1
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar, Jl.Kampus Alue Peunyareng Meulaboh
Email: lissaopirina@gmail.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar, Jl.Kampus Alue Peunyareng Meulaboh
Email: inseunsalena@gmail.com
3
Mahasiswa Universitas Teuku Umar, Meulaboh
Email: abdulrahim9414@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan kemajuan dalam pembangunan infrastruktur menuntut kita untuk terus
mencari cara mendapatkan material yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
besarnya pengaruh penggunaan kerak boiler cangkang sawit sebagai substitusi agregat halus.
Substitusi kerak boiler dibuat bervariasi, yaitu 10%, 20% dan 30% terhadap volume agregat halus
dalam campuran beton. Faktor Air Semen (FAS) yang digunakan adalah 0,3 dengan material
campuran penyusun beton Semen Portland tipe I, batu pecah (split) ukuran maksimum 12 mm, pasir,
air, bahan tambahan superplasticizer dengan dengan penggunaan 1,5% dari berat semen serta kerak
boiler cangkang sawit ukuran maksimum 4,76 mm. Sebagai pembanding akan dibuat benda uji beton
normal tanpa substitusi agregat halus (0% kerak boiler cangkang sawit). Pengujian kuat tekan
dilakukan pada umur 28 hari, benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm. Hasil pengujian diperoleh nilai kuat tekan rata-rata umur 28 hari adalah pada
penggunaan 10% kerak boiler sebesar 42,463 MPa, penggunaan 20% kerak boiler sebesar 41,047
MPa, penggunaan kerak boiler 30% sebesar 36,801 MPa dan nilai kuat tekan rata-rata beton normal
sebesar 46,426 MPa. Nilai kuat tekan benda uji dengan substitusi agregat halus lebih rendah dari nilai
kuat tekan beton normal, akan tetapi hasil ini sudah diatas nilai kuat tekan rencana yaitu 30 MPa.
Maka dapat disimpulkan bahwa substitusi optimum kerak boiler cangkang sawit pada beton normal
pada persentase 10%.
Kata kunci: Material, Kerak boiler, Cangkang Sawit, Kuat tekan
1. PENDAHULUAN
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang banyak digunakan dalam Pelaksanaan struktur bangunan,
jembatan, jalan raya, dan lain sebagainya. Pengunaan beton pada dasarnya memiliki keunggulan-keunggulan
diantaranya memiliki kuat tekan yang tinggi, perawatan dan pembentukan yang mudah, serta mudah didapat
bahan penyusunnya.
Perkembangan dunia Teknik Sipil kedepan tidak hanya memandang pada struktur yang kuat saja, akan tetapi saat ini
aspek-aspek lainnya seperti aspek arsitektural, ekonomis, efektif dan efisien mulai lebih di perhatikan. Berdasarkan
data didunia, Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang terbesar di dunia yang memiliki kekayaan alam
dari struktur perkebunan diantaranya adalah perkebunan kelapa sawit. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki
lahan kelapa sawit yang luas dan tidak menutup kemungkinan limbah kelapa sawit akan melimpah pula.
Melihat fakta di atas, tidak sedikit para peneliti memamfaatkan limbah industri untuk digunakan dalam campuran
beton. Salah satunya adalah kerak boiler dari hasil pembakaran limbah kelapa sawit yang berbentuk seperti batu
karang yang rapuh, alternatif ini dicoba untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu beton dengan berat yang
relatif ringan dan kuat tekan yang tinggi.
Pada penelitian ini terdapat penambahan zat admixturesuperplasticizer. Penambahan admixturesuperplasticizer
bertujuan untuk menjaga workability dari campuran beton,karena didalam penelitian ini direncanakan FAS yang
relatif kecil yaitu 0,3 superplasticizer inidi gunakan pada saat pengadukan dengan persentase 1,5% dari jumlah
semen.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya terutama dalam
penggunaan kerak boiler cangkang sawit dalam variasi komposisinya, agar kerak boiler tidak terbuang begitu saja,
ISBN: 978-602-60286-1-7 MT - 83
MT - 84
melainkan dapat dipakai untuk pengaplikasian pada konstruksi-konstruksi khususnya beton serta untuk mengetahui
kuat tekan beton dengan menggunakan limbah industri (kerak boiler cangkang sawit) sebagai pengganti agregat
halus.
2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kerak boiler
Kerak/slag boiler yang disebabkan adanya endapan-endapan mineral yang mengeras. Fenomena ini sangat
merugikan bagi pembakaran pada boiler, karena akan mengurangi efesiensi pertukaran panas. Penyebab fenomena
ini adalah tekanan gas yang berbeda pada setiap bahan bakar yang mengakibatkan percikan pijar api dan partikel
yang relatif ringan, namun tidak mampu keluar daripada mesin pengedap siklon dan akan melekat pada dinding
boiler. Slag/ kerak boiler kelapa sawit ini adalah memiliki massa yang lebih berat dari pada fly ash (abu terbang)
yang keluar dari cerobong asap,dan kerak boiler ini relatif memiliki pori-pori yang banyak. Pada umumnya kerak ini
digunakan oleh pabrik kelapa sawit sebagai pengeras jalan di sekitar pabrik..
Kerak boiler kerak pada proses pembakaran cangkang dan serat buah pada suhu 700 – 800 oC pada dapur tungku
boiler. Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit merupakan biomass dengan kandungan silika (SiO2 ) yang potensial
dimanfaatkan. Pembakaran cangkang dan serat buah menghasilkan kerak yang keras berwarna putih – keabuan
akibat pembakaran dengan suhu yang tinggi dengan kandungan silika 61 %. Tingginya kandungan silika ini
membuat abu kerak boiler ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pozzolan dalam campuran beton. (Ma.et.al, 2004)
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 85
3. METODE PENELITIAN
Persiapan material
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen portland, agregat bahan tambahan abu kerak boiler dan
superplasticizer. Semen yang digunakan adalah semen portland Tipe I. Pemeriksaan laboratorium terhadap semen
ini tidak dilakukan karena telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-2049-1994. Pemeriksaan hanya
dilakukan secara visual terhadap kantong yang tidak robek dan keadaan butiran (tidak terdapat gumpalan-gumpalan
yang keras) pada semen tersebut. Pada penelitian ini material agregat yang digunakan diambil dari sungai Kueng
Meurubo Aceh Barat. Kerak boiler diambil dari salah satu pabrik CPO di wilayah Aceh Barat, kemudian dilakukan
pemilihan dengan cara manual, sehingga di dapat kerak boiler yang kualitasnya baik (tidak bercampur dengan
limbah lain seperti ampas dan lain-lain). Pekerjaan persiapan meliputi pengadaan material, Pemeriksaan sifat-sifat
fisis agregat, Perencanaan mutu beton, persiapan cetakan.
Mix design
Perencanaan komposisi campuran (mix design) direncanakan berdasarkan meode ACI (American Concrete
Institute). Untuk maksud penelitian ini dibuat benda uji seluruhnya berjumlah 30 buah dengan bentuk silinder (Ø 15
cm, T = 30 cm), benda uji dilakukan dengan membedakan jumlah persentase cangkang sawit sebagai pengganti
agregat kasar, yaitu 10%, 20% dan 30%. Untuk kontrol maka dibuatlah campuran beton dengan 0% cangkang
kelapa sawit .
4. HASIL
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 86
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan nilai slump pada setiap pengecoran diperlihatkan pada Gambar 1. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa nilai slump adukan beton berkisar antara 5,7 cm sampai dengan 8,5 cm.
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 87
Gambar 2. Grafik Hubungan Persentase Kerak Boiler dengan Kuat Tekan Beton
Tabel 3. Penurunan terhadap persentase substitusi KBO umur 28 hari
Persentase Kerak boiler 0% 10% 20% 30%
fc' rata-rata 28 hari 46,426 42,463 41,047 36,801
% Penurunan 28 hari 0 -8,536 -11,586 -20,732
Pola kehancuran
Dari pengamatan pengujian kuat tekan beton dapat dilihat juga beberapa jenis pola kehancuran dari benda uji. Pola
kehancuran yang terjadiyaitucone and shear, columnar dan shear. Pola kehancuran pada umur 28 hari berdasarkan
variasi penggunaan substitusi kerak boiler dapat dilihat pada Gambar 3, 4, 5, dan 6.
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 88
Gambar 6. Persentase 30% KBO tidak terjadi keretakan pada umur28 hari
Jenis pola retak yang terjadi pada beton mempunyai kesamaan dengan jenis pola retak yang terdapa pada ASTM
Standard 2002. Pola retak dapat terbentuk, karena adanya gaya tekan dari atas dan bawah pada benda uji silinder.
Karena kelangsingan silinder, maka menyebabkan pola retak pada beton membentuk garis diagonal dan
cenderungakan hancur kearah samping kiri dan kanan.
5. KESIMPULAN
1. Penggunaan Kerak Boiler pada campuran beton dapat memberikan penurunan kuat tekan beton, namun
demikian substitusi Kerak Boiler mampu menghasilkn kuat tekan beton di atas kuat tekan rencana. Kuat tekan
rencana yaitu f'c = 30 MPa sedangkan kuat tekan rata-rata dariPersentaseKerak Boiler 10%20%dan 30%Yaitu
42,426 MPa, 41,047 MPa, dan 36,801 MPa.
2. Seluruh campuran beton yang diteliti nilai slump-nya memasuki batasan slump rencana, hubungan antara sifat fisis
kerak boiler terhadap nilai slump pada saat pengujian slump dilakukan. Hasil yang didapat ialah semakin besar
substitusi kerak boiler, semakin besar pula nilai slump yang didapat
3. hubungan antara sifat fisis kerak boiler terhadap nilai slump pada saat pengujian slump dilakukan. Hasil yang
didapat ialah semakin besar substitusi kerak boiler, semakin besar pula nilai slumpyang didapat.
4. Hubungan persentase dengan berat volume beton pada penelitian ini tidak jauh berbeda dengan beton normal,
halter sebut di karenakan berat kerak boiler yang disubstitusikan sama dengan berat pasir halus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, Annual Book of American Society for Testing and Materials Standard (ASTM Standard), New York,
USA.
Dobrowolski, A. J., 1988, Concrete Construction Hand Book New York, The McGraw-Hill Companies, Inc..
Muhardi, Sitompul, I.R., & Rinaldi, 2004, Pengaruh Penambahan Abu Sawit terhadap Kuat Tekan Mortar, Seminar
Hasil Penelitian Dosen, Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau.
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 89
ISBN: 978-602-60286-1-7
MT - 90
ISBN: 978-602-60286-1-7