Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH WATERFRONT TERHADAP KONDISI EKONOMI

MASYARAKAT DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KELURAHAN BENUA


MELAYU LAUT

Fikri Fahrurrozi 1), Nana Novita Pratiwi 2), Ely Nurhidayati 2).
1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
(Email: fikrif078@gmail.com)
ABSTRAK
Kegiatan masyarakat di Waterfront telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan perekonomian melalui peluang
investasi dan peluang kerja. Dampak terhadap dimensi ekonomi tersebut bukan hanya berdampak positif tetapi juga
dapat berdampak negatif seperti pengeluaran yang meningkat serta tingginya tingkat persaingan warga. Selain
berdampak pada dimensi ekonomi, kegiatan masyarakat di Waterfront juga berdampak pada aspek fisik dari
Waterfront tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kegiatan di Waterfront Kelurahan Benua
Melayu Laut terhadap ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif[o1] dengan teknik
analisis pembobotan menggunakan distribusi frekuensi. Pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu secara primer
yang dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, kuesioner, dokumentasi dan wawancara mendalam,
sedangkan pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan mengambil data terkait ke instansi yang
bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan di Waterfront Kelurahan Benua Melayu Laut
berpengaruh rendah terhadap ekonomi masyarakat dengan skor 2,2. Pengaruh ekonomi yang ditimbulkan berupa
pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positf tersebut antara lain meningkatnya pendapatan masyarakat
setempat sebesar 1-5% serta bertambahnya lapangan pekerjaan dengan adanya kegiatan perdagangan dan jasa
yang baru. Sementara pengaruh negatif [o2]yang ditimbulkan dalam aspek ekonomi adalah masih rendahnya
ketersediaan tenaga kerja lokal dari masyarakat,serta meningkatnya pengeluaran masyarakat sebesar 1-5%
Kata kunci: benua melayu laut, ekonomi, waterfront
ABSTRACT
Community activities in waterfront have been proven to boost economic growth through investment opportunities and
job opportunities. The impact on the economic dimension not only has a positive impact but can also have negative
impacts such as increased spending and high levels of competition from citizens. The purpose of this study was to
analyze the influence of activities in waterfront sub-district of Benua Melayu Laut on the economy of the community,
while the purpose of this study was to identify the condition of Waterfront Sungai Kapuas Kelurahan Benua Melayu
Laut and analyze the influence of waterfront Kapuas River in Benua Melayu Laut Village on the economic condition
of the community on the banks of Kapuas River. This research uses quantitative approach with weighting analysis
technique using frequency distribution. Data collection is divided into two primaryly conducted by conducting direct
observations, questionnaires, documentation and in-depth interviews, while secondary data collection is carried out
by taking related data to the relevant institutions. The results showed that the activities in Waterfront Sub-Malay Laut
Village had a low effect on the economy of the community with a score of 2.2. Economic influences are in the form of
positive and negative influences. The positf influences include increasing local income by 1-5% and increasing
employment with new trade and services activities. Meanwhile, the negative influences caused in the economic aspect
are the low availability of local workers from the community, as well as increased public spending by 1-5%
Keywords: benua melayu laut, economy, waterfront

dengan sesama (Kostof dalam Pratiwi, 2016) Oleh


I. PENDAHULUAN karena itu, ruang terbuka publik dapat memberikan
Seiring dengan meningkatnya pembangunan pengaruh terhadap sosial dan ekonomi masyarakat
dari suatu wilayah maka kegiatan masyarakat akan sekitar.
semakin tinggi maka semakin banyak orang yang Ruang terbuka publik di Kota Pontianak banyak
membutuhkan waktu senggang (leisure time) dengan yang berbentuk taman kota, salah satu yang diminati
berkunjung ke ruang terbuka publik. Ruang terbuka adalah Waterfront tepian Sungai Kapuas, Kecamatan
merupakan semua tentang landscape dan hardspace Pontianak Selatan, Kelurahan Benua Melayu Laut.
