Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan 1
Sungai Sausu berada di Kecamatan Sausu Kab. Parigi Moutong.
1. Latar Belakang Sungai ini merupakan sungai ordo 1 dari DAS Sausu dengan
luas 568,64 Km2 di WS Parigi Poso. Dengan panjang sungai
utama ±125 Km, Sungai Sausu memiliki permasalahan utama
yaitu sedimentasi yang besar. Selain itu, pada saat hujan
dengan intensitas yang tinggi seringkali terjadi banjir yang
dapat menggenangi pemukiman warga, mengancam kebun
masyarakat serta mengancam sarana dan prasarana irigasi
disekitar aliran sungai.
Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan DED Pengendalian Banjir
Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong, menghasilkan desain-
desain penanganan sungai berupa tanggul pengaman, check
dam dan normalisasi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka Balai Wilayah Sungai
Sulawesi III melaksanakan kegiatan Penyusunan Dokumen
Lingkungan dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab.
Parigi Moutong sebagai tindak lanjut kegiatan sebelumnya
untuk mengembalikan fungsi alami dari Sungai dan anak
sungainya. Selain itu kegiatan studi ini juga nantinya dapat
mendukung rencana penanganan banjir di sungai Sausu.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan ini adalah mengkaji dampak lingkungan
Tujuan yang ditimbulkan oleh adanya rencana penanganan banjir
sungai sehingga dapat diperkirakan dampak-dampak yang
akan terjadi dan bisa dilakukan upaya pengelolaan dan upaya
pemantauan, sesuai dengan konsep pelaksanaan pembangunan
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (suistanable
development) serta untuk mendapatkan data kepemilikan
tanah, bangunan maupun tanaman milik masyarakat di daerah
bantaran sungai Sausu dan mendapatkan informasi yang
dibutuhkan secara detail dalam rangka pelaksanaan
pembebasan lahan dan relokasi penduduk di daerah sekitar
sungai untuk mengantisipasi setiap permasalahan yang
mungkin timbul.

Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan kajian aspek fisik-


kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana.
Serta Menyusun rencana alternatif pelaksanaan relokasi
penduduk dan Merumuskan kebijakan dalam pengambilan
keputusan

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Sasaran Sasaran yang akan dicapai dari pekerjaan ini adalah
tersedianya data teknis dan sosial ekonomi lingkungan disekitar
lokasi, tersedianya rekomendasi kelayakan lingkungan di lokasi
Sungai Sausu sehingga dapat diperhatikan dampak dampak
yang akan terjadi, sehingga dapat dilakukan upaya pengelolaan
dan upaya pemantauannya dan tersusun dalam dokumen
Lingkungan Hidup dan dokumen LARAP.

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi kegiatan berada di Sungai Sausu, Kab. Parigi Moutong
Prov. Sulawesi Tengah

Gambar 1. Lokasi Pekerjaan

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN TA 2020.


Pendanaan

6. Nama dan Instansi pelaksana pekerjaan ini adalah


Organisasi Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, Direktorat
Pejabat Pembuat Jenderal Sumber Daya Air,
Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum

Data Penunjang 2
7. Data Dasar RTRW Provinsi Sulawesi Tengah
RTRW Kabupaten Parigi Moutong

8. Standar Teknis 1. Semua perencanaan teknis yang berkaitan dengan


pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan SNI/SK-

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
SNI dan pedoman yang berkaitan yang dikeluarkan oleh
direktorat Jenderal Sumber Daya Air serta persyaratan
teknis lainnya yang umum dan berlaku untuk pekerjaan
sejenis di Indonesia pada saat ini.
2. Dalam hal standar nasional Indonesia (SNI) atau pedoman
perencanaan teknis yang berkaitan dengan pekerjaan ini
beum ada, diperbolehkan menggunakan standar lain yang
berlaku umum dengan persetujuan pihak direksi.

