Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENGADAAN KONSULTAN PENDAMPING


BALAI BESAR PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2021

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,


PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Latar Belakang
Visi Presiden Republik Indonesia mengenai reformasi birokrasi adalah perlunya dilakukan
Reformasi Struktural melalui penyederhanaan birokrasi pada instansi pemerintahan dan
pengalihan jabatan struktural menjadi fungsional.
Menindaklanjuti hal tersebut diatas telah ditetapkan:
a. Permendikbud Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana diubah dengan Permendikbud Nomor 9 tahun 2020
tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
b. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk mewujudkan organisasi Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemendikbud yang tepat fungsi, tepat ukuran, dan tepat
proses untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan, telah dilakukan penyesuaian struktur organisasi Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas,
dan Dikmen, dan UPT di lingkungan PAUD, Dikdas, dan Dikmen berupa penggabungan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat/Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (PP/BP) PAUD dan Dikmas menjadi Balai Besar Peningatan Mutu
Pendidikan (BBPMP) yang berada pada 34 provinsi seluruh Indonesia.

Penyesuaian tersebut memperjelas pola koordinasi dan tata kerja dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi BBPMP dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik antara Pusat dengan
pemerintah daerah, sehingga Pusat akan melakukan kemitraan dengan pemerintah daerah melalui
pendekatan khusus dan konsultatif. Salah satu langkah penataan organisasi Direktorat Jenderal
PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dan BBPMP adalah dengan pengadaan dan peningkatan kapasitas
SDM Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan (BBPMP) berupa coaching, mentoring, dan
pelatihan.

Untuk mendukung penyelenggaraan dimaksud, diperlukan dukungan ahli/jasa konsultansi yang


dapat memberikan advokasi, pendampingan, konsultansi, serta pemantauan dan evaluasi ke
pemerintah daerah, dan melakukan peningkatan kapasitas/coaching/mentoring kepada
Widyaprada dan jabatan lain yang relevan dalam melaksanakan tugasnya.
1
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah melaksanakan perencanaan teknis jasa konsultansi bagi
pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi, dan peningkatan
kapasitas/coaching/mentoring Widyaprada dan jabatan lain yang relevan dengan tugasnya.

Tujuan dari perencanaan Jasa Konsultansi ini adalah untuk mendampingi BBPMP dalam
menjalankan fungsinya sebagai mitra bagi pemerintah daerah dan mempercepat peningkatan
kapasitas Widyaprada dan jabatan lain yang relevan di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas, dan Dikmen dalam melakukan tugasnya di Provinsi Kepulauan Riau.

3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa konsultansi yang berpengalaman dan memiliki
kompetensi di bidang advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi untuk bersama
Widyaprada dan jabatan lain yang relevan di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan
Dikmen, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) melakukan tugas sebagai mitra bagi
pemerintah daerah.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan ini berada di Provinsi Kepulauan Riau.

5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Anggaran 2021.

6. Nama dan Organisasi Pembuat Komitmen


Organisasi pembuat komitmen adalah PPK LPMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
setempat.

7. Data Dasar
Data dasar yang dipertimbangkan dalam memperhitungkan kebutuhan konsultan adalah:
1. Jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu 5 Kabupaten dan 2 Kota;

2
2. Jumlah satuan pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, PAUD, dan Dikmas
yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yaitu : 3063 Satuan Pendidikan (sumber, dapodik 16
desember 2020( https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/1/310000))
3. Data Widyaprada

8. Standar Teknis
Standar teknis pelaksanaan kegiatan wajib memenuhi persyaratan:

a. Persyaratan Umum Pekerjaan


Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan.

b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan pengaturan dan pengamanan yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.

c. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab
yang tinggi sebagai konsultansi.

d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.

e. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman,
dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-
ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.

3
9. Studi-studi Terdahulu
Dukungan jasa konsultansi sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam membantu peningkatan
mutu pendidikan. Berikut beberapa laporan studi yang pernah dilakukan:
a. Laporan Studi Puslitjak terhadap Inovasi
b. Laporan Akhir Program Inovasi
c. Laporan Eksekutif Program BERMUTU

10. Referensi Hukum


Referensi hukum pelaksanaan kegiatan ini:
a. Peraturan BKN No 21 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan JF
Widyaprada.
b. Permenpan No 3 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Widyaprada.
c. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman formasi Widyaprada.
d. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana
Teknis Kemendikbud.
e. Permendikbud No 37 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Widyaprada.
f. Permendikbud No 45 Tahun 2019 jo No 9 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

11. Ruang Lingkup Pekerjaan


Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh konsultan/team leader di BBPMP adalah:
1. Menyusun program kerja:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat dan hasil pengukuran mutu ke pemerintah
daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP terutama kebijakan pemerintah pusat
dan hasil pengukuran mutu ke pemerintah daerah.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah terutama dalam
hal peningkatan hasil belajar siswa dan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
(SNP).

