PENDAHULUAN
y Latar Belakang
Limbah Sisa dan
Ceceran Lem
Wastewater
Treatment Plan
Limbah Sisa dan
Limbah PT. SRC
Ceceran Tinta
DACHLIANA SARASWATI
3306.100.052
Limbah Batubara 500 kg/hari = 12 ton/bulan
Dosen Pembimbing
IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Efek Limbah Batubara y Rumusan Masalah
y Pencemaran Logam Berat (Pb, Cr, Ar) Bagaimana upaya penanganan limbah batubara hasil
proses pembakaran di PT. SRC, Krian‐Sidoarjo secara
y Pencemaran lindi limbah batubara
teknis sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia.
1
27/07/2010
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
y Tujuan y Ruang Lingkup
Merencanakan secara teknis upaya penanganan 1. Wilayah perencanaan adalah PT. SRC, Krian‐ Sidoarjo.
limbah batubara hasil proses pembakaran sesuai 2.Upaya penanganan limbah batubara meliputi
dengan peraturan perundangan yang berlaku di pengumpulan, pengemasan, dan
l d penyimpanan
i
Indonesia. 3. Limbah berupa limbah padat batubara yaitu bottom
y Adapun tujuan khusus dalam tugas akhir ini adalah: ash dan boiler slag dari sisa pembakaran pada boiler.
1. Merencanakan pengumpulan limbah padat batubara 4.Gas yang dihasilkan oleh unit boiler tidak dibahas
2.Merencanakan pengemasan limbah padat batubara dalam tugas akhir ini.
3.Merencanakan penyimpanan limbah padat batubara
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Peraturan Perundangan yang digunakan, antara lain: y Manfaat
1. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang : Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang Hasil dari perencanaan ini diharapkan dapat
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun menjadi masukan kepada pihak industri dalam
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 Tahun 2001
2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2001 perencanaan upaya penanganan limbah batubara
li b h b b
Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
3. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
hasil proses pembakaran yang meliputi
No.01 Tahun 1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis pengumpulan, pengemasan, dan penyimpanan
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan sesuai dengan peraturan perundangan yang
Beracun.
4. Keputusan Badan Pengendali Dampak Lingkungan No. berlaku di Indonesia.
05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
2
27/07/2010
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
y Limbah Batubara y Penanganan Limbah Batubara
Fly Ash
Abu yang keluar dari tempat pembakaran melalui cerobong. Pengumpulan
1. Mengetahui karakteristik limbah
Bottom Ash 2. Pengujian karakteristik limbah
k k kl b h
Abu sisa pembakaran yang bentuknya kasar dengan ukuran
beragam dikeluarkan di dasar tungku pembakaran 3. Bentuk, ukuran, dan bahan wadah sesuai dengan
karakteristik limbah
Boiler Slag 4. Bahan wadah tidak bereaksi dengan limbah
Kerak boiler yang dikumpulkan di dasar tungku
pembakaran batubara bersama bottom ash.
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Pengemasan Penyimpanan
1. Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan sistem blok.
1. Kemasan (drum, tong, atau bak kontainer) yang Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan
digunakan harus dalam kondisi baik, tidak bocor, 2. Lebar gang untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm dan
berkarat atau rusak, terbuat dari bahan yang cocok
berkarat atau rusak terbuat dari bahan yang cocok lebar gang untuk lalu lintas kendaraan pengangkut
dengan karakteristik limbah (forklift) disesuaikan dengan kelayakan
pengoperasiannya
2. Limbah yang disimpan dalam satu kemasan adalah 3. Jika kemasan berupa drum logam (isi 200 liter), maka
yang memiliki karakteristik yang sama, atau dengan tumpukan maksimum adalah 3 (tiga) lapis dengan tiap
lapis dialasi palet (setiap palet mengalasi 4 drum).
limbah lain yang karakteristiknya saling cocok.
4. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok
3. Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan kemasan terluar terhadap atap dan dinding bangunan
limbah B3 harus ditandai dengan simbol dan label penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 (satu) meter.
3
27/07/2010
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
Ruang Penyimpanan
1. Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan
yang sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah
limbah B3 yang dihasilkan/akan disimpan.
2. Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3. Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara
yang memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas
di dalam ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau
bahan lain untuk mencegah masuknya burung atau
binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan.
METODOLOGI PERENCANAAN METODOLOGI PERENCANAAN
Ide Tugas Akhir
UPAYA PENANGANAN LIMBAH BATUBARA SISA PROSES PEMBAKARAN PT.
Data Primer
SRC 1. Data Pengujian Lindi Limbah Batubara yaitu BOD, COD, pH,
TSS, serta kandungan timbal (Pb)
2. Uji Toxicity Characterization Leaching Procedures (TCLP)
Studi Literatur Pengumpulan Data limbah padat batubara
li b h d t b t b
Upaya Penanganan Data Sekunder
Limbah Batubara 1. Gambaran Umum PT. Surya Rengo Containers
2. Proses Produksi PT. Surya Rengo Containers
Penulisan Laporan 3. Sumber dan Jenis Limbah B3 yang dihasilkan dari proses
4. Volume limbah padat batubara yang dihasilkan
Kesimpulan dan 5. Peraturan perundangan yang berlaku
Saran
4
27/07/2010
METODOLOGI PERENCANAAN METODOLOGI PERENCANAAN
Identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan Perencanaan Sistem Pengemasan:
Penentuan sumber‐sumber limbah B3 hasil proses produksi Penentuan jenis kemasan yang sesuai dengan limbah yang
Penentuan jenis limbah B3 yang dihasilkan dihasilkan
Uji kandungan lindi limbah padat batu bara y g p
Penentuan ukuran kemasan yang diperlukan
Uji TCLP limbah padat batu bara Penentuan bentuk kemasan yang diperlukan
Perencanaan Sistem Pengumpulan: Penentuan jumlah kemasan yang diperlukan
Penentuan karakteristik limbah batubara hasil proses produksi
Penentuan label kemasan
Penentuan volume limbah batubara yang dihasilkan per hari
Perencanaan Sistem Penyimpanan:
Penentuan jangka waktu pengumpulan limbah batubara
Persyaratan penyimpanan
Perencanaan pengumpulan limbah batubara
Desain ruang penyimpanan limbah padat batubara
RAB upaya penanganan limbah batu bara
GAMBARAN UMUM WILAYAH GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN PERENCANAAN
y PT. Surya Rengo Containers adalah perusahaaan y atas Wilayah
karton box berbahan baku kertas. Sebelah Barat: Aliran Sungai Kali Surabaya
y Lokasi PT. Surya Rengo Containers berada di Jl. Raya Sebelah Timur: PT. Hasil Karya
By Pass Krian KM 29,2 Sidoarjo.
KM 29 2 Sidoarjo Sebelah Utara:
S b l h Ut By Pass Krian
B P K i
Sebelah Selatan: Tanah Desa Tambak Kemeraan
y Luas Lahan 34. 607 m2
5
27/07/2010
GAMBARAN UMUM WILAYAH GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN PERENCANAAN
y Limbah yang dihasilkan y Limbah yang dihasilkan
1. Limbah cair 2. Limbah Batubara
Limbah cair diolah di Wastewater Treatment Plant
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
• Identifikasi Sumber Limbah y Identifikasi dan Karakteristik Limbah Batubara
Bottom Ash Boiler Slag
6
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
• Identifikasi dan Karakteristik Limbah Batubara PT. Surya • Identifikasi dan Karakteristik Limbah Batubara PT. Surya
Rengo Containers (PT.SRC) Rengo Containers (PT.SRC)
Hasil Uji TCLP Limbah Batubara Hasil Uji Lindi Limbah Batubara
Konsentrasi Parameter Unit Hasil Uji Metode Uji Baku Mutu
Baku Mutu
No Parameter Satuan BOD mg/L O2 Winkler 30
Bottom ash
Bottom ash Fly ash
Fly ash TCLP 299
COD mg/L O2 620 Refluks 80
1. Arsen (As) mg/L 0,03 0,01 5
pH ‐ 8,85 pHmeter 6-9
2. Barium (Ba) mg/L 68,8 32,5 100
TSS mg/L 3600 Gravimetri 100
3. Kadmium (Cd) mg/L 0,5 1,14 1 Timbal mg/L Pb 0,046 AAS 0,1
4. Kromium (Cr) mg/L 3,83 tt 5 Kromium (Cr) mg/L Cr 0,06 AAS 0,1
5. Tembaga (Cu) mg/L tt tt 10
Hasil Uji TCLP
6. Timbal (Pb) mg/L 11,69 14,1 5
7. Merkuri (Hg) mg/L tt tt 0,2 Parameter Unit Hasil Uji Metode Uji
8. Perak (Ag) mg/L 0,37 0,44 5 Timbal (Pb) mg/L 1200 Agitasi/AAS
9. Seng (Zn) mg/L 0,62 1,55 50 Kromium (Cr) mg/L 0,04 AAS
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
Berdasarkan data sekunder dan data primer yang ada • Rencana Penanganan Limbah Batubara
dapat dilakukan identifikasi terhadap limbah padat
batubara sebagai berikut: Outlet Limbah
Batubara
1. Limbah padat batubara termasuk dalam limbah B3 Forklift
sumber spesifik dalam Lampiran I PP No. 85 tahun 1999 Wadah Pengumpul
Ruang Pengemasan
(Kontainer)
dengan kode limbah D223.
2. Uji TCLP oleh PT.SRC menunjukkan bahwa limbah padat Pengemasan
batubara yang dihasilkan merupakan limbah B3. oleh pekerja
3. Uji TCLP yang dilakukan terhadap limbah padat Pengangkutan
Penyimpanan Drum
oleh vendor
batubara menunjukkan bahwa Pb melampaui ambang Forklift
batas maksimum uji TCLP
Berdasarkan identifikasi tersebut, dapat disimpulakan
bahwa limbah padat batubara merupakan limbah B3.
7
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
y Volume Bottom Ash dan Boiler Slag y Rencana Pengumpulan
Total timbunan per bulan = jumlah timbunan per hari Direncanakan bahwa limbah padat batubara akan
x hari kerja per bulan ditempatkan di kontainer hanya selama 2 hari
Total timbunan
T l i b = 500 kg/hari x 24 hari/bulan
k /h i h i/b l Volume limbah padat batubara yang terkumpul
V l li b h d b b k l
= 12000 kg = 12 ton selama 2 hari adalah:
Volume batubara = berat batubara/densitas batubara (Berat limbah batubara/hari x 2 hari)/densitas
= 12000 kg/1200 kg/m3 batubara
= 10 m3 = (500 kg/hari x 2 hari)/1200 kg/m3
Volume batubara/bulan = 10 m3 = 0,83 m3 = 833 L
UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA
y Desain untuk wadah pengumpulan limbah batubara
adalah sebagai berikut:
Panjang : 150 cm
Lebar : 3
130 cm
Tinggi : 75 cm
Volume = panjang x lebar x tinggi
= 150 cm x 130 cm x 75 cm
= 1.462.500 cm3 = 1,46 m3 ≈ 1,5 m3
Bahan yang digunakan adalah:
Profil besi ( besi UNP 100 mm)
Plat besi 2 mm
8
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA
y Rute Pengumpulan
Limbah padat batubara yang telah ditampung selama
2 hari pada kontainer diangkut ke tempat
pengemasan dengan menggunakan forklift.
pengemasan dengan menggunakan forklift
9
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA
y Rencana Pengemasan
Drum yang akan digunakan untuk menampung
limbah padat batubara adalah drum besi dengan
ukuran:
Diameter = 50 cm
Tinggi = 100 cm
Volume = πr2t
= 3,14 x (25 cm)2 x 100 cm
= 196.250 cm3 = 196, 25 m3
UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA
Tutup y Jumlah kemasan yang akan dihitung adalah jumlah kemasan yang
diperlukan setiap bulannya.
Karet
Volume limbah batubara dalam 1 bulan adalah:
Cincin
500 kg/hari x 6 hari/minggu x 4 minggux 1200 kg/m3
Pengunci
= 10 m3
Kapasitas drum = πr2t
= 3,14 x (25 cm)2 x (100 cm – 10 cm)
= 176.625 cm3 = 176,625 m3
Jumlah drum berkapasitas 176,625 liter yang diperlukan untuk
menampung 10 m3 limbah batubara dalam adalah:
10000 liter/176,625liter = 57 drum
10
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
y Rencana Penyimpanan
Label dan Simbol 1. Lahan yang tersedia untuk dijadikan tempat penyimpanan
kemasan limbah padat batubara berukuran 18 m x 8 m.
2. Tempat penyimpanan dikelilingi dinding yang terbuat dari
batako dengan ketinggian 4,5 m.
g gg 4,5
3. Ruang penyimpanan ini diberi atap untuk menghindari
kemasan limbah terkena hujan dan panas secara
langsung.Tinggi atap 4 m dengan ventilasi setinggi 0,5 m.
4. Lantai ruangan penyimpanan terbuat dari cor beton yang
kuat dan kedap air. Lantai ruangan ditinggikan 20 cm dari
permukaan tanah untuk menghindari terjadinya banjir.
5. Ruang penyimpanan dirancang agar forklift dapat masuk ke
ruangan ini untuk meletakkan drum yang disusun
bertingkat.
Simbol 10 cm x 10 cm Label 15 cm x 20 cm
UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA
6. Direncanakan banyaknya drum yang dapat disimpan
didalam bangunan penyimpanan adalah sebanyak 60 buah
drum
7. Maksimal tumpukan untuk drum logam 200 liter adalah 3
(tiga) tumpukan dengan tiap lapis dialasi palet (tiap palet
mengalasi 4 buah drum)
8. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan
terluar terhadap atap dan dinding bangunan penyimpanan
adalah 1 (satu) meter.
9. Lebar gang antar blok adalah 60 cm.
10. Pekerja yang melakukan penyimpanan limbah batubara
adalah pekerja yang melakukan pengemasan dibantu
dengan operator forklift yang menjalankan forklift.
11
27/07/2010
UPAYA PENANGANAN LIMBAH UPAYA PENANGANAN LIMBAH
BATUBARA BATUBARA
y Kemungkinan Pemanfaatan Limbah Batubara 2. Campuran bahan beton
1. Solidifikasi
Perbandingan antara semen : bottom ash = 2.45 : 1 dengan ukuran
3. Campuran pembuatan konstruksi tanggul dan jalan
batako yaitu 190 x 90 x 57 mm3 (Park, et.al., 2007).
12
27/07/2010
PENUTUP PENUTUP
y Kesimpulan y Saran
1. Pengumpulan limbah batubara PT.SRC menggunakan
kontainer besi 1,5 m3. Kontainer yang digunakan sebanyak 1 1. Perlu adanya rancangan Standard Operational
buah dan 1 buah sebagai kontainer kosong pengganti. Procedure (SOP) yang baik dan lengkap agar
2. Pengemasan limbah batubara menggunakan drum besi 200
g gg penanganan limbah batubara dapat berjalan dengan
liter yang sesuai dengan karakteristik limbah. Pengemasan
limbah padat batubara dilakukan setiap 2 hari sekali. baik.
Pengemasan dilakukan di ruang penyimpanan. 2. Perlu adanya pemanfaatan limbah batubara yang
3. Penyimpanan limbah batubara dilakukan di ruangan dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai nilai tambah
penyimpanan dengan luas 18 m x 8 m. Ruangan dikelilingi
dinding batako setinggi 4,5 m dan atap setinggi 4 m dengan dalam penanganan limbah batubara ini.
ventilasi 0,5 m 3. Perlu dilakukan penelitian tentang jenis dan jumlah
4. Ruang penyimpanan direncanakan dapat menampung 60 gas yang dikeluarkan oleh limbah batubara.
drum limbah.
TERIMA KASIH
13