Anda di halaman 1dari 91

e_PAKSI

PENILAIAN KINERJA SISTEM SISTEM


IRIGASI (IKSI) UTAMA
Disampaikan oleh Djito pada acara :
BIMBINGAN TEKNIK e_PAKSI
Di Surabaya, Tanggal 28-30 April 2019

D I R E K T O R AT B I NA O P E R A S I DA N P E ME L I H A R A A N
DI R EKT OR AT J EN DE R AL SU M B ER DAYA AI R
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LANDASAN HUKUM

§ UU No.11 Tahun 1974 ttg Pengairan


§ UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
§ PP No.22 Tahun 1982 ttg Tata Pengaturan Air
§ PP No.23 Tahun 1982 ttg Irigasi
§ Permen PUPR No.30/PRT/M/2015 ttg PPSI
§ Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 ttg E&P Irigasi
§ Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 ttg Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
§ Permen PUPR No.23/PRT/M/2015 ttg Pengelolaan
Aset Irigasi
Siklus PENGEMBANGAN IRIGASI
2

SIDLACOM

5
4 PROM

3
Siklus PENGELOLAAN IRIGASI
4

2
PENILAIA OMSIDLACOM
N IKSI

1
6 PROM

4
siklus PENGEMBANGAN (MODERNISASI) IRIGASI

3
PENILAI
AN
IKMI

2 OMSIDLACOM-MI
PENILAIAN
IKSI

1
PROM-
6 MI
5
MAKSUD PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI

§ Mengetahui kondisi keberfungsian prasarana bangunan irigasi


yang meliputi kondisi : bangunan utama dan kondisi kantong
lumpur, saluran pembawa dan bangunannya, jalan
masuk/inspeksi, serta kantor, perumahan dan gudang.
§ Mengetahui besarnya produktifitas tanaman yang meliputi
pemenuhan air, realisasi luas tanam dan produksi padi.
§ Mengetahui ketersediaan dan kemanfaatan sarana penunjang
yang meliputi : peralatan O&P, teransportasi, alat-alat kantor
Perwakilan Balai, UPTD/Pengamat dan alat komunikasi.
§ Mengetahui kondisi organisasi personalia yang meliputi
organisasi O&P dan personalia.
§ Mengetahui dokumentasi jaringan irigasi yang meliputi buku
data daerah irigasi, manual O&P, skema jaringan irigasi, skema
bangunan serta gambar pelaksanaan OP.
§ Mengetahui kondisi P3A.
TUJUAN PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI

Untuk memberikan data tentang kinerja sistem


irigasi setiap daerah irigasi kewenangan
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota yang selanjutnya berguna untuk
menyusun/menentukan program tindak lanjut
antara lain :
- apakah cukup dengan O&P (biasa)
- apakah harus dengan O&P plus perbaikan berat
(penggantian)
- atau perlu dengan rehabilitasi jaringan irigasi.
PERMEN PUPR NO: 30/PRT/M/2015
Bagian Kelima

Rehabilitasi Jaringan Irigasi


Pasal 27

(1) Rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan melalui tahapan


sosialisasi dan konsultasi publik, penilaian indeks kinerja
sistem irigasi, survai, investigasi dan desain, pengadaan tanah,
pelaksanaan konstruksi, serta persiapan operasi dan
pemeliharaan.
(2) Rehabilitasi jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dilaksanakan berdasarkan urutan prioritas kebutuhan
perbaikan irigasi yang ditetapkan setelah memperhatikan
pertimbangan komisi irigasi.
(3) Masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dalam
rehabilitasi jaringan irigasi dengan cara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 dan Pasal 18.
(4) Tahapan pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 sampai dengan Pasal 19.
LUAS IRIGASI MENURUT PERMEN PU-PR NO:14/2015

PERMEN PU-PR NO. 14/2015


9.136.028 HA

IRIGASI RAWA
7.302.998 HA 1.833.030 HA

IRIGASI PERMUKAAN IRIGASI AIR TANAH IRIGASI POMPA PASANG SURUT LEBAK TAMBAK
TOTAL LUAS
PERMEN PU-PR
7.145.168 HA 113.600 HA 44.230 HA 1.286.394 HA 356.889 HA 189.747 HA NO. 14/2015

PEMBAGIAN
KEWENANGAN
HA % HA % HA % HA % HA % HA % HA %
PUSAT 2.376.521 33,26 - - 36.727 83,04 648.138 50,38 55.224 15,47 25.922 13,66 3.142.532 34,40

PROPINSI 1.105.474 15,47 - - 2.305 5,21 288.637 22,44 134.665 37,73 103.386 54,49 1.634.467 17,89

KABUPATEN / KOTA 3.663.173 51,27 113.600 100,00 5.198 11,75 349.619 27,18 167.000 46,79 60.439 31,85 4.359.029 47,71

9.136.028 100
SANDINGAN KONDISI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN KEWENANGAN PUSAT
(SUMBER: INVENTARISASI KONDISI JARINGAN IRIGASI TAHUN 2014 DAN 2015)

KONDISI JARINGAN IRIGASI KONDISI JARINGAN IRIGASI


KEWENANGAN PUSAT KEWENANGAN PUSAT
2.376.521 Ha (33,26%) 2.376.521 Ha (33,26%)
SUMBER: INVENTARISASI KONDISI SUMBER: INVENTARISASI KONDISI
JARINGAN IRIGASI (2014) JARINGAN IRIGASI (2015)Rusak Berat
Rusak Rusak Berat
116.547 Ha Rusak Sedang 165.481 Ha
Sedang
(4,90%) 265.766 Ha (6,96%)
329.540 Ha
(13,87%)

Rusak
Ringan Rusak Ringan
95.085 Ha 87.203 Ha
(4,00%) (3,67%)

Baik
1.858.071 Ha
(78,18%)

Baik
1.835.349
Ha (77,23%)

Sumber data : Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen. Sumber Daya Air
KETERANGAN :
WARNA KODE INDIKATOR
: Kondisi Baik Level of Service ≥90%
: Kondisi Rusak Ringan Level of Service 80% - 90%
: Kondisi Rusak Sedang Level of Service 60% - 79%
: Kondisi Rusak Berat Level of Service ≤60%
* Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
SANDINGAN KONDISI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN KEWENANGAN PROVINSI
(SUMBER: INVENTARISASI KONDISI JARINGAN IRIGASI TAHUN 2014 DAN 2015)

KONDISI JARINGAN IRIGASI KONDISI JARINGAN IRIGASI


KEWENANGAN PROVINSI KEWENANGAN PROVINSI
1.105.474 Ha (15,47%) 1.105.474 Ha (15,47%)
SUMBER: INVENTARISASI KONDISI SUMBER: INVENTARISASI KONDISI
JARINGAN IRIGASI (2014)
Rusak Berat Rusak Berat
JARINGAN IRIGASI (2015) Baik
Baik 470.225 Ha
225.987 Ha 171.227 Ha
515.092 Ha (51,29%)
(20,44%) (18,68%)
(46,59%)

Rusak Sedang
Rusak 155.586 Ha
Sedang (16,97%)
182.575 Ha
(16,52%)

Rusak Ringan
Rusak 119.702 Ha
Ringan (13,06%)
181.820 Ha
(16,45%)

Sumber data : Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen. Sumber Daya Air
KETERANGAN :
WARNA KODE INDIKATOR
: Kondisi Baik Level of Service ≥90%
: Kondisi Rusak Ringan Level of Service 80% - 90%
: Kondisi Rusak Sedang Level of Service 60% - 79%
: Kondisi Rusak Berat Level of Service ≤60%
* Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
SANDINGAN KONDISI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA
(SUMBER: INVENTARISASI KONDISI JARINGAN IRIGASI TAHUN 2014 DAN 2015)

KONDISI JARINGAN IRIGASI KONDISI JARINGAN IRIGASI


KEWENANGAN KABUATEN/KOTA KEWENANGAN KABUATEN/KOTA
3.663.173 Ha (51,27%) 3.663.173 Ha (51,27%)
SUMBER: INVENTARISASI KONDISI SUMBER: INVENTARISASI KONDISI
JARINGAN IRIGASI (2014) JARINGAN IRIGASI (2015)
Rusak Berat Baik Rusak Berat Baik
798.427 Ha 1.500.212 784.249 Ha 1.604.985 Ha
(21,80%) Ha (40,95%) (21,41%) (43,81%)

Rusak Rusak
Sedang Sedang
691.197 Ha 689.890 Ha
(18,87%) (18,83%)

Rusak Rusak
Ringan Ringan
673.338 Ha 584.049 Ha
(18,38%) (15,94%)

Sumber data : Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen. Sumber Daya Air
KETERANGAN :
WARNA KODE INDIKATOR
: Kondisi Baik Level of Service ≥90%
: Kondisi Rusak Ringan Level of Service 80% - 90%
: Kondisi Rusak Sedang Level of Service 60% - 79%
: Kondisi Rusak Berat Level of Service ≤60%
* Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Skema Jaringan Irigasi Barang
(A = 4.408 ha, a = 1.4 lt/dt/ha)
SKEMA D.I. BARANG
(A = 4.408 ha, Q = 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG

RB 1 RL 1 BL 1

Sal. Induk Barang


A = 3891 Ha A = 517 Ha
Q = 6.731 m3/dt Q = 0.894 m3/dt

L 1 Ka

Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt

A = 495 Ha
SALURAN SEKUNDER MAKAWA
BM 2 BL 2
BM 3 BM 1 RM 1 BB 1 B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt

SALURAN SEKUNDER LAMOGO


A = 2031 Ha
Q = 3.168 m3/dt
M 1 Ki 3 M 1 Ki 1 Q = 14.967 m3/dt B 1 Ki 2
Q = 1.349 m3/dt

