Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR


DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BUKU KE-2
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN ASET DAN
KINERJA SISTEM IRIGASI (PAKSI)
MODUL PENGELOLAAN ASET IRIGASI (PAI)
ASET IRIGASI DAN KODEFIKASI

2019
DAFTAR ISI
ASET IRIGASI DAN KODEFIKASI

1 Pengertian Aset Irigasi 1

2 Jenis Aset Irigasi 2

3 Keperluan Kodefikasi Aset Irigasi 2

4 Kodifikasi Aset Irigasi 5

5 Jumlah Digit Kode Aset Irigasi 7

6 Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) 8

7 Jaringan Irigasi Tersier (JIT) 8

8 Kode Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) 9

9 Lampiran Kode Aset Irigasi 9


MODUL 2
ASET IRIGASI DAN KODEFIKASI

Dalam modul ini akan dijelaskan pengertian-pengertian yang berkenaan


dengan:
 Apakah yang dimaksud dengan Aset Irigasi;
 Jenis, unit, dan kode Aset Irigasi; dan
 Lampiran Daftar Kode Aset Irigasi.

1. Pengertian Aset Irigasi

1.1. Aset

Sebelum membahas pengertian aset irigasi terlebih dahulu


dibahas pengertian tentang aset secara umum. Yang dimaksud
dengan aset adalah merupakan suatu wujud investasi yang
diharapkan mendatangkan keuntungan bagi yang berinvestasi
atau yang menanamkan modalnya. Sebagai contoh, suatu
perusahaan berinvestasi di bidang properti, maka aset-asetnya
berupa bangunan gedung. Bangunan gedung tersebut
diharapkan dapat mendatangkan keuntungan yang dapat
dinikmati oleh yang berinvestasi.

1.2. Aset Irigasi

Sejalan dengan pengertian tersebut di atas, maka aset irigasi


pada hakekatnya merupakan investasi di bidang irigasi yang
berwujud prasarana jaringan irigasi dan seluruh
pendukungnya yang memungkinkan untuk memberikan
pelayanan berupa pemberian air irigasi. Pemerintah
menanamkan modalnya di bidang irigasi dengan harapan dapat
mendatangkan keuntungan. Akan tetapi keuntungan yang
diperoleh dari pelayanan irigasi tersebut tidak secara langsung
dinikmati oleh pemerintah, tetapi dinikmati oleh para petani
pemakai air irigasi serta masyarakat lain.

1
2. Jenis Aset Irigasi

Menurut Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 aset irigasi terdiri dari


dua bagian pokok, yaitu :

1. Aset yang berupa Jaringan Irigasi yang merupakan barang tidak


bergerak; dan
2. Aset Pendukung Pengelolaan Irigasi (untuk mudahnya disebut
Aset Pendukung) yang sebagian berupa barang tidak bergerak dan
barang bergerak dan sebagian berupa barang non fisik dan SDM.

Aset pendukung pengelolaan irigasi terdiri dari berbagai bentuk,


namun untuk kepentingan PAI dibatasi hanya lima sub kelompok,
yaitu
 Aset kelembagaan;
 Aset SDM;
 Aset bangunan gedung;
 Aset peralatan; dan
 Aset lahan.

3. Keperluan Kodefikasi Aset Irigasi

3.1 Peran Kode dalam Sistem Informasi

Dalam sistem informasi kode yang sifatnya unik memegang


peranan penting, untuk membedakan barang satu dengan lainnya.
Sebagai contoh nama dari daerah irigasi banyak sekali yang sama,
sehingga untuk menunjuk satu daerah yang kita maksudkan
kemungkinan besar akan keliru. Akan tetapi dengan memberinya
kode yang unik, maka kekeliruan tersebut dapat dihindarkan.

Selain itu dalam teknik informatika, kode dapat dipergunakan


untuk menghubungkan satu tabel yang berisi nama-nama
misalnya, dengan tabel lain yang berisi keterangan yang
berhubungan dengan nama tersebut. Kode Kabupaten misalnya
dapat dihubungkan dengan kode Daerah Irigasi (DI), sehingga
dengan mudah didapatkan berapa jumlah DI yang ada di
Kabupaten tersebut.

