Dosen Pengampu :
Oleh : Kelompok IV
2023
PENDAHULUAN
Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun kecil yang
menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani sebagai basis
dasar negara Agraris. Sehingga perlu dikembangkan potensi - potensi sungai tersebut guna
Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir keseluruhan aspek
bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan manajemen konstruksi
didalam perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat
perlu dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan
Pembangunan bendungan memerlukan investasi yang sangat besar baik berupa: dana,
dioperasikan dan dipelihara dengan baik agar investisai yang sangat besar tersebut tetap
dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Bendungan disamping memiliki manfaat yang
besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula. Bendungan yang runtuh akan
menimbulkan banjir bandang yang dahsyat sampai jauh kedaerah hilir yang akan
mengakibatkan timbulnya banyak korban jiwa, harta benda, fasilitas umum dan kerusakan
lingkungan yang sangat parah didaerah hilir. Kegiatan operasi dan pemeliharaan
bendungan adalah merupakan satu kegiatan yang sangat penting agar waduk dapat
bekerja secara normal, sehingga memberikan manfaat sesuai dengan rencana sepanjang
Kegiatan operasi dan pemeliharaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah
akan selalu mendapat ancaman dari fenomena alam berupa panas, dingin, hujan dan juga
mahkluk hidup, sehingga sejalan dengan umur bendungan akan terjadi proses
tersebut tidak berjalan di luar rencana maka bendungan harus selalu dipantau, dioperasikan
pengelola bendungan akan dapat mengetahui sedini mungkin problem yang sedang
berkembang sebelum menjadi ancaman yang nyata, sehingga pengelola bendungan akan
dapat mengambil langkah yang diperlukan secara cepat sehingga problem tidak
berkembang semakin parah, dengan pemeliharaan yang baik, kondisi bendungan akan
1.2 Maksud
AMDAL.
1.3 Tujuan
Jaringan Irigasi
di lapangan
Amdal
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dan instansi yang akan
Air.
Pemerintah.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Lingkungan
Nomor : 13/PRT/M/2006.
IDENTITAS PEMRAKARSA
672345
2.1.1 Personil
a. Tenaga Ahli
jurusan minimal
(Tahun)
pelaporan dokumen
lingkungan
Maria Asty Milla Ahli S1 2 menganalisis tentang biota
an
an
an
(tahun) minimal
terkena dampak
terkena dampak
Asisten Ahli S1 Lingkungan 3 - membantu mengawasi dan
c. Tenaga Pendukung
minimal
Luas Wilayah : Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 m, panjang
juta m3 dan luas genangan 126 Ha, bendungan ini nantinya akan mampu
TAHAP KEGIATAN
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap pra konstruksi secara garis besar adalah
a. Survey dan pengukuran dilokasi yang akan ditingkatkan dan dikembangkan jaringan
pengairan pertaniannya.
b. Pematokan untuk memperje}as batas tapak rencana trase saluran, bangunan dan jalan
produksi
Pada tahap konstruksi secara garis besar kegiatan•kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
a. Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, peralatan dan material yang aka digunakan
c. Pembuatan bangunan utama dan janngan pengairan, yang meliputi pembuatan sa]uran
primer, sekunder dan tersier, Kegiatan yang paling menonjol pada pekerjaan ini adalah
penggalian tanah, penimbunan dan pemadatan. Kegiatan Iainnya adalah pembuatan pintu air
yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan dan memperlancar pemasukan
bangunan pengaman dan jalan produksi. Tanggul yang juga akan digunakan sebagai jalan
produksi.
Pada tahap pasca konstruksi kegiatan yang akan dilakukan meliputi antara lain adalah
pengoperasian dan perneliharaan sarana dan prasarana jaringan pengairan, serta budidaya
pertanian.
Identifikasi terhadap jenis dampak yang akan timbul, dimaksudkan untuk menelaah
konstruksi, baik kegiatan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, maupun tahap pasca
konstruksi. Identifikasi terhadap jenis dampak yang timbul sebagai akibat Proyek
Besaran Dampak : Kondisi seperti ini menunjukkan kualitas lingkungan turun, sehingga
akan memberikan, besaran dampak negative, Hilangnya kepemilikan lahan pertanian akan
berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, Sehingga akan memberikan besaran dampak
negatif.
Keterangan : Masyarakat merasa resah dan kuatir ganti rugi pembebasan tanah tidak sesuai
dengan yang diharapkan, artinya hasil ganti ruginya tidak dapat dibelikan lahan pertanian di
tempat lain, Sebagian masyarakat akan kehilangan kepemilikan lahan pertanian yang akan segera
2. Tahap Konstruksi :
Sumber Dampak : Kesempatan Kerja dan Berusaha, Perubahan mata Pencaharian, Kualitas
Udara, Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas, Kerusakan jalan, Penurunan Kesehatan Masyarakat,
kerja dan peluang berusaha menjadi lebih baik, Penurunan pendapatan para petani, karena
tidak semua petani dapat dengan mudah beralih profesi, Akan terjadi peningkatan emisi gas-gas
buang dan debu dari kendaraan pengangkut material dan peralatan serta debu jalanan
yang dilewati,Tingkat pelayanan jalan menjadi berkurang,Kerusakan jalan yang dilalui oleh
debu,Terjadi erosi permukaan pada musim hujan, Suara bising dari kendaraan berat pada jarak
Besaran Dampak : Adanya kesempatan kerja dan berusaha akan berdampak pada
peningkatan kualitas lingkungan, Sehingga akan memberikan besaran dampak positif, Kondisi
ini berdampak pada penurunan kualitas lingkungan menjadi sedang, Sehingga akan
memberikan besaran dampak negatif, Penambahan emisi gas buang (CO, NO2 dan SO2) dan
memberikan besaran dampak negatif, Tingkat pelayanan jalan menjadi berkurang, Sehingga
akan memberikan besaran dampak negatif, Kualitas lingkungan turun pada skala jelek. Kondisi
ini akan memberikan besaran dampak negatif, Penurunan kualitas lingkungan menjadi
menurun, Sehingga akan memberikan besaran dampak negatif, Kondisi lingkungan terkait
dengan kebisingan pada jarak kurang dari 20 dari pusat kegiatan dalam kondisi kurang sehat,
Keterangan : Kondisi rona lingkungan hidup yang awalnya baik dalam arti jumlah angkatan
kerja akan mengalami peningkatan menjadi lebih baik, sehingga besarnya perubahan kualitas
lingkungan dilihat dari kesempatan kerja dan peluang berusaha menjadi lebih baik, Akibatnya
para petani akan kehilangan lahan pertaniannya dan harus mengubah mata pencahariannya.