4
d. Peningkatan kapasitas BBPMP.
• Dalam peningkatan kapasitas BBPMP, konsultan menyiapkan rencana
penguatan sumber daya manusia di BBPMP terutama, tetapi tidak terbatas pada
Tim Kerja BBPMP yang akan melanjutkan kegiatan advokasi, pendampingan,
serta pemantauan dan evaluasi paska kontrak kerja berakhir.
• Kegiatan penguatan kapasitas tersebut akan dilaksanakan secara terintegrasi
dalam aktivitas kegiatan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi. Peningkatan kapasitas tersebut diharapkan dalam bentuk
coaching/mentoring dan pelatihan on the job yang ditujukan kepada
Widyaprada dan jabatan lain yang relevan dengan tugas dalam pelaksanaan
advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
2. Mengumpulkan dan menganalisis data yang dibutuhkan untuk advokasi, pendampingan,
serta pemantauan dan evaluasi di wilayah BBPMP.
3. Menyusun peta risiko dan usulan mitigasi risiko dalam pelaksanaan advokasi,
pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
4. Melakukan:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP terutama pendampingan implementasi
kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah terutama dalam
hal peningkatan hasil belajar siswa, dan pemenuhan SNP.
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali
perkabupaten/kota.
5. Mengidentifikasi, menyelesaikan, dan menyampaikan solusi terhadap hambatan/tantangan
yang terjadi dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
6. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup tersebut bersama-sama Widyaprada
dan/atau jabatan lain yang relevan sebagai proses transfer of knowledge.
7. Khusus team leader selain melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada poin 1
hingga 6 juga mengkoordinir pelaksanaan ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
anggota konsultan lainnya.

12. Keluaran Pekerjaan


Keluaran pekerjaan ini adalah:

5
1. Program kerja:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam hal
peningkatan hasil belajar siswa dan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
d. Peningkatan kapasitas BBPMP.
2. Hasil analisis data yang dibutuhkan untuk advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi di wilayah BBPMP.
3. Peta risiko dan usulan mitigasi risiko dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
4. Laporan pelaksanaan tugas secara berkala:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP seperti pendampingan kebijakan pusat
bersama Widyaprada ke pemerintah daerah.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam hal
peningkatan hasil belajar siswa, dan pemenuhan SNP.
d. Peningkatan kapasitas/coaching/mentoring, dan rekomendasi untuk peningkatan
kapasitas BBPMP secara berkesinambungan.
5. Solusi terhadap tantangan yang terjadi dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
6. Peningkatan kapasitas/coaching/mentoring kepada Widyaprada dan jabatan lain yang relevan
dengan tugas dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.

13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat


Komitmen
1. Ruang kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Transportasi dan akomodasi untuk perjalanan dinas apabila diperlukan selain yang
dimaksud pada angka 11 (sebelas) poin 4 (empat).
3. Fasilitas koneksi internet di kantor.

14. Material dan Biaya yang ditanggung oleh Penyedia Jasa Konsultansi

1. Alat komunikasi.

6
2. Biaya perjalanan dinas sebagaimana yang dimaksud pada angka 11 (sebelas) poin 4
(empat).
3. Fasilitas yang diperlukan untuk membantu kebutuhan (komputer desktop, laptop, koneksi
internet di luar kantor, printer dan alat tulis kantor).

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia Jasa bertanggung jawab secara profesional atas jasa advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Kegiatan ini akan dilakukan pada tahun anggaran 2021.