3.2 Kode-Kode yang Diperlukan


Untuk kepentingan sistem informasi pengelolaan aset irigasi (SIPAI)
diperlukan kode-kode sebagai berikut:
a. Kode Kabupaten/Kota;
b. Kode wilayah sungai;

2
c. Kode daerah irigasi; dan
d. Kode aset irigasi.

Kode yang dibuat harus dapat memenuhi persyaratan sehingga


database yang terbangun dapat dipergunakan untuk berbagai
keperluan. Seperti diantaranya adalah untuk keperluan berikut :
a. Data aset irigasi dapat menjadi bagian dari sistem informasi SDA;
b. Data aset irigasi dapat dikompilasi pada tingkat nasional,
provinsi, maupun kabupaten/kota;
c. Data aset irigasi dapat dikompilasi menurut kewenangan yang
mengurus pengelolaannya;
d. Data aset irigasi dapat dikompilasi menurut kepemilikan dari
jaringannya;
e. Data aset irigasi dapat dikompilasi menurut kelompok jenis aset.

Kode yang pada saat ini telah resmi adalah Kode Kabupaten/Kota
yang dikeluarkan oleh BPS. Oleh karena itu sebelum kode-kode lain
diterbitkan secara resmi, maka secara internal dibuat kode-kode
yang lainnya yang diperlukan untuk kepentingan pengolahan data.
Masing-masing kode akan dijelaskan berikut ini.

3.3 Kode Kabupaten/Kota

Kode Kabupaten/Kota diambil dari ketentuan yang dibuat oleh


BPS. Kode terdiri dari 4 digit. Dari kode tersebut sudah dapat
diketahui suatu kabupaten/kota masuk provinsi mana.

Kode Kabupaten/Kota (4 digit): contoh : 1470

3.4 Kode Wilayah Sungai

Kode Wilayah Sungai (6 digit) : - - contoh :


01.21.A2

3.5 Kode Daerah Irigasi

Oleh karena kode Daerah Irigasi belum ada peraturan yang


menetapkannya, maka untuk kepentingan SIPAI kode DI tersebut
ditetapkan sebagai berikut:

 Kode untuk DI yang utuh terletak dalam satu Kabupaten/Kota


:

3
Kode terdiri dari 8 digit :

1 2 3 4 5 6 7 8

Digit ke 1 dan 2 : merupakan kode Provinsi dari BPS

Digit ke 3 dan 4 : merupakan kode Kabupaten/Kota dari BPS

Digit ke 5 s/d 8 : merupakan nomor urut DI dalam satu


Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

 Kode untuk DI lintas Kabupaten/Kota :

Kode terdiri dari 8 digit : 0 0


1 2 3 4 5 6 7 8

Digit ke 1 dan 2 : merupakan kode Provinsi dari BPS

Digit ke 3 dan 4 : berupa angka 00 merupakan kode lintas


Kabupaten/Kota.

Digit ke 5 s/d 8 : merupakan nomor urut DI lintas dalam


kewenangan provinsi yang bersangkutan.

 Kode untuk DI lintas Provinsi :

Kode terdiri dari 8 digit : 0 0 0 0

1 2 3 4 5 6 7 8

Digit ke 1 s/d 4 : berupa angka 00 00 merupakan kode lintas


Provinsi.

Digit ke 5 s/d 8 : merupakan nomor urut DI lintas dalam


kewenangan Pusat.

 Kode Kewenangan

Selain kode-kode tersebut di atas, di luar dari itu ada kode


kewenangan, dengan ketentuan sbb.:

A = Kode untuk DI di bawah kewenangan Pusat

4
B = Kode untuk DI di bawah kewenangan Provinsi, dan
C = Kode untuk DI di bawah kewenganan Kabupaten/Kota.

Kode kewenangan tersebut sengaja dipisahkan dari kode-kode


tersebut di atas karena kewenangan tersebut mudah berubah.
Misalnya bila terjadi pemekaran wilayah Kabupaten/Kota yang
baru maka dengan teknik pemisahan kode kewenangan
tersebut mudah untuk menyesuaikannya.