Keadaan ini akan berdampak pada penurunan pendapatan para petani, karena tidak semua petani
3. Tahap operasional
akibat kegiatan operasional dan pemeliharaan bendungan beringin sila serta fasilitas
penunjangnya memberikan dampak positif yang besar. Dampak peningkatan umur bendungan
akibat kegiatan monitoring dan evaluasi bendungan beringin sila dan fasilitas penunjangnya
kegiatan operasional dan pemeliharaan bendungan beringin sila serta fasilitas penunjangnya
memberikan dampak positif yang besar terahadap pencegahan banjir, sehingga tercipta kenyaman,
lingkungan menjadi sangat baik, Kondisi bendungan harus dilakukan pemantauan, monitoring
dan evaluasi agar kondisi bendungan tetap aman, nyaman dan mempunyai umur operasional yang
panjang.
RUANG LINGKUP
Pembangunan bendungan adalah upaya konstruksi atau pembuatan bendungan yang memiliki
berbagai tujuan dan ruang lingkup yang melibatkan beberapa aspek. Ruang lingkup pembangunan
bendungan meliputi:
a. Perencanaan: Tahap awal melibatkan studi kelayakan, pemilihan lokasi, dan perencanaan
teknis bendungan. Ini termasuk analisis hidrologi dan hidrogeologi, serta perhitungan
struktur bangunan, spillway, pintu air, dan elemen-elemen lainnya. Proses konstruksi
c. Manajemen Sumber Daya Air: Bendungan dapat digunakan untuk menyimpan air, yang
kemudian digunakan untuk pasokan air minum, irigasi pertanian, pembangkit listrik
d. Energi: Beberapa bendungan dirancang khusus untuk pembangkit listrik tenaga air
sungai dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan menjadi
ilmu seperti rekayasa sipil, hidrologi, hidrogeologi, energi, dan manajemen sumber daya
alam. Selain itu, sumber daya finansial, tenaga kerja, dan material konstruksi juga
diperlukan. Dana untuk proyek pembangunan bendungan dapat berasal dari pemerintah,
dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang mungkin timbul, dan sering kali melibatkan
RONA LINGKUP
dalam beberapa kategori, termasuk faktor fisik, biologi, kimia, dan sumber daya.
1. Faktor Fisik:
a. Melibatkan parameter seperti suhu air, kecepatan arus, dan topografi sekitar
bendungan.
bendungan.
2. Faktor Biologi:
a. Involves keberadaan dan aktivitas makhluk hidup seperti ikan, tumbuhan air, dan
mikroorganisme.
3. Faktor Kimia:
a. Terkait dengan komposisi kimia air, seperti tingkat keasaman (pH), kandungan
dalamnya.
4. Faktor Sumber Daya:
yang berkelanjutan.
Perubahan dalam faktor-faktor ini dapat memiliki dampak signifikan pada ekosistem
sekitar bendungan dan perlu dipantau serta dikelola dengan hati-hati untuk memastikan
keberlanjutan lingkungan.
METODE PELAKSANAAN
menunjang pelaksanaan dilapangan, selain itu dari shop drawing juga dapat
menentukan posisi dan titik yang akan dilakukan pengeboran, uji Lugeon,
dan injeksi semen. Untuk dapat mengetahui titik mana saja yang perlu
dilakukan maka perlu ahli geologi yang dapat menentukan posisi titik, jarak,
dan pola Grouting. Sehingga dapat ditentukan gambar kerja untuk pekerjaan
dilaksanakan.
batuan, dari data debit air yang sudah diketahui dapat dihitung nilai Lugeonnya.
per 15 menit maka campuran dikentalkan diubah menjadi C:W rasio 1:8, 1:6,
1:4, 1:2, dan 1:1 dan campuran tersebut dipertahankan sampai mencapai 200
liter.
