Anda di halaman 1dari 87

KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II
Jalan Frans Seda, Bundaran PU Kupang,Telp. (0380) 24170-FAX (0380) 824169. Email: WSNT2gmail.com

DOKUMEN UKL-UPL RENCANA KEGIATAN


REMEDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA
DI PULAU ROTE

Alamat Kegiatan:
Desa Lalukoen, Kecamatan Rote Barat Daya,
Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Rote Ndao, Juni 2022


Penanggungjawab : Ir. Agus Sosiawan, ME
Alamat Kantor : Jl. Frans Seda, Bundaran PU Kupang
Nusa Tenggara Timur
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bendungan adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung


air, termasuk air hujan untuk persediaan suatu desa atau untuk skala
kecamatan pada saat musim kemarau. Selama musim kemarau, air dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar desa untuk memenuhi
kebutuhan seperti irigasi sawah, kebutuhan air minum, ataupun
untuk ternak. Pada saat akhir musim hujan sangat diharapkan kolam
bendungan dapat terisi penuh air, agar dapat mencukupi kebutuhan
masyarakat selama musim kemarau tiba. Karena sumber a ir bendungan
yang ada di Desa Lalukoen cukup membantu masyarakat dalam
penyediaan kebutuhaan air sepanjang musim kemarau.

Sumber air Danau Tua berasal dari limpasan air hujan yang jatuh
di daerah tangkapan bagian timur dari letak danau, sehingga berfungsi
sebagai penyangga penyimpanan air danau . Ukuran bendungan di
klasifikasikan sebagai bendungan kecil atau besar, berdasarkan lama
bendungan menampung air . Bendungan dengan kemampuan tampungan
atau menyimpan air antara 0-2 bulan adalah kategori kecil , bendungan
dengan tampungan menengah kemampuan menyimpan air antara 3 -5
bulan dan bendungan dengan tampungan panjang/lestari (kemampuan
menyimpan air antara 6 -8 bulan.

Kegiatan pembangunan bendungan atau kegiatan remedial harus


memenuhi persyaratan kelayakan lingkunagn, kelayakan lokasi, fifik
bangunan bendung, kebutuhan prasarana, sumber daya manusia dan
peralatan. Bahwa salah satu persyaratan penting adalah harus

1-1
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
memenuhi ketentuan mengenai aturan tata ruang daerah dan kemudian
sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan rencana kegiatan.
Ketentuan mengenai kelayakan lingkungan wajib dilaksanakan sesuai
dengan peruntukan lokasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rote
Ndao. Rencana Tata Ruang Ka wasan Perkotaan dan/atau Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan. Selanjutnya dalam rencana rehabilitasi atau
kegiatan remidial Bendungan Danau Tua, diwajibkan untuk melakukan
proses kajian lingkungan terlebih dahulu , sehingga pemrakarsa
mendapat gambaran yan g baik terhadap kondisi lingkungan di wilayah
rencana kegiatan dan sekitarnya .
Persayaratan membangun bendungan wajib mempertimbangkan
aspek sosial masyarakat, rona lingkungan awal, kesehatan masyarakat
maupun potensi demografi dari jumlah penduduk yang ada, sehingga
akan berbanding lurus pula terhadap kebutuhan peyediaan sarana
pelayaanan yang layak bagi masyarakat. Kondisi potensi tersebut perlu
dianalisa secara baik terhadap setiap tahapan rencana kegiatan .

Sesuai dengan rencana kegiatan pembangunan remedial atau


rehabilitasi bendungan Danau Tua di desa Lalukoen dan Desa Lidor, di
Kecamtan Rote Barat Daya adalah merupakan kegiatan rehabilitasi dan
peningkatan sarana bendungan. Berupa pengambilan bahan seimentasi
material lumpur, pembenhan dinding bendungan, peningkatan jalan
pucuk dan pembangunan sarana penunjang lain. Sehinga sebelu m
kegiatan dimulai diwajibkan untuk membuat kajian lingkungan berupa
laporan dokumen UKL -UPL agar dapat diketehui standar pengelolaan
lingkungan hidup dan standar pemantauan lingkungan hidup.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari kegiatan remedial Bendungan Danau Tua
di Desa Lalukoen dan Desa Lidor, Kecamatan Rote Barat Daya adalah
untuk mempersiapkan dan mengantisipasi terjadinya dampak

UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO 1-2
lingkungan, secara positif maupun negatif. Adapun maksud, tujuan dan
manfaat penyusunan D okumen UKL-UPL adalah sebagai berikut:
A. Maksud
1. Melakukan prediksi mengenai item kegiatan konstuksi dan
kegiatan operasional bendungan Danau Tua yang potensial
memberikan dampak bagi lingkungan ;
2. Menganalisa standar pedoman untuk kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup dan staandar pemantauan lingkungan hidup;
3. Menganalisa komponen-komponen lingkungan hidup yang
berpotensi mengalami dampak langsung terhadap aktifitas
kegiatan yang direncanakan;
4. Menganalisa tentang gambaran wilayah rencana kegiatan yang
berhubungan dengan aspek lingkungan dan adat istiadat
masyarakat setempat.

B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan Penyusunan Dokumen /Formulir UKL-UPL ini
adalah untuk memberikan informasi atau gambaran tentang jenis-
jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh pemrakarsa. sebagai
berikut :
1. Memberikan informasi tentang kegiatan konstuksi dan
kegiatan operasional bendungan Danau Tua yang potensial
memberikan dampak bagi lingkungan;
2. Memberikan standar pedoman untuk kegiatan pengelolaan
lingkungan hid up dan staandar pemantauan lingkungan hidup;
3. Menyampaikan komponen -komponen lingkungan hidup yang
berpotensi mengalami dampak langsung terhadap kegiatan
yang direncanakan;
4. Memberikan gambaran terhadap rencana kegiatan kepada
komponen pemerintah dan masyrak at di sekitar lokasi
kegiatan.
5. Memberikan petunjuk kepada Instansi, Badan Dinas dan
Lembaga terkait tentang tanggung jawab terhadap
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO 1-3
pelaksanaan pemantauan kegiatan yang dilakukan oleh
Pemrakarsa;
6. Memberikan jaminan kepada masyarakat sekitar lokasi bahwa,
semua aktifitas kegiatan pekerjaan bendungan bisa berjalan
sesuai ketentuan aturan yang berlaku;
7. Memberikan pedoman kepada pelaksana proyek agar
bertangung jawab terhadap pengelolaan lingkungan dis aat
konstruksi berlangsung.

1.3. Ketentuan Hukum


Sesuai dengan ketentuan hukum dan atruan yang mendasari
penyusunan dokumen atau formular UKL UPL ini adalah Undang-
undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang “Cipta Kerja”, yaitu berfungsi
sebagai payung hukum perlindungan lingkungan bagi kegiatan yang
direncanakan. Undang -undang Cipta Kerja ini telah menyederhanakan
proses perizinan dalam pengelolaan lingkungan hidup , sesuai dengan
semangat revormasi perundang -undangan dari Pemerintah Pusat.
Sedangkan untuk Menyusun dokumen atau formular UKL -UPL kegiatan
Remedial Bendungan Danau Tua di Desa Lalukoen dan Desa Lidor,
Kecamatan Rote Barat Daya , dilakukan berdasarkan pedoman
penyusunan dari Peraturan Pemerintah No mor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ,
yang secara teknis pedoman penyusunan tertuang pada Lampiran III dari
peraturan tersebut.
Dengan demikian pihak pemrakarsa melalui konsultan penyusu n
membuat laporan dokumen Formulir UKL -UPL sesuai pedoman
peraturan diatas, yang secara teknis mengatur tentang tata cara
pengisian Formulir UKL -UPL, memuat tentang substasi serta
kelengkapan dan uraian dari formular UKL -UPL. Dengan demikian hasil
dari proses penyususnan dokumen formular UKL -UPL tersebut akan
disampaiakn kepada Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Rote Ndao agar dapat diperiksa sesuai ketentuan aturan
yang berlaku.
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO 1-4
1.4. Lokasi Kegiatan
Lokasi Rencana Kegiatan Remedial Bendungan Danau Tua secara
administratif terletak di Desa Lalukoen, Kecamatan Rote Barat Daya,
Kabupaten Rote Ndao. Sesuai kebijakan tata ruang daerah, yang
diperkuat melalui informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Rote Ndao . Lokasi Bendungan Danau Tua ditetapkan
peruntukkannya sebagai Kawasan Cekungan air Tanah, yang merupakan
wilayah jaringan irigasi pertanian, mencakup lokasi Desa Lalukoen,
Desa Lidor dan areal kawasan sekitarnya .
Sesuai dengan rencana kegiatan remedial Bendungan Danau Tua ,
dengan jenis kegiatan adalah pengambilan material sedimentasi di
depan spillway, pembenahan tanggul bendungan dan pekerjaan jalan
diatas tanggul. Rencana panjang jalan kurang lebih 2 Km dari batas
sebelah selatan menuju batas sebelah utara di sepanjang tanggul , lokasi
di wilayah Desa Lalukoen. Pada petas situasi rencana kegiatan ditandai
dengan garis merah putus -putus, sebagai berikut:

Gambar Peta: 1.1.


Peta Situasi Rencana Lokasi Usaha/ atau Kegiatan

Sumber: Konsultan Penyusun, Juni 20 22


UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO 1-5
BAB 2
IDENTITAS PENANGGUNG
JAWAB KEGIATAN
2.1. Identitas Penangung Jawab

Identitas penanggungjawab dari kegiatan penyusunan


dokumen UKL-UPL rencana Remedial Bendungan Kritis Danau Tua Di
Pulau Rote, disusun sesuai format Peraturan Pemerintah No mor: 22
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup . Dan Lampiran III peraturan pemerintah tersebut
diatas digunakan sebagai Pedoman Pengisian Dokumen/Formulir
(UKL_UPL), sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

Tabel: 2.1.
Identitas Penanggungjawab
No Data Penangungjawab Keterangan
1 Nama Penangung Jawab Ir. Agus Sosiawan, M E
Jabatan Penaggung Kepala Balai
2
Jawab Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Nama Instansi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Wilayah Sungai Nusantenggara
3
II, Satuan Kerja Operasi dan
Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II
Nama Usaha dan/ atau Kegiatan Remedial Bendungan Kritis
4
Kegiatan Danau Tua di Pulau Rote
Alamat Usaha dan/atau Desa Lalukoen, Kecamatan Rote
5
kegiatan Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao
Alamat Kantor Jl. Frans Seda, Bundaran PU Kupang,
6
Nusa Tenggara Timur
7 Nomor Telepon • 0380-824170
8 Nomor Fax • 0380-824169
9 Nomor Email • Op4ntii@pu.go.id
Sumber Data: Dok umen Kontrak Kon sultan Supervisi , 2 022

2-1
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
BAB 3
RENCANA USAHA DAN/
ATAU KEGIATAN

3.1. Nama Rencana Usaha dan atau Kegiatan


Nama rencana usaha dan atau kegiatan adalah “Remedial
Bendungan Kritis Danau Tua Di Pulau Rote” Dipakai berdasarkan
nama proyek remedial bendungan Danau Tua di Desa Lalukoen,
Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao. Dan sesuai
dengan nama dari kontrak kerja Konsultan Supervisi Nomor:
HK.02.01/AIIB/KEG/OPSAD IV/20/2022 . Serta surat keterangan
mengenai informasi Pemanfaatan Ruang dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Rote Ndao dan surat keterangan
Bebas Kawasan Hutan dari UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah
Kabupaten Rote Ndao .

3.2. Lokasi Rencana Usaha dan atau Kegiatan


3.2.1. Gambar Umum Lokasi
Lokasi Rencana Kegiatan Remedial Bendungan Kritis Danau Tua
secara administra tif terletak di Desa Lalukoen, Kecamatan Rote Barat
Daya, Kabupaten Rote Ndao. Berdasarkan pada Surat Kesesuaian
Lahan yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Rote Ndao, menyampaikan bahwa lokasi
Bendungan Danau Tua ditetapkan peruntukkannya sebagai Kawasan
Cekungan air Tanah . Dengan peruntukan sebagai wilayah jaringan
irigasi pertanian, mencakup lokasi desa Lalukoen dan kawasan
sekitarnya.
Secara garis besar letak lokasi bendungan dapat dilihat pada
peta situasi, yang memuat tentang cakupan wilayah lokasi kegiatan.
3-1
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Peruntukan lokasi kegiatan harus sesuai dengan kebijakan tata ruang
wilayah, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao No. 7 Tahun
2013, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Mengenai salah
satu peruntukan wilayah lokasi Danau Tua ( Dano Tua ), pada pasal 15
disampaikan bahwa lokasi tersebut adalah kawasan Cekungan Air
Tanah dan Daerah Irigasi yang sumber air utamanya berasal dari
Danau Tua.
Sesuai arahan perda tata ruang tersebut, maka debit air danau
difungsikan sebagai sistem irigasi untuk target pelayanan lebih
kurang seluas 3.672 Ha. Dengan sebaran di Kecamatan Rote Barat
Daya dan lokasi sekitarnya, sehingga kawasan tersebut masuk pada
Sistem Jaringan Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Rote Ndao .
Dengan demikian untuk mendukung penyusunan dokumen UKL -UPL,
pemrakarsa wajib mengacu pada peraturan RTRW dan Bebas Kawasan
Hutan, Sebagai pedoman awal dalam untuk melaku kan kegiatan pada
wilayah lokasi kegiatan Danau Tua.
Gambar Peta :3.1.
Peta Informasi Lokasi Bebas Kawasan Hutan.