9. Studi-Studi a. SID Sungai Sausu Tahun 2010


Terdahulu b. DED Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi
Moutong Tahun 2019

10. Referensi Hukum a. Undang-undang No. 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya
Air;
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945;
c. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang;
d. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
e. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
f. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan;
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
h. Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan
Nasional Pengelolaan SDA;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993
Tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah manfaat Sungai,
Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai;
j. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
k. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana;
l. Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air;
m. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019
Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan Administrasi
Meliputi : kegiatan penyampaian informasi dan perijinan
kegiatan pada instansi terkait.
2. Penyusunan Rencana Kerja
Meliputi : Penyusunan Program Mutu dan rencana
pelaksanaan pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan Dokumen Lingkungan


I. Identifikasi Dampak
Identifikasi dampak penting yang dikaji, meliputi :
1. Berdasarkan komponen kegiatan dan komponen
lingkungan yang terkena dampak, komponen kegiatan
dibagi berdasarkan tahap :
a. Prakonstruksi : pembebasan lahan, dll
b. Konstruksi : pembangunan tanggul pengaman,
check dam dan normalisasi.
c. Pasca konstruksi : Operasi dan pemeliharaan
tanggul pengaman dan check dam.
2. Uraian secara singkat mengenai sumber-sumber
alam/komponen lingkungan yang diperkirakan terkena
dampak, seperti antara lain : sungai, udara, flora fauna
dan lain-lain. Komponen Lingkungan : aspek fisik,
kimia, biologi, sosekbud dan kesmas.
3. Matriks antara komponen kegiatan dan komponen
lingkungan.
4. Ukuran besar dan pentingnya dampak :
a. Jumlah manusia yang terkena dampak.
b. Luas wilayah sebaran dampak.
c. Intensitas dan lamanya dampak
d. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

II. Rona Lingkungan Awal


Tinjauan lapangan untuk menganalisa kondisi lingkungan
sebelum kegiatan berupa:
1. Pengukuran langsung dan wawancara (data primer) :
interview dengan masyarakat setempat dan lain-lain.
2. Pengumpulan data sekunder dari instansi terkait.
Data dasar untul mengkaji besar dan pentingnya dampak.

III. Prediksi Dampak


Berdasarkan besaran dari komponen kegiatan perkiraan
besarnya dampak terhadap lingkungan secara kualitatif
dan kuantitatif.
Prediksi menggunakan metodologi yang secara ilmiah
dapat diterima. Contohnya menggunakan model-model
matematis ataupun software yang sudah ada di pasaran,
misalnya untuk melihat disperse udara menggunakan
model disperse Gauss.

IV. Assessment Dampak


Berdasarkan rona awal dan prediksi dampak, mengacu
pada standar/baku mutu yang berlaku, Rona
Awal+prediksi = >< baku mutu.
Ukuran Dampak :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah sebaran
3. Intensitas dan lamanya dampak
4. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau berbaliknya dampak.

V. Mitigasi Dampak
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan dituangkan
dalam dokumen RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
untuk seluruh komponen kegiatan yang memberikan
dampak penting terhadap komponen lingkungan. tingkat
keberhasilan upaya mitigasi dampak diukur dngan
pemantauan yang dituangkan dalam dokumen RPL
(Rencana Pemantauan Lingkungan). Pelaksanaan RKL dan
RPL harus dilaporkan secara periodic ke instansi terkait.

VI. RRSA
Kajian Singkat tentang sosial ekonomi masyarakat yang
meliputi :
1. Tahap investigasi
2. Survey data sosio-demografi
3. Survey sosio-ekonomi
4. Survey profil sosio tekhnik
5. Studi kelembagaan (P3A/Federasi)

VII. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)


Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat.
Berdasarkan keputusan kepala BAPEDAL Nomor
08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan rencana
kegiatannya selamawaktu yang ditentukan dalam
peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan,
dan kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat
terlebih dahulu sebelum menyusun Dokumen
Lingkungan. Kegiatan PKM dilakukan sebanyak 2 (Dua)
kali, yakni setelah Diskusi Pendahuluan dan sebelum
Diskusi Akhir.