Adapun hal – hal lain yang perlu di perhatikan dalam penyelesaian kegiatan ini ada
sebagai berikut :
Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali di tetapkan lain dalam angka 4 (empat)
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain di perlukan untuk pelaksanaan
a. Bagaian pekerjaan di kerjakan oleh sub penyedia harus di atur dalam kontrak dan
b. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang di kerjakan oleh sub
penyedia
kepada harga yang tercantum dalam kontrak serta menganut prinsip kesetaraan
Pengumpulan data lapangan dan data penunjang lainnya, bisa di dapatkan di instansi
lain sesuai dengan jenis data. Pengguna jasa akan membiarkan rekomendasi/surat
4. Alih pengetahuan
Transfer knowledge di lakukan kepada para petugas proyek, dalam rangka untuk
operasional alat maupun untuk penggunaan software software yang di gunakan dalam
kontrak (RK3K)
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultasi harus mencakup aspek
aspek k3
Pada laporan ANDAL Rencana Pembangunan Beringin Sila yang berlokasi di sungai utan,
desa Tengah, Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa telah diuraikan mengenai dampak yang
ditimbulkan dan evaluasinya sehingga teridentifikasi seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak baik positif maupun negatif terhadap komponen fisika-kimia, biologi, sosial ekonomi dan
budaya serta transportasi. Pada dasarnya seluruh dampak tersebut masih dalam batas kisaran yang
dapat dikendalikan baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi maupun pendekatan
institusional. Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak negatif
penting dan dampak positif penting. Uraian rencana pengelolaan lingkungan meliputi pembahasan
mengenai :
1. Dampak Lingkungan
2. Sumber Dampak
positif dari komponen kegiatan sehingga maksud dan tujuan dilakukannya pengelolaan
lingkungan tercapai.
Berdasarkan studi ANDAL yang telah dilakukan, yang memuat arahan untuk pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup, maka perlu dirumuskan lebih jauh rencana mengenai
pengelolaan lingkungan yang bersifat teknis, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pengelolaan lingkungan.
Berikut adalah tabel yang menyajikan pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan terhadap
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
KONSTRUKSI
1 Terciptanya Kesempatan Mobilisasi Prosentase Memberikan kesempatan kerja Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Balai Wilayah
Kerja Tenaga Kerja masyarakat lokal kepada tenaga kerja lokal tengah,Kecamata atau selama tahap Sungai Nusa
Konstruksi yang diterima sesuai dengan kualifikasi yang n Utan kontruksi Tenggara
bekerja pada Kabupaten berlangsung. 1selaku
ditetapkan.
tahap kontruksi. Sumbawa, pemrakarsa, dan
Memberikan informasi aparat Desa dan
kebutuhan tenaga kerja melalui BPD setempat.
pemerintah daerah setempat
(Lurah dan BPD).
Mengutamakan tenaga kerja
lokal sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan yang diperlukan.
Menginformasikan kepada
tenaga kerja mengenai lamanya
kegiatan akan berlangsung.
Membuat kesepakatan kerja
bersama berupa kontrak kerja
dan memberikan pembekalan
kepada tenaga kerja tentang K3.
Membayar tenaga kerja minimal
sesuai dengan UMR wilayah
setempat.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
2 Peluang Usaha Munculnya Mengkoordinir usaha-usaha Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Balai Wilayah
usaha-usaha masyarakat yang muncul tengah,Kecamata atau selama tahap Sungai Nusa
masyarakat selama tahap kontruksi n Utan kontruksi Tenggara
setempat di Melakukan penempatan lokasi Kabupaten berlangsung. 1selaku
sekiatr lokasi usaha Sumbawa, pemrakarsa, dan
kegiatan aparat Desa dan
pembangunan BPD setempat.
DAM
3 Tingkat Pendapatan Meningkatnya Menjaring tenaga kerja yang Masyarakat Selama 2-3 tahun Balai Wilayah
perekonomian dari masyarakat lokal yang disekitar lokasi atau selama tahap Sungai Nusa
dimasyarakat berada disekitar lokasi proyek. proyek, yakni kontruksi Tenggara
sekitar proyek Mengkoordinir usaha-usaha Sungai utan, Desa berlangsung. 1selaku
baik yang masyarakat yang muncul selama tengah,Kecamata pemrakarsa, dan
terjaring tahap kontruksi n Utan aparat Desa dan
penerimaan Kabupaten BPD setempat.
tenaga kerja, Sumbawa,
maupun yang
memanfaatkan
dengan
membuka usaha
seperti
warung/kios-kios
kecil.
4 Konflik Sosial Tidak timbulnya Mengkoordinir tenaga kerja dari Masyarakat Selama 2-3 tahun Balai Wilayah
adanya gangguan luar, serta mensosialisasikan disekitar lokasi atau selama tahap Sungai Nusa
kamtibmas tenaga kerja dari luar kepada proyek, yakni kontruksi Tenggara
tentang adanya masyarakat agar tidak akan timbul Sungai utan, Desa berlangsung. 1selaku
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
penerimaan persepsi negatif mengenai tengah,Kecamata pemrakarsa, dan
tenaga kerja dari perekrutan tenaga kerja dari luar. n Utan aparat Desa dan
luar. Kabupaten BPD setempat.
Sumbawa,
5 Sikap Persepsi Stabilnya Melakukan penjadwalan Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Masyarakat Terhadap persepsi dan Penerimaan tenaga kerja agar tengah,Kecamata atau selama tahap Balai Wilayah
Proyek dan Lingkungan sikap masyarakat tidak menimbulkan persepsi n Utan Pembuatan Jalan Sungai Nusa
yang timbul yang yang masyarakat sekitar tidak Kabupaten Akses. Tenggara
ada di lokasi diutamakan. Sumbawa, 1selaku
studi. Menginformasikan pemrakarsa.
jadwal/waktu kerja konstruksi.
6 Sanitasi Lingkungan Tidak terjadi Penyediaan sarana pembuangan Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
penurunan secara sampah (tong sampah). tengah,Kecamata atau selama tahap Balai Wilayah
drastis sanirtasi Ada pelarangan (Papan n Utan Pembuatan Jalan Sungai Nusa
lingkungan Peringatan) membuangan Kabupaten Akses. Tenggara
sampah sembarangan. Sumbawa, 1selaku
Bekerjasama dengan Dinas pemrakarsa.