116 Ha 162 lt/dt 76 Ha 106 lt/dt 68 Ha 95 lt/dt

Q = 0.967 m3/dt

Q = 0.661 m3/dt
RK 1

RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha

A = 620 Ha

A = 424 Ha
M 1 Ki 2 K 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt

SALURAN SEKUNDER KEDAWUNG


BK 2
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SALURAN SEKUNDER SAMBAK

148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt

Q = 0.608 m3/dt

Q = 0.495 m3/dt
RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha

A = 390 Ha

A = 317 Ha
S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt

RK 4
A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha

Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt

Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha

A = 145 Ha

Sal. Sekunder Lamago : 517 Ha


RS 4

---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
Skema Bangunan
DILAKSANAKAN OLEH BALAI DAN/ATAU SKPD TP-OP
(Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
BOBOT PENILAIAN PER - INDIKATOR

1. Aspek Kondisi Prasaran Fisik 45 %


6
2. Aspek Sarana Penunjang 10 %
Indi
3. Aspek Produktifitas Tanam 15 %
Kator
4. Aspek Organisasi Personalia 15 %

5. Aspek Dokumentasi 5%
Eva
6. Aspek kondisi P3A 10 %
luasi

16
Dalam menentukan bobot penilaian kinerja sistem
irigasi utama dengan mempertimbangkan
keterkaitan beberapa komponen/indikator dalam
pengelolaan sistem irigasi utama dengan bobot
maksimum sebagai berikut:
1.Prasarana Fisik : 45 %
terdiri dari:
- Bangunan utama : 13 %;
- Saluran pembawa : 10 %;
- Bangunan pada saluran pembawa : 9 %;
- Saluran pembuang dan bangunannya : 4 %
- Jalan masuk/inspeksi : 4%
- Kantor, perumahan, dan Gudang : 5%
2. Produktivitas tanam : 15 %
terdiri dari:
- Pemenuhan kebutuhan air (faktor K) : 9%;
- Realisasi luas tanam : 4 %;
- Produktivitas padi : 2%

3. Sarana Penunjang : 10 %
terdiri dari:
- Peralatan O&P : 4 %;
- Transportasi : 2 %;
- Alat-alat kantor Ranting/Pengamat/UPTD : 2 %
- Alat komunikasi : 2%
4. Organisasi personalia : 15 %
terdiri dari:
- Organisasi O&P telah disusun
dengan batasan-batasan
tanggungjawab dan tugas yang
jelas : 5%
- Personalia : 10 %;

5. Dokumentasi : 5%
terdiri dari:
- Buku data DI : 2 %;
- Peta dan gambar-gambar : 3 %;
6. Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A/IP3A) : 10 %
terdiri dari:
- GP3A/IP3A sudah berbadan hukum : 1,5 %
- Kondisi kelembagaan GP3A/IP3A : 0,5 %
- Rapat Ulu-ulu/P3A Desa/GP3A/IP3A
dengan Ranting/Pengamat/UPTD : 2 %
- GP3A/IP3A aktif mengikuti survei/penelusuran jaringan : 1 %
- Partisipasi anggota GP3A/IP3A dalam perbaikan
jaringan dan penanganan bencana alam : 2%
- Iuran GP3A/IP3A untuk partisipasi perbaikan jaringan
Utama : 2%
- Partisipasi GP3A/IP3A dalam Perencanaan Tata
Tanam dan Pengalokasikan Air : 1%
DATA PENDUKUNG
1. Blanko data O&P Jaringan Irigasi ( 01-O s/d 12-O dan 01-P s/d
10-P)
2. Peta Daerah Irigasi, Skema Jaringan Irigasi, dan Skema
Bangunan
3. Kondisi prasarana irigasi.
4. Inventarisasi sarana penunjang O&P.
5. Inventarisasi Organisasi Personalia.
6. Gambar purnalaksana (assbuilt drawing) / Gambar desain
7. Inventarisasi dan Kinerja P3A/GP3A/IP3A
8. Hasil IKSI sebelumnya
9. Dokumentasi lainnya :Buku data Daerah Irigasi, Manual OP,
skema pembagian air irigasi, dan gambar pelaksanaan
pekerjaan O&P.
DIAGRAM ALIR PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA

Penilaian Kinerja Sistem


Irigasi Utama
Penelusuran jaringan irigasi

A B CC D E F
Penilaian Penilaian Penilaian Bobot Penilaian Penilaian Penilaian
Bobot Bobot Komponen Bobot Bobot Bobot
Komponen Komponen Sarana Komponen Komponen Komponen
Prasarana Produktivitas Penunjang Organisasi Dokumentasi P3A/GP3A/I
Fisik Tanam Personalia P3A

Penentuan Bobot Masing-Masing Indikator


*berdasarkan Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Bina OP Tahun 2016
atau versi-2 (revisi 2018)

Nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi Utama


• 80 – 100 : Kinerja sangat baik
• 70 – < 80 : Kinerja baik
• 55 – < 70 : Kinerja kurang
• < 55 : Kinerja jelek 22
DATA AWAL DARI FORM OP IRIGASI :

1. LAPORAN O&P : 10 ATAU 2 MINGGUAN

2. HASIL INSPEKSI RUTIN


: 10 ATAU 2 MINGGUAN

2. HASIL PENELUSURAN JARINGAN IRIGASI


: 2 KALI / TAHUN

3. INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI


: 1 KALI / TAHUN
BLANGKO - INV
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI
Pendataan Tanggal Provinsi : ................................
Daerah irigasi Kabupaten : ................................
No. Kode D.I. Kecam atan : ................................
Total Luas Area D.I. Pengam at/Ranting : ................................
Juru/M antri

Jumlah Kondisi
No Bangunan Utama Jumlah Rusak Rusak Rusak Keterangan
Bang Baik
Pintu Ringan Sedang Berat
1 Waduk
2 Bendung Tetap
3 Bendung Gerak
4 Pom pa
5 Pengam bilan Bebas

Dimensi Saluran Jalan Inspeksi


No SALURAN Tanah Lining Kondisi Keterangan
LB Dasar Tinggi Panjang Lebar
1 Sal. Induk
2 Sal. Sekunder
3 Pem buang
4 Suplesi
5 Gendong

Jumlah Kondisi
No Bangunan Rusak Rusak Rusak Keterangan
buah Jmj Pintu Baik
Ringan Sedang Berat
1 Bagi
2 Bagi Sadap
3 Sadap
4 Kantong Lum pur
5 Pengatur
6 Gorong-gorong
7 Got m iring
8 Terjunan
9 Pelim pas sam ping
10 Pem bilas
11 Jalan Inspeksi
12 Jem batan

Fasilitas Lain-lain :
1 Kantor Pengam at
2 Rum ah Pengam at
3 Rum ah Juru
4 Rum ah PPA/PPB

.........................., ............ 20......


M antri/Juru

( Nam a .............................. )
NIP :
CD/UPTD/Pngmt BUKU CATATAN PEMELIHARAAN Laporan : Enam Bulanan

…………………. Daerah Irigasi …………………Luas Baku Sawah………ha Formulir : 02a – P


Bulan.................Tahun 200……………. CD/UPTD/Pengmt --> Dinas/Balai

Uraian Jenis Banyaknya Pekerjaan Pelaksanaan Pemeliharaan


Tanggal Saluran / Luas Areal di
No Kerusakan Pekerjaan Prioritas Cab.Dinas/UPTD Swakelola / Pertisipasi
Pelaporan Bangunan Hilir (Ha) Satuan Jumlah Tanggal
dan Sket Umum /Pengamat Diborongkan P3A/ GP3A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penjelasam : ……………..tgl………….,……………200…..
1. Kolom 3 Diambil dari Formulir 02 – P sesuai dengan rekening prioritasnya dari formulir 03 – P Kepala : CD/UPTD/Pengamat
2. Kolom 4 Luas Areal yang terkena dampak akibat kerusakan pada kolom 3
3. Kolom 5 Diisi uraian lengkap beserta gambar sket dari kerusakan pada kolom 3
4. Kolom 6 diisi jenis Pekerjaan yang dominan dan satuan pekerjaan pada kolom 7 dan 8
5. Kolom 9 diisi Rangking Prioritas yang ada pada masing-masing daerah Irigasi
6. Kolom 10, 11, 12, dan 13 diisi Realisasi Pelaksanaan dari kerusakan pada kolom 3 ……………………………………………………
Nip :
FORMULIR INDEKS KINERJA JARINGAN IRIGASI
(berdasarkan Permen PUPR No:12/PRT/M/2015
REKAPITULASI FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
(Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015
FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
1/4
2/4
3/4
4/4
REKAPITULASI FORMULIR II : DI. LINTAS KABUPATEN/KOTA DIISI OLEH KEPALA SEKSI
(Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015
FORMULIR II : DI. LINTAS KABUPATEN/KOTA DIISI OLEH KEPALA SEKSI
1/4
2/4
3/4
4/4
Klasifikasi Kondisi Fisik Jaringan Irigasi

1.Kondisi baik sekali (90-100) : Tk< 10% PR (harian-bln)


2.Kondisi baik (>80-90) : Tk 10-20 % PBP (bln-thn)
3.Kondisi Sedang (60-80) : Tk 21- 40% PBPJI (2-5 thn)
4.Kondisi Jelek (< 60) : Tk > 40% PBPB/R (5/20 thn)

Catatan :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem)
Tk : Tingkat kerusakan
Kriteria Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama :

1. Nilai Bobot 80 – 100 Kinerja Sangat Baik


2. Nilai bobot 70 – 79 Kinerja Baik
3. Nilai Bobot 55 – 69 Kinerja Kurang dan
Perlu Perhatian
4. Nilai Bobot < 55 Kinerja Jelek Perlu
Penanganan Segera
(Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
INVENTARISASI DATA TENAGA OPERASI DAN PEMELIHARAAN PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