Pengawasan dan Pemeriksaan Kegiatan


Pengawasan
Pengawasan pekerjaan pengukuran adalah Pengawas yang
bersangkutan atau petugas yang ditunjuk. Informasi yang
harus diserahkan/diperiksa oleh Penyedia jasa kepada Direksi
adalah sebagai berikut :
1. Sebelum pekerjaan dimulai :
a) Daftar nama Team/Surveyor yang melaksanakan
pekerjaan pengukuran beserta orang-orangnya.
b) Daftar alat ukur serta alat lainnya yang dipergunakan
dalam melaksanakan pekerjaan untuk diperiksa jenis
/tipe dan ketelitian alat ukur tersebut.
2. Pada saat pekerjaan berlangsung :
a) Pengambilan foto udara dengan menggunakan drone
b) Photo copy buku ukur/data hasil pengukuran
diserahkan secara periodik.
c) Laporan kemajuan pekerjaan setiap 2 (dua) minggu.
d) Buku catatan harian pekerjaan yang berisikan
keterangan :
i. Catatan, dari pengawas dan pemeriksa
pekerjaan
ii. Catatan mengenai cuaca dan lain-lain.

Pemeriksaan Pekerjaan
Pemeriksaan pekerjaan pengukuran adalah Pengawasan
Pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Pekerjaan. Informasi
yang harus diserahkan/diperiksakan oleh Penyedia jasa kepada
pemeriksa pekerjaan produk atau progress kemajuan
pekerjaan

Pekerjaan Survey dan Inventarisasi Data


a. Survei Lingkungan/Kualitas Air Meliputi : pengambilan
sampel air sebanyak 3 (tiga) titik dilokasi yang berbeda,
identifikasi lingkungan di lokasi rencana penanganan
sungai dan rona lingkungan hidup awal,
b. Pengambilan sampel kualitas udara dan kebisingan,
c. Survey Sosial Ekonomi Budaya
- Pengumpulan Data Statistika dari instansi terkait,
misalnya data kependudukan.
- Penyebaran Kuesioner dan Wawancara.
- Pengumpulan data demografi, data ekonomi, data
budaya dan data pertahanan/keamanan.
d. Survey Kesehatan Masyarakat Meliputi : data kesehatan
masyarakat, sumber daya kesehatan, kondisi sanitasi
lingkungan dan status gizi masyarakat.
Pekerjaan Analisa dan Evaluasi
a. Analisa Sosial Ekonomi Budaya
- Analisa Demografi
- .Analisa Ekonomi
- Analisa Budaya
- Analisa Pertahanan/keamanan

b. Analisa Lingkungan/Kualitas Air


- Analisa Kualitas Air
- Analisa Kualitas Udara dan kebisingan
- Analisa Fisik Kimia
- Analisa Fisiologi
- Analisa Hidrologi
- Analisa Ruang, Lahan dan Tanah

c. Analisa Dampak Lingkungan


- Analisa dampak besar dan penting
- Evaluasi dampak besar dan penting

d. Penyusunan Dokumen Lingkungan


Kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan mengacu
pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019
Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.

Lingkup pekerjaan LARAP ini adalah mencakup sebagai berikut:


Wilayah Studi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
a) Daerah Asal : yaitu tempat/daerah dimana lahan
penduduk terkena dampak semula berada dan
melakukan kegiatan sosial ekonomi, yang mencakup
lahan untuk pembangunan tanggul pengaman, check
dam dan normalisasi,

b) Daerah Relokasi : yaitu tempat/daerah lain dimana akan


menjadi ganti dari tempat semula dan melakukan
kegiatan sosial ekonomi yang baru. Daerah ini akan
ditentukan dan merupakan salah satu hasil dari
Kegiatan Perencanaan LARAP.