Kebersihan Kota Batam dalam
penanganan sampah.
Penyediaan MCK yang
memadai sesuai dengan
ketentuan teknik.
Ada pelarangan membuang
hajat sembarangan baik ke
sungai maupuan ke lahan
terbuka lainnya.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
Basecamp dilengkapi dengan
sarana ventilasi yang cukup.
Basecamp dilengkapi dengan
sarana unit P3K.
7 Timbulan Sampah Tidak terjadi Penyediaan sarana pembuangan Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
peningkatan sampah (tong sampah). tengah,Kecamata atau selama tahap Balai Wilayah
sampah secara Ada pelarangan (Papan n Utan Pembuatan Jalan Sungai Nusa
drastis Peringatan) membuangan Kabupaten Akses. Tenggara
sampah sembarangan. Sumbawa, 1selaku
Bekerjasama dengan Dinas pemrakarsa.
Kebersihan Kota Batam dalam
penanganan sampah.
Penyediaan MCK yang
memadai sesuai dengan
ketentuan teknik.
Ada pelarangan membuang
hajat sembarangan baik ke
sungai maupuan ke lahan
terbuka lainnya.
Basecamp dilengkapi dengan
sarana ventilasi yang cukup.
Basecamp dilengkapi dengan
sarana unit P3K.
8 Penurunan Kualitas Mobiliasasi Alat Konsentrasi debu Penyiraman secara berkala pada Kendaraan Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Udara dan Bahan yang timbul jalan-jalan yang digunakan proyek di lokasi atau selama tahap Balai Wilayah
tidak melebihi serta menugaskan seorang ke kegiatan dan Sungai Nusa
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
baku mutu udara petugas untuk mengawasi jalur jalan yang mobilisasi alat dan Tenggara
ambien. kegiatan dan penduduk yang dilaluinya bahan berlangsung. 1selaku
mendekat agar terhindar dari terutama dari pemrakarsa.
kecelakaan yang dapat muncul lokasi material ke
pada saat pengoperasian lokasi kegiatan
kendaraan dan alat berat dan sebaliknya
proyek.
Penggunaan kendaraan proyek
minimal keluaran 10 tahun
terakhir, dan/atau melakukan
pengecekan kelaikan jalan
kendaraan proyek serta
melakukan uji emisi.
Penggunaan terpal penutup bak
kendaraan Truk pengangkut
material dan pengaturan jadual
keberangkatannya/dilakukan
tidak secara bersamaan.
Pembuatan Jalan Konsentrasi debu Penyiraman secara berkala pada Kendaraan Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Akses yang timbul jalan-jalan yang digunakan proyek di lokasi atau selama tahap Balai Wilayah
tidak melebihi serta menugaskan seorang ke kegiatan dan Pembuatan Jalan Sungai Nusa
baku mutu udara petugas untuk mengawasi jalur jalan yang Akses berlangsung. Tenggara
ambien. kegiatan dan penduduk yang dilaluinya 1selaku
mendekat agar terhindar dari terutama dari pemrakarsa.
kecelakaan yang dapat muncul lokasi material ke
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
pada saat pengoperasian lokasi kegiatan
kendaraan dan alat berat dan sebaliknya
proyek.
Penggunaan kendaraan proyek
minimal keluaran 10 tahun
terakhir, dan/atau melakukan
pengecekan kelaikan jalan
kendaraan proyek serta
melakukan uji emisi.
Penggunaan terpal penutup bak
kendaraan Truk pengangkut
material dan pengaturan jadual
keberangkatannya/dilakukan
tidak secara bersamaan.
Pembangunan Konsentrasi debu Penyiraman secara berkala pada Pada kendaraan- Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Struktur Utama yang timbul jalan-jalan yang digunakan kendaraan/ alat atau selama tahap Balai Wilayah
tidak melebihi serta menugaskan seorang berat proyek dan kontruksi. Sungai Nusa
baku mutu udara petugas untuk mengawasi jalur jalan yang Tenggara 1
ambien. kegiatan dan penduduk yang berdebu di lokasi selaku
mendekat agar terhindar dari kegiatan pemrakarsa.
kecelakaan yang dapat muncul
pada saat pengoperasian
kendaraan dan alat berat
proyek.
Penggunaan kendaraan proyek
minimal keluaran 10 tahun
terakhir, dan/atau melakukan
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
pengecekan kelaikan jalan
kendaraan proyek serta
melakukan uji emisi.
Penggunaan terpal penutup bak
kendaraan Truk pengangkut
material dan pengaturan jadual
keberangkatannya/dilakukan
tidak secara bersamaan.
Pembangunan Konsentrasi debu Penyiraman secara berkala pada Pada kendaraan- Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Fasilitas yang timbul jalan-jalan yang digunakan kendaraan/ alat atau selama tahap Balai Wilayah
Pendukung tidak melebihi serta menugaskan seorang berat proyek dan kontruksi yakni Sungai Nusa
baku mutu udara petugas untuk mengawasi jalur jalan yang pembangunan Tenggara
ambien. kegiatan dan penduduk yang berdebu di lokasi fasilitas pendukung 1selaku
mendekat agar terhindar dari kegiatan berlangsung. pemrakarsa.
kecelakaan yang dapat muncul
pada saat pengoperasian
kendaraan dan alat berat
proyek.
Penggunaan kendaraan proyek
minimal keluaran 10 tahun
terakhir, dan/atau melakukan
pengecekan kelaikan jalan
kendaraan proyek serta
melakukan uji emisi.
Penggunaan terpal penutup bak
kendaraan Truk pengangkut
material dan pengaturan jadual
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
keberangkatannya/dilakukan
tidak secara bersamaan.
9 Peningkatan Intensitas Mobiliasasi Alat Intensitas Penggunaan kendaraan proyek Pada kendaraan- Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Kebisingan dan Bahan kebisingan yang minimal keluaran 10 tahun Kendaraan atau selama Balai Wilayah
timbul tidak terakhir, dan/atau melakukan proyek di lokasi mobilisasi alat dan Sungai Nusa
melebihi baku pengecekan kelaikan jalan ke kegiatan dan bahan berlangsung. Tenggara
mutu. kendaraan proyek, termasuk jalur jalan yang 1selaku
memberikan pelumas mesin dilaluinya pemrakarsa.
secara rutin/berkala dan terutama dari
melakukan lokasi material ke
pengecekan/perbaikan pada lokasi kegiatan
dudukan peredam getaran dan sebaliknya
mesin.
Pengaturan jadual
keberangkatan kendaraan
proyek/tidak dilakukan secara
bersamaan.
Penggunaan sumbat telinga (ear
plug) terutama bagi pekerja
yang terlibat.
Pembuatan Jalan Intensitas Penggunaan kendaraan proyek Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Akses kebisingan yang minimal keluaran 10 tahun tengah,Kecamata atau Pembuatan Balai Wilayah
timbul tidak terakhir, dan/atau melakukan n Utan Jalan Akses Sungai Nusa
melebihi baku pengecekan kelaikan jalan Kabupaten berlangsung. Tenggara
mutu. kendaraan proyek, termasuk Sumbawa,
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
memberikan pelumas mesin 1selaku
secara rutin/berkala dan pemrakarsa.
melakukan
pengecekan/perbaikan pada
dudukan peredam getaran
mesin.
Pengaturan jadual
keberangkatan kendaraan
proyek/tidak dilakukan secara
bersamaan.
Penggunaan sumbat telinga (ear
plug) terutama bagi pekerja
yang terlibat.
Pembangunan Intensitas Lokasi kegiatan diisolasi Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Struktur Utama kebisingan yang dengan menggunakan pemisah tengah,Kecamata atau pemasangan Balai Wilayah
timbul tidak dari seng. n Utan tiang pancang serta Sungai
melebihi baku Melakukan koordinasi dengan Kabupaten struktur DAM Sumatera IV
mutu. aparat pemerintahan setempat Sumbawa, berlangsung. selaku
sebelum pelaksanaan pemrakarsa.
pemancangan dan memasang
papan pengumuman di lokasi
kegiatan agar warga sekitar
maklum dan tidak mendekati
lokasi kegiatan saat
pelaksanaan kegiatan.
Pada pembuatan pondasi
jembatan, disarankan apabila
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
akan dilakukan pemancangan,
sebaiknya menggunakan
pondasi sistem bor/sumuran
yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan pondasi
tiang pancang.
Penggunaan sumbat telinga
terutama bagi pekerja yang
terlibat.
Pembangunan Intensitas Lokasi kegiatan diisolasi Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Fasilitas kebisingan yang dengan menggunakan pemisah tengah,Kecamata atau kontruksi Balai Wilayah
Pendukung timbul tidak dari seng. n Utan fasilitas pendukung Sungai Nusa
melebihi baku Melakukan koordinasi dengan Kabupaten berlangsung. Tenggara
mutu. aparat pemerintahan setempat Sumbawa, 1selaku
sebelum pelaksanaan pemrakarsa.
pemancangan dan memasang
papan pengumuman di lokasi
kegiatan agar warga sekitar
maklum dan tidak mendekati
lokasi kegiatan saat
pelaksanaan kegiatan.
Penggunaan sumbat
telinga terutama bagi pekerja
yang terlibat.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
10 Timbulnya Gangguan Pembangunan Pembangunan Melakukan kajian geologi dan Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Geologi dan Tanah Struktur Utama struktur tidak struktur tanah dan juga tengah,Kecamata atau kontruksi Balai Wilayah
mengganggu berkoordinasi dg aparat n Utan struktur utama Sungai Nusa
stabilitas lereng pemerintahan setempat sebelum Kabupaten berlangsung. Tenggara
dan juga tanah di pelaksanaan pembangunan Sumbawa, 1selaku
lokasi kegiatan struktur utama pemrakarsa.
Pada peralatan berat/mesin
kendaraan proyek harus
diupayakan layak digunakan.
Pada pekerja yang terlibat
diharuskan menggunakan
peralatan keselamatan &
kesehatan kerja, seperti sarung
tangan (hand glove), sumbat
telinga (ear plug), dan peralatan
K3 terkait lainnya.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
11 Kepadatan Lalulintas Mobilisasi Alat stabilnya volume Penempatan petugas pengatur Di sekitar jalan Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
dan Bahan jumlah lalu lintas terutama pada saat akses atau mobilisasi alat Balai Wilayah
kendaraan yang kendaraan keluar/masuk lokasi keluar/masuk ke dan bahan Sungai Nusa
lalu lalang. kegiatan. lokasi kegiatan berlangsung. Tenggara
Untuk keselamatan lalu lintas dan jalan 1selaku
dan peringatan kepada para lokal/desa yang pemrakarsa.
pemakai jalan maka disediakan dilalui kendaraan
rambu-rambu peringatan proyek terutama
termasuk warning light dan di bagian barat
rambu-rambu larangan pada dan timur lokasi
lokasi-lokasi tertentu terutama kegiatan.
disekitar gerbang keluar/masuk
lokasi kegiatan.