PROVINSI : ……………………….
BBWS/BWS : ……………………….
KABUPATEN/KOTA : ……………………….
DAERAH IRIGASI : ………………………, ………… HA
REKAPITULASI TENAGA OP TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 3B

WILAYAH KERJA IDENTITAS TENAGA OP KONDISI SAAT INI


PELATIHAN YG
KECUKUPAN TENAGA OP
PERNAH DIIKUTI
STATUS KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN KEKURANGAN
BENDUNG/ TEMPAT / TANGGAL JENIS
LUAS KETERANG
No. NAMA TENAGA O&P JARINGAN LAHIR KELAMIN USIA INDEKS KECUKUPAN
AREAL LOKASI NPNS/ HARIAN PNS TENAGA OP YANG ADA AN
IRIGASI (TAHUN KEBUT (%)
IRIGASI KERJA TINGK JURUS TH.
PRIMER / MASA MASA ) JENIS TAHUN UHAN JUMLA
(HA) TANGGAL LAKI- PEREM DAERA DAERA AT AN LULUS NPNS / TERHADA TERHADA PROSENT
SEKUNDER TEMPAT PUSAT TMT KERJA PUSAT TMT KERJA (ORG) PNS TOTAL H
LAHIR LAKI PUAN H H HARIAN P TOTAL P PNS ASE
(THN) (THN) (ORG)
25=(10+1 26=(14+1 27=(25+ 28=(27/24)* 29=(26/24)* 30=24- 31=(30/24)*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 32
1) 5) 26) 100 100 27 100

A. UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
B. Staf UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
C. Juru / Mantri Pengairan
1
2
3
dst
D. Petugas Operasi Bendung (POB)
1
dst
E. Petugas Pintu Air (PPA)
1
2
3
dst
F. Prakarya (*
1
2
3
dst

TOTAL - - -
CATATAN :
*) Berdasarkan Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015 (untuk irigasi) : yg lain disesuaikan ……………….., …………………………... 2017
1 UPTD/Pengamat : Luas areal 5.000-7.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
2 Staf UPTD / Pengamat : 5 staf per UPTD/Pengamat Diperiksa Dibuat :
3 Juru/Pengamat Pengairan : Luas areal 750-1.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
4 POB : 1 bendung ---> (untuk bendung besar dapat ditambah beberapa pekerja)
5 PPA : per 3-5 bang bagi/sadap pada saluran 2-3 km atau daerah layanan 150-500 ha
6 Pekerja / pekarya saluran : per 2-3 km panjang saluran --> disesuaikan besar kecilnya saluran
(Bila salurannya kecil dapat > 3km/org)
INVENTARISASI P3A/GP3A/IP3A PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : …………………………..


REKAPITULASI P3A/GP3A/IP3A TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 4B

KEAKTIFAN RAPAT DGN 4)


WILAYAH KERJA LOKASI PEMBENTUKAN ORGANISASI STATUS KELEMBAGAAN KONDISI KELEMBAGAAN IURAN PARTISIPASI
JURU/PENGAMAT
DISYAHKA SURVEI
NAMA JARINGAN IRIGASI PETAK SALURAN SUDAH TERBENTUK SUDAH TERDAFTAR DIKETAHUI ADA PENAN RTT & KETERA
No. NAMA P3A/GP3A/IP3A DAERAH BELUM N SDG BLM 1/2 ADA /
PRIMER / SEKUNDER TERSIER / SEKUNDER / BERKEM 1 BULAN BELUM TIDAK GANAN PENGEL NGAN
1) 3)
DESA PRIMER LAYANAN DESA KEC KAB/ KOTA TERBENT AD/ART TAHUN BERKEM BERKEM BULAN TIDAK PENELU
PENGADI BUPATI LURAH / BANG SEKALI ADA TIDAK ADA BENCA OLAAN
(HA) UK TAHUN 2) KUMHAM CAMAT BANG BANG SEKALI TERATUR RUTIN SURAN
LAN /WAKOT KADES RUTIN NA AIR
P3A GP3A/IP3A ADA TIDAK JI.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

A P3A
1
2
3
dst

B GP3A
1
2
3
dst

C IP3A
1
2
3
dst

TOTAL

CATATAN :
1) Untuk P3A sebutkan nama petak tersier dan Desanya, untuk yang basisnya Desa sebutkan nama Desa nya, sedangkan untuk GP3A/IP3A cukup jumlah Desanya ……………….., …………………………... 2017
2) Tahun awal pembentukan
3) Tahun pengesyahan status tertinggi Diperiksa Dibuat :
4) Iuran tidak selalu berbentuk uang, bisa dalam bentuk barang

…………………………………….. ……………………………………..
INVENTARISASI DATA SARANA DAN PRASARANA
SERTA FASILITAS PENDUKUNG OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN) KEWENANGAN PUSAT TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI :
LUAS :
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
BBWS/BWS :

SARANA, PRASARANA DAN FASILITAS Jumlah yang Jumlah yang Kekurangan


NO
PENDUKUNG O & P Ada/Eksisting (bh)Dibutuhkan (bh) (bh)

1 2 3 4 5=4-3

A PRASARANA BANGUNAN KANTOR DAN RUMAH JAGA


1 Kantor 50 m2
2 Rumah Pengamat 54 m2
3 Rumah Juru 36 m2
4 Rumah Penjaga Bendung (POB) 36 m2
5 Gudang 30 m2
6 Bengkel …..m2
7 Garasi …...m2
dst…………………………………..
B SARANA PERALATAN PERKANTORAN

1 Meja kerja
2 Meja Rapat
3 Lemari arsip
4 Kursi
5 Komputer
6 Printer
7 Scanner
8 Tab/Tablet
dst……………………………………….

C SARANA PERALATAN KERJA


1 Bulldozer
2 Ponton
3 Stamper
4 Speed Boat
5 Dump Truck
6 Mini Dump Truck
7 Eskavator
8 Mini Eskavator
9 Alat/Mesin Potong Rumput
10 Gergaji Mesin
11 Teodolit
12 Waterpass
13 Roll Meter :
50 meter
30 meter
10 meter
14 Meteran :
5 meter
3 meter
15 Mistar Ukur
16 Kompas
17 Bak Ukur
18 Pompa
19 Diesel
20 GPS
21 Handy Cam
22 Drone
23 Kamera
dst………………………………………….

SARANA, PRASARANA DAN FASILITAS Jumlah yang Jumlah yang Kekurangan


NO
PENDUKUNG O & P Ada/Eksisting (bh)Dibutuhkan (bh) (bh)

1 2 3 4 5=4-3
D SARANA PERALATAN KOMUNIKASI
1 Handy Talky (HT)
2 HandPhone (HP)
3 Telepon dan Faximile
dst……………………………………….

E FASILITAS PENDUKUNG OP (PERALATAN TRANSPORTASI)


1 Mobil Pick Up Double Cabin
2 Mobil Pick Up
3 Sepeda Motor Roda Tiga
4 Sepeda Motor Roda Dua
5 Sepeda
dst…………………………………………………..
TOTAL (A+B+C+D+E)
INDEKS PERTANAMAN DAN PRODUKTIVITAS PADI PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : ………………………….. FORM 1C-UD


REKAPITULASI IP & PRODUKTIVITAS TINGKAT DAERAH IRIGASI

LUAS (Ha) TANAMAN PADI POLOWIJO TEBU LAINNYA JUMLAH PRODUKTIVITAS PADI
NAMA Sesuai PROVINSI/ MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Rata2
NO. JARINGAN Permen Rencana Fungsion KABUPATE
IRIGASI Potensial N/ KOTA
PUPR / Baku al Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
14/2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Primer………………
2 Primer………………
3 Sekunder………….
4 Sekunder………….
5 Sekunder………….
6 Sekunder………….
7 Sekunder………….
8 Sekunder………….
9 Sekunder………….
10 Sekunder………….
11 Sekunder………….
12 Sekunder………….

TOTAL

CATATAN : ……………….., …………………………... 2017


1 MT 1 : Musim Tanam ke-1 (Musim Hujan / MH)
2 MT 2 : Musim Tanam ke-2 (Musim Kemarau I / MK I) Diperiksa Dibuat :
3 MT 3 : Musim Tanam ke-3 (Musim Kemarau II / MK II)
4 Lainnya : ikan, jeruk, sayur-mayur, dst
5 IP : Indeks Pertanaman
6 Ref : Blangko Operasi : 12-O.(Permen PU-PR 12/2015)
7 Kolom 12 : (11/6)*100 ; Kolom 17 : (16/6)*100; Kolom 22 : (21/6)*100; Kolom 27 : (26/6)*100
8 Kolom 28 : (8)+(13)+(18)+(23) dst utk Kolom 29;30;31 --> (n+1)+……
9 Data-data tersebut termasuk data produktivitas agar dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian setempat
………………………………….. ……………………………………..
TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
SURVEI / PENELUSURAN PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
KUESIONAIR SURVEI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
BENDUNG DILENGKAPI KANTONG LUMPUR
KONDISI BENDUNG UTAMA KONDISI BENDUNG SUPLESI-1 REKAPITULASI KONDISI BENDUNG SUPLESI
Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek
Uraian VOLUME
(90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. Bangunan Utama

