URAIAN PENDAHULUAN
2. MAKSUD DAN Maksud pekerjaan ini adalah untuk membuat kajian dan detail
TUJUAN desain mengenai perencanaan bangunan penampung air.
Tujuan Pekerjaan ini adalah tersedianya data dan informasi potensi
bangunan penampung air, kajian daerah prioritas bangunan
penampung air, alternatif desain bangunan penampung air di
Kabupaten Merauke.
1
Engineering Estimate Cost (EE) sebagai acuan pengadaan jasa
konstruksi.
c. Tersusunnya dokumen pedoman O dan P dalam rangka
Operasi dan Pemeliharaan pasca pelaksanaan konstruksi fisik.
DATA PENUNJANG
2
Penampungan di Kabupaten Merauke.
3
v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 /PRT/M/2009
tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan Pola
Pengelolaan Sumber Daya Air
w. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan
Cekungan Air Tanah
x. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011
tentang Pedoman Penyusunan Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota.
RUANG LINGKUP
4
b. Melakukan analisa proyeksi kebutuhan air baku pada
Kabupaten Merauke, proyeksi pemenuhan air baku
hingga saat ini dan proyeksi rencana pemenuhan air
baku untuk 20 tahun ke depan.
c. Menganalisa neraca air pada sumber air serta alokasi
air eksisting dan rencana pada sumber air hulu ke hilir,
termasuk debit minimal pemeliharaan sungai (untuk
sumber air berupa sungai)
d. Membuat skala prioritas dari beberapa alternatif rencana
pemenuhan kebutuhan air baku
6. Pekerjaan pengukuran topografi, meliputi:
a. Pengukuran dan pemetaan situasi pada lokasi (site)
sesuai dengan PT 02 kriteria perencanaan irigasi Tahun
2010.
b. Membuat gambar situasi pada setiap interval beda elevasi
maksimum 1 m
c. Pembuatan dan pemasangan patok beton bertulang
Bench Mark (BM) yang dipasang di sekitar lokasi yang
dipetakan sesuai dengan PT 02 kriteria perencanaan
irigasi Tahun 2010.
d. Pembuatan dan pemasangan patok kayu yang dipasang
setiap jarak maksimum 50 meter.
e. Prosedur pengukuran harus sesuai dengan standar
pengukuran yang berlaku.
f. Identifikasi status dan luas tanah yang diperlukan.
7. Penyelidikan Geoteknik (mekanika tanah), meliputi:
a. Penyelidikan Mekanika Tanah (boring, sondir dan uji
laboratorium).
b. Pekerjaan pengeboran.
c. Uji Hand Bor di tiap lokasi rencana yang disertai dengan
pengambilan sampel tanah guna penyelidikan lebih lanjut
di laboratorium.
d. Pengambaran peta situasi dan penyelidikan geoteknik
harus mengikuti prosedur geoteknik.
8. Perencanaan Teknis (Detail Desain), meliputi :
a. Detail desain bangunan penampung air disesuaikan dengan
hasil identifikasi yang telah dilakukan.
b. Melakukan kajian terhadap ketersedian air baku, kebutuhan
dan rencana pengembangannya proyeksi 20 tahun.
c. Analisa perilaku sungai/mata air/mata air resapan
d. Analisa dimensi, jagaan, stabilitas, hidrolis, dst pada
bangunan penampung air.
e. Analisa ketersediaan lahan (status sosial rencana
pembangunan, rencana pembebasan lahan bila perlu
pembebasan, surat-menyurat)
f. Analisa akses ke lokasi dan metode mobilisasi material
beserta pengadaan pompa (bila ada)
5
g. Membuat kajian sosial budaya dan ekonomi masyarakat dan
alternatif peningkatannya sehubungan dengan rencana
pembangunan penampung air.
h. Membuat detail desain jaringan pemanfaatan air (irigasi, air
baku dll).
i. Pembuatan gambar perencanaan, meliputi Gambar situasi,
Potongan, detail, dll. Yang dimaksud dengan kegiatan
pembuatan gambar konstruksi disini penyajian gambar
desain rinci konstruksi sedemikian sehingga siap untuk
ditenderkan/dilelang, serta dilengkapi dengan analisis
teknisnya yang berisi analisis/perhitungan dan penjelasan
tentang tingkat kehandalan konstruksi ini
j. Analisa Kelayakan Ekonomi
- Analisa ekonomi Teknik (BCR dan EIRR).
- Disamping gambar dan analisis teknis juga harus
disertakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi ini
sesuai dengan harga pasar setempat.
- Rencana harga jual air
k. Dokumen lelang dan Spesifikasi Teknik
Dokumen lelang sesuai ketentuan Perpres 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan Permen PU No 7/PRT/M/2014 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultasi.
9. Wajib melakukan survey dan mendata kepemilikan tanah warga
yang terkena dampak pembangunan sesuai desain
10. Wajib melakukan pertemuan konsultasi bersama dengan
perangkat daerah setempat mengenai rencana Bangunan
khususnya kepada masyarakat yang terkena dampak Bangunan
11. Kajian Konservasi terpadu untuk peningkatan ekonomi
masyarakat.
6
12. PERALATAN, Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
MATERIAL, Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
PERSONIL, DAN jasa:
FASILITAS DARI a) Laporan dan Data
PEJABAT Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
PEMBUAT fotografi (bila ada) dapat dipakai sebagai referensi oleh
KOMITMEN penyedia jasa.
b) Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi dan ruangan kantor tidak disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan harus disediakan oleh penyedia jasa
sendiri dengan cara sewa.
c) Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
/counterpart, atau project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultansi.
d) Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa
1) Dukungan administrasi dan surat menyurat.
2) Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait atau
direksi pekerjaan, penyedia jasa dapat menggunakan ruang
rapat yang ada pada kantor Balai Wilayah Sungai Papua
dengan catatan ruang rapat tersebut sedang tidak
dipergunakan.
15. PERSONIL Tenaga ahli yang disyaratkan dalam melaksanakan kegiatan ini
7
adalah lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK.
16. JADWAL 1. Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian
TAHAPAN pekerjaan tercantum dalam SSKK.
PELAKSANAAN 2. Tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam
KEGIATAN SPMK.
3. Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada
PPK tercantum dalam SPMK.
LAPORAN
8
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan
2). Hidrologi
Laporan ini berisikan hasil analisis hidrologi berupa:
a. kelayakan alokasi air yang menggambarkan apabila debit
pengambilan rencana sudah sesuai dengan alokasi pada
neraca air daerah aliran sungai dan sumber air yang
bersangkutan.
b. hasil analisa proyeksi kebutuhan air baku pada das, proyeksi
pemenuhan air baku hingga saat ini dan proyeksi rencana
pemenuhan air baku.
c. hasil tabel dan perhitungan pemenuhan debit andalan 95%
secara bulan-bulanan selama 10 tahun (untuk
sungai/embung/tampungan sebagai sumber air baku), atau
analisa Q95% (untuk mata air/air tanah resapan sebagai
sumber air baku)
d. melakukan analisa debit tahun kering, debit normal, debit
tahun basah, debit Banjir Rancangan, hasil analisis perilaku
sungai dan morfologi sungai termasuk analisis sedimentasi.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
9
terutama parameter-parameter yang akan dipakai dalam
perencanaan. Pemeriksaan sampel tanah dilakukan di
Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua yang
telah terakreditasi.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
10
e. Pedoman OP pasca konstruksi
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
11
Gambar ini merupakan hasil dari perencanaan pekerjaan ini
yang meliputi :
Peta Ikhtisar skala 1:5000.
Gambar-gambar hasil Topografi yang diserahkan terdiri dari
lokasi (site) sumber air baku skala 1:100, jaringannya skala 1
: 500, detail bangunan skala 1:50.
Layout Bangunan Utama skala 1 : 500 termasuk Bangunan-
Bangunan pelengkapnya.
Gambar Potongan memanjang dan melintang bangunan.
Bangunan Pelengkap /Bangunan Air Lainnya.
Gambar-Gambar Detail.
Gambar bangunan konservasi terpadu
12
pelaksanaan pekerjaan.
26. FOTO Foto Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicetak pada
DOKUMENTASI kertas foto disusun dalam album foto yang diserahkan sebanyak 2
(dua) album.
27. BENTUK Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia
FORMAT sesuai format (bentuk) laporan yang berlaku di lingkungan Balai
LAPORAN DAN Wilayah Sungai Papua yaitu ukuran kertas A4, font arial, cover
BACKUP DATA warna dasar putih. Untuk istilah-istilah dalam bahasa asing, agar
ditulis dalam format huruf miring. Semua laporan harus dijilid
langsung (semi lux) dengan memberikan judul pada punggung
buku, tahun anggaran dan isi laporan wajib berwarna.
Seluruh hasil pekerjaan (mulai dari data mentah baik data primer,
data sekunder, hasil analisa hitungan dalam bentuk spread sheet
maupun gambar desain dalam format CAD maupun GIS, hasil dari
model analisa numeric dari aplikasi yang digunakan dalam analisis
dan seluruh dokumen laporan dalam ms. word) yang di simpan
(backup) di dalam hard disk external 1 (satu) buah untuk
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu seluruh
laporan yang dicetak diserahkan dalam box container berukuran
minimal P 800 x L 560 x T 440 mm. Selain itu seluruh dokumen
asli pembelian data dari pihak penyedia jasa diserahkan
sebagai asset Perencanaan dan Program (Softcopy maupun
hardcopy).
28. DISKUSI
PEMBAHASAN Pembahasan diskusi dilakukan sebanyak 3 kali dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Draft pendahuluan dilakukan dengan instansi ataupun
stakeholder terkait paket kegiatan ini untuk menjaring
informasi-informasi sebagai masukan dan penyempurnaan
Laporan Pendahuluan
2) Draft Interim dilakukan dengan intern balai yaitu pejabat-
pejabat yang ada di lingkungan Balai Wilayah Sungai Papua
dan Tim Unit Perencanaan Balai Wilayah Sungai Papua
3) Draft akhir dilakukan dengan instansi ataupun stakeholder
terkait paket kegiatan ini guna melaporkan hasil akhir
sementara sekaligus untuk memberikan masukan guna
menyempurnakan Laporan Akhir.
4) Handout presentasi dibuat dalam format A4 berwarna 1 slide
1 lembar.
HAL-HAL LAIN
29. PRODUKSI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
DALAM NEGERI dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
13
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
30. PERSYARATAN Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
KERJASAMA untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi.
1. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus
diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
2. Ketentuan – ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia
harus mengacu kepada harga yang tercantum dalam kontrak
serta menganut system penyetaraan.
3. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang
dikerjakan oleh sub penyedia.
4. Masing – masing anggota KSO akan melakukan pengawasan
penuh terhadap semua aspek pelaksanaan.
14