 Kode Kepemilikan
Dalam kode DI ini masih belum dibedakan antara DI-DI milik
pemerintah dengan DI-DI yang dimiliki oleh Badan Usaha,
Badan Sosial, P3A, Desa, dan Perseorangan sebagaimana
tercantum dalam PP No.20 tahun 2006 pasal 66 ayat (8).

4 Kodefikasi Aset Irigasi

Pada tahapan saat ini, Pedoman PAI akan mencakup 3 kelompok


besar, yaitu jaringan irigasi utama (JIU), jaringan irigasi air tanah
(JIAT), dan jaringan irigasi tersier (JIT). Ketiga jaringan irigasi
tersebut juga mempunyai aset-aset pendukung yang berbeda.

Struktur Kode aset irigasi dapat digambarkan sbb. :

Gambar-1 Strukturisasi Aset Irigasi


Aset Irigasi terbagi menjadi 6 kelompok aset, yaitu :

5
(1) Aset Jaringan Irigasi Utama (JIU);
(2) Aset Pendukung Jaringan Utama;
(3) Aset Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT);
(4) Aset Pendukung JIAT;
(5) Aset Jaringan Irigasi Tersier (JIT); dan
(6) Aset Pendukung JIT.

Aset Jaringan Utama terbagi lagi menjadi 2 sub-kelompok,


yaitu :

(1) Jaringan Pembawa; dan


(2) Jaringan Drainase.

Sub-kelompok Jaringan Pembawa terbagi mejadi 3 sub-sub-


kelompok, yaitu :

(1) Bangunan Utama;


(2) Bangunan Pelengkap; dan
(3) Ruas Saluran Pembawa.

Sub-kelompok Jaringan Drainase terbagi menjadi 2 sub-sub-


kelompok, yaitu :

(1) Ruas Saluran Drainase; dan


(2) Bangunan Drainase.

Kelompok Aset Pendukung Jaringan Utama terbagi menjadi 5


sub-kelompok, yaitu :

(1) Kelembagaan;
(2) SDM;
(3) Bangunan Gedung;
(4) Peralatan; dan
(5) Lahan.

Sub-kelompok Kelembagaan terbagi lagi menjadi 3 Sub-sub kelompok,


yaitu :

(1) Organisasi OP Jaringan Utama;


(2) Petani Pemakai Air di Jaringan Utama; dan
(3) Pengguna Jaringan.

Sub-kelompok SDM terbagi lagi menjadi 2 Sub-sub-kolompok, yaitu :


(1) Petugas OP status PNS; dan
(2) Petugas OP status Non-PNS.

6
Sub-kelompok Bangunan Gedung terbagi lagi menjadi 2 Sub-sub-
kelompok, yaitu :
(1) Bangunan Permanen; dan
(2) Bangunan Semi Permanen.

Sub-kelompok Peralatan terbagi lagi menjadi 3 Sub-sub-kelompok, yaitu


:

(1) Kendaraan Darat;


(2) Alat Komunikasi; dan
(3) Peralatan OP.

Sub-kelompok Lahan terbagi menjadi 2 Sub-sub-kelompok, yaitu :

(1) Perolehan Ganti Rugi; dan


(2) Bukan Perolehan Ganti Rugi.

Kode-kode untuk JIAT dan JIT merupakan kode tersendiri karena kedua
jenis aset tersebut mempunyai kekhususan masing-masing.

5 Jumlah Digit Kode Aset irigasi

Kode Aset Irigasi terdiri dari 9 digit dengan susunan sbb. :

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Digit ke-1 : disediakan untuk membedakan kelompok-kelompok besar


aset SDA, misalnya bila diisi dengan angka 1 menunjukkan aset irigasi,
2 menunjukkan aset sungai, dst.