Pengaturan jadual
keberangkatan kendaraan
proyek/tidak dilakukan secara
bersamaan dan diupayakan
diluar jam-jam sibuk (off peak).
Melakukan optimalisasi ruas
jalan lokal/desa (yang relatif
sempit) yang akan dilalui
kendaraan proyek, yaitu dengan
menutup (bagian atas) saluran
air di kiri dan kanan badan jalan
dan melakukan perkerasan bahu
jalan.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
12 Gangguan Sifat Fisik Pembangunan Tidak adanya Melakukan kajian geologi dan Pada jalur jalan Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Tanah Struktur Utama kerusakan jalan struktur tanah dan juga yang dilalui atau mobilisasi alat Balai Wilayah
yang muncul. berkoordinasi dg aparat kendaraan dan bahan Sungai Nusa
pemerintahan setempat sebelum proyek, terutama berlangsung. Tenggara
pelaksanaan pembangunan jalan lokal/desa. 1selaku
struktur utama pemrakarsa.
Pada peralatan berat/mesin
kendaraan proyek harus
diupayakan layak digunakan.
Pembangunan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Penataan air Balai Wilayah
Struktur Utama mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di limpasan Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur dilaksanakan setiap Tenggara
mengurangi kecepatan aliran air rencana hari sedangkan 1sebagai
permukaan yang masuk ke pembangunan untuk penanaman Pemrakarsa
saluran drainase sampai badan Estuari DAM, vegetasi penutup Kegiatan
air penerima. sampai dengan lahan dan
- Penanaman vegetasi penutup badan air pembuatan kolam
lahan di taman-taman/jalur penerima sedimentasi
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut) sementara 1 (satu)
dapat menahan laju aliran air kali pada tahap
permukaan & mengurangi konstruksi
aliran air yang membawa
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
Pembangunan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Penataan air Balai Wilayah
Fasilitas mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di limpasan Sungai Nusa
Pendukung tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur dilaksanakan setiap Tenggara
mengurangi kecepatan aliran air rencana hari sedangkan 1sebagai
permukaan yang masuk ke pembangunan untuk penanaman Pemrakarsa
saluran drainase sampai badan Estuari DAM, vegetasi penutup Kegiatan
air penerima. sampai dengan lahan dan
- Penanaman vegetasi penutup badan air pembuatan kolam
lahan di taman-taman/jalur penerima sedimentasi
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut) sementara 1 (satu)
dapat menahan laju aliran air kali pada tahap
permukaan & mengurangi konstruksi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
15 Penurunan Sifat Kimia Pembangunan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Penataan air Balai Wilayah
Kualitas Air Sungai Struktur Utama mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di limpasan Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur dilaksanakan setiap Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana hari sedangkan sebagai
permukaan yang masuk ke pembangunan untuk penanaman Pemrakarsa
saluran drainase sampai badan Estuari DAM, vegetasi penutup Kegiatan
air penerima. sampai dengan lahan dan
- Penanaman vegetasi penutup badan air pembuatan kolam
lahan di taman-taman/jalur penerima sedimentasi
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut) sementara 1 (satu)
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
dapat menahan laju aliran air kali pada tahap
permukaan & mengurangi konstruksi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima.
16 Penurunan Sifat Fisik Pembangunan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Penataan air Balai Wilayah
dan Kimia Kualitas Air Struktur Utama mutu Kepmen drainase darurat) di lokasi air hujan di limpasan Sungai Nusa
Laut LH No. 51 tahun kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur dilaksanakan setiap Tenggara 1
2004 mengurangi kecepatan aliran air rencana hari sedangkan sebagai
permukaan yang masuk ke pembangunan untuk penanaman Pemrakarsa
saluran drainase sampai badan Estuari DAM, vegetasi penutup Kegiatan
air penerima. sampai dengan lahan dan
- Penanaman vegetasi penutup badan air pembuatan kolam
lahan di taman-taman/jalur penerima sedimentasi
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut) sementara 1 (satu)
dapat menahan laju aliran air kali pada tahap
permukaan & mengurangi konstruksi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
17 Hilangnya Habitat Pembuatan Jalan Luas hutan Melakukan pencegahan Di sepanjang Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Fauna Akses mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove rencana kegiatan atau kontruksi Balai Wilayah
flora lainnya secara berlebihan dengan jalan pembangunan struktur utama Sungai Nusa
yang hilang dan penggunaan teknologi trase DAM berlangsung. Tenggara 1
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
kerapatan setelah konstruksi yang ramah selaku
kegiatan ligkungan. pemrakarsa.
pembersihan Melakukan penghijauan
lahan dan (penanaman mangrove) setelah
pembuatan jalan kegiatan selesai. Penanaman
masuk. tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove..
Pembangunan Luas hutan Melakukan pencegahan Di sepanjang Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Struktur Utama mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove rencana kegiatan atau kontruksi Balai Wilayah
flora lainnya secara berlebihan dengan jalan pembangunan fasilitas pendukung Sungai Nusa
yang hilang dan penggunaan teknologi trase DAM berlangsung. Tenggara
kerapatan setelah konstruksi yang ramah 1selaku
kegiatan ligkungan. pemrakarsa.
pembersihan Melakukan penghijauan
lahan dan (penanaman mangrove) setelah
pembuatan jalan kegiatan selesai. Penanaman
masuk. tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove.
18 Hilangnya Ekosistem Pembangunan Luas hutan Melakukan pencegahan Di sepanjang Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Bakau Struktur Utama mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove rencana kegiatan atau kontruksi Balai Wilayah
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
flora lainnya secara berlebihan dengan jalan pembangunan fasilitas pendukung Sungai Nusa
yang hilang dan penggunaan teknologi trase DAM berlangsung. Tenggara
kerapatan setelah konstruksi yang ramah 1selaku
kegiatan ligkungan. pemrakarsa.
pembersihan Melakukan penghijauan
lahan dan (penanaman mangrove) setelah
pembuatan jalan kegiatan selesai. Penanaman
masuk. tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove.
19 Menurunnya Keanekaan Pembangunan Luas hutan Melakukan pencegahan Di sepanjang Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Jenis Fauna Struktur Utama mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove rencana kegiatan atau kontruksi Balai Wilayah
flora lainnya secara berlebihan dengan jalan pembangunan fasilitas pendukung Sungai Nusa
yang hilang dan penggunaan teknologi trase DAM berlangsung. Tenggara
kerapatan setelah konstruksi yang ramah 1selaku
kegiatan ligkungan. pemrakarsa.
pembersihan Melakukan penghijauan
lahan dan (penanaman mangrove) setelah
pembuatan jalan kegiatan selesai. Penanaman
masuk. tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove.
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
20 Berkurangnya Pembangunan Dominansi, - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Penataan air Balai Wilayah
Kelimpahan dan Struktur Utama indeks drainase darurat) di lokasi air hujan di limpasan Sungai Nusa
Keanekaan Jenis Biota keanekaragam kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur dilaksanakan setiap Tenggara 1
Perairan an jenis serta mengurangi kecepatan aliran air rencana hari sedangkan sebagai
jumlah permukaan yang masuk ke pembangunan untuk penanaman Pemrakarsa
organisme saluran drainase sampai badan Estuari DAM, vegetasi penutup Kegiatan
plankton dan air penerima. sampai dengan lahan dan
benthos. - Penanaman vegetasi penutup badan air pembuatan kolam
Jumlah dan lahan di taman-taman/jalur penerima sedimentasi
jenis hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut) sementara 1 (satu)
keterdapatan dapat menahan laju aliran air kali pada tahap
ikan. permukaan & mengurangi konstruksi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima.
21 Penggunaan Lahan Pembangunan perubahan fungsi Melakukan sosialisasi kepada Sungai utan, Desa Selama 2-3 tahun Kontraktor serta
Struktur Utama ruang dan lahan masyarakat dan instansi terkait tengah,Kecamata atau kontruksi Balai Wilayah
setelah dilakukan n Utan struktur utama Sungai Nusa
pembersihan Kabupaten berlangsung. Tenggara 1
lahan dan Sumbawa, selaku
pembangunan pemrakarsa.
sarana dan
prasarana
penunjang.
OPERASIONAL
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
1 Perubahan Iklim Penggenangan Perubahan iklim - Melaksanakan pemeliharaan Sepanjang Estuari Setiap hari untuk Balai Wilayah
Waduk mikro yang secara berkala terhadap DAM DAM untuk pemeliharaan Sungai Nusa
menjadi lebih - Pengaturan pintu masuk air pemeliharaan DAM dan untuk Tenggara 1
lembab karena untuk penggenangan DAM Estuari DAM Sei pengaturan pintu sebagai
jumlah disesuaikan dengan kondisi Gong masuk air untuk Pemrakarsa
penggenangan jumlah air yang tersedia. penggenangan Kegiatan
air di dalam DAM
waduk
Pengoperasian Perubahan iklim - Melaksanakan pemeliharaan Sepanjang Estuari Setiap hari untuk Balai Wilayah
Waduk mikro yang secara berkala terhadap DAM DAM untuk pemeliharaan Sungai Nusa
menjadi lebih - Pengaturan pintu masuk air pemeliharaan DAM dan untuk Tenggara 1
lembab karena untuk operasional DAM Estuari DAM Sei pengaturan pintu sebagai
jumlah air di disesuaikan dengan kondisi Gong masuk air untuk Pemrakarsa
dalam jumlah air yang tersedia. operasional DAM Kegiatan
operasional
waduk
2 Peningkatan Penggenangan Untuk Mengupayakan membuat Di sepanjang kiri- Selama 2-3 tahun Balai Wilayah
Sedimentasi Waduk mengurangi saluran drainase. kanan DAM dan atau Pembuatan Sungai Nusa
surface run off Mengupayakan ruang terbuka pada lahan sekitar Jalan Akses Tenggara 1
yang terjadi hijau 40 % dari luas lahan bangunan kantor berlangsung. selaku
menjadi kecil. keseluruhan sebagaimana DAM pemrakarsa.
tersebut pada tabel penggunaan
lahan pada dokumen ANDAL.
Mengupayakan penanaman
penghijauan disepanjang kiri-
kanan DAM disamping
membuat sumur resapan air
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
hujan tipe I di pinggir-pinggir
DAM sebanyak 3 buah
3 Penurunan Sifat Fisik Penggenangan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama operasional Balai Wilayah
Kualitas Air Sungai Waduk mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di DAM berlangsung. Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana selaku
permukaan yang masuk ke pembangunan pemrakarsa.
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama Balai Wilayah
Waduk mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di pemeliharaan Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur DAM berlangsung. Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
permukaan yang masuk ke pembangunan selaku
saluran drainase sampai badan Estuari DAM, pemrakarsa.
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
IPA mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
Pemeliharaan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
Waduk mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
4 Penurunan Sifat Kimia Penggenangan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
dan Mikrobiologi Waduk mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
Kualitas Air Sungai tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran
Waduk mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
IPA mutu PP No. 82 drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
tahun 2001 kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
- Pembuatan kolam sedimentasi
sementara sebagai antisipasi
peningkatan padatan
tersuspensi total yang terbawa
air larian menuju badan air
penerima.
5 Penurunan Sifat Fisik Penggenangan Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
dan Kimia Kualitas Air Waduk mutu Kepmen drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
Laut LH No. 51 tahun kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
2004 mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
Waduk mutu Kepmen drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
LH No. 51 tahun kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
2004 mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
Pengoperasian Memenuhi baku - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
IPA mutu Kepmen drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
LH No. 51 tahun kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
2004 mengurangi kecepatan aliran air rencana
permukaan yang masuk ke pembangunan
saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
air penerima. sampai dengan
- Penanaman vegetasi penutup badan air
lahan di taman-taman/jalur penerima
hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
permukaan & mengurangi
aliran air yang membawa
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
6 Persepsi dan Sikap Penggenangan Teciptanya Menumbuhkan dan Sungai utan, Desa Selama kegiatan Balai Wilayah
Masyarakat tehadap Waduk persepsi dan memperkuat persepsi positif tengah,Kecamata operasional DAM Sungai Nusa
Proyek dan Lungkungan sikap positif masyarakat n Utan berlangsung. Tenggara 1
masyarakat Mencegah timbulnya persepsi Kabupaten
terhadap negatif Sumbawa,
kegiatan Memunculkan sikap dan
operasional dukungan positif masyarakat
DAM terhadap keberadaan
pemeliharaan DAM.
7 Hilangnya ekosistem Penggenangan Luas hutan Melakukan pencegahan Sungai utan, Desa Selama Balai Wilayah
Bakau dan Habitat Waduk mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove tengah,Kecamata pemeliharaan Sungai Nusa
Fauna flora lainnya secara berlebihan dengan jalan n Utan DAM berlangsung. Tenggara 1
yang hilang dan penggunaan teknologi Kabupaten
kerapatan setelah konstruksi yang ramah Sumbawa,
kegiatan ligkungan.
pembersihan
lahan dan
pembuatan jalan
masuk. Melakukan penghijauan
(penanaman mangrove) setelah
kegiatan selesai. Penanaman
tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove..
8 Penurunan Keanekaan Penggenangan Luas hutan Melakukan pencegahan Sungai utan, Desa Selama kegiatan Balai Wilayah
Jenis Fauna Waduk mangrove dan kerusakan ekosistem mangrove tengah,Kecamata operasional DAM Sungai Nusa
flora lainnya secara berlebihan dengan jalan n Utan berlangsung. Tenggara 1
yang hilang dan penggunaan teknologi Kabupaten
kerapatan setelah konstruksi yang ramah Sumbawa,
kegiatan ligkungan.
pembersihan Melakukan penghijauan
lahan dan (penanaman mangrove) setelah
pembuatan jalan kegiatan selesai. Penanaman
masuk. tersebut sifatnya
“memindahkan” dari area yang
terganggu ke area yang
dipersiapkan untuk revegetasi
mangrove..
9 Penurunan Kelimpahan Penggenangan Dominansi, - Penataan air limpasan (saluran Saluran-saluran Selama kegiatan Balai Wilayah
dan Keanekaragaman Waduk indeks drainase darurat) di lokasi air hujan di operasional DAM Sungai Nusa
Jenis Biota Perairan keanekaragam kegiatan sehingga dapat sepanjang jalur berlangsung. Tenggara 1
an jenis serta mengurangi kecepatan aliran air rencana
jumlah permukaan yang masuk ke pembangunan
organisme saluran drainase sampai badan Estuari DAM,
plankton dan air penerima. sampai dengan
benthos. - Penanaman vegetasi penutup badan air
Jumlah dan lahan di taman-taman/jalur penerima
jenis hijau, di area-area terbuka yang (sungai/laut)
dapat menahan laju aliran air
INDIKATOR
KEBERHASIL LOKASI INSTITUSI
PERIODE
DAMPAK AN PENGELOLAA PENGELOLA
SUMBER BENTUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN
NO LINGKUNGAN PENGELOLAA N AN
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
YANG DIKELOLA N LINGKUNGAN LINGKUNGA
HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP N HIDUP
HIDUP
keterdapatan permukaan & mengurangi
ikan. aliran air yang membawa
partikel tanah/sedimen masuk
ke badan air penerima
10 Penurunan Sanitasi Penggenangan Tidak terjadi Penyediaan sarana pembuangan Sungai utan, Desa Selama kegiatan Balai Wilayah
Lingkungan Waduk penurunan secara sampah (tong sampah). tengah,Kecamata operasional DAM Sungai Nusa
drastis sanirtasi Ada pelarangan (Papan n Utan berlangsung. Tenggara 1
lingkungan Peringatan) membuangan Kabupaten
sampah sembarangan. Sumbawa,
Irwan, I. (2020). Kajian Biofisik Lahan Di Wilayah Bendungan Tanju Dalam Meningkatkan
Dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Kabupaten Rembang. F. Teknik Sipil UNDIP, Semarang. Suripin dan Wahyuni, S.E., 2014.
Keputusan Kepala BAPEDAL No: KEP-056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai