BUKU 2
PEMBENTUKAN
UPTD BIDANG PLP 1
2017
BUKU 2 PEMBENTUKAN UPTD BIDANG PLP
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
TIM PENYUSUN
Penanggungjawab:
Dodi Krispratmadi
Penulis:
Marsaulina Pasaribu
Meinar Manurung
Nurul Madina
Niken Sri Hartiwi
Puji Setiyowati
Lita Adwitiaswari
Lutvi Hastowo
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah dan akan terus mendampingi
Pemerintah Daerah untuk memperkuat kelembagaan baik regulator maupun operator pengelola
infrastruktur air limbah dan persampahan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kementerian
Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencapai akses sanitasi adalah dengan melakukan
penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam bidang pengembangan air limbah dan persampahan.
Dalam rangka mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk membentuk kelembagaan
teknis (operator) pengelola infrastruktur air limbah dan persampahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menyusun Buku Pedoman Kelembagaan
Infrastruktur Permukiman Bidang PLP.
Buku pedoman ini terdiri dari 3 (tiga) buku, yaitu Buku 1 Penjelasan Umum Kelembagaan Bidang PLP,
Buku 2 Pembentukan UPTD Bidang PLP, dan Buku 3 Penerapan PPK BLUD Pada UPTD Bidang PLP.
Kami berharap buku pedoman ini memberikan manfaat bagi para pihak yang berkepentingan dalam
pengelolaan infrastruktur permukiman bidang PLP.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI III
DAFTAR TABEL VII
DAFTAR GAMBAR IX
DAFTAR ISTILAH XI
1 UPTD SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DAN PENGELOLAAN SAMPAH 1
1.1 UMUM 1
1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN 1 7
1.3 KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD 2
1.4 KLASIFIKASI DAN KEDUDUKAN UPTD 3
1.5 LINGKUP TUGAS UPTD BIDANG PLP 4
1.6 SUSUNAN ORGANISASI UPTD 5
1.7 KEPEGAWAIAN DAN JABATAN UPTD 6
LAMPIRAN 1 192
LAMPIRAN 2 198
10
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1. Klasifikasi UPTD dan Penentuannya 3
Tabel 1 2. Pilihan Tugas UPTD Persampahan 4
Tabel 1 3. Pilihan Tugas UPTD Air Limbah Domestik 4
Tabel 1 4. Susunan Organisasi UPTD Berdasarkan Klasifikasinya 5
Tabel 1 5. Jabatan UPTD 6
Tabel 2 1. Susunan Tim Pembahas Rancangan Perkada 13
Tabel 3 1. Contoh Daftar Ketersediaan Pegawai Dinas 25
Tabel 3 2. Contoh Komponen Biaya Operasional Kegiatan Penyapuan Jalan/ taman dan Pengumpulan Sampah 27 11
Tabel 3 3. Contoh Komponen Biaya Operasioanl Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA 28
Tabel 3 4. Contoh Komponen Biaya Operasioanl dan Pengelolaan TPST 29
Tabel 3 5. Contoh Komponen Biaya Operasional TPA 30
Tabel 3 6. Contoh Komponen Biaya Operasional dan Pemeliharaan Air Limbah (Truk Sedot dan IPLT) 31
Tabel 3 7. Contoh Komponen Biaya Operasional IPAL 33
Tabel 3 8. Contoh Gambaran Kantor UPTD dan Perlengkapannya 34
Tabel 3 9. Contoh Gambaran IPLT di Kabupaten A 35
Tabel 3 10. Contoh Gambaran Prasarana dan Sarana Lainnya 35
Tabel 3 11. Contoh Daftar SOP Pelaksanaan Tugas Operasional UPTD 36
Tabel 3 12. Contoh Daftar Personil Yang Memiliki Keahlian/Keterampilan 36
Tabel 3 13. Contoh Tabel Analisis Beban Kerja 37
Tabel 3 14. Tabel Komponen Belanja Langsung dan Tidak Langsung 39
Tabel 3 15. Contoh Analisis Rasio Belanja Pegawai 40
Tabel 3 16. Kesimpulan Pemenuhan Kriteria Pembentukan UPTD 40
Tabel 5 1. Analisis Jabatan 48
Tabel 5 2. Matrik Analisis beban kerja UPTD 57
Tabel 5 3. Contoh ABK Kepala UPTD Sistem Air Limbah Domestik 88
Tabel 5 4. Contoh ABK Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pada UPTD SPALD 89
Tabel 5 5. Contoh ABK Pengadministrasi Umum Pada UPTD SPALD 90
Tabel 5 6. Contoh ABK Pengadministrasi Keuangan Pada UPTD SPALD 91
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1. Tahapan Pembentukan UPTD Provinsi 9
Gambar 2 2. Tahapan Pembentukan UPTD Kabupaten/Kota 10
Gambar 2 3. Alur Tahapan Penyusunan Hingga Penetapan Perkada 12
Gambar 5 1. Peta Jabatan UPTD Pengelolaan SPALD 105
Gambar 5 2. Peta Jabatan UPTD Persampahan 170
13
14
DAFTAR istilah
A
ABK : Analisis Beban Kerja
B
BPS : Badan Pusat Statistik
I
IPALD : Instalasi Pengolaha Air Limbah Domestik 15
IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
ITF : Intermediate Treatment Facilities
O
Operator : yang bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin
P
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PD PAL : Perusahaan Daerah Pengelola Air Limbah
PLP : Penyehatan Lingkungan Permukiman
PPK BLUD : Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PUTR : Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Perkada : Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/ Walikota/ Bupati)
Perda : Peraturan Daerah
R
Regulator : Yang bertugas sebagai pembuat kebijakan, pengatur dan pengawas
RDF : Refused Derived Fuel
S
SNI : Standar Nasional Indonesia
SPA : Stasiun Peralihan Antara
SPALD S : Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
SPALD T : Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
SOP : Standar Operasi dan Prosedur
SDM : Sumber Daya manusia
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
T
TPA Sampah : Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
TPST : Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
TPS 3R : Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle)
U
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
16
17
UPTD berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang
urusan pemerintahan yang diselenggarakan. UPTD merupakan bagian dari perangkat daerah.
Tujuan pembentukan UPTD Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik dan UPTD Pengelolaan
Sampah adalah meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur air limbah domestik atau persampahan
yang akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.
1. Terwujudnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan persampahan atau air limbah domestik
di daerah.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan persampahan atau air limbah domestik yang dilaksanakan
pemerintah daerah kepada masyarakat.
3. Terwujudnya lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.
Sesuai dengan pasal 11 Permendagri No. 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan
dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, kriteria pembentukan UPTD provinsi
meliputi:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari
urusan pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari dinas/badan
induknya.
2. Penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh perangkat
daerah lain yang berlangsung secara terus menerus.
3. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan penyelenggaraan
pemerintahan.
4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, dan infrastruktur.
5. Tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPT yang bersangkutan
6. Memiliki SOP dalam melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis
penunjang tertentu.
7. Memperhatikan keserasian hubungan antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten/kota.
Sesuai dengan pasal 20 Permendagri No. 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan dan
Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, kriteria pembentukan UPTD kabupaten/kota
meliputi:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari
urusan Pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari dinas/badan
instansi induknya.
2. Penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh perangkat
daerah lain yang berlangsung secara terus menerus.
3. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan penyelenggaraan
pemerintahan.
4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, dan infrastruktur.
5. Tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPT yang bersangkutan.
6. Memiliki SOP dalam melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis
penunjang tertentu.
Pengangkutan
UPTD SPALD - S
Pengolahan Lumpur
Tinja UPTD Sistem
SPALD-T Pelayanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik
Pengumpulan
UPTD SPALD -T
Pengolahan Terpusat
UPTD Provinsi
Kelas A Kepala UPTD
Kepala UPTD
Subbag TU
Paling banyak 2 seksi
Kelompok jabatan Sub Bag Tata Usaha
fungsional
5
Seksi
Kelompok
Jabatan Fungsional
UPTD Kab/Kota
Kelas A Kepala UPTD
Kepala UPTD
Subbag TU
Kelompok Jabatan
fungsional
Sub Bag Tata Usaha
Kelompok
Jabatan Fungsional
Pelaksana/ Kelompok
Jabatan Fungsional
Jabatan Eselon III.b/ Eselon IV.a/ Eselon IV.a/ Ja- Eselon IV.a/ Eselon IV.b/
Jabatan Adminis- Jabatan Penga- batan Pengawas Jabatan Penga- Jabatan
trator was was Pengawas
Jabatan Eselon IV.a/ Jabatan Eselon IV.b/ Jabatan Eselon IV.b/ Jabatan
Pengawas Pengawas Pengawas
2 TAHAPAN
PEMBENTUKAN UPTD 9
Proses pembentukan UPTD harus dilengkapi dengan beberapa dokumen antara lain:
1. UPTD Provinsi
2. UPTD Kab/Kota
Tahapan pembentukan UPTD diatas, akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab berikut ini.
Data yang dikumpulkan mencakup: landasan teori dan konsep pengelolaan persampahan dan/
atau air limbah domestik, gambaran eksisting pengelolaan persampahan dan/atau air limbah domestik,
rencana pembentukan UPTD (ketersediaan SDM pada Dinas induk, kebutuhan SDM UPTD, rencana
program kegiatan UPTD, kebutuhan biaya operasinoal UPTD). Data yang dikumpulkan selanjutnya
dianalisis untuk kemudian menjadi pertimbangan pembentukan UPTD.
2. Pengembangan Materi
Pengembangan materi dilakukan dengan cara diskusi dengan tim dan pemangku terkait untuk
menyepakati pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam dokumen dan melakukan kutipan-
kutipan tentang kebijakan dan kutipan teori-teori yang diperlukan dalam penulisan bab tinjauan pustaka
dan bab analisis dan pembahasan.
10
Dilakukan oleh salah satu atau beberpa orang yang ditunjuk yang memiliki kemampuan dalam
penulisan dokumen. Dalam proses penulisan dilakukan review atau pembahasan untuk mendapatkan
masukan dari draf setiap bab. Proses menyeluruh dalam penulisan dokumen Penyusunan Analisis Rasio
Belanja Pegawai
1. Pengumpulan data terkait kepegawaian dan anggaran pada Dinas Induk yang akan membentuk
UPTD.
2. Analisis yang meliputi perbandingan antara total belanja pegawai dibandingan dengan total belanja
keseluruhan di lingkungan Dinas yang akan dibentuk UPTD.
Analisis rasio belanja pegawai dimaksudkan untuk melihat porsi belanja pegawai sebelum dan
sesudah UPTD terbentuk.
11
Pelaksanaan konsultasi ini untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi terkait rencana
pembentukan UPTD.
Tahapan penyusunan hingga penetapan peraturan kepala daerah dapat dilihat sebagai berikut
(Diterjemahkan dari Permendagri No.80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah):
Pembahasan Rancangan
Perkada oleh Tim Pembahas
Rancangan perkada
selesai pembahasan ?
Belum Selesai
Selesai
Pengajuan rancangan Perkada
Paraf Koordinasi Tim Pembahasan pada ke Bupati/Walikota melalui
setiap halaman rancangan Perkada Sekda kab/kota
Ada Penyempurnaan
rancangan Perkada ke
Buptati/Walikota melaui
sekda kab/kota
Tidak Ada
Fasilitasi terhadap
rancangan Perkada Bupati/Walikota Paraf Koordinasi
dari Gubernur Sekda kab/kota
Penyempurnaan
rancangan Perkada hasil
fasilitasi dari Gunernur ? Ada
Tidak Ada
Susanan tim pembahas ranperkada pembentukan UPTD sebagaimana diatur dalam Permendagri
No. 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, dapat dilihat sebagai berikut:
Fasilitasi yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Otonomi Daerah
bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota dilakukan paling lama 15 (lima belas) hari setelah diterima
rancangan perkada. Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud Menteri Dalam Negeri melalui
Direktur Jenderal Otonomi Daerah bagi provinsi dan gubernur tidak memberikan fasilitasi, maka terhadap
rancangan perkada dilanjutkan tahapan penetapan menjadi perkada.
14
3 Penyusunan Kajian
Akademis
3.1 Penjelasan Umum
15
Dokumen kajian akademis UPTD yang disyaratakan dalam pembentukan UPTD, disusun
mengikuti sistematika yang dijelaskan pada Surat Kementerian Dalam Negeri Kepada Gubernur, Bupati/
Walikota Nomor 061/4338/OTDA Tanggal 12 Juni 2017 Tentang Pedoman Konsultasi Cabang Dinas dan
UPTD
BAB I PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
II.1.3 Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan pembinaan kepada
unit kerja lain
II.2. Bentuk/Jenis Barang/Jasa Yang Disediakan Bagi Masyarakat atau Perangkat Daerah Lain
dan Frekuensi Penerima Barang/Jasa
II.2.1. Barang/ Jasa Yang Diberikan Bersifat Konkrit dan Terukur Baik barang/Jasa Kolektif
Maupun Barang/jasa Individu
II.3. Kontribusi Dan Manfaat Langsung dan Nyata Kepada Masyarakat dan/atau Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan (Penerima Manfaat)
II.3.1. Layanan Kepada masyarakat Menjadi Lebih Dekat, Murah dan Cepat
II.3.2. Layanan Yang Diberikan UPTD Merupakan Layanan Pemerintah Yang Dibutuhkan
Oleh Masyarakat, Sehingga Apabila Tidak Tersedia Akan Mengganggu Kehidupan
Masyarakat atau Penyelenggara Pemerintahan
16 II.3.3. Layanan Yang Diberikan Belum Disediakan Oleh BUMN, BUMD, Swasta atau
penyedia lainnya
II.4.1. Pegawai Yang Akan Ditempatkan Pada UPTD Tidak Mengakibatkan Terganggunya
Kinerja Unit-Unit Organisasi Lain
II.4.3. Belanja Pegawai dan Biaya Operasional Kantor Tidak Mengurangi Belanja Publik
II.4.4. Tersedia Sarana dan Prasarana Kerja Berupa Kantor dan Perlengkapannya
II.6. Jabatan Teknis Yang Tersedia Sesuai Tugas dan Fungsi UPTD dan Nama Pegawai (tenaga)
teknis
1. Latarbelakang, yang berisi penjelasan pentingnya dibentuk UPTD dan dasar pertimbangan
dibentuknya UPTD.
Sesuai kedudukannnya, uraian latar belakang adalah informasi awal yang menegaskan alasan
daerah untuk membentuk UPTD. Uraian latar belakang terdiri dari beberapa paragraf dan setiap paragraf
menjelaskan satu pokok pikiran. Uraian latar belakang mulai paragraf pertama sampai paragraf terakhir
bersifat mengalir dan logis mulai konteks yang bersifat umum dan diakhiri dengan paragraf yang
menegaskan rencana pembentukan UPTD. Contoh muatan setiap paragraf dalam uraian latar belakang
adalah sebagai berikut:
• Paragraf 1: menjelaskan bahwa sub urusan persamapahan dan/atau air limbah domestik merupakan urusan
wajib pemerintah daerah seperti diamanatkan Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah. Dijelaskan pula adanya target pencapaian akses universal sanitasi 100% pada tahun 2019
sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2015-2019.
Selanjutnya gambarkan cakupan akses sanitasi di daerah berdasarkan data terakhir dengan menyebutkan
sumbernya. Dari cakupan tersebut gambarkan berapa gap cakupan di daerah dibandingkan target nasional
sebesar 100%.
• Paragraf 2: menjelaskan pokok-pokok kebijakan yang selama ini telah ditetapkan daerah untuk sanitasi dan
jelaskan dalam mendukung kebijakan tersebut dokumen perencanaan sanitasi apa saja yang telah dimiliki
misalnya; dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) , Buku Putih Sanitasi, Perencanaan Teknis Manajemen
Persampahan (PTMP) dan dokumen sejenisnya
• Paragraf 3: menjelaskan tantangan pembangunan dibidang persampahan dan/atau air limbah domestik.