Sumber Data: UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Kab. Rot e Ndao, 2022

3-2
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Gambar: 3.2.
Foto Rupa Bumi Rencana Lokasi Kegiatan

Rencana Lokasi
Wilayah Kegiatan

S u m b e r P e t a / g a m b a r: F o t o S a t e l i t G o o g l e E a r t h , 2 0 2 1

Selanjutnya dari ke -dua gambar peta informasi kawasan hutan dan


gambar foto udara di atas, dapat dipastikan bahwa lokasi kegiatan telah
seuai dengan kebijakan Tata Ruang wilayah (RTRW) Kabupten Rot e
Ndao, sesuai surat Informasi Peruntukan Lahan Dari Dinas PUPR Nomor
680/153/DPUPR 4.1 , Tertanggal 23 Mei 2022 . Sehingga dari informasi
tersebut, pemrakarsa dapat merencanakan pemetaan kegiatan
pengelolaan dan pemetaan pemantauan lingkungan hidup. Sebagaimana
arahan dari pedoman penyusunan dokumen melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 , pada Lampiran III yang menjelaskan
bahwa dokumen UKL -UPL diwajibkan melampirkan peta -peta yang
menggambarkan tentang rencana kegiatan atau yang menunjukan batas
tapak dari setiap item kegiatan . Dengan demikian selanjutnya
Pemrakarsa dapat membuat beberapa peta wilayah kegiatan yang dapat
dilihat pada gambar peta 3.3. sebagai berikut:

3-3
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Gambar Peta 3.3.
Peta Kartografi, Rencana Lokasi Kegiatan Remedial

Sumber: Konsultan Penyusun, Mei 20 22

3.2.2. Lokasi Rencana Usaha atau Kegiatan


1. Nama Rencana Kegiatan : Remedial Bendungan Kritis Danau
Tua di Pulau Rote
2. Lokasi Rencana Kegiatan
Dusun : Dusun I
Desa : Lalukoen
Kecamatan : Rote Barat Daya
3. Kabupaten/kota : Kabupaten Rote Ndao
4. Provinsi : Nusa Tenggara Timur

Sesuai letak lokasi wilayah kegiatan remedial bendungan Danau


Tua, secara administratif berada di Desa Lalukoen. Untuk menempuh
perjalanan ke lokasi kegiatan dari ibu kota kabupaten kurang lebih
32,25 Km, yaitu menuju arah bagian barat dari kota Ba’a ke arah

3-4
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Kecamatan Rote Barat Daya, dengan waktu perjalanan darat
menggunakan kendaraan roda empat selama ± 45 menit.

3.3. Skala / Besaran Usaha dan /atau Kegiatan


3.3.1. Luas Lahan Kegiatan
Rencana luas lahan kegiatan remedial bendungan Danau Tua
adalah ± 90.226 M 2 atau (9,02 Ha). Didalam kawasan tersebut akan
dilakukan kegiatan konstruksi remedial bendungan , dimulai dari
tahapan pekerjaan persiapan, pekerjaan pengambilan material
sedimen, pekerjaan perbaikan tangggul, pekerjaan jalan tanggul dan
pekerjaan pembangunan sarana penunjang bendungan.
Waktu untuk pelaksanaan pekerjaan direncanakan selama 240
hari kerja dan dapat diperpanjang sesua i dengan kebutuhan proyek .
Dengan demikian, hasil dari rencana penyusunan Dokuem UKL-UPL
akan memberikan masukan dan arahan kepada pihak pemrakarsa ,
dimulai dari tahap sebelum konstruksi hingga tahap operasional ,
sehingga pemrakarsa wajib memperhatikan tahapan pengelolaan
lingkungan sesuai jadwal rencana kerja.
Selanjutnya disampaikan prediksi jenis pekerjaan atau kegiatan
Remedial Bendungan Danau Tua sebagai berikut:
Tabel: 3.1.
Rencana Jenis Pekerjaan Remedial Bendungan
No Jenis Pekerjaan Luas/Volume Sa tuan
1 Pengambilan Sedimen 16.000 M3
2 Pekerjaan Jalan 2.000 Meter
3 Perbaikan Tubuh Bendung
• Perbaikan Lereng Hulu dan Hilir 1 ls
• Intake dan Hidromekanik 1 item
4 Pekerjaan Bangunan Penunjang ls item
Sumber: Konsultan Supervisi, Mei 2022

Dari tabel rencana jenis kegiatan diatas dapat dipilah


berdasarkan batas titik rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
pemrakarsa yang selanjutnya d isampaiakan melalui tabel 3.2.
3-5
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Sedangkan melalui gambar foto udara diatas dibuat lah garis luasan
poligon sesuai titik-titik koordinat, yang membentuk areal luasan
wilayah kegiatan. Lokasi kegiatan tersebut menggambarkan rencana
wilayah pengelolaan dan rencana wilayah pemantauan lingkungan.
Disampaikan dalam bentuk peta-peta kartorgafi, mengenai rencana
wilayah kegiatan, situasi lingkungan sekitar lokasi kegiatan, identitas
lokasi dan kondisi umum dari wilayah sekitar lokasi kegiatan.
Selanjutnya disampaikan luasan wilayah kegiatan melalui batas
titik-titik koordinat, yang menggambarkan tentang luasan dan batas
wilayah sebagai berikut:

Tabel: 3.2.
Titik Koordinat Lokasi Kegiatan Remedial Bendungan
No S (Y) E (X)
A Pengambilan Sedimen dan Bagunan Penunjang
1 10°51'15.94"S 122°55'24.42"E
2 10°51'17.34"S 122°55'21.91"E
3 10°51'18.17"S 122°55'19.60"E
4 10°51'17.90"S 122°55'17.65"E
5 10°51'16.70"S 122°55'16.26"E
6 10°51'14.42"S 122°55'15.53"E
7 10°51'12.70"S 122°55'16.04"E
8 10°51'11.89"S 122°55'18.12"E
9 10°51'12.35"S 122°55'20.74"E
10 10°51'12.78"S 122°55'23.14"E

B Lokasi Tanggul dan Rencana Jalan


1 10°51'41.23"S 122°55'20.74"E
2 10°51'38.45"S 122°55'22.78"E
3 10°51'35.34"S 122°55'23.43"E
4 10°51'33.51"S 122°55'24.00"E
5 10°51'31.72"S 122°55'25.09"E
6 10°51'30.28"S 122°55'26.36"E
7 10°51'26.45"S 122°55'27.37"E
8 10°51'23.89"S 122°55'27.45"E
9 10°51'17.59"S 122°55'24.74"E
10 10°51'15.97"S 122°55'21.33"E
11 10°51'13.59"S 122°55'20.49"E
12 10°51'10.90"S 122°55'22.46"E

3-6
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
13 10°51'7.03"S 122°55'18.50"E
14 10°51'4.59"S 122°55'13.89"E
15 10°51'1.07"S 122°55'12.57"E
16 10°50'57.62"S 122°55'10.15"E
17 10°50'52.08"S 122°55'8.21"E
18 10°50'48.54"S 122°55'3.70"E
19 10°50'45.39"S 122°55'2.48"E
20 10°50'42.08"S 122°55'2.44"E

Dari ke-dua lokasi kegiatan tersebut sesuai titik koordinat


merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidah dapat dipisahkan ,
karena kedua lokasi kegiatan tersebut berada pada wilayah kegiatan
yang sama, dimana pada saat pelaksanakan kegiatan secara teknis
akan berada tumpang tindih pada satu lokasi . Dengan demikian batas
titik koordinat tersebut akan dibuatkan gambar peta kegiatan, seperti
peta lokasi wilayah pengelolaan lingkungan , peta lokasi wilayah
pemantauan lingkungan dan gambar peta-peta lain yang mendukung
penyusunan dokumen uk-upl terhadap rencana yang dimaksud.

3.3.2. Perkiraan Volume Material Sedimentasi


Sesuai letak dan cakupan luas lokasi kegiatan pengambilan /
pengerukan material sedimen diperkirakan memiliki volume sedimen
sebesar ±16.000 M 3 . Letak lokasi sedimen berada di sekitar areal
depan kolam bangunan spillway , yang diperkirakan areal lokasi
tersebut telah mengalami pendangkalan , sehingga material sedimen
tersebut harus dikeruk atau dikeluarkan dari dalam danau. Material
sedimen yang akan diambil berupa material lumpur atau sampah yang
selama ini terendapan akibat dari beberapa faktor. Pengendapan
akibat proses alam, seperti adanya lumpur akibat banjir, pembuangan
sampah dan proses pengendapan akibat adanya aliran run off masuk
ke dalam danau dari wilayah sekitar dan dari lokasi tangkapan air
( catchment area) di bagian hulu danau, sehingga membawa material
sedimen masuk kedalam tubuh danau.

3-7
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Dengaan demikian perkirakan volume ketebalan material
sedimen dianalisa berdasarkan luasan dan pengukuran ketebalan
material sedimen. Perkiraan ketebalan material sedimen yang berada
di sekitar pintu spillway dapat mencapai ketinggian ± 90-110 cm,
sehingga bila luas arel rencana pengambilan kurang lebih 21.033 M 2 ,
maka volume lumpur yang akan diambil sebanyak ±16.000 M 3 .
Memperhitungkan permukaan dasar danau yang memiliki countur
yang tidak rata , terdiri dari struktur batuan (batu karang) . Pada saat
proses pengambilan perlu dilak ukan dengan teliti dan membutuhkan
kehati-hatian, agar kestabilan dasar danau tidak terganggu dan
beresiko terjadinya kebocoran.

3.3.3. Metode Pengerukan Sedimen


Lokasi sedimen Bendungan Danau Tua yang terletak di daerah
genangan berada di depan lokasi spillway dan areal depan Intake,
sehingga sedimen tersebut harus diambil atau dikeruk guna dapat
meningkatkan volume tempungan air bendungan. Fungsinya adalah
dapat memperlancar sistim distrbusi air ke saluran irigasi dan dapat
mengairi perswahan yang ada. Hal Lain yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan pengerukan adalah struktu r tanah pada dasar
bendungan yang sebagian besar terdiri dari lapisan batu gamping
yang tersusun terpisah sehingga mudah mengalami rembesan atau
kebocoran.
Adapun metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pengerukan
adalah :
• Suvey kedalamam lapisan sedimen, untuk menentukan seberapa
tebal sedimen yang akan diambil.
• Persiapkan lokasi penumpukan sedimen ( spoilbank ), harus
dibersihkan, diratakan dan diukur luasan awalnya guna
mempermudah perhitungan volume pengerukan. Lokasi spoilbank
sebaiknya dibuat di bagian hilir untuk mencegah sedimen kembali
masuk ke daerah genangan.

3-8
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
• Pengerukan dilaksanakan secara mekanis dengan hati -hati, jangan
terlalu dalan mengunakan excavator.
• Hasil pengerukan sedimen diangkut menggunakan Dump Truck ke
lokasi spoilbank dan diamankan.
• Catat dengan baik jumlah dan volume Damp Truck yang mengangkut
material buangan sedimen, sebagai data sementara.
• Bila selasai pengerukan akan di laksanakan pengukuran kembali tumpukan
sedimen di spoilbank yang telah mengering sebagai volume akhir.

3.3.4. Perkiraan Jenis Item Pekerjaan


Selanjutnya disampaikan perkiraan Jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh pihak pemrakarsa, Jumlah item kegiatan dan
besaran kegiatan serta volume pekerjaan, dapat disampaikan pada
Tabel 3.3. sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Uraian Rencana Kegiatan Remedial Bendungan Danau Tua
No. Uraian Kegiatan Sat Volume Keterangan

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi LS 1.00 Tetap
1.2 Sosialisasi dan Dokumentasi LS 2.00 Tetap
1.3.a Direksi Keet dan Barak Kerja M2 60.00 Item Baru
1.4 Program K3 LS 1.00 Tetap
1.5 Papan Nama Kegiat an Set 2.00 Tetap
II BENDUNGAN
1 Pengerukan Sedimen
a Pengerukan sedimen dengan menggunakan M3 16,110.87 Tetap
b Biaya disposal M3 16,110.87 Tetap
c Pembersihan Disposal M2 5,000.00 Item Baru
2 Perbaikan Alur di Genangan
III PERBAIKAN TUBU H BENDUNGAN U TAMA
1 Perkerasan Asphalt Puncak Tubuh Ben dungan
(2.250m)
1.a Perbaikan Tubuh B endungan
Tanah Random Di Hilir Tanggul M3 1,121.76 Item Baru
Timbunan Pilihan /Sirtu M3 1,440.00 Item Baru
Lapis Pondasi Agregat A M3 504.00 Item Baru
Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair / Emulsi Liter 3,360.00 Item Baru

3-9
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Lataston L apis Pon dasi (HRS-Base) Ton 270.48 Item Baru
Bahan anti pengelupasan Kg 540.96 Item Baru
Beton K 17 5 M3 392.67 Item Baru
Pembesian Kg 6,702.00 Item Baru
Bekisting M2 550.00 Item Baru
Kanstin Beton M3 110.00 Item Baru
Rabat Beton t 10 cm M3 130.00 Item Baru
Pipa PVC Dia 3" (Per 50 m) M 60.00 Item Baru
2 Perbaikan Lereng Hulu
a Pembersihan dan Mencabut Batang Pohon di M2 7,271.68 Tetap
lereng hulu dam
b Penataan k embali dan penambahan batu Riprap M2 2,200.80 Tetap
di lereng hulu
c Pekerjaan pe Rote Ndao an dan pemasangan batu M3 180.00 Item Baru
Rip-rap lereng hulu
3 Perbaikan Lereng Hilir
a Pembersihan dan Mencabut Batang Pohon di M2 5,297.92 Tetap
lereng hilir dam
c Pembuatan Toe Drain di hilir bendungan dengan M3 5.15 Tetap
besi beton mutu K175
d Pekerjaan pe Rote Ndao an dan pemasangan batu M3 836.04 Item Baru
Rip-rap lereng hilir
e Pekerjaan pasangan batu 1Pc : 4 Psr M3 452.52 Item Baru
f Pekerjaan plesteran 1Pc : 3 Psr M2 1,470.00 Item Baru
g Acian M2 1,470.00 Item Baru
4 Pemasangan Handrail dinding Spillway M' 110.00 Tetap
IV PERBAIKAN PELIMPAH
1 Perbaikan Lantai Apron dan Dinding Peluncur
a Bongkaran pasangan / beton M3 84.00 Berkurang
b Besi Beton Kg 4,002.03 Berkurang
c Pasangan beton mu tu K225 M3 70.00 Berkurang
d Bekisting M2 35.00 Berkurang
2 Perbaikan Alur di Hilir Bangunan Pelimpah
a Bongkaran pasangan/beton M3 27.50 Tetap
Pekerjaan pasangan batu 1Pc : 4 Psr M3 39.00 Item Baru
Pekerjaan plesteran 1Pc : 3 Psr M2 42.00 Item Baru
Acian M2 42.00 Item Baru
b.1 Galian Mekanis dengan excavator standart M3 792.00 Item Baru
c Pasangan Bronjong Bentuk I Tip e D Uk. L=2,0m M3 720.00 Tetap
x B=1,0m x T=0,5m , 3 lilitan 2,70mm, lubang
heksagonal 80 x 10 0mm
V INSTRUMENTASI
1 Peilschaal (skala d uga air) di spillway dan Set 1.00 Tetap
genangan