1.1. Bendung

a. Mercu m²/m
b. Sayap m² / m
c. Lantai Bendung m²
d. Tanggul Penutup m
e. Jembatan m
f. Papan Operasi buah
g. Mistar Ukur buah
h. Pagar Pengaman m
Pintu-pintu Bendung dan roda gigi
1.2.
dapat dioperasikan.
a. Pintu Pengambilan buah
b. Pintu Penguras Bendung buah
Kantong Lumpur & Pintu
1.3.
Pengurasnya.
a. Bangunan Kantong Lumpur baik m

b. Kantong Lumpur telah di bersihkan m

Pintu Penguras & Roda gigi Kantong


c. Lumpur dapat di operasikan. buah

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Daerah Irigasi :
Luas Areal : Ha
Luas Wilayah Kerja Ranting/Pengamat : …… Ha
Nama Pengamat : ……
Kantong Lumpur : Ada Kantong Lumpur
SISTEM IRIGASI UTAMA
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum Keterangan
% % % 100%
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 0.00 … 13.00


1. Bangunan Utama 0.00 … 13.00
Ada Kantong
#1
1.1.Bendung 0.00 100 … 4.00 Lumpur
Tidak Ada
#2
a. Mercu 0.00 20 0.00 0.80 Kantong Lumpur
b. Sayap 0.00 15 0.00 0.60
c. Lantai Bendung 0.00 20 0.00 0.80
d. Tanggul Penutup 0.00 20 0.00 0.80
e. Jembatan 0.00 5 0.00 0.20
f. Papan Operasi 0.00 10 0.00 0.40
g. Mistar Ukur 0.00 5 0.00 0.20
h. Pagar Pengaman 0.00 5 0.00 0.20
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Daerah Irigasi :
Luas Areal : Ha
Luas Wilayah Kerja Ranting/Pengamat : …… Ha
Nama Pengamat : ……
Kantong Lumpur : Ada Kantong Lumpur
SISTEM IRIGASI UTAMA
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum Keterangan
% % % 100%
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 0.00 … 13.00


1. Bangunan Utama 0.00 … 13.00
1.2.Pintu-pintu Bendung dan 0.00 100 … 7.00
roda gigi dapat dioperasikan.
a. Pintu Pengambilan 0.00 55 0.00 3.85
b. Pintu Penguras Bendung 0.00 45 0.00 3.15

1.3.Kantong Lumpur & Pintu 1 0.00 100 … 2.00


Pengurasnya.
a. Bangunan Kantong Lumpur 0.00 35 0.00 0.70
baik
b. Kantong Lumpur telah 0.00 30 0.00 0.60
di bersihkan
c. Pintu Penguras & Roda gigi 0.00 35 0.00 0.70
Kantong Lumpur dapat
di operasikan. 0.00
TOTAL (1+2+3) … 13.00
Gambar: Bangunan Utama
47
BANGUNAN PENGAMBILAN DAN
PEMBILAS
B
El. x

Tinggi Tanggul

A A

AS. Bendung
aliran ke pengambilan
aliran melalui pembilas bawah Denah B

atap pelindung pintu atap pelindung pintu


Pintu Intik satu pintu bilas
sponing untuk skat balok

Pembilas bawah

plat beton (onder spooyer)


Lantai muka
Potongan A -A (1)
0,10 s/d 0,50
pintu pembilas

keadaan terbuka
dua pintu bilas sistim terbuka
mercu bendung

Pembilas bawah

plat beton (onder spooyer)


lorong bilas bawah
pintu pembilas keadaan tertup
Potongan B - B Potongan A -A (2)
CONTOH : GAMBARAN KERUSAKAN PADA BENDUNG PASANGAN DAN PINTU2NYA
CONTOH : GAMBARAN KERUSAKAN PADA BENDUNG BETON DAN SALURAN
Bendung

52
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
1.1 Bendung Tetap 4/5*

a Mercu 0,8/1* 1 Mercu Mercu dan/atau Mercu dan/atau Mercu dan/atau tubuh
(termasuk tubuh (60) dan/atau tubuh bendung tubuh bendung bendung
bendung) tubuh terdapat terdapat retak pecah/jebol/growong/rob
bendung retak/lubang kecil menganga (rekahan) oh/penurunan elevasi
keadaan baik, (Krowak kecil tidak /retak puncak bendung;
utuh, dan tidak lebih dari 2% dari structural/Krowak 2–
terjadi lebar bendung) 5 % lebar bendung
penurunan belum dan sudah
elevasi mempengaruhi mempengaruhi
elevasi elevasi
2 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran Terdapat pancaran air /
(10) bocoran kecil/rembesan air air / bocoran bocor besar dan
kekeruhan air dari
bocoran
lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
3 permukaan mengelupas < 20% mengelupas dengan mengelupas dengan
(10) megelupas dengan luas 20-40% luas >40%
<10%
4 Pilar pada Pilar pada pintu Pilar pada pintu Pilar pada pintu
(20) pintu penguras, atau penguras, dan atau penguras, dan atau
penguras terdapat retakan terdapat retakan tidak terdapat kerusakan yang
dalam keadaan tidak lebih dari 20% lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
utuh pengoperasian pintu

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x60)+(rata-2 kondisi 2x10)+(rata-2 kondisi 3x10)+(kondisi rata-4x20)


(95%x60)+(85%x10)+(95%x10)+(70%x20)
Kondisi Mercu = 89%à (80-<90%)à Kondisi baik = 57%+8,5%+9,5%+14%
=
TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA

REKAPITULASI SALURAN PRIMER

KONDISI JI. PRIMER (RUAS I) KONDISI JI. PRIMER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PRIMER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
REKAPITULASI SALURAN SEKUNDER

KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS I) KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN SEKUNDER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA

REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PRIMER DAN SEKUNDER


KONDISI JI. PRIMER KONDISI JI. SEKUNDER REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PEMBAWA
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
2 Saluran Pembawa 10
2.1 Kapasitas tiap Saluran 5 1 Profil setiap saluran Profil pada Profil pada beberapa Profil pada setiap
(50) memenuhi kapasitas beberapa ruas saluran mengalami ruas mengalami
cukup untuk
rencana mengalami perubahan dan perubahan dan
membawa debit penurunan kapasitas kapasitas
perubahan kecil
kebutuhan / Rencana berkurang lebih dari 40% berkurang lebih dari
sehingga kapasitas
maksimum (Primer dari kapasitas rencana 40% dari kapasitas
berkurang 20% rencana
dan Sekunder)
2 Di sepanjang ruas Terdapat sadap liar Terdapat beberapa Terdapat banyak
(40) saluran tidak dan bocoran relative sadap liar dan bocoran sadap liar dan
terdapat sadap liar kecil yang sedikit yang berpengaruh bocoran yang
berpengaruh terhadap terhadap kapasitas secara kuantitas
dan tidak terdapat
kapasitas saluran, saluran. Efisiensi antara mempengaruhi
bocoran, Efisiensi
Efisiensi antara 80% - 60% -70%. Terdapat satu kapasitas rencana.
memenuhi yg 90%. Terdapat satu pengambilan liar pada Efisiensi dibawah
disyaratkan >90% pengambilan liar pada setiap 100 m panjang 60%
setiap 200 m panjang saluran Terdapat satu
saluran pengambilan liar
pada setiap 50 m
panjang saluran
3 Tidak terdapat Endapan dan atau Endapan erosi banyak Endapan atau erosi
(10) endapan atau erosi erosi sedikit berpengaruh terhadap berpengaruh besar
yang berpengaruh berpengaruh terhadap kapasitas saluran 20% tehadap kapasitas
terhadap kapasitas kapasitas saluran saluran > 40%
- 40% dari kapasitas
saluran =<10% dari antara 10%- 20% dari
saluran rencana
kapasitas saluran kapasitas saluran
rencana rencana
Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x50)+(rata-2 kondisi 2x40)+(rata-2 kondisi 3x10)
Kondisi Kapasitas = (85%x50)+(95%x40)+(70%x10) = 42,5%+ 38%+7%
Saluran (per-50m) = 87,5% à (80-<90%)à Kondisi baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
3 Bangunan pada 9
Saluran Pembawa
3.1 Bangunan pengatur 2
(Bagi/bagi
sadap/sadap lengkap
dan berfungsi)
1 Semua pintu Semua pintu Sebagian pintu Semua pintu
a Setiap saat dan pada 1 (30) pembagi dan atau pembagi dan atau pembagi dan atau bagi pembagi dan atau
setiap bangunan
bagi sadap dapat bagi sadap dapat sadap tidak dapat bagi sadap tidak
saluran induk dan
sekunder dioperasikan dioperasikan dioperasikan dan bisa dioperasikan
berfungsi dengan berfungsi dengan sebagian berfungsi secara mekanis
baik secara baik secara mekanis dengan baik secara dan atau hidrolis.
mekanis dan atau dan atau hidrolis, mekanis dan atau
hidrolis. sedikit bocoran pada hidrolis, bocoran pada
pintu antara 10%- pintu >20%-40%
20%.
2 Tubuh bangunan Tubuh bangunan Tubuh bangunan Tubuh bangunan
(30) dalam kondisi utuh terdapat retakan terdapat retak struktural pecah/jebol/growo
dan tidak terdapat rambut dan (rekahan) dan terdapat ng/roboh dan
bocoran terdapat bocoran pancaran air / bocoran terdapat tingkat
kecil/rembesan air < 10% debit aliran bocoran melebihi
>10% debit aliran