Dan menguraikan upaya daerah terkait peningkatan layanan persampahan dan/atau air limbah domestik,
melalui pembentukan UPTD (pentingnya pembentukan UPTD)
• Paragraf 4: menjelaskan bahwa pembentukan UPTD didasarkan pada pertimbangan: Peraturan Pemerintah
No.18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Permendagri No. 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, Perda tentang perangkat
daerah dan Perkada Perangkat Daerah yang akan dibentuk UPTD.
18
Rumusan Tujuan
Tujuan dari pembentukan UPTD adalah untuk melaksanakan sebagaian tugas operasional dari dinas <isi nama
dinas induk UPTD> dengan lingkup layanan UPTD:
– Air Limbah: seluruh layanan air limbah (terpusat dan setempat) atau hanya setempat (Penyedotan dan
pengolahan di IPLT), dijelaskan
Cakupan layanaan UPTD akan melayani meliputi: berapa kecamatan, dan sebutkan kecamatan <isi nama
kecamatan>, Kecamatan <isi nama kecamatan> dst
19
3.3 Penulisan Pada Bab Kriteria Pembentukan UPTD
3.3.1 Penulisan Sub Bab Kegiatan Teknis Operasional Tertentu Yang Akan
Dilaksanakan
Pada bagian ini menjelaskan bahwa sub urusan dalam lampiran UU No. 23 Tahun 2014 yang
menjadi rujukan. Jelaskan UPTD yang akan dibentuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dari sub urusan <isi sub urusannya> pada urusan pemerintahan bidang < isi nama bidang urusan
pemerintahan>. Jelaskan isi sub urusan pada lampiran UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah.
Contoh:
UPTD Pengelola Air Limbah Domestik pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruang
Kota XYZ dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dari sib urusan air limbah
pada urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Sesuai lampiran kewenangan
pemerintah kota pada UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah:
Fungsi
20
C. Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan pembinaan kepada
unit kerja lain
Pada bagian ini jelakkan bahwa UPTD tidak melaksanakan kegiatan lintas perangkat daerah, yang
meliputi kegiatan untuk melaksanakan tugas dari beberapa perangkat daerah. Serta tidak melaksankan
kegiatan pembinaan terhadap unit kerja lain, yang meliputi: kegiatan pengawasan, koordinasi dan
fasilitasi kepada unit kerja lain.
Uraikan UPTD melaksanakan sebagian tugas teknis operasional <isi sub urusan> dari dinas < isi
nama dinasnya> yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang <isi nama bidang urusannya>.
Penyelenggara urusan pemerintahan bidang <isi nama bidang urusannya> pada Dinas <isi nama
dinasnya> sesuai dengan Peraturan Daerah <isi nama perda organisasi perangkat daerah dan pasal yang
menguraikan susunan dinas daerahnya serta jelaskan isinya>. Dan Struktur Organisasi Dinasnya.
Untuk mengetahui apakah layanan UPTD bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah,
dapat dijelaskan:
21
Sesuai Peraturan Bupati/Walikota <isi nama kabupaten/kota, nomor, tahun, tentang> Tugas
fungsi dan struktur organisasi dinas yang melaksanakan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
serta urusan bidang lingkungan hidup dan Urusan bidang perumahan dan kawasan permukiman, dapat
dijelaksan seperti pada tabel berikut: (perbandingan ini dilakukan karena dibeberapa daerah antara 3
(tiga) urusan tersebut sering tumpang tindih dalam pelaksanaan persampahan/ air limbah domestik).
Contoh:
UPTD Pengelolan SPALD melaksanakan sebagian tugas teknis operasional sub urusan air limbah
dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota XZY yang melaksanakan urusan pemerintahan
bidang pekerjaan umum dan Penataan Ruang.
Penyelengara urusan pemerintahan pekerjaan umum pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, sesuai Pasal 3 huruf (d) Perda No. 20 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Kota XYZ,
menjelaskan:
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Tipe A, menyelengarakan urusan pemerintahan bidang
pendidikan dan urusan pemerintahanbidang kepemudaan dan olah raga
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tipe B, menyelengarakan urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum dan Penataan Ruang
3. Dinas Lingkungan Hidup Tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup
4. ..... Dst
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota XYZ, sebagaimana gambar
berikut:
Kepala Dinas
Sekretariat
Bidang Penataan
Bidang Air Minum Bangunan dan Bidang Bina Marga Bidang SDA
dan PLP Pengembangan
Kawasan Permukiman
UPTD
Bagian ini menjelaskan bahwa kegiatan UPTD memerlukan arahan, pengaturan, pembagian
kerja dan pengambilan keputusan. Uraikan rincian tugas dari setiap jabatan dalam UPTD (Uraian tugas
Kepala UPTD, Kasubag Tata Usaha UPTD dan pejabat pelaksana) agar terlihat apasaja kegiatan yang
dilakukan UPTD. Isi urain tugas hendaknya sesuai dengan beban kerja yang akan dijelaskan pada Bab III
Analisis Beban Kerja.
22
Rincian tugas untuk kepala UPTD dan Kepala Bagian Tata Usaha hendaknya berisi mengarahkan,
membagi kerja, mengawasi dan/atau megambil keputusan. Sedangkan untuk jabatan pelaksana terkait
uraian tugas operasional UPTD.
Jelaskan bahwa barang atau jasa yang dihasilkan UPTD dapat diidentifikasi secara jelas dan
bersifat konkrit. Uraikan literatur/ teori dan pilihan lingkup layanan yang akan dijalankan UPTD: <pilih
lingkup layanannya UPTD>
A. Persampahan
23
• Penjelasan pengelolaan sampah secara teori
• Penjelasan studi perencanaan yang telah dimiliki/ disusun daerah, misal dokumen: materplan, PTMP,
SSK dan Buku Putih Sanitasi
• Penjelasan bahwa UPTD akan melakukan pelayanan berupa jasa <isi dengan layanan jasa yang mana
saja dari lingkup pengelolaan sampah yang akan dilakukan UPTD, misal: pengumpulan sampah dari
rumah ke rumah dan pengelolaan TPA>
B. Air Limbah
Pada bagian ini menjelaskan bahwa penyediaan barang/jasa dari UPTD dilaksanakan secara
terus menerus, seperti kegiatan secara reguler harian dan bukan merupakan kegiatan yang dijadwalkan
bulanan atau triwulan atau catur wulan atau semesteran.
A. UPTD Persampahan:
• Jelaskan bahwa seiap hari masyarakat memproduksi sampah, berikan penjelasan timbulan sampah
yang dihasilkan di kab/kota tersebut
• Penjelasan bahwa layanan pengambilan sampah dilakukan setiap hari, dan proses pemilahan hingga
pemrosesan akhir dilaksanakan setiap hari, TPA menerima sampah setiap hari <isi seluruh kegiatan
dari pemilahan hingga pemrosesn akhir yang dilakukan agar tergambar kegiatan yang akan dilakukan
UPTD>.
B. UPTD TPA
• Jelaskan bahwa seiap hari masyarakat memproduksi sampah, berikan penjelasan timbulan sampah
yang dihasilkan di kab/kota tersebut
• Penjelasan bahwa layanan pemrosesan akhir di TPA dilaksanakan setiap hari dan TPA menerima
sampah setiap hari yang meliputi kegiatan apa saja <isi dengan kegiatan pemrosesan sampah di TPA
yang dilakukan UPTD>
C. UPTD SPALD
• Jelaskan bahwa masyarakat menghasilkan limbah domestik setiap hari dan dampaknya apabila limbah
domestik tersebut tidak dikelola dengan baik.
• Penjelasan bahwa layanan operasional air limbah SPALD yang dilakuakan UPTD dilaksanakan setiap
hari, baik yang SPALD-T dan SPALD-S. Misal untuk layanan SPALD-S adanya program LLTT dimana ada
penjadwalan penyedotan disetiap rumah.
D. UPTD SPALD-S
• Jelaskan bahwa masyarakat menghasilkan limbah domestik setiap hari dan dampaknya apabila
limbah domestik tersebut tidak dikelola dengan baik.
• Penjelasan bahwa layanan operasional air limbah SPALD-S yang dilakuakan UPTD dilaksanakan
setiap hari, Misal adanya program LLTT dimana ada penjadwalan penyedotan disetiap rumah.
Jelaskan bahwa instalasi pengolahan lumpur tinja/ IPAL atau TPA lokasinya jauh dari kantor
dinas <tulis berapa jaraknya>. Dengan dibentuknya UPTD yang berkantor di lokasi IPLT/IPAL atau TPA,
maka layanan akan menjadi dekat, cepat dan murah.
• Jelaskan bahwa sub urusan air limbah/ sub urusan persampahan merupakan urusan wajib yang
mana urusan tersebut harus tersedia bagi masyarakat. Terlebih air limbah adalah urusan wajib
berkaitan dengan layanan dasar dimana pemerintah daerah harus memenuhi SPM.
• Jelaskan bahwa apabila sampah/ air limbah tidak dikelola akan berdampak pada pencemaran
lingkungan sehingga akan bisa menjadi wabah penyakit dan merugikan masyarakat.
24
C. Layanan Yang Diberikan Belum Disediakan Oleh BUMN, BUMD, Swasta atau penyedia
lainnya
• Jelaskan apakah layanan persampahan/ air limbah telah disediakan oleh BUMN, BUMD, Swasta atau
penyedia lainnya.
• Misal: penyedotan lumpur tinja ada pihak swasta yang ikut serta, tetapi masih belum mampu
memenuhi kebutuhan penyedotan lumpur tinja sehingga masih diperlukan peran pemerintah
daerah.
3.3.4 Penulisan Sub Bab Sumber Daya Pegawai, Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana
A. Pegawai Yang Akan Ditempatkan Pada UPTD Tidak Mengakibatkan Terganggunya
Kinerja Unit-Unit Organisasi Lain
• Jelaskan Jabatan dan ketersediaan SDM pada dinas yang akan dibentuk UPTDnya
25
Tabel 3-1. Contoh Daftar Ketersediaan Pegawai Dinas
Pegawai
Jabatan Jabatan Jabatan Keteran-
No Nama Jabatan Jabatan Jabatan
Pimpinan Administra- Fung- gan
Pengawas Pelaksana
Tinggi tor sional
1 Kepala Dinas
2 Sekretaris Dinas
a. Kepala Subbagian
......
1) Pengadminis-
trasi Umum
2) ....... Jumlah Non
PNS ....
b. Kepala Subbagian
....
1) .....
2) .....
3 Kepala Bidang ....
a. Kepala Seksi ...
1) ......
2) .... Jumlah Non
PNS ....
dst
• Ketersediaan SDM yang dijelaskan pada tabel diatas, tegaskan bahwa UPTD nantinya akan
mengambil pegawai dari Dinas <isi nomenklatur dinas induk> tanpa mengambil dari Dinas lain.
• Apabila mengambil dari dinas lain <sebutkan dinas yang pegawianya akan diambil>, yakinkan
bahwa tidak akan mengganggu tugas dari dinas lain yang pegawainya diambil. Dilihat dari ABK dinas
lain yang akan diambil personilnya, jumlah pegawainya yang berlebih.
• Pada bagian ini menggambarkan tersedianya SDM pada Dinas yang akan dibentuk UPTD dan
kebutuhan SDM yang akan mengoperasikan UPTD. Apabila personil yang dibutuhkan untuk
ditempatkan di UPTD tidak tersedia pada Dinas, dimungkinkan personil UPTD diambilkan dari
Perangkat Daerah lain pada Kab/kota yang bersangkutan, tanpa mengganggu kinerja perangkat
daerah lain yang diambil personilnya yang dibuktikan dari adanya kelebihan personil pada perangkat
daerah tersebut pada analisis beban kerjanya.
• Contoh Ketersediaan dan Kebutuhan SDM Pada Dinas Yang Ditempatkan Pada UPTD
Jumlah
Pada kolom kurang/kelebihan (5) sebaiknya tidak ada penambahan pegawai, bila ada harus
dijelaskan akan diambil dari dinas mana dan tidak akan mengganggu dinas yang diambil personilnya
tersebut.
C. Belanja Pegawai dan Biaya Operasional Kantor Tidak Mengurangi Belanja Publik
• Bagian ini menjelaskan kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan apabila UPTD dibentuk.
• Jelasan besaran belanja pegawai dan belanja barang/jasa tahun terakhir. Jelaskan hasil perhitungan
analisis rasio belanja pegawai sebelum UPTD dibentuk dan setelah UPTD dibentuk pada dinas akan
dibahas lebih detail pada Bab Analisis Rasio Belanja Pegawai. Adanya penambahan belanja pegawai
akibat adanya struktur baru UPTD tidak melebihi 0,5%.
• Apabila dinas yang akan dibentuk UPTD belum menoperasikan prasarana dan sarana air limbah/
persampahan, maka dilakukan perkiraan biaya operasional.
• Berikut ini beberapa contoh komponen kebutuhan biaya operasi UPTD.
26
A. Persampahan
1. Biaya Operasional Pengumpulan Sampah (Pengumpulan dari rumah ke rumah atau Pengumpulan
dari jalan raya dan fasilitas umum ke TPS )
Tabel 3-2. Contoh Komponen Biaya Operasional Kegiatan Penyapuan Jalan/ taman dan Pengumpulan Sampah
Tabel 3-3. Contoh Komponen Biaya Operasioanl Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA
HARGA JUMLAH HARGA
NO. JENIS BIAYA SATUAN VOLUME
SATUAN PER BULAN PER TAHUN
Belanja Pegawai
1 Honorarium PNS
a. Pengawas Lapangan Angku-
tan Sampah
b. dst
2 Honorarium Non PNS
a. Pengemudi
b. Pramu Kebersihan TPS
c. dst
Belanja Barang/Jasa
1 Belanja Bahan Bakar Truk
sampah
2 Belanja Pemeliharaan Alat
Angkut (truk sampah)
3 Belanja Pakai Habis Perlengka-
pan Kebersihan
4 Belanja Listrik
5 Belanja Air
dst.
Total Biaya
28
JUMLAH HARGA
HARGA
NO. JENIS BIAYA SATUAN VOLUME PER PER
SATUAN
BULAN TAHUN
10 Belanja Pemeliharaan Instalasi
11 Belanja Pemeliharaan Sarana &
Prasarana
12 Belanja Tanah Penutup TPA (Landfill)
13 dst
JUMLAH B
JUMLAH (A + B)
B. Air Limbah
1. Biaya Pengelolaan IPLT (Sub Sistem Pengolahan Setempat hingga Sub sistem Pengolahan Lumpur
Tinja) 31
Tabel 3-6. Contoh Komponen Biaya Operasional dan Pemeliharaan Air Limbah (Truk Sedot dan IPLT)
JUMLAH HARGA
HARGA
NO. JENIS BIAYA SATUAN VOLUME PER PER
SATUAN
BULAN TAHUN
A. Belanja Pegawai
1 Honorarium PNS
a. Administrasi Umum
b. Pengelola data pelayanan
c. Penata Penyehatan Lingkungan
Permukiman
d. dst
2 Honorarium Non PNS
a. Teknisi Keciptakaryaan
b. Pemeriksa Sanitais
c. Pengemudi
d. Pelaksana Pemelihara Peralatan
e. Pramu Kebersihan
f. Pemelihara sarana dan prasarana
g. Pelaksana Teknisi Mesin
h. dst
JUMLAH A
B. Belanja Barang/ Jasa
JUMLAH HARGA
HARGA
NO. JENIS BIAYA SATUAN VOLUME PER PER
SATUAN
BULAN TAHUN
a. Belanja Alat Tulis Kantor
b. Belanja Pakai Habis Perlengkapan
Komputer dan Printer
c. Belanja Listrik
d. Belanja Air
e. Belanja Pakai Habis Perlengkapan
Kebersihan
f. Belanja Bahan Bakar Minyak
g. Belanja Minyak Pelumas Oli
h. Belanja Pajak Barang Milik Daerah
(perpanjangan STNK, KIR dll)
i. Belanja Pemeliharaan Alat Angkut
(truk sedot)
j. Belanja Pakai Habis Bahan Makanan
dan Minuman
k. Belanja Jasa Pengujian Laborato-
rium
l. Belanja Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana IPLT
m. Belanja Pakaian Kerja Lapangan
dan Pelindung kerja
n. dst
JUMLAH B
JUMLAH (A + B)
32
2. Biaya Operasional IPAL (Sub Sistem Pelayanan hingga sub sistem pengolahan terpusat)
JUMLAH HARGA
HARGA
NO. JENIS BIAYA SATUAN VOLUME PER PER
SATUAN
BULAN TAHUN
j. Belanja Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana IPAL
k. Belanja Pakaian Kerja Lapangan
dan Pelindung kerja
l. Belanja Pemeliharaan Instalasi Air
Limbah
m. Belanja Pemeliharaan Jaringan
(Pipa)
n. dst
JUMLAH B
JUMLAH (A + B)
Contoh komponen biaya diatas, harus disesuaikan dengan kondisi lingkup tugas UPTD yang
akan dibentuk dan teknologi yang digunakan dalam pengelolaan persampahan/ air limbah didaerah
yang akan dibentuk UPTDnya.
