Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN STUDI KELAYAKAN PROYEK

( DSKP ) - SBSN PBS

JUDUL PROYEK : Pembangunan Embung Fiditan,Kota Tual


PEMRAKARSA PROYEK :
2.1. KEMENTERIAN : Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat
2.2. UNIT KERJA ESELON – I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
2.3. SATUAN KERJA : Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku – Provinsi Maluku
2.4. KEGIATAN : Danau, Situ dan Embung
DURASI PELAKSANAAN : 7 bulan

1. KAJIAN TEKNIS

Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan makhluk di bumi ini, tak
terlepas manusia itu sendiri sangat membutuhkan air untuk berbagai keperluan diantaranya untuk
memasak, mandi, mencuci, pertanian, peternakan dan lain sebagainya. Mengingat akan pentingnya air
bagi kehidupan, maka dalam pemakaian air kita harus seoptimal mungkin dan wajib menjaga
kelestariannya sehingga di musim kemarau kita tidak kekurangan air. Provinsi Maluku khususnya Desa
Fiditan, Kota Tual sering menghadapi kendala masalah air baku hal ini disebabkan karena rendahnya
curah hujan dikawasan ini sehingga ketersediaan air baku sangat kurang terutama dimusim kemarau,
dimana masyarakat untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari harus
berjalan sampai ± 2 – 4 Km jaraknya. Dalam usaha Pemerintah untuk mengatasi kesulitan air pada
daerah tersebut maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal SDA
melalui Balai Wilayah Sungai Maluku – Kegiatan Danau Situ dan Embung pada tahun 2019 akan
membangun Embung Desa Fiditan Kota Tual sebagai sarana untuk penampung aliran air permukaan
(run off) yang terjadi

Kajian teknis telah tercantum dalam DED pembangunan embung yang telah memperhatikan penerapan
teknologi, material dan teknologi yang tersedia. Dengan Pembangunan Embung Desa Fiditan Kota Tual, ini
maka masyarakat akan terbantu dengan peningkatan suplai air sebesar 1.1 Lt/dt yang bisa dimanfaatkan untuk
air minum.
Kajian teknis telah tercantum dalam DED pembangunan embung yang telah memperhatikan penerapan
teknologi, material dan teknologi yang tersedia. Dengan Pembangunan Embung Desa Sangliat Krawain, Kab Maluku
Tenggara Barat, ini maka masyarakat akan terbantu dengan peningkatan suplai air sebesar 1.1 Lt/dt yang bisa
dimanfaatkan untuk air minum, Perkebunan, KK, peternakan dan irigasi seluas 3 Ha

Uraian Kriteria Keberhasilan Indikator Kinerja

1. Output Pembangunan Embung Terlaksananya Terbangunnnya


Desa Fiditan Kota Tual; Pembangunan Embung Pembangunan Embung
0.0015 juta m3 Desa Fiditan Kota Tual; Desa Fiditan Kota
0.0015 juta m3 Tual; 0.0015 juta m3

2. Outcome Mengurangi dampak Meningkatnya Meningkatnya


kurang ketersediaan air ketersediaan air yang ketersediaan air yang
cukup untuk musim cukup untuk
kemarau pertanian

3. Impact Peningkatan taraf hidup Pengangguran Meningkatnya


masyarakat dan berkurang pertumbuhan
ketersediaan air yang ekonomi masyarakat
cukup untuk pertanian

Faktor teknis yang mendukung pelaksanaan pekerjaan antara lain :


 Akses mudah
 Ketersediaan material
 Ketersediaan tenaga
 Kondosi topografi yang ideal

2. KAJIAN EKONOMI

Dari Hasi SID yang dilakukan oleh jasa Konsultan, Pembangunan Embung Desa Fiditan Kota Tual;
jumlah penduduknya 2.290 jiwa yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki 1.090 jiwa, dan jenis kelamin
perempuan 1.200 jiwa dengan luas wilayah 66,62 Km2 memenuhi persyaratan ekonomi karena
perhitungan EIRR diperoleh EIRR sebesar 13,12 %, lebih besar dari bunga Bank 12 %
hasil analisa ekonomi yang menggambarkan bahwa secara ekonomi kegiatan ini layak dilaksanakan.
Nilai indikator kelayakan ekonomi:
- IRR : 12 %
- BCR : 1.0443
- BiayaPemeliharaan : Rp. 457.200.000,-/tahun
Sehingga pelaksanaan proyek “layak untuk dilaksanakan”

3. KAJIAN POTENSI PEMANFAATAN


Meningkatnya Ketersediaan Air :
 Pemukiman = 58,10 ha
 Jalan Nasional = 2,50 km
 Sawah =

4. Kajian Lingkungan dan sosial


kelayakan secara lingkungan dan sosial bahwa dampaknya minim, kalaupun ada dampaknya, telah
disiapkan upaya mitigasinya. Pembangunan Embung Desa Fiditan Kota Tual, akan menghasilkan
beberapa dampak minimal yang terjadi kepada masyarakat dikarenakan lokasi yang agak jauh dari
pemukiman masyarakat, untuk menangani dampak yang terjadi maka telah disiapkan tim untuk
melakukan pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan dan pasca pelaksanaan proyek. Dengan adanya Embung maka air hujan yang terbuang
sertiap tahun dapat di tampung dan di manfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti:

a. Irigasi
b. Air Minum Manusia
c. Air Minum Dengan Hewan
d. Kebun
e. Untuk mencegah banjir pada bagian hilir dari lokasi Embung yang merugikan
daerah pemukiman, jalan ataupun lahan lain.
f. Untuk mencegah erosi dan bahan endapan dari bagian hulu rencana embung pada
sekitar aliran sungai.
g. Meninggalkan muka air tanah pada daerah sekitar Embung.

5. Kajian Resiko
kajian resiko dilakukan dengan memperhatikan segala kemungkinan yang dapat merugikan
keberlangsungan proyek dan bagaimana cara pengendaliannya, pengendalian resiko dilaksanakan pada
saat masa pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi, kajian resiko pada masa pra konstruksi
dikendalikan melalui Balai Wilayah Sungai Maluku dalam hal ini, pada masa konstruksi resiko
dikendalikan melalui SNVT PJSA Maluku dan pada pasca konstruksi resiko dikendalikan oleh Kegiatan
Danau, Situ dan Embung.
6. Kajian Prinsip Syariah
ini menyatakan bahwa kegiatanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Pembangunan Embung

Desa Fiditan Kota Tual ini tidak mempunyai kontribusi pada jasa keuangan konvensional (ribawi,
perjudian (masyir), Kegiatan haram dan kegiatan merusak (mudharat)

7. Surat Pernyataan Kesiapan Lahan


Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Provinsi Maluku No. 610/74 Tentang kesediaan lahan
sehingga sudah berstatus clean and clear

Ka. SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku
Provinsi Maluku

Ir. YANCE PABISA, M.tech


NIP. 197612072000312 1009

Anda mungkin juga menyukai