termasuk didalamnya jalan, tempat berjalan, taman dan Waterfront di tepian Sungai Kapuas atau yang lebih
lainnya di daerah perkotaan (Shirvani dalam Supriyadi, dikenal dengan promenade merupakan hasil dari
2008). Sebagai ruang publik, ruang terbuka program yang saat ini sedang berjalan, yaitu program
mengakomodir adanya aktivitas komunal untuk kota baru yang akan dilaksanakan hingga tahun 2035.
berinteraksi dan melakukan aktivitas sosial ekonomi Pembangunan Waterfront tidak hanya
berpengaruh pada aspek fisik seperti lebih tertatanya II. METODE
Tepian Sungai Kapuas, namun juga berpengaruh
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
kepada kondisi ekonomi masyarakat. Dengan adanya
kuantitatif. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian
Waterfront maka kan menunjang kegiatan pariwisata
kuantitatif deskriptif dengan metode pembobotan.
sehingga berpengaruh terhadap peluang perdagangan
Penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari
dan jasa serta berubahnya mata pencaharian
pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta
masyarakat (Mulyadi, 2020). Namun, kegiatan di
penampilan dan hasilnya. Variabel yang digunakan
Waterfront tidak hanya berdampak positif tetapi juga
dalam penelitian ini terdiri atas 2 variabel yaitu tingkat
berdampak negatif seperti peluang konflik yang
pendapatan, tingkat pengeluaran dan penyerapan
muncul, polusi suara yang ditimbulkan pengunjung dan
tenaga kerja.
lain sebagainya.
Perubahan tata ruang dibalik pembangunan Tabel 1. Variabel Penelitian (Hasil Analisis, 2020)
kawasan Waterfront Kelurahan Benua Melayu Laut SASARAN VARIABEL SUB
disinyalir diikuti oleh perubahan pola perilaku, nilai- VARIABEL
nilai tradisi dan interaksi sosial, struktur pelapisan Menganalisis Tingkat Pendapatan
sosial masyarakat serta dimensi-dimensi perubahan pengaruh pendapatan perbulan
lain yang akan memperlihatkan transformasi ekonomi Waterfront Kondisi
tersebut. Oleh sebab itu, pada penelitian ini penting Sungai Kapuas perekonomian
untuk mengkaji seberapa besar pembangunan Kelurahan Peningkatan
Waterfront Sungai Kapuas Kelurahan Benua Melayu Benua Melayu pendapatan
Laut dalam memberikan pengaruh perubahan sosial Laut terhadap perbulan
ekonomi pada masyarakat di Tepian Sungai Kapuas. kondisi Tingkat Peningkatan
Berdasarkan hal tersebut, maka sasaran yang ekonomi pengeluaran pengeluaran
hendak dicapai adalah sebagai berikut : masyarakat di perbulan
1. Mengidentifikasi kondisi Waterfront Sungai tepian Sungai Penyerapan Ketersediaan
Kapuas Kelurahan Benua Melayu Laut Kapuas[o3] tenaga kerja tenaga kerja
2. Menganalisis pengaruh Waterfront Sungai Asal tenaga
Kapuas Kelurahan Benua Melayu Laut terhadap kerja
kondisi ekonomi masyarakat di tepian Sungai
Kapuas.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian (Hasil Analisis, 2020)


Pengumpulan data dilakukan sebagai tahap awal III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan penelitian yang berfungsi melengkapi data
Lokasi penelitian berada di Kelurahan Benua
yang berkaitan untuk memecahkan masalah. Teknik
Melayu laut, yang dimana merupakan wilayah
pengambilan data dalam penelitian ini yaitu
administrasi dari Kecamatan Pontianak Selatan. Luas
dokumentasi, kuesioner, observasi serta wawancara.
wilayah lokasi penelitian adalah 2.685 m atau
Metode analisis merupakan metode–metode 202,349m2 dengan total masyarakat yang menempati
yang digunakan untuk mengolah data-data yang telah wilayah penelitian sebanyak 2.842 jiwa.