Digit ke-2 : menunjukkan kelompok dari aset irigasi.

Digit ke-3 : menunjkkan sub-kelompok dari aset irigasi.

Digit ke-4 : menunjukkan sub-sub-kelompok dari aset irigasi.

Digit ke-5 dan 6 : menunjukkan jenis aset dari aset irigasi.

Digit ke-7 s/d 9 : menunjukkan nomor urut jenis aset irigasi dalam 1 DI.

7
6 Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)

Sebagaimana diketahui, menurut pengertian yang ada di dalam PP


No.20 tahun 2006 tentang irigasi, disebutkan bahwa yang disebut
dengan istilah irigasi termasuk di dalamnya : irigasi permukaan, irigasi
rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Meskipun belum mencakup semua bentuk irigasi dalam pedoman yang
sedang disusun, irigasi bawah tanah atau lebih dikenal dengan Jaringan
Irigasi Air Tanah (JIAT) telah dimasukkan.

Karakteristik dari irigasi air tanah tersebut memang berbeda dengan


irigasi air permukaan bila dilihat dari debit salurannya, luas areal
layanannya, serta pengoperasiannya. JIAT hanya dikembangkan di
daerah-daerah yang sumber air permukaannya memang terbatas, dan
untuk memperoleh air diperlukan pemompan yang memerlukan tenaga
baik dari listrik PLN ataupun genset yang memerlukan biaya yang tidak
kecil. Konsekuensinya adalah tanaman yang dibudidayakan haruslah
mempunyai nilai yang tinggi sehingga dapat menutup keperluan biaya
pemompaan tersebut. Bantuan dari pemerintah hanya berlangsung
selama 2 tahun pertama, setelah itu pengoperasian selanjutnya akan
diserahkan dan kemudian akan dilakukan oleh P3A secara mandiri.

JIAT sama sekali terlepas dari sistem irigasi permukaan. Berarti


merupakan sistem tersendiri dan kodefikasinyapun terlepas dari
kodefikasi DI. Aset-asetnya tidak ada kaitannya dengan aset irigasi
permukaan, begitu pula aset pendukung-nya.

Sistem inventarisasi untuk JIAT telah ada yang dikembangkan oleh


Direktorat Irigasi Subdit Air Baku dan Air Tanah. Penggabungan sistem
tersebut kedalam SIPAI masih dalam proses.

7 Jaringan Irigasi Tersier (JIT)

Di dalam PP No.20 tahun 2006 tentang irigasi pada pasal 78 disebutkan


bahwa pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi tersier menjadi tanggung
jawab P3A di wilayahnya dan pemerintah sesuai kewenangannya akan
membantu berdasarkan permintaan P3A dengan memperhatikan prinsip
kemandirian. Perlu disadari bagaimanapun baiknya kondisi maupun
fungsi dari jaringan utama, apabila jaringan tersiernya belum dibenahi
maka hasilnya tidak akan optimal. Di dalam pedoman PAI ini
dimasukkan pula inventarisasi jaringan tersier yang dapat dipergunakan
bilamana diperlukan.

8
PU - JICA

Berbeda dengan JIAT, maka JIT merupakan sub sistem dari jaringan
utama irigasi permukaan. Oleh karena itu setiap JIT harus dikaitkan
dengan jaringan utamanya, yaitu melalui kode bangunan sadapnya.
Bangunan sadap yang merupakan sumber air dari JIT dapat berupa :

 bangunan Bagi Sadap;


 bangunan Sadap; atau
 bangunan Sadap Langsung.

Dengan demikian suatu JIT selalu harus menyebutkan pula kode aset
dari salah satu bangunan-bangunan tersebut. Perlu pula disebutkan
bahwa JIT menjadi kewenangan P3A, dengan demikian aset-aset
pendukungnyapun tidak dapat dipersamakan dengan jaringan irigasi
utama.

8 Kode Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)

Untuk lebih mendaya-gunakan SIPAI, sehingga dapat pula dimanfaatkan


untuk kepentingan antara lain pengelolaan BMN/D, maka selain kode
aset irigasi disediakan pula kode BMN atau BMD. Sebagaimana
diketahui kode untuk BMN diatur dengan PERMEN Keu
No.97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik
Negara dan untuk BMD diatur dengan PERMEN Dagri No.17/2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

9 Lampiran Kode Aset Irigasi

Dalam modul ini disertakan lampiran Kode Aset Irigasi. Untuk pengisian
kode-kode yang diperlukan dalam inventarisasi aset irigasi akan
dipermudah bila menggunakan aplikasi SIPAI yang otomatis akan

9
memunculkan kode suatu aset bila jenis aset telah ditentukan atau
kode-kode lainnya.

10
LAMPIRAN

KODE ASET IRIGASI


KODE ASET IRIGASI

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


Digit I : ASET IRIGASI Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET
Digit II : KELOMPOK ASET ASET Urut tiap
jenis dalam 1 DI/JIAT 001
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode s/d 999

Aset Irigasi 1 Aset Jaringan Utama 1 Jaringan Pembawa 1 Bangunan Utama 1 Bendungan 01 1-1-1-1-01-xxx
Bendung 02 1-1-1-1-02-xxx
Pompa Elektrik 03 1-1-1-1-03-xxx
Pompa Hidrolik 04 1-1-1-1-04-xxx
Bagi Sadap 05 1-1-1-1-05-xxx
Bagi 06 1-1-1-1-06-xxx
Sadap 07 1-1-1-1-07-xxx
Sadap Langsung 08 1-1-1-1-08-xxx
Bangunan Pelengkap 2 Bangunan Ukur 01 1-1-1-2-01-xxx
Kantong Lumpur 02 1-1-1-2-02-xxx
Terjunan 03 1-1-1-2-03-xxx
Got Miring 04 1-1-1-2-04-xxx
Siphon 05 1-1-1-2-05-xxx
Talang 06 1-1-1-2-06-xxx
Gorong-Gorong 07 1-1-1-2-07-xxx
Gorong-Gorong Silang 08 1-1-1-2-08-xxx
Pelimpah Samping 09 1-1-1-2-09-xxx
Pelimpah Corong 10 1-1-1-2-10-xxx
Pintu Pembuang 11 1-1-1-2-11-xxx
Jembatan Orang 12 1-1-1-2-12-xxx
Jembatan Desa 13 1-1-1-2-13-xxx
Tempat Cuci 14 1-1-1-2-14-xxx
Tempat Mandi Hewan 15 1-1-1-2-15-xxx
Ruas Saluran Pembawa 3 Sal. Primer Pembawa 01 1-1-1-3-01-xxx
Sal. Sekunder Pembawa 02 1-1-1-3-02-xxx
Sal. Suplesi 03 1-1-1-3-03-xxx
Sal. Muka 04 1-1-1-3-04-xxx
Jalan Inspeksi Sal. Pembawa 05 1-1-1-3-05-xxx
Jalan Akses 06 1-1-1-3-06-xxx
Terowongan 07 1-1-1-3-07-xxx
Tanggul Bendung 08 1-1-1-3-08-xxx
Tanggul Penutup 09 1-1-1-3-09-xxx

Jaringan Drainase 4 Ruas Saluran Drainase 1 Sal. Primer Drainase 01 1-1-2-1-01-xxx


Sal. Sekunder Drainase 02 1-1-2-1-02-xxx
Sal. Pengelak Banjir 03 1-1-2-1-03-xxx
Jalan Inspeksi Drainase 04 1-1-2-1-04-xxx
Tanggul Banjir 05 1-1-2-1-05-xxx
Bangunan Drainase 2 Bangunan Pintu Klep 01 1-1-2-2-01-xxx
Outlet 02 1-1-2-2-02-xxx
Terjunan Drainase 03 1-1-2-2-03-xxx
Got Miring Drainse 04 1-1-2-2-04-xxx
Gorong-Gorong Drainase 05 1-1-2-2-05-xxx
Jembatan Orang Drainase 06 1-1-2-2-06-xxx
Jembatan Desa Drainase 07 1-1-2-2-07-xxx
Bang. Pertemuan 08 1-1-2-2-08-xxx
Krib 09 1-1-2-2-09-xxx

C:\Users\usern\Documents\KODE ASET IRIGASI.xls\KODEASET1 1/4


KODE ASET IRIGASI

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


Digit I : ASET IRIGASI Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET
Digit II : KELOMPOK ASET ASET Urut tiap
jenis dalam 1 DI/JIAT 001
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode s/d 999
Aset Pendukung J.U. 2 Kelembagaan 1 Operator Jaringan Utama 1 Tingkat Seksi 01 1-2-1-1-01-xxx
Tingkat Pengamat 02 1-2-1-1-02-xxx
Tingkat Juru 03 1-2-1-1-03-xxx
Tingkat dibawah Juru 04 1-2-1-1-04-xxx
Petani Pemakai Air di J.U. 2 GP3A 01 1-2-1-2-01-xxx
IP3A 02 1-2-1-2-02-xxx
Pengguna Jaringan 3 Pengguna Jar utk air minum 01 1-2-1-3-01-xxx
Pengguna Jar utk industri 02 1-2-1-3-02-xxx
Pengguna Jar utk perikanan 03 1-2-1-3-03-xxx

Sumber Daya Manusia 2 Petugas OP status PNS 1 Nama & Jabatan petugas 01 1-2-2-2-01-xxx
Petugas OP Non PNS 2 Nama & Jabatan petugas 02 1-2-2-2-02-xxx

Bangunan Gedung 3 Bangunan Permanen 1 Kantor 01 1-2-3-1-01-xxx


Rumah Kantor 02 1-2-3-1-02-xxx
Rumah Dinas 03 1-2-3-1-03-xxx
Bengkel Peralatan 04 1-2-3-1-04-xxx
Gudang 05 1-2-3-1-05-xxx
Bangunan Semi Permanen 2 Kantor 01 1-2-3-2-01-xxx
Rumah Kantor 02 1-2-3-2-02-xxx
Rumah Dinas 03 1-2-3-2-03-xxx
Bengkel Peralatan 04 1-2-3-2-04-xxx
Gudang 05 1-2-3-2-05-xxx

Peralatan 4 Kendaraan Darat 1 Kend Bermotor Roda 4 01 1-2-4-1-01-xxx


Kend Bermotor Roda 2 02 1-2-4-1-02-xxx
Sepeda 03 1-2-4-1-03-xxx
Alat Komunikasi 2 Telpon 01 1-2-4-2-01-xxx
Hand Phone (HP) 02 1-2-4-2-02-xxx
Telpon Lokal 03 1-2-4-2-03-xxx
SSB 04 1-2-4-2-04-xxx
Handy Talky (HT) 05 1-2-4-2-05-xxx
Peralatan/Perlengkapan OP 3 Mesin Babat Rumput 01 1-2-4-3-01-xxx
Kompaktor Bermesin 02 1-2-4-3-02-xxx
AWRL 03 1-2-4-3-03-xxx
Pelskal/Mistar Duga 04 1-2-4-3-04-xxx
Penakar Hujan 05 1-2-4-3-05-xxx
Pilar HM 06 1-2-4-3-06-xxx
Pilar Batas Tanah 07 1-2-4-3-07-xxx
Papan Pasten/Operasi 08 1-2-4-3-08-xxx
Papan Larangan 09 1-2-4-3-09-xxx
Portal/Palang Pintu/Patok 10 1-2-4-3-10-xxx
Pagar 11 1-2-4-3-11-xxx
Nomenklatur 12 1-2-4-3-12-xxx

C:\Users\usern\Documents\KODE ASET IRIGASI.xls\KODEASET1 2/4


KODE ASET IRIGASI

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


Digit I : ASET IRIGASI Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET
Digit II : KELOMPOK ASET ASET Urut tiap
jenis dalam 1 DI/JIAT 001
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode s/d 999
Lahan 5 Perolehan Ganti Rugi 1 Sempadan Saluran Pembawa 01 1-2-5-1-01-xxx
Sempadan Saluran Drainase 02 1-2-5-1-02-xxx
Greenbelt Waduk 03 1-2-5-1-03-xxx
Lahan kosong 04 1-2-5-1-04-xxx
Bukan Perolehan Ganti Rugi 2 Sempadan Sungai/Anak Sung 01 1-2-5-2-01-xxx
Rawa 02 1-2-5-2-02-xxx
Bekas Sungai/kali mati 03 1-2-5-2-03-xxx
Tanah timbul 04 1-2-5-2-04-xxx

Jar. Ir. Air Tanah (JIAT) 3 Jaringan Pembawa AT 1 Bangunan AT 1 Sumur Pompa 01 1-3-1-1-01-xxx
Box Pembagi 02 1-3-1-1-02-xxx
Pipa Naik/Riser Pipe 03 1-3-1-1-03-xxx
Ruas Saluran AT 2 Saluran Terbuka 01 1-3-1-2-01-xxx
Pipa 02 1-3-1-2-02-xxx

Jaringan Drainase AT 2 Ruas Saluran Drainase AT 1 Saluran Buatan 01 1-3-2-1-01-xxx


Parit Alam 02 1-3-2-1-02-xxx
Bangunan Drainase AT 2 Gorong-Gorong 01 1-3-2-2-01-xxx
Jembatan 02 1-3-2-2-02-xxx
Outlet 03 1-3-2-2-03-xxx
Bangunan Pertemuan 04 1-3-2-2-04-xxx

Aset Pendukung JIAT 4 Kelembagaan & SDA 1 Petani Pemakai Air 1 P3A 01 1-4-1-1-01-xxx
Nama Pengurus & Anggota
P3A 02 1-4-1-1-02-xxx

Bang. Gedung & Peralatan 2 Gedung 1 Kantor 01 1-4-2-1-01-xxx


Tempat Pertemuan 02 1-4-2-1-02-xxx
Kendaraan 2 Kend Bermotor Roda 4 01 1-4-2-2-01-xxx
Kend Bermotor Roda 3 02 1-4-2-2-02-xxx
Sepeda Motor 03 1-4-2-2-03-xxx
Sepeda 04 1-4-2-2-04-xxx
Alat Komunikasi 3 Telpon 01 1-4-2-3-01-xxx
Hand Phone (HP) 02 1-4-2-3-02-xxx
Peralatan OP 4 Mesin Babat Rumput 01 1-4-2-4-01-xxx
Penakar Hujan 02 1-4-2-4-02-xxx
Komputer 03 1-4-2-4-03-xxx
Peralatan Mekanik 04 1-4-2-4-04-xxx

C:\Users\usern\Documents\KODE ASET IRIGASI.xls\KODEASET1 3/4


KODE ASET IRIGASI

Digit IV:SUB SUB KELOMPOK Digit VI s/d VIII: Nomor


Digit I : ASET IRIGASI Digit III:SUB KELOMPOK ASET Digit V :JENIS ASET
Digit II : KELOMPOK ASET ASET Urut tiap
jenis dalam 1 DI/JIAT 001
Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode Uraian Kode s/d 999
Kode Bangunan Sadap di Jar.
Jaringan Tersier 5 Jaringan Pembawa 1 Bangunan 1 U. Lihat di atas pilih yg sesuai
Box Pembagi 01 1-5-1-1-01-xxx
Ruas Saluran Tersier 2 Saluran Lining 01 1-5-1-2-01-xxx
Saluran Tanpa Lining 02 1-5-1-2-02-xxx

Jaringan Drainase Tersier 2 Ruas Saluran Drainase Tersier 1 Saluran Buatan 01 1-5-2-1-01-xxx
Parit Alam 02 1-5-2-1-02-xxx
Bangunan Drainase Tersier 2 Gorong-Gorong 01 1-5-2-2-01-xxx
Jembatan 02 1-5-2-2-02-xxx
Outlet 03 1-5-2-2-03-xxx
Bangunan Pertemuan 04 1-5-2-2-04-xxx

