Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR


DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BUKU KE-6
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN ASET DAN
KINERJA SISTEM IRIGASI (PAKSI)
MODUL INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI (IKSI)
BANGUNAN UTAMA

2019
KATA PENGANTAR

Penyusunan Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi (PAKSI) ini dilakukan guna melengkapi penggunaan Buku Utama Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) PAKSI terkait upaya mendukung pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi (PAI) dan pengukuran indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dalam waktu yang
sama dalam setiap DI yang ada.

Buku Juknis PAKSI ini menjelaskan panduan pelaksanaan PAI dan IKSI dalam suatu
DI tentang semua fasilitas yang terbangun terkait Bangunan Utama.

Diharapkan dengan tersusunnya Buku Juknis PAKSI Modul Bangunan Utama ini,
upaya peningkatan fungsi layanan air yang maksimal dan optimal dalam setiap DI
guna mendukung sasaran peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan pertanian
masyarakat petani dapat terlaksana dengan baik.

Demikian disampaikan, semoga buku yang disiapkan ini dapat memberikan manfaat.
Semua masukan dan koreksi demi penyempurnaan penyusunan Juknis PAKSI
Bangunan Utama di kemudian hari, sangat dihargai dan diucapkan terima kasih
sebelumnya.

Jakarta, Juli 2019


Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv
1. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
1.1. Dasar Hukum ........................................................................................................... 1
1.2. Gambaran Umum..................................................................................................... 1
1.2.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 1
1.2.2. Ruang Lingkup ..................................................................................................... 2
1.2.3. Istilah dan Defenisi ............................................................................................. 2
2. PENERIMA MANFAAT ................................................................................................ 7
3. METODOLOGI .............................................................................................................. 8
3.1. Metode Pelaksanaan ............................................................................................... 8
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan ......................................................................................... 8
3.1.2. Penelusuran Bangunan Utama di Tingkat DI ................................................ 9
3.1.3. Penentuan Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Bangunan Utama) ..................13
3.2. Waktu Pelaksanaan ................................................................................................14
4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................................14
5. PENUTUP .....................................................................................................................14
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................14
5.2. Saran .........................................................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Urutan Pelaksanaan Ideal Kegiatan Infrastruktur Bidang


Keirigasian per Daerah Irigasi............................................................ 8

Gambar 02. Bagan Alur Inventarisasi Aset Irigasi.................................................. 11

Gambar 04. Lembar Formulir Nilai Aset Irigasi....................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 01. Kondisi Bangunan/Jaringan..................................................................... 11

Tabel 02. Fungsi Bangunan/Jaringan...................................................................... 12

Tabel 03. Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Bangunan Utama................ 15

iv
1. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
Petunjuk teknis (Juknis) kegiatan penelusuran dan penentuan aset Bangunan
Utama Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (PAKSI) dilakukan
berdasarkan pada:
a. UU Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
b. UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
11/PRT/M/2015, tentang Eksploitasi & Pemeliharaan Jaringan Reklamasi
Rawa Pasang Surut;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
12/PRT/M/2015, tentang Eksploitasi & Pemeliharaan Jaringan Irigasi;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
14/PRT/M/2015, tentang Kriteria & Penetapan Status Daerah Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
16/PRT/M/2015, tentang Eksploitasi & Pemeliharaan Rawa Lebak;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
17/PRT/M/2015, tentang Komisi Irigasi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
23/PRT/M/2015, tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
30/PRT/M/2015, tentang Pengembangan & Pengelolaan Sistem Irigasi;
m. Peraturan Daerah tentang Irigasi di provinsi dan kabupaten/kota yang
bersangkutan; dan
n. Dan kebijakan lainnya yang terkait.

1.2. Gambaran Umum


Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Penelusuran dan Penentuan Biaya Aset
Bangunan Utama ini disusun sebagai bagian dari Buku Utama PAKSI yang akan
digunakan sebagai acuan dan penuntun pelaksanaan penelusuran jaringan
irigasi di tingkat Daerah Irigasi (DI) secara bersama-sama baik untuk kegiatan
Pengelolaan Aset Irigasi dan Pengukuran Kinerja Sistem Irigasi yang sebelumnya
dilakukan secara terpisah.

Sebagaimana telah disebutkan dalam Buku Utama PAKSI, pelaksanaan


penelusuran Bangunan Utama menggunakan sistem aplikasi Android PAKSI
berbasis web yang menggabungkan komponen PAI dan komponen IKSI. Sistem
aplikasi yang disiapkan untuk kegiatan penelusuran dan sistem informasi untuk
Bangunan Utama mengacu pada semua variabel dan paramater yang disebutkan
secara detail dalam tabel-tabel yang tertera dalam Juknis ini.

1.2.1. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penyiapan Buku Juknis Modul IKSI Bangunan Utama ini
adalah terlaksananya kegiatan penelusuran jaringan irigasi di tingkat DI guna
mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset irigasi dan penilaian kinerja

1
sistem irigasi yang efektif dan efisien dengan menggunakan Juklak dan Aplikasi
Android PAKSI berbasis web yang sama serta dilaksanakan dalam satu kegiatan
yang sama pula.

Sedangkan tujuan dari penyiapan dokumen ini adalah:


a. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi di
tingkat DI untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan pengukuran kinerja
sistem irigasi Bangunan Utama; dan
b. Menyiapkan variabel dan parameter Bangunan Utama terkait sistem aplikasi
dan sistem informasi PAKSI.

1.2.2. Ruang Lingkup


Buku Juknis ini memuat petunjuk penelusuran dan penentuan prioritas
penanganan Bangunan Utama baik untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan
pengukuran kinerja sistem irigasi di tingkat DI.

Pada bagian metodologi memuat gambaran umum tahapan pelaksanaan


kegiatan, penelusuran jaringan irigasi di tingkat DI, penentuan kinerja dan biaya
aset, dan waktu pelaksanaan. Adapun penjelasan detail pelaksanaan
penelusuran dan penggunaan alat ukur pelaksanaan yang dijelaskan dalam
bentuk tabel disampaikan dalam bagian metodologi.

Pada bagian akhir dari Buku Juknis ini adalah penjelasan terkait lokasi
pelaksanaan kegiatan dan penutup.

1.2.3. Istilah dan Defenisi


1) Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai
tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air
irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset
irigasi seefisien mungkin.
2) Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki seseorang atau suatu
badan/instansi yang mempunyai nilai. Dalam hal aset irigasi yang
dimaksudkan adalah jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.
3) Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi yang
memungkinkan untuk memberikan pelayanan.
4) Yang dimaksud dengan pendukung pengelolaan irigasi, antara lain
kelembagaan pengelolaan irigasi, sumber daya manusia, dan fasilitas
pendukung seperti bangunan kantor, telepon, rumah jaga, gudang
peralatan, lahan, dan kendaraan.
5) Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan
pelengkapnya.
6) Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangnnya, bangunan bagi, bangunan bagi
sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.