3 Sayap bangunan sayap dalam sayap terdapat retakan Terdapat banyak


(10) masih baik dalam keadaan utuh, tetapi struktural retakan/patahan/
kondisi utuh terdapat retakan (rekahan)/pecah pecah-
kecil sehingga air dibeberapa tempat pecah/jebol,grow
bisa merembes ong,roboh
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
(lanjutan)
a Setiap saat dan pada 4 Tidak ada bekas Terdapat bekas Terdapat bekas gerusan Terdapat gerusan di
setiap bangunan
(10) gerusan di lantai hilir gerusan di lantai hilir di lantai hilir yg terus lantai hilir yg terus
saluran induk dan
sekunder
yg terus menerus dan yg belum menerus dan menerus dan
membahayakan membahayakan membahayakan membahayakan
konstruksi konstruksi konstruksi konstruksi
5 Tanggul mempunyai Tanggul mempunyai Tanggul mempunyai Tanggul tidak stabil,
(10) stabilitas yang baik, stabilitas yang baik, stabilitas yang kurang sudah terjadi retakan
tidak ada retakan tidak ada retakan baik, sudah mulai ada melintang atau
melintang, melintang, memanjang, retakan melintang atau memanjang, ada
memanjang, tidak mulai ada alur, sedikit memanjang, mulai ada alur, amblesan >40
ada alur, amblesan amblesan antara 10 - alur, amblesan antara 20- cm, dan banyak
dan tidak ada 20 cm, dan terdapat 40 cm, dan terdapat tumbuhan liar
tumbuhan liar sedikit tumbuhan liar sedikit tumbuhan liar
6 • Tersedia papan • Tersedia papan • Tersedia papan • papan operasi
(10) operasi dan masih operasi yang operasi namun dalam kondisi
baik kondisinya kurang kondisi kurang jelas rusak atau tidak
• Papan tersebut jelas dibaca dibaca dan ada ada papan
rutin diisi data • Papan tersebut tidak kerusakan operasi
operasi dengan selalu diisi data • Papan tersebut tidak • Pencatatan data
benar operasi dengan rutin diisi data opersi operasi tidak ada
benar dengan benar

Perhitungan Kond. = (Rata-2 kondisi 1x30)+(rata-2 kond.2x30)+(rata-2 kond.3x10)+(rata-2 kond.4x10)+(rata-2 kond.5x10)+(rata-2 kond.6x10)
Bang.Pengatur pd = (95%x30)+(85%x30)+(30%x10)+(85%x10)+(95%x10)+(70%x10) = 28,5%+25,5%+3%+8,5%+9,5%+7%
Sal.Induk dan Sek. = 82,0% à (80-<90%)à Kondisi baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
4 Saluran Pembuang 4
dan Bangunannya
4.1 Semua saluran 3
pembuang dan
bangunannya telah
dibangun dan
tercantum dalam
daftar pemeliharaan
serta telah diperbaiki
dan berfungsi :
a Saluran pembuang 2
. dan bangunannya
yang telah dibangun
dan tercantum dalam
daftar pemeliharaan :
1). Saluran pembuang 1 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
(100) saluran saluran pembuang saluran pembuang saluran
/(50) pembuang telah telah mencapai 90 - telah mencapai 80 - pembuang baru
** selesai100% <100% <90% mencapai <80 %

2). Bangunan pada 0,5 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan


saluran pembuang (100) bangunan pada bangunan pada bangunan pada saluran bangunan pada
/(25)* saluran saluran pembuang pembuang telah saluran pembuang
* pembuang telah telah mencapai 90 - mencapai 80 - <90% baru mencapai
selesai100% <100% <80 %
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
3 Saluran Pembuang 4
dan Bangunannya
a Saluran pembuang 2
. dan bangunannya
yang telah dibangun
dan tercantum dalam
daftar pemeliharaan :
3). Saluran gendong 0,35 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan saluran Pembangunan
(100) saluran saluran gendong gendong telah saluran gendong
/(17, gendong telah telah mencapai 90 - mencapai 80 - <90% baru mencapai
5)** selesai100% <100% <80 %

4). Bangunan pada 0,15 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan


saluran gendong (100) bangunan pada bangunan pada bangunan pada bangunan pada
/(7,5) saluran saluran pembuang saluran pembuang saluran pembuang
** pembuang telah telah mencapai 90 - telah mencapai 80 - baru mencapai
selesai100% <100% <90% <80 %

Perhitungan = ((Rata-2 kondisi 3x100)x1)+((rata-2 kond.2x100x)0,5)+((rata-2 kond.1x100)x0,35)+((rata-2 kond.3)x100x0,15)


BobotSal.Pembuan
g dan bangunannya = ((70%x100)x1)+((85%x100)x0,5)+((95%x100)x0,35)+((70%x100)x0,15)
yg tlh dibangun = (70%x1)+(85%x0,5)+(95%x0,35)+(70%x0,15)
dan tercantum dlm = 0,70 + 0,4250 + 0,332 + 0,105)
daftar
pemeliharaan = 1,562 à Kondisi : (1,562/2) = 78,10% à (70-80%) à Kondisi Sedang
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
5 Jalan masuk / 4
inspeksi
5.1 Jalan masuk ke 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase kondisi Prosentase
bangunan utama (70) kondisi kondisi kerusakan di jalan kondisi
dalam kondisi baik kerusakan di kerusakan di masuk ke bangunan kerusakan di
jalan masuk ke jalan masuk ke utama 21-40% jalan masuk ke
bangunan bangunan utama bangunan
utama <10% 10-20% utama >40%

2 Tidak terdapat Sebagian kecil Terdapat beberapa Banyak


(30) tanaman dan terdapat tanaman tanaman dan tanaman dan
bangunan liar dan atau bangunan liar bangunan liar
yang bangunan liar yang mengganggu yang
mengganggu tetapi belum mengganggu
mengganggu

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 2x70)+(rata-2 kondisi 3x30)


Kondisi Jalan = (85%x70)x1)+(70%x30)
masuk ke = 59,5 + 21
Bangunan Utama = 80,5 % à (80-<90%)à Kondisi baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai
Ke
Bob
Kondisi ter
ot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali an
Stan BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% ga
dar
n
(%)
(7) (10
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)
)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
6 Kantor Perumahan dan 5
Gudang
6.1 Kantor memadai untuk :
a Ranting/Pengamat/UPTD 1 1 Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor
(70) Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD
baik dan berfungsi baik cukup baik dan baik kurang baik dan baik tidak baik dan
(kerusakan berfungsi berfungsi kurang berfungsi
dibawah 10%) (kerusakan antara (kerusakan antara (kerusakan >40%)
10%-20%) 21%-40%)
2 Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan
(30) kantor yang kantor yang cukup kantor yang kurang kantor yang tidak
memadai (meja, memadai (meja, memadai (meja, memadai/kurang
kursi, almari, rak kursi, almari, rak kursi, almari, rak lengkap dan rusak
buku administrasi, buku administrasi, buku administrasi, (meja, kursi, almari,
alat tulis, dll) alat tulis, dll) alat tulis, dll) rak buku administrasi,
alat tulis, dll)

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x70)+(rata-2 kondisi 1x30)


Kondisi Kantor = (95%x70)x1)+(95%x30) à = 66,5 + 28,5
Pengamat/UPTD = 95 % à (90-100%)à Kondisi baik sekali
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai
Kondisi Kete
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali rang
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% an
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
II PRODUKTIVITAS TANAM 15
(Tahun sebelumnya)
1 Pemenuhan kebutuhan 9 1 Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K pada Rata-rata Faktor K
air irigasi (100) pada Musim tanam pada Musim tanam I, Musim tanam I, II dan III pada Musim tanam I,
(Faktor k) I, II dan III sebesar II dan III sebesar 0,8- sebesar 0,6-<0,8 II dan III sebesar
0,9-1 <0,9 <0,6

2 Realisasi luas tanam 4 1 Prosentase Prosentase Prosentase perbandingan Prosentase IP :


(100) perbandingan perbandingan realisasi realisasi luas tanam dan perbandingan realis
realisasi luas luas tanam dan luas luas baku/potensial, realisasi luas tanam asi
luas
tanam dan luas baku/potensial, Musim Musim Tanam I, II dan III dan luas
tana
baku/potensial, Tanam I, II dan III sebesar 60-<80% baku/potensial,
m/
Musim Tanam I, II sebesar 80-<90% (realisasi IP) Musim Tanam I, II
luas
dan III sebesar 90- (realisasi IP) dan III sebesar pote
100% <60% nsial
(realisasi IP) (realisasi IP)

Pemenuhan
= ProsentaseàNilai / angka faktor ”K” rata-2 dalam 1 tahun
faktor “K”

Realisasi luas = Prosentase : (realisasi luas tanam total (Pd+Plw) pada (MT1+MT2+MT3)
tanam luas baku/potensial
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
1 Peralatan OP 4
1.1 Alat-alat dasar 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pili
untuk pemeliharaan (70) jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat ha
rutin : dasar untuk dasar untuk dasar untuk dasar untuk n
(Linggis, cangkul, pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
sabit, garuk, mesin rutin sebesar rutin sebesar rutin sebesar 60- rutin sebesar
potong rumput dll) 90-100% 80-<90% <80% terhadap <60% terhadap
terhadap jumlah terhadap jumlah jumlah personil jumlah personil
personil personil lapangan lapangan
lapangan lapangan
2 Alat dasar Alat dasar Alat dasar Alat dasar pili
(30) pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan ha
rutin dalam rutin dalam rutin dalam rutin dalam n
kondisi baik kondisi cukup kondisi kurang kondisi rusak
baik terawat