• Pada bagian ini menggambarkan kondisi ketersediaan sarana dan prasarana yang akan digunakan
oleh UPTD. Jelaskan pula kondisinya dan disertai foto. Apabila kantor untuk UPTD beroperasi belum
memiliki jelaskan rencana alamat kantornya dimana, selain itu apabila infrastruktur TPA/IPLT sedang
dibangun, jelaskan perkiraan penyelesainnya.
• Berikut ini contoh ketersediaan dan kondisi infrastruktur layanan yang akan dikelola UPTD:
34
Lokasi :
Kapasitas :
Luas Area :
Tahun Dibangun :
Tahun Renovasi :
Kondisi Saat ini :
Foto :
1, Fasilitas Utama
2. Fasilitas pendukung
3.3.6 Penulisan Sub Bab Jabatan Teknis Yang Tersedia Sesuai Tugas dan
Fungsi UPTD dan Nama Pegawai (tenaga) teknis
Uraikan penjelasan
36
2. Kepala
Subba-
gian Tata
Usaha
3. Pelak-
s ana/
Fung-
sional
Umum
Analisis beban kerja secara lengkap akan dibahas pada bab selanjutnya.
Penyusunan analisis rasio belanja didahului dengan pemahaman struktur APBD. APBD memuat
Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan. Adapun sumber-sumber Pendapatan Daerah
terdiri dari :
Sedangkan Pengeluaran Daerah (Belanja Daerah) dirinci menurut organisasi, fungsi, kelompok
dan jenis belanja. Elemen-elemen yang termasuk dalam Belanja Daerah adalah sebagai berikut:
Komponen APBD yang ketiga adalah pembiayaan, pembiayaan adalah transaksi keuangan
daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.
1. Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan anggaran.
38
Berikut ini komponen-komponen dari belanja tidak langsung dan belanja langsung:
Tujuan penghitungan rasio Belanja Pegawai terhadap total Belanja Daerah adalah untuk
mengetahui proporsi Belanja Pegawai terhadap total Belanja Daerah. Data Belanja Pegawai di sini
adalah penjumlahan dari Belanja Pegawai langsung dan Belanja Pegawai tidak langsung. Rasio ini
menggambarkan bahwa semakin tinggi angka rasionya maka semakin besar proporsi APBD yang
dialokasikan untuk Belanja Pegawai. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil angka rasio Belanja Pegawai
maka semakin kecil proporsi APBD yang dialokasikan untuk Belanja Pegawai APBD.
Penambahan belanja pegawai pada perangkat daerah sebagai akibat dari adanya struktur baru
pada UPTD tidak melebihi 0,5% dari total belanja pegawai perangkat daerah yang bersangkutan.
Analisis rasio belanja pegawai menggunakan instrumen pengumpulan data sebagaimana contoh
tabel dibawah ini, Hasil perhitungan rasio belanja pegawai dibahas melalui forum diskusi dengan tim
pembahas dan pemangku terkait. Proses pembahasan dari hasil analisis ini dituangkan dalam laporan
yang menjadi bagian dari kajian akademis.
Berikut ini contoh lembar kerja dalam analisis rasio belanja pegawai:
Dari hasil perbandingan setelah dan sebelum pembentukan UPTD, maka besaran rasio belanja
pegawai pada dinas <isi nama dinas> sebesar <persentase>
Selain itu, juga berisi rekomendasi yang menjelaskan kelas UPTD hasil perhitungan jam kerja
dalam setahun dan struktur organisasinya
Peraturan Kepala Daerah adalah salah satu produk hukum daerah yang berbentuk pengaturan.
Rancangan Perkada disusun oleh Dinas Pemrakarsa, setelah disusun rancangan perkada disampaikan
40 kepada perangkat daerah yang membidangi hukum provinsi dan Kab/Kota untuk dilakukan pembahasan.
Dinas pemrakarsa memiliki tanggung jawab terhadap substansi rancangan perkada yang akan diusulkan.
41
42
43
Materi muatan Peraturan Kepala Daerah tentang Pembentukan UPTD bidang persampahan
dan/atau air limbah domestik antara lain meliputi :
a. Ketentuan Umum
b. Pembentukan dan Kedudukan
c. Susunan Organisasi
d. Tugas Pokok dan Fungsi
e. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
f. Bagan Susunan Organisasi UPTD
g. Kepegawaian
h. Pembiayaan
i. Tata Kerja
j. Ketentuan Penutup
Berikut ini materi muatan pada batang tubuh Peraturan Kepala Daerah tentang Pembentukan UPTD
A. Persampahan
44
Contoh format Peraturan Kepala Daerah yang berkaitan dengan Pembentukan UPTD bidang persampahan
dan/atau air limbah domestik dapat dilihat pada Lampiran.
46
47
a. Melakukan identifikasi aktifitas/pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dalam layanan pengelolaan
air limbah domestik / pengelolaan persampahan
b. Siapa yang akan bertanggung jawab melakukan tugas dan nomenklatur jabatannya
Dalam analisis jabatan, beberapa hal yang disusun dapat dilihat sebagai berikut:
g. Bakat Kerja Pengertian secara umum bakat adalah kemampuan yang sudah dimiliki
sejak lahir. Jika dikaitkan dengan kerja maka merupakan kecenderungan
yang dimiliki seorang sehingga akan lebih mudah untuk melaksanakan
tugas jabatannya. Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat
mempelajari, memahami beberapa tugas atau pekerjaan. Jenis bakat
kerja meliputi antara lain :
54
55
j. Upaya Fisik Upaya fisik adalah upaya yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan
dalam melakukan pekerjaannya, contoh untuk melakukan pekerjaan
maka dilakukan dengan duduk, berdiri, berjalan, memanjat dan
sebagainya.
k. Kondisi Fisik Kondisi fisik adalah gambaran fisik yang diperlukan bagi calon pemegang
jabatan agar dapat melakukan tugas jabatannya seperi Jenis Kelamin,
Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, Postur Badan, Penampilan dan
sebagainya.
Sumber: (Modul Analisis Kepegawaian, Penyusunan Analisis Jabatan, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2014)
Analisis beban kerja dilaksanakan untuk mengukur dan menghitung beban kerja setiap jabatan/
unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kapasitas
organisasi yang profesional, transparan, proporsional dan rasional. Analisis beban kerja dilakukan pada
setiap jabatan yang ada dalam satuan kerja organisasi
56
Analisis Beban Kerja dilakukan untuk mendapatkan gambaran rinci mengenai beban kerja UPTD
yang akan dibentuk. Ukuran yang digunakan untuk hasil analisis beban kerja adalah jumlah efektif jam
kerja total untuk UPTD selama satu tahun. Berikut ini matrik analisis beban kerja dalam SE Kemendagri
No SE Kemendagri no 061/4338/OTDA Tahun 207 sebagai berikut:
Tabel 5-2. Matrik Analisis beban kerja UPTD
No Jabatan Tugas Uraian Hasil Satuan Norma Jam Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Tugas Kerja Hasil Waktu Kerja Kerja Jam Kerja Pegawai
Kerja Efektif Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
57
Keterangan Kolom
No Judul Penjelasan
1 Nomor nomor urut jabatan
2 Jabatan Suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang
PNS dalam suatu satuan organisasi
3 Tugas Jabatan tugas utama dari setiap jabatan sebagaimana dimaksudkan pada kolom 2
4 Uraian Tugas Paparan semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok pemangku jabatan dalam mem-
proses bahan kerja menjadi hasil kerja menggunkan perangkat kerja dalam kondisi tertentu
5 Hasil keja Produk yang harus dicapai oleh pemangku jabatan
6 Satuan hasil kerja nama satuan hasil kerja yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan
7 Norma Waktu waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh
seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan pekerjaan (dalam menit)
8 Jam Kerja efektif jam kerja yang harus dipergunakan untuk berproduksi/menjalankan tugas,
9 Beban kerja jumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang ataupun sekelompok orang selama
periode waktu tertentu dalam keadaan normal atau banyaknya target pekerjaan yang akan
diselesaikan untuk satu jenis pekerjaan,
10 Jumlah Jam Kerja Hasil dari Jumlah hasil kerja pada kolom (5) x norma waktu pada kolom (7) x beban kerja pada
efektif kolom (9)
11 Jumlah pegawai Jumlah jam kerja efektif pada kolom (10) dibagi jam kerja efektif per tahun pada kolom (8).
Setelah analisis jabatan dan analisis beban kerja dilaksanakan dengan tepat maka kita akan
mendapatkan hasil berupa peta jabatan atau jabatan apa saja yang dibutuhkan dalam pengelolaan
UPTD air limbah domestik / UPTD Persampahan.
58
6. Bahan Kerja:
a. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan bidang tugas
b. Standar Operasional Prosedur Kerja
c. Perintah/disposisi/petunjuk atasan
d. Rencana program kerja UPTD
7. Perangkat Kerja:
a. Perangkat komputer
b. Alat tulis kantor
c. Kendaraan bermotor
8. Hasil Kerja:
a. Dokumen Rencana Strategis UPTD
b. Dokumen RKA & DPA UPTD
c. Jadwal & pembagian kerja pengelolaan air limbah domestik
d. Laporan kinerja Pegawai UPTD
e. Laporan pelaksanaan kegiatan air limbah domestik
9. Tanggung Jawab :
a. Memastikan pengelolaan air limbah domestik berjalan dengan baik
b. Menciptakan suasana kerja yang kondusif 59
c. Memastikan kelancaran distribusi tugas pegawai
d. Mengevaluasi kinerja pegawai
e. Menjaga kerahasiaan data
10. Wewenang:
a. Memberi saran dan masukan kepada atasan
b. Membimbing dan menegur pegawai
c. Menilai prestasi kerja pegawai
d. Memberi informasi teknis pelaksanaan tugas kepada pegawai
e. Menyusun dan mengusulkan program dan rencana kerja kepada atasan langsung.
11. Korelasi Jabatan:
a. Kepala Dinas : Perintah Kerja, Petunjuk Kerja dan
hasil kerja
b. Kabid (yang menangani bidang : Koordinasi
air limbah domestik, disesuaikan
dengan nomenklatur di daerah )
c. Kasi Lingkup Bidang (yang : Koordinasi
menangani bidang air limbah domestik,
disesuaikan dengan nomenklatur
di daerah )
d. Non struktural (Pelaksana) : Perintah kerja
12. Kondisi Lingkungan Kerja :
– Tempat : Di dalam dan luar ruangan
– Suhu : Sejuk
– Udara : Bersih
– Keadaan ruang : Luas
– Letak : rata
– Penerangan : Cukup
– Keadaan tempat kerja : tidak bising
– Getaran : Tidak ada
60
10. Wewenang:
a. Melakukan evaluasi terhadap kinerja ketatausahaan
b. Melakukan kegiatan administratif UPTD
c. Memeriksa surat masuk dan surat keluar UPTD
d. Mengkonsep surat yang keluar dari UPTD
11. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Pengawasan
b. Pelaksana : Koordinasi
12. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : tidak bising
h. Getaran : Tidak ada
13. Resiko Bahaya : Tekanan Psikologi
14. Syarat Jabatan:
a. Pangkat :
b. Pendidikan : S1
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan : Diklatpim IV
2) Teknis : Kursus pengelolaan Air Limbah Domestik
d. Pengalaman kerja : berpengalaman/ pernah bekerja di bidang yang
berkaitan keterampilan komputer, kemampuan surat
menyurat,kemampuan dalam administrasi kantor minimal
selama 3 tahun
e. Pengetahuan kerja : Pengelolaan air limbah domestik
f. Ketrampilan kerja : Manajerial
g. Bakat kerja : G, V, N, Q, K
h. Temperamen kerja : D, F, R
i. Minat kerja : 1.a, 1.b , 3.a
j. Upaya Fisik:
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) berbicara,
5) mendengar,
6) melihat.
k. Kondisi fisik
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 30-45 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
62 6) Penampilan : Menarik
l. Fungsi Jabatan : D4, D5, O3, dan B7
Pengadministrasi Umum
11. Wewenang:
a. Melakukan evaluasi terhadap kinerja ketatausahaan
b. Melakukan kegiatan administratif UPTD
c. Memeriksa surat masuk dan surat keluar UPTD
a. Mengkonsep surat yang keluar dari UPTD
12. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Pengawasan
b. Ka Subag TU : Perintah
c. Pelaksana : koordinasi
13. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : Bising
h. Getaran : Ada
14. Resiko Bahaya : Tekanan Psikologi
15. Syarat Jabatan:
a. Pangkat :
b. Pendidikan : SLTA/DI/ DII/ DIII
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis : Kursus Microsft Office (MS Word dan MS Access)
3) Pengalaman kerja : Pernah bekerja di bidang yang berkaitan Keterampilan
komputer, kemampuan surat menyurat
d. Pengetahuan kerja : Pengetahuan mengenai Komputer
e. Ketrampilan kerja : Ketrampilan mengetik, Pengarsipan
f. Bakat kerja : G, V, N, Q, K
g. Temperamen kerja : D, F, R
h. Minat kerja : 1.a, 1.b , 3.a
i. Upaya Fisik :
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) berbicara,
5) mendengar,
6) melihat.
j. Kondisi fisik
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 30-45 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
64 6) Penampilan : Menarik
k. Fungsi Jabatan : D4, D5, O3, dan B7
Pengadministrasi Keuangan
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat ker ja : Bising
h. Getaran : Ada
14. Resiko Bahaya : Tekanan Psikologi
15. Syarat Jabatan:
a. Pangkat :
b. Pendidikan : SLTA/DI/ DII/ DIII
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan : Diklat Organissasi Umum
2) Teknis : Kursus Microsft Office (MS Word dan MS Access)
d Pengalaman kerja : berpengalaman/ pernah bekerja di bidang yang berkaitan
keterampilan komputer dan kemampuan mengelola
keuangan minimal selama 3 tahun
e. Pengetahuan kerja : Pembukuan
f. Ketrampilan kerja : Tata buku
g. Bakat kerja : G, V, N, Q, K
h. Temperamen kerja : D, F, R
i. Minat kerja : 1.a, 1.b , 3.a
j. Upaya Fisik :
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) berbicara,
5) mendengar,
6) melihat.