2
7) Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran
tersier, saluran kuarter, dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya.
8) Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
9) Petani pemakai air adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi termasuk irigasi
pompa yang meliputi pemilik sawah, pemilik penggarap sawah,
penggarap/penyakap, pemilik kolam ikan yang mendapat air dari jaringan
irigasi, dan pemakai air irigasi lainnya.
10) Perkumpulan Petani Pemakai Air, selanjutnya disebut P3A adalah
kelembagaan pengelola irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam
suatu daerah palayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air
sendiri secara demokratis termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
11) Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air, selanjutnya disebut GP3A
adalah kelembagaan yang dapat dibentuk oleh dan untuk gabungan
beberapa P3A yang berada pada daerah layanan/blok sekunder, atau satu
daerah irigasi.
12) Induk Perlumpulan Petani Pemakai Air, selanjutnya disebut IP3A adalah
kelembagaan yang dapat dibentuk oleh dan untuk gabungan beberapa GP3A
yang berada pada satu daerah irigasi atau pada tingkat induk/primer.
13) Komisi Irigasi Kabupaten/Kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi
antara wakil pemerintah kabupaten/kota, wakil perkumpulan petani
pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada
kabupaten/kota.
14) Komisi Irigasi Provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara
wakil pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat
daerah irigasi, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil
komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait.
15) Komisi Irigasi Antarprovinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi
antara wakil pemerintah kabupaten/kota yang terkait, wakil komisi irigasi
provinsi yang terkait, wakil perkumpulan petani pemakai air, dan wakil
pengguna jaringan irigasi di suatu daerah irigasi lintas provinsi.
16) Profil Sosio Ekonomi, Teknik dan Kelembagaan, selanjutnya disebut PSETK
adalah gambaran informasi atau data mengenai keadaan sosial, ekonomi,
teknis, dan kelembagaan pada suatu daerah irigasi yang dibutuhkan oleh
Kelembagaan Pengelola Irigasi (KPI) untuk perencanaan program
pemberdayaan organisasi P3A/GP3A/IP3A dalam meningkatkan kinerja
pengelolaan irigasi partisipatif.
17) Kelompok Pendamping Lapangan, selanjutnya disebut KPL adalah tenaga
Pemerintah Daerah yang bertugas di lapangan terdiri dari unsur pertanian,
unsur pengairan dan unsur Pemerintah Kecamatan/Desa yang mempunyai
tugas pokok memfasilitasi program pemberdayaan organisasi
P3A/GP3A/IP3A.
18) Tenaga Pendamping Masyarakat, selanjutnya disebut TPM adalah tenaga
yang dibutuhkan untuk mendampingi masyarakat petani pemakai air dan
pengurus P3A/GP3A/IP3A menuju peningkatan kinerja pengelolaan irigasi
partisipatif.

3
19) Bangunan Waduk (Reservoir) adalah suatu bangunan yang berfungsi
menampung air di musim hujan, serta memanfaatkan air tersebut pada
waktu tertentu untuk keperluan irigasi, air minum, air industri dan
sebagainya.
20) Bendungan adalah bangunan air yang dibuat sebagai bagian dari bangunan
waduk yang dilengkapi dengan fasilitas bangunan pengambilan, bangunan
pelimpah, serta perlengkapan lain untuk mendukung pemanfaatan air di
waduk dan instrumentasi keamanan bendungan.
21) Bendung adalah bangunan yang letaknya melintang di sungai dengan fungsi
utama menaikkan muka air sungai atau menjamin elevasi minimum
permukaan air sungai supaya air dapat dipergunakan untuk mengairi sawah
yang direncanakan atau untuk keperluan lain.
22) Pengambilan Bebas adalah bangunan yang terletak di pinggir sungai dengan
tugas menyadap/mengalirkan air dari tepi sungai ke saluran pembawa
dengan bebas tanpa dibendung.
23) Saluran Pembawa adalah saluran yang berfungsi untuk membawa air dari
bangunan pengambilan/sumber air, untuk keperluan irigasi, air minum, air
industri dan sebagainya.
24) Saluran Drainase (Pembuang) adalah saluran yang berfungsi untuk
membuang kelebihan air di sawah baik akibat hujan atau kesalahan operasi
ke saluran yang lebih besar atau sungai atau langsung ke laut. Pada daerah
pegunungan banyak terjadi saluran pembawa berfungsi juga sebagai saluran
drainasi dari daerah-daerah yang elevasinya lebih tinggi dari saluran.
25) Saluran Primer (Saluran Induk) Pembawa adalah saluran yang letaknya
dimulai dari bangunan pengambilan atau sumber air sampai ke bangunan
bagi yang membagi air ke saluran-saluran sekunder. Pada daerah irigasi
yang relatif kecil, saluran primer tersebut tidak ada dan yang ada adalah
saluran sekunder yang langsung membagi-bagi air melalui bangunan sadap
ke saluran tersier.
26) Saluran Sekunder Pembawa adalah saluran yang letaknya dimulai dari
bangunan bagi dan berfungsi membagi/membawa air ke saluran-saluran
tersier.
27) Ruas Saluran pada jaringan pembawa adalah bagian dari saluran yang
dimulai dari bangunan utama dan berakhir di bangunan utama berikutnya.
28) Bangunan Utama pada jaringan pembawa adalah bangunan yang berfungsi
membagi air dari saluran yang satu ke saluran yang lain.
29) Bangunan Pelengkap adalah bangunan pada jaringan pembawa yang
berfungsi bukan untuk membagi air dari saluran dan oleh karenanya tidak
mempunyai pengaruh terhadap debit air di saluran.
30) Jalur Penelusuran adalah rute perjalanan survei inventarisasi yang untuk
jaringan pembawa dimulai dari hulu saluran ke arah hilir.
31) Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
32) Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
33) Sistem irigasi utama meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen
irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia pada
jaringan irigasi utama (primer dan sekunder).

4
34) Sistem irigasi tersier meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen
irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia dalam
petak tersier.
35) Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
36) Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
37) Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan
pelengkapnya.
38) Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-
sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
39) Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran
tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya.
40) Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan
irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan,
menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi
pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
41) Petak Tersier adalah bagian dari daerah irigasi yang mendapat air irigasi dari
satu bangunan sadap tersier dan dilayani oleh satu jaringan tersier.
42) Petak Kuarter adalah bagian dari petak tersier yang mendapat air dari boks
tersier/kuater dan dilayani oleh satu saluran kuarter.
43) Pengembangan dan pengelolaaî sistim irigasi partisipatif (PPSIP) adalah
penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani mulai dari
pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaan
kegiatan pada tahapan perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi,
pengembangan, dan rehabilitasi.
44) Penelusuran jaringan irigasi, adalah kegitan pemeriksaan bersama dengan
P3A/GP3A/IP3A, dari hulu sampai ke hilir untuk mengamati kondisi dan
fungsi jaringan irigasi dengan periode 6 bulanan pada saat pengeringan dan
awal musim hujan atau sesuai dengan kebutuhan.
45) PSETK (Profil Sosio Ekonomi Teknik dan Kelembagaan) adalah analisis dan
gambaran keadaan sosial ekonomi,teknis dan kelembagaan yang terdapat
pada satu atau sebagian daerah irigasi dalam kurun waktu tertentu.
46) Masyarakat petani pemakai air adalah kelompok masyarakat yang bergerak
dalam bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasi
perkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya yang belum
tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air.
47) Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A) adalah kelembagaan sejumlah
P3A yang bersepakat bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan
jaringan irigasi pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok
primer,atau satu daerah irigasi.
48) Gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) adalah kelembagaan
sejumlah P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air irigasi dan