Kondisi Alat-alat = (Rata-2 kondisi 4x70)+(rata-2 kondisi 2x30)


dasar untuk = (30%x70)+(85%x30) à = 21 + 25,5
Pemeliharaan
= 46,5 % à (< 60%)à Kondisi Jelek
rutin
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Ke
Nilai
Kondisi ter
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali an
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% ga
r (%)
n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
2 Transportasi 2
2.2 Ranting/Pengamat/ 1 1 Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil pil
UPTD (50) Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD ih
(mobil pickup yang mendapat yang mendapat yang mendapat yang mendapat an
/sepeda motor) fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
transportasi 90- transportasi transportasi transportasi
100%) (sebesar 80- (sebesar 60- (sebesar <60%)
<90%) <80%)
2 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pil
(50) kondisi alat kondisi alat kondisi alat kondisi alat ih
transportasi transportasi transportasi transportasi an
dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan
baik, sebesar baik, sebesar 80- baik, sebesar 60- baik, sebesar
90-100% <90% <80% <60%
Kondisi = (Rata-2 kondisi 1x50)+(rata-2 kondisi 2x50)
Transportasi = (95%x50)+(85%x50) à = 47,5 + 42,5
= 90,0 % à (90-100%)à Kondisi Baik Sekali
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
1 Peralatan OP 4
1.1 Alat-alat dasar 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pili
untuk pemeliharaan (70) jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat ha
rutin : dasar untuk dasar untuk dasar untuk dasar untuk n
(Linggis, cangkul, pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
sabit, garuk, mesin rutin sebesar rutin sebesar rutin sebesar 60- rutin sebesar
potong rumput dll) 90-100% 80-<90% <80% terhadap <60% terhadap
terhadap jumlah terhadap jumlah jumlah personil jumlah personil
personil personil lapangan lapangan
lapangan lapangan
2 Alat dasar Alat dasar Alat dasar Alat dasar pili
(30) pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan ha
rutin dalam rutin dalam rutin dalam rutin dalam n
kondisi baik kondisi cukup kondisi kurang kondisi rusak
baik terawat

Kondisi Alat-alat = (Rata-2 kondisi 4x70)+(rata-2 kondisi 2x30)


dasar untuk = (30%x70)+(85%x30) à = 21 + 25,5
Pemeliharaan
= 46,5 % à (< 60%)à Kondisi Jelek
rutin
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
IV ORGANISASI PERSONALIA 15
1 Struktur Organisasi O&P 5
telah disusun dengan
batas-batasan tanggung
jawab dan tugas yang jelas
1.1 Ranting/Pengamat/UPTD 2 1 Data susunan Data susunan Data susunan Data susunan
(60) organisasi dan organisasi dan Tupoksi organisasi dan Tupoksi organisasi dan
Tupoksi , Pengamat/UPTD telah Pengamat/UPTD telah Tupoksi
Pengamat/UPTD disahkan oleh Kepala disahkan oleh Kepala Pengamat/UPTD
telah disahkan oleh Dinas namun pengisian Dinas dalam proses belum disahkan oleh
Kepala Dinas tenaga belum lengkap penataan personil kepala Dinas

2 Ada rapat rutin Ada rapat rutin untuk Rapat tidak rutin untuk Tidak pernah Pilih
(40) untuk membahas membahas masalah membahas masalah dilakukan rapat untuk an
masalah operasi dan operasi dan operasi dan membahas masalah
pemeliharaan pemeliharaan irigasi, pemeliharaan irigasi operasi dan
irigasi, dokumentasi kurang dan tidak ada pemeliharaan irigasi
didokumentasikan lengkap dan dokumentasi,
dan dilaksanakan dilaksanakan pelaksanaan kurang
sesuai dengan
kesepakatan

Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 1x60)+(rata-2 kondisi 4x40)


organisasi OP = (95%x60)+(30%x40) à = 57 + 12
(Pengamat) = 69 % à (60%-80%)à Kondisi Sedang
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
V DOKUMENTASI 5
1 Buku data DI 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
( buku alokasi air, (70) kelengkapan kelengkapan kelengkapan kelengkapan
data bendung, sebesar 90- sebesar 80- sebesar 60-<80% sebesar
data Saluran, data 100% <90% <60%
Bangunan, data
bangunan
pelengkap, dll)
2 Inventarisasi Inventarisasi dan Inventarisasi dan Inventarisasi
(30) dan Dokumentasi Dokumentasi dan
Dokumentasi data OP sudah data OP sudah Dokumentasi
data OP sudah dilakukan namun dilakukan namun data OP
dilakukan dan masih ada tidak lengkap dan belum
lengkap dan kekurangan kurang benar dilakukan
benar
Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 2x70)+(rata-2 kondisi 3x30) Pilih
an
organisasi OP = (85%x70)+(70%x30) à = 59,5 + 21
(Pengamat) = 80,5 % à (80%-90%)à Kondisi Baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai
Ket
Bobo Kondisi Kondisi
NO/ Kondisi Baik Kondisi Jelek era
No Uraian t Baik Sekali Sedang
BP (80 - <90)% (<60)% ng
Stand (90 - 100)% 60 - <80)%
an
ar (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
A Jumlah P3A Desa = ……Bh
B Jumlah GP3A = ……Bh
C Jumlah IP3A = ……Bh

1 Status GP3A/IP3A sudah 1,5 1 Sudah berbadan Sudah AD/ART AD/ART


berbadan hukum (100) hukum (ttd berbadan sudah ttd sudah ttd
bupati/walikota + hukum (ttd bupati/wa Kepala
notaris + terdaftar di bupati/walikota likota, Desa/belum
Pengadilan/Kumham) + notaris) Camat memiliki
AD/ART

Pilih
an

Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 2x100)


organisasi OP = (85%x100à = 85
(Pengamat) = 85 % à (80%-90%)à Kondisi Baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek K
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% et
(90 - 100)%
r (%)
(7) (1
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)
0)

Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
2 Kondisi Kelembagaan GP3A/IP3A 0,5
1 Mandiri total Berkembang
2.1 Berkembang …….. (100 %) (100) skore penilaian : total skore
aspek penilaian : aspek
kelembagaan, kelembagaan,
teknis irigasi, teknis irigasi,
teknis pertanian, teknis pertanian,
- dan pembiayaan dan pembiayaan
> 90 % > 70-90 %
2.2 Sedang Berkembang….. (60 %) 1 Sedang Berkembang
(100) total skore penilaian :
aspek kelembagaan,
teknis irigasi, teknis
pertanian, dan
pembiayaan 50-<70 %
2.3 - Belum Berkembang …… (30%) 1 Belum Berkembang total Pili
(100) skore penilaian : aspek ha
kelembagaan, teknis n
irigasi, teknis pertanian,
dan pembiayaan < 50 %

Kondisi Kelembagaan = Dihitung berdasarkan skor penilaian kinerja GP3A/IP3A


GP3A/IP3A = Skor >70 %:B (100%); skor 50-<70%:S(60%); skor <50%:BB (30%)
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA

Rekapitulasi hasil
Penilaian Kinerja : Prasarana Fisik Jaringan Irigasi penelusuran/penilaian lapangan
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA

Rekapitulasi hasil
Prasarana Fisik Jaringan Irigasi Utama penelusuran/penilaian lapangan
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA
Rekapitulasi hasil
Penilaian Kinerja : Prasarana Fisik Jaringan Irigasi penelusuran/penilaian lapangan
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA
Rekapitulasi hasil
Penilaian Kinerja : Non Fisik Jaringan Irigasi penelusuran/penilaian lapangan
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA

Rekapitulasi hasil
Penilaian Kinerja : Non Fisik Jaringan Irigasi penelusuran/penilaian lapangan
BOBOT PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA

Rekapitulasi hasil
Penilaian Kinerja : Non Fisik Jaringan Irigasi
penelusuran/penilaian lapangan
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (1/5)
3 2 3 2 18 10 10 3 5 8 8 13 10 10
FORMULIR 2

INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI DIISI OLEH


PENGAMAT/PETUGAS OP

Nama Daerah Irigasi : Mrican Kanan


Luas Areal Daerah irigasi : 17,001 Ha
Jumlah Wilayah Kerja Pelaksanaan OP : Bh
Lokasi : Kab. Kediri dan Kab. Jombang

Bobot Nilai Indeks Kondisi


Uraian Bagian Bagian Keterangan Yang ada Maksimum
(%) (%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 35.08 JUMLAH 78 45


1 . Bangunan Utama 11.19 Sub Jumlah 86 13
1.1. Bendung 3.29 100 4 (*1)
(*1) = bila
( ada Kantong Lumpur ) ada kantong 5 (*2)
a. Mercu 0.72 20 lumpur 90
b. Sayap 0.45 15 (*2) = bila 75
tidak ada
c. Lantai Bendung 0.56 20 kantong 70
d. Tanggul Penutup 0.72 20 lumpur 90
e. Jembatan 0.18 5 90
f. Papan Operasi 0.36 10 90
g. Mistar Ukur 0.15 5 75
h. Pagar Pengaman 0.15 5 75

1.2. Pintu-pintu Bendung dan roda gigi dapat dioperasikan 6.30 100 7 (*1)
8 (*2)
a. Pintu Pengambilan 3.15 50 90
b. Pintu Penguras Bendung 3.15 50 90

1.3. Kantong Lumpur dan Pintu Pengurasnya 1.60 100 2 (*1)


0 (*2)
a. Bangunan Kantong Lumpur baik 0.56 35 80
b. Kantong Lumpur telah di bersihkan 0.48 30 80
c. Pintu Penguras dan Roda gigi Kantong Lumpur dapat 0.56 35 80
di operasikan

78
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (2/5)
2 . Saluran Pembawa 8.05 Sub Jumlah 81 10
2.1. Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa debit 4.50 100 90 5
kebutuhan / Rencana maksimum
2.2. Tinggi tanggul cukup untuk menghindari limpahan setiap 1.60 100 80 2
saat selama pengoperasian
2.3. Semua perbaikan saluran telah selesai 1.95 100 65 3

3 . Bangunan pada saluran pembawa 6.64 Sub Jumlah 74 9


3.1. Bangunan Pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap 1.60 100 2
dan berfungsi
a. Setiap saat dan setiap bangunan pengatur perlu 0.85 100 85 1
saluran induk dan Sekunder
b. Pada setiap sadap tersier 0.75 100 75 1

3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan rencana 1.88 100 2.5
pengoperasian Daerah Irigasi
a. Pada Bangunan Pengambilan ( Bendung / Intake ) 0.75 100 75 1
b. Pada tiap bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / 0.56 100 75 0.75
Sadap )
c. Pada setiap sadap tersier 0.56 100 75 0.75