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 30-45 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan : Menarik
l. Fungsi Jabatan : D4, D5, O3, dan B7
66
Pramu Bakti
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis : Pelatihan K3
3) Pengalaman kerja : berpengalaman dalam kegiata membersihkan
kantor minimal selama 2 tahun
d. Pengetahuan kerja : Kebersihan
e. Ketrampilan kerja : Keterampilan mengerjakan kegiatan kebersihan
f. Bakat kerja : K, E, M
g. Temperamen kerja : P, R
h. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
i. Upaya Fisik :
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) mengangkat,
5) membawa,
6) menarik,
7) menunduk,
8) berlutut,
9) membungkuk,
10) merangkak,
11) menjangkau,
12) memegang,
13) bekerja dengan jari,
14) berbicara,
15) mendengar,
16) melihat,
17) melihat berbagai warna.
j. Kondisi fisik:
18) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
19) Umur : 18-30 tahun
20) Tinggi badan : 150-180 cm
21) Berat badan : 45-80 kg
22) Postur badan : Sedang
23) Penampilan : Menarik
k. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
68
Petugas Keamanan
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : Bising
h. Getaran : Ada
14. Resiko Bahaya:
a. Tergelincir
b. Terluka
c. Terjatuh
15. Syarat Jabatan:
a. Pangkat :
b. Pendidikan : SLTA/DI/ DII/ DIII
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan:
2) Teknis : Diklat Keamanan
d. Pengalaman kerja : berpengalaman bekerja dalam bidang keamanan
minimal selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja : Keamanan dan ketertiban lingkungan
f. Ketrampilan kerja : keterampilan bela diri
g. Bakat kerja : K, E, M
h. Temperamen kerja : P, R
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
j. Upaya Fisik:
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) mengangkat,
5) membawa,
6) menarik,
7) menunduk,
8) berlutut,
9) membungkuk,
10) merangkak,
11) menjangkau,
12) memegang,
13) bekerja dengan jari,
14) berbicara,
15) mendengar,
16) melihat,
17) melihat berbagai warna.
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
70 6) Penampilan : Menarik
l. Fungsi Jabatan : O1, O6, O7, O8
Pengemudi
Teknisi Keciptakaryaan (pelaksana pada sub sistem pengolahan setempat dan sub sistem pengangkutan)
1. Nama Jabatan : Teknisi Keciptakaryaan (petugas pada sub sistem pengolahan setempat
dan sub sistem pengangkutan)
2. Kode Jabatan :
3. Unit Kerja :
4. Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan pemeriksaan tangki septik pada sub sistem pengolahan
setempat dan Melaksanakan operasi penyedotan, pengangkutan dan
pembuangan lumpur tinja pada sub sistem pengangkutan
5. Uraian Tugas:
a. Memeriksa dan mencatat kondisi tangki septik (individu dan Komunal) dalam rangka
identifikasi calon pelanggan penyedotan lumpur tinja di sub-sistem pengolahan setempat
b. Menyusun laporan hasil pemeriksaan kondisi tangki septik calon pelanggan di sub-sistem
pengolahan setempat
c. Menyiapkan perlengkapan keselamatan kerja penyedotan (sarung tangan, boots, helm
proyek, dan masker)
d. Menyiapkan peralatan penyedotan (seperti selang, sekop, garu, sapu, obeng, perlengkapan
mencuci tangan, buku log, kwitansi penerimaan, pena, surat perintah kerja, penyedotan dan 73
peta)
e. Membersihkan area sekitar tangki septik sebelum melaksanakan penyedotan lumpur tinja
di lokasi pelanggan
f. Memasang selang penyedotan lumpur tinja ke tangki septik sebelum melaksanakan
penyedotan lumpur tinja di lokasi pelanggan
g. Memeriksa kedalaman & kondisi tangki septik sebelum melaksanakan penyedotan lumpur
tinja di lokasi pelanggan
h. Mengoperasikan mesin vakum untuk penyedotan lumpur tinja
i. Menutup tangki septik setelah penyedotan lumpur tinja
j. Merapikan selang setelah penyedotan lumpur tinja
k. Membersihkan sekitar lokasi sekitar septik setelah penyedotan lumpur tinja
l. Menyiapkan selang pembuangan ke dalam unit pengumpul di IPLT dalam rangka persiapan
pembuangan lumpur tinja di instalasi
m. Menormalkan tekanan dalam tangki dalam rangka persiapan pembuangan lumpur tinja di
instalasi
n. Memastikan hubungan antar pompa vakum dan tangki dalam keadaan normal sebelum
pembuangan lumpur tinja di instalasi
o. Membuka katup pembuangan dan mengendalikan tekanan pada saat pembuangan lumpur
tinja ke bak pengumpul di instalasi pengolahan lumpur tinja
p. Menyusun laporan hasil penyedotan, pengangkutan dan pembuangan lumpur tinja (kondisi
septik, kartu pelanggan, dll)
6. Bahan Kerja:
a. Standar Operasional Prosedur Kerja
b. Disposisi / perintah / petunjuk atasan
7. Perangkat Kerja :
a. Alat Pelindung Diri (APD)
b. ATK
8. Hasil Kerja: Laporan hasil penyedotan, pengangkutan dan pembuangan lumpur tinja
9. Tanggung Jawab :
a. Memelihara sub sistem pengolahan setempat dan sub sistem pengangkutan
b. Menjaga dan memelihara UPTD
c. Melaporkan hasil kerja kepada pimpinan
10. Wewenang:
a. Melakukan koordinasi kegiatan sub sistem pengolahan setempat dan sub sistem
pengangkutan
b. Membuat usulan dan anggaran perbaikan pada sub sistem pengolahan setempat dan sub
sistem pengangkutan
11. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Perintah
b. Ka Subag TU : Administrasi
c. Pelaksana : Koordinasi
12. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu :
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : tidak bising
h. Getaran : Tidak ada
13. Resiko Bahaya:
a. Tergelincir
b. Terjatuh
14. Syarat Jabatan:
a. Pangkat : IIa
b. Pendidikan : SLTA/D1/D2/D3
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis :Pelatihan sub sistem pengolahan setempat dan pelatihan
sub sistem pengangkutan
d. Pengalaman kerja :berpengalaman di bidang pengolahan dan pengangkutan air
limbah domestik minimal selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja :Operasional pengolahan dan pengangkutan
f. Ketrampilan kerja :Mengoperasikan sub sistem pengolahan setempat dan sub
sistem pengangkutan
g. Bakat kerja : S, K, F, M
h. Temperamen kerja : R, S, T
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
j. Upaya Fisik:
1) berdiri,
74 2) berjalan,
3) duduk,
4) mengangkat,
5) membawa,
6) menarik,
7) menunduk,
8) berlutut,
9) membungkuk,
10) merangkak,
11) menjangkau,
12) memegang,
13) bekerja dengan jari,
14) berbicara,
15) mendengar,
16) melihat,
17) melihat berbagai warna.
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm 75
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D5, O1, O6, O8, B1, B2, B3, B4, B6, dan B7
b. Suhu :
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : tidak bising
h. Getaran : Tidak ada
13. Resiko Bahaya :
a. Tergelincir
b. Terluka
c. Terjatuh
14. Syarat Jabatan :
a. Pangkat :
b. Pendidikan : SLTA/D1/D2/D3
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis : Pelatihan teknis instalasi pengolahan lumpur tinja
d. Pengalaman kerja : Berpengalaman di bidang pengolahan lumpur Tinja minimal 77
selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja : operasional instalasi pengolahan lumpur tinja
f. Ketrampilan kerja : mengoperasikan instalasi pengolahan lumpur tinja
g. Bakat kerja : S, K, F, M
h. Temperamen kerja : R, S, T
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
l. Upaya Fisik :
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) mengangkat,
5) membawa,
6) menarik,
7) menunduk,
8) berlutut,
9) membungkuk,
10) merangkak,
11) menjangkau,
12) memegang,
13) bekerja dengan jari,
14) berbicara,
15) mendengar,
16) melihat berbagai
j. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
78
80
Teknisi Keciptakaryaan (Pelaksana pada Sub sistem pelayanan & sub sistem pengumpulan)
1. Nama Jabatan : Teknisi Keciptakaryaan (Petugas pada Sub sistem pelayanan & sub
sistem pengumpulan)
2. Kode Jabatan :
3. Unit Kerja : Dinas XX
4. Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan operasi dan pemeliharaan pada sub sistem pelayanan
dan sub sistem pengumpulan di Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat (SPALD-T)
5. Uraian Tugas:
a. Membersihkan sampah / kotoran yang menyumbat di House Inlet (HI)
b. Memperbaiki/ mengganti House Inlet (HI) yang rusak
c. Membersihkan sampah/kotoran yang menyumbat pipa-pipa pada jaringan pipa lateral
d. Mengganti pipa yang rusak pada jaringan pipa lateral
e. Membersihkan bak penangkap lemak secara rutin
f. Membersihkan bak kontrol bebas dari sampah agar tidak terjadi penyumbatan di dalamnya
g. Memeriksa dan membersihkan lubang inspeksi di Sub-sistem pengumpulan
h. Membersihkan sampah/kotoran dari luar agar tidak masuk ke dalam pipa (jaringan pipa 81
retikulasi dan pipa induk)
i. Membersihkan saluran pipa (jaringan pipa retikulasi dan pipa induk) secara rutin
j. Menginventarisasi bagian jalur pipa yang sering mengalami gangguan
k. Menyusun jadwal pemeliharaan pipa pengumpul
l. Memeriksa lubang kontrol (Manhole) dalam keadaan selalu tertutup dan dikunci
m. Memeriksa area sekitar manhole agar terjadi kebocoran
n. Memeriksa dan memelihara prasarana dan sarana pelengkap
o. memastikan tidak ada sampah/lemak yang menyebabkan tersumbatnya aliran air limbah
pada Drop Manhole
p. Memeriksa dan memelihara stasiun pompa
- Memeriksa operation panel (kontrol panel pompa)
- Memeriksa power indicator lamp (lampu indikator) tidak menyala
- Memeriksa listrik yang disalurkan ke pompa
- Memeriksa tangki/wadah lemak yang sudah diisi dibersihkan secara teratur
- Memeriksa tangki/wadah lemak yang sudah diisi dibersihkan secara teratur
- memeriksa waktu pompa bekerja, apakah timbul suara bising atau getaran yang
tidak wajar.
- Memeriksa temperatur bantalan dapat dilakukan dengan cara disentuh atau
dipegang dengan tangan
- mengganti bahan penyekat yang sudah terlalu banyak membocorkan air
- memeriksa arah aksial dari poros pompa pada empat tempat sekeliling
penampangnya
- mengganti karet kopling yang sudah aus akan menimbulkan getaran dan kebisingan
- melakukan pemeriksaan panel yang digunakan diluar maupun di dalam ruangan
harus dari tipe outdoor.
- melakukan pemeliharaan reguler berupa pengecatan ulang
5.4.2 Analisis Beban Kerja UPTD Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Jabatan: Kepala UPTD
Tabel 5-3. Contoh ABK Kepala UPTD Sistem Air Limbah Domestik
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Hasil Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jam Jumlah
Kerja Kerja Waktu Efektif kerja Kerja Efektif Pegawai
(menit) pertahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
1 Kepala Mengkoordinir 1 Mengumpulkan bahan dan 1 Dokumen 3000 72,000 10 30,000 0.417
UPTD UPTD Air Limbah menyusun draf rencana
Dosmestik dalam strategis UPTD
perencanaan,
2 Mengkaji dan mengusulkan 1 Dokumen 36 72,000 5 180 0.003
pelaksanaan,
draf rencana strategis UPTD
pemantauan
kepada kepala dinas
dan pelaporan
pelaksanaan 3 Mengumpulkan bahan dan 1 Dokumen 180 72,000 4 720 0.010
tugas pengelo- menyusun RKA dan DPA
laan Air Limbah UPTD
Domestik
4 Membahas RKA dan DPA 2 Kegiatan 600 72,000 15 18,000 0.250
UPTD.
5 Mengumpulkan bahan 1 Dokumen 600 72,000 10 6,000 0.083
dan menyusun pembagian
jadwal kegiatan pengelolaan
air limbah dosmestik.
6 Mengkaji dan menyetujui 1 Dokumen 120 72,000 52 6,240 0.087
pembagian jadwal kegiatan
pengelolaan air limbah
domestik
7 Mengkoordinasikan 1 Kegiatan 90 72,000 52 4,680 0.065
pegawai dalam pelaksanaan
pengelolaan air limbah
dosmestik
8 Mengarahkan pegawai 1 Kegiatan 20 72,000 30 600 0.008
dalam pelaksanaan penge-
lolaan air limbah dosmestik.
9 Melakukan koordinasi kegia- 1 Kegiatan 120 72,000 12 1,440 0.020
tan pengelolaan air limbah
dosmestik dengan Dinas
dan pihak terkait diluar dinas
10 Melakukan pemantauan 1 Dokumen 45 72,000 52 2,340 0.033
pelaksanaan kerja UPTD
pengelolaan air limbah
dosmestik
11 Menyusun dan melaporkan 1 Dokumen 30 72,000 15 450 0.006
pelaksanaan kegiatan UPTD
pengelolaan air limbah
dosmestik kepada Dinas.
12 Menilai kinerja pegawai 1 Dokumen 60 72,000 15 900 0.013
UPTD pengelolaan air
limbah dosmestik.
13 Melaksanakan tugas lain 1 Dokumen 60 72,000 3 180 0.003
yang diberikan oleh Kepala
Dinas
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit 71,730 0.996
88 Jam 1,196 1 orang
90
Jam
92
Jabatan: Pengemudi
Tabel 5-9. Contoh ABK Pengemudi Pada UPTD SPALD
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Ker- Beban Jumlah Jam Jumlah
Kerja Hasil Waktu ja Efektif kerja Kerja Efektif Pegawai
Kerja (menit) pertahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 9 11
7 Penge- Melaksanakan 1 Mempelajari data pelang- 5 kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
mudi operasi penye- gan yang akan disedot
dotan, pen- dan membuat rute
gangkutan dan perjalanan
pembuangan
2 Mengisi Kartu Kendali 5 kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
lumpur tinja
transpotasi
3 Menyiapkan truk tinja
memeriksa oli pada 5 kegiatan 10 72,000 52 2,600 0.036
kompresor udara pompa
penyedotan;
memeriksa klem penjepit 5 kegiatan 10 72,000 52 2,600 0.036
selang penyedot dan
pembuangan serta klem
oli pelumas ke pompa
vakum
memeriksa oli truk dan 5 kegiatan 10 72,000 52 2,600 0.036
ban kendaraan
memeriksa mesin truk 5 kegiatan 10 72,000 52 2,600 0.036
4 Menjalankan truk tinja 5 kegiatan 120 72,000 52 31,200 0.433
sesuai rencana dan rute
perjalanan di data pe-
langgan
5 Membersihkan truk tinja 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
& peralatan sedot tinja
6 Menyerahkan kartu ken- 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
dali transportasi lumpur
tinja
Jumlah jam Kerja Efektif Menit
Jam
94
Jabatan: Teknisi Keciptakaryaan (Pelaksana pada sub sistem pengolahan setempat dan sub sistem pengangkutan)
Tabel 5-10. ConothABK Teknisi Keciptakaryaan (Pelaksana pada sub sistem pengolahan setempat dan sub sistem
pengangkutan) Pada UPTD SPALD
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Pegawai
Kerja (menit) pertahun Kerja
Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
8 Teknisi Ke- Melaksanakan 1 Memeriksa dan mencatat kondisi tangki septik 1 Unit 30 72,000 235 7,050 0.098
ciptakaryaan pemerik- (individu dan Komunal) dalam rangka identifika-
(petugas pada saan tangki si calon pelanggan penyedotan lumpur tinja di
sub sistem septik dan sub-sistem pengolahan setempat
pengolahan Melaksanakan
2 Menyusun laporan hasil pemeriksaan kondisi 1 Doku- 60 72,000 52 3,120 0.043
setempat dan operasi penye-
tangki septik calon pelanggan di sub-sistem men
sub sistem dotan, pen-
pengolahan setempat
pengangku- gangkutan dan
tan) pembuangan 3 Menyiapkan perlengkapan keselamatan kerja 1 kegiatan 15 72,000 235 3,525 0.049
lumpur tinja penyedotan (sarung tangan, boots, helm proyek,
dan masker)
4 Menyiapkan peralatan penyedotan (seperti 1 Kegiatan 15 72,000 235 3,525 0.049
selang, sekop, garu, sapu, obeng, perlengkapan
mencuci tangan, buku log, kwitansi penerimaan,
95
pena, surat perintah kerja, penyedotan dan peta)
5 Membersihkan area sekitar tangki septik sebe- 1 Kegiatan 15 72,000 235 3,525 0.049
lum melaksanakan penyedotan lumpur tinja di
lokasi pelanggan
6 Memasang selang penyedotan lumpur tinja ke 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
tangki septik sebelum melaksanakan penye-
dotan lumpur tinja di lokasi pelanggan
7 Memeriksa kedalaman & kondisi tangki septik 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
sebelum melaksanakan penyedotan lumpur
tinja di lokasi pelanggan
8 Mengoperasikan mesin vakum untuk menye- 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
dotan lumpur tinja
9 Menutup tangki septik setelah penyedotan 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
lumpur tinja
10 Merapihan selang setelah penyedotan lumpur 1 kegiatan 15 72,000 235 3,525 0.049
tinja
11 Membersihkan sekitar lokasi sekitar septik 1 kegiatan 15 72,000 235 3,525 0.049
setelah penyedotan lumpur tinja
12 Menyiapkan selang pembuangan ke dalam unit 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
pengumpul di IPLT dalam rangka persiapan
pembuangan lumpur tinja di instalasi
13 Menormalkan tekanan dalam tangki dalam 1 kegiatan 5 72,000 235 1,175 0.016
rangka persiapan pembuangan lumpur tinja di
instalasi
14 Memastikan hubungan antar pompa vakum 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
dan tangki dalam keadaan normal sebelum
pembuangan lumpur tinja di instalasi
15 Membuka katup pembuangan dan mengenda- 1 kegiatan 10 72,000 235 2,350 0.033
likan tekanan pada saat pembuangan lumpur
tinja ke bak pengumpul di instalasi pengolahan
lumpur tinja
16 Menyusun laporan hasil penyedotan, pengang- 1 Doku- 60 72,000 235 14,100 0.196
kutan dan pembuangan lumpur tinja (kondisi men
septik, kartu pelanggan, dll)
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
Jabatan: Teknisi Keciptakaryaan (Pelaksana di IPLT/ sub sistem pengolahan lumpur tinja)
Tabel 5-11. Contoh ABK Teknisi Keciptakaryaan (Pelaksana di IPLT/ sub sistem pengolahan lumpur tinja) Pada
UPTD SPALD
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Ker- Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Waktu ja Efektif kerja Jam Pegawai
Kerja (menit) perta- Kerja
hun Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 11
x7x9
9 Teknisi Melaksanakan 1 Melakukan pengecekan lumpur 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
Kecipta- operasi di insta- tinja di truck tinja yang akan
karyaan lasi pengolahan dibuang di unit pengumpul
(Petugas lumpur tinja pengolahan lumpur tinja dan
di IPLT/ mengarahkan truk tinja ke
sub system inlet pembuangan yang sudah
pengolah- ditentukan
an lumpur
2 Memeriksa waktu tinggal air 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
tinja)
limbah domestik di dalam bak
pengumpul sesuai dengan per-
encanaan pada bak pengumpul
di unit pengumpul Pengolahan
Lumpur Tinja
3 Mencatat akumulasi lumpur 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
pada bak pengumpul di unit
pengumpul Pengolahan Lumpur
Tinja
4 Memeriksa kelancaran aliran 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
cairan lumpur tinja di setiap unit
instalasi pengolahan lumpur
tinja
5 Membersihkan sampah atau 3 kegiatan 5 72,000 52 780 0.011
kotoran di unit penyaringan (bar
screen)
6 Melakukan pembersihan pasir 3 kegiatan 30 72,000 52 4,680 0.065
dan kerikil yang terkumpul di
bak unit pemisahan partikel
diskrit
7 Melakukan pengurasan lumpur 5 kegiatan 60 72,000 52 15,600 0.217
pada unit pemekatan
8 Memindahkan lumpur dari unit 1 kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
pemekatan ke unit pengeringan
lumpur
9 Melakukan pengurasan lumpur 1 kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
pada unit stabilisasi
10 Memindahkan lumpur dari unit 1 kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
stabilisasi ke unit pengeringan
lumpur
11 Mengkontrol kecukupan ma- 1 kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
terial kerikil dan pasir pada unit
pengering lumpur
12 Menyusun laporan pelaksanaan 1 Doku- 30 72,000 52 1,560 0.022
pengolahan lumpur tinja men
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
96 Jam
Tabel 5-12. Contoh ABK Penata penyehatan lingkungan pemukiman Pada UPTD SPALD
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Ker- Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Waktu ja Efektif kerja Jam Pegawai
Kerja (menit) perta- Kerja
hun Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
10 Penata Melakukan 1 Menyiapkan peralatan un- 5 kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
penyehatan kegiatan tuk pengambilan sample
lingkungan yang meliputi
2 Melakukan pengambilan 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
pemukiman pencatatan,
sampel influent dan effluent
penginventari-
siran, penge- 3 Memberikan label dan 5 kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
lompokan dan mengantarkan sample ke
pemeriksaan di laboratorium
bidang penyeha- 4 Menerima dan melakukan 5 kegiatan 60 72,000 52 15,600 0.217
tan lingkungan Analisa hasil pengujian labo-
permukiman ratorium
5 Melakukan pengarsipan 5 kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
data dan penyimpanan 97
sampel dari hasil pengujian
6 Menyusun laporan hasil 5 kegiatan 60 72,000 52 15,600 0.217
pengujian kualitas influent
dan effluent
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
Jabatan: Teknisi Keciptakaryaan (Petugas pada Sub sistem pelayanan & sub sistem pengumpulan)
Tabel 5-13. Contoh ABK Teknisi Keciptakaryaan (pelaksana pada Sub sistem pelayanan & sub sistem pengumpulan)
Pada UPTD SPALD
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Kerja Waktu Efektif kerja Jam Pegawai
(menit) pertahun Kerja
Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 11
x7x9
11 Teknisi Melak- 1 Membersihkan sampah / 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
Kecipta- sanakan kotoran yang menyumbat
karyaan operasi dan di House Inlet (HI)
(Petugas pemeliharaan
2 Memperbaiki/ mengganti 5 Kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
pada Sub pada sub
House Inlet (HI) yang
sistem pe- sistem pe-
rusak
layanan & layanan dan
sub sistem pengumpulan 3 Membersihkan sampah/ 5 Kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
pengum- di Sistem kotoran yang menyumbat
pulan) Pengelolaan pipa-pipa pada jaringan
Air Limbah pipa lateral
Domestik
4 Mengganti pipa yang 5 Kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
Terpusat
rusak pada jaringan pipa
(SPALD-T)
lateral
5 Membersihkan bak pen- 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
angkap lemak secara rutin
6 Membersihkan bak kon- 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
trol bebas dari sampah
agar tidak terjadi penyum-
batan di dalamnya
7 Memeriksa dan mem- 5 Kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
bersihkan lubang inspeksi
di Sub-sistem pengum-
pulan
8 Membersihkan sampah/ 5 Unit 15 72,000 52 3,900 0.054
kotoran dari luar agar ti-
dak masuk ke dalam pipa
(jaringan pipa retikulasi
dan pipa induk)
9 Membersihkan saluran 5 kegiatan 60 72,000 52 0.217
pipa (jaringan pipa 15,600
retikulasi dan pipa induk)
secara rutin
10 Menginventarisasi bagian 1 kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
jalur pipa yang sering
mengalami gangguan
11 Menyusun jadwal pemeli- 1 kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
haraan pipa pengumpul
12 Memeriksa lubang kontrol 5 kegiatan 5 72,000 52 1,300 0.018
(Manhole) dalam keadaan
selalu tertutup dan dikunci
13 Memeriksa area sekitar 1 kegiatan 10 72,000 52 520 0.007
manhole agar terjadi
kebocoran
14 Memeriksa dan memeli- 1 kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
hara prasarana dan sarana
pelengkap
98
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Kerja Waktu Efektif kerja Jam Pegawai
(menit) pertahun Kerja
Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 11
x7x9
15 Memastikan tidak ada 5 Kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
sampah/lemak yang
menyebabkan tersumbat-
nya aliran air limbah pada
Drop Manhole
16 Memeriksa dan memelihara stasiun pompa
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Ker- Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Kerja Waktu ja Efektif kerja Jam Pegawai
(menit) perta- Kerja
hun Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 11
x7x9
k. Melakukan pemer- 1 kegiatan 10 72,000 52 520 0.007
iksaan panel yang
digunakan diluar
maupun di dalam
ruangan harus dari
tipe outdoor.
l. melakukan pemeli- 1 kegiatan 120 72,000 52 6,240 0.087
haraan reguler berupa
pengecatan ulang
30 Memeriksa dan memelihara Wet Well
Jam
100
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Kerja Pega-
Kerja (menit) pertahun Efektif wai
1 2 3 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
4
7x9
4 Bak Pengendapan I (Primary Sedimentation)
a. Melakukan pembersihan luapan 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
pelimpah (weir) setiap hari
b. Melakukan penyapuan (scrappings) dan 1 Kegiatan 30 72,000 52 1,560 0.022
membersihkan dinding.
c. Melakukan pemeriksaan peralatan yang 1 unit 5 72,000 52 260 0.004
sudah terkorosi
d. Membersihkan area disekitar Bak Pen- 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
gendapan I dari kotoran.
e. Membersihkan permukaan air pada 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
bak dari kotoran yang mungkin tidak
tertahan saringan.
f. Membersihkan inlet dan outlet dari 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
kotoran yang mungkin menyumbat.
g. Membersihkan area di sekitar Bak Pen- 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
gendapan I dari tanaman liar.
h. Memeriksa konstruksi bangunan dari 1 unit 10 72,000 52 520 0.007
kerusakan yang mungkin terjadi.
i. Membersihkan Bak Pengendapan I dari 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
pertumbuhan lumut dan tanaman air
lainnya.
j. Melakukan pembuangan endapan 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
lumpur yang terkumpul pada hopper
secara berkala.
k. Membersihkan katup pembuangan 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
lumpur serta peralatan lainnya, apabila
perlu ulir katup diberi gemuk.
l. Membersihkan dari endapan lumpur 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
dan sampah agar aliran lancar dan tidak
terganggu
m. Membersihkan dinding bak dari lumut 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
yang tumbuh dan endapan lumpur
dibuang secara rutin
n. Memeriksa katup pembuang untuk 1 unit 5 72,000 52 260 0.004
memastikan tidak bocor
o. Memelihara agar lumpur yang sudah 1 Kegiatan 5 72,000 52 260 0.004
mengendap tidak mempengaruhi proses
pengendapan
p. Menjaga kebersihan alat kontrol kadar 1 Kegiatan 5 72,000 52 260 0.004
lumpur, penggerak valve automatis, dan
alat duga tinggi air
5 Memeriksa dan mengoperasikan Unit Pengolahan Biologis
a. Mengukur dan mencatat debit masuk 1 Kegiatan 5 72,000 52 260 0.004
dan debit keluar
b. Membersihkan lapisan buih (scum)/ 1 kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
alga/ daun dll
102
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Kerja Pega-
Kerja (menit) pertahun Efektif wai
1 2 3 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
4
7x9
b. Memeriksa beban organik seperti COD, 1 unit 60 72,000 52 3,120 0.043
BOD, TSS dan pH pada inlet unit pengo-
lahan biologis
c. Memeriksa kondisi tanggul 1 unit 10 72,000 52 520 0.007
7 Memeriksa dan membersihkan Unit Penstabilan Lumpur (Sludge Digester) pada bangunan pengolahan lumpur
a. Menentukan penyebab ketidakseim- 1 kegiatan 10 72,000 52 520 0.007
bangan
b. Memberikan kontrol pH hingga proses 1 Kegiatan 5 72,000 52 260 0.004
kembali normal.
c. Memeriksa kestabilan lumpur atau 1 Kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
menguraikan bahan organik yang masih
terkandung dalam lumpur sehingga
lebih stabil dan aman untuk lingkungan
d. Mengambil padatan dari digester primer 1 Kegiatan 5 72,000 52 260 0.004
sebelum proses pengolahan lumpur
e. Mengendalikan lemak tercerna, minyak 1 Kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
dan sampah yang dapat mengapung,
seperti plastik
f. Membuang endapan kristal yang mem- 1 Kegiatan 30 72,000 52 1,560 0.022
pengaruhi sistem digester dan penanga-
nan proses padatan di hilir proses.
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Ker- Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Waktu ja Efektif kerja Jam Kerja Pegawai
Kerja (menit) perta- Efektif
hun
1 2 3 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
4
7x9
8 Menyusun laporan pemeriksaan dan peme- 1 Doku- 30 72,000 52 1,560 0.022
liharaan pada bangunan pengolahan lumpur men
9 Memeriksa dan membersihkan kotoran di 1 Kegiatan 15 72,000 52 780 0.011
atas permukaan sludge drying bed pada unit
pengeringan lumpur
10 Memindahkan lumpur yang telah kering 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
dari unit pengering lumpur untuk digunakan
sesuai peruntukannya
11 Menyusun laporan pemeriksaan dan peme- 1 dokumen 30 72,000 52 1,560 0.022
liharaan pada unit pengeringan lumpur
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
104
Kepala UPTD
Ka Subbagian
Tata Usaha
Jabatan Pelaksana
Pramu Bakti
Petugas Keamanan
Pengadministrasi
105
Umum
Pengadministrasi
Keuangan
Jabatan Pelaksana
Pengemudi
Tabel 5‑16. Kualifikasi dan Tugas Jabatan Pelaksana Pada UPTD SPALD
No. Jabatan Kualifikasi Pendidikan Tugas Jabatan
1 Pengadministrasi SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang manajemen Melakukan kegiatan yang meliputi
Umum perkantoran/ administrasi perkantoran/ penerimaan, pencatatan dan
tata perkantoran atau bidang lain yang pendokumentasian dokumen
relevan dengan tugas jabatan administrasi
2 Pengadministrasi Keuan- SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang manajemen Melakukan kegiatan yang meliputi
gan perkantoran/ administrasi perkantoran/ penerimaan, pencatatan dan
tata perkantoran atau bidang lain yang pendokumentasian di bidang
relevan dengan tugas jabatan keuangan
3 Pramu Bakti SLTA di bidang Ilmu yang dibutuhkan Melakukan kegiatan penyiapan
administrasi perkantoran atau bidang lain peralatan dan penyajian kebutuhan
yang relevan dengan tugas jabatan untuk pelaksanaan kegiatan di
kantor
4 Petugas keamanan SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Ilmu yang Melakukan kegiatan yang meliputi
dibutuhkan atau bidang lain yang relevan pengamanan dan penertiban
dengan tugas jabatan
5 Pengemudi SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Ilmu yang Melakukan pelayanan antar jemput
relevan dengan tugas jabatan pejabat/ pegawai dan pel ayanan
transportasi lainnya yang bersifat
kedinasan dengan kendaraan dinas
6 Teknisi Keciptakaryaan SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang kualifikasi Melakukan kegiatan yang meliputi
(petugas pada sub pendidikan yang relevan dengan tugas pemasangan, perbaikan dan
sistem pengolahan jabatan pengecekan serta pemeliharaan
setempat dan sub sistem keciptakaryaan
pengangkutan)
7 Teknisi Keciptakaryaan SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang kualifikasi Melakukan kegiatan yang meliputi
(Petugas di IPLT/ sub sys- pendidikan yang relevan dengan tugas pemasangan, perbaikan dan
tem pengolahan lumpur jabatan pengecekan serta pemeliharaan
tinja) keciptakaryaan
8 Penata Penyehatan S1/ DIV Teknik Sipil/ Teknik Arsitektur/ Melakukan kegiatan yang meliputi
Lingkungan Pemukiman Teknik Lingkungan atau bidang lain yang pencatatan, penginventarisiran,
relevan dengan tugas jabatan pengelompokan dan pemeriksaan
di bidang penyehatan lingkungan
permukiman
9 Teknisi Keciptakaryaan SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang kualifikasi pen- Melakukan kegiatan yang meliputi
(Petugas pada Sub sistem didikan yang relevan dengan tugas jabatan pemasangan, perbaikan dan
pelayanan & sub sistem pengecekan serta pemeliharaan
pengumpulan) keciptakaryaan
10 Teknisi Keciptakaryaan SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang kualifikasi pen- Melakukan kegiatan yang meliputi
(Petugas di IPAL / Sub didikan yang relevan dengan tugas jabatan pemasangan, perbaikan dan
sistem pengolahan pengecekan serta pemeliharaan
terpusat) keciptakaryaan
106
4) Melihat
5) Mendengar
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 30-45 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan: D4, O3, B7
109
11. Wewenang:
a. Melakukan evaluasi terhadap kinerja ketatausahaan
b. Melakukan kegiatan administratif UPTD
c. Memeriksa surat masuk dan surat keluar UPTD
d. Mengkonsep surat yang keluar dari UPTD
12. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Pengawasan
b. Pelaksana : Koordinasi
13. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu :
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : tidak bising
h. Getaran : Tidak ada
14. Resiko Bahaya : Tekanan Psikologi 111
15. Syarat Jabatan :
a. Pangkat :
b. Pendidikan : S1
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan : Diklatpim IV
2) Teknis : Kursus pengelolaan persampahan
d. Pengalaman kerja : Pernah bekerja di bidang yang berkaitan
e. Keterampilan : komputer, kemampuan surat menyurat,kemampuan
dalam membuat buku besar lingkungan minimal selama 3
tahun
f. Pengetahuan kerja : Pengelolaan sampah
g. Ketrampilan kerja : Manajerial dan Teknis pengelolaan sampah
h. Bakat kerja : G, V, N, Q, K
i. Temperamen kerja : D, F, R
j. Minat kerja : 1.a, 1.b , 3.a
k. Upaya Fisik:
1) berdiri,
2) berjalan,
3) duduk,
4) berbicara,
5) mendengar,
6) melihat
l. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 30-45 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
112
Pengadministrasi Umum
Pengadministrasi Keuangan
1. Nama Jabatan : Pengadministrasi Keuangan
2. Kode Jabatan :
3. Unit Kerja :
4. Ikhtisar Jabatan : Melakukan kegiatan meliputi penerimaan, pencatatan dan
pendokumentasian di bidang keuangan
5. Uraian Tugas:
a. Mempelajari dokumen rancangan anggaran UPTD
b. Menyiapkan dan mengajukan surat permohonan pembayaran (SPP)
c. Mengurus surat perintah membayar (SPM) berdasarkan prosedur yang berlaku untuk
penerimaan uang
d. Mengurus Surat Perintah Pencairan Dana (SPPD)
e. Melakukan pembayaran atas tagihan
f. Melayani permintaan uang muka
g. Mengelola kas kecil
h. Mencatat dan membukukan keuangan
i. Mengarsip bukti-bukti pembayaran 115
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
6. Bahan Kerja:
a. Standar Operasional Prosedur Kerja
b. Perintah/disposisi/petunjuk atasan
7. Perangkat Kerja:
a. Perangkat komputer
b. Alat tulis kantor
8. Hasil Kerja: Dokumen administrasi keuangan
9. Tanggung Jawab:
a. Mencatat seluruh transaksi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan persampahan
b. Bertanggung jawab atas seluruh dana masuk/keluar untuk kegiatan persampahan
c. Bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan pengeluaran kepada kepala UPTD
persampahan dan Dinas
10. Wewenang:
a. Mengontrol keuangan kegiatan persampahan
b. Membuat dan mengontrol standar baku laporan keuangan kegiatan persampahan
11. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Pengawasan
b. Ka Subag TU : Perintah
c. Pelaksana : koordinasi
12. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
116
Pramu Bakti
1) Penjenjangan :
2) Teknis :
d. Pengalaman kerja : berpengalaman dalam kegiatan membersihkan kantor
minimal selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja : Kebersihan
f. Ketrampilan kerja : Keterampilan mengerjakan kegiatan kebersihan
g. Bakat kerja : K, E, M
h. Temperamen kerja : P, R
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
j. Upaya Fisik :
1) berdiri, 11) merangkak,
2) berjalan, 12) menjangkau,
3) berdiri, 13) memegang,
4) berjalan, 14) bekerja dengan jari,
5) duduk, 15) berbicara,
6) mengangkat, 16) mendengar,
7) membawa, 17) melihat,
8) menarik, 18) melihat berbagai warna
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
k. Kondisi fisik
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan : Menarik
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
118
Petugas Keamanan
120
Pramu Kebersihan
122
1. Nama Jabatan : Pengawas Lapangan Petugas Kebersihan Jalan, Saluran dan Selokan
2. Kode Jabatan :
3. Unit Kerja :
4. Ikhtisar Jabatan : Melakukan kegiatan yang meliputi penerimaan dan penelaahan
dokumen serta pengawasan di bidang lapangan petugas kebersihan
jalan, saluran dan selokan
5. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi
6. Uraian Tugas:
a. Menentukan jadwal dan rute pengumpulan sampah untuk kebersihan di fasilitas sosial dan
fasilitas umum terjaga
b. Mengkoordinasikan dan membagi tugas pramu kebersihan dalam melakukan penyapuan di
fasilitas sosial dan fasilitas umum
c. Menentukan jadwal dan rute pengangkutan sampah
d. Laporan Pelaksanaan penyapuan dan pengumpulan sampah di fasilitas sosial, fasilitas
umum dan TPS 123
7. Bahan Kerja:
a. Standar Operasional Prosedur Kerja
b. Disposisi/ perintah / petunjuk atasan
8. Perangkat Kerja:
a. Alat Pelindung Diri
b. Peralatan Kebersihan
9. Hasil Kerja: Kebersihan Jalan, saluran dan selokan di fasilitas sosial, fasilitas umum dan TPS
10. Tanggung Jawab: Kebersihan Jalan, saluran dan selokan di fasilitas sosial, fasilitas umum dan TPS
11. Wewenang: Mengkoordinasi pekerjaan pramu kebersihan
12. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Perintah
b. Ka Subag TU : Pengawasan
c. Pelaksana : koordinasi
13. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : Bising
h. Getaran : Ada
14. Resiko Bahaya:
a. Tergelincir
b. Terluka
c. Terjatuh
124
c. Pelaksana : koordinasi
13. Kondisi Lingkungan Kerja:
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : Bising
h. Getaran : Ada
14. Resiko Bahaya:
a. Tergelincir
b. Terluka
c. Terjatuh
15. Syarat Jabatan:
a. Pangkat :
b. Pendidikan : SLTA/DI/ DII/ DIII
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis : Pelatihan K3, Kursus kelengkapan sarana dan prasarana
persampahan
d. Pengalaman kerja : berpengalaman dalam kegiatan membersihkan sarana dan
prasarana persampahan minimal selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja : Kebersihan
f. Ketrampilan kerja : Keterampilan mengerjakan kegiatan kebersihan sarana dan
prasarana persampahan
g. Bakat kerja : K, E, M
h. Temperamen kerja : P, R
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
j. Upaya Fisik :
1) berdiri, 11) merangkak,
2) berjalan, 12) menjangkau,
3) berdiri, 13) memegang,
4) berjalan, 14) bekerja dengan jari,
5) duduk, 15) berbicara,
6) mengangkat, 16) mendengar,
7) membawa, 17) melihat,
8) menarik, 18) melihat berbagai warna
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
126
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan : Menarik
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
127
Pengemudi
j. Upaya Fisik:
1) berdiri, 11) merangkak,
2) berjalan, 12) menjangkau,
3) berdiri, 13) memegang,
4) berjalan, 14) bekerja dengan jari,
5) duduk, 15) berbicara,
6) mengangkat, 16) mendengar,
7) membawa, 17) melihat,
8) menarik, 18) melihat berbagai warna
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
132
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
134
136
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D0, O8 dan B7
137
6. Bahan Kerja:
a. Standar Operasional Prosedur Kerja
b. Disposisi/ perintah / petunjuk atasan
7. Perangkat Kerja:
a. Peralatan
138 b. Alat tulis kantor
8. Hasil Kerja:
a. Pengawasan terhadap kegiatan dan aset UPTD pengelolaan persampahan
b. Laporan atas kondisi keamanan
9. Tanggung Jawab:
a. Melaksanakan kegiatan operasional persampahan dengan baik
b. Memelihara aset UPTD
c. Melaporkan hasil kerja kepada atasan
10. Wewenang:
a. Mendata personil dan kegiatan di TPA
b. Melaporkan kepada atasan mengenai kendala yang terjadi di TPA
11. Korelasi Jabatan:
a. Kepala UPTD : Perintah
b. Ka Subag TU : Pengawasan
c. Pelaksana : koordinasi
12. Kondisi Lingkungan Kerja :
a. Tempat : Di dalam dan luar ruangan
b. Suhu : Sejuk
c. Udara : Bersih 139
d. Keadaan ruang : Luas
e. Letak : rata
f. Penerangan : Cukup
g. Keadaan tempat kerja : Bising
h. Getaran : Ada
13. Resiko Bahaya :
14. Syarat Jabatan :
a. Pangkat : IIa
b. Pendidikan : SLTA
c. Kursus / Diklat
1) Penjenjangan :
2) Teknis : Kursus K3
d. Pengalaman kerja : berpengalaman bekerja dalam bidangoperasional
persampahan, khususnya untuk kebersihan di TPA, minimal
selama 2 tahun
e. Pengetahuan kerja : Kebersihan lingkungan
f. Ketrampilan kerja : Keterampilan mengerjakan kegiatan kebersihan
g. Bakat kerja : K, E, M
h. Temperamen kerja : P, R
i. Minat kerja : 1.a, 2.b, 3.a, 4.b
j. Upaya Fisik :
1) berdiri,
2) berjalan,
3) berdiri,
4) berjalan,
5) duduk,
6) mengangkat,
7) membawa,
8) menarik,
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
11) merangkak,
12) menjangkau,
13) memegang,
14) bekerja dengan jari,
15) berbicara,
16) mendengar,
17) melihat,
18) melihat berbagai warna
k. Kondisi fisik
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D2, D5, D6, O1 dan B1
140
142
1) berdiri,
2) berjalan,
3) berdiri,
4) berjalan,
5) duduk,
6) mengangkat,
7) membawa,
8) menarik,
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
11) merangkak,
12) menjangkau,
13) memegang,
14) bekerja dengan jari,
15) berbicara,
16) mendengar,
17) melihat, 143
18) melihat berbagai warna
k. Kondisi fisik:
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D2, D5, D6, O1 dan B1
1. Nama Jabatan : Teknisi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (Mesin dan Instalasi Listrik)
2. Kode Jabatan :
3. Unit Kerja :
4. Ikhtisar Jabatan : Melakukan kegiatan meliputi pemasangan, perbaikan dan pengecekan
serta pemeliharaan pemeliharaan sarana dan prasarana (Mesin dan
Instalasi Listrik)
5. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi
6. Uraian Tugas:
a. Memeriksa kondisi Kontainer sampah
b. Melakukan perbaikan atau pengecatan pada Kontainer sampah
c. Melaporkan dan membuat usulan penggantian Kontainer sampah yang mengalami
kerusakan berat
d. Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart alat berat dan alat angkut sampah yang
rusak
e. Melaporkan dan membuat usulan penggantian alat berat dan alat angkut yang rusak berat
f. Memelihara mesin pengayak kompos di TPS
- Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart mesin pengayak kompos yang rusak
- Melaporkan dan membuat usulan penggantian mesin pengayak kompos yang rusak
berat
g. Memelihara mesin pemadat plastik di TPS
- Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart mesin pemadat plastik yang rusak
- Melaporkan dan membuat usulan penggantian mesin pemadat plastik yang rusak berat
h. Memelihara sarana listrik di TPS
- Memeriksa dan memelihara kondisi sarana listrik meliputi kabel, stop kontak dan bola
lampu yang terdapat di dalam maupun luar ruangan
- Melaporkan dan membuat usulan perbaikan atau penggantian sarana listrik apabila
terdapat kerusakan
i. Memelihara instalasi listrik di TPS
- Memeriksa dan memelihara kondisi instalasi listrik
- Melaporkan dan membuat usulan perbaikan atau penggantian apabila terdapat
kerusakan
j. Memelihara mesin pencacah organik di TPS
- Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart Mesin Pencacah Organik
- Melaporkan dan membuat usulan pergantian dan atau penggantian Mesin Pencacah
Organik
k. Memelihara listrik/ genset di SPA
- Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart listrik/ genset di SPA
- Melaporkan dan membuat usulan pergantian dan atau penggantian listrik/ genset di
SPA
l. Memelihara alat pemadat sampah di SPA
- Melakukan perbaikan atau penggantian sparepart Alat Pemadat di SPA
144 - Melaporkan dan membuat usulan pergantian dan atau penggantian Alat Pemadat
Sampah di SPA
146
148
1) berdiri,
2) berjalan,
3) berdiri,
4) berjalan,
5) duduk,
6) mengangkat,
7) membawa,
8) menarik,
9) menunduk, berlutut,
10) membungkuk,
11) merangkak,
12) menjangkau,
13) memegang,
14) bekerja dengan jari,
15) berbicara,
16) mendengar,
17) melihat, 149
18) melihat berbagai warna
k. Kondisi fisik
1) Jenis Kelamin : laki – laki / Perempuan
2) Umur : 18-30 tahun
3) Tinggi badan : 150-180 cm
4) Berat badan : 45-80 kg
5) Postur badan : Sedang
6) Penampilan :
l. Fungsi Jabatan : D5, O1, O6, O8, B1, B4, dan B7
No. Ja- Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jam Jumlah
batan Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Kerja Efektif Pegawai
Kerja (menit) pertahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 9 11
1 Kepala Mengkoor- 1 Mengumpulkan bahan dan menyusun 1 Dokumen 3000 72,000 10 30,000 0.417
UPTD dinir UPTD draf rencana strategis UPTD
sampah dalam
perencanaan, 2 Mengkaji dan mengusulkan draf 1 Dokumen 36 72,000 5 180 0.003
pelaksanaan, rencana strategis UPTD kepada kepala
pemantauan dinas
dan pelaporan
pelaksanaan tu- 3 Mengumpulkan bahan dan menyusun 1 Dokumen 180 72,000 4 720 0.010
gas pengelolaan RKA dan DPA UPTD
sampah 4 Membahas RKA dan DPA UPTD. 2 Kegiatan 600 72,000 15 18,000 0.250
5 Mengumpulkan bahan dan menyusun 1 Dokumen 600 72,000 10 6,000 0.083
pembagian jadwal kegiatan pengelo-
laan sampah.
6 Mengkaji dan menyetujui pembagian 1 Dokumen 120 72,000 52 6,240 0.087
jadwal kegiatan pengelolaan sampah
7 Mengkoordinasikan pegawai dalam 1 Kegiatan 90 72,000 52 4,680 0.065
pelaksanaan pengelolaan sampah
8 Mengarahkan pegawai dalam pelaksa- 1 Kegiatan 20 72,000 30 600 0.008
naan pengelolaan sampah.
9 Melakukan koordinasi kegiatan penge- 1 Kegiatan 120 72,000 12 1,440 0.020
lolaan sampah dengan Dinas dan pihak
terkait diluar dinas
10 Melakukan pemantauan pelaksanaan 1 Dokumen 45 72,000 52 2,340 0.033
kerja UPTD pengelolaan sampah
11 Menyusun dan melaporkan pelak- 1 Dokumen 30 72,000 15 450 0.006
sanaan kegiatan UPTD pengelolaan
sampah kepada Dinas.
12 Menilai kinerja pegawai UPTD penge- 1 Dokumen 60 72,000 15 900 0.013
lolaan sampah.