5
jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa
blok sekunder atau satu daerah irigasi.
49) Perkumpulan petani pemakai air (P3A) adalah kelembagaan pengelolaan
irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam satu petak tersier atau
desa yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis,
termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
50) Peta daerah irigasi adalah peta yang menggambarkan batas daerah irigasi
dan tata letak saluran induk & sekunder, bangunan air, pembagian areal
layanan irigasi, batas wilayah kerja antara lain : wilayah kerja
UPTD/pengamat, wilayah kerja mantri/juru pengairan, wilayah
kabupaten/kota, wilayah provinsi, dalam skala 1 : 10.000 atau 1 : 5.000.
51) Peta Petak tersier, adalah peta yang menggambarkan / menunjukkan segala
informasi, lokasi dan arah saluran pembawa / pembuang, bangunan utama
/ pelengkap, jalan batas petak tersier, saluran yang dapat diairi berdasarkan
keadaan topografi daerah tersebut, dalam skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000.
52) Skema Jaringan Irigasi adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama-
nama saluran induk & sekunder, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap,
bangunan sadap, dan bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang
saluran, petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan
yang masing-masing dilengkapi dengan nomenklatur.
53) Skema Jaringan irigasi tersier adalah sketsa yang menggambarkan letak dan
nama-nama saluran tersier, bangunan sadap, boks tersier, boks kuarter dan
bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang saluran, petak
kuarter dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-
masing dilengkapi dengan nomenklatur.
54) Skema Bangunan, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama
nama saluran induk dan sekunder, Bendung, bangunan bagi, bangunan
bagi/sadap, bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya.
55) Skema Bangunan tersier, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan
nama nama saluran tersier, boks tersier, boks kuarter, dan bangunan
pelengkap lainnya.
56) Gambar purna laksana (as built drawing) adalah gambar kerja purna/pasca
konstruksi untuk saluran maupun bangunan.
57) Bangunan utama, adalah bangunan pengambilan/penampungan air yang
berfungsi menyadap air pada sumbernya yang digunakan untuk irigasi
(Bendungan, bendung, Free intake, Station Pompa).
58) Bangunan bagi, adalah bangunan yang terletak pada saluran
primer/sekunder yang berfungsi membagi air ke saluran sekunder lainnya.
59) Bangunan sadap, adalah bangunan yang terletak di saluran primer /
sekunder yang dapat memberi air langsung ke petak tersier.
60) Bangunan Bagi / sadap, adalah kombinasi kedua bangunan diatas.
61) Bangunan pengatur muka air, adalah bangunan yang dibuat di saluran,
yang berfungsi untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan yang
dikehendaki.
62) Bangunan pelengkap/silang, adalah bangunan yang ada dijaringan irigasi
diluar bangunan utama dan bangunan bagi/sadap misal : gorong-gorong,
talang siphon dll.
63) Gorong-gorong, adalah bangunan yang mengalirkan air irigasi yang
melintasi, dibawah bangunan lain (jalan, saluran).

6
64) Talang, adalah bangunan yang mengalirkan air irigasi, melintas lembah/
sungai/ saluran, bisa tertutup atau terbuka, digunakan manakala waking
cukup aman.
65) Siphon, adalah bangunan yang mengalirkan air, berada dibawah sungai /
saluran / jalan, digunakan manakala elevasi muka air banjir terlalu dekat
dengan dasar saluran.
66) Talang Siphon, adalah bangunan kombinasi dari kedua bangunan diatas.
67) Bangunan terjun, adalah bangunan pematah energi yang ada pada saluran
irigasi, dibuat manakala kemiringan medan jauh lebih besar dari kemiringan
saluran.
68) Got miring, adalah bangunan pematah energi merupakan saluran dengan
pasangan yang mempunyai kemiringan lebih besar dari kemiringan saluran,
digunakan bila pembuatan bangunan terjun tidak memungkinkan.
69) Pelimpah, adalah bangunan pengamanan yang ada disaluran/sungai yang
berfungsi untuk melewati air pada saat elevasi m.a saluran melebihi elevasi
m.a rencana
70) Boks Tersier adalah bangunan bagi di saluran tersier untuk membagi air ke
seluruh petak tersier dan kuarter melalui saluran tersier/kuarter
71) Boks Kuarter adalah bangunan bagi di saluran tersier untuk membagi air ke
petak kuarter melalui saluran kuanter
72) Saluran tersier adalah saluran pembawa yang mendapat air dari bangunan
sadap pada saluran sekunder/induk untuk mengairi satu petak tersier.
73) Saluran kuarter adalah saluran pembagi/bagi yang mendapat air dari boks
tersier/kuarter pada saluran tersier untuk mengairi satu petak kuarter.
74) Saluran pembuang tersier adalah saluran alam/buatan yang terletak di dan
antara petak-petak tersier untuk menampung air /buangan dari saluran
pembuang kuarter dan sering merupakan batas antara petak-petak tersier.
75) Saluran pembuang kuater adalah saluran buatan yang terletak di dalam
petak tersier berfungsi untuk menampung air kelebihan /buangan dari areal
persawahan dan membuang air ke saluran pembuang tersier.
76) Saluran pembawa utama adalah saluran irigasi yang berfungsi membawa air
dari bangunan utama/pengambilan sampai bangunan sadap terakhir yang
terdiri dari saluran primer dan sekunder, termasuk saluran suplesi dan
saluran muka.
77) Saluran pembawa tersier adalah saluran irigasi yang berfungsi membawa air
dari bangunan sadap tersier di jaringan utama sampai boks bagi kuarter
yang terakhir atau saluran tersier.

2. PENERIMA MANFAAT
Adapun target penerima manfaat dari penyiapan Buku Juknis ini adalah:
a. BBWS/BWS;
b. Dinas PU SDA Provinsi;
c. Dinas PU SDA Kabupaten; dan
d. Surveyor dan pihak lain membutuhkannya.

7
Tahap 1. Tahap 2. Tahap 3.
PSETK SID/DED Konstruksi

Tahap 8.
Persiapan Update
Tahap 4.
PSETK ≤ 2 Tahun POP

Tahap 7. Tahap 6. Tahap 5.


IKSI PAI OP

Gambar 01) Urutan Pelaksanaan Ideal Kegiatan Infrastruktur Bidang Keirigasian per
Daerah Irigasi

3. METODOLOGI
3.1. Metode Pelaksanaan
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya aset di tingkat DI
merupakan tahapan tindak lanjut dari kegiatan PSETK, SID/DED, rehabilitasi
dan bangun baru atau peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya (lihat
gambar 01), dan dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Tahapan Persiapan:
Tahapan persiapan terdiri atas i) kegiatan penyiapan administrasi dan
keuangan yang dibutuhkan pada saat kegiatan penelusuran di lapangan, ii)
kegiatan penyiapan alat dan kebutuhan penelusuran di lapangan seperti
android survei, meter rol, blanko survei, peta jaringan dan bangunan irigasi,
dokumen perencanaan setiap DI apabila tersedia, iii) penyiapan tim
penelusuran lapangan seperti surveyor, juru pengamat irigasi, dan petani
(P3A), iv) penentuan waktu pelaksanaan penelusuran, dan v) kegiatan
pelatihan tim penelusuran sebelum pelaksanaan penelusuran jaringan
irigasi di lapangan.
b. Tahapan Pelatihan Tim:
Pelatihan tim penelusuran sangat dibutuhkan agar pelaksanaan
penelusuran dapat dilakukan secara benar dan tepat terlebih pada
penggunaan aplikasi Android dan tabel-tabel penuntun yang ada dalam
Buku Juknis.

