BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 6
1.2.1 Maksud.................................................................................................... 6
1.2.2 Tujuan ..................................................................................................... 6
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 6
1.4 Landasan Hukum .................................................................................... 10
1.5 Hubungan Rencana Induk-Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
dengan Rencana Induk Lainnya ................................................................ 13
1.2.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan “Penyusunan Rencana Induk
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (RI-SPALD) Kabupaten
Bangka Tengah” adalah:
1. Untuk menyusun RI-SPALD Kabupaten Bangka Tengah yang
komprehensif, efektif dan efisien, serta telah
mempertimbangkan berbagai aspek baik teknis, sosial, ekonomi,
finansial dan legal kelembagaan.
2. Untuk menyusun Studi Kelayakan (Feasibility Study; FS)
rencana lokasi yang akan diusulkan pembangunan infrastruktur
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Kabupaten
Bangka Tengah. Adapun Studi Kelayakan ini dilakukan
dalam bentuk visitasi ke Desa Kurau dan Kurau Barat.
3. Untuk menyusun Desain Pembangunan Detil (Detailed
Engineering Design; DED) prasarana dan sarana SPALD untuk
lokasi terpilih di Kabupaten Bangka Tengah. Namun, apabila
dana tidak mencukupi untuk dilakukan DED, maka DED
tidak disusun.
2.1. Visi
Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bangka Tengah sebagaimana
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2005-2025 adalah BANGKA
TENGAH SEJAHTERA, BERBASIS EKONOMI MASYARAKAT
DAN BERKELANJUTAN. Penjelasan terhadap penjabaran visi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Bangka Tengah Sejahtera berarti mewujudkan suatu keadaan
masyarakat Bangka Tengah yang memiliki mata pencaharian dan
tingkat pendapatan yang memadai, yaitu minimal yang mencukupi
kebutuhan hidup primer dan sekunder, termasuk untuk pendidikan
generasi penerus, serta mempunyai hubungan yang harmonis di dalam
keluarga dan di dalam masyarakat.
2. Berbasis Ekonomi Masyarakat mencerminkan pengembangan
ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kesempatan berusaha,
optimalisasi potensi ekonomi lokal, pemberdayaan usaha sector
informal, koperasi dan UKM, serta keadilan kesempatan untuk berusaha
di iklim yang kondusif.
3. Berkelanjutan mengandung arti prinsip pembangunan yang
berkelanjutan dimana dalam memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Proses
pembangunan berkelanjutan bercirikan pemenuhan kebutuhan umat
manusia seraya memperhatikan dan memelihara kualitas lingkungan
hidup. Pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) jangan sampai punah,
perlu dipikirkan kelanjutannya, maka harus ada pengelolaan SDA yang
bijak dan benar.
2.2. Misi
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Bangka Tengah sebagaimana
yang tercantum dalam RPJPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2005-2025
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good
Governance);
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) adalah menyelenggarakan pemerintahan yang solid,
membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab,
bebas KKN, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang bersifat
konstruktif antara tiga domain utama, yaitu pemerintah, sektor swasta
dan masyarakat, kemitraan yang serasi antara legislatif dengan
eksekutif yang memiliki karakteristik efisien, efektif, partisipatif, adil,
demokratis, keterbukaan, responsif, penciptaan stabilitas politik dan
konsistensi dalam penegakan hukum.
2. Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya
Saing;
Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing adalah membangun sumberdaya manusia yang sehat jasmani,
rohani dan sosial, memiliki tingkat pendidikan dan kompetensi yang
tinggi, memiliki daya saing, memiliki akhlak mulia dan menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur agama dan budaya, serta memiliki akses terhadap
pendidikan dan pelayanan masyarakat yang berkualitas, terpadu, adil
dan merata di seluruh lapisan masyarakat. Dalam mengembangkan
kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing diindikasikan dari
aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli, yang merupakan tiga
indikator dalam Indeks Pembangunan Manusia.
3.1.3. Geohidrologi
Pada umumnya sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Tengah
berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai laut.