13 Melaksanakan tugas lain yang diberi- 1 Dokumen 60 72,000 3 180 0.003
kan oleh Kepala Dinas
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit 71,730 0.996
Jam 1,196 1 orang
150
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Ha- Norma Jam Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja sil Kerja Waktu Kerja kerja Jam Pegawai
(menit) Efektif Kerja
perta- Efektif
hun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
12 Mengkoordi- 1 kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
nasikan pelaksa-
naan pelayanan
umum (data
pelanggan dan
keluhan pelang-
gan) pengelolaan
sampah
13 Mengelola data 5 Dokumen 30 72,000 52 7,800 0.108
pelanggan sampah
14 Menyelesaikan 5 kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
keluhan pelanggan
sampah
15 Menyusun laporan 1 Dokumen 20 72,000 52 1,040 0.014
pelaksanaan pe-
layanan umum
16 Melaksanakan 1 kegiatan 60 72,000 30 1,800 0.025
tugas lain yang
diberikan oleh
Kepala UPTD
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit 79,280 1.101
Jam 1,321 1 orang
152
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jam Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Kerja Waktu Efektif kerja Kerja Efektif Pegawai
(menit) pertahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 9 11
15 Mencatat dan 1 Dokumen 15 72,000 52 780 0.011
mengarsipkan
dokumen perjan-
jian kontrak
16 Menerima 5 Kegiatan 10 72,000 52 2,600 0.036
pendaftaran
pelanggan baru
17 Memutakhirkan 5 Kegiatan 15 72,000 52 3,900 0.054
basis data pelang-
gan
18 Menerima dan 5 Kegiatan 30 72,000 52 7,800 0.108
mencatat keluhan
pelanggan
19 Melaksanakan 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
tugas yang diberi-
kan pimpinan
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
154
Jam
156
158
Jam
Jam
160
Jabatan: Pengemudi
Tabel 5-26. Contoh ABK Pengemudi Pada UPTD Persampahan
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Kerja Pegawai
Kerja (menit) pertahun Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
10 Pengemudi Melak- 1 Memeriksa dan melakukan 2 unit 15 72,000 52 1,560 0.022
sanakan penambahan oli serta peng-
Operasi dan gantian oli secara berkala
pemeli- pada alat angkut sampah
haraan
2 Memeriksa air accu dan 2 unit 10 72,000 52 1,040 0.014
alat angkut
melakukan penambahan
sampah
atau pengisian air accu pada
alat angkut sampah
3 Memeriksa tekanan angin 2 unit 5 72,000 78 780 0.011
pada ban, kondisi dan kete-
balan ban
4 Memeriksa isi bahan bakar 2 unit 10 72,000 365 7,300 0.101
dan melakukan pengisian
pada alat angkut sampah
161
5 Memeriksa kelengkapan 2 unit 30 72,000 365 21,900 0.304
dan fungsi peralatan serta
instrument kendaraan pada
alat angkut sampah
6 Memberikan pelumasan 1 Kegia- 15 72,000 78 1,170 0.016
Bearing Roda dan Lengan tan
Tuas apabila diperlukan
pada alat angkut sampah
7 Mempelajari rute pengang- 7 Kegia- 15 72,000 78 8,190 0.114
kutan sampah ke TPA tan
8 Mengangkut sampah dari 2 Kegia- 60 72,000 365 43,800 0.608
TPS/ tranfer depo menggu- tan
nakan truk sampah ke TPA
9 Mengisi kartu kendali 1 Doku- 10 72,000 365 3,650 0.051
sampah pelaksanaan pen- men
gangkutan sampah
10 Membersihkan alat angkut 7 Kegia- 30 72,000 78 16,380 0.228
sampah setelah digunakan tan
11 Mengusulkan perbaikan 1 Kegia- 30 72,000 78 2,340 0.033
atau penggantian baru alat tan
angkut sampah yang rusak
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
164
No. Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Pegawai
Kerja (menit) pertahun Kerja
Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
12 Mengarahkan untuk pemeliharaan tanaman 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
pada daerah/zona penyangga pada fasilitas
perlindungan lingkungan TPA
13 Membersihkan dari sampah/ tanaman/ rumput 7 Kegiatan 30 72,000 52 10,920 0.152
yang tumbuh liar di sekitar sumur uji
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
166
Jam
168
No. Jabatan Tugas Uraian Tugas Hasil Satuan Norma Jam Kerja Beban Jumlah Jumlah
Jabatan Kerja Hasil Waktu Efektif kerja Jam Pegawai
Kerja (menit) pertahun Kerja
Efektif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 11
7x9
13 Memeriksa dan membersihkan 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
bengkel di TPA
14 Memeriksa dan membersihkan hang- 1 Kegiatan 60 72,000 52 3,120 0.043
gar di TPA
15 Menyusun Laporan kondisi sarana dan 1 Doku- 30 72,000 52 1,560 0.022
prasarana men
Jumlah Jam Kerja Efektif Menit
Jam
169
Kepala UPTD
Ka Subbagian
Tata Usaha
Jabatan Pelaksana
Pramu Bakti
Petugas Keamanan
Pengadministrasi
Umum
Pengadministrasi
Keuangan
Jabatan Pelaksana
Pengemudi
Tabel 5-33. Kualifikasi dan Tugas Jabatan Pelaksana Pada UPTD Persampahan
No. Jabatan Kualifikasi Pendidikan Tugas Jabatan
1 Pengadministrasi SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang manajemen perkan- Melakukan kegiatan yang meliputi pener-
Umum toran/ administrasi perkantoran/tata perkanto- imaan, pencatatan dan pendokumenta-
ran atau bidang lain yang relevan dengan tugas sian dokumen administrasi
jabatan
2 Pengadministrasi Keuan- SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang manajemen perkan- Melakukan kegiatan yang meliputi pener-
gan toran/ administrasi perkantoran/ tata perkanto- imaan, pencatatan dan pendokumenta-
ran atau bidang lain yang relevan dengan tugas sian di bidang keuangan
jabatan
3 Pramu Bakti SLTA di bidang Ilmu yang dibutuhkan administrasi Melakukan kegiatan penyiapan peralatan
perkantoran atau bidang lain yang relevan den- dan penyajian kebutuhan untuk pelaksa-
gan tugas jabatan naan kegiatan di kantor
4 Petugas keamanan SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Ilmu yang dibutuh- Melakukan kegiatan yang meliputi pen-
kan atau bidang lain yang relevan dengan tugas gamanan dan penertiban
jabatan
5 Pramu Kebersihan SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Ilmu yang relevan Melakukan penyiapan peralatan dan
dengan tugas jabatan menjaga kebersihan
171
6 Pengawas Lapangan Petu- Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang Kesehatan Melakukan kegiatan yang meliputi pener-
gas Kebersihan Jalan, Salu- Masyarakat/ Kebijakan Kesehatan atau bidang imaan dan penelaahan dokumen serta
ran dan Selokan lain yang relevan dengan tugas jabatan pengawasan di bidang lapangan petugas
kebersihan jalan, saluran dan selokan
7 Pengemudi SLTA/DI/ DII/ DIII di bidang Ilmu yang relevan Melakukan pelayanan antar jemput peja-
dengan tugas jabatan bat/ pegawai dan pelayanan transportasi
lainnya yang bersifat kedinasan dengan
kendaraan dinas
8 Operator Jembatan Tim- SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang transportasi atau Melakukan kegiatan yang meliputi peny-
bang bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan iapan, pemeriksaan, pengawasan dan
pencatatan kendaraan yang melewati
jembatan timbang
9 Pengawas Lapangan Petu- Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang Kesehatan Melakukan kegiatan yang meliputi pener-
gas Kebersihan Tempat Masyarakat/ Kebijakan imaan dan penelaahan dokumen serta
Pembuangan Akhir Kesehatan atau bidang lain yang relevan dengan pengawasan terhadap petugas kebersi-
tugas jabatan han tempat pembuangan akhir
10 Operator Alat Berat SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang kualifikasi pendidikan Melakukan kegiatan yang meliputi
yang relevan dengan tugas jabatan pengecekan, pemeriksaan kelengkapan
dan pengoperasian alat berat
11 Pengelola sampah Minimal Diploma III di bidang Manejemen/ Ad- Melakukan kegiatan pengelolaan yang
ministrasi/ Teknik Infomatika atau bidang lain meliputi penyiapan bahan, koordina-
yang relevan dengan tugas jabatan si dan penyusunan laporan di bidang
sampah
12 Teknisi Pemeliharaan Sara- SLTA/ DI/ DII/ DIII di bidang ilmu mesin/ ilmu lis- Melakukan kegiatan yang meliputi pema-
na dan Prasarana trik atau bidang lain yang relevan dengan tugas sangan, perbaikan dan pengecekan serta
jabatan pemeliharaan pemeliharaan sarana dan
prasarana
13 Analis Lingkungan Hidup Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang Teknik Melakukan kegiatan yang meliputi
Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang pengumpulan, pengklasifikasian dan
lain yang relevan dengan tugas jabatan penelaahan untuk menyimpulkan dan
menyusun rekomendasi di bidang
lingkungan hidup
172
6.1 Umum
Sesuai dengan tugas pokoknya, UPTD menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat dengan
mengoperasikan infrastruktur PLP yang telah dibangun milik pemerintah daerah. Kegiatan operasioal
UPTD PLP mencakup pengelolaan aset dan pelayanan kepada masyarakat. Hasil pengoperasian aset
dan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dipertanggungjawabkan kepada dinas induknya sebagai
capaian kinerja UPTD.
Untuk mencapai kinerja yang maksimal maka UPTD dituntut untuk memiliki rencana kinerja
yang terukur dan manajemen pelayanan kepada masyarakat/pelanggan. Untuk mencapai kualitas
pelayanan sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja UPTD juga dituntut untuk memiliki Standar
Operasi Prosedur.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam operasionalisasi pelayanan UPTD perlu didukung
dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, jumlah dan kualitas SDM yang kompeten
dan biaya operasional yang memadai. Ketiga sumber daya (SDM, Sarana Prasarana dan Anggaran) ini
memiliki peran yang sangat besar bagi kelangsungan operasi.
Dengan pimpinan UPTD yang visioner dan memiliki mental berprestasi akan menjadi pemicu
dan pendorong seluruh SDM UPTD. Kompetensi yang dibutuhkan untuk SDM UPTD secara keseluruhan
adalah kemampuan pengoperasian dan pelayanan sesuai dengan tuntutan. Dengan kemampuan
tersebut SDM akan mampu mengoperasikan atau mengelola infrastruktur PLP dengan efisien, dan
dengan kemampuan yang dimiliki akan mendorong kepedulian masyarakat/pelanggan untuk memenuhi
kewajiban atas hak layanan yang telah diberikan khususnya kewajiban membayar retribusi. Dengan
kepedulian masyarakat untuk membayar retribusi pada akhirnya akan mampu memenuhi kebutuhan
biaya operasional UPTD dan manfaat akhirnya adalah untuk masyarakat sendiri yaitu kualitas pelayanan
yang lebih baik.
Terdapat dua kompetensi yang terkait dengan pengembangan SDM antara lain :
yaitu kompetensi mengenai bidang yang menjadi tugas pokok organisasi. Definisi yang sama
dimuat dalam PP No. 101/2000 tentang Diklat Jabatan PNS, bahwa kompetensi teknis adalah kemampuan
PNS dalam bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-masing.
adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan
dalam menangani tugas organisasi. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep
dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga
kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan
dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan kemanfaatan sumberdaya
pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam pembentukan UPTD
persampahan dan/atau air limbah beberapa skil manajerial dan teknik menjadi persyaratan
penting.
Dengan diperhatikannya sumber daya sarana dan prasarana di atas maka kualitas pelayanan
akan dicapai dan ini berarti merupakan kinerja UPTD.
6.2.3 Anggaran
Alokasi biaya operasi pelayanan yang cukup/memadai menjadi faktor kelangsungan pelayanan.
Sesuai dengan mekanismenya biaya operasi UPTD mengikuti mata anggaran dinas induknya dan akan
diproses melalui mekanisme APBD. Yang dibutuhkan dari UPTD dalam hal biaya operasional adalah
perencanaan yang matang dan akurat mengenai kebutuhan operasional dalam satu tahun untuk semua
jenis pengeluaran.
175
UPTD berkewajiban untuk melakukan konsultasi dan koordinasi dengan dinas induknya dalam hal
perencanaan dan pembiayaan. Untuk memastikan UPTD bisa menyiapkan perencanaan dan anggaran yang
baik diperlukan dukungan dinas berupa SOP perencanaan dan pengannggaran. SOP ini diperlukan untuk
memastikan UPTD menyiapkan perencanaan dan anggaran tepat waktu.
1. Konsultasi dan koordinasi secara periodik antara pimpinan UPTD dan dinas induknya
2. Pengawasan dan pembinaan dari dinas induk ke UPTD
3. Pemberlakukan SOP untuk kegiatan operasi baik SOP manajemen dan administrasi maupun
SOP pengoperasian pelayanan
4. Penguatan kapasitas dalam rangka pemenuhan kompetensi SDM UPTD termasuk tenaga
operatornya.
Untuk pelaksanaan penjaminan kualitas diperlukan sikap pro aktif dari Kepala Dinas Induk dengan
usulan Kepala UPTD, agar memberikan dukungan penguatan kapasitas SDM dan memanfaatkan berbagai
peluang program pelatihan, misalnya memanfaatkan agenda pelatihan rutin pengelolaan persampahan
dan/ air limbah yang diselenggarakan oleh Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen
Cipta Karya Kementerian PUPR di Wiyung Surabaya.
176
Menyusun rencana kegiatan merupakan indikator positif untuk pencapaian kinerja UPTD.
Untuk pencapaian target kinerja kepala UPTD harus mengetahui dan menghitung kebutuhan biayanya.
Untuk meyakinkan Dinas, UPTD perlu jeli dan cerdas dalam merencanakan dan memilih kegiatan yang
berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja organisasi.
Pengusulan anggaran akan terjadi setiap tahun dan waktu atau agenda perencanaan sudah jelas
untuk itu pangajuan anggaran juga harus tepat waktu. Sebelum mengusulkan anggaran pimpinan UPTD
dituntut untuk berpikir kritis dengan menghitung besarnya biaya yang diusulkan terhadap kemungkinan
pencapaian yang bisa dihasilkan. Prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam perncanaan kinerja
dan anggaran adalah, setiap peningkatan jumlah rupiah yang dikeluarkan harus bisa menunjukkan
peningkatan kinerja dengan demikian harus dihitung secara kuantitatif berapa banyak target yang akan
dicapai dan berapa banyak biaya yang dibutuhkan.
Rencana kerja jangka menengah adalah hasil konsultasi dan koordinasi dengan pimpinan
dinas induknya karena menjadi bagian dari sasaran dalam Renstra dinasnya. Langkah kunci dalam
penyusunan rencana jangka menengah adalah melihat sasaran (persampahan/air limbah domestik)
yang akan dicapai oleh dinas induknya. Setelah ditemukan dan disepakati baru dijabarkan ke dalam
strategi. Jika dalam Renstra belum atau tidak tegas pernyataan sasarannya, UPTD bersama pimpinan
dinas menyepakati besarnya sasaran tersebut. Dalam menetapkan strategi atau cara pencapaian sasaran
juga perlu disepakati bersama dinas induknya. Contoh matrik rencana jangka menengah yang sederhana
adalah sebagai berikut:
Contoh Matrik Rencana Kerja UPTD Air Limbah Kota XX (untuk UPTD Persampahan bisa dikembangkan
dengan matrik yang sama)
Sasaran Selama Lima Target Pencapaian Per Tahun Estimasi Kebutuhan Biaya daan Sumber Biaya
Tahun I II III IV V I II III IV V Total Sumber
Biaya
Pemenuhan pelayanan xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx
penyedotan lumpur tinja
SPAL S sebanyak XXX
rumah tangga sampai
dengan tahun XXX
Pelayanan SPAL T seban- xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx
yak xxx rumah tangga
sampai dengan tahun
xxx
Pengembangan jaringan xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx
perpipaan SPAL S seban-
yak XXX sistem sampai
dengan tahun xxxx
Rencana kerja tahunan menjabarkan sasaran yang telah disepakati dengan dinas induknya.