3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap 1.38 2


a. Pada saluran induk dan sekunder 0.60 100 75 0.8
b. Pada bangunan syphon, gorong-gorong, jembatan, 0.78 100 65 1.2
talang, cros drain tidak terjadi sumbatan

3.4. Semua perbaikan telah selesai 1.79 2.5


a. Perbaikan bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / 0.94 100 75 1.25
Sadap )
b. Mistar ukur, skala liter dan tanda muka air 0.24 100 65 0.375
c. Papan Operasi 0.33 100 65 0.5
d. Bangunan pelengkap 0.28 100 75 0.375

4 . Saluran Pembuang dan Bangunannya 2.60 Sub Jumlah 65 4


4.1. Semua saluran pembuang dan bangunannya telah 1.95 100 65 3
dibangun dan tercantum dalam daftar pemeliharaan serta
telah diperbaiki dan berfungsi
4.2. Tidak ada masalah banjir yang menggenangi 0.65 100 65 1

79
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (3/5)
5 . Jalan masuk / Inspeksi 2.90 Sub Jumlah 73 4
5.1. Jalan masuk ke bangunan utama dalam kondisi baik 1.50 100 75 2
5.2. Jalan Inspeksi dan jalan setapak sepanjang saluran telah 0.65 100 65 1
diperbaiki
5.3. Setiap bangunan dan saluran yang dipelihara dapat dicapai 0.75 100 75 1
dengan mudah

6 . Kantor, Perumahan dan Gudang 3.70 Sub Jumlah 74 5


6.1. Kantor memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.75 100 75 1
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT /
Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru 0.75 100 75 1
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan )
6.2. Perumahan memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.38 100 75 0.5
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT /
Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru 0.38 100 75 0.5
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan )
6.3. Gudang memadai untuk :
- Kantor Ranting / Pengamat / UPTD 0.75 100 75 1
- Bangunan utama ( BD ) 0.38 100 75 0.5
- Skot Balok dan perlengkapan dibangunan lain 0.33 100 65 0.5

80
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (4/5)
II. PRODUKTIVITAS TANAM 11.15 JUMLAH 74 15
( Ta hun se be lumnya )
1 . Pemenuhan kebutuhan air 5.85 100 65 9
( Faktor K )

2 . Realisasi luas tanam ( e ) 3.44 100 86 4


Luas baku (Ha) 17,001 ( a )
Re a lisa si
Musim Ta na m Ta na m
(Ha )
- MT. I 12,871
- MT. II 6,863
- MT. III 24,200
Jumlah I, II, III 43,934 ( b )
IP Maks ( % ) 300 ( c )
Indeks Pertanaman ( IP ) 258 ( d )
yang ada = (b) / (a) x 100 %
Prosentase Realisasi Luas 86 ( e )
Tanam = (d) / (c) x 100 %

3 . Produktivitas Padi ( c ) 1.86 100 93 2

Produktvfitas padi rata-rata 6.13 ( a )


( ton / ha )
Produksi padi yang ada 5.73 ( b )
( ton / ha )
Prosentase Produktivitas 93 ( c )
padi = (b) / (a) x 100 %
Bila produksi padi yang ada > produksi
rata-rata maka Prosentase Produktivitas
padi ( c ) ditulis 100 %.

III. SASARAN PENUNJANG 5.90 JUMLAH 59 10


1 . Pe ra la ta n Ope ra si da n Pe me liha ra a n 2.60 Sub Jumlah 65 4
1.1. Alat alat dasar untuk pemeliharaan rutin 1.30 100 65 2
1.2. Perlengkapan personil untuk operasi 0.33 100 65 0.5
1.2. Peralatan berat untuk pembersihan lumpur 0.98 100 65 1.5
dan pemeliharaan tanggul

2 . Tra nsporta si 1.10 Sub Jumlah 55 2


2.1. Ranting / Pengamat / UPTD ( Sepeda motor ) 0.55 100 55 1
2.2. Mantri / Juru (Sepeda motor) 0.28 100 55 0.5
2.3. DPA ( Sepeda motor ) 0.28 100 55 0.5

3 . Ala t-a la t ka ntor Ra nting/Pe nga ma t/UPTD 1.10 Sub Jumlah 55 2


3.1. Perabot dasar untuk kantor 0.55 100 55 1
3.2. Alat kerja di kantor 0.55 100 55 1

4 . Ala t Komunika si 1.10 Sub Jumlah 55 2


4.1. Jaringan komunikasi yang memadai untuk Ranting / 1.10 100 55 2
Pengamat / UPTD - Balai PSDA - Bag Pel Kegiatan

81
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (5/5)
IV. ORGANISASI PERSONALIA 9.35 JUMLAH 62 15
1 . Orga nisa si O da n P te la h disusun de nga n 3.15 Sub Jumlah 63 5
ba ta sa n-ba ta sa n ta nggung ja w a b da n tuga s ya ng je la s
1.1. Ranting / Pengamat / UPTD 1.30 100 65 2
1.2. Mantri / Juru 1.30 100 65 2
1.3. PPA 0.55 100 55 1

2 . Pe rsona lia 6.20 Sub Jumlah 62 10


2.1. Kuantitas / Jumlah sesuai dengan kebutuhan
- Mantri / Juru 0.55 100 55 1
- PPA 1.65 100 55 3
2.2. > 70 % PPA Pegawai Negeri 1.40 100 70 2
( bila ≥ 70 % bobot bagian 100 % )
2.3. Semua sudah paham OP
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.65 100 65 1
- Mantri / Juru 1.30 100 65 2
- PPA 0.65 100 65 1

V. DOKUMENTASI 3.75 JUMLAH 75 5


1 . Buku Da ta Da e ra h Iriga si 1.50 100 75 2

2 . Pe ta da n ga mba r-ga mba r 2.25 Sub Jumlah 75 3


2.1. Data dinding di Kantor 0.65 100 65 1
2.2. Gambar Pelaksana 0.80 100 80 1
2.3. Skema Jaringan ( pelaksana dan bangunan ) 0.80 100 80 1

VI. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR ( P3A ) 6.45 JUMLAH 65 10


A. Jumlah P3A Desa = 30 Bh
B. Jumlah GP3A = 15 Bh
C. Jumlah IP3A = - Bh

1 . GP3A / IP3A sudah berbadan Hukum 1.05 100 70 1.5

2 . Kondisi Kelembagaan GP3A / IP3A 0.30 100 60 0.5


- Berkembang ( 100 % )
- Sedang berkembang ( 60 % )
- Belum berkembang ( 30 % )

3 . Rapat Ulu Ulu / P3A Desa / GP3A dengan Ranting / 1.20 100 60 2
Pengamat / UPTD
- 1/2 bulan sekali ( 100 % )
- 1 bulan sekali ( 60 % )
- Ada tidak teratur ( 40 % )
- Belum ada ( 0 % )

4 . P3A aktif mengikuti survei / penelusuran jaringan 0.65 100 65 1

5 . Partisipasi P3A dalam perbaikan jaringan dan 1.30 100 65 2


penanganan Bencana Alam

6 . Iuran P3A digunakan untuk perbaikan jaringan 1.30 100 65 2


- Tersier ( 100 % )

7 . Partisipasi P3A dalam perencanaan Tata Tanam 0.65 100 65 1


dan Pengalokasian Air

82
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA PADA DAERAH IRIGASI
(IRIGASI PERMUKAAN) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : ……………………


PROVINSI : ……………………
KABUPATEN/KOTA : ……………………
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 6A-UD

EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI


AREAL TERDAMPAK KERUSAKAN KINERJA
LUAS PRASARANA FISIK ORGANISA KONDISI
JARINGAN IRIGASI (Ha) SARANA PER
AREAL PRODUKTIVIT SI DOKUMENT KELEMBAGA
NO. NAMA SALURAN IRIGASI INDEKS PENUNJAN TOTAL JARINGAN KETERANGAN
LAYANA INDEKS INDEKS TINGKAT RUSAK RUSAK RUSAK AS TANAMAN PERSONALI ASI AN
TINGKAT KERUSAK BAIK G IRIGASI
N (Ha) KINERJA KONDISI KERUSAK RINGAN SEDANG BERAT A GP3A/IP3A
KONDISI AN (SB,B,K,J)
AN (B, RR,
(BS, B, S, J) (>10- (>20-
(Max 45%) (100%) (%) RS, RB) (0-10%) (>40%) (Max 15%) (Max 10%) (Max 15%) (Max 5%) (Max 10%) (Max 100%)
20%) 40%)
18=(4+13+
5=((4)/45%)*10
1 2 3 4 6 7=100-(5) 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 14+15+16+1 19 20
0%
7)

1 Bendung …………….
2 Primer …………….
3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….

5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….
7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….

dst….