dikumpulkan untuk menghasilkan output yang Tabel 4. Jumlah Penduduk (Hasil Analisis,
diinginkan. Analisis merupakan proses lanjutan dari sssssssssss2020)
pengumpulan data. Analisis data yang digunakan yang NO RUKUN RUKUN JUMLAH
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis WARGA TETANGGA PENDUDUK
deskriptif kuantitatif dengan teknik pembobotan. (ORANG)
Tabel 2. Metode Analisis (Hasil Analisis, 2020) 1 III 1 64
2 167
SASARAN VARIABEL ANALISIS 3 248
Mengidentifikasi Kondisi Deskripsi 4 136
kondisi Waterfront Fisik: Sarana 2 IV 1 183
Sungai Kapuas dan prasana 2 209
Kelurahan Benua Kondisi Non Deskripsi 3 246
Melayu Laut Fisik : 4 344
Motivasi 3 V 1 177
Pengunjung 4 VI 1 266
Menganalisis Tingkat Pembobotan 2 161
pengaruh Pendapatan dengan 5 VII 2 311
Waterfront Sungai distribusi 6 VIII 1 330
Kapuas Kelurahan frekuensi Jumlah 2.842
Benua Melayu Tingkat Pembobotan Perkembangan ekonomi di lokasi penelitian
Laut terhadap pengeluaran dengan yaitu di Kelurahan Benua Melayu Laut sangat
kondisi ekonomi distribusi dipengaruhi oleh Sungai Kapuas. Beberapa kegiatan
masyarakat di frekuensi perekonomian meliputi aspek perdagangan, pariwisata
tepian Sungai Penyerapan Pembobotan dan jasa. Kondisi perekonomian di lokasi penelitian
Kapuas tenaga kerja dengan terdiri atas sektor perdagangan dan jasa. Lokasi
distribusi penelitian yang berada di Waterfront Pontianak
frekuensi mengakibatkan banyaknya lapak penjualan makanan
Pengelompokkan klasifikasi sosial ekonomi dan minuman ringan, cafe, serta jasa kapal wisata dan
dilakukan aturan dari H.A Sturges atau sering disebut jasa parkir yang dikelola warga sekitar.
aturan Sturges, yaitu sebagai berikut : Karakteristik responden: karakteristik
responden adalah menguraikan deskripsi identitas
𝐾 = 1 + 3,3 𝑙𝑜𝑔 𝑛 responden menurut sampel penelitian yang telah
Keterangan : ditetapkan. Karakteristik responden berdasarkan jenis
𝐾= Jumlah Kelas Interval kelamin didominasi oleh responden laki-laki, karena di
𝑛 = Jumlah Data Observasi daerah penelitian pada saat pengambilan sampel
log = Logaritma banyak ditemukan warga yang berjenis kelamin laki-
3,3= Bilangan Konstan laki bersantai atau berjualan di sepanjang lokasi
Dimana : 𝐾 = 1 + 3,3 𝑙𝑜𝑔 7 = 3,78 ~ 4 penelitian.
Skoring klasifikasi untuk menentukan pengaruh
dari Waterfront terdiri atas 4 klasifikasi yaitu sangat
rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi.
Tabel 3. Klasifikasi Pengaruh (Hasil Analisis, 2020)
No Nilai Klasifikasi
1 0-1.99 Pengaruh Waterfront
sangat rendah
2 2-2.99 Pengaruh Waterfront
rendah Gambar 2. Karakteristik Responden Berdasarkan
3 3-3.99 Pengaruh Waterfront ssssssssssssssJenis Kelamin (Hasil Analisis,
tinggi ssssssssssssss2020)sssssssssssssssssssss
4 >4 Pengaruh Waterfront Selain berdasarkan jenis kelamin, karakteristik
sangat tinggi responden juga didasarkan pada usia, dimana usia
responden yang paling dominan ada usia <25 tahun mempunyai fungsi sebagai paru-paru kota dan sebagai
karena banyak nya anak muda yang memanfaatkan tempat beristirahat manusia. Supaya taman kota
Waterfront untuk bersantai dan menghabiskan waktu memenuhi tuntutannya sebagai tempat yang nyaman,
luang serta bekerja di Waterfront. maka dibutuhkan ketersediaan vegetasi dan fasilitas,
serta pemeliharaan keduanya. Kondisi Waterfront
meliputi ketersediaan sarana dan prasarana, kondisi
sarana dan prasarana, motivasi pengunjung serta waktu
berkunjung wisatawan.