3-10
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
2 PeRote Ndaoan dan Pemasangan V -Notch
a Bongkar beton M3 0.95 Tetap
b Pemasangan V-Notch Unit 1.00 Berkurang
c Pemasangan Patok Geser Unit 10.00 Tetap
d PeRote Ndaoan dan Pemasangan OSP Unit 6.00 Tetap
Piezometer
e PeRote Ndaoan dan Pemasangan OW Unit 2.00 Tetap
f Pekerjaan Pemasangan Pipa PE Ø 12" PN 8 M' 12.00 Item Baru
3 PeRote Ndaoan Stasiun Klimatologi
a Sunshine Recording Set 1.00 Tetap
b Automatic Rai nfall Logger / ARL Set 1.00 Tetap
c Manual Rain Gauge Ø 100 cm Set 1.00 Tetap
d Evaporation Pan Class A Set 1.00 Tetap
e Hook gauge Stilling Well Set 1.00 Tetap
f Wind Run Counter Set 1.00 Tetap
g Standard Psychrometer Set 1.00 Tetap
VI PERBAIKAN BAN GUNAN INTAKE
1 Perbaikan 2 unit rumah intake M2 72.00 Tetap
2 Pembersihan outlet dengan pengerukan sedimen M3 0.74 Tetap
3 Pembuatan tangga untuk inspeksi OP
a Beton K225 M3 29.76 Tetap
b Besi Beton Kg 3,463.20 Tetap
c Handrail pengaman + pintu M 40.26 Tetap
VII PEKERJAAN HIDROMEANIKAL
1 Penggantia n Trashrack (2 unit) Set 2.00 Tetap
2 Penggantia n Pi pa Intake (Term as uk
perlengkapan)
a Pipa Inlet dari Intake screen 1 ke pipa outlet 1 M' 50.00 Tetap
b Pipa Inlet dari Intake screen 2 ke pipa outlet 2 M2 50.00 Tetap
c Pipa Outlet Spillway 1 M2 5.65 Tetap
d Pipa Outlet Spillway 2 M2 5.65 Tetap
3 Valve (Penggantian Include Perlengkapan)
a Gate Valve dari intake screen 1 Unit 1.00 Tetap
b Gate Valve Pipa Outlet Spillway 1 Unit 1.00 Tetap
c Gate Valve dari intake screen 2 Unit 1.00 Tetap
d Gate Valve Pipa Outlet Spillway 2 Unit 1.00 Tetap
4 Pintu dari saluran kecil ke bak pembagi Set 1.00 Tetap
5 Pintu dari bak pembagi ke irigasi Set 1.00 Tetap
6 Pintu air dari waduk ke lubang saluran 1
a Pemasangan Box Culvert Pada Lubang M' 4.00 Berkurang
b Pintu Air Set 1.00 Berkurang

3-11
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
7 Pintu air dari waduk ke lubang saluran 2
a Pemasangan Box Cu lvert Pada L ubang M' 4.00 Berkurang
b Pintu Air Set 1.00 Berkurang
8 Pintu air dari waduk ke lubang saluran 3
a Pemasangan Box Cu lvert Pada L ubang M' 4.00 Berkurang
b Pintu Air Set 1.00 Berkurang
9 Pintu air dari waduk ke lubang saluran 4
a Pemasangan Box Cu lvert Pada L ubang M' 4.00 Berkurang
b Pintu Air Set 1.00 Berkurang
10 Pemasangan Pipa Otlet dan Aks esoris
Pekerjaan Pemasangan Pipa HDPE Ø 12.0" PN 8 M' 186.00 Item Baru
Pekerjaan Pemasangan Stub End 315 PE ø 12" Buah 1.00 Item Baru
Pekerjaan Pemasangan Flange GIP ø 12" Buah 2.00 Item Baru
Pekerjaan. Pemasangan Elbow Ǿ 12" Buah 1.00 Item Baru
Pekerjaan pasangan batu 1Pc : 4 Psr M3 9.50 Item Baru
Pekerjaan plesteran 1Pc : 3 Psr M2 17.70 Item Baru
Acian M2 17.70 Item Baru
VIII PEKERJAAN BANGUNAN PENUNJANG
1 Pekerjaan Pemasangan JPU (Solar Cell) 60W Unit 20.00 Berkurang
2 PeRote Ndaoan Nomenklatur Bendungan Unit 1.00 Tetap
8.4 Gapura Bendungan Unit 1.00 Tetap
8.5 Konstruksi Rumah Jaga (Tipe 72) Unit 1.00 Tetap
Sumber Data: Kons ultan Supervisi, Me i 2022

3.3.5. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pada tahapan pelaksanaan kegiatan remedial Danau Tua,
pemrakarsa harus memperhitungkan secara teknis tentang prosedur
pengelolaan lingkungan , terutama mengenai kegiatan fisik konstruksi
maupun keadaan lingkungan sekitarnya. Dipersiapkan sesuai tata
cara standar pengelolaan yang akan dituangkan pada tabel matriks
pengelolaan dan pemantauan . Pengelolaan terhadap dampak sosial
di sekitar lokasi kegiatan. Seperti keterlibatan masyarakat yang dapat
diakomodir sesuai kebutuhan proyek, dapat dilibatkan sebagai
petugas keaman, buruh maupun tenaga teknis yang dianggap memiliki
kemampuan (profesional). Dengan melibatkan masyarakat dalam
kegiatan remedial bendungan, secara tidak langsung akan bermanfaat
untuk menjaga lingkungan kerja tetap kondusif. Dan berikut ini
3-12
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
disampaikan rencana tahapan kegiatan yang wajib diperhatikan
pemrakarsa sebagai berikut:

A. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan


Sesuai keadaan lingkungan dari lokasi kegiatan, pemrakarsa wajib
memperhatikan kondisi lahan atau lokasi yang menjadi target
rencana kegiatan, khususnya yang bersinggungan dengan perizinan,
keadaan lingkungan sekitar lokasi dan kondisi sosial masyarakat
setempat. Persiapan perizinan dan pendekatan dengan Kepala Desa,
pihak kecamatan, kepada Tokoh Adat setempat dan mengenal
keadaan lingkungan sosial masyarakt setempat.

Pada lokasi rencana kegiatan terdapat lahan pertanian, sekitar lahan


sisi danau ada masyarakat yang bercocok tanam, menjadikan wilayah
perairan danau untuk mencari ikan. Pemrakarsa wajib menyampaikan
kepada pihak pelaksana untuk menjaga keharominisan hubungan
antara pekerja dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Berikut ini secara umum disampaikan beberapa informasi aktifitas
masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan:
1. Kegiatan Pertanian:
a. Menanam Padi, bawang/berkebun
b. Mengambil nira (iris tuak)
c. Jual beli hasil pertanian
2. Kegiatan Perikanan
a. Mencari ikan di danau
b. Pengolahan bahan ikan
3. Transportasi Jalan, kebany akan masyarakat mengunakan akses
jalan tanggul untuk mobilisasi barang dan membawa hasil
pertanian, menghubungkan dua desa yang berada di sisi Danau
Tua. Desa Lalukoen dan Desa Lidor menjadikan jalan tanggul
sebagai jalan utama ;

3-13
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4. Terdapat beberapa sumur gali di sekitar lokasi kegiatan,
diperkirakan sumber air sumur berasal dari aliran air resapan
Danau Tua, dan debit air dapat bertahan selama musim kemarau;
5. Terdapat saluran irigasi pertanian yang sumber airnya berasal
dari limpasan Danau Tua , diperkirakan dapat melayani lahan
pertanian di Desa Lalukoen ;
6. Lokasi areal tepi danau (lokasi proyek) pada bulan Mei 2022,
ada masyarakat yang bercocok tanam di dalam areal danau,
memanfatkan air danau yang surut;
7. Pada lokasi sekitar bangunan spillway dari sisi luar tanggul
bedungan, terdapat beberapa rumah warga di perkampungan
Dusun I, Desa Laluk oen;
8. Pengamatan pada bulan Mei 2022, air danau mulai meyusut
mencapai 50 %, sehingga tidak terjadi pelimbahan air danau
melewati bangunan spillway ;
9. Kebanyakan mata pencaharian masyarakat sekitar lokasi
kegiatan adalah mengambil dan mengolah air nira (pohon tuak),
mencari ikan, bersawah dan bercocok tanam .

B. Tahapan Pra Konstruksi


Tahapan kegiatan yang termasuk dalam tahap pra -konstruksi
remedial Bendungan Danau Tua wajib diawali dengan kegiatan
sosialisasi, kegiatan survey, pengukuran lapangan dan dilakukan
secara berjenjang, dari tingakat Kabupaten, tingakat kecamatn hingga
tingkat desa. Selanjutnya dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Kegiatan survey dan pengukuran lokasi
Kegiatan survey di lokasi rencana remedial Bendungan Danau Tua
Desa Lalukoen dan desa Lidor, bertujuan untuk mengetahui
kelayakan lokasi dan untuk mementukan teknis kelayakan proyek .
Pemetaan lokasi bendungan dan daerah genangan yang memilki
potensi sedimentasi dan tubuh bendungan yang menjadi target
pekerjaan remedial. Komponen lingkungan yang diprakiraka n

3-14
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
terkena dampak b erupa: Timbulnya persepsi masyarakat bisa
positif dan negatif.
2. Sosialisasi Kegiatan
Kegiatan sosialisasi rencana Kegiatan Remedial Bendungan Danau
Tua merupakan salah satu bagian dari usaha pemrakarsa untuk
memberitahui persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan.
Kegiatan sosialisasi merupakan salah satu bagian pelaksanaan
penyusunan dokumen UKL-UPL. Memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai rencana kegiata n, manfaat dan tujuan
remedial bendungan Danau Tua. Menyampaikan jadwal kegiatan,
tahapan kegiatan dan hal yang ditimbulkan akibat rencana usaha
dan/atau kegiatan tersebut.
Kegiatan sosialisasi dimaksudkan untuk menghindari adanya sikap
ketidak sukaan masyrakat , terutama masyarakat di sekitar lokasi
proyek. Bentuk sosialisasi yang diterapkan adalah dengan
melakukan pertemuan langsung antara instansi pemerintah terkait
serta melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka adat. Diperkiraan
Kompunen lingkungan yang terkena dampak adalah: Timbulnya
persepsi masyarakat bisa positif dan negatif.

C. Tahap Konstruksi
Kegiatan konstruksi rencana Remedial Bendungan Danau Tua
diperkirakan akan menimbulkan dampak pada tahapan-tahapan
aktifitas seperti:

1. Mobilisasi dan Demobilasasi Peralatan dan Material


Peralatan dan material yang digunakan pada tahap konstruksi
yang diperkiraan sebagai sumber dampak adalah mobilisasi dan
de-mobilisasi, dilakukan pada tahap proses pra-konstruksi
maupun pada tahap konstruksi. Mobilisasi peralatan dan material
akan menggunakan jalan penghubung Tudameda-Nembrala,
merupakan jalan utama dengan lebar 6 m dengan lajur dua arus.
Kondisi jalan tersebut adalah konstruksi aspal hotmix , sedangkan
3-15
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
dari jalan utama menuju lokasi Bendungan Danau Tua adalah jenis
jalan tanah dan jalan dengan konstruksi perkerasan sirtu.

2. Peralatan yang digunakan


Alat berat yang digunakan untuk remedial Bendungan Danau Tua,
disesuaikan dengan item kegiatan dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan. Jenis peralatan alat-alat berat yang diperlukan,
seperti: Excavator, Buldozer , Mobil Tangki Air, Vibro Roller ,
Dump Truck , dan lain-lain. Semua peralatan alat -alat berat
tersebut akan didatangkan melalui jalan darat dengan kendaraan
truk pengangkut . Rencana penggunaan peralatn berat tersebut
yaitu untuk pekerjaan: galian tanah, timbunan tanah, pembuatan
struktur bangunan, jalan inspeksi dan lain -lain. Sedangkan
kegiatan untuk perawatan dan perbaikan akan dilakukan di lokasi
proyek yang akan ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan.
Tabel 3.4.
Perkiraan Jumlah dan Jenis Peralatan Kegiatan
No Jenis Kapasitas Jumlah Kebutuhan Kapasitas
Alat BBM tangki BBM
1 Buldoser 21 ton 1 unit 25-30 400 ltr
ltr/jam
2 Excavator 0,9 m 3 3 unit 12-19 400 ltr
ltr/jam
3 Dump 5,0 m 3 15 unit 3-5 km/ltr 100 ltr
Truck
4 Vibro 20 ton 2 unit 6-8 ltr/jam 250 ltr
Roller
5 Mobil 5.000 ltr 1 unit 3-5 100 ltr
Tangki km/jam
Sumber : Hasil Ana lisis Konsultan, Jun i 2022

3. Penggunaan Bahan Bakar


Pada saat konstruksi berlangsung dibutuhkan pengoperasian
seluruh peralatan (alat -alat) berat, diperlukan sejumlah bahan -
bahan seperti bahan bakar (solar), bensin, minyak pelumas dan
lain-lain. Penggunaan Bahan Bakar (BBM) saat operasional hanya
diperuntukkan untuk armada pengangkut dan mesin disel, karena
peralatan penunjang lain dapat digunakan secara manual (tenaga

3-16
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
manusia). Selain itu digunakan mesin pembang kit listrik ( genset )
sebagai mesin cadangan tenaga listrik, bila sewaktu waktu
diperlukan dalam kondisi darurat.

Tabel: 3.5.
Rencana Penggu naan Bahan Bakar
No J enis B a ha n B a ka r K eb u tu ha n/B u la n J enis P ena nga na n
I K eb u tu ha n Keg ia tan
1 B B M/Dex lite/Sola r 1 . 20 0 liter T erpa ka i Ha b is
2 Minya k T a na h/ ke r osene 50 0 liter T erpa ka i Ha b is
II K eb u tu ha n Ka ntor
1 Ga s L P G Ka p . 1 2 K g per 2 ta b u ng T erpa ka i Ha b is
ta b u ng
Sumber data: Analisa Konsultan , Juni 2022

4. Material Bangunan
Keperluan bahan material dalam pembangunan Bendungan Danau
Tua adalah bahan material yang didatangkan dari lokasi kota Ba’a
maupun dari luar pulau Rote. Sedangkan pengadaan material akan
dilakukan dengan menggunakan dump truck untuk mobilisasi
sesuai kebutuhan. Bahan-bahan material khusus lain merupakan
bahan dari pabrik (pabrikasi) yang akan didatangkan dari luar
daerah, diangkut melalui jalan dara t dan laut. Pengangkutan
barang-barang tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan skedual pekerjaan yang direncanakan.

Tabel 3.6.
Perkiraan Jenis Material Yang Dibutuhkan
No. Jenis
Bahan
1 Pasir, Sirtu atau kerikil
2 Semen
3 Batako (batu pres)
4 Batu Kali
5 Kawat Bronjong
6 Block Beton
7 Batu, sesuai jenis dan ukuran
8 Kayu/Papan/Balok
9 aspal
10 Baja
11 Air, Tanah dan bahan penunjang
Sumber : Hasil Ana lisis Konsultan, 2022

3-17
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak berupa:
Penurunan kualitas udara ambien dan peningkatan kebisingan.

5. Mobilisasi Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk remedial bendungan
Danau Tua disesuaikan dengan tahapan kegiatan dan Jadwal dari
volume kegiatan yang dilaksanakan. Prediksi komposisi tenaga
kerja yang terlibat untuk mendukung kegiatan terdiri dari:
Pimpinan ( Site Engineer/PM ), Staff Administrasi, Pelaksana
Lapangan yang terdiri dari : Mandor, Operator Alat Berat,
Mekanik Engginering , Sopir, Tukang Batu, Tukang Besi, Tukang
Kayu. Dengan total jumlah p ekerja yang terlibat diperkirakan
sebanyak 45 orang.
Tabel: 3.6.
Kebutuhan Tenaga Kerja
No. Jenis Pekerjaan / Jabatan Jumlah
( orang )
A Manajer dan Administrasi
1 Site Engineer 1
2 Staff Administrasi & Logistik 2
B Staff Pelaksana
1 Mandor 1
2 Tukang Batu 3
3 Tukang Besi 1
4 Tukang Kayu 1
5 Operator Alat Berat 4
6 Mekanik 2
7 Pekerja 20
8 Driver Dump Truck 10
Jumlah 45
Sumber Data : Kon sultans Supervisi, Juni 2021

Dari jenis profesi dan banyaknya tenaga kerja adalah; pimpinan,


staff admnistrasi dan tenaga ahli , kemungkinan berasal dari luar
daerah karena berhubungan dengan bidang keahlian khusus ,
sedangkan untuk tenaga pelaksana dapat berasal dari daerah
setempat atau dari luar daerah di sekitar lokasi kegiatan.
Kebutuhan tenaga kerja setiap bulannya akan berfluktuasi sesuai
3-18
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
dengan tahapan pekerjaan. Bila pada saat persiap an atau awal bisa
dibutuhkan tenaga kerja ±20 orang , namun pada saat ditengah
perjalanan bisa mencapai 2 kali lipat dari kondisi awal dan pada
saat puncaknya bisa mencapai 45 orang tenaga kerja. Sehingga
prediksi kemponen lingkungan yang terkena dampak adalah:
Timbulnya kesempatan bekerja , penigkatn pendapatan dan dapat
terjadi kecemburuan atau protes dari warga yang tidak terlibat .

6. Penyiapan Fasilitas Proyek


Sebelum melakukan kegiatan konstruksi perlu disiapakn beberapa
saran penunjang kegiatan, seperti:
a. Kantor proyek/Direksi K eet
b. Gudang Material dan Peralatan
c. Los Kerja konstruksi
d. Pos Jaga dan Pagar Kerja
e. Jalan Kerja/jalan proyek
f. Lahan Penempatan Alat Berat
g. Dan lain-lain
Tabel 3.7.
Kebutuhan Air Bersih Pada Saat Konstruksi
Sta nda r
Ju mla h T ota l A ir limb a h
Keb u tu ha n
No Su mb er Keperlu a n P enggu na Keb u tu ya ng
A ir
Jiwa ha n A ir diha silka n
(liter/org/hr)
MA / 2. 70 0 x 0 , 8 =
1. MC K 6 0 *) 45 2. 70 0 L tr
Su mu r 2. 1 60 L tr
C u ci
A ir
2 P era la ta n ls ls 5. 0 0 0 L tr 5. 0 0 0 L tr
Da na u
dll
Keb u tu ha n a ir b ers ih /Mencu ci
P rediksi imb a h ca ir ya ng diha s ilka n 8. 1 60 L tr/hr
Sumber : Anlisa Ko nsultan, 2022

Keterangan : * ) Per men PU No. 29/PRT/M/2018 tentang Standar Pelayanan


Minimal Bidang Pe kerjaan Umum dan Penataan Ruang o leh
Departemen Peker jaan Umum

Kegiatan awal berupa pembangunan dan pengoperasian kantor


lapangan, tempat tinggal sementara pekerja, tempat istirahat,
pembangunan kantor di lapangan, bengkel, gudang tempat
3-19
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
penyimpanan peralatan, stock pile (tempat penyimpanan material).
Base camp merupakan tempat tinggal sementara untuk tenaga kerja
kasar/pelaksana, sedangkan tukang dan mandor tinggal dibangunan
yang disewa/ dikontrak dekat dengan lokasi kegiatan. Jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan sesuai de ngan tahapan kegiatan yang
dilaksanakan.

Direksi Keet atau Base camp akan dilengkapi dengan fasilitas Mandi
Cuci dan Kakus (MCK) sesuai ketentuan Kementrian Kesehatan.
Pengelolaan limbah cair dengan pembuatan MCK dilengkapi septic
tank. Jumlah base camp s ebanyak 1 buah yang dibangun sesuai
dengan penjadwalan waktu yang ditentukan pada saat pelaksanaan.
Kebutuhan air bersih diasumsikan jumlah orang yang beraktivitas
sebanyak 45 orang. Prakiraan kebutuhan air bersih sebesar 2,1
m 3 /hari. Tabel 3.7 menyajikan estimasi volume kebutuhan air bersih
untuk kegiatan remedial bendungan.

Selanjutnya disampaikan prediksi timbulan limbah pada (sampah)


yang dapat juga dihasilakan dari proses aktifitas kegiatan, disajikan
pada Tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8.
Timbulan Limbah Padat/Sampah Pada Tahap Konstruksi
Uraian Sampah
(liter/hari)
No. Komponen
Jumlah Estimasi Timbulan
Pekerja Sampah
(orang) (liter/orang/hari)
Pekerja
1. 45 2,5*) 112,5
Konstruksi

Sumber : Anlisa Ko nsultan, 2022

Keterangan : * ) SN I 3242 -2008 untuk memperkirakan volume timbulan


sampah: untuk Kot a Kecil 2,5 lite r/or ang/hari.

Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak adalah:


adanya kesempatan bekerja, peningkatan limbah cair, peningkatan
limbah padat, tumbuhnya sektor informal dan gangguan kamtibmas .

3-20
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
7. Pembersihan dan Pematangan Lahan
Lahan yang dibersihkan adalah lahan yang digunakan untuk lokasi
rencana jalan dan lokasi untuk pembuatan rumah jaga di sekitar
bangunan spillway . Peralatan yang digunakan antara lain:
Bulldozer , Excavator , Dump Truck dan peralatan manual
menggunakan tenaga manusia . Setelah lahan dibersihkan
selanjutnya dilakukan pematokan batas lokasi dan penyiapan lahan
untuk menimbun material penumpukan sedimen ( spoilbank ).
Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak adalah:
peningkatan kebisingan, penurunan sanitasi lingkungan , meningkat
partikel debu dan gangguan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

8. Pembuatan Jalan
Pembuatan jalan direncankan terdiri dari dua jenis, jalan inspeksi /
Jalan proyek d an jalan pucuk diatas tanggul bendungan. Tipe jalan
diatas bendungan yaitu tipe jalan berlapis aspal ( hotmix ) dan tipe
jalan proyek adalah jalan sirtu menggunakan bahan lokal dan
dapat mendatangkan material dari luar kawasan. Saat konstruksi
jalan dilakukan penghamparan material dibutuhkan penyiraman
jalan dan pemadatan agar tidak mengahsilkan debu.
Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak adalah:
Penurunan kualitas udara ambien, peningkatan kebisingan, dan
gangguan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

9. Pekerjaan Galian dan Timbunan Tanah


Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan pengerukan tanah atau
penumpukan sedimen ( spoilbank ). Hasil pengerukan akan dibuang
di areal pembuangan yang telah disediakan di sekitar arela
bendungan, yang telah disiapkan sebelumnya.
Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak berupa :
Peningkatan kebisingan, gangguan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), adanya timbulan sis a material dan tanah galian dan
penurunan sanitasi lingkungan.
3-21
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
D. Tahap Operasional
Kegiatan operasional Bendungan Danau Tua, setelah proses konstruksi
selesai, diperkirakan dapat menimbulkan dampak lingkungan di sekitar
lokasi kegiatan adalah:
1. Pengoperasian / Pengelolaan Bendungan
Pengoperasian Bendungan Danau Tua dan sistem irigasinya
merupakan semua kegiatan pengoperasian dalam upaya memenuhi
kebutuhan pendistribusian air untuk kegiatan pertanian , ladang
masyarakat, ladang (sawah) dan kegiatan lainnya. Tanggung jawab
pengoperasian bendungan secara prinsip yaitu semua pihak yang
berhubungan dengan kegiatan pemanfaatan Bendungan Danau Tua
dengan menjaga dan memelihara semua prasarana dan sarana yang
dibangun, sehingga dapat dimanfaatkan secara o ptimal.
Kegiatan-kegiatan pengoperasian pada bendungan adalah untuk
pengaturan jika terjadi kekurangan air dan penyesuaian dengan
jadwal pola tanam dan jenis tanaman yang akan ditanam.

2. Pemeliharaan Bendungan
Kegiatan pemeliharaan bendung, merupakan segala upaya untuk
mempertahankan kondisi bendung agar tetap berfungsi dengan baik.
Dengan demikian, perlu suatu kegiatan pemeliharaan secara teratur,
rutin, berkala, periodik, insidentil dan tepat waktu. Kegiatan
pemeliharaan ini dapat dibagi me njadi beberapa golongan, antara
lain, pemeliharaan rutin, perbaikan berkala dan perbaikan sesaat.
a. Pemeliharaan rutin, yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara
terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan ini sifatnya
rutin, ringan dan jadwal pelaksanaannya disusun secara teratur
dalam satu tahun dengan jangka waktu pemeliharan pada tingkat
harian atau mingguan.
b. Pemeliharaan periodik, yaitu pemeliharaan yang dilaksanakan
dalam selang waktu tertentu dan dalam hal ini ditetapkan 3 -6
bulan sekali.

3-22
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
c. Perbaikan, yaitu kegiatan yang ditujukan untuk memulihkan
kondisi kepada keadaan dan fungsi semula. Kegiatan ini harus
dilaksanakan apabila terjadi kerusakan yang dapat mengganggu
pola tata air yang telah direncanakan.
d. Peningkatan, yaitu menambah fungsi bangunan dan
perlengkapan irigasi yang ada untuk tujuan peningkatan
kegiatan.

Pemeliharaan sarana dan prasarana yang terdapat pada Bendungan


Danau Tua merupakan tanggung jawab pemerintah melalui
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat –Direktorat
Jenderal Sumber D aya Air – Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II .
Untuk mengatur tata cara pengeluaran air dan pemanfaatan
Bendungan Danau Tua, Balai Wilayah Nusa Tenggara II akan
mengeluarkan buku pedoman OP sesuai dengan Pedoman
Penyusunan OP yang ada. Selain itu, pihak ketiga yang terlibat
melakukan kegiatan pembangunan harus juga memiliki sertifikat SNI
ISO 14001.
Adapun sarana tata air dan perlengkapan sistem bendungan yang
perlu diperhatikan dalam pemeliharaan bendung an Danau Tua
yaitu:
➢ Pemeliharaan Bendung, adalah: pembersihan/pengerukan
lumpur/endapan/sedimen pada genangan bendung,
pembersihan tanaman pengganggu/gulma, penanaman,
perapian atau pemotongan rumput sekitar bendung dan intake,
penutupan lubang tikus, ketam dan hewan air pengganggu
bendung, perbaikan dan pemadatan kembali.
➢ Pembersihan tanaman pengganggu/ gulma, penutupan dan
pemadatan lubang di permukaan jalan, investigasi/ perbaikan,
penggantian PJU dan pengecetan portal.
➢ Pemeliharaan Pintu Air bendungan, adalah pengerukan lumpur/
endapan/ sedimen, pembuangan sampah, perbaikan lantai/
pondasi, talud/ dinding bangunan, pengecetan daun pintu dan
3-23
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
perlengkapannya, pelumasan alat gerak, pengencangan/
penggantian baut kendor/rusak.
➢ Pemeliharaan Jembatan, adalah: perbaikan atau penggantian
bagian yang rusak, pengecetan pagar jembatan dll.
➢ Pemeliharaan Terhadap Fasilitas Pendukung seperti: kantor dan
rumah jaga.
Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak berupa:
Hilangnya kesempatan bekerja pekerja konstruksi, ada kesempatan
kerja masyarakat tertentu.