- - - - #DIV/0!
-

PENJELASAN KOLOM 6 : TINGKAT KONDISI FISIK


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek ……………….., …………………………... 2017
2. Kondisi baik sekali :>90%
3. Kondisi baik : 80-<90% Dibuat :
4. Kondisi sedang : 60-<80%
5. Kodisi jelek : <60%

PENJELASAN KOLOM 8 : TINGKAT KERUSAKAN


1. B: Baik; RR: Rusak Ringan; RS: Rusak Sedang; RB: Rusak Berat
2. Baik: tingkat kerusakan <10%
3. Rusak Ringan : tingkat kerusakan ringan 10-20% ………………………………….. …………………………………….. ……………………………………..
4. Rusak Sedang : tingkat kerusakan sedang 21-40%
5. Rusak Berat : tingkat kerusakan berat >40 %

PENJELASAN KOLOM 19 : KINERJA

1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang


2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100
3. Kinerja baik : IKSI 70-79

4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60

5. Kinerja Jelek : iIKSI <55


REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA PADA DAERAH IRIGASI (IRIGASI PERMUKAAN)
KEWENANGAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

KABUPATEN/KOTA : ……………………
PROVINSI : …………………… FORM 6C-UP

EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI


Luas Sesuai AREAL TERDAMPAK KERUSAKAN JARINGAN
PRASARANA FISIK KINERJA PER
Permen IRIGASI (Ha) KONDISI
PROVINSI/KABUPATEN/ PUPR PRODUKTIVIT SARANA ORGANISASI JARINGAN
NO. NAMA DAERAH IRIGASI DOKUMENTASIKELEMBAGAAN TOTAL KETERANGAN
KOTA 14/2015 INDEKS TINGKAT AS TANAMAN PENUNJANG PERSONALIA IRIGASI
INDEKS INDEKS TINGKAT RUSAK RUSAK RUSAK GP3A/IP3A
KERUSAKA KERUSAKAN BAIK (SB,B,K,J)
KINERJA KONDISI KONDISI RINGAN SEDANG BERAT
N (B, RR, RS,
(BS, B, S, J)
(Ha) (Max 45%) (100%) (%) RB) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (Max 15%) (Max 10%) (Max 15%) (Max 5%) (Max 10%) (Max 100%)
6=((5)/45%)* 19=(5+14+15
1 2 3 4 5 7 8=100-(6) 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21
100% +16+17+18)

RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!


TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

PENJELASAN KOLOM 7 : TINGKAT KONDISI FISIK


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek
2. Kondisi baik sekali :>90% ……………….., …………………………... 2017
3. Kondisi baik : 80-90%
4. Kondisi sedang : 60-79% Diperiksa Disusun :
5. Kodisi jelek : <60%

PENJELASAN KOLOM 9 : TINGKAT KERUSAKAN


1. B: Baik; RR: Rusak Ringan; RS: Rusak Sedang; RB: Rusak Berat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Baik: tingkat kerusakan <10%
3. Rusak Ringan : tingkat kerusakan ringan 10-20%
4. Rusak Sedang : tingkat kerusakan sedang 21-40%
5. Rusak Berat : tingkat kerusakan berat >40 %

PENJELASAN KOLOM 20 : KINERJA


1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang

2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100


3. Kinerja baik : IKSI 70-79

4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60


5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
Indeks Kinerja Sistem Irigasi Utama
Kebutuha Non Jum- Kekur
IV. PERSONALIA n PNS PNS lah angan.
org org org org org
1. Ranting/Pengamat/UPTD/Perwakilan Balai : 2 2 - 2 -
2. Staf Pengamat/UPTD : 10 4 2 6 4
3. Mantri/Juru Pengairan : 12 4 3 7 5
4. PPA/POB : 36 13 7 20 16

Optim
V. INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI Yang ada Maks Min um
% % % %
1. Prasarana Fisik : 35,08 45 25 35
diisi Kondisi
2. Produktivitas tanam : 11,15 15 10 12,5 fisik:
dari
3. Sarana Penunjang data : 5,90 10 5 7,5 78% :
perhitu Kondisi
4. Organisasi Personalia : 9,35 15 7,5 10
ngan Sedang
5. Dokumentasi IKSI : 3,75 5 2,5 5
6. P3A : 6,45 10 5 7,5
JUMLAH : 71,68 100 55 77,5

Bobot 70-79: KINERJA BAIK


PENILAIAN KINERJA SUB SISTEM IRIGASI UTAMA
Nama D.I. : ……………………
BBWS/BWS : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI
KINERJA
Prasarana Fisik AREAL TERDAMPAK KONDISI JARINGAN IRIGASI (Ha) PER
LUAS AREAL Kondisi
Produktivitas Sarana Organisasi JARINGAN KETERANGAN
NO. NAMA JARINGAN IRIGASI LAYANAN Dokumentasi Kelembagaan TOTAL
Tanaman Penunjang Personalia IRIGASI
Indeks Kondisi Indeks Kondisi Rusak Rusak P3A
Indeks Teknis Baik Rusak Berat (SB,B,K,J)
Prasarana Fisik Kerusakan (B, RR, Ringan Sedang
RS, RB)
(Ha) (45%) (100%) (%) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (15%) (10%) (15%) (5%) (10%) (100%) (Rp)
17=(4+12+13+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
4+15+16)
1 Primer …………….
2 Primer …………….
3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….
5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….
7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….
9 Sekunder …………….
10 Sekunder …………….
dst….

RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!


TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

CATATAN : KONDISI FISIK CATATAN : KINERJA


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek 1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang
2. Kondisi baik sekali :>90%; tingkat kerusakan <10% 2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100
3. Kondisi baik : 80-90%; tingkat kerusakan ringan 10-20% 3. Kinerja baik : IKSI 70-79
4. Kondisi sedang : 60-79%;tingkat kerusakan sedang 21-40% 4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60
5. Kodisi jelek : <60%;tingkat kerusakan berat >40 %) 5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
Nama D.I. : ……………………
BBWS/BWS : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI

AREAL TERDAMPAK KONDISI JARINGAN IRIGASI KINERJA PER


LUAS Prasarana Fisik
NAMA SALURAN PRIMER, (Ha) Kondisi JARINGAN
AREAL Produktivitas Organisasi KETERANGAN
NO. SEKUNDER / JARINGAN IRIGASI Kondisi O&P Dokumentasi Kelembagaan TOTAL IRIGASI
LAYANAN Tanaman Personalia
TERSIER Indeks Kondisi Indeks Kondisi Rusak Rusak P3A (SB,B,K,J)
Indeks Teknis Baik Rusak Berat
Prasarana Fisik Kerusakan (BS, B, S, Ringan Sedang
J)
(Ha) (25%) (100%) (%) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (15%) (20%) (15%) (5%) (20%) (100%)
17=(4+12+13+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
4+15+16)
1 Primer …………….
Tersier ………….
Tersier ………….
dst
2 Primer …………….
Tersier ………….
dst
3 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
4 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
5 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!
TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

CATATAN : KONDISI FISIK CATATAN : KINERJA


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek 1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang
2. Kondisi baik sekali :>90%; tingkat kerusakan <10% 2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100
3. Kondisi baik : 80-90%; tingkat kerusakan ringan 10-20% 3. Kinerja baik : IKSI 70-79
4. Kondisi sedang : 60-79%;tingkat kerusakan sedang 21-40% 4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60
5. Kodisi jelek : <60%;tingkat kerusakan berat >40 %) 5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA DAN TERSIER
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER PER DAERAH IRIGASI Form III
Diisi Oleh IP3A
Nama Daerah Irigasi :
Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Petak Tersier : Bh
Lokasi Kabupaten/Kota :
Lokasi Provinsi :
Lokasi BBWS/BWS :

PANJANG JUMLAH BOBOT KINERJA


LUAS
NOMOR URAIAN SALURAN BANGUNAN PRASARANA PRODUKTI KONDISI ORGANISASI
AREA (Ha) DOKUMENTASI P3A TOTAL
(m ) (Bh) FISIK VITAS OP PERSONALIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SALURAN PRIMER ...................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .......
1.1 Petak Tersier ........................
1.2 Petak Tersier ........................
1.3 dst....................

2 SALURAN PRIMER ...................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .......
2.1 Petak Tersier ........................
2.2 Petak Tersier ........................
2.3 dst....................

3 SALURAN SEKUNDER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .......
3.1 Petak Tersier ........................
3.2 Petak Tersier ........................
3.3 dst....................

4 SALURAN SEKUNDER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .......
4.1 Petak Tersier ........................
4.2 Petak Tersier ........................
4.2 dst....................

5 dst............ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .......

TOTAL ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

……….., …………….... 20....


Mengetahui, Diperiksa oleh : Dibuat oleh :
PPK ......................................... Direksi ..................................... Konsultan ...............................

………………...………………… ………………...………………… ………………...…………………

Nama : …………………. Nama : …….. Nama : ……..


NIP : ………………….

89
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA DAN TERSIER

Contoh : Indeks Kinerja Gabungan (Utama dan Tersier)


Sistem Irigasi Utama Sistem Irigasi Tersier
Bobot yang Bobot yang Nilai
Bobot Bobot
Ada - Hasil Bobot Ada - Hasil Bobot Total
No. KOMPONEN Maksimum No. KOMPONEN Maksimum
Walkthrough (80%) Walkthrough (20%)
(%) (%)
(%) (%)

1. PRASARANA FISIK 45 38,76 31,00 1. PRASARANA FISIK 25 10,26 2,05 33,06


PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS
2.
TANAM
15 14,19 11,35 2. TANAM 15 14,19 2,84 14,19

3. SARANA PENUNJANG 10 2,25 1,80 3. KONDISI OP 20 14,40 2,88 4,68


ORGANISASI ORGANISASI
4.
PERSONALIA
15 14,30 11,44 4. PERSONALIA 15 10,88 2,18 13,62

5. DOKUMENTASI 5 4,10 3,28 5. DOKUMENTASI 5 1,28 0,26 3,54


6. GP3A/IP3A 10 2,90 2,32 6. P3A 20 11,90 2,38 4,70
TOTAL (UTAMA) 100 76,49 61,19 TOTAL (TERSIER) 100 62,90 12,58 73,78

2. Kategori Kinerja : 73,78 (Kinerja Baik)


Berdasarkan hasil penilaian kinerja sistem irigasi utama dan tersier dihasilkan
Indeks kinerja dengan nilai :
• 80 – 100 : Kinerja sangat baik
• 70 – <80 : Kinerja baik
• 55 – <70 : Kinerja kurang
• <55 : Kinerja jelek 90
Sekian, terimakasih
atas perhatiannya dan
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai