(KAK)
Untuk mewujudkan organisasi Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemendikbud yang tepat fungsi, tepat ukuran, dan tepat
proses untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan, telah dilakukan penyesuaian struktur organisasi Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas,
dan Dikmen, dan UPT di lingkungan PAUD, Dikdas, dan Dikmen berupa penggabungan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat/Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (PP/BP) PAUD dan Dikmas menjadi Balai Besar Peningatan Mutu
Pendidikan (BBPMP) yang berada pada 34 provinsi seluruh Indonesia.
Penyesuaian tersebut memperjelas pola koordinasi dan tata kerja dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi BBPMP dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik antara Pusat dengan
pemerintah daerah, sehingga Pusat akan melakukan kemitraan dengan pemerintah daerah melalui
pendekatan khusus dan konsultatif. Salah satu langkah penataan organisasi Direktorat Jenderal
PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dan BBPMP adalah dengan pengadaan dan peningkatan kapasitas
SDM Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan (BBPMP) berupa coaching, mentoring, dan
pelatihan.
Tujuan dari perencanaan Jasa Konsultansi ini adalah untuk mendampingi BBPMP dalam
menjalankan fungsinya sebagai mitra bagi pemerintah daerah dan mempercepat peningkatan
kapasitas Widyaprada dan jabatan lain yang relevan di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas, dan Dikmen dalam melakukan tugasnya di Provinsi Kepulauan Riau.
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa konsultansi yang berpengalaman dan memiliki
kompetensi di bidang advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi untuk bersama
Widyaprada dan jabatan lain yang relevan di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan
Dikmen, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) melakukan tugas sebagai mitra bagi
pemerintah daerah.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan ini berada di Provinsi Kepulauan Riau.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Anggaran 2021.
7. Data Dasar
Data dasar yang dipertimbangkan dalam memperhitungkan kebutuhan konsultan adalah:
1. Jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu 5 Kabupaten dan 2 Kota;
2
2. Jumlah satuan pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, PAUD, dan Dikmas
yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yaitu : 3063 Satuan Pendidikan (sumber, dapodik 16
desember 2020( https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/1/310000))
3. Data Widyaprada
8. Standar Teknis
Standar teknis pelaksanaan kegiatan wajib memenuhi persyaratan:
b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan pengaturan dan pengamanan yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.
c. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab
yang tinggi sebagai konsultansi.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
e. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman,
dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-
ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.
3
9. Studi-studi Terdahulu
Dukungan jasa konsultansi sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam membantu peningkatan
mutu pendidikan. Berikut beberapa laporan studi yang pernah dilakukan:
a. Laporan Studi Puslitjak terhadap Inovasi
b. Laporan Akhir Program Inovasi
c. Laporan Eksekutif Program BERMUTU
4
d. Peningkatan kapasitas BBPMP.
• Dalam peningkatan kapasitas BBPMP, konsultan menyiapkan rencana
penguatan sumber daya manusia di BBPMP terutama, tetapi tidak terbatas pada
Tim Kerja BBPMP yang akan melanjutkan kegiatan advokasi, pendampingan,
serta pemantauan dan evaluasi paska kontrak kerja berakhir.
• Kegiatan penguatan kapasitas tersebut akan dilaksanakan secara terintegrasi
dalam aktivitas kegiatan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi. Peningkatan kapasitas tersebut diharapkan dalam bentuk
coaching/mentoring dan pelatihan on the job yang ditujukan kepada
Widyaprada dan jabatan lain yang relevan dengan tugas dalam pelaksanaan
advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
2. Mengumpulkan dan menganalisis data yang dibutuhkan untuk advokasi, pendampingan,
serta pemantauan dan evaluasi di wilayah BBPMP.
3. Menyusun peta risiko dan usulan mitigasi risiko dalam pelaksanaan advokasi,
pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
4. Melakukan:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP terutama pendampingan implementasi
kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah terutama dalam
hal peningkatan hasil belajar siswa, dan pemenuhan SNP.
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali
perkabupaten/kota.
5. Mengidentifikasi, menyelesaikan, dan menyampaikan solusi terhadap hambatan/tantangan
yang terjadi dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
6. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup tersebut bersama-sama Widyaprada
dan/atau jabatan lain yang relevan sebagai proses transfer of knowledge.
7. Khusus team leader selain melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada poin 1
hingga 6 juga mengkoordinir pelaksanaan ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
anggota konsultan lainnya.
5
1. Program kerja:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam hal
peningkatan hasil belajar siswa dan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
d. Peningkatan kapasitas BBPMP.
2. Hasil analisis data yang dibutuhkan untuk advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi di wilayah BBPMP.
3. Peta risiko dan usulan mitigasi risiko dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
4. Laporan pelaksanaan tugas secara berkala:
a. Advokasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
b. Pendampingan implementasi program BBPMP seperti pendampingan kebijakan pusat
bersama Widyaprada ke pemerintah daerah.
c. Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam hal
peningkatan hasil belajar siswa, dan pemenuhan SNP.
d. Peningkatan kapasitas/coaching/mentoring, dan rekomendasi untuk peningkatan
kapasitas BBPMP secara berkesinambungan.
5. Solusi terhadap tantangan yang terjadi dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
6. Peningkatan kapasitas/coaching/mentoring kepada Widyaprada dan jabatan lain yang relevan
dengan tugas dalam pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
14. Material dan Biaya yang ditanggung oleh Penyedia Jasa Konsultansi
1. Alat komunikasi.
6
2. Biaya perjalanan dinas sebagaimana yang dimaksud pada angka 11 (sebelas) poin 4
(empat).
3. Fasilitas yang diperlukan untuk membantu kebutuhan (komputer desktop, laptop, koneksi
internet di luar kantor, printer dan alat tulis kantor).
7
c) Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila
dikuasakan); dan
d) Kartu Tanda Penduduk.
6) Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
a) Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7) Pernyataan:
a) Badan Usaha dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
b) Badan Usaha berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi
daftar hitam;
c) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;.
d) Surat pernyataan tidak menuntut dalam bentuk apapun jika terjadi pembatalan
Lelang pengadaan Konsultan Pendamping BBPMP Provinsi Kepulauan Riau
disebabkan perubahan anggaran karena kebijakan pemerintah.
8
d) Memiliki sumber daya manusia atau tenaga ahli yang akan ditugaskan sebagai
Personil Pendamping BBPMP Provinsi Kepulauan Riau dengan rincian sebagai
berikut:
Jabatan Jumlah Keterangan
Team Leader 1 Konsultan dalam tiap BBPMP dipimpin
Konsultan oleh 1 (satu) Team Leader.
Konsultan BBPMP 2 Jumlah kebutuhan konsultan per provinsi
dihitung secara proporsional berdasarkan
jumlah kab/kota tiap Provinsi, aspek
kesulitan geografis, dan program pusat
yang spesifik akan dilaksanakan di
kab/kota.
A. Umum
1. Tidak berstatus sebagai ASN
2. Berusia maksimal 60 tahun dalam keadaan sehat
3. Diutamakan berdomisili pada provinsi setempat dan bersedia ditempatkan di
daerah (kabupaten/kota) yang ditugaskan
B. Konsultan BBPMP
1. Minimal S1.
2. Pengalaman minimal 5 Tahun sebagai Konsultan di bidang management/manajemen
pendidikan/bisnis proses/Fasilitator Daerah terutama dalam hal implementasi
9
program/ kebijakan/pendampingan ke pemerintah daerah di bidang PAUD, Dikdas,
dan Dikmen, serta pendidikan nonformal dengan menyertakan bukti kontrak kerja
sama dan surat keterangan atau surat referensi dari pemerintah daerah yg
bersangkutan.
3. Mengerti prosedur, mekanisme, dan sistem pendidikan Indonesia baik Pusat maupun
Daerah.
4. Menguasai keahlian persuasif dan advokasi.
5. Menguasai keahlian interpersonal dan mampu berkomunikasi dengan efektif.
6. Memiliki kemampuan untuk berinovasi, improvisasi, dan menyelesaikan tantangan.
7. Peka politik dan budaya dalam melakukan taktik dan berdiplomasi.
8. Mampu mengelola stres, melakukan prioritisasi, dan mengakomodasi dalam situasi
kerja yang sulit.
9. Memahami karakteristik wilayah penempatan.
10
18. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
A. Persiapan Pekerjaan
Pada pekerjaan persiapan ini hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
2. Orientasi ruang lingkup tugas dan pekerjaan.
3. Koordinasi dengan Instansi terkait seperti Kepala BBPMP dan atau Setditjen PAUD Dikdas,
dan Dikmen mengenai program prioritas Kemdikbud yang akan dilaksanakan di tahun 2021
untuk menyusun rancangan program dan kegiatan advokasi, pendampingan, serta
pemantauan dan evaluasi kebijakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah di masing
masing provinsi.
4. Penyampaian jadwal pelaksanaan kegiatan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan
evaluasi serta personil yang akan ditugaskan.
5. Konsultasi dengan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan/Pekerjaan terkait dengan usulan
program untuk ditindaklanjuti dan dituangkan dalam Berita Acara.
D. Manajemen Program
1. Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi program/kegiatan.
2. Menyusun laporan implementasi program/kegiatan.
3. Menyusun laporan pelaksanaan advokasi dan pendampingan.
4. Melakukan pertemuan berkala secara internal di BBPMP maupun di satuan kerja pusat di
lingkungan Kemdikbud untuk menyampaikan laporan perkembangan hasil advokasi dan
pendampingan.
20. Laporan
Konsultan wajib memberikan laporan yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan bulanan dan
laporan akhir.
A. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat:
1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan penugasan.
2. Personil yang dilibatkan dalam pekerjaan.
3. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (Tujuh) hari kerja sejak Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) dalam bentuk soft copy.
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
1. Kemajuan pelaksanaan advokasi, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi.
2. Progres peningkatan kualitas dan kapasitas SDM.
3. Hasil pertemuan berkala minimal 2 kali sebulan.
4. Data dan informasi permasalahan dan solusi yang dilakukan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: minggu pertama pada bulan berikutnya dalam bentuk
soft copy.
C. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat:
Laporan secara komprehensif pelaksanaan dan capaian:
1. Advokasi
2. Pendampingan, serta
3. Pemantauan dan evaluasi
13
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa
penugasan.
A. Lokasi Kegiatan
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.
C. Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dalam rangka alih pengetahuan kepada Widyaprada atau
jabatan lain yang relevan di tempat penugasan.
D. Masa Percobaan
Kinerja konsultan akan dinilai oleh Kepala BBPMP selama 3 bulan sejak memulai pekerjaan. Konsultan
yang dinilai tidak memenuhi kinerja baik dapat diberhentikan.
14
E. Waktu Pelaksanaan Kontrak
Ketika KAK ini disusun, waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan dalam rentang waktu 11
(sebelas) bulan kalender untuk Tahun Anggaran 2021. Waktu pelaksanaan kontrak dapat berubah
sesuai dengan ketersediaan waktu yang tersedia dalam satu tahun anggaran , menyesuaikan sisa waktu
yang terpakai untuk melaksanakan proses seleksi jasa konsultan sampai dengan waktu
penandatanganan kontrak.
a. satuan bulan kalender yang tersedia untuk waktu pelaksanaan pekerjaan pada tahun anggaran
2021;
b. rumusan perhitungan HPS yang ditetapkan PPK;
c. rincian harga penawaran dari penyedia terpilih.
Pelaksanan penyesuaian kontrak akan dibahas dan dinegosiasikan sebelum penandatanganan kontrak
(pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak)
Penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak) antara Pejabat Penanda Tangan Kontrak dengan Penyedia
Jasa Konsultan Terpilih, dapat dilakukan jika Dana yang dibutuhkan Tersedia dalam DIPA UPT
pemberi tugas untuk Tahun Anggaran 2021.
G. PPN
Perhitungan PPN dihitung dengan mengacu kepada Total Nilai Kontrak.
15
H. Penamaan UPT
Penamaan UPT pemberi tugas saat ini adalah LPMP, akan diganti menjadi BBPMP setelah adanya
penetapan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang baru, yang saat ini masih menunggu
terbitnya peraturan terkait dengan OTK dimaksud.
16