Aset Pendukung Tersier 6 Kelembagaan & SDM 1 Petani Pemakai Air 1 P3A 01 1-6-1-1-01-xxx
Nama Pengurus & Anggota
P3A 02 1-6-1-1-02-xxx

Bang. Gedung & Peralatan 2 Gedung 1 Kantor 01 1-6-2-1-01-xxx


Tempat Pertemuan 02 1-6-2-1-02-xxx
Kendaraan 2 Kend Bermotor Roda 4 01 1-6-2-2-01-xxx
Kend Bermotor Roda 3 02 1-6-2-2-02-xxx
Sepeda Motor 03 1-6-2-2-03-xxx
Sepeda 04 1-6-2-2-04-xxx
Alat Komunikasi 3 Telpon 01 1-6-2-3-01-xxx
Hand Phone (HP) 02 1-6-2-3-02-xxx
Peralatan OP 4 Mesin Babat Rumput 01 1-6-2-4-01-xxx
Penakar Hujan 02 1-6-2-4-02-xxx
Komputer 03 1-6-2-4-03-xxx
Peralatan Mekanik 04 1-6-2-4-04-xxx

Disediakan untuk jenis-jenis


lain yang belum termasuk dst

C:\Users\usern\Documents\KODE ASET IRIGASI.xls\KODEASET1 4/4


TABEL - 3 KODE KABUPATEN / KOTA

Kode WS Wilayah Sungai

5100 Bali
5102 Tabanan
5200 Nusa Tenggara Barat
5300 Nusa Tenggara Timur
8104 Buru
TABEL - 4 KODE WILAYAH SUNGAI
(Kepmen PU No 11A/PRT/M/2006)

03.01.A3 Bali - Peninda


03.02.A3 P.Lombok
05.06.A3 Paguyaman
05.16.A2 Sadang
06.04.A3 P.buru
TABEL - 5 KODE PENGELOLAAN DI

Pengelola DI
Luas dan Lokasi DI Pusat+P3A Prov+P3A Kab/Kota+P3A Desa+P3A Badan Usaha Badan Sosial P3A Perseorangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Luas › 3000 Ha, utuh 1 Provinsi, utuh 1 Kab/Kota 01 011 015 016 018
Luas › 3000 Ha, utuh 1 Provinsi, lintas Kab/Kota 02 021 025 026 028
Luas › 3000 Ha, lintas Provinsi 03 031 035 036 038
Luas › 3000 Ha, lintas Negara 04 041 045 046 048
Luas › 3000 Ha, Strategi Nasional 05 051
1000 ‹ Luas ‹ 3000 Ha, utuh 1 Prov, utuh 1 Kab/Kota 06 062 065 066 068
1000 ‹ Luas ‹ 3000 Ha, utuh 1 Provinsi, lintas Kab/Kota 07 072 075 076 078
1000 ‹ Luas ‹ 3000 Ha , lintas Provinsi 08 081 085 086 088
1000 ‹ Luas › 3000 Ha, lintas Negara 09 091 095 096 098
1000 ‹ Luas ‹ 3000 Ha, Strategi Nasional 10 101
Luas ‹ 1000 Ha, utuh 1 Prov, utuh 1 Kab/Kota 11 113 114 115 116 117 118
Luas ‹ 1000 Ha, utuh 1 Provinsi, lintas Kab/Kota 12 122 124 125 126 127 128
Luas ‹ 1000 Ha, lintas Provinsi 13 131 134 135 136 137 138
Luas › 1000 Ha, lintas Negara 14 141 145 146 148
Luas ‹ 1000 Ha, Strategi Nasional 15 151

KODE DI = KODE PENGELOLA + KODE KAB/KOTA LOKASI BANG.PENGAMBILAN +3 DIGIT NO.URUT

XXX XXXX XXX

KODE DI : XXX XXXX XXX

Anda mungkin juga menyukai