Gambar 5. Karakteristik Responden berdasarkan

Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan


ssssssssss Usia (Hasil Analisis, 2020)

Karakteristik responden lainnya yang


digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan.
Pekerjaan wiraswasta merupakan pekerjaan yang
Status Kependudukan (Hasil Analisis,
terbanyak di lokasi penelitian dengan jumlah responden
2020)
sebanyak 42 jiwa atau 43,30% dikarenakan banyaknya
Ketersediaan sarana dan prasarana di
warga yang berdagang dan membuka jasa di sepanjang
Waterfront tergolong cukup memadai menurut
Waterfront sehingga sangat banyak responden yang
responden, mereka merasa bahwa sarana serta
berprofesi sebagai wiraswasta dari total 97 responden,
prasarana pada Waterfront Kelurahan Benua Melayu
banyaknya wiraswasta di lokasi penelitian terjadi
laut cukup memadai dan layak digunakan.
karena banyak warga di lokasi penelitian yang
memanfaatkan ramainya wisatawan yang mengunjungi Tabel 5. Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Waterfront dan mereka memanfaatkannya untuk sssssssss(Hasil analisis, 2020)ssssssssssssss
membuka lapak makanan/minuman, cafe, jasa Tingkat Jumlah Persentase
penyewaan dll dan pekerjaan lain lain yang ada ditabel Ketersediaan Responden (%)
diatas adalah seperti asisten rumah tangga, belum Sarana dan (Jiwa)
mempunyai pekerjaan, penjaga parkir, pelajar serta Prasarana
pensiunan yang masing masing hanya memiliki 1 Sangat Kurang 0 0
responden. memadai
Kurang 10 8,25
memadai
Cukup memadai 79 81,44
Sangat memadai 8 10,31

Sarana dan prasarana yang tersedia di


Waterfront Kelurahan Benua Melayu laut terdiri atas
musholla, dermaga penyebrangan, wc umum, kursi
untuk beristirahat serta pos pengamanan. Responden
Gambar 4 Karakteristik Responden Berdasarkan yang merasa sarana dan prasarana yang tersedia kurang
ssssssssssssJenis Pekerjaan (Hasil Analisis, 2020) memadai dikarenakan masih kurangnya fasilitas tempat
sampah, sehingga sampah dibuang sembarangan oleh
Karakteristik responden terakhir yang adalah pengunjung baik di Sungai kapuas maupun ditempat
status kependudukan. Status kependudukan adalah asal duduk yang ada, serta fasilitas WC umum yang masih
responden itu sendiri sebelum bertempat tinggal dan kurang terjaga kebersihannya karena tidak setiap saat
menjadi warga tetap di lokasi penelitian. Berdasarkan warga membersihkan wc umum tersebut. Data
hasil kuesioner, responden yang merupakan penduduk selanjutnya yang akan dijelaskan adalah kondisi sarana
asli Kelurahan Benua Melayu laut merupakan dan prasarana, berdasarkan hasil analisis diketahui
responden terbanyak dengan jumlah responden kondisi sarana dan prasarana di Waterfront menurut
sebanyak 35 orang atau 36,08% dari total 97 responden, responden sudah baik.
sementara itu responden yang berasal dari provinsi lain
Masyarakat di lokasi penelitian menilai kondisi
sebanyak 6 orang atau 6,19% sehingga menjadikan
responden dari kategori tersebut sebagai responden sarana serta prasarana yang tersedia di Waterfront
sudah baik yang ditunjukkan dengan 77 responden
dengan jumlah paling sedikit.
yang memberikan jawaban baik atau 81,44%
Waterfront sebagai salah satu taman kota
responden menilai kondisi sarana prasarana baik.
