1. KAJIAN TEKNIS
Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan makhluk di bumi ini, tak
terlepas manusia itu sendiri sangat membutuhkan air untuk berbagai keperluan diantaranya untuk
memasak, mandi, mencuci, pertanian, peternakan dan lain sebagainya. Mengingat akan pentingnya air
bagi kehidupan, maka dalam pemakaian air kita harus seoptimal mungkin dan wajib menjaga
kelestariannya sehingga di musim kemarau kita tidak kekurangan air. Provinsi Maluku khususnya Desa
Fiditan, Kota Tual sering menghadapi kendala masalah air baku hal ini disebabkan karena rendahnya
curah hujan dikawasan ini sehingga ketersediaan air baku sangat kurang terutama dimusim kemarau,
dimana masyarakat untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari harus
berjalan sampai ± 2 – 4 Km jaraknya. Dalam usaha Pemerintah untuk mengatasi kesulitan air pada
daerah tersebut maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal SDA
melalui Balai Wilayah Sungai Maluku – Kegiatan Danau Situ dan Embung pada tahun 2019 akan
membangun Embung Desa Fiditan Kota Tual sebagai sarana untuk penampung aliran air permukaan
(run off) yang terjadi
Kajian teknis telah tercantum dalam DED pembangunan embung yang telah memperhatikan penerapan
teknologi, material dan teknologi yang tersedia. Dengan Pembangunan Embung Desa Fiditan Kota Tual, ini
maka masyarakat akan terbantu dengan peningkatan suplai air sebesar 1.1 Lt/dt yang bisa dimanfaatkan untuk
air minum.
Kajian teknis telah tercantum dalam DED pembangunan embung yang telah memperhatikan penerapan
teknologi, material dan teknologi yang tersedia. Dengan Pembangunan Embung Desa Sangliat Krawain, Kab Maluku
Tenggara Barat, ini maka masyarakat akan terbantu dengan peningkatan suplai air sebesar 1.1 Lt/dt yang bisa
dimanfaatkan untuk air minum, Perkebunan, KK, peternakan dan irigasi seluas 3 Ha
2. KAJIAN EKONOMI
Dari Hasi SID yang dilakukan oleh jasa Konsultan, Pembangunan Embung Desa Fiditan Kota Tual;
jumlah penduduknya 2.290 jiwa yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki 1.090 jiwa, dan jenis kelamin
perempuan 1.200 jiwa dengan luas wilayah 66,62 Km2 memenuhi persyaratan ekonomi karena
perhitungan EIRR diperoleh EIRR sebesar 13,12 %, lebih besar dari bunga Bank 12 %
hasil analisa ekonomi yang menggambarkan bahwa secara ekonomi kegiatan ini layak dilaksanakan.
Nilai indikator kelayakan ekonomi:
- IRR : 12 %
- BCR : 1.0443
- BiayaPemeliharaan : Rp. 457.200.000,-/tahun
Sehingga pelaksanaan proyek “layak untuk dilaksanakan”
a. Irigasi
b. Air Minum Manusia
c. Air Minum Dengan Hewan
d. Kebun
e. Untuk mencegah banjir pada bagian hilir dari lokasi Embung yang merugikan
daerah pemukiman, jalan ataupun lahan lain.
f. Untuk mencegah erosi dan bahan endapan dari bagian hulu rencana embung pada
sekitar aliran sungai.
g. Meninggalkan muka air tanah pada daerah sekitar Embung.
5. Kajian Resiko
kajian resiko dilakukan dengan memperhatikan segala kemungkinan yang dapat merugikan
keberlangsungan proyek dan bagaimana cara pengendaliannya, pengendalian resiko dilaksanakan pada
saat masa pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi, kajian resiko pada masa pra konstruksi
dikendalikan melalui Balai Wilayah Sungai Maluku dalam hal ini, pada masa konstruksi resiko
dikendalikan melalui SNVT PJSA Maluku dan pada pasca konstruksi resiko dikendalikan oleh Kegiatan
Danau, Situ dan Embung.
6. Kajian Prinsip Syariah
ini menyatakan bahwa kegiatanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Pembangunan Embung
Desa Fiditan Kota Tual ini tidak mempunyai kontribusi pada jasa keuangan konvensional (ribawi,
perjudian (masyir), Kegiatan haram dan kegiatan merusak (mudharat)
Ka. SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku
Provinsi Maluku