Penuangan rencana tahunan ke dalam matrik yang sederhana dimulai dari target sasaran dan indikator
dari sasaran tersebut, seperti contoh berikut.
178
Persampahan
Untuk penyusunan Rencana Kinerja sebagaimana diuraikan di atas UPTD bisa menyesuaikan dengan
kondisi masing masing
Pengertian SOP
SOP atau Standard Procedure Operation, adalah pedoman atau petunjuk praktis bagi pekerja
dalam menjalankan pekerjaannya untuk memenuhi standar kualitas dan standar keamanan.
a. UPTD Persampahan
Persampahan
No JENIS SOP/TKI
1 SOP Menyusun Rencana Kerja & Anggaran UPTD Persampahan
2 SOP Menyusun Laporan Kinerja Triwulanan UPTD Persampahan
3 SOP Memonitor dan Mengevaluasi Pengelolaan UPTD Persampahan
4 SOP Menerima Surat Masuk
5 SOP Menyiapkan Surat Keluar
6 SOP Mengusulkan Pemeliharaan Gedung & Kantor
7 SOP Mengusulkan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
8 SOP Mengajukan Uang Muka Kerja
9 SOP Mengajukan Pembayaran Pihak ke-3
180
No JENIS SOP/TKI
1 SOP Cara Menyusun SOP
2 SOP Cara Penyusunan Uraian Kerja (Job Description)
3 SOP Mengusulkan Kualifikasi Kebutuhan SDM
4 SOP Perekrutan Tenaga Kerja Harian Lepas
5 SOP Proses Seleksi Tenaga Kerja Harian Lepas
6 SOP Melakukan Assesmen Kinerja Tenaga Kerja Harian Lepas
No JENIS SOP/TKI
Tahap Pemilahan
1 SOP Menyediakan Bin Sampah Pada Fasum dan Fasos
2 SOP Memelihara Bin Sampah Pada Fasum dan Fasos 181
Tahap Pengumpulan
TPS
1 SOP Memelihara TPS
SPA
1 SOP Pencatatan Sampah Masuk di SPA
2 SOP Memilah Sampah secara Mekanik di SPA
3 SOP Memindah Sampah dari Alat Pengumpul ke Alat Pemadat Sampah Skala Kota
4 SOP Memindah Sampah dari Alat Pengumpul ke Alat Pemadat Sampah Skala Kawasan
5 SOP Mengoperasikan dan Memelihara Alat Pemadat Sampah
6 SOP Mengeluarkan Sampah di SPA Skala Kota
7 SOP Mengeluarkan Sampah di SPA Skala Kawasan
8 SOP Memelihara Listrik
9 SOP Memelihara Instalasi Listrik
10 SOP Memelihara Air Bersih
11 SOP Memelihara Saluran Drainase
12 SOP Memelihara Gudang Penyimpanan
13 SOP Memelihara Unit Pengumpul Lindi
Tahap Pemrosesan
1 SOP Menerima Sampah Masuk di TPA Dengan Pencatatan Jembatan Timbang
2 SOP Menerima Sampah Masuk di TPA Dengan Pencatatan Manual
3 SOP Mengurug Sampah di Sel Kerja TPA
4 SOP Menutup Sampah di Sel Kerja TPA
5 SOP Mengoperasikan TPA Pada Saat Beban Sampah Berlebih (Shockloading)
6 SOP Mengoperasikan TPA Pada Saat Kondisi Hujan
7 SOP Mengoperasikan TPA Pada Saat Longsor
8 SOP Mengoperasikan TPA Pada Saat Terjadi Kebakaran
Fasilitas Dasar
9 SOP Memelihara Jalan Masuk ke TPA
10 SOP Memelihara Kantor dan Pos Jaga di TPA
11 SOP Memelihara Drainase di TPA
12 SOP Memelihara Pagar di TPA
Fasilitas Penunjang
13 SOP Memelihara Jembatan Timbang di TPA
182 14 SOP Memelihara Fasilitas Air Bersih di TPA
Fasilitas Operasional
32 SOP Mengoperasikan dan Memelihara Alat Berat
33 SOP Mengoperasikan dan Memelihara Alat Angkut Tanah
184
E. SOP Pendapatan
Penjelasan lebih rinci terkait SOP pada UPTD bidang PLP disusun dalam buku lainnya. Dengan
SOP manajemen dan SOP operasional UPTD akan membantu tercapainya tingkat kinerja yang lebih
baik. Faktor efektivitas dalam penyiapan dan pelaksanaan SOP antara lain: 185
· Kejelasan SOP dan kemudahan untuk dioperasikan. Belajar dari pengalaman di beberapa UPTD, SOP
disiapkan secara bertahap mulai dari yang paling penting yaitu rawan risiko jika tidak dilengkapi dengan
SOP.
· Kesadaran/kepedulian karyawan untuk menjalankan SOP
· Insentif dan sanksi dari pelaksanaan SOP.
Catatan: Seluruh SOP yang disiapkan oleh dinas/UPTD disamping SOP detail, juga disiapkan ringkasan
SOP yang mudah untuk dipahami pegawai.
Tahun Kondisi
Nama Aset Kode Aset Lokasi
dibangun berfungsi Tdk berfungsi
Untuk perencanaan efektif, UPTD perlu memiliki data yang akurat dan terus dilakukan
pemutakhiran. Contoh untuk pengangkutan persampahan dihitung secara pasti rata-rata jumlah sampah
yang akan diangkut setiap hari, di mana saja dan berapa volume yang akan diangkut untuk memastikan
berapa armada dan tenaga yang dibutuhkan. Untuk pengangkutan petugas perlu memiliki pengetahuan
di lokasi mana yang harus di dahulukan dan pada jam berapa waktu pengangkutan yang baik untuk
menghindari hal hal yang tidak diinginkan misalnya terjebak kemacetan sehingga boros waktu.
Untuk pengoperasian IPLT atau TPA, UPTD perlu menghitung dengan cermat berapa volume
rata-rata yang diolah setiap hari/minggu untuk mengatur waktu tenaga operator. Mengelola aset yang
efektif termasuk disipin dalam pemeliharaan, misalnya mobil armada tinja atau sampah, penggantian oli
dan komponen yang sudah saatnya diganti harus segera diganti tanpa menunggu munculnya masalah.
Untuk meastikan kepuasan pelanggan operator perlu dipastikan untuk mentaati SOP yang ada,
termasuk cara komunikasi dan sikap selama pelayanan. Contoh sederhana misalnya ”memastikan setiap
operator harus ramah”. Walaupun sederhana tetapi memiliki dampak yang besar.
Upaya strategis yang perlu dilakukan UPTD untuk kepuasan pelanggan adalah menyediakan
pusat informasi pelayanan dan pengaduan. Untuk pelaksanaan unit ini juga diperlukan kemampuan dan
keterampilan tentang pelayanan. Unit pengaduan akan efektif jika direspon dengan cepat untuk setiap
pengaduan. Permasalahannya adalah kalau jumlah tenaganya terbatas. Untuk tetap menjaga kepuasan
pelanggan maka pelayanan unit aduan harus dapat memberikan kepastian kapan waktu pelayanan
186 akan dilakukan dan memberikan informasi siapa nama orang dan nomor kontak petugas operator yang
akan melayaninya.
Sebagai unit pelayanan milik pemerintah UPTD harus memiliki kepedulian untuk menjaga citra
pemerintah di masyarakat atas pelayanan yang diberikan. Untuk itu sangat direkomendasikan melakukan
survey kepuasan pelanggan dengan cara yang paling mudah untuk dilakukan, misalnya petugas meminta
pelanggan untuk mengisi lembar check list kepuasan pelanggan setiap selesai memberikan layanan.
Untuk memastikan pemeliharaan sarana, pada setiap sarana dilengkapi papan check list tentang
status kegiatan perawatannya yang berisi tanggal perawatan terakhir dan check list kondisi fungsinya.
Pemeliharaan sarana tidak hanya tanggungjawab dari seorang petugas, akan tetapi kepedulian pimpinan
sangat diperlulkan untuk senantiasa memonitor, menanyakan dan memastikan sarana berfungsi dengan
baik. Misalnya setiap petugas operator menyampaikan laporan rutin terkait kondisi sarana dalam waktu 187
mingguan atau bulanan.
2. Kerjasama UPTD dengan lembaga kredit untuk pembiayaan sambungan rumah bagi pelanggan
Untuk kegiatan kemitraan ini masing-masing UPTD dituntut untuk kreatif dan jeli dalam
menangkap peluang yang ada. Yang perlu dipahami dalam kegiatan kemitraan pada dasarnya upaya
memaksimalkan pencapaian kinerja pelayanan.
Adapun definisi Peraturan Daerah Kota dapat kita lihat dalam Pasal 1 angka 8 UU 12/2011 yaitu:
Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau
188 Badan.
Objek Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 189
ayat (1) huruf b adalah pelayanan persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah, meliputi:
Objek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus adalah pelayanan penyediaan dan/
atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Objek Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah
tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola secara khusus oleh
Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair.
Dalam PP No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga di Pasal 29 yang berbunyi :
Beberapa contoh model pengumpulan retribusi persampahan dan/atau atau air limbah
dibeberapa kota/kabupaten :
1. Kelembagaan UPT Sebagai Pengelola dan Penarik Retribusi (Contoh Kabupaten Sumedang 2013 )
Dari ilustrasi diatas UPTD mengelola proses penarikan retribusi sampah dengan memperkerjakan
tenaga honorer harian, tenaga honorer dibagi berdasarkan wilayah pelayanan UPTD.
2. Kelembagaan UPT Bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk melaksanakan pengumpulan
iuran persampahan Domestik /(rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga, (contoh Kota
Cimahi 2010)
Dari ilustrasi diatas UPTD bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk mengelola pengumpulan
retribusi, kelompok masyarakat bekerja berdasarkan wilayah tertentu dengan target pengumpulan
retribusi per bulan.
3. PDAM berperan mengumpulkan retribusi air limbah. (contoh: Kabupaten Lampung Barat)
PDAM/PLN menjadi pengelola pengumpulan retribusi sampah/ air limbah melalui loket pembayaran
retribusi air minum atau PLN.
4. Pemerintah Kabupaten/ Kota melalui dispenda melakukan Pembukaan Rekening Khusus menerima
pembayaran retribusi sampah dan air limbah untuk model Smart City. Dalam konsep Smart City
konsep payment gateway menjadi sistem pembayaran “satu pembayaran untuk multi transaksi”,
air limbah dan sampah menjadi obyek pembayaran dalam fitur pilihan payment system yang
dikerjasamakan dengan bank pemerintah. (contoh : FS Smartcity Kota Pekanbaru 2015)
190
191
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
WALIKOTA ..............................
PROVINSI................................
TENTANG
Menimbang
: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal ...... Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor ...... Tahun ..... tentang ................, dijelaskan bahwa ............
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal .... Peraturan
Daerah Kota ...... Nomor ..... Tahun ....... tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kota .........., dijelaskan bahwa ...........
c. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal .... Peraturan
Walikota...... Nomor ..... Tahun ....... tentang Dinas .........., dijelaskan
bahwa ...........
c. bahwa dalam pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Walikota
tentang .....................
3. Peraturan Daerah Kota ....... Nomor .... Tahun .... tentang Urusan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kota ..... Tahun ..... Nomor
....., Tambahan Lembaran Daerah Kota ...... Nomor ......);
4. Peraturan Daerah Kota ..... Nomor .... Tahun .... tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kota ...... (Lembaran Daerah Kota
..... Tahun ..... Nomor ..., Tambahan Lembaran Daerah Kota .... Nomor 193
.....);
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah ................
2. Walikota adalah.............
3. Dinas adalah.......
4. Kepala Dinas adalah ........
5. Unit Pelayanan Teknis Daerah selanjutnya disebut UPTD adalah ...................
6. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD ...... pada Dinas ........
7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah unsur pelaksana kegiatan teknis berdasarkan
bidang keahlian pada UPTD.
8. dst.....................
BAB II
PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah...... kelas ....... pada
Dinas.........
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
(1) UPTD, merupakan unsur pelaksana teknis Dinas ........... yang melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional tertentu dalam pelaksanaan ..................
(2) UPTD, dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Susunan Organisasi UPTD terdiri dari :
a. Kepala;
b. Subbagian tata usaha; dan
c. Pelaksana/Kelompok jabatan fungsional.
BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Tugas Pokok
Pasal 5
UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional di bidang
.............
194
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 6
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4 diatas, UPTD mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan program kegiatan UPTD;
b. pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana .............;
c. pelaksanaan pengelolaan ......................;
d. pelaksanaan ketatausahaan UPTD;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas UPTD;
f. dst ...............................................
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya
BAB V 195
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
Bagian Satu
Kepala UPTD
Pasal 7
Kepala UPTD mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin, menggordinasikan
dan pengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis Penyelenggaraan.........................
Bagian Kedua
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 8
(1). Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas ......................
(2). Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Sub Bagian Tata Usaha
memiliki fungsi :
a. .......................................................
b. .......................................................
c. dst .................................................
Bagian Ketiga
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 9
Kelompok jabatan fungsional pada UPTD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Walikota
ini mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan peratuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Bagan struktur organisasi UPTD............... sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan
Walikota ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 11
(1). Kepala UPTD ...... adalah pejabat eselon IV/a atau jabatan pengawas dan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha adalah pejabat eselon IV/b atau jabatan pengawas;
(2). Kepala UPTD ..... dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha dapat diangkat dan diberhentikan
oleh Sekretaris Daerah Kota ..... berdasarkan pelimpahan wewenang dari Walikota;
(3). Pejabat-pejabat lainnya dilingkungan UPTD ..... diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 12
Pembiayaan untuk mendukung kegiatan UPTD ...... dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan sumber-sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
196
BAB IX
TATA KERJA
Pasal 13
(1) Kepala UPTD memiliki kewajiban :
a. mengkoordinasikan seluruh kegiatan UPTD.
b. melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan UPTD maupun dengan instansi lain yang terkait.
(2) Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha harus melaksanakan prinsip-prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
(3) Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha masing-masing bertanggung jawab
memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-
hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masingmasing.
(4) Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung-jawab kepada atasannya serta menyampaikan laporan sesuai
kebutuhan. 197
(5) Hubungan antara Kepala UPTD dengan bawahannya atau sebaliknya secara
administratif melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
(6) dst.............................................
Pasal 14
Ketentuan yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berdasarkan fungsi dan tugas masing-masing.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ............. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kota.........
Ditetapkan di ………………
pada tanggal ………………
WALIKOTA ……..,
NAMA
LAMPIRAN 2
PROVINSI ...................
KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA..................
NOMOR : ........TAHUN ............
TENTANG
BUPATI/WALIKOTA................................,
Memperhatikan :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Bupati TentangTim Pembahas Peraturan Bupati/Walikota Tentang
Unit Pelaksana Teknis ......Dinas/Badan ......... Kabupaten/Kota ........dengan
susunan keanggotaannya sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan
ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
KEDUA : Tugas Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU di atas adalah
membahasPeraturan Bupati/Walikota Tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis .....Dinas/Badan..... Kabupaten/Kota ....... 199
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pembahas Unit Pelaksana Teknis ............
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota ............
KEEMPAT : Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota..........
Tahun Anggaran .......
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di : ...........
Pada tanggal : ............
Bupati/ Walikota.....................
Tembusan :
1. Ketua DPRD Kabupaten/Kota .................
2. Bupati/Walikota..................
3. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.........
4. Inspektur Daerah Kabupaten/Kota..........
Paraf Koordinasi
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota ...........