E. Tahap Pasca Operasional


1. Rehabilitasi Lokasi Proyek
Setelah kegiatan operasional bendungan tidak terjadi lagi atau
karena alasan tertentu ditiadakan , maka kegiatan selanjutnya
adalah kegiatan rehabilitasi terhadap kondisi lingkungan yang
mengalami degradasi pasca operasional . Adanya kerusakan atau
gangguan terhadap lingkungan sekitar, akan berdampak buruk
terhadap bekas sarana bendungan yang tidak terawat/rusak.
Tindakan yang harus ditempuh adalah berkomunikasi kemb ali
dengan dinas teknis dan dengan masyarakat yang terkena dampak
langsung terhadap keberadaan sarana tersebut, agar meminimalkan
dampak negative terhadap lingkungan sekitar.
2. Pemutusan Hubungan Kerja
Kegiatan pemutusan hubungan kerja akan terjadi disaat b endungan
tidak berfungsi sebagaimana yang tidak diharapkan, akan terjadi
dampak terhadap pekerja yang selama ini terlibat sebagai tenaga
paruh waktu/pegawai. Tahapan ini wajib berkoordinasi dengan
dinas tenaga kerja/ lembaga terkait yang berwenang atau
pemerintah kabupaten Rote Ndao. Dapat memenuhi kewajibannya
terhadap tenaga kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan
yang berlaku. Pada tahapan ini wajib dilakukan kegiatan -kegiatan
sebagai berikut:

3-24
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
➢ Memberikan bimbingan atau pelatihan kepada pekerja untuk
mendapatkan usaha/pekerjaan lain .
➢ Melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan nilai adat dari masyarakat setempat .

3.3.6. Pengolahan Limbah


A. Proses Pengolahan Limbah Cair
Proses pengolahan limbah kegiatan operasional remedial
bendungan diusulkan berdasarkan pedoman SNI No. 3289 tahun
2017, tentang perencanaan septic tank . Air limbah yang berasal
dari aktifitas operasional akan diolah sebagai black water dan grey
water, sumber tersebut berasal dari air limbah WC/KM.

Berikut ini disampaikan gambar tipikal potongan septic tank upflow


fillter dan diagram alir pengolahan limbah cair yang direkomendasi
untuk kegiatan operasional. Gambar tipikal tersebut diambil dari
SNI 2398 tahun 2017 tentang perencanaan septic tank . Berikut
dapat dilihat pada gambar 3.9. dibawah:

Gambar 3.4.
Tipikal Septic Tank Upflow Fillter

Sumber: SNI-2398 Tahun 2017 Sumber: SNI -2398 Tahun 2017

3-25
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Gambar 3.5.
Diagram Alir Sistem Pengolahan Limbah Cair
Kegiatan Operasional Remedial

Air Limbah Kantor

Air Limbah KM
Tamu

Bak Upflow Filiter


Air Limbah T.Cuci

Bak Ekualisasi

Kolam Sanita
Septik Tank

Air cuci alat ringan

Air Limbah Lainnya

Sekat
berlubang

Lingkungan
Penerima

B. Proses Pengolahan Limbah Padat


Limbah padat yang dihasilkan saat operasional terdiri dari
sampah domestik (lokal) hasil aktivitas dari tenaga kerja / karyawan,
dari lalu lalang masyarakat, aktifitas kantor dan sampah dari alam ,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 3.8.
Prediksi Volume Limbah Padat
No Jenis Limbah Sumber Volume/hari
I Kertas, kaleng , plastic, bekas Pekerja/alat 100 L/hari
kemasan
2 Sisa ranting dedaunan/ sampah Lingkungan 10 L/hari
proses alam Sekitar
Total Sampah 110 L/hari
Sumber: Analisis K onsultan, 202 2

3-26
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Berikut ini prediksi timbulan sampah yang dihasilkan berdasarkan
puncak aktifitas pekerja yang diperkirakan akan mencapai 45 orang.
Dengan asumsi berdasarkan komposisinya bahwa timbulan sampah
minimal adalah 2,50 liter per orang per hari , komposisi sampah yang
akan dihasilkan tidak jauh berbeda dengan sampah rumah tangga ,
yaitu sampah campuran antara sampah organik dan sampah an-
organik. Oleh karena itu, p emilahan sampah ( Waste sorting )
merupakan kegiatan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya yang
membutuhkan penanganan khusus karena bisa menimbulkan bahaya
apabila dibuang ke danau atau di tempat pembuangan umum.

Berikut ini adalah prediksi sampah berdasarkan jenis-jenisnya yang


menjadi sumber dari aktifitas kegiatan operasional.
1. Sampah Organik Sampah organik merupakan sampah yang c Rote
Ndaorung lebih mudah terurai di lingkungan alam. Yang termasuk
sampah organik adalah sisa makanan, tulang ayam, tulang ikan,
daun, dan sebagainya.

2. Gelas / Logam / Plastik Bahan gelas, logam, dan plastik


merupakan bahan yang peluang untuk di daur ulangnya masih
besar. Dengan demikian, sampah berbahan ini dapat
dimanfaatkan kembali ataupun di - recycle . Sampah tersebut antar a
lain botol plastik, kantong plastik, kemasan plastik, gelas plastik,
peralatan makan plastik, alat tulis plastik, botol kaca .

3. Kertas Yang termasuk kertas adalah kertas HVS, karton, Tetra Pak,
karton makanan / minuman, paper bag, paper cup. Umumnya
sampah kertas dapat didaur ulang kembali sehingga bisa
membentuk produk kertas lainnya

3-27
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Gambar 3.6.
Alur Sistem Pengelolaan Sampah Padat

Sampah/Kantor/
Sisa kemasan/ PEMILAHAN PEMINDAHAN PEWADAHAN TPA/TPS
Makanan

Sampah
Karyawan 3R/4R

Sampah
Alam/Dedaunan
n

3.3.7. Sarana Penunjang


A. Tempat Parkir
Analisis kebutuhan ruang parkir di areal lokasi operasional
atau lokas konstruksi, diperuntukkan bagi dua jenis kendaraan yang
akan diparkir yaitu kendaraan roda dua (sepeda motor) dan
kendaraan roda empat (mobil penumpang) . Analisis karakteristik
parkir kendaraan dilakukan guna mendapatkan kebutuhan ruang
parkir. Secara teknis perhitungan kebutuhan luasan parkir digunakan
untuk roda 4 maupun roda 2 serta memperhitungkan ruan g bebas
agar tidak saling bergesekan. Sesuai Pedoman teknis penyediaan
fasilitas parkir dari Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No mor
272 Tahun 1996, diantaranya mengatur tentang ukuran kebutuhan
ruang parkir atau SRP (Satuan Ruang Parkir), yaitu:
a. Dimensi kendaraan standar untuk Kendaraan berat/ringan ;
b. Ruang bebas kendaraan parkir;
c. Lebar bukaan pintu kendaraan.

B. Sarana Kebakaran
Untuk rencana pengamanan kebakaran didasari dari Keputusan
Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang

3-28
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan. Bahwa keselamatan masyarakat
yang berada di dalam lingkungan pekerja harus menjadi
pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, agar
dapat melakukan kegia tannya, dan meningkatkan produktivitas
serta kualitas hidupnya.

Dengan demikian sesuai dengan rencana kegiatan remedial di lokasi


kegiatan, lokasi direksi atau lokasi kantor perlu dilakukan
pencegahan terhadap bahaya kebakaran, yaitu menjadi standar
operasional dan prosedur (SOP) dari aktifitas penangnan bahaya
kebakaran, khususnya lingkungan lokasi kegiatan terhadap :
a. Perencanaan Tapak untuk Proteksi Kebakaran
b. Sarana Penyelamatan
c. Sistem Proteksi Pasif
d. Sistem Proteksi Aktif
e. Pengawasan dan Pengendalian

3.4. Kesesuaian Lokasi Rencana


Kesesuain lokasi rencana tempat kegiatan Remedial Bendungan
Danau Tua, telah mengacu pada keterangan Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Rote Ndao Nomor 7 Tahun 201 3. Melalui
Informasi Peruntukan Lahan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Rote Ndao. Informasi Pemanfaatan Ruang
disampaikan melalui Surat Nomor: 680/153/PUPR 4.1. Menyempaikan
pemanfaatan ruang sebagai mana menyatakan bahwa lokasi dari
rencana kegiatan adalah merupakan Kaw asan Danau atau Kawasan
Sekitar Danau/Waduk. Sehingga dengan penegasan melalui surat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi dari rencana kegiatan
Remedial Bendungan Danau Tua tersebut adalah sesuai dengan
peraturan daerah tentang kebijakan RTRW Kabupaten Rote Ndao.

3-29
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
3.5. Persetujuan Teknis Rencana Kegiatan
Sesuai dengan pertimbangan persetujuan teknis dari rencana
kegiatan remedial bendungan Danau Tua, adalah berdasarkan jenis dan
skala kegiatan yang akan dilaksanakan, terutama kegiatan yang akan
menghasilkan limbah , limbah cair maupun limbah padat . Diprediksi
bahwa aktifitas kegiatan yang akan dilakukan t idak akan menghasilkan
limbah berbahaya atau limbah beracun , karena kegiatan yang akan
dilakukan berupa kegiatan konstruksi fisik bangunan.

Tahapan kegiatan tidak berhubungan dengan proses pengolahan


bahan baku seperti inddustri olahan atau aktifitas yang berpotensi
menghasilkan limbah beracun (B3). Dengan demikian Jenis limbah yang
akan dihasilkan hanya berupa jenis limbah kategori limbah domestik
atau limbah jenis rumah tangga. Model penanganan pengolahan limbah
juga dilakukan dengan sederhana , pengolahan menggunakan bak saniter
atau septik tank . Limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan akan
berupa limbah bekas minuman /kaleng/ botol dan limbah bekas botol
minyak pelumas dari aktifitas kendaraan atau limbah dari alam berupa
dedaunan yang terdapat di sekitar areal lokasi kegiatan.

3.5.1. Status Lokasi


Status lahan dari lokasi rencana usaha kegiatan remedial
bendungan Danau Tua adalah tanah atau lokasi milik pemerintah
yang sah. Dibuktikan dengan ke beradaan bangunan bendungan dan
fasilitas Bendungan yang telah terbangun sejak tahun 2007 dan
menjadi manfaat untuk kepentingan masyarakat , pemerintah desa
dan pemerintah kabupaten Rot e Ndao. Oleh karena itu rencana
kegiatan remedial ini adalah kelanjutan dari rencana pemeliharaan
dan peningkatan kualitas sarana bendungan. Sehingga secara sah
lahan bendungan adalah lahan milik pemerintah. Bendungan Danau
Tua sudah terbangun dan tidak menjadi persoalan mengenai status
tanah/lokasi kegiatan.

3-30
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Gambar 3.7. Foto Kondisi Wilayah
Kegiatan Rencana Remedial Bendungan Danau Tua

Pada gambar lokasi diatas adalah menggambarkan keterwakilan dari


empat arah mata angin, arah bagian hulu, hilir dan kondisi
lingkungan sekitar lokasi kegiatan .

3.5.2. Lokasi dan batas wilayah kegiatan


Sesuai dengan rencana lokasi kegiatan remedial bendungan
yaitu, lokasinya terletak di sebelah Barat dari Danau Tua, tepatnya
berada di areal spillway dan sepanjang tanggul penahan. Kondisi
lingkungan disekitar wilayah kegiatan saat ini menjadi aktifitas
kegiatan masyarakat sehari -hari, antara lain diperuntukan untuk
lahan persawahan, lahan pertanian dan terdapat permukiman

3-31
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
penduduk. Berikut ini disampaikan batas lokasi Bendungan Danau
Tua dan wilayah sekitarnya, sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Persawahan dan Ladang Pertanian
2. Sebelah Selatan : Permukiman dan Jalan Tudamda-Nembrala
3. Sebelah Barat : Permukiman dan Ladang Pertanian
4. Sebelah Timur : Kolam Danau Tua ( Dano Tua )

3.6. Kompanen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan


Dampak Lingkungan

Pada bagian sub bab ini, diuraikan tentang komponen rencana


usaha atau kegiatan remedial Bendungan Danau Tua yang diyakini
dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Rencana
tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan terdiri dari;
1. Tahap Pra Konstruksi (Tahap Pra remedial)
a. Sosialisasi Rencana Kegiatan dan Perizinan Lahan
b. Kegiatan survei dan pengukuran lapangan
c. Perencanaan Teknis dan Pengurus Perizinan
2. Tahap Konstruksi/persiapan
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
b. Pemasangan patok dan pemetaan lokasi
c. Persiapan pengoprasian kantor lapangan
d. Mobilisasi Peralatan Konstruksi
e. Persiapan Lahan Kegiatan ( land clearing )
3. Tahap Operasi Bendungan
a. Kegiatan Operasional
b. Pemeliharaan Tubuh Bendungan
c. Pemeliharaan Sistem tata air
d. Pemeliharaan peralatan & Fasilitas Bendungan
4. Tahap Pasca Operasi Bendungan
a. Rehabilitasi Arel Bendungan
b. Demobilisasi Tenaga Kerja
c. Demobilisasi Peralatan dan Material

3-32
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
3.6.1. Tahap Pra-Konstruksi
• Kegiatan Perizinan, Survei dan Sosialisasi
1) Sumber Dampak
Sumber dampak dari kegiatan tahap sosialisasi berupa pe rizinan,
survei dan kegiatan sosialisasi, ada petugas hilir mudik di areal
lokasi kegiatan. Kegiatan tersebut menghasilkan reaksi sosial dari
masyarakat secara langsung, khususnya masyaarakat yang tinggal
di sekitar lokasi kegiatan.
2) Janis Dampak Lingkungan
Jenis dampak lingkungan yang akan terjadi adalah berupa
timbulnya rasa tidak nyaman dari satu dua orang di sekitar lokasi
kegiatan akibat mendapat informasi rencana remedial saat kegiatan
survei berlangsung.
3) Sifat dan Besaran Dampak
Sifat dan Tolak u kur dari besaran dampak Lingkungan adalah
negative kecil dan sementara , ada satu dua warga masyarakat
menyatakan ketidak sukaan t erhadap recncana kegiatan. Persepsi
negatif dari masyarakat akan menurun set elah selesainya kegiatan
survei.
4) Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi areal rencana kegiatan,
dapat dipastikan sedikit terganggu, karena ada sebagian
masyarakat menujukan rasa pro dan kontra terhadap rencana
kegiatan remedial bendungan .
➢ Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan adalah melakukan
adaalah sosialisasi sesuai aturan hukum yang berlaku.
➢ Pendampingan kegiatan survey bersama petugas dari desa,
dinas dan pihak desa.
➢ Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan: pada daerah sekitar
kawasan lahan rencana kegiatan remedial.
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan : dilakukan selama
tahap proses pra-konstruksi berlangsung.

3-33
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Rote Ndao dan Dinas PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Rote Ndao.

3.6.2. Tahap Konstruksi


• Rekruitmen Tenaga Kerja
(1) Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kegiatan rekruitmen tenaga kerja,
adanya perebutan pekerjaan dari tenaga dan buruh kontrak yang
berasal dari lingkungan lokal. Pada tahap proses perekrutkan
pekerjaan akan berdampak langsung kepada masyarakat sekitar
lokasi kegiatan.
(2) Jenis Dampak lingkungan
Jenis dampak lingkungan yang ditimbulkan adalah kecemburuan
dari warga sekitar lokasi kegiatan, merasa tidak nyaman dan
menunjukan perasaan tidak suka ter hadap aktifitas pekerja yang
sedang berlangsung.
Sedangkan yang berdampak positif adalah adanya keterlibatan
tenaga kerja lokal, sebagai pekerja atau usaha informal sehingga
berdampak terhadap penambahan pengasalian atau pendapatan
sepanjang kont rak kerja atau aktifitas konstruksi berlangsung.
(3) Sifat dan Besaran Dampak
Dampak lingkungan yang tarjadi dari kegiatan perekrutan tenaga
adalah positif kecil dan sementara , karena keterlibatan
masyarakat secara langsung hanya pada saat proyek berjalan. Ada
masyarakat sebagian kecil warga yang akan terlibat bekerja pada
tahap konstruksi sesuai ( SOP) yang baku.
(4) Kondisi Lingkungan
Dari hasil pengamatan terhadap kondi sl ingkungan di sekitar
lokasi rencana kegiatan, dapat dipastikan bahwa minat
masyarakat terhadap peluang pekerjaan perlu dikelola:
3-34
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
➢ Bentuk Upaya Pengelolaan Llngkun gan: Melakukan pandataan
jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan peluang kerja.
➢ Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan: pada areal dalam lokasi
dan sekitar lokasi rencana kegiatan.
➢ Periode Pengelolaan dan P emantauan: dilakukan selama
proses konstruksl berlangsung.
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Rote Ndao dan Dinas PU dan Penataan
Ruang Kabupaten Rote Ndao.

• Mobilisasi dan De -mobilisasi Bahan Material Sedimen


(1) Sumber Dampak
Sumber dampak dari pros es mobilisasi dan de -mobilisasi adalah
terjadi hilir mudik kendaraan angkut bahan sedimen dan hilir
mudik alat berat, pada lokasi proyek maupun menuju lokasi
Bendungan.
(2) Jenis Dampak Li ngkungan
Jenis dampak lingkungan yang a kan terjadl adalah berpontensi
terjadi peningkatan partikel debu, kebisingan dan kepadatan lalu
lintas, yang dapat terjadi kemacetan.
(3) Besaran Dampak lingkungan
Sifat dan Tolak ukur besaran dampak lingkungan pada tahap
mobilisasi dan de -mobilisari bahan material dan alat konstruksi
adalah negatif kecil dan sementara, karena kegiatan mobilisasi
dapat dikelola dengan bantuan aparat desa/ masyarakat
setempat.
(4) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan di sekitar lokasi dan mobilisasi alat konstruksi
akan berdampak secara sosial dan kesehatan, adanya ketidak
nyamanan bagi sebagian kecil warga yang berpapasan dengan
aktifitas mobilisasi dan de -mobilisasi.
3-35
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan adalah: Pengelolaan dan
Pemantauan:
➢ Melakukan sosialisasi dengan masyarakat sebelum pekerjaan
mobilisasi berlangsung.
➢ Membuat jadwal kegiatan mobilisasi dan kerja sama dengan
pihak petugas lalulintas.
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan: dilakukan pada saat
proses kegiatan mobilisa berlangsung
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup dan Dinas Perhubungan Kabupaten Rote Ndao

• Proses Pembersihan Lahan


1) Sumber Dampak
Sumber dampak dari pros es pembersihan dan konstruksi adalah
adanya aktifitas alat konstruksi untuk proses p engolahan tanah,
penimbunan matarial, proses konstruksi, pembuatan tempat
bahan material sedimen, pembersihan lahan proyek,
pembangunan sarana proyek dan hilir mudik pekerja konstruksi
di areal lokasi kegiatan.
2) Jenis Dampak Li ngkungan
Jenis dampak lingkungan yang a kan terjadl adalah terjadi
peningkatan partikel d ebu, adanya timbulan limbah padat darl
sisa bahan mat erial, adanya limbah cair yang tercecer dan
meningkatkan tingkat kebisingan dari alat konstruksi dan pekerja
Bendungan.
3) Besaran Dampak lingkungan
Sifat dan Tolak ukur besaran dampak lingkungan pada tahap
konstruksi adalah positif dan negatif kecil dan sementara, karena
kegiatan konstruksi dapat d ikelola dengan ma najemen proyek
(SOP), proses pekerjaan selalu dalam pengawasan pada saat
konstruksi berjalan. Tertuang dalam Penataan kelola kontrak
3-36
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
kerja yang diatur dala m rencana kerja dan syarat -syarat
konstruksi.

4) Kondisi Lingkungan
a. Kondisi lingkungan di sekitar lokasi areal rencana Bendungan
batu dan pasir akan berdampak secara sosial, adanya limbah
padat hasil aktifitas, limbah cair dari sisa aktifitas,
menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
b. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan adalah Pengelolaan
dan Pemantauan:
➢ Melakukan sosialisasi dan berinteraksi secara rutin dengan
warga sekitar atau dengan tokoh masyarakat setempat.
➢ Menjadwalkan waktu konstruksi dilakukan dengan
memperhatikan tingkat kebisingan dan aktifitas adat istiadat
masyarakat sekitar lokasi.
➢ Upanya kegiatan pengelolaan limbah secara teratur agar
tidak menimbulkan timbulan atau mencemari lingkungan
sekitar.
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan: dilakukan pada saat
proses kegiatan kostruksi sedang berlangsung.
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup dan Dinas Perhubungan Kabupaten Rote Ndao

3.6.3. Tahap Operasional


• Rekruitmen Tenaga Kerja
(1) Sumber Dampak
Sumber dampak dari kegiatan rekru itmen tenaga kerja pada
tahap opersianal diperkirakan akan terjadi penyesuaiaan jumlah
pekerja, dampaknya bersifat kecil negative dan sementara. Saat
kegiatan kegiatan bahan material jadi, jumlah pekerja sangat
tergantung pada kebutuhan/permintaan dari hasil kegiatan.
3-37
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
(2) Jenis Dampak Lingkungan
Jenis dampak lingkungan yang ditimbulkan adalah timbulnya
kecemburuan dari warga sekitar lokasi kegiatan yang tidak
diterima sebagai pekerja atau pegawai. Sebag ian masyarakat
merasa tidak nyaman dan menunjukan perasaan tidak suka
terhadap aktifitas keg iatan operasional ( kegiatan).
(3) Sifat dan Besaran Dampak
Dampak lingkungan yang terjadi dari kegiatan perek rutan
tenaga kerja adalah negative kecil dan sementara . Sebagian orang
akan merasa kecewa dan menunjukan ketidak sukaan terhadap
operasional bendungan karena adanya pemutusan hubungan
kerja.
(4) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kegiatan, sebagian m asyarakat
dapat menerima adanya kegiatan operasional Bendungan karena
dianggap dapat meningkatan budidaya pertanian sekitar lokasi
bendungan.
➢ Kegiatan Pengelolaan dampak lingkungan adalah melakukan
sosialisasi dan menjelaskan tentang aktifitas dan kegiatan dari
proses kegiatan rekrutmen pekerja .
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan : pengelolaan dilakukan
selama proses aktifitas operasional ( kegiatan) berlangsung,
pemantauan laku kan secara periodik per 6 (enam) bulan.
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup dan Dinas Tenaga Kerja Rote Ndao

• Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan


(1) Sumber Dampak
Operasinal dan Pemeliharaan bendungan, dapat terjadi kerusakan
dan dapat berubah fungsi. Terjadi pengurangan jumlah pekerja
bidang konstruksi. Namun kondisi bendungan dapat dimanfatkan
3-38
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
sebagai penyedia sumber air pertanian dan kebutuhan lain -lain.
Kegiatan utama bendungan adalah pemeliharaan dan operasional.
(2) Jenis Dampak Lingkungan
Jenis dampaknya akibat beralih ke kegiatan operasional adalah
pemutusan hubungan kerja pekerja konstruksi, peningkatamn
pelayanan sumber air, sehingga masyarakat akan merasa lebih baik
karena ketersediaan sumber air lebih terjamin.
(3) Sifat dan Besaran Dampak
Sifat dan Besaran Dampak Lingkungan ada lah negatif kecil dan
sementara, pekerja mengalami pemutusan kerja dan pendapatan
yang telah disepakati sesuai kontrak kerja. Dampak posistif
sebagian masyarakat dapat lebih terjamin dari ketersedian sumber
air danau.
(4) Kondisi Lingkungan
Secara umum kondisi lingkungan pasca operasional Bendungan
dapat diprediksi sebagai berikut:
➢ Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan: akan disesuaikan sesuai
ketentuan ketenaga kerjaan, adanya ganti rugi dan pemberian
pesangon terhadap karyawan yang terkena PHK.
➢ Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan: pada daerah
permukiman di sekitar areal lokasi bendungan.
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan : pengelolaan dilakukan
sebelum terjadinya kondisi tahap operasional bendungan.
➢ lnstitusi Pengelolaan dan Pemantauan adalah DJSDA Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II , Institusi Pengawas adalah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
dan Dinas PUPR Rote Ndao

3.6.4. Tahap Pasca Operasional


Pada tahap pasca operational bendungan, maka segala akatifitas
usaha akan berubah fungsi/ditiadakan. Dengan demikian langkah dari
keberlanjutan dampak lingkungan diuraikan sebagai berikut:

3-39
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
a) Sumber Dampak
Berkahirnya semua aktifitas operasional Bendungan, akan berubah
fungsi lahan secara total terhadap kondisi rona lingkungan yang
ada selama ini, serta tidak ada lagi aktifitas manusia dan alat
kegiatan yang selama ini terjadi.
b) Jenis Dampak Lingkungan
Jenis dampaknya adalah terjadi pengalihan fungsi lahan dan
dapat terjadi pemutusan hubungan kerja, sehingga adanya
kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian dan berdampak
terhadap usaha kecil informal.
c) Sifat dan Besaran Dampak
Sifat dan Besaran Dampak Lingkungan ada lah negatif kecil dan
sementara, karena sejumlah pekerja mengalami pemutusan kerja
dan timbul masalah terhadap pendapatan dan penambahan
pengangguran baru.
d) Kondisi Lingkungan
Secara umum kondisi lingkungan pasca operasional Bendungan
batu dan pasir dapat diprediksi sebagai berikut:
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan: akan disesuaikan sesuai
ketentuan ketenaga kerjaan, adanya ganti rugi dan pemberian
pesangon terhadap karyawan yang terkena PHK.
e) Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan: pada daerah permukiman
di sekitar areal lokasi bendungan.
➢ Periode Pengelolaan dan Pemantauan : pengelolaan dilakukan
sebelum terjadinya kondisi tahap operasional bendungan.
➢ Institusi pengelolaan Pematauan Lingkungn Hidup dari dinas
Lingkungan Hidup dan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
Kabupaten Rote Ndao

Pada tahap pasca operasional, proses kegiatan akan disesuai kan


berdasarkan jadwal umur kegiatan, apakah manajemen pengelola
bendungan masih mempertahankan kegiatan tersebut atau
dikemudian hari sesua i dengan perkembangan jaman, akan diubah

3-40
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
peruntukan. Dengan dem ikian, upaya kajian lingkungan akan tetap
disesuaikan dengan kebutuhan dari perkembangan kegiatan
operasional remedial pasir dan batu tersebut.

Gambar: 3.8.
Alur Kegiatan Pra Konstruksi (Pra -Remedial)

Persepsi Masyarakkat di
Pengadaan Lahan sekitar lokasi kegiatan

Sosialisasi/Perizinan Kesepakatan Warga/Pemda

Kesiapan Admistrasi Kelengkapan Izin

Gambar: 3.14.
Diagram Dampak Kegiatan Tahap Operasional

Bising, Polusi udara,


Tahap Persiapan Perubahan tata guna
lahan

Operasional Pengelolaan Lingkungan

Pemeliharaan Stabilisasi Bendungan

3.7. Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan


Berikut ini dapat disajikan hasil analisis parameter lingkungan,
yang dilakukan sebagai hasil uji lapangan maupun hasil pemeriksaan
laboratorium. Hasil pemeriksaan sampel dari sumber air Danau Tua,

3-41
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
sebagai kategori air kelas 3 (tiga), sesuai Peraturan Pemerintah No mor
22 Tahun 2021 pada Lampiran VI tentang Baku Mutu Air Nasional.
Merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
tanaman, dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.

Selain pemeriksaan sampel air, dilakukan juga pemeriksaan


terhadap tingkat ke bisingan dan udara, lokasi kegiatan pengukuran dan
pengambilan parameter lingkungan terletak di permukiman dusun I,
dan sekitar lokasi saluran irigasi depan spillway. Dan selanjutnya dapat
dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9.
Hasil Pemeriksa an Kualitas Air
PP No. 22 Thn 2021
J enis Ha sil
No Sa tu a n K a d a r M a k s i m um K etera nga n
P emer iksa a n P emer iksa a n yang diperbolehkan
A P A RA MET ER B IO L O G I
1 T ota l C oliform >240 0 MP N/1 0 0 ml 5000 MS
2 F eca l C oliform 1100 1000 T MS
B P A RA MET ER F IS IKA
1 Su hu 29, 5 ◦C 30 MS
2 T DS 301 NT U 1000 MS
3 T SS 1 5, 5 mg/l 50
C P A RA MET ER K IMIA
1 pH 7, 2 - 6-9 MS
2 BOD 4, 6 mg/L 3 MS
3 COD 20 , 5 mg/L 25 MS
4 Su lfa t 49 mg/L 300 MS
5 Klorida 1 64 mg/L 300 MS
6 F lou rida <0 , 1 0 mg/L 0,02 MS
7 Klorin 0,03 mg/L 0,02 MS
8 A rsen 0,05 mg/L 0,00 MS
9 B esi 0 mg/L 1 , 64 MS
10 Ka dmiu m <0 , 0 0 2 mg/L 0,01 MS
11 Ma nga n 0,4 mg/L 0 , 87 MS
12 Kromiu m <0 , 0 1 mg/L 0,05 MS

S u m b e r D a t a : Ha s i l P e m e r i k s a a n U P T L ab o r a t o ri u m K o t a K u p a n g , T a h u n 2 0 2 2
T M S = T i d a k M e m e nu h i S y a r a t
M S = M e m e n u hi S y a ra t

3-42
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Tabel 3.10.
Hasil Pemeriksaan Kebisingan dan Kualitas Udara
Jenis Ha sil B a ku Ketera nga n
No A la t Uku r Sa tu a n
P emeriksa a n Uku r Mu tu
1 T iti k 1
- Konsentra si P a rticle
32 µg/Nm 3 1 50 MS
P a rtikel C ou nter
- Kelemb a b a n Hygrometer 68 % - -
- Su hu Hygrometer 29 ◦C -
- Kecepa ta n
A nemometer 3, 4 Km/ja m - -
A ngin
- Keb isinga n A la t SL M 56, 1 dB 60 MS
2 T iti k 2
- Konsentra si P a rticle
22 µg/Nm 3 1 50 MS
P a rtikel C ou nter
Kelemb a b a n Hygrometer 68 % - -
Su hu Hygrometer 29 ◦C - -
Kecepa ta n A ng in A nemometer 2, 7 Km/ja m - -
Keb isinga n A la t SL M 52, 3 dB 60 MS
S u m b e r D a t a : Ha s i l P e m e r i k s a a n K o n s u l ta n , T a h un 2 0 2 2
T M S = T i d a k M e m e nu h i S y a r a t , M S = M em e n u h i S y ar a t

Kesimpulan: dari hasil pemeriksaan sampel lingkungan dilakukan oleh


konsultan dan UPT Laboratorium Kota Kupang menunjukan bahwa:
1. Untuk kualitas air secara fisik dan kimia, memenuhi syarat
kesehatan;
2. Untuk pemeriksaan parameter kimia dan kebisingan, memenuhi
ambang batas kesehatan;
3. Sehingga sesuai dengan kondisi rona lingkungan awal , kualitas
lingkungan di rencana wilayah pengelolaan secara lingkungan
hidup relative baik sesuai parameter yang diukur.

3.8. Rona Lingkungan Awal


3.8.1. Komponen Geo -Fisik Kimia.
a. Iklim dan Curah Hujan
Kondisi iklim di wilayah kecamatan Rote Barat Daya Kabupaten
Rote Ndao beriklim tropis yang terbagi menjadi dua musim yakni
musim penghujan dan musim kemarau. Suhu udara di wilayah
kecamatan Rote Barat Daya, dengan tingkat kelembapan nisbi
berkisar antara80 %–98 %. Musim kemarau di wilayah Rote Ndao
biasanya berlangsung selama ≥7 bulan yaitu pada periode bulan
3-43
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
April–November dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara
itu, musim penghujan di umumnya berlangsung singkat pada
periode bulan Desember –Maret dengan bulan terbasah adalah
Januari yang cu rah hujan bulanannya di atas 200 mm per bulan.
Curah hujan tahunan di wilayah Rote Ndao berkisar antara 200–
600 mm disaat bulan hujan, dengan jumlah hari hujan rata-rata
berkisar antara 17-26 hari hujan
b. Kualitas Udara dan Kebisingan
Kualitas Udara di sekitar lokasi kegiatan yang ditentukan oleh kadar
zat-zat pencemar yang terdapat di dalam udara sekitar kegiatan ini
dianggap relative baik, karena masih cukup banyak tumbuhan
peneduh yang tumbuh di sekitar badan sungai Rote Barat Daya .
Walaupun demikian akan dilakukan pengukuran kualitas udar a dan
kebisingan di udara bebas secara berkala bekerja sama dengan
laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rote Ndao.
Pengukuran kualitas udara dilakukan setiap 6 bulan sekali dan hasil
pemeriksaan akan dibandingkan dengan baku mutu yang
diisyaratkan sesuai peraturan tentang Baku Mutu Udara Ambien dan
Emisi Sumber Tidak Bergerak di kabupaten Rote Ndao. Berdasarkan
hasil pengamatan lapangan dari kondisi lingkungannya relative jauh
dari pemukiman masyarakat, dimana sumber kebisingan dari
aktivitas ini tidak terlalu berpengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya.
c. Topografi/Morfologi (Bentuk Rupa Bumi)
Lokasi rencana Bendungan pengambilan batu dan pasir berada pada
elevasi dasar sungai dengan ketinggian antar ± 61 s/d 52 meter
diatas permukaan laut . Kemiringan lereng sempadan sungai
bervariasi 4°- > 35° dibagian barat dari sempadan sungai . Umumnya
dijumpai kondisi sungai dengan erosi horizontal lebih dominan
dibanding erosi vertical. Morfologinya berupa dataran
bergelombang berbuKeet sedang, kecuali pada rencana bukaan
Bendungan yang memiliki morfologi cukup datar. Daerah ini
umumnya ditempati oleh endapan endapan erosi akibat banjir.
3-44
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
d. Stratifrafi/Litologi
Lokasi Permohonan IUP termasuk cekungan Soa yang termasuk
wilayah Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Rote Ndao. Kondisi
lingkungan yang memberikan informasi tentang bentang alam
daerah penelitian yang terdiri dari satuan morfologi dataran, dan
satuan morfologi bergelombang lemah. Sungainya berpola aliran
centripetal, berstadia Sungai Dewasa -Tua, sungai tua, Sungai
Periodik/Permanen, dan Sungai Episodik/Intermittent, ( Jurnal
arkeologi; hasil penilitian Fadhlan Syuaib Intan, 2019 ). Batuan
penyusun adalah breksi vulkanik, tufa, kongl omerat, dan endapan
aluvial. Struktur geologi berupa patahan dari jenis patahan normal
membentuk sungai seperti DAS Rote Barat Daya.

3.8.2. Komponen Biologi


a. Flora
Pada lokasi pengambilan bahan material sedimen batu dan pasir
secara umum terlihat sebagai padang ilalang dan ditumbuhi
tanaman liar, kebanykan tumbuh berjejer di sepanjang tepi sungai
Rote Barat Daya . Sedangkan pada lokasi kegiatan jenis tanaman
yang ditemukan umu mnya ditanam di kebun , buah atau pekarangan
di perkampungan warga. Jenis tanaman yang umum ditemukan
dapat dilihat padaTabel beriku t ini:
Tabel: 3.11.
Jenis Flora di Sekitar Lokasi Kegiatan
No Nama Latin Nama Lokal Manfaat
1 Corypha utan Gebang/Gawang Buah/Daun
2 Borassus flabellifer Lontar Buah/Daun
3 Carica Papaya Pepaya Buah
4 Coccos nucifera Kelapa Buah
5 Mangifera indica Mangga Buah
6 Anacardium occidentale Jambu Mete Buah/biji
7 Bambusoideae Bambu Batang
8 Musa paradisiaca Pisang Buah
9 Zea mays Jagung Buah
10 Albizzia falcotaria Sengon Industri
Sumber Data; Hasil Pengamatan dan wawancara Konsul tan, 202 2

3-45
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
b. Fauna
Jenis-jenis fauna yang terdapat diwilayah kegiatan diamati langsung di
lapangan melalui pengamatan atau pengenalan suara, pengenalan jejak
kaki, jejak kotoran, wawancara langsung dengan masyarakat setempat.
Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah studi anta ra lain burung,
mamalia, reptile dan amphibian.
Tabel: 3.10.
Jenis Fauna di Lokasi Kegiatan
No Nama Latin Nama Lokal Kuantitas
A Mamalia/Reptil
1 Bos javanicus Sapi Bali Banyak
2 Malayopython reticulatus Ular SediKeet
3 Rattus Tiomanicus Tikus Belukar Banyak
4 Hemidactylus sp. Cicak Banyak
5 Gecko gecko Kadal SediKeet
B Burung/Aves
1 Loncxhura Malacca Burung pipit Banyak
2 Paser Montana Burung Gereja Banyak
3 Streptopelia chinensis Terkukur SediKeet
C Amfibi/ Binatang Air
1 Gecarcinucoidea Kepiting sedang
2 Bufo melanotictus Katak SediKeet
3 Crustacea Udang sediKeet
4 Monopterus albus Belut sediKeet
5 Oreochromis mossambicus Ikan Mujair sedang
Sumber Data; Hasil Pengamatan dan wawancara Konsul tan, 202 2

3.8.3. Komponen Sosial


a. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data (BPS) Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka Tahun
2021, untuk luas wilayah kecamatn Rote Barat Daya memiliki
kepadatn penduduk 218 jiwa/Km 2 , dengan jumlah pendudk pada
tahun 2021 berjumlah 24.985 Jiwa.
Berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat setempat,
dihasilkan kesepakatan bahwa masyarakat pada prinsipnya
mendukung dan tidak keberatan dengan adanya kegiatan remedial
bendungan. Namun ada sebagian masyarakat yang beraktifitas
bercocok tanaam pada lokasi lahan pasang surut di sisi danau,
meminta agar saat konstruksi diperhatikan dan bisa menjamin agar
kegiatan bercocok tanam tid ak terganggu dengan aktifitas proyek.
3-46
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Dengan demikian, pihak pemrakarsa/ pelaksana dapat
memperhatikan segala informasi atau gejolak perasaan dari
masyarakat agar tidak berdampak besar terhadap aktifitas kegiatan.

b. Kesempatan kerja dan Berusaha


Dengan adanya rencana remedial batu dan pasir di Desa Lalukoen
dan Desa Lidor kecamatan Rote Barat Daya , maka kesempatan kerja
baru bagi penduduk sekitar areal kegiatan akan terbuka lebar..
Semakin banyak orang terlibat secara langsung atau tidak langsung,
maka peluang berusaha akan menjadi lebih besar. Peluang berusaha
pada sektor jasa ikutan lain misalnya warung/kios untuk kebutuhan
sehari-hari, jasa informal lain sangat terbuka bagi masyarakat sekitar
lokasi kegiatan.

3-47
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
BAB 4
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN
DAN UPAYA PENGELOLA AN LINGKUNGAN HIDUP
SERTA UPAYA PEMANTAUA AN LINGKUNGAN HIDUP

4.1. Matriks Pengelolaan Lingkungan


Pada Tahap proses kegiatan analisa dampak lingkungan, kajian
analisa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Disampaikan pada matriks tentang Standar Penge lolaan
Lingkungan dan Standar Pemantauan Lingkungan Hidup yang akan
menjadi pedoman ke giatan untuk pemrakarsa, pemerintah darah serta
masyarakat di sekitar lokasi untuk digunakan sebagai kegiatan
pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan.
Berikut ini disampaikan bentuk matrik s tersebut yang terdiri dari
empat sub kolom, yaitu:
1. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
2. Bentuk standar pengelolaan lingkungan hidup,
3. Bentuk standar pemantauan lingkungan hidup,
4. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup.
Berikut ini disampaikan dampak lingkungan yang ditimbuikan
dan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang diuraikan pada tabel
matriks pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Tabel matriks
menguraikan tentang rencana kegiatan pengambilan material
sedimentasi yang terdiri dari empat tahap kegiatan berupa; tahap Pra-
Konstruksi , tahap Konstruksi , tahap Operasional dan tahap Pasca
Operasional . Dapat dilihat pada Matriks 4.1. sebagai berikut:

4-1
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
TABEL 4.1. MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI
PENGELOLA
Su mb er B esa ra n STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN S T A N D A R P E M A N T AU A N L I N G K U N G A N
J enis Da mpa k DAN
da mpa k Da mpa k PEMANTAUAN
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE KET
A . T a ha p P ra - Konstru ks i:
1. Kegiatan a. Adanya reaksi • Kurang lebih • Melakukan permukiman Sebelum Melakukan Permukiman Sebelum dan 1. (*) DJSDA
Perizinan, sosial dari ada satu dua pendekatan, & sekitar areal adanya pemantauan sekitar areal selama Balai Wilayah
survey masyarakat warga s o s i a l i s a si rencana kegiatan di sekitar lokasi periode Sungai Nusa
lapangan sekitar lokasi menunjukan • Ada lokasi konstruksi lokasi kegiatan survey Tenggara II

(1/*)Instaansi Pelaksana
dan kegiatan rasa ketidak pendampingan kegiatan berlangsung proyek berlangsung 2. (**) Dinas PKP
sosialisasi sukaan petugas survei & LH, Dinas
PUPR & Dinas
Polisi
Pamongpraja
dan Kebakaran

B . T a ha p Ko nstru k si
1 . R e k r u h m en a . Adanya • Satu dua •Perekrutkan permukiman selama Pendataan Permukiman selama 1. (*) DJSDA
tenaga kecemburuan warga tenaga kerja sekitar areal proses tenaga kerja sekitar areal proses Balai Wilayah
kerja Sosial menunjukan diprioritaskan rencana konstruksi yang sesuai lokasi konstruksi Sungai Nusa
konstruksi b. Peningkatan ketidak bagi warga lokasi berjalan dengan kegiatan berjalan Tenggara II

(2/**) Instansi Pemantau /Pengawas


pendapatan/ sukaan setempat kegiatan aturan yang 2. (**) Dinas
ekonomi berlaku Sosial, Dinas
masyarakat Tenaga Kerja

2. Mobilisasi a. Gangguan • Volume • Pengawalan Jalur jalan selama pemantauan Permukiman selama 1. (*) DJSDA
dan de- Lalulintas kendaraan dari aparat masuk keluar proses mobilisasi sekitar areal proses Balai Wilayah
mobilisasi pada akses meningkat, lalulintas kendaraan konstruksi kendaraan lokasi konstruksi Sungai Nusa
peralatan menuju lokasi • Peningkatan • Komunikasi sekitar areal berjalan proyek kelur kegiatan berjalan Tenggara II
dan bendungan partikel debu dgn warga kegiatan masuk lokasi 2. (**) Dinas PKP
material b. M e n u r u n n y a • Sumeber dari alat s e k i t a r l o k a s i kegiatan & LH, Dinas
kualitas operator, • Penyiraman PUPR & Dinas
udara dan melebihi rona jalan Perhubungan
kebisingan awal (75-88)dB lingkungan

3. Proses a. Adanya • P e n i n g k a t a n • Sosialisasi warga permukiman selama proses Selama Arel lokasi selama 1. (*) DJSDA
Pembersihan peningkatan p a r t i k e l d e b u • Pengamanan K3, sekitar areal pembersihan proses Kegiatan proses Balai Wilayah
lahan dan kebisingan dan melebihi rona siapkan SOP, rencana lokasi pembersihan konstruksi Sungai Nusa
Konstruksi debu awal >(75-88)dB kegiatan lahan berjalan Tenggara II

4-2
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
TABEL 4.1. MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI
PENGELOLA
Su mb er B esa ra n STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN S T A N D A R P E M A N T AU A N L I N G K U N G A N
J enis Da mpa k DAN
da mpa k Da mpa k PEMANTAUAN
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE KET
b. Gaguan terhadap • Degradasi • Menyediakan selama Selama Arel lokasi 2. (**) Dinas PKP
vegetasi, fauna lingkungan sekitar wadah TPS proses proses Kegiatan selama & LH, Dinas
dan kualitas air lokasi kegiatan •Komunikasi konstruksi pembersihan proses PUPR & Dinas
danau dgn warga berjalan lahan konstruksi Perhubungan
sekitar
4. Proses a. Adanya • Kebisingan • Pengamanan permukiman selama Pemantauan Areal selama 1. (*) DJSDA
Konstruksi peningkatan melebihi rona K3, persiapan sekitar areal proses aktifitas kegiatan proses Balai Wilayah
pekerjaan kebisingan awal (75- SOP rencana konstruksi konstruksi konstruksi Sungai Nusa
tanggul dan 88)dB lokasi berjalan pekerjaan berjalan Tenggara II
dan jalan. Penigkatan • Terjadi kegiatan tanggul dan 2. (**) Dinas PKP
debu tebaran debu jalan & LH dan
D i n a s P U PR

b. Pembuangan • Menghasilkan • Menyediakan areal selama Pemantauan Areal selama 1. (*) DJSDA
sisa limbah/ limbah padat wadah TPS rencana proses proses kegiatan proses Balai Wilayah
sampah sebesar ± 0.5 agar sampah lokasi konstruksi pengelolaan konstruksi Sungai Nusa
konstruksi M3 /hari segerah kegiatan berjalan limbah berjalan Tenggara II
(padat dan diangkut ke 2. (**) Dinas PKP
cair) lokasi TPS/ & LH, & Dinas
Proses 3R Kesehatan

c. Terjadi • Adanya • Membuat areal selama Pemantauan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
peningkatan peningkatan penyiraman rencana proses proses Kegiatan proses Balai Wilayah
partikel debu partikel debu pada lokasi lokasi konstruksi pengolahan konstruksi Sungai Nusa
yang brsifat mobilisasi alat kegiatan berjalan debu dan berjalan Tenggara II
sementara berat, K3 kebisingan 2. (**) Dinas PKP
& LH, Dinas
5. Proses a. Adanya • Menghasilkan • Perawatan Lokasi areal selama pemantauan Lokasi areal selama PUPR & Dinas
Pengambil mobilisasi ceceran rutin jalur proses proses pengambilan proses Kesehatan
an alat berat minyak dan kendaraan penagngkuta konstruksi pengerukan dan lokasi konstruksi 1. (*) DJSDA
material dan mobil sampah dari bertat, K3 n dan areal berjalan dan penumpukan berjalan Balai Wilayah
sedimen pengangkut. aktifitas • Menyediakan penumpukan pengangkuta material Sungai Nusa
pengerukan bak sampah n material sedimen Tenggara II
sedimen 2. (**) Dinas PKP
b. Adanya debu • Meningkatnya • Melakukan Lokasi areal selama terhadap Lokasi areal selama & LH, Dinas
akibat lalu tebaran penyiraman Kegiatan dan proses teknis/SOP lokasi jalur proses PUPR

4-3
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
TABEL 4.1. MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI
PENGELOLA
Su mb er B esa ra n STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN S T A N D A R P E M A N T AU A N L I N G K U N G A N
J enis Da mpa k DAN
da mpa k Da mpa k PEMANTAUAN
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE KET
lalang partikel debu badan jalan sepanjang konstruksi proses jalan truk konstruksi
kendaraan di sekitar secara rutin jalan berjalan pengambilan pengangkut berjalan
angkut lintasan jalan agar tidak lintasan
material proyek berdebu truck
sedimen pengangkut

C. Tahap Operasional

1. Rekrutmen a. Adanya • Satu dua • Dilakukan Lokasi areal selama Melakukan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
tenaga kecemburuan warga S o s i a l i s a si Kegiatan/ proses pemantauan Kegiatan/kan proses Balai Wilayah
kerja/ Sosial menunjukan sesuai aturan kantor desa operasional tenaga kerja tor rumah operasional Sungai Nusa
tenaga rasa pekerja berjalan jaga berjalan Tenggara II
kontrak ketidaksukaan 2. (**) Dinas PKP
& LH, & Dinas
Tenaga Kerja

b. Peningkatan • Kurang lebih • Perekrutkan Lokasi areal selama Pemantauam Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
pendapatan beberapa tenaga kerja Kegiatan proses terhadap Kegiatan proses Balai Wilayah
masyarakat warga dapat diprioritaskan operasional pekerja yang operasional Sungai Nusa
sekitar terlibat bagi warga berjalan terkena Tenggara II
sebagai setempat, K3 dampak 2. (**) Dinas PKP
pegawai BPJS dll. & LH, & Dinas
kontrak Tenaga Kerja

2. Kegiatan a. Kehilangan • Pemutusan • Membuat Lokasi areal Selama pemantauan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
Operasional Pekerjaan Hubungan kesepakatan Kegiatan/ periode terhadap Kegiatan proses Balai Wilayah
dan bidang Kerja, pekerja kontrak kerja, Kantor pemutusan kegiatan operasional Sungai Nusa
Pemeliharaa Konstruksi lokal dan dan pemberian M a n a j em e n hubungan operasional berjalan Tenggara II
n kontrak hak pekerja proyek kerja 2. (**) Dinas PKP
sesuai atruran & LH, & Dinas
Tenaga Kerja
b. Kerusakan • Kebocoran, • Penyiapan Lokasi areal selama pemantauan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
Bendungan kerusakan Tenaga Bendungan proses dan evaluasi Bendungan proses Balai Wilayah
dan sarana tanggul dan Operator dan operasional secara operasional Sungai Nusa
penunjang Pemeliharan berjalan berkala dan berjalan Tenggara II
rutin rutin

4-4
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
TABEL 4.1. MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI
PENGELOLA
Su mb er B esa ra n STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN S T A N D A R P E M A N T AU A N L I N G K U N G A N
J enis Da mpa k DAN
da mpa k Da mpa k PEMANTAUAN
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE KET
ancaaman (per 6 2. (**) Dinas PKP
banjir bulan) & LH, & PUPR

• Mengganggu Lokasi areal selama pemantauan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
• Penyipan SOP
kenyamanan Bendungan proses dan evaluasi Bendungan proses Balai Wilayah
dan peralatan
dan ketenagan operasional secara operasional Sungai Nusa
pemeliharaan
masyarakat berjalan berkala dan berjalan Tenggara II
sekitar rutin (per 6 2. (**) Dinas PKP
bulan) & LH, & PUPR
c. Pencemaran
Air danau Adanya Lokasi areal selama pemantauan Lokasi areal selama 1. (*) DJSDA
• Penyipan SOP
sampah dan Bendungan proses dan evaluasi Bendungan proses Balai Wilayah
dan
limbah di operasional secara operasional Sungai Nusa
pengelolaan
dalam danau berjalan berkala dan berjalan Tenggara II
limbah
rutin (per 6 2. (**) Dinas PKP
bulan) & LH, & PUPR
D. Tahap Pasca Operasional

Berakhirnya a. Kehilangan a. Pekerja S o s i a l i s a si Lokasi areal Selama M o n i t or i n g Lokasi areal M o n i t or i n g Pemerintah


aktifitas Pekerjaan mengalami sesuai dengan Kegiatan/ proses dan upaya Bendungan dan upaya Kabupaten Rote
operasional b. Keresahan pemutusan aturan dan kantor pasca penyelesaian penyelesaia Ndao,
dari mantan pekerjaan hak-hak direksi operasional masalah yang n masalah khususnya Dinas
pekerja b. Timbul pekerja, sedang yang T r a n s m i gr a s i
masalah memberikan berjalan sedang dan Tenaga
baru, ada pesangon atau terjadi Kerja.
tejadi ganti rugi.
penganguran

4-5
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4.3. Daftar Pustaka
4.3.1. Perundang-undangan
Pada bagian ini sumber data dan informasi yang digunakan
dalam penyususnan dokumen formular UKL-UPL kegiatan
pengambilan material sedimentasi batu dan pasir dan kegiatan
operasional menngacu pada daftar pustaka perundang-undangan
sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
3. Undang -undang No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah RI No. 22 tahun 2021 Tentang:
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Beserta Lampiran-lampirannya.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011
Tentang Pelayanan Darah;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2010
tentang Bendungan
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesi a Nomor 38 Tahun 2011
Tentang Sungai
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017
tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup ;

4-8
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014
tentang pengelolaan Limbah B3
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2021
tentang Pengendalian Pencemaran Air;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2020
tentang Pengelolaan Sampah Spesifik;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. 4
Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup ;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 6 Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 27/P RT/M/2015 Tentang Bendungan ;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi;
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Um um Nomor 06/PRT/M/2011
Tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air;
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor No 25 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang oleh Departemen Pekerjaan Umum.
21. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 111
tahun 2003 tentang Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman
kajian Pembuangan Air Limbah
22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor : 48/MenLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
23. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
101/PMK.04/2007 Tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor
Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Untuk Mencegah
Pencemaran Lingkungan

4-9
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
903/MENKES/ PER/V/2011 tentang PedomanPelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat
25. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
/Kepdal No. KEP-205 tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
26. PMK Republik Indonesia No. 416/Menkes/IX/1990 tentang
persyaratan Kualitas Air Bersih.
27. Peraturan Gubernur NTT Nomor 55 Tahun 2018 tentang
kebijakan strategis pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga.

4.3.2. Reverensi Kepustakaan


Anwar Hadi, 2005. Prinsip Pengambilan Sampel Lingkungan , PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dra. Mundiatun, Msi & Drs Daryanto , 2018. Sanitasi Lingkungan
(Pendidikan lingkungan Hidup ).
Chafid F andeli, 2012. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Pembangunan Pe labuhan , G adja h Mada University Press .

F Gunawarman Suratmo, 2004. Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan , Gadjah Mada University Prsess. Yogyakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, Kamus Besar Bahasa
Indonesia,
Jakarta Balai Pustaka.
Graha Ilmu, 2015. Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan; Pengukuran
dan Keberlajutannya.
H. J. Mukono, 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan , Airlangga
University Press.
Rizki S. Bani, 2018, Ilmu Desai IPAL, Jurnal Media online, Akad emia.
Jakarta
Philip Kristanto, 2002. Ekologi Industri , Andi Offset. Yokyakarta.
Simon Felix Sembiring, 2009, Jalan Baru Untuk Proyek: Mengalirnya
Berkah untuk Anak Bangsa, Jakarta: ElexMedia Komputindo

4-10
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
Sajuti Thalib, 1974, Hukum Per proyekan Indonesia, cet. 2, Bandung:
Akademi Geologi dan Perproyekan.
Samin, 2006. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ,
Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Sukanto Reksohadiprodjo, Andreas Budi Purnomo Brodjonegoro,
1998. Ekonomi Lingkungan (Suatu Peng antar) , BPFE.
Yogyakarta.
Sudharto P. Hadi, 1997. Aspek Sosial AMDAL Sejarah, Teori dan
Metode , UGM Press. Yogyakarta.
Setiaty Pandia, Amir Husin, Zuhrina Masyitah, 1995. Kimia
Lingkungan , Dirjen DIKTI Depdikbud, Jakarta.
Setijo Pitojo, Eling Purwantoyo, 2002. Deteksi Pencemar Air Minum ,
Aneka Ilmu.
Srikandi Fardiaz, 1992. Polusi Air dan Udara , cetakan ke 9, Kanisius.
Yokyakarta.
Tjokrokusumo KRT, 1995. Pengantar Konsep Teknologi Bersih Khusus
Pengelolaan dan Pengolahan Air . STTL YLH, Yogyakarta.
Zaenab, 2009, ’Teknologi Pengolahan Limbah Cair’. Limbah
Domestik , Makasar

4.4. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran yang disampaikan pada kelengkapan
dokumen formulir UKL UPL kegiatan pengambilan Material Batu dan
Pasir dan kegiatan Kegiatan adalah berbentuk lampiran foto copy
dokumen keterangan dan surat pernyataan pemrakarsa yang memiliki
hubungan langsung terhadap substansi materi dari dokumen formulir
UKL UPL ini, yang dilampirkan adalah:
1. Foto Copy KTP Penagungjawab;
2. Foto copy Surat Keterangan In formasi Pemanfaatan Ruang;
3. Laporan Hasil Pengujian Kualitas Kebisingan ;
4. Keterangan Hasil Pengujian Kualitas Air ;
5. Dokumen lain yang mendukung kegiatan ini .

4-11
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4.5. Gambar Peta Kegiatan
4.5.1. Peta Situasi Wilayah Kegiatan

4-12
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4.5.2. Peta Wilayah Pengelolaan

4-13
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4.5.3. Peta Wilayah Pemantauan

3-14
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
4.5.4. Peta Pengukuran Paramaeter Lingkungan

3-15
UKL-UPL KEGIATAN REMIDIAL BENDUNGAN KRITIS DANAU TUA DI ROTE NDAO
1. Foto Copy KTP Pemrakarsa/ Penangungjawab

1
2. Surat Keterangan Kesesuaian Tata Ruang

2
3
3. Berita Acara Sosialisasi Rencana Kegiatan

4
5
6
7
8
4. Dokumentasi Lokasi Kegiatan dan Pengambilan Sampel

9
5. Hasil Pengukuran/Analisa Sampel

10
11

Anda mungkin juga menyukai