Sungai yang terdapat di daerah Kabupaten Bangka Tengah (Tabel 6) adalah
Sungai Mesu, Sungai Selan, Sungai Kurau dan lain-lain. Sungai-sungai
tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat untuk
pertanian dan perikanan karena para nelayan lebih cenderung mencari ikan
ke laut. Pada daerah Kabupaten Bangka Tengah juga tidak terdapat danau
3.1.4. Klimatologi
Berikut data klimatologi pada Stasiun Meteorologi Pangkalpinang dan
Tanjungpandan tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.
Tabel 11. Total penduduk dan rasio kelamin, serta persentase dan kepadatan
penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah
tahun 2018
Luas Total Penduduk (Jiwa) Rasio Persentase Kepadatan
Daerah Jenis Penduduk Penduduk
Kecamatan
(km2) ♂ ♀ Total Kelamin (%) (Jiwa per
km2)
Koba 390,54 20.714 18.787 39.501 110,26 20,53 101,14
Lubuk Besar 546,10 14.848 13.123 27.971 113,14 14,54 51,22
Pangkalanbaru 109,45 25.526 23.638 49.164 107,99 25,55 449,19
Namang 204,04 8.192 7.275 15.467 112,60 8,04 75,80
Sungaiselan 789,83 18.294 16.173 34.467 113,11 17,91 43,64
Simpangkatis 229,07 13.346 12.513 25.859 106,66 13,44 112,89
Total 2018 2.269,03 100.920 91.509 192.429 110,28 100,00 84,81
2017 96.903 89.700 188.603 100,26 100,00 82,75
2016 96.781 87.939 184.720 110,05 100,00 81,05
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Tabel 12. Total penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2018
Kelompok Umur Total Penduduk (Jiwa) Rasio
(Tahun) ♂ ♀ Total Jenis Kelamin
0-4 10.504 9.763 20.267 107,59
5-9 9.550 9.157 18.707 104,29
10-14 9.283 8.728 18.011 106,36
15-19 9.398 8.867 18.265 105,99
20-24 10.210 9.321 19.531 109,54
25-29 9.497 8.451 17.948 112,38
30-34 8.757 7.684 16.441 113,96
35-39 7.769 6.805 14.574 114,17
40-44 6.966 6.068 13.034 114,80
45-49 5.489 4.905 10.394 111,91
50-54 4.874 3.975 8.849 122,62
55-59 3.509 2.721 6.230 128,96
60-64 2.119 1.878 3.997 112,83
65-69 1.325 1.173 2.498 112,96
70-74 740 894 1.634 82,77
75+ 930 1.119 2.049 83,11
Total 2018 100.920 91.509 192.429 110,28
2017 98.903 89.700 188.603 110,26
2016 96.781 87.939 184.720 110,05
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Tabel 13. Total penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama
seminggu yang lalu menurut status mata pencaharian / pekerjaan
utama dan jenis kelamin di Kabupaten Bangka Tengah tahun
2018
Status Mata Pencaharian / Total Penduduk (Jiwa)
Pekerjaan Utama ♂ ♀ Total
Usahawan/wati (berusaha sendiri) 12.862 4.551 17.413
Usahawan/wati yang dibantu oleh 9.300 2.474 11.774
pekerja tidak tetap / pekerja tidak
dibayar
Usahawan/wati yang dibantu oleh 6.415 1.502 7.917
pekerja tetap / pekerja dibayar
Pekerja / buruh / karyawan/wati / 19.336 12.093 31.429
pegawai reguler
Pekerja / buruh / karyawan/wati / 9.484 5.945 15.429
pegawai bebas
Pekerja / buruh / karyawan/wati / 2.620 7.855 10.475
pegawai keluarga / tidak dibayar
Total 2018 60.017 34.420 94.437
2017 61.775 28.690 90.465
2016 ... ... ...