Karena dalam kegiatan penelusuran pihak petani (P3A) akan terlibat, maka
kegiatan pelatihan perlu dilakukan guna meningkatkan kapasitas petani
dalam kegiatan penelusuran maupun dalam kegiatan keseharian petani
sebagai sumber utama bagi pemerintah terkait kondisi bangunan dan
jaringan setiap hari di setiap DI yang ada.
c. Tahapan Pengambilan Data:
1) Pengumpulan Data Sekunder:

8
Sebelum ke lapangan, tim penelusuran harus mengumpulkan data-data
sekunder seperti:
 Data indentitas DI;
 Data ketersediaan air;
 Data skema jaringan dan bangunan irigasi serta peta DI kalau
tersedia;
 Data lahan;
 Data desain saluran dan bangunan; dan
 Lain-lain.
2) Pembuatan Jalur dan Jadwal Penelusuran
Setelah memperoleh data skema jaringan dan bangunan irigasi, maka
tim penelusuran dapat membuat jalur penelusuran yang akan
mempermudah kegiatan inventarisasi aset dan pengukuran kinerja
irigasi.
3) Pengumpulan Data Primer:
Tim penelusuran akan melakukan kegiatan penelusuran jaringan irigasi
dengan menggunakan aplikasi Android, serta dibantu dengan alat ukur
dimensi aset dan kerusakan dari setiap bangunan dan saluran yang
ditinjau.

Setiap data yang diambil disimpan dalam sistem aplikasi yang disiapkan
dalam aplikasi Android serta dicatat dalam blanko survei apabila
diperlukan seperti status tambahan yang tidak disiapkan dalam android.

Dalam kegiatan penelusuran, tim penelusuran akan menggunakan


tabel-tabel yang disebutkan dalam Buku Juknis ini sebagai acuan
menilai semua bangunan dan jaringan yang ditinjau di lapangan.

3.1.2. Penelusuran Bangunan Utama di Tingkat DI


Kegiatan penelusuran bangunan utama dalam Juknis ini terbagi dalam 2 (dua)
bagian kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan penelusuran untuk inventarisasi aset bangunan utama; dan
b. Kegiatan penelusuran untuk penilaian kinerja sistem irigasi bangunan
utama.

Untuk kedua kegiatan dimaksud, masing-masing secara detail dapat dijelaskan


sebagai berikut:
a. Inventarisasi aset irigasi:
Dalam kegiatan penentuan inventarisasi aset irigasi hal-hal yang diperlukan
diketahui adalah sebagai berikut:
1) Aset irigasi terdiri dari beberapa jenis yakni:
i. Aset jaringan irigasi yang secara fungsional yang terdiri dari a)
jaringan pembawa, dan b) jaringan pembuang; dan
ii. Aset pendukung pengelolaan aset irigasi yang terdiri dari a)
kelembagaan, b) sumber daya manusia (SDM), c) bangunan gedung,
d) peralatan OP, dan e) lahan.
2) Langkah-langkah kegiatan inventarisasi aset irigasi:
i. Pengumpulan data umum dikumpulkan seperti data DI dan data
ketersediaan air;

9
ii. Pengumpulan data aset jaringan seperti bangunan utama, bangunan
pelengkap pembawa, saluran, bangunan drainase, dan jaringan
irigasi air tanah (apabila ada);
iii. Pengumpulan data aset pendukung;
iv. Dalam proses pengumpulan data digunakan formulir isian yang
disiapkan sebagaimana dapat dilihat dalam Permen PUPR tentang
PAI, dan memperhatikan kode-kode yang diperlukan. Untuk
implementasi di tingkat lapangan Buku Juknis 7 tentang
penggunaan Aplikasi Android dapat digunakan; dan
v. Alur kegiatan inventarisasi aset irigasi yang dilakukan setiap tahun
dan 5 (lima) tahun sekali dapat dilihat dalam gambar 02.

Terkait kegiatan penentuan aset bangunan utama, maka hal-hal yang


diperlukan adalah: i) data umum, ii) dimensi bangunan, iii) foto
bangunan, iv) umur bangunan, v) nilai aset, vi) kondisi bangunan, vii)
fungsi bangunan, dan viii) usulan pekerjaan OP, perbaikan, bangun
baru atau peningkatan.
3) Kode Aset Irigasi:
Untuk kepentingan sistem informasi PAKSI khususnya untuk kegiatan
inventarisasi aset irigasi, maka diperlukan kode-kode seperti:
i. Kode kabupaten/kota;
ii. Kode wilayah sungai;
iii. Kode daerah irigasi; dan
iv. Kode aset irigasi.

Lebih lanjut terkait kode-kode dimaksud dapat dilihat dalam Lampiran I


bagian A, B, dan C Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
4) Pengisian Formulir Aset Irigasi:
Formulir dan petunjuk pengisian formulir aset irigasi dapat dilihat dalam
Lampiran I bagian D Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
5) Dimensi Aset Irigasi:
Terkait dengan dimensi aset irigasi, maka dalam kegiatan inventarisasi
irigasi dimensi-dimensi yang harus diketahui adalah sebagai berikut:
i. Debit (Q) = m3/dtk;
ii. Jarak = m;
iii. Panjang/lebar/tinggi = m;
iv. Kemiringan dasar saluran = m/m (tanpa dimensi); dan
v. Koordinat geografi = derajat desimal.
6) Kondisi & Fungsi Aset Irigasi:
Dalam kegiatan inventarisasi aset irigasi berdasarkan Permen PUPR No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi, maka klafikasi kondisi
fisik aset irigasi dapat dilihat dalam tabel 01, sedangkan untuk
klasifikasi aset irigasi dapat dilihat dalam tabel 02.
b. Penilaian kinerja PAKSI:
1) Tim penelusuran wajib memahami dan menggunakan semua tabel
penuntun yang disiapkan dalam Juknis ini;
2) Tabel 01 menjelaskan secara detail tentang klasifikasi kondisi aset yang
terdiri dari kondisi i) Baik (B), ii) Rusak Ringan (RR), iii) Rusak Sedang

10
(RS), iv) Rusak Berat (RB), dan iv) Rusak Total (RT), yang mengacu pada
Permen PUPR tentang PAI;
3) Tabel 02 menjelaskan secara detail tentang klasifikasi fungsi aset yang
terdiri dari fungsi i) Baik (B), ii) Kurang (K), iii) Sedang (S), iv) Buruk
(BR), dan v) Tidak Berfungsi (TB), yang mengacu pada Permen PUPR No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi. Selain tim
penelusuran, tabel 01 juga dipakai dalam menyiapkan sistem aplikasi e-
PAKSI oleh tim IT;
4) Tabel 3 pada lampiran menjelaskan kriteria dan bobot penilaian kinerja
sistem irigasi untuk Bangunan Utama.