merupakan suatu tempat di Kawasan perkotaan yang
Sedangkan 8 responden atau 8,25% menilai bahwa Pembangunan Waterfront selain sebagai
kondisi sarana prasarana yang ada di Waterfront buruk, pembatas tepian sungai, tetapi juga sebagai salah satu
beberapa alasan responden menilai kondisi sarana lokasi wisata yang baru dan pembangunan ini tidak
prasarana yang ada buruk karena kurang terjaganya hanya berdampak pada aspek sosial budaya saja
sarana prasarana seperti Toilet yang berbau tidak sedap, terhadap masyarakat sekitar tetapi juga menimbulkan
kursi taman yang dicoret coret dll, sehingga dampak secara ekonomi. Pengelolaan tempat wisata
menganggu baik dari segi visual maupun penciuman. yang baik akan menghasilkan beberapa keuntungan
Tabel 6. Kondisi Sarana dan Prasarana (Hasil Analisis, dalam berbagai aspek. Akan tetapi apabila tidak
2020) dikelola dengan benar maka kegiatan pariwisata dapat
berpotensi menimbulkan masalah atau dampak negatif.
Tingkat Kondisi Jumlah Persentase(%) Tingkat pendapatan: Dalam industri
Sarana dan (Jiwa) pariwisata tidak hanya terkait dengan obyek atau
Prasarana atraksi yang ditawarkan, namun juga terkait dengan hal
Sangat buruk 0 0 penunjang pariwisata seperti perhotelan, jasa boga,
perancang perjalanan wisata, agen perjalanan, industri
Buruk 8 8,25 kerajinan rakyat, pramuwisata, dan pemandu wisata.
Baik 77 81,44 Selain itu dibutuhkan juga prasarana sosial-ekonomi
lain seperti angkutan, air bersih, telekomunikasi,
Sangat baik 12 12.37 perbankan, lembaga keuangan, dan lain-lain, sehingga
industri pariwisata melibatkan banyak tenaga kerja
Sarana serta prasarana yang ada di Waterfront (Warpani dalam isnaini, 2015).
sudah menunjang kebutuhan pengunjung. Kegiatan-
kegiatan yang ditunjang tersebut antara lain seni Tabel 8. Kondisi Perekonomian (Hasil
ssssssssssssAnalisis, 2020)
fotografi/videografi, melukis, jogging dan bersepeda.
Motivasi pengunjung dalam mengunjungi Waterfront
tentunya beragam, mulai dari rekreasi hingga kegaiatan Kondisi Responden Nilai Rasio Klasifikasi
olahraga. Dari hasil kuesioner motivasi pengunjung
yang paling dominan dalam mengunjungi Waterfront c =
a b d=(c:a)
(axb)
adalah untuk berekreasi.
Tabel 7. Motivasi Pengunjung (Hasil Analisis, Kurang baik 1 1 1
sssssssss2020)ssssssssssssss
Tetap 20 2 40
Motivasi Jumlah Persentase(%) 2.84
Lebih baik 69 3 207
Pengunjung (Jiwa) Jauh lebih
Rekreasi/Liburan 91 93,81 7 4 28
baik
Penelitian 0 0 Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 69
responden atau 71,13 % responden menjawab kondisi
Olahraga 5 5,15 perekonomian lebih baik, 7 responden menjawab jauh
lebih baik perekonomian setelah dibangunnya
Lainnya 1 1,03
Waterfront terdapat 20 responden yang menjawab
Jumlah 97 100 bahwa perekonomian tetap atau tidak ada perubahan
setelah dibangunnya Waterfront dan 1 responden
Sebanyak 91 responden di lokasi penelitian atau menjawab perekonomian kurang baik setelah
93,81% responden menjawab pengunjung yang datang Waterfront dibangun. Klasifikasi dari kondisi
bertujuan untuk berekreasi atau liburan, hal ini perekonomian bernilai 2,84 yang berarti kehadiran
dilakukan pengunjung guna melepas penat sehabis Waterfront belum berdampak bagi masyarakat, hal ini
beraktivitas sehari-hari atau hanya sekedar ingin karena Waterfront yang belum lama didirikan. Namun
menikmati keindahan Sungai Kapuas, sementara 5 angka 2.84 menunjukkan bahwa sebenarnya
responden menjawab Waterfront digunakan sebagai perekonomian warga bergerak menuju kondisi yang
tempat berolahraga, dimana olahraga yang sering lebih baik.
dilakukan di Waterfront adalah jogging dan sebelum Dampak ekonomi yang dirasakan oleh
adanya larangan bersepeda, pengunjung bisa bersepeda pembangunan Waterfront sudah terasa bagi warga di
di atas Waterfront. Hanya 1 orang atau 1,03% dari 97 lokasi penelitian, dimana warga merasakan kehadiran
responden yang menjawab motivasi pengunjung adalah Waterfront mulai meningkatkan perekonomian warga
lainnya. pengunjung yang datang dengan motivasi dan warga bisa mendapatkan mata pencaharian baru
berkunjung tentunya akan lebih membawa dampak seperti membuka cafe, kedai makanan dan minuman
ekonomi ke warga yang berjualan dan memberikan jasa dan penyewaan jasa mainan anak-anak. Dengan
nya di lokasi penelitian dibanding yang hanya berubahnya kondisi perekonomian masyarakat maka
mengunjungi Waterfront sekedar untuk berolahraga akan berdampak pula pada tingkat pendapatan
dan lainnya. masyarakat. Menurut Sukirno dalam Kurniawan (2015)
pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima
a b c=(axb) d=(c:a)
oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu
periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan Tidak
ataupun tahunan. 48 1 48
meningkat
Perubahan kondisi perekonomian akan
Cukup
menciptakan kesempatan kerja baru dan penciptaan
Meningkat 42 2 84
kesempatan kerja ini tentunya akan berpengaruh pada
(1-5%)
perubahan tingkat pendapatan. Data selanjutnya adalah 1,58
Meningkat
tingkat pendapatan dimana tingkat pendapatan 6 3 18
(6-20%)
masyarakat meningkat 1-5%.
Meningkat
Tabel 9. Tingkat Pendapatan (Hasil analisis, drastis 1 4 4
ssssssssss2020) (>20%)
Tingkat Hasil analisis menunjukkan 48 responden atau
Responden Nilai Rasio Klasifikasi
Pendapatan 49,98% responden menjawab pengeluaran tidak
c =
meningkat dan 42 responden menjawab cukup
a b d=(c:a) meningkat (1-5%), 6 responden menjawab meningkat
(axb)
Tidak 6-20% dan 1 responden menjawab meningkat drastis
17 1 17 sehingga nilai klasifikasi dari tingkat pengeluaran
meningkat
Cukup berada di angka 1,58 yang berarti pengeluaran warga
Meningkat 38 2 76 tidak meningkat sesudah dibangunnya Waterfront.
(1-5%) Pengeluaran yang tidak meningkat dalam wawancara
Meningkat 2.30 dengan responden dikarenakan pengelolaan keuangan
37 3 111 yang baik serta pendapatan yang meningkat.
(6-20%)
Penyerapan tenaga kerja: adalah jumlah
Meningkat
tertentu dari tenaga kerja yang digunakan pada suatu
drastis 5 4 20
unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan
(>20%)
tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja
Sebanyak 38 responden memilih jawaban dalam suatu unit usaha. Permintaan tenaga kerja
cukup meningkat (1-5%) dan 37 responden memilih berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
jawaban meningkat (6-20%). sementara itu untuk oleh perusahaan atau instansi tertentu, permintaan
klasifikasi dari tingkat pendapatan ini adalah 2,30 di tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat
mana nilai 2,30 menunjukkan bahwa keberadaan upah dan perubahan faktor-faktor lain yang
Waterfront menyebabkan tingkat pendapat masyarakat mempengaruhi permintaan hasil produksi
cukup meningkat 1-5 %. Keberadaan Waterfront tidak (Tjiptoherijanto dalam Kurniawan, 2015).
hanya memiliki keterkaitan dengan aspek sosial, Tabel 11. Ketersediaan Tenaga Kerja (Hasil Analisis,
melainkan juga memiliki keterkaitan dengan tingkat 2020)ssssssssssssssssss
pendapatan masyarakat.
Kondisi perekonomian yang mulai bergerak
naik serta tingkat pendapatan yang cukup meningkat Tingkat
Responden Nilai Rasio Klasifikasi
dikarenakan berkembangnya usaha perekonomian Ketersediaan
warga sekitar yang berhubungan erat dengan motivasi
pengunjung yaitu mengunjungi Waterfront untuk c=
berekreasi, dan pembangunan cafe dan lapak penjualan a b d=(c:a)
(axb)
yang tersedia akan memenuhi kebutuhan pengunjung Tidak ada 1 1 1
untuk semakin menikmati Waterfront serta waktu Rendah 31 2 62
berkunjung pengunjung yang kebanyakan berada 2,68
Sedang 63 3 189
diwaktu sore sampai malam hari juga menjadi salah
satu faktor cafe, lapak serta wahana yang tersedia laku Banyak 2 4 8
keras. Hasil kuesioner menunjukkan 63 responden
Tingkat pengeluaran: Pengeluaran adalah atau 51,55% memilih jawaban ketersediaan tenaga
pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan kerja di Waterfront sedang, 31 responden menjawab
makanan dan bukan makanan. Pengeluaran untuk rendah dan 2 responden menjawab ketersediaan
makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk responden banyak dan nilai klasifikasinya adalah 2,68
makanan jadi, minuman dan bahan pokok lainnya. yang berarti tingkat ketersediaan tenaga kerja di lokasi
Tabel 10. Tingkat Pengeluaran (Hasil Analisis, penelitian adalah rendah dan hal ini mengakibatkan
sssssssssss2020)sssssssssssSA meningkatnya tenaga kerja dari luar lokasi penelitian.
Ketersediaan tenaga kerja yang rendah dapat
Tingkat diakibatkan oleh tenaga kerja yang lebih memilih
Responden Nilai Rasio Klasifikasi
Pengeluaran bekerja diluar Waterfront sehingga tenaga kerja yang
tersedia masih belum mencukupi, dengan ketersediaan terutama diwaktu sore sampai malam hari.
tenaga kerja yang rendah dan cenderung menuju Bertumbuhnya kegiatan perekonomian maka
sedang maka penyerapan tenaga kerja lokal juga akan dibutuhkan banyak tenaga kerja dan dalam hal ini
cenderung banyak dan hal ini dibuktikan dengan hasil penyerapan tenaga kerja lokal cukup bagus walau
analisis asal tenaga kerja dengan nilai klasfikasi 1,69 ketersediaan tenaga kerja di lokasi penelitian masih
yang berarti tenaga kerja kebanyakan berasal dari rendah. Untuk melihat besaran pengaruh dari
Kelurahan Benua Melayu Laut. Waterfont terhadap kondisi ekonomi, maka dapat
Tabel 12 Asal Tenaga Kerja (Hasil analisis, dilakukan dengan membuat klasifikasi sehingga dapat
sssssssssss2020) dilihat seberapa besar pengaruh Waterfront terhadap
kondisi sosial masyarakat di lokasi penelitian dengan
klasifikasi sebagai berikut :
Asal Tenaga
Kerja
Responden Nilai Rasio Klasifikasi  Berpengaruh sangat rendah = nilai 0 - 1,99
 Berpengaruh rendah = nilai 2 - 2,99
c=  Berpengaruh tinggi = nilai 3 - 3,99
a b d=(c:a)  Berpengaruh sangat tinggi = nilai ≥ 4
(axb)
Sehingga dari semua jawaban kuesioner diatas
Kelurahan
dapat dihitung dengan jumlah nilai klasifikasi dibagi
Benua dengan jumlah sub variabel maka akan didapat
50 1 50
Melayu perhitungan 11,09 : 5 = 2,2 dan hasilnya 2.2 berarti
Laut adanya Waterfront berpengaruh rendah terhadap
kondisi ekonomi warga di lokasi penelitian.
Kecamatan
Pontianak 28 2 56 1,69 IV. KESIMPULAN
Selatan Hasil analisis kondisi Waterfront menunjukkan
ketersediaan sarana prasarana cukup memadai
Kota
18 3 54 (81,44%), kondisi sarana dan prasarana baik (81,44%),
Pontianak
motivasi pengunjung adalah untuk rekreasi/liburan
Daerah (93,81%) dan waktu berkunjung adalah saat malam hari
1 4 4
lain (53,61%).
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tenaga Pembangunan Waterfront berpengaruh rendah
kerja di Waterfront merupakan warga yang berasal dari terhadap kondisi ekonomi masyarakat (2,2) dengan
Kelurahan Benua Melayu Laut itu sendiri dengan 50 variabel kondisi ekonomi menunjukkan pengaruh
responden atau 51,55% memilih jawaban kelurahan Waterfront berpengaruh rendah terhadap tingkat
Benua Melayu Laut, 28 responden atau 28,87% pendapatan (2,30), pengaruh terhadap kondisi
menjawab tenaga kerja berasal dari Kecamatan perekonomian rendah (2,84). Pengaruh Waterfront
Pontianak Selatan, 18 responden menjawab tenaga berpengaruh sangat rendah terhadap tingkat
kerja berasal dari Kota Pontianak, dan 1 responden pengeluaran (1,58). Pengaruh Waterfront berpengaruh
menjawab dari daerah lain. Klasifikasi untuk asal rendah terhadap Penyerapan tenaga kerja (2,68),
tenaga kerja adalah 1,69 yang berarti asal tenaga kerja Pengaruh Waterfront berpengaruh sangat rendah
di lokasi penelitian adalah berasal dari Kelurahan terhadap asal tenaga kerja berasal dari Kelurahan
Benua Melayu Laut. Namun dengan ketersediaan Benua Melayu Laut (1,69).
tenaga kerja lokal yang rendah maka diperlukan tenaga UCAPAN TERIMA KASIH
kerja yang berasal dari luar lokasi penelitian.
Penyerapan tenaga kerja lokal tentunya sangat Terima kasih disampaikan kepada Fakultas Teknik
membantu dalam mengatasi pengangguran dan dapat Universitas Tanjungpura yang telah mendanai
memperbaiki pemerataan ekonomi di lokasi penelitian. keberlangsungan jurnal ini.
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan Isnaini. W.N; Mohammad. M. (2015) Pengaruh
atau instansi tertentu, permintaan tenaga kerja ini Keberadaan Desa Wisaya Samiran terhadap
dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan lahan, ekonomi, sosial dan
perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi lingkungan. Jurnal Teknik PWK IV(3): 389-
permintaan hasil produksi (Tjiptoherijanto dalam 404.
Kurniawan,2015).
Bergerak naiknya kondisi perekonomian serta Kurniawan, W. (2015). Dampak Sosial Ekonomi
tingkat pendapatan dikarenakan berkembangnya usaha Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti
perekonomian warga sekitar yang berkaitan dengan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
motivasi pengunjung dalam mengunjungi Waterfront Skripsi .UNNES.
yaitu untuk berekreasi. Cafe serta lapak penjualan dan Mulyadi, M. (2020). Dampak Pembangunan
outbond yang tersedia akan memenuhi kebutuhan Waterfront Terhadap Kondisi Lingkungan,
pengunjung untuk semakin menikmati Waterfront Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di
Kecamatan Pontianak Timur. Skripsi.
Universitas Tanjungpura.
Pratiwi, Y. (2016). Transformasi fungsi ruang terbuka
publik di perkotaan studi kasus : Taman
Pedestrian Kecamatan tenggarong. Jurnal
arsitektur NALARs, 15(01): 63-72.
Supriyadi, B. (200). Kajian Waterfront Semarang
(Studi Kasus: Banjir Kanal Barat). Jurnal
Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman,
7(1): 50-58

Anda mungkin juga menyukai