Change
mengembangkan pembangunan rumah 2007”. Available at: www.google.com/.
panggung. Selain itu pemerintah juga perlu Diakses pada 24 Januari 2013.
melakukan program perbaikan kualitas
Wirasatriya, Anindya dkk. 2006. “Kajian
kesehatan masyarakat seperti memberikan
Kenaikan Muka Laut sebagai Landasan
penyuluhan tentang cara hidup sehat dan
Penanggulangan Rob Di Pesisir Kota
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Semarang,” Jurnal Pasir Laut. Vol. 1, No.
Terkait kondisi pendidikan yang rendah dan
2. Hal 31-42.
kualitas ekonomi masyarakat yang rendah,
Pemerintah perlu melakukan penyuluhan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
tentang pentingnya pendidikan bagi Tahun 2011-2031.
masyarakat guna menumbuhkan keinginan