Persiapan

Pengisian Form di
Kantor

Survei Lapangan

Perekaman Koordinat Pengisian Form


GPS & Foto Lapangan

Validasi
Data

Pemasukan ke Data
Storage

Stop

Gambar 02) Bagan Alur Inventarisasi Aset Irigasi


(Sumber: Modifikasi dari Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015)

Tabel 01) Kondisi Bangunan/Jaringan


Tingkat Kerusakan Indikator Umum
Baik (B) = 0% - 10%  Aset masih baru dibangun.
 Aset baru direhab.
 Aset baru ditingkatkan (upgraded).
 Aset baru diganti.
11
 Aset baru selesai pemeliharaan.
 Aset belum terjadi perubahan bentuk.
 Aset tidak rusak/rusak sangat ringan (mis: retak rambut,
dan lain-lain)
Rusak Ringan (RR) =  Aset kondisi fisiknya kurang sempurna/kerusakan ringan.
10% - 20%  Aset belum mengalami penurunan fungsi yang berarti.
Rusak Sedang (RS) =  Aset kondisi fisiknya mengalami kerusakan sedang.
20% - 40%  Aset mengalami penurunan fungsi yang namun tidak
berarti.
Rusak Berat (RB) =  Aset kondisi fisiknya mengalami kerusakan berat.
40% - 80%  Kerusakan yang terjadi mempengaruhi fungsi aset.
 Perlu perbaikan secepatnya.
Rusak Total (RT) =  Kerusakan yang terjadi menyebabkan hilangnya fungsi
80% - 100% aset.
 Menimbulkan masalah serius, perlu penggantian sebagian
atau seluruhnya.

Tabel 02) Fungsi Bangunan/Jaringan


Penurunan Fungsi Indikator Umum
Baik (B) = 0% - 10% Aset berfungsi dengan sempurna sesuai desain.
Kurang (K) = 10% -  Aset masih dapat berfungsi namun tidak maksimal.
20%  Belum menimbulkan pengaruh terhadap kinerja layanan
irigasi.
Sedang (S) = 20% -  Aset tidak berfungsi sebagian.
40%  Penurunan fungsi aset mempengaruhi kinerja layanan
irigasi sebagian.
Buruk (BR) = 40% -  Aset masih dapat berfungsi tetapi sangat kurang
80% sempurna.
 Aset sudah mulai menimbulkan pengaruh terhadap kinerja
layanan irigasi.
Tidak Berfungsi (TB)  Aset tidak berfungsi.
= 80% - 100%  Menimbulkan pengaruh terhadap kinerja layanan irigasi.

Terkait tabel 01 dan 02, detail penjelasannya dapat dilihat dalam Buku
1.

5) Nilai Aset Irigasi:


Nilai aset irigasi dihitungkan menggunakan lembar formulir yang ada
pada Lampiran I bagian D Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.

12
Gambar 03) Lembar Formulir Nilai Aset Irigasi
(Sumber: Modifikasi dari Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015)

3.1.3. Penentuan Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Bangunan Utama)


Setelah semua data diambil di lapangan, kegiatan validasi atau pengecekan
kembali semua data yang ada di back office seperti: i) konsistensi nama-nama
bangunan dan saluran, ii) kebenaran informasi mengenai kondisi, fungsi, tahun
pelaksanaan rehabiltasi, dan lain sebagainya, iii) penyusunan atau

13
pengelompokan file serta keterangan harus benar dan tepat alokasinya, dan iv)
lain-lain.

Penentuan kinerja dan biaya aset dilakukan secara otomatis oleh sistem
informasi yang telah dibangun. Terkait keakuratan biaya aset irigasi, sifat
informasi yang dapat diberikan adalah masih dalam tingkatan perkiraan kasar
yang akan digunakan untuk kepentingan alokasi biaya OP maupun rehabilitasi,
bangun baru atau peningkatan.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya khususnya pada gambar 03 di atas,


nilai aset irigasi

3.2. Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kegiatan PAKSI bagi kegiatan penelusuran jaringan irigasi
dan penentuan biaya aset irigasi setiap tahun, dimana dimulai dari kegiatan
pelaksanaan Baseline PAI dan IKSI dalam satu kegiatan yang sama yakni PAKSI
serta kegiatan updating PAI dan IKSI secara bersamaan setiap tahun setelah
pelaksanaan Baseline.

4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Adapun lokasi pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya
aset irigasi adalah seluruh DI baik untuk kewenangan pusat, kewenangan
provinsi, maupun kewenangan kabupaten/kota.

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan kegiatan penelusuran jaringan irigasi bagi bangunan utama
baik itu bendung tetap, bendung gerak, bendung gerak karet, pengambilan
bebas, dan pompa irigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan PAKSI
(Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi) yang dilakukan dalam waktu
yang sama dengan menggunakan sistem informasi dan aplikasi Android
Survey yang sama, dan disebutkan dengan e-PAKSI; dan
b. Sistem aplikasi Android Survey dipakai dalam kegiatan penelusuran jaringan
irigasi dan semua variabel yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi
dimaksud mengacu kepada tabel 03.

5.2. Saran
Guna meningkatkan kemampuan pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan
penentuan aset irigasi sebagaimana yang secara lengkap dijelaskan dalam Buku
Juknis ini, maka disarankan sebagai berikut:
a. Perlu dilaksanakan kegiatan TOT (Training of Trainer) kepada staf
pemerintah baik di tingkat BBWS/BWS, Dinas PU SDA Provinsi dan
Kabupaten/Kota; dan
b. Pelaksanaan training bagi pelaksanaan kegiatan di tingkat DI, konsultan,
petani (P3A dan Poktan).

14
Tabel 03. Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Bangunan Utama (lihat Lampiran)

15
Tabel 03. Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Bangunan Utama

Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
A 1.1 Bendung Tetap 4/5* Bila
Bangunan
utama
merupakan
bandung
tetap
a Mercu 0,8/1* 1 Mercu dan/atau Mercu dan/atau tubuh Mercu dan/atau tubuh Mercu dan/atau tubuh  Bila tdk
(termasuk tubuh (60) tubuh bendung bendung terdapat bendung terdapat retak bendung ada
bendung) keadaan baik, retak/lubang kecil menganga (rekahan) pecah/jebol/growong/roboh/pe kantong
utuh, dan tidak (Krowak kecil tidak /retak structural/Krowak 2– nurunan elevasi puncak lumpur
terjadi lebih dari 2% dari lebar 5 % lebar bendung dan bendung;
penurunan bendung) belum sudah mempengaruhi
elevasi mempengaruhi elevasi elevasi

2 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air / bocor
(10) bocoran kecil/rembesan air bocoran besar dan kekeruhan air dari
bocoran

3 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas < 20% mengelupas dengan mengelupas dengan luas
megelupas dengan luas 20-40% >40%
<10%

4 Pilar pada pintu Pilar pada pintu Pilar pada pintu penguras, Pilar pada pintu penguras, dan
(20) penguras dalam penguras, atau terdapat dan atau terdapat retakan atau terdapat kerusakan yang
keadaan utuh retakan tidak lebih dari tidak lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
20% pengoperasian pintu

1
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan (abutment)
(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan, kiri dan kanan, tembok transisi
(abutment) kiri kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir), (kirmir), dan sayap dalam
dan kanan, (kirmir), dan sayap dan sayap dalam retak pecah-2, jebol, growong
tembok transisi dalam kondisi struktural (rekahan), pecah (krowak besar), roboh
(kirmir), dan retak kecil tidak lebih dibeberapa tempat lebih
sayap dalam dari 20% terhadap dari 40% terhadap luas
kondisi utuh dan luas permukaan permukaan
tegak lurus