c) Rencana Kegiatan Perencanaan LARAP : terdiri dari 7


(tujuh) tugas utama yaitu :
1) Survai sosial ekonomi penduduk terkena dampak.
2) Penyusunan matriks hak atas kompensasi.
3) Pemilihan lokasi dan pembangunan infrastruktur.
4) Pengaturan pindah dan relokasi lahan penduduk
terkena dampak.
5) Pembangunan fasilitas pendukung sosial ekonomi.
6) Pembuatan jadwal dan rencana anggaran biaya.
7) Penyusunan sistem pemantauan dan evaluasi

d) Pekerjaan Survei dan Analisa


- Survey Topografi / Geometri lahan masyarakat.
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data
Topografi dan Geometri serta data peta bidang
kepemilikan lahan yang nantinya akan digunakan
sebagai rencana daerah bendung, genangan, saluran
primer, saluran sekunder dan prasarana pendukung
irigasi lainya.
- Analisa : Merencanakan sistem dan menyusun
rencana ganti rugi lahan atau pemindahan
penduduk yang telah disepakati oleh pihak-pihak
terkait. Studi ini paling sedikit memuat :
1) Data luas dan kepemilikan lahan serta legalitas
2) Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya penduduk
yang akan terkena pembebasan lahan dan yang
akan dimukimkan kembali;
3) Kondisi lahan lokasi rencana pembebasan;
4) Rencana tindak;
5) Rencana pembiayaan; dan
6) Pemberian ganti rugi berupa uang dan/atau
tanah pengganti.

Diskusi / Pertemuan
i. Diskusi Konsep Laporan Pendahuluan
ii. Diskusi Konsep Laporan Antara
iii. Diskusi Konsep Dokumen Lingkungan.
iv. Diskusi Konsep Laporan Akhir
v. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (sebanyak 2 kali)
vi. Diskusi Kemajuan Kegiatan
(Dilaksanakan sebanyak 3 kali bersama pihak Pengguna
Jasa untuk mengetahui kemajuan pekerjaan)

12. Keluaran 3 Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini, yaitu:


A. Laporan Pendahuluan, Sebanyak 2 (Dua) Buku
B. Laporan Antara, Sebanyak 2 (Dua) Buku
C. Laporan Akhir sebanyak 5 (Lima) buku
D. Dokumen Lingkungan Hidup, Sebanyak 3 (Tiga) Buku
E. Excecutive Summary, sebanyak 2 (Dua) buku

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


F. Laporan Penunjang
- Laporan Topografi dan Deskripsi BM, Sebanyak 2
(Dua) buku
- Buku Ukur, Sebanyak 2 (Dua) buku
- Laporan Sosial Ekonomi, Sebanyak 2 (Dua) buku
- Dokumen LARAP, Sebanyak 2 (Dua) buku
- Laporan Persiapan Pengadaan Tanah, Sebanyak 2
(Dua) buku
- Laporan pertemuan konsultasi masyarakat (PKM),
Sebanyak 2 (Dua) buku
G. Album Gambar Perencanaan Wilayah
- Kalkir ukuran A1, sebanyak 1 (satu) Set
- Ukuran A1, sebanyak 1 (satu) buku
- Ukuran A3, sebanyak 3 (tiga) buku

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan Satuan Kerja Balai Wilayah
Material, Personil Sungai Sulawesi III harus dipelihara dengan baik.
dan Fasilitas dari 1. Laporan dan Data
Pejabat Pembuat Data yang ada dapat dipakai sebagai data sekunder
Komitmen untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan.
2. Akomodasi dan Ruangan Kantor
i. Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi III tidak
menyediakan akomodasi, dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
ii. Koordinator tim perlu mengupayakan sistem kerja
dan komunikasi yang efisien sehingga dapat
dihubungi dengan mudah untuk kelancaran
pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan.
3. Staf Pengawas/ Pendamping
Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi III melalui
PPK. Perencanaan dan Program akan
mengangkat/menugaskan pejabat dan petugas yang
bertindak sebagai Direksi pekerjaan dan pengawas
pekerjaan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
sehingga menghasilkan pekerjaan sesuai lingkup
pekerjaan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja.
4. Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi III tidak
menyediakan fasilitas kantor, peralatan survei,
kendaraan roda-4 dan roda-2, komputer, sehingga
harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa yang dapat
digunakan demi kelancaran pekerjaan.

14. Peralatan dan 1. Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan dan
Material dari fasilitas yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
Penyedia Jasa pekerjaan. Penyedia Jasa wajib menyediakan kantor di kota
Konsultansi Palu, Sulawesi Tengah.
2. Penyedia Jasa diminta menyerahkan foto atau gambar serta
dokumen lainnya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
lapangan

15. Lingkup Penyedia Jasa dapat bertindak atas nama Pengguna Jasa untuk
Kewenangan mengumpulkan data dan informasi terkait lingkup kegiatan.
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu Pekerjaan ini memerlukan waktu pelaksanaan 210 (dua ratus
Penyelesaian sepuluh) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah
Pekerjaan Mulai Kerja (SPMK).

Penyedia Jasa harus menunjuk tenaga ahli yang berkompeten di


17. Personil
bidangnya yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk
bertindak dan mengambil keputusan atas nama Penyedia Jasa
dengan personil inti sebagai berikut:

1. Ketua Tim /Ahli Lingkungan


- Pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan,
- Memiliki pengalaman minimal 5 (lima) tahun,
- Jangka waktu penugasan selama 7 (tujuh) bulan,
- Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu)
orang.

2. Ahli Sumber Daya Air


- Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Pengairan,
- Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sekurang-kurangnya
Ahli Muda di bidang Sumber Daya Air,
- Memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
- Jangka waktu penugasan selama 4 (empat) bulan.
- Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu)
orang

3. Ahli Hukum Pertanahan


- Pendidikan minimal S1 Hukum,
- Memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
- Jangka waktu penugasan selama 4 (empat) bulan,
- Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu)
orang.

4. Ahli Geodesi
- Pendidikan minimal S1 Teknik Geodesi,
- Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sekurang-kurangnya
Ahli Muda bidang Geodesi
- Memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
- Jangka waktu penugasan selama 4 (empat) bulan,
- Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu)
orang.

5. Ahli Sosial Ekonomi & Budaya


- Pendidikan Minimal S1 Ekonomi/ Pertanian/Sosial
- Memiliki pengalaman Minimal 3 (tiga) Tahun
- Jangka Waktu Penugasan Selama 2 (dua) bulan
- Jumlah Personil dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang

Penyedia jasa harus memiliki 1 (satu) Ketua Tim yang memiliki


sertifikat Ketua Penyusun AMDAL dan 2 (dua) Tenaga Ahli
yang memiliki sertifikat Anggota Penyusun AMDAL.

6. Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung


(disesuaikan dengan kebutuhan/lingkup pekerjaan).

18. Jadwal Tahapan Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak diterbitkannya Surat
Pelaksanaan Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Pekerjaan Secara umum, tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan oleh
Penyedia Jasa dalam kegiatan ini adalah:
1. Penyusunan rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk
laporan Program Mutu.
2. Survey Pendahuluan serta sosialisasi pada masyarakat
bertujuan untuk memperoleh data sekunder tentang
kondisi lokasi studi.
3. Penyusunan Dokumen Lingkungan meliputi Identifikasi
Dampak, Rona Lingkungan Awal, Prediksi Dampak,
Assessment Dampak, Mitigasi Dampak dan RRSA
4. Pelaksanaan survey, identifikasi dan studi lapangan untuk
mendapatkan data primer tentang kondisi lapangan serta
data pendukung yang akan digunakan dalam penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
5. Pelaksananaan Sosialisasi pada Pemerintah Daerah dan
unsur masyarakat di sekitar lokasi studi dla bentuk
Diskusi/Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM).
6. Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
7. Pelaksanaan Diskusi Dokumen Lingkungan Hidup.
8. Pemasukan Dokumen Lingkungan Hidup.
9. Penyusunan Dokumen LARAP

19. Laporan a. Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat: jadwal kerja secara
keseluruhan, rencana kerja, hasil peninjauan terhadap studi
sebelumnya, penemuan pokok dan problem teknik yang
diperoleh melalui survei penjajakan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari kalender setelah diskusi pendahuluan.
b. Laporan Antara
Laporan Antara / Laporan Sela (Interim Report) memuat:
rangkuman hasil data survei primer dan sekunder, analisa
awal terhadap data-data hasil survei yang dilengkapi
dengan kajian awal pradesain.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari kalender setelah diskusi antara.

c. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : rangkaian seluruh kegiatan survei
dan penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan
Dokumen LARAP serta Kesimpulan dan Saran
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 210 (dua
ratus sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

d. Dokumen Lingkungan Hidup


Identifikasi Dampak, Rona Lingkungan Awal, Prediksi
Dampak, Assessment Dampak, Mitigasi Dampak dan RRSA.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 210 (dua
ratus sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

e. Laporan Executive Summary


Laporan Executive Summary memuat : ringkasan laporan
akhir.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 210 (dua
ratus sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

f. Laporan Penunjang
Laporan Penunjang meliputi :
1) Laporan Topografi dan Deskripsi BM memuat :
perhitungan topografi dan deskripsi BM ( Bench Mark)
2) Buku Ukur memuat : data lapangan survey topografi
3) Laporan Sosial Ekonomi memuat : hasil inventarisasi
dan survei sosial ekonomi di lapangan serta hasil
analisa sosial ekonomi termasuk kelayakan
pembangunan secara ekonomi (BCR) dan sosial
(dampak lingkungan).
4) Dokumen LARAP memuat : Kepemilikan Lahan dan
Asset, rencana relokasi, dan rencana tindakan (Action
Plan)
5) Laporan Persiapan Pengadaan Tanah memuat :
inventarisasi bidang, bangunan dan tegakan
6) Laporan pertemuan konsultasi masyarakat (PKM
memuat : aspirasi/saran/masukan dari masyarakat
melalui pelaksanaan pertemuan konsultasi masyarakat.

g. Album Gambar Perencanaan Wilayah


Album Gambar Perencanaan Wilayah memuat : gambar dan
desain secara detail sesuai dengan Kriteria Perencanaan.
Album Gambar dan Desain harus diserahkan sebelum
berakhir nya masa kontrak

h. Soft copy pelaksanaan kegiatan

Hal-Hal Lain
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini diupayakan agar penyedia
20. Produksi dalam jasa memprioritaskan pemanfaatan produk dalam negeri.
Negeri Kondisi pengecualian prioritas barang/jasa produk asing
seperti melalui impor hanya terjadi dalam tiga kondisi, yaitu :
1. barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri;
2. spesifikasi teknis barang yang diproduksi di dalam negeri
belum memenuhi persyaratan;
3. dan atau, volume produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini,
maka penyedia jasa utama Wajib mempunyai Perjanjian Kerja
Sama Operasi/ Kemitraan yang memuat presentase kemitraan
dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.

22. Pedoman Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sosialisasi,


Pengumpulan wawancara terstruktur, dialog dan pengukuran secara
Data Lapangan langsung dilapangan.
Metode pengumpulan data penelitian:
- Observasi
- Wawancara
- Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
- Pengukuran Fisik
- Percobaan Laboratorium

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui inventarisasi


data sekunder untuk melengkapi data yang diperoleh dari
survei primer berupa kajian literatur yang berkaitan dengan
lingkup pekerjaan.

23. Alih Pengetahuan Apabila dipandang perlu oleh SatKer Balai Wilayah Sungai
Sulawesi III, maka Penyedia Jasa harus mengadakan kursus
singkat, pelatihan, diskusi dan seminar terkait dengan subtansi
pelaksanaan pekerjaan pengawasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf di lingkungan Balai Wilayah Sungai
Sulawesi III.

Palu, Januari 2020


PPK PERENCANAAN DAN PROGRAM
SATUAN KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI III

ARIESTO KRESTIADI, S.T.,M.Eng.

Anda mungkin juga menyukai