17. Kualifikasi dan Tenaga Ahli


I. Kualifikasi Badan Usaha
1) Badan Usaha yang bergerak dibidang jasa konsultansi dengan kualifikasi Kecil atau Non
Kecil.
2) Syarat Kualifikasi Administrasi/ Legalitas untuk Penyedia Badan Usaha
1) Memiliki Surat Izin Usaha sesuai peraturan perundang-undangan dan bidang
pekerjaan yang diadakan.
a) Surat Izin: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/Nomor Induk Berusaha
(NIB), KBLI 7020;
b) Bidang Usaha: Konsultan Manajemen.
2) Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
3) Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahun 2019).
4) Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap
dan jelas berupa milik sendiri atau sewa, dapat di buktikan dengan dokumen
kepemilikan atau perjanjian sewa.
5) Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang
dibuktikan dengan:
a) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
b) Surat Kuasa (apabila dikuasakan);

7
c) Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila
dikuasakan); dan
d) Kartu Tanda Penduduk.
6) Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
a) Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7) Pernyataan:
a) Badan Usaha dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
b) Badan Usaha berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi
daftar hitam;
c) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;.
d) Surat pernyataan tidak menuntut dalam bentuk apapun jika terjadi pembatalan
Lelang pengadaan Konsultan Pendamping BBPMP Provinsi Kepulauan Riau
disebabkan perubahan anggaran karena kebijakan pemerintah.

3) Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia


1) Memiliki pengalaman:
a) Pekerjaan di bidang Jasa Konsultasi Manajemen paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
b) Pekerjaan yang serupa (similar) berdasarkan jenis pekerjaan, kompleksitas
pekerjaan, metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bisa
menggambarkan kesamaan, paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu
3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk
pengalaman subkontrak; dan
c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS.

8
d) Memiliki sumber daya manusia atau tenaga ahli yang akan ditugaskan sebagai
Personil Pendamping BBPMP Provinsi Kepulauan Riau dengan rincian sebagai
berikut:
Jabatan Jumlah Keterangan
Team Leader 1 Konsultan dalam tiap BBPMP dipimpin
Konsultan oleh 1 (satu) Team Leader.
Konsultan BBPMP 2 Jumlah kebutuhan konsultan per provinsi
dihitung secara proporsional berdasarkan
jumlah kab/kota tiap Provinsi, aspek
kesulitan geografis, dan program pusat
yang spesifik akan dilaksanakan di
kab/kota.

e) Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan untuk mendukung


pelaksanaan pekerjaan personil yang ditugaskan.

2) Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan.


a) Menyampaikan laporan keuangan tahun terakhir.
b) Untuk perusahaan non kecil, disyaratkan memiliki Sisa Kemampuan Nyata
(SKN) paling kecil 50% (lima puluh persen) dari nilai HPS,

II. Persyaratan Personil (Tenaga Ahli)

A. Umum
1. Tidak berstatus sebagai ASN
2. Berusia maksimal 60 tahun dalam keadaan sehat
3. Diutamakan berdomisili pada provinsi setempat dan bersedia ditempatkan di
daerah (kabupaten/kota) yang ditugaskan

B. Konsultan BBPMP
1. Minimal S1.
2. Pengalaman minimal 5 Tahun sebagai Konsultan di bidang management/manajemen
pendidikan/bisnis proses/Fasilitator Daerah terutama dalam hal implementasi
9
program/ kebijakan/pendampingan ke pemerintah daerah di bidang PAUD, Dikdas,
dan Dikmen, serta pendidikan nonformal dengan menyertakan bukti kontrak kerja
sama dan surat keterangan atau surat referensi dari pemerintah daerah yg
bersangkutan.
3. Mengerti prosedur, mekanisme, dan sistem pendidikan Indonesia baik Pusat maupun
Daerah.
4. Menguasai keahlian persuasif dan advokasi.
5. Menguasai keahlian interpersonal dan mampu berkomunikasi dengan efektif.
6. Memiliki kemampuan untuk berinovasi, improvisasi, dan menyelesaikan tantangan.
7. Peka politik dan budaya dalam melakukan taktik dan berdiplomasi.
8. Mampu mengelola stres, melakukan prioritisasi, dan mengakomodasi dalam situasi
kerja yang sulit.
9. Memahami karakteristik wilayah penempatan.