2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak dan
- Lantai bendung hilir (50) kolam olak dan dan lantai hilir terdapat dan lantai hilir retak lantai hilir pecah-2, jebol,
lantai hilir/rip- retak kecil tidak lebih struktural (rekahan), pecah growong.
rap dalam dari 20% terhadap luas dibeberapa tempat lebih
kondisi utuh dan permukaan dari 40% terhadap luas
tidak ada permukaan
gerusan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar sungai
(20) degradasi dasar sungai sehingga sungai sehingga koperan sehingga koperan endsill
sungai koperan endsill tersisa endsill tersisa 0,25-0,75 m tersisa <0,25 m
0,75-1,25 m

- Lantai bendung 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air / bocor
depan/hulu (20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% >20-40% >40%
dengan luas
<10%

2
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan sedikit memanjang, mulai ada amblesan
memanjang, amblesan alur dan sedikit
tidak ada alur amblesan
dan amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul  Lereng/ dinding tanggul luar
(30) dinding tanggul luar dan / luar dan/atau dalam dan/atau terdapat longsor
tanggul luar atau dalam terdapat terdapat longsor >20- >40% dan banyak tumbuhan
dalam kondisi longsor <20% dan 40% dan tumbuhan liar liar
utuh dan tidak tumbuhan liar
ada tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul turun Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan sehingga tinggi sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak jagaan tersisa >20- tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul 30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan
(diatas mercu/pelayanan) (50) bendung / bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
pelayanan mengalami kerusakan mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
masih kokoh, ringan (retakan kecil) sedang dan mengalami keruntuhan
dimensi masih sedikit retakan yang tidak
sesuai rencana menyebabkan keruntuhan
2 Stabil dan kuat Stabil dan cukup kuat Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat untuk
(50) untuk untuk transportasi, masih dapat transportasi kendaraan/sudah
transportasi / transportasi/pelayanan dilalui terbatas untuk tidak dapat dilalui/pelayanan
pelayanan sesuai desain kendaraan
sesuai desain tertentu/pelayanan

f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia papan Tersedia papan operasi Tersedia papan operasi papan operasi dalam kondisi
(50) operasi dan yang kondisinya kurang namun kondisi kurang jelas rusak atau tidak ada papan
masih baik jelas dibaca dibaca dan ada kerusakan operasi
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak rutin Pencatatan data operasi tidak
(50) rutin diisi data selalu diisi data operasi diisi data opersi bendung ada
operasi bendung bendung dengan benar dengan benar
dengan benar

3
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat papan Terdapat papan duga Papan duga sudah kurang Papan duga sudah tidak bisa
(50) duga yg bisa yg bisa dibaca dengan jelas dibaca dibaca atau tidak terdapat
dibaca dengan baik di bendung papan duga
baik di bendung

2 Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang pada pada posisi dan/atau pada posisi dan elevasi yg posisi dan elevasi yg salah di
posisi dan elevasi yang cukup kurang tepat di bendung bendung
elevasi yg tepat tepat

3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang melimpas aliran yang melimpas diatas
aliran yang yang melimpas diatas diatas mercu bendung mercu bendung dan belum
melimpas diatas mercu bendung dan tetapi kabur sulit dibaca ada pembaca debit aliran yg
mercu bendung belum di kalibrasi dan belum dikalibrasi melintas diatas mercu dan
ada dan telah intake
dikalibrasi

h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung yg bendung yg mengalami bendung yg mengalami
bendung yg mengalami kerusakan kerusakan sedang dan kerusakan berat dan
masih baik ringan tapi masih perlu perhatian dari sisi membahayakan (roboh atau
berfungsi aman pengamanan berlubang > 40% luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berlubang putus/sobek/berlubang
>10-20% luasannya) >20-40% luasannya)

1.2 Pintu-pintu bendung dan 7/8*


roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,

4
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
b Pintu penguras bendung 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran

1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan ada retakan ringan tidak pecah/putus/jebol/growong
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih dari lebih dari 20% dan / atau ada retakan lebih
. lumpur baik 10% dari 20%

b Kantong lumpur telah 0,6/0* 1 Sedimen dikuras Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak pernah
. dibersihkan (80) secara periodik secara periodik namun secara periodik sehingga dikuras dan sedimen masuk
tidak bisa secara sedimen dapat masuk ke ke saluran induk
maksimal terkuras saluran induk

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan dan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara benar
dilaksanakan secara benar
dengan
konsisten dan
benar

5
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
c Pintu penguras dan roda 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
gigi kantong lumpur (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dapat dioperasikan dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
B Bendung Gerak 13 Bila
bangunan
utama
berupa
bendung
gerak
1.1 Pintu Bendung Gerak 4/5*

a Pintu bendung gerak 0,8/1* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(60) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yang Daun pintu yang terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
4 Pilar pada pintu Pilar pada pintu, atau Pilar pada pintu, dan atau Pilar pada pintu, dan atau
(20) dalam keadaan terdapat retakan tidak terdapat retakan tidak lebih terdapat kerusakan yang
utuh lebih dari 20% dari 40% mengakibatkan sulitnya
pengoperasian pintu
b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan (abutment)
(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan, kiri dan kanan, tembok transisi
(abutment) kiri kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir), (kirmir), dan sayap dalam
dan kanan, (kirmir), dan sayap dan sayap dalam retak pecah-2, jebol, growong
tembok transisi dalam kondisi struktural (rekahan), pecah (krowak besar), roboh
(kirmir), dan retak kecil tidak lebih dibeberapa tempat lebih
sayap dalam dari 20% terhadap luas dari 40% terhadap luas
6
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
kondisi utuh dan permukaan permukaan
tegak lurus

2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak dan
Lantai bendung hilir (50) kolam olak dan dan lantai hilir terdapat dan lantai hilir retak lantai hilir pecah-2, jebol,
lantai hilir/rip- retak kecil tidak lebih struktural (rekahan), pecah growong.
rap dalam dari 20% terhadap luas dibeberapa tempat lebih
kondisi utuh dan permukaan dari 40% terhadap luas
tidak ada permukaan
gerusan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar sungai
(20) degradasi dasar sungai sehingga sungai sehingga koperan sehingga koperan endsill
sungai koperan endsill tersisa endsill tersisa 0,25-0,75 m tersisa <0,25 m
0,75-1,25 m
Lantai bendung depan/hulu 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air / bocor
(20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan sedikit memanjang, mulai ada amblesan
memanjang, amblesan alur dan sedikit
tidak ada alur amblesan
dan amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul  Lereng/ dinding tanggul luar
(30) dinding tanggul luar dan / luar dan/atau dalam dan/atau terdapat longsor
tanggul luar atau dalam terdapat terdapat longsor >20- >40% dan banyak tumbuhan
dalam kondisi longsor <20% dan 40% dan tumbuhan liar liar
utuh dan tidak tumbuhan liar
ada tumbuhan
7
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul turun Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan sehingga tinggi sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak jagaan tersisa >20- tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul 30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan
(diatas mercu/pelayanan) (50) bendung / bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
pelayanan mengalami kerusakan mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
masih kokoh, ringan (retakan kecil) sedang dan mengalami keruntuhan
dimensi masih sedikit retakan yang tidak
sesuai rencana menyebabkan keruntuhan
2 Stabil dan kuat Stabil dan cukup kuat Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) untuk untuk transportasi, masih dapat untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayanan dilalui terbatas untuk kendaraan/sudah tidak dapat
pelayanan sesuai desain kendaraan dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia papan Tersedia papan operasi Tersedia papan operasi papan operasi dalam kondisi
(50) operasi dan yang kondisinya kurang namun kondisi kurang jelas rusak atau tidak ada papan
masih baik jelas dibaca dibaca 8a nada kerusakan operasi
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak rutin Pencatatan data operasi tidak
(50) rutin diisi data selalu diisi data operasi diisi data opersi bendung ada
operasi bendung bendung dengan benar dengan benar
dengan benar
g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat papan Terdapat papan duga Papan duga sudah kurang Papan duga sudah tidak bisa
(50) duga yang bisa yang bisa dibaca jelas dibaca dibaca atau tidak terdapat
dibaca dengan dengan baik di papan duga
baik di bendung bendung