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Tabel 15. Total penduduk menurut kecamatan dan tingkat pendidikan yang
ditamatkan di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2018
Total Penduduk (Jiwa)
Tidak
Kecamatan Belum
Tamat SD SMP SMA D2 D3 S1 S2 S3
Sekolah
SD
Koba 8.694 4.580 13.405 4.321 6.644 132 687 1.551 54 1
Lubuk Besar 6.526 3.985 12.023 3.120 2.604 48 111 327 4 0
Pangkalanbaru 7.796 5.019 11.248 5.315 8.628 120 433 1.124 48 4
Namang 3.617 1.995 6.336 1.666 1.999 51 85 247 6 0
Sungaiselan 7.483 4.244 13.195 3.573 3.885 130 188 565 12 2
Simpangkatis 5.424 3.449 9.495 2.698 2.764 57 179 378 10 1
Total 2018 39.540 23.272 65.702 20.693 26.524 538 1.683 4.192 134 8
2017 34.483 25.673 65.392 20.300 25.475 581 1.601 3.706 117 7
2016 33.278 25.290 64.905 19.692 25.488 589 1.557 3.472 103 4
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Tabel 16. Angka Partisipasi Kotor (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Bangka Tengah
tahun 2018
Angka Partisipasi Kotor Angka Partisipasi Murni
Tingkat Pendidikan
(APK) (APM)
SD / MI 108,58 97,88
SMP / MTs 88,75 69,05
SMA / SMK / MA 71,98 53,92
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
3.3.2. Agama
Pada tahun 2018, total tempat peribadatan di Kabupaten Bangka
Tengah (Tabel 17) tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu
dengan total Masjid sebanyak 116 unit, Mushola sebanyak 139 unit, Gereja
sebanyak 22 unit, Kelenteng sebanyak 15 unit dan Vihara sebanyak 7 unit.
Total tempat peribadatan ini sebanding dengan total penduduk menurut
agama dan kepercayaan (Tabel 18), dimana total penduduk yang beragama
Islam sebanyak 159.581 jiwa, Protestan 4.713 jiwa, Katolik sebanyak 4.664
jiwa, Buddha sebanyak 6.462 jiwa dan Konghuchu sebanyak 6.814, serta
sisanya Hindu dan Kepercayaan.
3.3.3. Kriminalitas
3.3.5. Ekonomi
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Tengah,
secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Bangka Tengah pada tahun
2016 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka Tengah ini
juga sejalan dengan kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Bangka
Belitung maupun nasional. Kondisi perekonomian Kabupaten Bangka
Tengah mulai membaik setelah beberapa tahun terakhir mengalami
perlambatan akibat melemahnya kondisi pertambangan dan industri logam
dasar timah yang merupakan pemegang peranan utama perekonomian di
Kabupaten Bangka Tengah. Selain itu, adanya perbaikan harga beberapa
komoditas unggulan juga turut andil dalam memperbaiki kondisi
perekonomian nasional maupun regional. Adapun total dan laju
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten
Bangka Tengah tahun 2012-2016 berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 3
dan 4 dibawah ini.
Tabel 23. Total PDRB per kapita menurut kategori lapangan usaha di
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2012-2016
PDRB per Kapita (Ribu Rupiah)
Kategori Lapangan Usaha
2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.697 4.290 5.080 5.957 6.343
Pertambangan dan Penggalian 7.376 7.795 8.050 7.918 7.407
Industri Pengolahan 7.047 6.000 5.111 3.499 3.532
Pengadaan Listrik dan Gas 9 10 15 18 22
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 2 2 2 3 3
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 2.719 3.172 3 500 3.916 4.188
Perdagangan Besar dan Eceran, 4.294 4.740 5.183 5.682 6.205
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 3.038 3.564 3.762 4.133 4.299
Penyediaan Akomodasi, Makan dan 786 909 1 045 1.168 1.257
Minum
Informasi dan Komunikasi 536 575 622 663 700
Jasa Keuangan dan Asuransi 156 187 218 237 255
Real Estate 813 949 1084 1.169 1.205
Jasa Perusahaan 73 82 92 100 101
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 1.846 2.119 2.416 2.752 2.941
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 703 829 972 1.114 1.255
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 364 414 463 526 563
Jasa Lainnya 110 120 136 150 165
Total 33.569 35.757 33.206 39.005 40.441
Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2016-2021
Tabel 24. Total tenaga kesehatan menurut unit kerja di Kabupaten Bangka
Tengah tahun 2018
Tenaga Kesehatan (Orang)
Tenaga Tenaga
Keperawatan Kefarmasian
Tenaga Keterapian
Tenaga Kebidanan
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Tenaga Nutrisi
Tenaga Teknis
Unit Kerja
Tenaga Medis
Teknisi Medis
Perawat Gigi
Kefarmasian
Lingkungan
Masyarakat
Apoteker
Perawat
Lainnya
Koba 5 13 2 20 1 1 2 1 1 0 2 0
Lubuk Besar 3 14 2 14 1 1 0 1 1 0 2 0
Perlang 1 7 1 10 1 0 2 1 1 0 1 0
Pangkalanbaru 6 12 2 11 3 1 1 2 2 0 2 0
Benteng 5 10 2 10 2 1 2 2 2 0 1 0
Namang 7 9 2 13 2 1 1 2 2 0 0 0
Sungaiselan 5 22 1 20 1 1 3 1 2 0 1 0
Lampur 4 9 1 10 1 1 0 2 2 0 1 0
Simpangkatis 4 10 3 15 1 1 1 1 1 0 0 0
RSUD Bangka 22 143 4 32 12 7 13 5 7 3 17 0
Tengah
RS Siloam 72 43 1 6 13 6 0 1 2 3 2 0
Total 2018 134 292 21 161 38 21 25 19 23 6 29 0
2017 93 297 16 148 28 21 35 15 20 5 56 0
2016 60 231 16 154 21 11 26 19 19 3 53 17
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Puskesmas
Puskesmas
Kesehatan
Pembantu
Pedagang
Posyandu
Kecamatan
Farmasi
Bersalin
Klinik /
Rumah
Rumah
Apotek
Besar
Balai
Sakit
Koba 1 0 1 24 1 2 6 0
Lubuk Besar 0 0 2 25 0 3 0 0
Pangkalanbaru 1 0 2 28 2 1 6 1
Namang 0 0 1 11 0 3 0 0
Sungaiselan 0 0 2 35 0 8 1 0
Simpangkatis 0 0 1 15 1 3 1 0
Total 2018 2 0 9 138 4 20 14 1
2017 2 0 9 138 3 20 18 1
2016 1 0 8 136 0 20 13 1
Sumber: Kabupaten Bangka Tengah dalam Angka 2019
Tabel 27. Cakupan layanan air limbah domestik untuk wilayah perkotaan di
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017 per kecamatan
Tanpa Akses Akses Layak (KK)
SPALD
Setempat SPALD Terpusat (SPALD-T)
Total Penduduk Perkotaan
(SPALD-S)
Individual Tidak Layak
Cubluk / Tangki Septic
SPALD-T
Permukiman SPALD-T Kawasan
SPALD-S Skala
SPALD-S Skala
Masyarakat
BABS (KK)
Kecamatan
Perkotaan
SPALD-T
Individual
Komunal
Tertentu
Berbasis
Berbasis
Institusi
(Jiwa)
Tabel 28. Cakupan layanan air limbah domestik untuk wilayah pedesaan di
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017 per kecamatan
Tanpa Akses Akses Layak (KK)
SPALD
Setempat SPALD Terpusat (SPALD-T)
SPALD-T Kawasan
Permukiman
SPALD-S Skala
SPALD-S Skala
Masyarakat
BABS (KK)
Kecamatan
Perkotaan
SPALD-T
Individual
Komunal
Tertentu
Berbasis
Berbasis
Institusi
(Jiwa)
Tabel 29. Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik di
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017
Kondisi
Total /
Jenis Prasarana dan Sarana Satuan Tidak Keterangan
Kapasitas Berfungsi
Berfungsi
SPALD Terpusat (SPALD-T; off-site system)
SPALD-T Berbasis Unit 3/210 Sr √ - Di Desa Tanjung
Permukiman Masyarakat Gunung (50 Sr), Desa
(<150 Sr) Teru (62 Sr) dan Desa
Kurau (32 Sr)
Berbasis Unit - - -
Institusi
(>150 Sr)
SPALD-T Perkotaan Unit - - -
SPALD-T Kawasan Tertentu Unit - - -
Sistem Pengolahan Lumpur Tinja
Truk Tinja Unit - - - Belum ada
IPLT Nibung m3/Hr 8,5 - √ Dibangun tahun 2016,
belum difungsikan
Sumber: Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Tengah 2018-2022
8. Kondisi beberapa prasarana dan sarana SPALD ada 3 4 4 4 15 0,07 -3 -3 -1 -3 -10 -2,50 -0,18
yang rusak, sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi;
9. Fungsi kelembagaan hanya sebatas pengelola, 4 2 3 4 13 0,06 -3 -2 -3 -3 -11 -2,75 -0,17
belum ada peran lebih; dan
10. Sosialisasi kepada masyarakat tentang air limbah 4 4 2 4 14 0,07 -4 -3 -2 -3 -12 -3,00 -0,20
domestik masih kurang.
Total 137 0,65 -114 -28,50 -1,85
Weaknesses (W)
Strengths (S)
. Threats (T)
Gambar 12. Analisis Matriks SWOT
Strengths (S)
.
.
.
\ .
. Threats (T)
Gambar 13. Grand Strategi Arah Pengembangan Prasarana dan Sarana Air
Limbah Domestik
Opportunities (O)
Weaknesses (W)
Strengths (S)
. Threats (T)
Catatan: A = Arah pengembangan saat ini
B = Arah pengembangan untuk 20 tahun ke depan
Gambar 14. Proyeksi arah pengembangan prasarana dan sarana air limbah
domestik Kabupaten Bangka Tengah untuk 20 tahun ke depan
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Tabel 40. Penilaian indikator angka penyakit bawaan air per kecamatan
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Tabel 43. Penilaian indikator keberadaan prasarana dan sarana sanitasi per
kecamatan
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Sumber: Data Outline Plan SPAL Kab. Bangka Tengah Tahun 2016, dimodifikasi
Berdasarkan informasi wilayah lokasi perumahan dan pemukiman kumuh di Kabupaten Bangka Tengah tersebut, maka Kelurahan /
Desa Batu Belubang, Kurau, Sungaiselan dan Padang Mulya ditetapkan menjadi Prioritas 1 dalam penanganan air limbah domestiknya.
Tabel 46. Rekapitulasi penilaian zona prioritas pengembangan SPALD Kabupaten Bangka Tengah
Keberadaan
Kepadatan Layanan Angka Kepemilikian Kepemilikan
Kelerangan Prasarana dan Nilai PDRB
Penduduk PDAM Penyakit Jamban Tangki Septik
Sarana Sanitasi Total
No. Kecamatan Kelurahan / Desa Kategori
Bobot = 20% Bobot = 10% Bobot = 10% Bobot = 10% Bobot = 15% Bobot = 15% Bobot = 10% Bobot = 10% Skor
Nilai x Nilai x Nilai x Nilai x Nilai x Nilai x
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Bobot Bobot Bobot Bobot Bobot Bobot
1. Koba 1. Nibung 1 0,2 3 0,3 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,2 Prioritas 2
2. Koba 5 1,0 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 5 0,5 3,4 Prioritas 1
3. Arung Dalam 3 0,6 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,8 Prioritas 2
4. Guntung 1 0,2 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 1 0,1 2,2 Prioritas 2
5. Terentang Tiga 1 0,2 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 1 0,1 2,2 Prioritas 2
6. Penyak 1 0,2 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,4 Prioritas 2
7. Kurau 3 0,6 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,8 Prioritas 1*
8. Kurau Barat 3 0,6 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,8 Prioritas 2
9. Simpang Perlang 5 1,0 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 3,2 Prioritas 1
10. Padang Mulia 3 0,6 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 2,8 Prioritas 1*
11. Berok 5 1,0 5 0,5 3 0,3 1 0,1 3 0,45 3 0,45 1 0,1 3 0,3 3,2 Prioritas 1
2. Pangkalanbaru 1. Tanjung Gunung 1 0,2 3 0,3 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,6 Prioritas 3
2. Benteng 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,8 Prioritas 3
3. Air Mesu 1 0,2 1 0,1 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,4 Prioritas 3
4. Dul 1 0,2 1 0,1 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 5 0,5 1,6 Prioritas 3
5. Mangkol 1 0,2 3 0,3 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,6 Prioritas 3
6. Padang Baru 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,8 Prioritas 3
7. Jeruk 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,8 Prioritas 3
8. Beluluk 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,8 Prioritas 3
9. Batu Belubang 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,8 Prioritas 1*
10. Pedindang 1 0,2 3 0,3 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,6 Prioritas 3
11. Air Mesu Timur 1 0,2 3 0,3 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 3 0,3 1,6 Prioritas 3
12. Kebintik 1 0,2 5 0,5 1 0,1 3 0,3 1 0,15 1 0,15 1 0,1 1 0,1 1,6 Prioritas 3
3. Sungaiselan 1. Sungaiselan 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 5 0,5 3,0 Prioritas 1*
2. Lampur 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,8 Prioritas 2
3. Kerantai 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 1 0,1 2,6 Prioritas 2
4. Keretak 1 0,2 3 0,3 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,6 Prioritas 2
5. Sarang Mandi 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,8 Prioritas 2
6. Munggu 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,8 Prioritas 2
7. Kemingking 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,8 Prioritas 2
8. Sungaiselan Atas 1 0,2 3 0,3 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,6 Prioritas 2
9. Romadhon 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 3 0,3 2,8 Prioritas 2
10. Kerakas 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 1 0,1 2,6 Prioritas 2
11. Tanjung Pura 1 0,2 5 0,5 1 0,1 5 0,5 3 0,45 3 0,45 3 0,3 1 0,1 2,6 Prioritas 2
Kabupaten Bangka Tengah dari tahun 2019 hingga tahun 2036 masih
memiliki penduduk dengan total >100.000 jiwa dimana masuk dalam
kategori Kota Sedang, sehingga standar kebutuhan air bersih maksimal
Kabupaten Bangka Tengah adalah sebesar 120 L/Orang/Hari atau sebesar
0,12 m3/Orang/Hari. Adapun kebutuhan total air bersih ditentukan
menggunakan rumus sebagai berikut.
‘Pn = P0 x (1 + p)n
‘ABt = ((Pn x ab x fmd) x 100/80) / 1.000
‘Ket.:
‘Pn = Total penduduk pada tahun n (Jiwa)
‘P0 = Total penduduk awal (Jiwa)
‘p = Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangka Tengah
(Lihat Bab 3, Subbab 3.2, Subbabbab 3.2.1)
‘ABt = Kebutuhan total air bersih (m3/Hari)
‘ab = Kebutuhan air bersih per orang/hari = 120 L/Orang/Hari
‘fmd = Faktor hari maksimum = 1,15
‘100/80 = 1,25 = Faktor kehilangan air bersih 20%
Setelah ditentukan kebutuhan total air bersih, maka timbulan air limbah
juga dapat ditentukan dimana 80% kebutuhan total air bersih tersebut akan
berubah menjadi timbulan air limbah, sehingga standar timbulan air limbah
domestik maksimal Kabupaten Bangka Tengah adalah sebesar 96
L/Orang/Hari atau sebesar 0,096 m3/Orang/Hari. Adapun proyeksi
kebutuhan total air bersih dan timbulan total air limbah Kabupaten Bangka
Tengah masing-masing dapat dilihat pada Tabel 47 dan 48 dibawah ini.
Tabel 49. Proyeksi total beban air limbah domestik (BOD5 dan COD)
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2036
Total Peduduk Beban Air Limbah Domestik
Luas Wilayah
Kecamatan Tahun 2036
(Km2) BOD5 COD
(Jiwa)
Koba 51.085 390,54 5,88 11,77
Lubuk Besar 41.430 546,10 2,88 5,77
Pangkalanbaru 76.475 109,45 24,03 48,05
Namang 21.889 204,04 5,05 10,10
Sungaiselan 44.062 789,83 2,46 4,92
Simpangkatis 35.701 229,07 6,87 13,74
Total 271.642 2.269,03 47,17 94,35
Sumber: Perhitungan, 2019
‘Pn = P0 x (1 + p)n
‘LTt = ((Pn x lt) / 1.000
‘Ket.:
‘Pn = Total penduduk pada tahunn (Jiwa)
‘P0 = Total penduduk awal (Jiwa)
‘p = Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangka Tengah
(Lihat Bab 3, Subbab 3.2, Subbabbab 3.2.1)
‘LTt = Timbulan total lumpur tinja (m3/Hari)
‘lt = Timbulan lumpur tinja per orang/hari = 0,5 L/Orang/Hari
Adapun proyeksi timbulan total lumpur tinja Kabupaten Bangka
Tengah masing-masing dapat dilihat pada Tabel 50 dibawah ini.
Tabel 53. Kondisi SPALD Existing di Desa Kurau dan Kurau Barat
Tahun Sumber Peng
No. Pengelola Alamat Sarana Sanitasi Kondisi Saat Ini
Bangun Dana guna
1. KSM RT.01, Desa MCK dan IPAL 2015 APBD 50 MCK dan IPAL
(Kelompok Kurau Barat, Komunal KK Komunal Tidak
Swadaya Kecamatan Koba Berfungsi / Tidak
Masyarakat) Digunakan Warga
Mina
Sejahtera
2. Pemerintah RT.05, Desa MCK 2010 APBD 50 Tidak Berfungsi /
Desa Kurau Barat, KK Tidak Digunakan
Kecamatan Koba Warga
3. KSM RT.07, Desa MCK 2015 APBD 50 Tidak Berfungsi /
Ketawai Kurau Barat, KK Tidak Digunakan
Kecamatan Koba Warga
4. KSM / RT.05-06, Desa MCK 2015 APBD 25 Tidak Berfungsi /
Pmerintah Kurau, Kecamatan KK Tidak Digunakan
Desa Koba Warga
5. KSM / RT.12, Desa MCK 2011 APBD 75 Tidak Berfungsi /
Pemerintah Kurau, Kecamatan KK Tidak Digunakan
Desa Koba Warga
6. Pemerintah Desa Kurau, IPAL PPI (Pusat 2011 APBN - Digunakan, tapi
Desa Kecamatan Koba Pelelangan Ikan) Kurang Terawat
7. Pemerintah Desa Kurau, MCK PPI (Pusat 2014 APBN - Digunakan, tapi
Desa Kecamatan Koba Pelelangan Ikan) Kurang Terawat
Gambar 16. Kondisi MCK dan IPAL Komunal di Desa Kurau dan Kurau Barat
yang tidak termanfaatkan, sehingga tidak terawat
Selain itu, sistem pipa penyaluran yang sudah terpasang tidak sesuai
dengan dengan kondisi lingkungan Desa Kurau dan Kurau Barat yang
memiliki pasang surut (Gambar 17). Melihat dari permasalahan-
permasalahan yang didapatkan di Desa Kurau dan Kurau Barat tersebut,
Gambar 17. Kondisi sistem pipa penyaluran yang sudah terpasang di Desa Kurau
dan Kurau Barat
5. Rotating Dapat digunakan secara komunal Penyucian dengan penyemprotan Kebutuhan lahan kecil; Media kontak tidak Rumah Panggung;
Biological dan kawasan; piringan yang mengandung Dapat bertahan terhadap tersedia di pasar; dan
Contactor Merupakan unit pengolahan biomasa berlebih setiap satu atau kejutan beban organik Biaya investasi Rumah di darat.
(RBC) lanjutan setelah unit primer; dua bulan; dan hidrolis; peralatan mekanikal
Sasarannya untuk diterapkan Pelumasan dengan minyak Efisiensi penurunan tinggi;
pada jumlah penduduk kecil pelumas untuk bagian peralatan BOD5 tinggi (90-95%); Harus terlindung dari
sampai medium; yang bergerak; dan Kebutuhan hujan, angin, sinar
Ukuran paling kecil untuk 10-15 Pembersihan lumpur tinja yang pemeliharaan dan energi matahari dan perusakan.
KK; dan mengendap setiap satu atau dua rendah; dan Resiko kerusakan pada
Tersedia dalam bentuk unit bulan. Pengeringan kelebihan peralatan pemutar
modul. lumpur mudah (shaft) dan media;
dilakukan. Biaya O&M tinggi; dan
Menimbulkan bau.
8. Tripikon-H Sangat cocok diterapkan di Tidak boleh ada sampah yang Dapat menggunakan Semakin besar Rumah Apung;
rumah apung; masuk ke dalam sistem. material lokal; dan kapasitas, makin Rumah Panggung;
Diterapkan untuk skala individual Dapat dikerjakan oleh semakin besar pula dan
atau komunal kecil; dan tenaga lokal. lahan yang diperlukan; Rumah di darat.
Digunakan hanya untuk dan
mengolah black water. Pengurasan sulit
dilakukan.
Sumber: Buku Penuntun Opsi Sanitasi Yang Terjangkau Untuk Daerah Spesifik
9.1. Kesimpulan
1. Peningkatan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S; On-Site System) yang sudah berjalan merupakan pilihan
arah pengembangan Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik yang
paling sesuai untuk Kabupaten Bangka Tengah untuk saat ini.
2. Pengembangan SPALD-T (Off-Site System) pada Skala Kawasan
Tertentu merupakan pilihan arah pengembangan Prasarana dan Sarana
Air Limbah Domestik yang baru bisa diterapkan untuk Kabupaten
Bangka Tengah untuk 20 tahun ke depan.
3. Aspek Teknis: Dari hasil analisa zona prioritas berbasis kelurahan
diperoleh:
a. Zona Prioritas 1, yaitu zona yang sangat diprioritaskan untuk
dikembangkan / ditangani SPALD-nya. Zona tersebut meliputi
Kelurahan / Desa: Koba, Kurau, Simpang Perlang, Padang Mulia,
Berok, Batu Belubang, Sungaiselan, Belilik, Namang, Jelutung,
Cambai, Kayu Besi, Bukit Kijang, Baskara Bakti, Cambai Selatan,
Kulur, Kulur lir, Trubus, Perlang, Lubuk Lingkuk, Lubuk Besar,
Lubuk Pabrik, Batu Beriga dan Belimbing.
b. Zona Prioritas 2, yaitu zona yang selanjutnya perlu dikembangkan
/ ditangani SPALD-nya. Zona tersebut meliputi Kelurahan / Desa:
Nibung, Arung Dalam, Guntung, Terentang Tiga, Penyak, Kurau
Barat, Lampur, Kerantai, Keretak, Sarang Mandi, Munggu,
Kemingking, Sungai Selan Atas, Romadhon, Kerakas, Tanjung
Pura, Keretak Atas, Melabun, Sungkap, Celuak, Puput, Simpang
Katis, Teru, Beruas, Terak, Pasir Garam, Pinang Sebatang dan
Katis.
c. Zona Prioritas 3, yaitu zona yang belum perlu dikembangkan /
ditangani SPALD-nya. Zona tersebut meliputi Kelurahan / Desa:
Tanjung Gunung, Benteng, Air Mesu, Dul, Mangkol, Padang Baru,
Jeruk, Beluiuk, Pedindang, Air Mesu Timur dan Kebintik.
9.2. Rekomendasi
1. Untuk lingkungan fisik yang memiliki MAT (Muka Air Tanah) tinggi
seperti di Desa Kurau dan Kurau Barat, pemasangan Tripikon-S
merupakan solusi terbaik.
2. Studi sosiologis dan ekonomis harus dilakukan sebelum menentukan
opsi teknologi SPALD Kabupaten Bangka Tengah.
3. Perlu penambahan anggaran, terutama dalam pengadaan Tripikon-S
untuk lingkungan fisik yang memiliki MAT tinggi, serta pengembangan
dan peningkatan IPLT Terbangun.
4. Perlunya peran serta masyarakat dengan terlibat secara langsung
ataupun dengan memberikan dukungan dalam pelaksanaan program-
program yang telah direncanakan.
5. Perlunya dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai sanitasi
yang baik dan benar, sehingga tidak tejadi pencemaran lingkungan
maupun pemaparan resiko penyakit akibat sanitasi dari yang buruk.