C. Team Leader Konsultan


1. S1 dengan pengalaman minimal 12 Tahun/ S2 dengan pengalaman minimal 5 Tahun
sebagai konsultan di bidang management/ manajemen Pendidikan/bisnis fasilitator
daerah terutama dalam hal implementasi program/kebijakan/pendampingan ke
pemerintah daerah di bidang PAUD, Dikdas, dan Dikmen, serta pendidikan nonformal
dengan menyertakan bukti kontrak kerja sama dan surat keterangan atau surat referensi
dari pemerintah daerah yg bersangkutan.
2. Berpengalaman sebagai team leader minimal 3 (tiga) tahun.
3. Mengerti prosedur, mekanisme, dan sistem pendidikan Indonesia baik Pusat maupun
Daerah.
4. Menguasai keahlian persuasif dan advokasi.
5. Menguasai keahlian interpersonal dan mampu berkomunikasi dengan efektif.
6. Memiliki kemampuan untuk berinovasi, improvisasi, dan menyelesaikan tantangan.
7. Peka politik dan budaya dalam melakukan taktik dan berdiplomasi.
8. Mampu mengelola stress, melakukan prioritisasi, dan mengakomodasi dalam situasi
kerja yang sulit.
9. Memahami karakteristik wilayah penempatan.
10. Memiliki kemampuan dalam memimpin tim.

10
18. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

A. Persiapan Pekerjaan
Pada pekerjaan persiapan ini hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
2. Orientasi ruang lingkup tugas dan pekerjaan.
3. Koordinasi dengan Instansi terkait seperti Kepala BBPMP dan atau Setditjen PAUD Dikdas,
dan Dikmen mengenai program prioritas Kemdikbud yang akan dilaksanakan di tahun 2021
untuk menyusun rancangan program dan kegiatan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah di masing
masing provinsi.
4. Penyampaian jadwal pelaksanaan kegiatan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi serta personil yang akan ditugaskan.
5. Konsultasi dengan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan/Pekerjaan terkait dengan usulan
program untuk ditindaklanjuti dan dituangkan dalam Berita Acara.

B. Pengumpulan dan Analisis Data


1. Identifikasi sumber data yg diperlukan untuk melakukan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
2. Identifikasi pemangku kepentingan di pemerintah daerah yang perlu untuk diadvokasi dan
didampingi.
3. Identifikasi metode advokasi dan pendampingan yang sesuai dengan karakteristik daerah.
4. Identifikasi risiko yang kemungkinan akan dihadapi dalam mengimplementasikan
program, selanjutnya membuat dan mengkomunikasikan rencana mitigasi kepada instansi
terkait.
5. Menyelaraskan hasil analisis data dengan program serta menyusun materi advokasi dan
pendampingan.
6. Melaporkan hasil pengumpulan dan analisis data kepada Kepala BBPMP dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk dipaparkan dan dibahas bersama oleh tim teknis.

C. Pelaksanaan Advokasi, Pendampingan, serta Pemantauan dan Evaluasi


1. Melakukan advokasi bersama Widyaprada atau jabatan lain yang relevan kepada pemangku
kepentingan di Pemerintah Daerah/Kementerian/Lembaga terkait sehingga pemangku
kepentingan mengadopsi program prioritas.
11
2. Identifikasi tantangan yang muncul selama kurun waktu advokasi sebagai bahan
penyusunan alternatif solusi yang dilaksanakan secara cepat dan tepat.
3. Menyusun dan menyepakati komitmen pemerintah daerah, dapat berupa MoU maupun
turunan kebijakan/peraturan daerah, program, dan kegiatan Pemerintah Daerah.
4. Melakukan pendampingan kepada Pemerintah Daerah dalam implementasi mulai dari
menyusun perencanaan, menganalisis data pendidikan, dan hal-hal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program prioritas.
5. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang muncul pada saat pendampingan,
menemukan solusi, dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memecahkan
permasalahan. Jika dibutuhkan, eskalasi tantangan secara tepat waktu agar solusi yang
dilaksanakan perlu dikoordinasikan lebih lanjut sesuai dengan kewenangan pemangku
kepentingan.
6. Melakukan penyelarasan rencana, metode, materi, dan kegiatan sesuai tujuan
program/kegiatan.
7. Memantau dan mengelola risiko implementasi program/kegiatan.

D. Manajemen Program
1. Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi program/kegiatan.
2. Menyusun laporan implementasi program/kegiatan.
3. Menyusun laporan pelaksanaan advokasi dan pendampingan.
4. Melakukan pertemuan berkala secara internal di BBPMP maupun di satuan kerja pusat di
lingkungan Kemdikbud untuk menyampaikan laporan perkembangan hasil advokasi dan
pendampingan.

E. Penguatan Sumber Daya Manusia


1. Mendampingi Tim Kerja BBPMP yang terdiri dari widyaprada dan jabatan lainnya di
BBPMP dalam melaksanakan poin A sampai dengan D.
2. Menyusun materi/instrumen dan panduan pelaksanaan advokasi dan pendampingan.
3. Memberikan penguatan kepada Tim Kerja BBPMP dalam bentuk pelatihan,
coaching/mentoring, dan/atau bentuk penguatan lainnya.
4. Memastikan pada akhir kontrak, Tim Kerja BBPMP mampu mengambil alih tugas untuk
melakukan pekerjaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi secara
mandiri dengan hasil memuaskan.
12
F. Hasil Jasa Konsultansi
Peningkatan kinerja BBPMP dan Widyaprada dalam melakukan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi sesuai dengan kualitas hasil kerja yang telah ditentukan berupa:
1. Keselarasan program/kegiatan dan kebijakan pemerintah daerah dengan Pemerintah.
2. Dukungan dan kerjasama pemerintah daerah atau Kementerian/Lembaga lain dalam
pelaksanaan program/kegiatan dan kebijakan Pemerintah.

20. Laporan
Konsultan wajib memberikan laporan yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan bulanan dan
laporan akhir.

A. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat:
1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan penugasan.
2. Personil yang dilibatkan dalam pekerjaan.
3. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (Tujuh) hari kerja sejak Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) dalam bentuk soft copy.

B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
1. Kemajuan pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
2. Progres peningkatan kualitas dan kapasitas SDM.
3. Hasil pertemuan berkala minimal 2 kali sebulan.
4. Data dan informasi permasalahan dan solusi yang dilakukan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: minggu pertama pada bulan berikutnya dalam bentuk
soft copy.

C. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat:
Laporan secara komprehensif pelaksanaan dan capaian:
1. Advokasi
2. Pendampingan, serta
3. Pemantauan dan evaluasi
13
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa
penugasan.

20. Hal-Hal Lain

A. Lokasi Kegiatan
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.

B. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Penyedia Jasa Konsultansi diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan
kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan jasa konsultansi:
a. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi/data yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi/data yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya,
baik yang berasal dari Satuan Kerja maupun yang dicari sendiri, Kesalahan atau kelalaian yang
timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari personil konsultan dan badan usaha yang menaungi personil
konsultan.

C. Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dalam rangka alih pengetahuan kepada Widyaprada atau
jabatan lain yang relevan di tempat penugasan.

D. Masa Percobaan
Kinerja konsultan akan dinilai oleh Kepala BBPMP selama 3 bulan sejak memulai pekerjaan. Konsultan
yang dinilai tidak memenuhi kinerja baik dapat diberhentikan.

14
E. Waktu Pelaksanaan Kontrak
Ketika KAK ini disusun, waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan dalam rentang waktu 11
(sebelas) bulan kalender untuk Tahun Anggaran 2021. Waktu pelaksanaan kontrak dapat berubah
sesuai dengan ketersediaan waktu yang tersedia dalam satu tahun anggaran , menyesuaikan sisa waktu
yang terpakai untuk melaksanakan proses seleksi jasa konsultan sampai dengan waktu
penandatanganan kontrak.

F. Penyesuaian Nilai Kontrak


Jika terjadi perubahan waktu pelaksanaan kontrak sebagaimana dimaksud pada point E diatas, Pejabat
Penanda Tangan Kontrak berhak melakukan penyesuaian nilai kontrak dengan mengacu pada:

a. satuan bulan kalender yang tersedia untuk waktu pelaksanaan pekerjaan pada tahun anggaran
2021;
b. rumusan perhitungan HPS yang ditetapkan PPK;
c. rincian harga penawaran dari penyedia terpilih.

Pelaksanan penyesuaian kontrak akan dibahas dan dinegosiasikan sebelum penandatanganan kontrak
(pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak)

G. Penanda Tanganan Kontrak

Penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak) antara Pejabat Penanda Tangan Kontrak dengan Penyedia
Jasa Konsultan Terpilih, dapat dilakukan jika Dana yang dibutuhkan Tersedia dalam DIPA UPT
pemberi tugas untuk Tahun Anggaran 2021.

G. PPN
Perhitungan PPN dihitung dengan mengacu kepada Total Nilai Kontrak.

15
H. Penamaan UPT
Penamaan UPT pemberi tugas saat ini adalah LPMP, akan diganti menjadi BBPMP setelah adanya
penetapan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang baru, yang saat ini masih menunggu
terbitnya peraturan terkait dengan OTK dimaksud.

16

Anda mungkin juga menyukai