2 Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang pada pada posisi dan/atau pada posisi dan elevasi posisi dan elevasi yang salah
posisi dan elevasi elevasi yang cukup yang kurang tepat di di bendung
yang tepat tepat bendung
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang melimpas aliran yang melimpas diatas
aliran yang yang melimpas diatas diatas mercu bendung mercu bendung dan belum
melimpas diatas mercu bendung dan tetapi kabur sulit dibaca ada pembaca debit aliran yang
mercu bendung belum di kalibrasi dan belum dikalibrasi melintas diatas mercu dan
ada dan telah intake
dikalibrasi

8
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung bendung yang mengalami bendung yang mengalami
bendung yang yang mengalami kerusakan sedang dan kerusakan berat dan
masih baik kerusakan ringan tapi perlu perhatian dari sisi membahayakan (roboh atau
masih berfungsi aman pengamanan berlubang > 40% luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berlubang putus/sobek/berlubang
>10-20% luasannya) >20-40% luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung dan 7/8*
roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yang Daun pintu yang terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
b Pintu penguras bendung 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan ada retakan ringan tidak pecah/putus/jebol/growong
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih dari lebih dari 20% dan / atau ada retakan lebih
lumpur baik 10% dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen dikuras Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak pernah
dibersihkan (80) secara periodik secara periodik namun secara periodik sehingga dikuras dan sedimen masuk
tidak bisa secara sedimen dapat masuk ke ke saluran induk
maksimal terkuras saluran induk

9
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan dan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara benar
dilaksanakan secara benar
dengan
konsisten dan
benar
c Pintu penguras dan roda 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
gigi kantong lumpur (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dapat dioperasikan dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran

C Bendung Gerak Karet 13


1.1 Tubuh Bendung 4/5*
a Tubuh bendung karet 0,8/1* 1 ...........

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan (abutment)
(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan, kiri dan kanan, tembok transisi
(abutment) kiri kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir), (kirmir), dan sayap dalam
dan kanan, (kirmir), dan sayap dan sayap dalam retak pecah-2, jebol, growong
tembok transisi dalam kondisi struktural (rekahan), pecah (krowak besar), roboh
(kirmir), dan retak kecil tidak lebih dibeberapa tempat lebih
sayap dalam dari 20% terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh dan permukaan permukaan
tegak lurus

2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% >20-40% >40%
dengan luas
<10%

10
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak dan
Lantai bendung hilir (50) kolam olak dan dan lantai hilir terdapat dan lantai hilir retak lantai hilir pecah-2, jebol,
lantai hilir/rip- retak kecil tidak lebih struktural (rekahan), pecah growong.
rap dalam dari 20% terhadap luas dibeberapa tempat lebih
kondisi utuh dan permukaan dari 40% terhadap luas
tidak ada permukaan
gerusan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar sungai
(20) degradasi dasar sungai sehingga sungai sehingga koperan sehingga koperan endsill
sungai koperan endsill tersisa endsill tersisa 0,25-0,75 m tersisa <0,25 m
0,75-1,25 m
Lantai bendung depan/hulu 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air / bocor
(20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan sedikit memanjang, mulai ada amblesan
memanjang, amblesan alur dan sedikit
tidak ada alur amblesan
dan amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul  Lereng/ dinding tanggul luar
(30) dinding tanggul luar dan / luar dan/atau dalam dan/atau terdapat longsor
tanggul luar atau dalam terdapat terdapat longsor >20- >40% dan banyak tumbuhan
dalam kondisi longsor <20% dan 40% dan tumbuhan liar liar
utuh dan tidak tumbuhan liar
ada tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul turun Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan sehingga tinggi sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak jagaan tersisa >20- tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul 30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan

11
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(diatas mercu/pelayanan) (50) bendung / bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
pelayanan mengalami kerusakan mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
masih kokoh, ringan (retakan kecil) sedang dan mengalami keruntuhan
dimensi masih sedikit retakan yang tidak
sesuai rencana menyebabkan keruntuhan
2 Stabil dan kuat Stabil dan cukup kuat Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) untuk untuk transportasi, masih dapat untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayanan dilalui terbatas untuk kendaraan/sudah tidak dapat
pelayanan sesuai desain kendaraan dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia papan Tersedia papan operasi Tersedia papan operasi papan operasi dalam kondisi
(50) operasi dan yang kondisinya kurang namun kondisi kurang jelas rusak atau tidak ada papan
masih baik jelas dibaca dibaca dan ada kerusakan operasi
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak rutin Pencatatan data operasi tidak
(50) rutin diisi data selalu diisi data operasi diisi data opersi bendung ada
operasi bendung bendung dengan benar dengan benar
dengan benar
g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat papan Terdapat papan duga Papan duga sudah kurang Papan duga sudah tidak bisa
(50) duga yg bisa yg bisa dibaca dengan jelas dibaca dibaca atau tidak terdapat
dibaca dengan baik di bendung papan duga
baik di bendung

2 Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang pada pada posisi dan/atau pada posisi dan elevasi yg posisi dan elevasi yg salah di
posisi dan elevasi yang cukup kurang tepat di bendung bendung
elevasi yg tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang melimpas aliran yang melimpas diatas
aliran yang yang melimpas diatas diatas mercu bendung mercu bendung dan belum
melimpas diatas mercu bendung dan tetapi kabur sulit dibaca ada pembaca debit aliran yg
mercu bendung belum di kalibrasi dan belum dikalibrasi melintas diatas mercu dan
ada dan telah intake
dikalibrasi
h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung yg bendung yg mengalami bendung yg mengalami
bendung yg mengalami kerusakan kerusakan sedang dan kerusakan berat dan
masih baik ringan tapi masih perlu perhatian dari sisi membahayakan (roboh atau
berfungsi aman pengamanan berlubang > 40% luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berlubang putus/sobek/berlubang
>10-20% luasannya) >20-40% luasannya)

12
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
1.2 Pintu-pintu bendung dan 7/8*
roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan (Intake) 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
b Pintu penguras bendung 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan ada retakan ringan tidak pecah/putus/jebol/growong
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih dari lebih dari 20% dan / atau ada retakan lebih
lumpur baik 10% dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen dikuras Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak pernah
dibersihkan (80) secara periodik secara periodik namun secara periodik sehingga dikuras dan sedimen masuk
tidak bisa secara sedimen dapat masuk ke ke saluran induk
maksimal terkuras saluran induk

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan dan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara benar
dilaksanakan secara benar
13
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
dengan
konsisten dan
benar
c Pintu penguras dan roda 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
gigi kantong lumpur (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dapat dioperasikan dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
Instalasi Pemompaan ...........
Udara
Sistem Otomatisasi
Pengempesan Bendung

Bila
D Pengambilan Bebas 13 bangunan
utama
berupa
pengam,bila
n bebas
1.1 Bangunan intake di 4/5*
sungai
a Bangunan Inatke 0,8/1* 1 Morfologi Morfologi (rezim) Morfologi (rezim) sungai : Morfologi (rezim) sungai :
(50) (rezim) sungai : sungai : Diperlukan bangunan Bangunan free intake rusak
Aliran yang Diperlukan bangunan pengarah untuk dan air tidak dapat masuk
masuk ke aliran pengarah untuk memperlancar aliran air ke
irigasi berjalan memperlancar aliran air jaringan irigasi yang masuk
lancer tanpa ke jaringan irigasi yang sepanjang tahun
adanya masuk pada musim
bangunan kemarau
pengarah
2 Bangunan Bangunan intake : Bangunan intake : Bangunan intake :
(50) intake : Bangunan / pilar-pilar Bangunan / pilar-pilar Bangunan / pilar-pilar rusak
Bangunan / intake terdapat intake terdapat kerusakan dan terdapat sedimen yang
pilar-pilar intake kerusakan ringan sedang (kurang dari 40%) menumpuk didepan intake
dalam keadaan kurang dari 20% dan dan tumpukan sedimen di sehingga intake tidak
14
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
baik dan aliran aliran dapat masuk depan intake sehingga berfungsi
dapat masuk dengan lancar aliran tidak dapat masuk
dengan lancar sesuai rencana

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan (abutment)
(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan, kiri dan kanan, tembok transisi
(abutment) kiri kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir), (kirmir), dan sayap dalam
dan kanan, (kirmir), dan sayap dan sayap dalam retak pecah-2, jebol, growong
tembok transisi dalam kondisi struktural (rekahan), pecah (krowak besar), roboh
(kirmir), dan retak kecil tidak lebih dibeberapa tempat lebih
sayap dalam dari 20% terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh dan permukaan permukaan
tegak lurus

2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak dan
Lantai bendung hilir (50) kolam olak dan dan lantai hilir terdapat dan lantai hilir retak lantai hilir pecah-2, jebol,
lantai hilir/rip- retak kecil tidak lebih struktural (rekahan), pecah growong.
rap dalam dari 20% terhadap luas dibeberapa tempat lebih
kondisi utuh dan permukaan dari 40% terhadap luas
tidak ada permukaan
gerusan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar sungai
(20) degradasi dasar sungai sehingga sungai sehingga koperan sehingga koperan endsill
sungai koperan endsill tersisa endsill tersisa 0,25-0,75 m tersisa <0,25 m
0,75-1,25 m
Lantai bendung depan/hulu 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air / bocor
(20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan luas mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
15
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
melintang, ada alur dan sedikit memanjang, mulai ada amblesan
memanjang, amblesan alur dan sedikit
tidak ada alur amblesan
dan amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul  Lereng/ dinding tanggul luar
(30) dinding tanggul luar dan / luar dan/atau dalam dan/atau terdapat longsor
tanggul luar atau dalam terdapat terdapat longsor >20- >40% dan banyak tumbuhan
dalam kondisi longsor <20% dan 40% dan tumbuhan liar liar
utuh dan tidak tumbuhan liar
ada tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul turun Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan sehingga tinggi sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak jagaan tersisa >20- tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul 30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan
(diatas mercu/pelayanan) (50) bendung / bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
pelayanan mengalami kerusakan mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
masih kokoh, ringan (retakan kecil) sedang dan mengalami keruntuhan
dimensi masih sedikit retakan yang tidak
sesuai rencana menyebabkan keruntuhan
2 Stabil dan kuat Stabil dan cukup kuat Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) untuk untuk transportasi, masih dapat untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayanan dilalui terbatas untuk kendaraan/sudah tidak dapat
pelayanan sesuai desain kendaraan dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia papan Tersedia papan operasi Tersedia papan operasi papan operasi dalam kondisi
(50) operasi dan yang kondisinya kurang namun kondisi kurang jelas rusak atau tidak ada papan
masih baik jelas dibaca dibaca dan ada kerusakan operasi
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak rutin Pencatatan data operasi tidak
(50) rutin diisi data selalu diisi data operasi diisi data opersi bendung ada
operasi bendung bendung dengan benar dengan benar
dengan benar

g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat papan Terdapat papan duga Papan duga sudah kurang Papan duga sudah tidak bisa
(50) duga yg bisa yg bisa dibaca dengan jelas dibaca dibaca atau tidak terdapat
dibaca dengan baik di bendung papan duga
baik di bendung

16
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
2 Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang pada pada posisi dan/atau pada posisi dan elevasi yg posisi dan elevasi yg salah di
posisi dan elevasi yang cukup kurang tepat di bendung bendung
elevasi yg tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang melimpas aliran yang melimpas diatas
aliran yang yang melimpas diatas diatas mercu bendung mercu bendung dan belum
melimpas diatas mercu bendung dan tetapi kabur sulit dibaca ada pembaca debit aliran yg
mercu bendung belum di kalibrasi dan belum dikalibrasi melintas diatas mercu dan
ada dan telah intake
dikalibrasi

h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung yg bendung yg mengalami bendung yg mengalami
bendung yg mengalami kerusakan kerusakan sedang dan kerusakan berat dan
masih baik ringan tapi masih perlu perhatian dari sisi membahayakan (roboh atau
berfungsi aman pengamanan berlubang > 40% luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berlubang putus/sobek/berlubang
>10-20% luasannya) >20-40% luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung dan 7/8*
roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
b Pintu penguras bendung 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau

17
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali Keterangan
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
mekanis,

2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan ada retakan ringan tidak pecah/putus/jebol/growong
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih dari lebih dari 20% dan / atau ada retakan lebih
lumpur baik 10% dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen dikuras Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak pernah
dibersihkan (80) secara periodik secara periodik namun secara periodik sehingga dikuras dan sedimen masuk
tidak bisa secara sedimen dapat masuk ke ke saluran induk
maksimal terkuras saluran induk

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan dan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara benar
dilaksanakan secara benar
dengan
konsisten dan
benar
c intu penguras dan roda 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak dapat Semua pintu tidak bisa
gigi kantong lumpur (80) dapat dioperasikan dengan dioperasikan dengan dioperasikan dengan lancar
dapat dioperasikan dioperasikan baik secara hidrolis dan lancar secara hidrolis dan secara hidrolis dan atau
dengan baik atau mekanis atau mekanis mekanis
secara hidrolis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu terpasang ada yang mulai tampak terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
dengan baik dan keropos dan sedikit keropos dan kebocoran
tidak dijumpai kebocoran
kebocoran

18

Anda mungkin juga menyukai